Pola Deteksi Citra Watermark X

3.4.5. Pola Deteksi Citra Watermark X

w ’’ Berdasarkan contoh Citra Digital Watermark W yang digunakan pada proses watermarking sebelumnya adalah citra digital yang berukuran 256x256 pixel. Peletakan watermark dilakukan pada bagian tengah dari Citra Digital Watermark W. Setelah membandingkan nilai pixel pada titik koordinat α,β berdasarkan parameter F yang diberikan, maka ditemukan kecocokan pola modifikasi nilai pixel yang sama dengan Citra digital asli I. Langkah-langkah penentuan titik awal pada Pola Deteksi Citra Watermark W w ’’ sama dengan langkah pada penentuan titik awal Pola Citra X, yaitu: Diperoleh Nx = 256 dan Ny = 256, maka: x c = Nx2 = 2562 = 128 y c = Ny2 = 2562 = 128 Maka titik koordinat awal Citra Digital Watermark Px c ,y c = P128,128 Berdasarkan titik pusat Px c ,y c = P128,128 maka dibentuklah Pola Deteksi Citra Watermark X w ’’ dengan ukuran 16x16 pixel. Berdasarkan koordinat 16 pasang α i ,β i yaitu: 0,1, 1,6, 2,9, 3,10, 4,9, 5,11, 6,15, 7,7, 8,11, 9,14, 10,6, 11,2, 12,15, 13,0, 14,10 dan 15,6, maka dapat ditentukan nilai pixel pada Pola Deteksi Citra Watermark X w ’’. Sebelum dilakukan perbandingan antara Pola Citra Deteksi Watermark X w ’’ dengan Pola Citra Deteksi digital asli X i ’’, maka semua nilai pixel dalam Citra Watermark W akan dideteksi untuk membentuk Pola Citra Deteksi Watermark X w ’’, dengan cara: Dimisalkan: Gr merupakan derajat warna merah red dari citra digital. Gg merupakan derajat warna hijau green dari citra digital. Gb merupakan derajat warna biru blue dari citra digital. GT merupakan derajat warna rata-rata. GT = Gr + Gg + Gb3 Nilai pixel Citra Watermark W yaitu GT akan dikelompokkan ke dalam tiga nilai kecerahan, yaitu: 1 Jika nilai pixel berada diantara 0 ≤ GT ≤ 99 maka akan dikonversi menjadi 0 hitam Universitas Sumatera Utara 2 Jika nilai pixel berada diantara 100 ≤ GT ≤ 199 maka akan dikonversi menjadi 125 abu-abu 3 Jika nilai pixel berada diantara 200 ≤ GT ≤ 300 maka akan dikonversi menjadi 255 putih Pada tabel 3.4 akan ditunjukkan proses pembentukan Pola Deteksi Citra Digital Watermark X w ” berdasarkan nilai pixel pada Citra Watermark W . Contoh: Tabel 3.4. Daftar nilai pixel pada Pola Ekstraksi Citra Watermark Xw” Lokasi Pola Deteksi Citra digital asli X i ” Pola Deteksi Citra digital asli Xi’ Gr Gg Gb GT 0,1 88 249 170 169 125Abu-abu 1,6 41 250 169 153,3333 125Abu-abu 2,9 111 247 169 175,6667 125Abu-abu 3,10 46 251 271 189,3333 125Abu-abu 4,9 219 248 269 245,3333 255 Putih 5,11 239 251 272 254 255 Putih 6,15 117 253 270 213,3333 255 Putih 7,7 20 254 276 183,3333 125Abu-abu 8,11 171 24 72 89 0 Hitam 9,14 154 19 169 114 125Abu-abu 10,6 129 22 175 108,6667 125Abu-abu 11,2 87 25 172 94,66667 0 Hitam 12,15 3 26 169 66 0 Hitam 13,0 110 27 178 105 125Abu-abu 14,10 131 20 171 107,3333 125Abu-abu 15,6 33 19 69 40,33333 0 Hitam Pada gambar 3.23 ditunjukkan bentuk Pola Deteksi Citra Digital Watermark X w ” Universitas Sumatera Utara Gambar 3.23. Bentuk pola Deteksi Citra Watermark X w ” yang telah diekstrak dari Citra Watermark W

3.4.6. Komparasi K