1. Teknik Diagnosis
Sasaran dari kegiatan diagnosis pada dasarnya ditujukan untuk memahami karakteristik dan faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya kesulitan. Dari pola pendekatan C. Ross dan Julian Stanley, dapat disimpulkan bahwa teknik diagnosa kesulitan belajar
adalah sebagai berikut: a Mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami
kesulitan Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar
dilakukan dengan: 1 Menganalisis prestasi belajar, dengan melihat prestasi
siswa yang mengalami kesulitan yang menurun dari sebelumnya dan prestasi yang dicapai berada di bawah
kemampuan sebenarnya 2 Menganalisis perilaku yang berhubungan dengan proses
belajar, dengan membandingkan perilaku siswa yang
mengalami kesulitan terhadap siswa lainnya yang sekelas.
3 Menganalisis hubungan sosial, dengan mengamati intensitas interaksi sosial siswa yang mengalami
kesulitan dengan kelompoknya.
b Mengalokasikan letak kesulitan atau permasalahnnya Setelah mengetahui siswa yang mengalami kesulitan
belajar, maka langkah selanjutnya adalah mengelompokan kesulitan belajar siswa, apakah kesulitan yang didapatnya
hanya terjadi pada salah satu mata pelajaran saja atau lebih. c Memperkirakan alternatif pertolongan
Setelah mengalokasikan letak kesulitan siswa, maka dilanjutkan dengan memperkirakan alternatif pertolongan
pada siswa yang mengalami kesulitan tersebut, serta menyusun rencana atau kegiatan yang dapat dilakukan dalam
mengatasi kesulitan belajar siswa.
2. Alat Diagnosis
Alat yang digunakan dalam pelaksanaan diagnosis dapat berupa tes seperti tes diagnostik dan non tes seperti observasi dan
wawancara . Tes diagnostik digunakan untuk menemukan
kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan- kelemahan tersebut dapat dilakukan
perlakuan yang tepat Suharsimi Arikunto, 2009 : 34 . Fungsi dari tes diagnostik ini
adalah untuk mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang dialami siswa serta untuk merencanakan tindak lanjut berupa upaya-upaya
pemecahan sesuai masalah atau kesulitan yang telah teridentifikasi. Dalam penelitian ini, tes awal digunakan juga sebagai tes
diagnostik untuk menganalisis kesulitan yang dialami siswa. Tes
yang digunakan berbentuk uraian. Menurut Nana Sudjana
1989;35 secara umum tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan,
menjelaskan, mendiskusikan,
membandingkan, memberikan
alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.
Adapun kelebihan dari tes uraian yang meliputi :
a
Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi.
b
Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan , dengan baik dan benar sesuai
dengan kaidah-kaidah bahasa.
c
Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran, yakni berpikir logis, analitis dan sistematis.
d Mengembangkan ketrampilan
pemecahan masalah
problem solving.
E. Jenis Kesalahan