Pengaruh Margin Laba Bersih dan Rasio Hutang Pada Modal Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012)

(1)

PENGARUH MARGIN LABA BERSIH DAN RASIO HUTANG PADA

MODALTERHADAP HARGA SAHAM

(Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012)

THE INFLUENCE OF NET PROFIT MARGIN AND DEBT TO EQUITY RATIO ON STOCK PRICE

(A case Study On Food and Beverages Company Listed In The Stock Exchange Period 2009-2012)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Nina Sri Mulyawati Dewi 21110068

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

(3)

(4)

131

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Nina Sri Mulyawati Dewi

NIM : 21110068

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 12 Oktober 1991

Agama : Islam

Alamat : Jalan Marga Cinta Rt 05 Rw 02 Kel. Margasari Kec. Buah Batu Bandung 40287

Email : ninasrimulyawatidewi@ymail.com

Telp. : 08986161771

DATA PENDIDIKAN Pendidikan Formal

1. Tahun 1998-2004 : SD Negeri Waled Asem Cirebon 2. Tahun 2004-2007 : SMP Negeri 18 Bandung

3. Tahun 2007-2010 : SMK Negeri 3 Bandung


(5)

132

Pendidikan Non Formal

2010 : Character Building di SECAPA AD

bersertifikat

2011 Peserta Mentoring Agama Islam

bersertifikat

22 Desember 2011 : Peserta Seminar Umum Pendidikan

Investasi Saham bersertifikat

18 Februari 2013 : Peserta Praktek Kerja Lapangan

Mahasiswa Prodi Akuntansi ke BPK dan BEI bersertifikat.

11 April 2013 s.d 27 Juni 2013

: Brevet A&B Tax Terpadu bersertifikat.

2013 Kerja Praktek di PT PLN Persero APJ

Bandung

16 – 21 Juni 2014 : Peserta Workshop Hardware Cepat dan Mudah Membuat Website Online dalam 30 Menit bersertifikat


(6)

vi

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... MOTTO ...

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah ... 8

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 8

1.2.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian ... 9

1.3.1 Maksud Penelitian ... 9

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 10


(7)

vii

1.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 11

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 11

1.5.2 Waktu Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 13

2.1.1 Laporan Keuangan ... 13

2.1.1.1 Analisis Rasio Keuangan ... 13

2.1.1.2 Manfaat Analisis Rasio Keuangan ... 14

2.1.2 Rasio Profitabilitas ... 15

2.1.2.1 Manfaat Rasio Profitabilitas ... 16

2.1.2.2 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas ... 16

2.1.3 Net Profit Margin (NPM) ... 16

2.1.3.1 Komponen Net Profit Margin ... 17

2.1.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Net Profit Margin ... 18

2.1.4 Rasio Solvabilitas (Leverage) ... 20

2.1.5 Debt To Equity Ratio (DER) ... 21

2.1.5.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Debt To Equity Ratio ... 22

2.1.6 Harga Saham ... 23

2.1.6.1 Pengertian Harga Saham ... 23

2.1.6.2 Jenis-Jenis Saham ... 24

2.1.6.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham ... 25


(8)

2.1.7 Hasil Penelitian Sebelumnya ... 27

2.2 Kerangka Pemikiran ... 29

2.2.1 Pengaruh Net Profit Margin (NPM) dengan Harga Saham ... 32

2.2.2 Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) dengan Harga Saham ... 33

2.3 Hipotesis Penelitian ... 35

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 36

3.2 Metode Penelitian ... 36

3.2.1 Desain Penelitian ... 38

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 41

3.2.3 Sumber Dan Teknik Penentuan Data ... 43

3.2.3.1 Sumber Data ... 43

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 45

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.2.5 Rancangan Analisis Dan Pengujian Hipotesis ... 49

2.2.5.1 Rancangan Analisis ... 49

3.2.6 Pengujian Hipotesis ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 64

4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ... 64

4.1.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia ... 64


(9)

ix

4.1.1.3 Uraian Tugas (Job Description) Bursa Efek Indonesia ... 69

4.1.1.4 Aktivitas Bursa Efek Indonesia ... 80

4.1.2 Analisis Deskriptif ... 81

4.1.2.1 Net Profit Margin Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman 2009-2012 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ... 81

4.1.2.2 Debt To Equity Ratio Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman 2009-2012 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ... 86

4.1.2.3 Harga Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ... 91

4.1.3 Analisis Verifikatif ... 96

4.1.3.1 Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Secara Parsial ... 103

4.1.3.2 Pengaruh Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham Secara Parsial ... 108

4.1.3.3 Pengaruh Net Profit Margin Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham ... 113

4.2 Pembahasan ... 119

4.2.1 Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham ... 119

4.2.2 Pengaruh Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham ... 120

4.2.3 Pengaruh Net Profit Margin Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham... 122


(10)

BAB V HASIL KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 123

5.2 Saran ... 124

DAFTAR PUSTAKA ... 126


(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.2 Paradigma Pemikiran ... 34 Gambar 3.1 Daerah Penerimaan Dan Penolokan Hipotesis ... 63 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 67 Gambar 4.2 Grafik Rata-Rata Net Profit Margin Pada Perusahaan Makanan

Dan Minuman Periode 2009-2012 ... 86 Gambar 4.3 Grafik Rata-Rata Debt To Equity Ratio Pada Perusahaan Makanan

Dan Minuman 2009-2012 ... 91 Gambar 4.4 Grafik Rata-Rata Harga Saham Pada Perusahaan Makanan Dan

Minuman Periode 2010-2013 ... 96 Gambar 4.5 Hasil Pengujian Asumsi Heteroskedastisitas ... 99 Gambar 4.6 Penggambaran Tabel Durbin-Watson ... 101 Gambar 4.7 Grafik Daerah Penerimaan Dan Penolakan Ho Pada Hasil

Pengujian Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham

Secara Parsial (Uji Statistik T) ... 107 Gambar 4.7 Grafik Daerah Penerimaan Dan Penolakan Ho Pada Hasil

Pengujian Pengaruh Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham Secara Parsial (Uji Statistik T) ... 112 Gambar 4.8 Grafik Daerah Penerimaan Dan Penolakan Ho Pada Pengujian


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Net Profit Margin (NPM) Dan Harga Saham Pada

Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012 ... 5

Tabel 1.2 Waktu Penelitian ... 12

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 27

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 40

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 43

Tabel 3.3 Daftar Perusahaan Yang Dijadikan Populasi ... 46

Tabel 3.4 Daftar Perusahaan Yang Dijadikan Sampel ... 48

Tabel 3.5 Tingkat Keeratan Korelasi ... 54

Tabel 4.1 Net Profit Margin Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Periode 2009-2012... 82

Tabel 4.2 Debt To Equity Ratio Pada Perushaan Makanan Dan Minuman Periode 2009-2012... 87

Tabel 4.3 Harga Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Periode 2009-2012 ... 92

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Asumsi Normalitas ... 97


(13)

xiii

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Asumsi Autokorelasi ... 100

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Model Regresi Linier Berganda ... 102

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Parsial Antara Net Profit Margin Dengan Harga Saham ... 103

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Parsial Antara Net Profit Margin Terhadap Harga ... 104

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Pengaruh Net Profit Margin dengan Harga Saham Secara Parsial (Uji Statistic T) ... 106

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Parsial Antara Debt To Equity Ratio Dengan Harga Saham ... 108

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Antara Debt To Equity Ratio Terhadap Harga... 109

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham Secara Parsial (Uji Statistik t) ... 111

Tabel 4.14 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Simultan ... 114

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Simultan ... 115


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Berita Acara Bimbingan Lampiran 2 Surat Permohonan Penelitian Lampiran 3 Surat Balasan Penelitian

Lampiran 4 Surat Keterangan Persetujuan Publikasi Lampiran 5 Keterangan Bebas Pinjam Perpustakaan Lampiran 6 Bukti Pembayaran Wisuda

Lampiran 7 Lembar Revisi Sidang Penguji I Lampiran 8 Lembar Revisi Sidang Penguji II


(15)

126

DAFTAR PUSTAKA

Abid Djazuli. 2006. Pengaruh EPS, ROI dan ROE Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Manufacturing Pada Bursa Efek Jakarta (BEJ). Fordema Volume 6 Nomor 1.

