Input parameter F Dicari posisi watermark PW Pola Deteksi Citra digital asli X

3.4.2. Input parameter F

Parameter F yang telah di-decode dan menghasilkan urutan angka-angka parameter F, kemudian diinputkan sebagai pembangkit proses deteksi dan ekstraksi watermark . Parameter F yang diinputkan harus sama dengan parameter F yang digunakan pada proses penyisipan watermark. Jika tidak, maka proses deteksi dan ekstraksi watermark akan gagal dilakukan. Parameter F ini digunakan untuk membangkitkan pasangan α i ,β i , dimana pasangan α i ,β i ini digunakan untuk menentukan Pola Deteksi Citra digital asli X i ’’ dan Pola Deteksi Citra Watermark X w ’’. Langkah proses ini sama dengan proses sebelumnya dalam menghasilkan 16 pasang α,β. Proses ini dilakukan berdasarkan nilai yang terdapat dalam parameter F yang sesuai dengan proses pembentukan Citra Watermark W. Proses penyebaran pasangan α,β ini dapat dijabarkan sebagai berikut ini: a. Ditentukan α = 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16 maka n = 17 dan m = 8. b. Dihitung β i = β 1 , β 2 , β 3 ,..., β 16 menggunakan rumus: c. Dengan menggunakan persamaan di atas, maka parameter F disebarkan ke dalam 16 pasangan α i ,β i yaitu: 0,1, 1,6, 2,9, 3,10, 4,9, 5,11, 6,15, 7,7, 8,11, 9,14, 10,6, 11,2, 12,15, 13,0, 14,10, 15,6. Pasangan α,β ini digunakan untuk menentukan lokasi Pola Deteksi Citra digital asli X i ’’ dan Pola Deteksi Citra Watermark X w ’’. Universitas Sumatera Utara

3.4.3. Dicari posisi watermark PW

Dalam proses ini, pencarian posisi watermark PW yang akan diuji sama dengan proses penyisipan watermark. Pencarian posisi watermark PW tersebut terdiri dari lima lokasi, yaitu: di sudut kiri atas, di sudut kiri bawah, di sudut kanan atas, di sudut kanan bawah dan di tengah Citra digital asli I dan Citra Digital Watermark W.

3.4.4. Pola Deteksi Citra digital asli X

i ’’ Berdasarkan contoh Citra digital asli I yang digunakan pada proses watermarking sebelumnya adalah citra digital yang berukuran 256x256 pixel. Peletakan watermark dilakukan pada bagian tengah dari Citra digital asli I. Setelah membandingkan nilai pixel pada titik koordinat α,β berdasarkan parameter F yang diberikan, maka ditemukan kecocokan pola modifikasi nilai pixel yang sama dengan Citra Digital Watermark W. Langkah penentuan titik awal Pola Deteksi Citra digital asli W i ’’ sama dengan langkah penetuuan titik awal Pola Citra X, yaitu: Dengan Nx = 256 dan Ny = 256, maka: x c = Nx2 = 2562 = 128 y c = Ny2 = 2562 = 128 Maka titik koordinat awal Citra digital asli Px c ,y c = P128,128 Berdasarkan titik pusat Px c ,y c = P128,128 maka dibentuklah Pola Deteksi Citra digital asli W i ’’ dengan ukuran 16x16 pixel. Berdasarkan koordinat 16 pasang α i ,β i yaitu: 0,1, 1,6, 2,9, 3,10, 4,9, 5,11, 6,15, 7,7, 8,11, 9,14, 10,6, 11,2, 12,15, 13,0, 14,10 dan 15,6, maka dapat ditentukan nilai pixel pada Pola Deteksi Citra digital asli W i ’’. Sebelum dilakukan perbandingan antara Pola Citra Deteksi digital asli X i ’’ dengan Pola Citra Deteksi Watermark X w ’’, maka semua nilai pixel dalam Citra digital asli I akan dideteksi untuk membentuk Pola Citra Deteksi digital asli X i ’’, dengan cara: Dimisalkan: Gr merupakan derajat warna merah red dari citra digital. Universitas Sumatera Utara Gg merupakan derajat warna hijau green dari citra digital. Gb merupakan derajat warna biru blue dari citra digital. GT merupakan derajat warna rata-rata. GT = Gr + Gg + Gb3 Nilai pixel Citra digital asli I yaitu GT akan dikelompokkan ke dalam tiga nilai kecerahan, yaitu: 1 Jika nilai pixel berada diantara 0 ≤ GT ≤ 100 maka akan dikonversi menjadi 0 hitam 2 Jika nilai pixel berada diantara 101 ≤ GT ≤ 200 maka akan dikonversi menjadi 125 abu-abu 3 Jika nilai pixel berada diantara 201 ≤ GT ≤ 300 maka akan dikonversi menjadi 255 putih Pada tabel 3.3 akan ditunjukkan proses pembentukan Pola Deteksi Citra digital asli X i ” berdasarkan nilai pixel pada Citra digital asli I . Tabel 3.3. Daftar nilai pixel pada Pola Deteksi Citra digital asli X i ’’ Lokasi Pola Deteksi Citra digital asli X i ” Pola Deteksi Citra digital asli X i ’ Gr Gg Gb GT 0,1 89 250 171 170 125Abu-abu 1,6 42 251 170 154,3333 125Abu-abu 2,9 112 248 170 176,6667 125Abu-abu 3,10 47 252 272 190,3333 125Abu-abu 4,9 220 249 270 246,3333 255 Putih 5,11 240 252 273 255 255 Putih 6,15 118 254 271 214,3333 255 Putih 7,7 21 255 277 184,3333 125Abu-abu 8,11 173 25 73 90,33333 0 Hitam 9,14 155 20 170 115 125Abu-abu 10,6 130 23 176 109,6667 125Abu-abu 11,2 88 26 173 95,66667 0 Hitam 12,15 4 27 170 67 0 Hitam 13,0 111 28 179 106 125Abu-abu 14,10 132 21 172 108,3333 125Abu-abu 15,6 34 20 70 41,33333 0 Hitam Universitas Sumatera Utara

3.4.5. Pola Deteksi Citra Watermark X