keberhasilan minimal yang diharapkan melalui suatu proses interaksi yang terencana, terorganisasi, terarah, terkoordinir dan
terkontrol dengan lebih objektif individu dan kelompok siswa yang bersangkutan serta daya dukung sarana dan lingkungan Abin
Syamsudin Abin Makmun, 2000: 345.
b Karakteristik Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial tentunya berbeda dengan proses belajar mengajar biasa. M. Entang 1984: 10 perbedaan
pengajaran remedial dengan proses belajar mengajar biasa terletak pada :
1. Tujuan
Pengajaran biasa diarahkan pada penguasaan bahan secara tuntas sehingga tujuan instruksional maupun
tujuan pengiring tercapai secara maksimal. Sedangkan pengajaran remedial lebih diarahkan pada peningkatan
penguasaan bahan sehingga sekurang-kurangnya siswa yang bersangkutan dapat memenuhi kriteria keberhasilan
minimal yang mungkin diterimanya.
2. Strategi
Strategi belajar mengajar pengajaran remedial bersifat sangat individual dan lebih ditekankan kepada
keragaman siswa baik yang berhubungan dengan kemampuan
umum siswa,
kemampuan khusus,
penguasaan bahan dan sebagainya, penyampaian harus bervariasi serta langkah-langkahnya disusun secara
sistematis. Sedangkan pada pengajaran biasa, strategi belajar mengajar biasanya lebih diarahkan untuk
kemajuan kelas secara keseluruhan.
3. Bahan
Bahan untuk
pengajaran remedial
biasanya dikembangkan dengan penggalan yang lebih kecil-kecil
dari pada bahan yang dikembangkan untuk pengajaran biasa, dengan demikian siswa yang memerlukan
pengajaran remedial ini dapat menyerap bahan tersebut dengan kesukaran seminimal mungkin. Sedangkan pada
pengajaran biasa, materi pembelajaran masih bersifat menyeluruh.
c Prosedur Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial merupakan langkah lanjutan dari kegiatan diagnosis kesulitan dan memang kegiatan ini harus
dilandasi dengan kegiatan diagnosis. Dalam melaksanakan kegiatan pengajaran remedial, guru dituntut untuk :
b. Menelaah kembali siswa yang akan diberi bantuan Kegiatan ini dimaksud untuk memperoleh gambaran lebih
definitif tentang permasalahan yang dihadapi siswa,
kelemahan yang dialami siswa, letak kelemahan dan faktor penyebab kelemahan tersebut.
c. Alternatif tindakan Alternatif tindakan ini direncanakan sesuai karakteristik
kesulitan yang dihadapi siswa d. Evaluasi pengajaran remedial
Evaluasi ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana pengajaran remedial tersebut dapat meningkatkan prestasi
mereka. Tujuan paling utama adalah dipenuhinya kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan. Bila ternyata masih
belum berhasil maka dilakukan kembali diagnosis dan pengajaran remedial berikutnya. Entang,1984
Adapun metode yang harus dilakukan dalam program remedial teaching
adalah : 1 Diskusi
Metode ini digunakan dengan memanfaatkan interaksi antar individu dalam kelompok untuk memperbaiki kesulitan
belajar yang dialami oleh kelompok siswa. Kebaikan metode ini dalam rangka pengajaran remedial yaitu sebagai berikut :
a. Setiap individu dalam kelompok dapat mengenal diri dan kesulitannya
b. Interaksi dalam kelompok menumbuhkan sikap percaya diri c. Mengembangkan kerja sama antar pribadi
d. Menumbuhkan rasa tanggung jawab 2 Tanya jawab
Metode ini digunkan dalam rangka pengenalan kasus untuk mengetahui jenis dan sifat kesulitannya. Serangkaian tanya jawab
dapat membantu siswa dalam memahami dirinya, mengetahui kelebihankekurangannya, memperbaiki cara-cara belajar. Tanya
jawab dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Metode ini dalam rangka pengajaran remedial memungkinkan
terjalin hubungan guru dan siswa sehingga dapat: a. meningkatkan motivasi belajar
b. menciptakan kondisi
yang menunjang
pelaksanaan penyuluhan
c. menumbuhkan rasa harga diri 3 Kerja kelompok
Metode ini dapat hampir sama dan dapat bersamaan dengan metode pemberian tugas dan metode diskusi. Yang penting adalah
interaksi di antara anggota kelompok dengan harapan terjadi perbaikan pada diri siswa yang mengalami kesulitan belajar.
4 Tutor sebaya Tutor adalah siswa sebaya yang ditunjukditugaskan
membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar, karena hubungan antar teman lebih dekat dibandingkan hubungan guru
dan siswa. Dengan petunjuk dari guru, tutor ini membantu
temannya yang mengalami kesulitan . Pemilihan tutor didasarkan atas prestasi, punya hubungan sosial baik dan cukup disenangi
teman-teman. Tutor berperan sebagai pemimpin dalam kegiatan kelompok sebagai pengganti guru. Metode tutor memiliki
kebaikan sebagai berikut : a. Adanya hubungan dekat dan akrab.
b. Bagi tutor merupakan kegiatan pengayaan. c. Dapat meningkatkan rasa tanggung jawan dan kepercayaan
diri. 5 Pengajaran individual
Pengajaran individual adalah interaksi antara guru-siswa secara individual dalam proses belajar mengajar. Pendekatan
metode ini bersifat individual sesuai dengan kesulitan yang dihadapi siswa. Materi yang diberikan dapat berupa pengulangan,
materi baru atau pengayaan dari apa yang telah dimiliki siswa. Pengajaran individual ini bersifat teaputik, artinya
mempunyai sifat penyembuhan dengan cara memperbaiki cara- cara belajar siswa. Untuk memiliki kemampuan membimbing dan
bersikap sabar, ulet, rela, bertanggung jawab, menerima dan memahami dan sebagainya.
G. Segiempat