Alexandri Moh Benny, 2008, Manajemen Keuangan Bisnis, Bandung: Alfabeta Ali, Arifin,2009, Membaca saham: Panduan dasar seni berinvestasi dan teori

permainan saham, kapan sebaiknya membeli, kapan sebaiknya menjual,Edisi ke Empat,Penerbit Andi, Jakarta.

Ang Robert. 1997. Buku Pintar : Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Mediasoft Indonesia

Ardin Sianipar. (2005). Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Industri Perbankan di Inonesia. Tesis. Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Arfan Ikhsan. & I.B. Teddy, Prianthara. (2009). Akuntansi Untuk Manajer. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arief sugiono, Yanuar Nanok. S & Synthia Madya. K. 2009. Akuntansi & Pelaporan Keuangan.

Grasindo. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta.

Astrid Amanda, Darminto & Achmad Husaini. Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Earning Per Share, Dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2011)

Bastian, Idra dan Suhardjono., 2006. Akuntansi Perbankan, Buku Dua, Edisi Pertama, Salemba Empat

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan,Buku Satu, Edisi Kesepuluh, Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.

Chan Kok Thim, Yap Voon Choong, Nur Qasrina Binti Asri. Stock Performance of the Property Sector in Malaysia, Journal of Modern Accounting and Auditing, ISSN 1548-6583 Vol.8 No.2, 241-246, Februaty 2012.

Darmadji Tjiptono dan Fakhrudin Hendy M. 2011. Pasar Modal Di Indonesia, Jakarta : Salemba Empat

Fahmi, Irham. 2013. Pengantar Pasar Modal. Bandung. Alfabeta.Grafindo Persada Fakhruddin, M. & Hadianto, Sopian. 2001.Perangkat dan Model Analisis Investasi di

Pasar Saham. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Fillya Arum Pandansari. Analisis Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham. Aaj (1) (2011). Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.


(16)

Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta. BPFE-Yogyakarta.

Hartono, Jogiyanto. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta. BPFE .

I Made, Sudana. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga.

Kasmir.(2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada. Mahmud, M.H., & Abdul,H.(2009). Analisis Laporan Keungan. Yogyakarta:

UPPSTIMYKPN

Miraza, Zuwina. 2013. Pengaruh Dividen Terhadap Hubungan antara Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Current Ratio Dengan Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI. Jurnal e-maksi Harapan Vol. I, No. 1.

Moh. Nazir. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mohd Ihsan. 2009. Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt To Equity Ratio dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Industri Apparel Di Bursa Efek Jakarta.Percikan: Vol. 96 Edisi Januari 2009 ISSN: 0854 –8986. Peter dan Robin. Pengaruh Volume Perdagangan dan Kinerja Keuangan Terhadap

Harga Saham Studi Emiten PT. Astra Agro Lestari,Tbk Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2004-2007. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 05 Tahun ke-2 Mei-Agustus 2011.

Rescyana Putri Hutami. 2012. Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity dan Net Profit MarginTerhadap Harga Saham Perusahaaan Industri Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010.Jurnal Volume I Nomor I.

Reza Azianur dan Abdurrahman. Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Aktivitas, dan Solvabilitas Terhadap Harga Saham Pada Sektor Industri Kelapa Sawit Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Fakultas Ekonomi Universitas Esa Unggul Jakarta.

Rinati, Ina. (2009). Pengaruh Net Profit Margin (NPM, Return On Assets (ROA), Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Perusahaan yang Tercantum dalam Indeks LQ45. Jurnal Ekonomi dan Manajemen. Vol. 1, No. 2: Hal. 119-131.

Riyanto, Bambang. 2010. Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.

Rowland Bismark Fernando Pasaribu. (2008). PengaruhVariabel Fundamental terhadap Harga

Saham Perusahaan Go Public di BEI Periode 2003-2006.Jurnal Ekonomi & Bisnis,2(2), 101-113.

Rusdin. 2008. Pasar Modal. ALFABETA, Bandung.

Sartono, Agus. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (4th ed.). Yogyakarta: BPFE.


(17)

128

Sendi Gusnandar Arnan, Shinta Dewi Herawati. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham (Studi Pada Sub Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Bisnis & Manajemen, Volume 7 No.2, Januari 2011.

Sibarani, T. Putri. 2009. Analsis Pengaruh Debt To Total Assets Ratio dan Debt To Equity Ratio Terhadap Earning PerShare Pada Perusahaan Sektor Properti dan Sektor Manufaktur yang Go Public di BEI. Skripsi Strata-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatra Utara, Medan. Jurnal e-maksi Harapan Vol. I, No. 1.

Soemarso. 2008. Akuntansi Suatu Pengantar 2. Rineka Cipta: Jakarta.

Sofyan Syafri Harahap. (2009). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : RajaGrafindo Persada

Stella. 2009. Pengaruh Price to Earnings Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, dan Price to Book Valueterhadap Harga Pasar Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 11(2): 97-106.

Suad, Husnan. 2003,Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. Edisi keempat, BPFE, Yogyakarta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (12th ed). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (12th ed). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). MetodePenelitianKuantitatifKualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulistiyowati, Leny, (2010), Panduan Praktis Memahami Analisis Laporan Keuangan, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sunariyah. 2010. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keenam. Yogyakarta. UPP STIM YKPN.

Supangat, Andi. 2010. Statistik Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Ekonisia, Kampus Fakultas Ekonomi UII, Jakarta.

Syamsudin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Edisi Baru. Jakarta. Rajawali Pers.

Tandelilim, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Kanisius: Yogyakarta.

Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta. Rajawali.

Umi Narimawati., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Genesis.


(18)

Wild, John, K.R. Subranyaman, dan Robert F. Hasley. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Delapan, Buku Kesatu. Alih Bahasa: Yaniva dan Nurwahyu. Jakarta: Salemba Empat.

Walsh, Ciaran. 2003. Key Management Ratio. Edisi Ketiga. Alih Bahasa: Shalahudin Haikal. Erlangga: Jakarta.

Widoatmodjo, Sawidji. 2012. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Edisi Revisi. Jakarta. PT. Jurnalindo Aksara Grafika.


(19)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas keridhoan dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul : “Pengaruh Net Profit Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”, yang disusun sebagai syarat dalam memenuhi Jenjang Strata 1 di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik format, isi maupun tata bahasanya. Hal ini semata-mata disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis dalam menerapkan teori ke dalam praktek sebenarnya. Namun sedikit harapan, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca yang berkepentingan terhadap masalah yang di sajikan.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah mendapatkan bimbingan, saran, motivasi dan bantuan yang besar dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

Dalam kesempatan ini, Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M. Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.


(20)

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

3. Dr. Surtikanti, SE., M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Wati Aris Astuti, SE., M.Si., selaku Sekertaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia dan selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya dan dengan ikhlas memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.

5. Lilis Puspitawati.,S.E.,M.Si.,Ak.CA selaku Dosen Wali kelas Akuntansi 2. 6. Karyawan IDX (Indonesia Stock Exchange) Pusat Informasi Pasar Modal.

7. Untuk Mamahku tersayang Ibu Warniti Rahayu dan Bapak ku tersayang Diding Supriadi, atas do’a, kasih sayang dan dukungannya selalu menjadi kekuatan dan motivasi bagi penulis.

8. Adikku tersayang Rika Maulani Agustin, saudara-saudari yang selalu memberikan dukungan dan do’a kepada penulis untuk menyelesaikan usulan penelitian ini.

