Fungsi preferensi Gaussian tipe VI fungsi preferensi kurang sering digunakan karena lebih sulit untuk parameternya nilai ambang s
terletak antara ambang indiferens q dan ambang preferensi p. Fungsi preferensi Biasa tipe I dan Tingkat tipe IV yang paling
cocok untuk kriteria kualitatif. Dalam kasus sejumlah kecil tingkat pada skala kriteria misalnya kriteria ya tidak atau sampai dengan skala 5-
point dan jika tingkat perbedaannya dianggap sangat berbeda satu sama lain, fungsi preferensi biasa adalah pilihan yang baik. Jika Anda ingin
membedakan penyimpangan kecil dari yang lebih besar, fungsi preferensi tingkat lebih memadai. Fungsi preferensi bentuk U tipe II
adalah kasus khusus dari Tingkat satu dan kurang sering digunakan. Secara bawaan nilai p dan q yang tersimpan ditentukan oleh
administrator sistem namun nilai ini dapat dirubah oleh masing-masing pengguna untuk mendapatkan rekomendasi tingkat lanjut secara
langsung. Sehingga memungkinkan dua pengguna memiliki pengaturan nilai p dan q yang berbeda di saat yang bersamaan tanpa mempengaruhi
pengguna yang lain.
2.2.1.3 Indeks Preferensi Multikriteria
Tujuan pembuat keputusan adalah menetapkan fungsi preferensi Pi dan πi untuk semua kriteria fi i = 1, ..., k dari masalah optimasi kriteria
majemuk. Bobot weight πi merupakan ukuran relatif dari kepentingan
kriteria fi; jika semua kriteria memiliki nilai kepentingan yang sama dalam pengambilan keputusan maka semua nilai bobot adalah sama.
Indeks preferensi multi kriteria ditentukan berdasarkan rata-rata bobot dari fungsi preferensi Pi.
�a,b merupakan intensitas preferensi pembuat keputusan yang menyatakan bahwa alternatif a lebih baik dari alternatif b dengan
pertimbangan secara simultan dari keseluruh kriteria. Hal ini dapat disajikan dengan nilai antara nilai 0 dan 1, dengan ketentuan sebagai
berikut : -
�a,b = 0 menunjukkan preferensi yang lemah untuk alternatif a a lternatif b berdasarkan semua kriteria.
- �a,b = 1 menunjukkan preferensi yang kuat untuk alternatif a
alternatif b berdasarkan semua kriteria. Indeks preferensi ditentukan berdasarkan nilai hubungan
outranking pada sejumlah kriteria dari masing-masing alternatif.
Hubungan ini dapat disajikan sebagai grafik nilai outranking, node- nodenya merupakan alternatif berdasarkan penilaian kriteria tertentu,
diantara dua node alternatif, a dan b, merupakan garis lengkung yang mempunyai nilai b,a dan a,b tidak ada hubungan khusus antara
b,a dan a,b. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.9 Suryadi, Kadarsah., dan Ramdhani M. Ali, 2002.
a b
b,a
a,b
Gambar 2.9 Hubungan Antar Node
2.2.2 Promethee Ranking 2.2.2.1. Arah Dalam Grafik Nilai Outranking
Untuk setiap node a dalam garfik nilai outranking ditentukan berdasarkan leaving flow, dengan persamaan :
+
A x
a 1
- n
1
a, x
Dimana a,x menunjukan preferensi bahwa alternatif a lebih baik dari alternatif x dan n adalah jumlah dari kriteria.
Leaving flow adalah jumlah dari nilai garis lengkung yang memiliki arah
menjauh dari node a dan hal ini merupakan karakter pengukuran outranking
, seperti yang ditunjukan pada gambar 2.10 Suryadi, Kadarsah., dan Ramdhani M. Ali, 2002.