26
2.6. DSDV Destination Sequenced Distance Vector
Protokol routing DSDV merupakan protokol routing proaktif yang dimodifikasi dari algoritma routing konvensional Bellman-Ford. Protokol ini
menambah atribut baru, nomor sekuen ke masing-masing catatan tabel rute untuk masing-masing node. Tabel routing dipelihara pada masing-masing
node dan dengan tabel ini, node mengirim paket ke node lain pada jaringan.
a Cara kerja DSDV
DSDV merupakan versi lebih baik dari algortima Bellman-Ford dimana setiap node menjaga sebuah tabel yang berisi jarak terpendek
dan node pertama pada jarak terpendek dari setiap node lainnya yang berada didalam jaringan. DSDV menyatukan update dari tabel dengan
meningkatnya urutan nomor untuk mencegah looping, untuk melawan masalah menghitung yang tak terbatas, dan untuk mempercepat
pertemuan pada satu titik.
b Keuntungan DSDV
Protokol routing DSDV mempunyai keuntungan antara lain, Merupakan protokol yang efisien untuk pencarian rute. Ketika
sebuah rute ke suatu tujuan diperlukan, rute tersebut sudah ada pada source
. Latency dalam penemuan rute sangat rendah.
Menjamin jalur bebas loop.
27 c
Keterbatasan DSDV DSDV juga memiliki keterbatasan antara lain,
DSDV perlu mengirim banyak pesan kontrol. Pesan ini penting untuk menjaga topologi jaringan pada setiap node.
Akibat dari pengiriman pesan kontrol ini terlalu sering, menghasilkan volume lalu lintas yang tinggi pada jaringan yang
padat dan mobile. Diperlukan perhatian khusus untuk mengurangi jumlah pesan
kontrol.
2.7. Unjuk Kerja Jaringan
a Throughput
Merupakan tingkat rerata keberhasilan pengiriman pesan melalui kanal komunikasi. Data tersebut disampaikan melalui physical atau
logical link , atau melalui jaringan node tertentu. Throughput biasanya
diukur berdasarkan bits tiap waktu bitss atau bps. Untuk mengukur nilai throughput sendiri dibutuhkan perhitungan sebagai berikut:
b Delay
Merupakan selang waktu mulai dari paket dikirimkan oleh node sumber sampai paket data tersebut berhasil diterima oleh node tujuan.
Waktu yang dihitung merupakan hasil rata-rata seluruh aliran paket data
28 yang terjadi selama proses simulasi. Biasanya diukur dalam satuan detik
s atau milidetik ms, khusus pada tugas akhir ini menggunakan satuan detik s.
c Routing Overhead
Jumlah seluruh paket kontrol atau routing yang dihasilkan oleh protokol routing selama simulasi. Seluruh paket yang dikirim maupun
diteruskan forward pada lapisan jaringan dipertimbangkan sebagai routing overhead
. Semakin rendah jumlah paket routing yang dikirimditeruskan maka semakin baik unjuk kerja routing overhead
protokol tersebut.
2.8. Simulasi Jaringan