9. Untuk teman-teman yang membantu dan memberikan dukungan, Nur Azizah, Nur Madiani, Marisa, Rindi, Cristy, Seril, Riska, Ai Kamila, Lia, Defira, Widiani, Isti, Tita, Ovie, Risky, Edi, Ahmad, Iif dan Fahmy. Serta untuk teman-teman Akuntansi 2. 10. Seluruh Staff Dosen dan Sekretariat Program Studi Akuntansi Universitas Komputer

Indonesia.

11. Seluruh pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.


(21)

v

Akhir kata penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas terselesaikannya skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2014

Penulis

Nina Sri Mulyawati Dewi


(22)

36 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan tujuan tertentu mengenai suatu hal yang akan dibuktikan secara objektif.

Menurut Husein Umar (2009:29) objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Menurut Sugiyono (2012:38) objek penelitian adalah sebagai berikut: “Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Objek dalam penelitian ini adalah Net Profit Margin (NPM), Debt to

Equity Ratio (DER) dan Harga Saham pada perusahaan Makanan dan Minuman

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 4) metode penelitian adalah sebagai berikut: “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.”


(23)

37

Menurut Umi Narimawati (2008: 127), mengemukakan bahwa:

“Metode peneliian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu.”

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode penelitian merupakan suatu cara atau teknik mencari, memperoleh, mengumpulkan, mencatat data, yang dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2010:86) metode deskriptif yaitu :

“Metode Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lainnya”.

Sedangkan penelitian verifikatif menurut Masyhuri (2008:45) adalah : ”Memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasimasalah yang serupa dengan kehidupan”.

Menurut Sugiyono (2010:13), menyatakan bahwa :

“Metode Kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari objek yang akan diteliti (preliminary study) untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data atau mengukur status


(24)

variabel yang diteliti, dapat digali fakta-fakta yang bersifat empirik dan terukur.”

Tujuan dari metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif adalah membuat suatu uraian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari objek yang diteliti kemudian menggabungkan hubungan antara variabel yang terlibat didalamnya.

Berdasarkan konsep diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan benar tidaknya fakta-fakta yang ada serta menjelaskan tentang hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis statistik. Dalam penelitian ini, metode deskriptif verifikatif tersebut digunakan untuk menguji lebih dalam mengenai analisis Net Profit Margin dan Debt to Equity Ratio pengaruhnya terhadap harga saham

serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak. Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi Net

Profit Margin dan Debt to Equity Ratio dan harga saham. Sedangkan metode

verifikatif dengan pendekatan kuantitatif ini untuk menjawab pengaruh Net

Profit Margin dan Debt to Equity Ratio dan harga saham yang menekan

analisisnya pada data numerik (angka).

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif.


(25)

39

Menurut Moh. Nazir (2009:84) mendefinisikan desain penelitian sebagai berikut:

“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati, dkk (2010:30) adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.

2) Mengidentifikasikan permasalahan yang terjadi. 3) Menetapkan rumusan masalah.

4) Menetapkan tujuan penelitian.

5) Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori. 6) Menetapkan konsep variable sekaligus pengukuran variable penelitian yang

digunakan.

7) Menetapkan sumber data, teknik penentuan sample dan teknik pengumpulan data.

8) Melakukan analisis data.


(26)

Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode Yang

Digunakan Unit Analisis

Time Horizon T – 1 Verifikatif Explanatory

Survey

Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar

di BEI

Data panel

T – 2 Verifikatif Explanatory Survey

Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar

di BEI

Data panel

T – 3 Verifikatif Explanatory Survey

Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar

di BEI

Data panel

Sumber: Umi Narimawati (2010:31)

Dari tabel diatas maka peneliti menguraikan sebagai berikut:

1) Tujuan penelitian pertama adalah untuk besarnya Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER) dan harga saham dengan cara mendeskripsikan

atau menggambarkan data yang telah terkumpul, melalaui unit analisis yaitu pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2) Tujuan penelitian kedua adalah untuk besarnya pengaruh Debt to Equity

Ratio (DER) terhadap harga saham, melalaui unit analisis yaitu pada

perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3) Tujuan penelitian ketiga adalah untuk besarnya pengaruh Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham melalui unit analisis yaitu pada perusahaan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).


(27)

41

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian.

Menurut Sugiyono (2010:38) mendefinisikan variabel penelitian sebagai berikut:

“Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”

Berdasarkan judul usulan penelitian yang telah dikemukakan diatas yaitu ”Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham”, maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah:

1) Variabel Bebas / Independent (Variabel X1 dan X2)

Menurut Sugiyono (2010:33) mendefinisikan variabel bebas adalah sebagai berikut:

“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen)”.

Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Net


(28)

2) Variabel Terikat/Dependent (Variabel Y)

Menurut Sugiyono (2010:39) mendefinisikan variabel terikat adalah sebagai berikut:

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat atau variabel dependen (Y) adalah “Harga Saham”. Skala atau ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio.

Menurut Moh. Nazir (2009:132) mendefinisikan ukuran rasio sebagai berikut:

“Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran yang memberikan keterangan tentang nilai absolute dari objek yang diukur”.

Dalam skala rasio, angka nol mempunyai makna, sehingga angka nol dalam skala ini diperlukan sebagai dasar dalam perhitungan dan pengukuran terhadap objek yang diteliti.

Untuk lebih jelas agar dapat dipahami mengenai ketiga variabel tersebut dapat di lihat pada tabel di berikut:


(29)

43

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Indikator Skala

Net Profit Margin

(NPM) (X1)

Net Profit Margin atau margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan”.

Kasmir (2012:200)

NPM = Laba Setelah Pajak X 100 % Penjualan Kasmir (2012:200) Rasio Debt to Equity Ratio (DER)

“Rasio hutang dengan modal sendiri (debt to equity ratio) merupakan imbangan antara hutang yang dimiliki

perusahaan dengan modal sendiri”.

Sutrisno (2009: 218)

Debt to Equity Ratio = Total Utang x 100% Modal

Sutrisno (2009: 218)

Rasio

Harga Saham (Y)

“Harga saham merupakan harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu dan harga saham tersebut

ditentukan oleh pelaku pasar”.

Jogiyanto (2011 : 143)

Harga pasar pada saat Closing Price setelah pengumuman laporan keuangan

Rasio

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1Sumber Data

Menurut Arikunto (2010:129) mendefinisikan sumber data sebagai berikut:

“Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu dalam bentuk angka-angka yang menunjukkan nilai dari besaran atau variabel yang mewakilinya.”


(30)

Jenis sumber data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Data Sekunder

Menurut Jogiyanto (2010:137) mendefinisikan data sekunder sebagai berikut:

”Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”.

Sedangkan menurut Supangat (2010:2) mendefinisikan data sekunder sebagai berikut:

”Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi (keterangan) objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual (responden) maupun dari suatu badan (instansi) yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian dari para pengguna”.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, biasanya dari pihak kedua yang mengolah data keperluan orang lain. Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber pada literatur dan buku-buku perpustakaan atau data-data dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, dimana data yang diperoleh penulis merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, artinya data-data tersebut berupa data kedua yang telah diolah lebih lanjut dan data yang disajikan oleh pihak lain. Data-data yang digunakan diperoleh dari laporan keuangan laba rugi dan laporan keuangan neraca


(31)

45

yang sudah dipublikasikan oleh Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3.2.3.2Teknik Penentuan Data

Teknik Penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel. Pengertian dari populasi dan sampel adalah sebagai berikut:

1. Populasi

Sebelum menentukan penentuan data yang akan dijadikan sampel, terlebih dahulu dikemukakan tentang populasi dan sampel.

Menurut Sugiyono (2013:49) mendefinisikan populasi sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan yang terdiri atas laporan laba rugi dan laporan keuangan neraca perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di mulai dari tahun 2008 hingga tahun 2012 yaitu sebanyak 16 perusahaan sehingga jumlah populasi atau N = 4 X 16 = 64.


(32)

Tabel 3.3

Daftar Perusahaan yang Dijadikan Populasi

No. Kode

Perusahaan Nama Perusahaan

1 ADES Akasha Wira International Tbk. 2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 3 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk.

4 CEKA Cahaya Kalbar Tbk.

5 DLTA Delta Djakarta Tbk.

6 DAVO Davomas Abadi Tbk.

7 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 8 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 9 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk. 10 MYOR Mayora Indah Tbk.

11 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk. 12 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk. 13 SKBM Sekar Bumi Tbk.

14 SKLT Sekar Laut Tbk. 15 STTP Siantar Top Tbk.

16 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk.


(33)

47

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2011:81) mendefinisikan sampel sebagai berikut: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”.

Teknik penarikan sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan sampling purposive.

Menurut Sugiyono (2010:85) mendefinisikan bahwa:

“Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Penentuan jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi harus dilakukan dengan teknik pengambilan sampling yang tepat. Sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan laba rugi dan laporan keuangan neraca dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Adanya fenomena yang terkait dengan variabel yang diteliti pada laporan keuangan.

2. Data yang diambil adalah perusahaan makanan dan minuman sebanyak 8 perusahaan yang telah terlisting pada tahun 2009 di Bursa Efek Indonesia. 3. Data yang diambil adalah perusahaan makanan dan minuman yang telah

diaudit dan di publikasikan di Bursa Efek Indonesia.

4. Sampel yang diambil sebanyak 4 tahun dari periode 2009-2012 karena sudah dianggap respresentatif (mewakili) untuk dilakukan unit penelitian.


(34)

Berikut ini adalah daftar perusahaan yang termasuk perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009-2012 yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini:

Tabel 3.4 Daftar Perusahaan yang Dijadikan Sampel

No. Nama Perusahaan Pertimbangan Sampel

1 2 3 4

1 Akasha Wira International Tbk.     

2 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.     

3 Tri Banyan Tirta Tbk. x    x

4 Cahaya Kalbar Tbk. x    

5 Delta Djakarta Tbk.     

6 Davomas Abadi Tbk. x   x x

7 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. x   x x

8 Indofood Sukses Makmur Tbk. x    

9 Multi Bintang Indonesia Tbk. x   x x

10 Mayora Indah Tbk.     

11 Prasidha Aneka Niaga Tbk.     

12 Nippon Indosari Corpindo Tbk. x x  x x

13 Sekar Bumi Tbk. x   x x

14 Sekar Laut Tbk. x   x x

15 Siantar Top Tbk.     

16 Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk. x x   x

Berdasarkan tabel diatas sampel yang di ambil adalah 8 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan laporan keuangan 4 tahun dari tahun 2008 sampai tahun 2012. Sehingga sampel yang digunakan sebanyak 32 sampel.


(35)

49

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi : 1. Dokumentasi

Pengumpulan data yang di peroleh merupakan data sekunder dengan cara dokumentasi. Dokumentasi dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang terdapat pada perusahaan khususnya yaitu laporan keuangan laba rugi dan laporan keuangan neraca pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa efek Indonesia.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data berupa teori-teori yang dibutuhkan peneliti dalam melakukan penelitian. Data tersebut dapat diperoleh dari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian dan internet sebagai media pendukung yang di perlukan dalam penelitian ini.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis

Menurut Umi Narimawati (2010:41) mendefinisikan rancangan analisis sebagai berikut :

“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.


(36)

Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode analisis deskriptif (kualitatif) dan verifikatif (kuantitatif) dengan pendekatan kuantitatif.

a. Analisis Deskriptif atau Kualitatif

Menurut Sugiyono (2011:14) mendefinisikan analisis kualitatif sebagai berikut:

“Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail”.

Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana Net

Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER) dan Harga Saham.

b. Analisis Verifikatif atau Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2011:31) mendefinisikan analisis kuantitatif sebagai berikut:

“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan”.


(37)

51

Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang diuraikan diatas sebagai berikut:

1. Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple)

Menurut Sugiyono (2011:277) mendefinisikan analisis regresi linier berganda sebagai berikut:

“Analisis regresi linier berganda adalah analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya)”.

Untuk menggunakan teknik analisis ini syarat-syarat yang harus dipenuhi diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Data harus berskala interval;

b. Variabel bebas terdiri lebih dari dua variabel; c. Variabel tergantung terdiri dari satu variabel;

d. Hubungan antara variabel bersifat linier. Artinya semua variabel bebas mempengaruhi variabel tergantung;

e. Tidak boleh terjadi multikolinieritas. Artinya sesama variabel bebas tidak boleh berkorelasi terlalu tinggi, misalnya 0,9 atau terlalu rendah misalnya 0,01;

f. Tidak boleh terjadi autokorelasi. Akan terjadi autokorelasi jika angka Durbin dan Watson sebesar < 1 atau > 3 dengan skala 1-4;

g. Jika ingin menguji keselarasan model (goodness of fit), maka dipergunakan simpangan baku kesalahan. Untuk kriterianya digunakan dengan melihat angka Standard Error of Estimate (SEE) dibandingkan


(38)

Error of Estimate (SEE) < simpangan baku (Standard Deviation) maka

model dianggap selaras; dan

h. Kelayakan model regresi diukur dengan menggunakan nilai signifikansi. Model regresi layak dan dapat dipergunakan jika angka signifikansi < 0,05 (dengan presisi 5%) atau 0,01 (dengan presisi 1%).

Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk menerangkan besarnya pengaruh Net Profit Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio

(DER) terhadap harga saham. Persamaan analisis regresi linier berganda secara umum untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sumber: Husein Umar (2011:213)

Keterangan: Y = Harga Saham

X1 = Net Profit Margin (NPM)

X2 = Debt to Equity Ratio (DER)

O =Konstanta merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y pada

saat variabel bebasnya adalah 0 (X1 dan X2 = 0)

= Koefisien regresi multiple antara variabel bebas X1 terhadap

variabel terikat Y, bila variabel bebas lainnya dianggap konstan = Faktor pengganggu di luar model

Arti koefisien adalah jika nilai positif (+), hal tersebut menunjukkan hubungan searah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan


(39)

53

kata lain, peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikuti oleh peningkatan atau penurunan besarnya variabel terikat. Sedangkan jika nilai negatif (-), hal tersebut menunjukkan hubungan yang berlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain, setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas akan diikuti oleh penurunan besarnya nilai variabel terikat dan sebaliknya.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan yang telah ada mempunyai kadar tertentu, maka harus melihat dua hal. Pertama, ada (dalam pengertian nyata atau berarti) atau tidak ada keterkaitan antara harga saham (Y) dengan Net Profit Margin (NPM) (X1) dan Debt to

Equity Ratio (DER) (X2).

1. Analisis Korelasi Pearson

Besarnya pengaruh masing-masing komponen variabel bebas terhadap variabel tidak bebas yaitu Net Profit Margin terhadap harga saham dan Debt

to Equity Ratio terhadap harga saham dapat diketahui dengan menggunakan

korelasi pearson. Koefisien korelasi pearson antara masing-masing variabel

independen tersebut dengan variabel dependen dapat dihitung sebagai berikut:

Sumber: Husein Umar (2011:231)

Ketentuan untuk melihat tingkat keeratan korelasi digunakan acuan pada tabel dibawah ini :

r


(40)

Tabel 3.5

Tingkat Keeratan Korelasi

0 – 0,20 Sangat rendah (hampir tidak ada hubungan) 0,21 – 0,40 Korelasi yang rendah

0,41 – 0,60 Korelasi sedang 0,61 – 0,80 Cukup tinggi 0,81 – 1 Korelasi tinggi

Sumber: Syahri Alhusin (2003:157)

2. Analisis Korelasi Berganda

Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengukur kuat lemahnya hubungan antar variabel Net Profit Margin dan Debt to Equity Ratio dengan

harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

Sumber: Husein Umar (2011:233)

Keterangan:

R = Koefisien korelasi berganda X1 = Net Profit Margin (NPM)

X2 = Debt to Equity Ratio (DER)

Y = Harga Saham n = Banyaknya Sampel

RY.X1X2 = b1∑X1Y + b2X2Y


(41)

55

Kuat atau tidaknya hubungan antara ketiga variabel dapat dilihat dari beberapa kategori koefisien korelasi mempunyai nilai 0 ≤ R ≤ 1 dimana:

a. Apabila R = 1, maka korelasi antara ketiga variabel dikatakan sempurna; dan

b. Apabila R = 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lebar atau tidak ada hubungan sama sekali.

3. Analisis Koefisien Determinasi

Besarnya pengaruh Net Profit Margin (NPM) (X1) dan Debt to Equity

Ratio (DER) (X2) terhadap harga saham (Y) dapat diketahui dengan

menggunakan analisis koefisien determinasi atau disingkat Kd yang diperoleh sebagai berikut:

a. Analisis Koefisien Determinasi Parsial

Sumber: Gujarati (2003:172)

Keterangan :

Kd = Koefisien Determinasi atau seberapa jauh perubahan Variabel Y Dipergunakan oleh Variabel X

Β = Standar koefisien beta

Zero order = Matriks korelasi variabel bebas terikat 100% = Pengkali yang menyatakan dalam persentase

Sumber: Umi Narimawati (2010:50) Kd = r2 x 100% Kd = β x zero order x 100%


(42)

Keterangan:

Kd = Koefisien Determinasi atau Seberapa Jauh Perubahan Variabel Y Dipergunakan oleh Variabel X

r 2 = Kuadrat Koefisien Korelasi

100% = Pengkali yang menyatakan dalam persentase

Dengan diketahuinya koefisien korelasi antara masing-masing Net Profit

Margin (NPM) (X1) dan Debt to Equity Ratio (DER) (X2) serta harga saham (Y),

kita bisa menentukan koefisien determinasi. Koefisien determinasi tersebut digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang ditimbulkan masing-masing variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat harga saham (Y).

Pada hakikatnya nilai r berkisar antara -1 dan 1, bila r mendekati -1 atau 1 maka dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang erat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Bila r mendekati 0, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat sangat lemah atau bahkan tidak ada.

Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Klasik

Pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran asumsi-asumsi klasik yang merupakan dasar dalam model regresi linier berganda.Hal ini dilakukan sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis. Pengujian asumsi klasik meliputi:


(43)

57

a. Uji Normalitas Data Residual

Menurut Husein Umar (2011:182) mendefinisikan uji normalitas sebagai berikut:

“Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak”.

Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi, apabila model regresi tidak berdistribusi normal maka kesimpulan dari uji F dan uji t masih meragukan, karena statistik uji F dan uji t pada analisis regresi diturunkan dari distribusi normal. Pada penelitian ini digunakan uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov untuk menguji normalitas model regresi.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Husein Umar (2011:177) mendefinisikan uji multikolinieritas sebagai berikut:

“Multikolinieritas adalah untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen”.

Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi. Multikolinieritas berarti adanya hubungan yang kuat di antara beberapa atau


(44)

semua variabel bebas pada model regresi. Jika terdapat Multikolinieritas maka koefisien regresi menjadi tidak tentu, tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan biasanya ditandai dengan nilai koefisien determinasi yang sangat besar, tetapi pada pengujian pearson koefisien regresi, tidak ada ataupun kalau ada sangat

sedikit sekali koefisien regresi yang signifikan. Pada penelitian ini digunakan nilai variance inflation factors (VIF) sebagai indikator ada tidaknya multikolinieritas

diantara variabel bebas.

Sumber: Husein Umar (2011:179)

Menurut Husein Umar (2011:178) untuk mengatasi terjadinya multikolinieritas, dapat diupayakan melalui hal-hal sebagai berikut:

1. Evaluasi apakah pengisian data telah berlangsung secara efektif atau terdapat kecurangan dan kelemahan lain;

2. Jumlah data ditambah lagi;

3. Salah satu variabel independen dibuang karena data dari dua variabel independen ternyata mirip atau digabungkan jika secara konsep relatif sama; dan

4. Gunakan metode lanjut seperti regresi bayesian atau regresi tolerance”.

c. Uji Heteroskedastisitas

Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien

VIF = 1 1 – R i2


(45)

59

regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi.

Menurut Gujarati (2003: 406). sebagai berikut :

“Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Rank Spearman yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen)”.

Selain itu, dengan menggunakan program SPSS, heteroskedastisitas juga bisa dilihat dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel

dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SDRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak membentuk pola tertentu yang teratur, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokolerasi

Menurut Husein Umar (2011:182) mendefinisikan uji autokorelasi sebagai berikut:

“Autokorelasi adalah dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian”.

Untuk data cross section, akan diuji apakah terdapat hubungan yang kuat di

antara data pertama dan kedua, data kedua dengan ke tiga dan seterusnya. Jika ya, telah terjadi autokorelasi. Hal ini akan menyebabkan informasi yang diberikan menjadi menyesatkan. Oleh karena itu, perlu tindakan agar tidak terjadi autokorelasi. Pada pengujian autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson untuk mengetahui ada tidaknya


(46)

autokorelasi pada model regresi dan berikut nilai Durbin-Watson yang diperoleh

melalui hasil estimasi model regresi. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan perhitungan nilain statistik

Durbin-Watson (D-W).

3.2.6 Pengujian Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:159) mendefinisikan hipotesis sebagai berikut:

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”.

Pada prinsipnya pengujian hipotesis ini adalah membuat kesimpulan sementara untuk melakukan penyanggahan dan atau pembenaran dari masalah yang akan ditelaah. Sebagai wahana untuk menetapkan kesimpulan sementara tersebut kemudian ditetapkan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya.

Langkah-langkah dalam analisisnya sebagai berikut:

1. Uji Statistik t

Untuk menguji apakah ada hubungan signifikan dari variabel – variabel bebas (X) berdampak terhadap variabel terikat (Y), selanjutnya pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dengan langkah – langkah sebagi berikut:

a. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas Net Profit Margin

(NPM) terhadap variabel terikat harga saham. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah :

Ho:β1 = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan Net Profit Margin


(47)

61

Ha:β1 ≠ 0 Terdapat hubungan yang signifikan Net Profit Margin (NPM)

berdampak terhadap variabel terikat harga saham. b. Menentukan tingkat signifikan.

Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk) = n – k – l, untuk menentukan ttabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan

hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam status penelitian.

c. Menghitung nilai thitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien

korelasi signifikan atau tidak dengan rumus :

dan √

Keterangan :

r = Korelasi parsial yang ditentukan n = Jumlah sampel

t = thitung

d. Kemudian dibuat kesimpulan mengenai diterima tidaknya hipotesis setelah dibandingkan antara thitung dan ttabel dengan kriteria :

 Tolak Ho jika thitung>ttabel pada alpha 5% untuk koefisien positif.  Tolak Ho jika thitung<ttabel pada alpha


(48)

2. Uji Statistik F

Untuk menguji adanya hubungan antara variabel bebas (X) secara simultan berdampak terhadap variabel terikat (Y) maka pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik F dengan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Menentukan hipotesis secara keseluruhan antara variabel bebas Net

Profit Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap

variabel terikat harga saham.

Net Profit Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh

terhadap variabel terikat harga saham.

Ha: β , ≠ 0 Terdapat hubungan yang signifikan antara Net Profit

Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap

variabel terikat harga saham.

b. Menentukan nilai signifikansi ɑ yaitu 5% atau 0,05 dan derajat bebas (db = n – k – l), untuk mengetahui daerah Ftabel sebagai batas daerah

penerimaan dan penolakkan.

c. Selanjutnya menghitung nilai Fhitung sebagai berikut :

(Sumber: Sugino, 2010:257)

Keterangan:

R = Koefisien korelasi ganda K = Jumlah variabel independen N = Jumlah anggota sampel


(49)

63

d. Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :

 Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien positif.  Tolak Ho jika Fhitung< Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif.  Tolak Ho jika nilai F-sign <ɑ ),05.

3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Gambar 3.1

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

4. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan). Kesimpulannya, Net Profit

Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh (tidak

berpengaruh) terhadap harga saham. Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.


(50)

123 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh Net

Profit Margin dan Debt to Equity Ratio tergadap harga saham pada perusahaan

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka pada bagian akhir dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Net Profit Margin memiliki pengaruh terhadap harga saham pada

penelitian ini yaitu sebesar 10,6% dengan arah yang positif. Hal tersebut telah menjawab fenomena yang terjadi pada penelitian ini bahwa pada perusahaan makanan dan minuman perubahan harga sahan tidak selalu diikuti oleh variabel NPM. Sedangkan sisanya sebesar 89,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga saham seperti Earning

Per Share dan Dividen yang dibagikan. Hal tersebut menunjukan ketika

NPM meningkat maka harga sahampun akan meningkat begitupun sebaliknya.

2. Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh terhadap harga saham pada

penelitian ini yaitu sebesar 19,6% dengan arah yang positif. Hal tersebut telah menjawab fenomena yang terjadi pada penelitian ini bahwa pada perusahaan makanan dan minuman perubahan harga sahan tidak selalu diikuti oleh variabel DER. Sedangkan sisanya sebesar 80,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti hutang lancar dan hutang jangka panjang.


(51)

124

Hal tersebut menunjukan ketika DER meningkat maka harga saham akan menurun begitupun sebaliknya.

3. Net Profit Margin dan Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh terhadap

harga saham pada penelitian ini yaitu sebesar 29,8% dengan arah yang positif. Net Profit Margin dan Debt to Equity Ratio dapat meningkatkan

harga saham pada perusahaan makanan dan minuman, sedangkan sisanya sebesar 70,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti asset dan arus kas. Jadi NPM dan DER dapat digunakan investor untuk menjadikan pertimbangan dalam keputusan berinvestasi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi emiten/perusahaan makanan dan minuman yang mengalami penurunan Net Profit Margin diharapkan agar dapat lebih mengevaluasi

kembali terhadap besarnya pendapatan dan beban sehingga laba yang diperoleh tidak mengalami penurunan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperkecil beban bunga dan beban operasional seperti beban produksi, beban administrasi dan umum dengan seefektif mungkin yang harus dikeluarkan sehingga jumlah pendapatan yang diterima akan menunjukan nilai yang lebih besar daripada jumlah beban yang harus dikeluarkan. Selain itu perusahaan dapat peningkatan penjualan bisa dilakukan dengan strategi pemasaran dan penjualan produk salah satunya dengan kegiatan promosi baik melalui media cetak maupun elektonik sehingga konsumen


(52)

mengetahui tentang produk dan tertarik untuk membelinya. Semakin banyak perusahaan menjual maka semakin besar laba perusahaan yang diperoleh. Dan naiknya Net Profit Margin perusahaan akan menarik minat investor terhadap saham makanan dan minuman dan cenderung akan meningkatkan harga saham perusahaan tersebut.

2. Bagi emiten/perusahaan makanan dan minuman yang mengalami kenaikan Debt to Equity Ratio diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan

perusahaan yaitu mengefisienkan hutang dengan cara menambah setoran modal pemilik, melakukan revaluasi aktiva tetap sehingga modal akan mengalami peningkatan, atau melakukan penjualan asset yang produktif yang akan mengurangi kredit, tagihan pada pihak lain. Apabila pendayagunaan asset tersebut dilakukan secara efektif, maka akan meminimalisir tingginya DER dan kemudian akan meningkatkan harga saham.

3. Bagi investor yang bermaksud melakukan investasi sebaiknya melakukan analisis laporan keuangan dengan indikator Net Profit Margin dan Debt to Equity Ratio. Selain itu juga dengan melihat faktor lain seperti analisis


(53)

1

PENGARUH MARGIN LABA BERSIH DAN RASIO HUTANG PADA MODAL TERHADAP HARGA SAHAM

(Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012)

THE INFLUENCE OF NET PROFIT MARGIN AND DEBT TO EQUITY RATIO ON STOCK PRICE

(A case Study On Food and Beverages Company Listed In The Stock Exchange Period 2009-2012)

Oleh :

Nina Sri Mulyawati Dewi 21110068

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

ABSTRACK

This study aims to determine how much influence the Net Profit Margin on stock prices. To determine how much influence Debt to Equity Ratio on the stock price. To determine how much influence Net Profit Margin and Debt to Equity on stock prices simultaneously on food and beverage company listed on the Stock Exchange.

The method used is descriptive analysis and verification with quantitative approaches. The analysis model is a multiple linear regression analysis. The population in this study were 16 food and beverage companies listed on the Stock Exchange for 4 years (2009-2012). The sample using purposive sampling method with certain criteria. The total sample of 8 on food and beverage companies.

The results of hypothesis testing in this study showed that the NPM has a significant positive effect on stock prices in the food and beverage company listed on the Stock Exchange, DER have the significant negative effect on stock prices in the food and beverage company listed on the Stock Exchange, NPM and DER have a significant effect on stock prices on food and beverage company listed on the Stock Exchange.

Keywords: Net Profit Margin, Debt to Equty Ratio, Stock Price

1. Pendahuluan

Peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Selain itu, pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana (investor) dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang optimal. (Eduardus Tandelilin, 2010: 26)

Saham sebagai salah satu alternatif media investasi pada pasar modal memiliki tingkat risiko yang jauh lebih tinggi dibandingkan tabungan atau deposito. Namun, saham juga memiliki potensi tingkat keuntungan yang lebih besar. Hal ini disebabkan pendapatan yang tidak pasti, dimana pendapatan saham yang diterima terdiri dari dividen (bagian laba yang dibagikan) dan

capital gain (kenaikan harga saham) (Mohd.Ihsan: 2009).

Harga saham merupakan cerminan dari ekspektasi investor terhadap faktor-faktor earning, aliran kas, dan tingkat return yang disyaratkan investor, yang mana ketiga faktor tersebut juga sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro suatu negara serta kondisi ekonomi global (Eduardus Tandelilin, 2010: 341).

2. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Net Profit Margin

Menurut Agus Sartono (2010:123), menyatakan bahwa :

Net Profit Margin merupakan rasio antara laba bersih (net profit) yang sudah dikurangi seluruh


(1)

7

d. Uji Autokorelasi

Dari output diketahui nilai D-W hitung sebesar 1,200, yaitu berada diantara angka 1,1769 dan 1,7323 atau 4-dL = 1,1769 ≤ D-W = 1,200 ≤ 4-dU = 1,7323, maka data pada model regresi pada penelitian ini tidak dapat disimpulkan.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Dari tabel diatas di bentuk persamaan regresi linier sebagai berikut: Y = 40547,420 + 6965,727*NPMt - 61000,554*DERt

Dimana:

Y = Harga Saham

X1 = Net Profit Margin (NPM) X2 = Debt to Equity Ratio (DER)

Koefisien yang terdapat pada persamaan regresi linier berganda diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Nilai koefisien pada variabel bebas menggambarkan besarnya perubahan variabel terikat jika variabel bebasnya berubah sebesar satu persen dengan syarat variabel lainnya konstan (ceteris paribus). Untuk persamaan di atas,setiap peningkatan Net Profit Margin sebesar satu persen maka Harga Saham akan meningkat sebesar 6965,727. Kemudian setiap peningkatan Debt to Equity Ratio sebesar satu persen maka Harga Saham akan menurun sebesar 61000,554.

b. Nilai konstanta α dapat diartikan bahwa jika tidak terdapat pengaruh Net Profit Margindan Debt to Equity Ratio, maka Harga Saham adalah sebesar 40547,420. Dari hasil tersebut dapat menunjukan adanya pengaruh Net ProfitMargindan Debt to Equity sebagai variabel independent (X1dan X2) terhadap Harga Saham sebagai variabel

dependent (Y).

3. Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Secara Parsial pada Perusahaan Makanan dan Minuman Periode 2009-2012.

Hubungan antara Net Profit Margin dengan Harga Saham ketika Debt to Equity Ratio tidak berubah adalah sebesar 0,358 dengan arah positif, artinya Net Profit Margin memiliki hubungan yang rendah dengan harga saham ketika Net Profit Margin tidak mengalami perubahan, karena nilai korelasi berada diantara 0,200 hingga 0,399. Arah hubungan positif menggambarkan bahwa ketika Net Profit Margin meningkat maka harga saham akan meningkat pula.

4. Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham Secara Parsial pada Perusahaan Makanan dan Minuman Periode 2009-2012.

Hubungan antara Debt to Equity Ratio dengan Harga Saham ketika Net Profit Margin tidak berubah adalah sebesar 0,461 dengan arah negatif, artinya Debt to Equity Ratio memiliki hubungan yang sedang dengan harga saham ketika Net Profit Margin tidak mengalami perubahan, karena nilai korelasi berada diantara 0,400 hingga 0,599. Arah hubungan negatif menggambarkan bahwa ketika Debt to Equity Ratio meningkat maka harga saham akan mengalami penurunan.

5. Analisis Koefisien Determinasi

a. Kd Net Profit Margin = 0,321 x 0,329 = 0,106 x 100% = 10,6%

Sehingga besar nilai koefisien determinasi pada variabel Net Profit Margin yaitu sebesar 10,6%. Sementara sisanya yaitu sebesar 89,4% dipengaruhi oleh faktor lain selain Net Profit Margin.

b. Kd Debt to Equity Ratio = (-0,435 x -0,441) = 0,192 x 100% = 19,2%

Sehingga besar nilai koefisien determinasi pada variabel Debt to Equity Ratio yaitu sebesar 19,2%. Sementara sisanya yaitu sebesar 80,8% dipengaruhi oleh faktor lain selain Debt to Equity Ratio.


(2)

8

4.1.3 Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t) Pengujian Hipotesis Parsial X1

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan nilai thitung (2,065) > ttabel (2,0452) dan nilai t-sign

0,048 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak atau Net Profit Margin berpengaruh

signifikan terhadap harga saham.  Pengujian Hipotesis Parsial X2

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan nilai thitung (-2,797 atau -2,794) < ttabel (-2,0452)

dannilai t-sign 0,009 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak atau Debt to Equity

Ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 2. Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F)

Hal ini terlihat dari nilai korelasi berganda (R) sebesar 0,545, yaitu berada diantara 0,400 sampai 0,599, artinya hubungan antara kedua variabel bebas (Net Profit Margin dan Debt to Equity Ratio) memiliki hubungan yang cukup kuat.

Pembahasan

Berdasarkan uji hipotesis yang telah dibahas sebelumnya maka uraian dari hasil uji hipotesis untuk penelitian ini adalah:

Pengaruh NPM Terhadap Harga Saham

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara Net Profit Margin terhadap harga saham adalah sebesar 0,358 memiliki hubungan yang rendah. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa Net Profit Margin berbanding searah dengan harga saham. Dimana jika Net Profit Margin meningkat maka harga saham perusahaan akan meningkat pula.

Besar pengaruh Net Profit Margin terhadap harga saham pada penelitian ini yaitu sebesar 10,6% dengan arah yang positif. Hal tersebut telah menjawab fenomena yang terjadi pada penelitian ini bahwa pada perusahaan makanan dan minuman perubahan harga sahan tidak selalu diikuti oleh variabel NPM. Sedangkan sisanya sebesar 89,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga saham seperti Earning Per Share dan Dividen yang dibagikan.

Pengaruh DER Terhadap Harga Saham

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan Debt to Equity Ratio terhadap harga saham sebesar 0,461 memiliki hubungan yang sedang dengan harga saham. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa Debt to Equity Ratio berbading terbalik dengan harga saham. Semakin besar Debt to Equity Ratio, maka harga saham akan mengalami penurunan.

Besar pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap harga saham pada penelitian ini yaitu sebesar 19,6% dengan arah yang positif. Hal tersebut telah menjawab fenomena yang terjadi pada penelitian ini bahwa pada perusahaan makanan dan minuman perubahan harga sahan tidak selalu diikuti oleh variabel DER. Sedangkan sisanya sebesar 80,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga saham seperti tingkat suku bunga dan jumlah laba perusahaan.

Pengaruh NPM Dan DER Terhadap Harga Saham.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara Net Profit Margin dan Debt to Equity Ratio sebesar 0,545. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa Net Profit Margin dan Debt Equity Ratio memiliki hubungan yang kuat terhadap harga saham.

Besar pengaruh Net Profit Margin dan Debt to Equity Ratio terhadap harga saham pada penelitian ini yaitu sebesar 29,8% dengan arah yang positif. Artinya Net Profit Margin dan Debt to Equity Ratio dapat meningkatkan harga saham pada perusahaan makanan dan minuman, sedangkan sisanya sebesar 70,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti asset dan arus kas.

5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh Net Profit Margin dan Debt to Equity Ratio tergadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang


(3)

9

terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka pada bagian akhir dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Net Profit Margin memiliki pengaruh terhadap harga saham pada penelitian ini yaitu sebesar 10,6% dengan arah yang positif. Hal tersebut telah menjawab fenomena yang terjadi pada penelitian ini bahwa pada perusahaan makanan dan minuman perubahan harga sahan tidak selalu diikuti oleh variabel NPM. Sedangkan sisanya sebesar 89,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga saham seperti Earning Per Share dan Dividen yang dibagikan. Hal tersebut menunjukan ketika NPM meningkat maka harga sahampun akan meningkat begitupun sebaliknya.

2. Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh terhadap harga saham pada penelitian ini yaitu sebesar 19,6% dengan arah yang positif. Hal tersebut telah menjawab fenomena yang terjadi pada penelitian ini bahwa pada perusahaan makanan dan minuman perubahan harga sahan tidak selalu diikuti oleh variabel DER. Sedangkan sisanya sebesar 80,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti hutang lancar dan hutang jangka panjang. Hal tersebut menunjukan ketika DER meningkat maka harga saham akan menurun begitupun sebaliknya.

3. Net Profit Margin dan Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh terhadap harga saham pada penelitian ini yaitu sebesar 29,8% dengan arah yang positif. Net Profit Margin dan Debt to Equity Ratio dapat meningkatkan harga saham pada perusahaan makanan dan minuman, sedangkan sisanya sebesar 70,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti asset dan arus kas. Jadi NPM dan DER dapat digunakan investor untuk menjadikan pertimbangan dalam keputusan berinvestasi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi emiten/perusahaan makanan dan minuman yang mengalami penurunan Net Profit Margin diharapkan agar dapat lebih mengevaluasi kembali terhadap besarnya pendapatan dan beban sehingga laba yang diperoleh tidak mengalami penurunan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperkecil beban bunga dan beban operasional seperti beban produksi, beban administrasi dan umum dengan seefektif mungkin yang harus dikeluarkan sehingga jumlah pendapatan yang diterima akan menunjukan nilai yang lebih besar daripada jumlah beban yang harus dikeluarkan. Selain itu perusahaan dapat peningkatan penjualan bisa dilakukan dengan strategi pemasaran dan penjualan produk salah satunya dengan kegiatan promosi baik melalui media cetak maupun elektonik sehingga konsumen mengetahui tentang produk dan tertarik untuk membelinya. Semakin banyak perusahaan menjual maka semakin besar laba perusahaan yang diperoleh. Dan naiknya Net Profit Margin perusahaan akan menarik minat investor terhadap saham makanan dan minuman dan cenderung akan meningkatkan harga saham perusahaan tersebut.

2. Bagi emiten/perusahaan makanan dan minuman yang mengalami kenaikan Debt to Equity Ratio diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan yaitu mengefisienkan hutang dengan cara menambah setoran modal pemilik, melakukan revaluasi aktiva tetap sehingga modal akan mengalami peningkatan, atau melakukan penjualan asset yang produktif yang akan mengurangi kredit, tagihan pada pihak lain. Apabila pendayagunaan asset tersebut dilakukan secara efektif, maka akan meminimalisir tingginya DER dan kemudian akan meningkatkan harga saham.

3. Bagi investor yang bermaksud melakukan investasi sebaiknya melakukan analisis laporan keuangan dengan indikator Net Profit Margin dan Debt to Equity Ratio. Selain itu juga dengan melihat faktor lain seperti analisis laporan keuangan arus kas dan perubahan ekuitas.


(4)

10

DAFTAR PUSTAKA

Abid Djazuli. 2006. Pengaruh EPS, ROI dan ROE Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Manufacturing Pada Bursa Efek Jakarta (BEJ). Fordema Volume 6 Nomor 1.

Alexandri Moh Benny, 2008, Manajemen Keuangan Bisnis, Bandung: Alfabeta

Ali, Arifin,2009, Membaca saham: Panduan dasar seni berinvestasi dan teori permainan saham, kapan sebaiknya membeli, kapan sebaiknya menjual,Edisi ke Empat,Penerbit Andi, Jakarta.

Ang Robert. 1997. Buku Pintar : Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Mediasoft Indonesia

Ardin Sianipar. (2005). Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Industri Perbankan di Inonesia. Tesis. Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Arfan Ikhsan. & I.B. Teddy, Prianthara. (2009). Akuntansi Untuk Manajer. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arief sugiono, Yanuar Nanok. S & Synthia Madya. K. 2009. Akuntansi & Pelaporan Keuangan. Grasindo. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta.

Astrid Amanda, Darminto & Achmad Husaini. Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Earning Per Share, Dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2011)

Bastian, Idra dan Suhardjono., 2006. Akuntansi Perbankan, Buku Dua, Edisi Pertama, Salemba Empat

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan,Buku Satu, Edisi Kesepuluh, Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.

Chan Kok Thim, Yap Voon Choong, Nur Qasrina Binti Asri. Stock Performance of the Property Sector in Malaysia, Journal of Modern Accounting and Auditing, ISSN 1548-6583 Vol.8 No.2, 241-246, Februaty 2012.

Darmadji Tjiptono dan Fakhrudin Hendy M. 2011. Pasar Modal Di Indonesia, Jakarta : Salemba Empat

Fahmi, Irham. 2013. Pengantar Pasar Modal. Bandung. Alfabeta.Grafindo Persada

Fakhruddin, M. & Hadianto, Sopian. 2001.Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Saham. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Fillya Arum Pandansari. Analisis Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham. Aaj (1) (2011). Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar, Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga

Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta. BPFE-Yogyakarta. Hartono, Jogiyanto. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta.

BPFE .

I Made, Sudana. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga.

Kasmir.(2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Mahmud, M.H., & Abdul,H.(2009). Analisis Laporan Keungan. Yogyakarta: UPPSTIMYKPN Miraza, Zuwina. 2013. Pengaruh Dividen Terhadap Hubungan antara Return On Asset, Debt to

Equity Ratio, dan Current Ratio Dengan Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI. Jurnal e-maksi Harapan Vol. I, No. 1.

Moh. Nazir. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mohd Ihsan. 2009. Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt To Equity Ratio dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Industri Apparel Di Bursa Efek Jakarta.Percikan: Vol. 96 Edisi Januari 2009 ISSN: 0854 –8986.

Peter dan Robin. Pengaruh Volume Perdagangan dan Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Studi Emiten PT. Astra Agro Lestari,Tbk Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2004-2007. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 05 Tahun ke-2 Mei-Agustus 2011.


(5)

11

Rescyana Putri Hutami. 2012. Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity dan Net Profit MarginTerhadap Harga Saham Perusahaaan Industri Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010.Jurnal Volume I Nomor I.

Reza Azianur dan Abdurrahman. Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Aktivitas, dan Solvabilitas Terhadap Harga Saham Pada Sektor Industri Kelapa Sawit Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Fakultas Ekonomi Universitas Esa Unggul Jakarta.

Rinati, Ina. (2009). Pengaruh Net Profit Margin (NPM, Return On Assets (ROA), Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Perusahaan yang Tercantum dalam Indeks LQ45. Jurnal Ekonomi dan Manajemen. Vol. 1, No. 2: Hal. 119-131.

Riyanto, Bambang. 2010. Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.

Rowland Bismark Fernando Pasaribu. (2008). PengaruhVariabel Fundamental terhadap Harga Saham Perusahaan Go Public di BEI Periode 2003-2006.Jurnal Ekonomi & Bisnis,2(2), 101-113.

Rusdin. 2008. Pasar Modal. ALFABETA, Bandung.

Sartono, Agus. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (4th ed.). Yogyakarta: BPFE. Sendi Gusnandar Arnan, Shinta Dewi Herawati. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga

Saham (Studi Pada Sub Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Bisnis & Manajemen, Volume 7 No.2, Januari 2011.

Sibarani, T. Putri. 2009. Analsis Pengaruh Debt To Total Assets Ratio dan Debt To Equity Ratio Terhadap Earning PerShare Pada Perusahaan Sektor Properti dan Sektor Manufaktur yang Go Public di BEI. Skripsi Strata-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatra Utara, Medan. Jurnal e-maksi Harapan Vol. I, No. 1.

Soemarso. 2008. Akuntansi Suatu Pengantar 2. Rineka Cipta: Jakarta.

Sofyan Syafri Harahap. (2009). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : RajaGrafindo Persada

Stella. 2009. Pengaruh Price to Earnings Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, dan Price to Book Valueterhadap Harga Pasar Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 11(2): 97-106.

Suad, Husnan. 2003,Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. Edisi keempat, BPFE, Yogyakarta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (12th ed). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (12th ed). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2013). MetodePenelitianKuantitatifKualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulistiyowati, Leny, (2010), Panduan Praktis Memahami Analisis Laporan Keuangan, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sunariyah. 2010. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keenam. Yogyakarta. UPP STIM YKPN.

Supangat, Andi. 2010. Statistik Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Ekonisia, Kampus Fakultas Ekonomi UII, Jakarta.

Syamsudin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Edisi Baru. Jakarta. Rajawali Pers.

Tandelilim, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Kanisius: Yogyakarta.

Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta. Rajawali.

Umi Narimawati., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Genesis.

Wild, John, K.R. Subranyaman, dan Robert F. Hasley. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Delapan, Buku Kesatu. Alih Bahasa: Yaniva dan Nurwahyu. Jakarta: Salemba Empat.


(6)

12

Walsh, Ciaran. 2003. Key Management Ratio. Edisi Ketiga. Alih Bahasa: Shalahudin Haikal. Erlangga: Jakarta.

Widoatmodjo, Sawidji. 2012. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Edisi Revisi. Jakarta. PT. Jurnalindo Aksara Grafika.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 117 85

Pengaruh Laba Per Lembar Saham dan Rasio Hutang Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 70 160

Pengaruh Margin Laba Bersih dan Rasio Hutang Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Pertambangan Batubara Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

0 2 1

Peranan Marjin Laba Bersih Dan Rasio Hutang Atas Modal Yang Berimplikasi Pada Fluktuatif Pengembalian Saham Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

0 2 1

Pengaruh Laba Per Lembar Saham (EPS) dan Rasio Pengembalian Modal (ROE) Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012)

1 12 72

Pengaruh Rasio Hutang Pada Modal Dan Rasio Harga Laba Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 4 151

Pengaruh Laba Per Lembar Saham dan Margin Laba Bersih Terhadap Harga Saham (Study Kasus Pada Perusahaan Sektor Periklanan, Percetakan, dan Media Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2012)

2 71 81

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 12

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 150

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 2 25