19 sadar
konteks mobile
  Layanan informasi: layanan lokasi spesifik, layanan tergantung waktu
  Infotainment: informasi turis. Perluasan
cakupan   Memperluas akses jaringan selular
  Menghubungkan dengna internet, intranet, dsb. Tabel 2.1 Aplikasi MANET
2.4. Protokol Routing Mobile Adhoc Network
Pada  umumnya  protokol  untuk  jaringan  ad-hoc  terbagi  dua  tipe, yaitu  proaktif  dan  reaktif.  Protokol  routing  reaktif bersifat  on-demand,
artinya  membentuk  sebuah  rute  dari  satu  node  sumber  ke  node  tujuan hanya  berdasarkan  pada permintaan node  sumber tersebut. Kedua, protokol
routing proaktif bersifat table driven, dimana setiap node  menyimpan tabel
yang berisi informasi  rute  ke setiap node  yang diketahuinya. Informasi rute diperbaharui secara berkala jika terjadi perubahan link. Penggunaan protokol
routing proaktif  secara  mendasar  memberikan  solusi  terpendek  end-to-end
delay ,  karena  informasi  routing    selalu  tersedia  dan  diperbaharui  secara
berkala dibandingkan protokol routing reaktif. Algoritma  protokol  routing  yang  digunakan  termasuk  dalam
klasifikasi  protokol  proaktif  table  driven  dan  reaktif  source-initiated  on demand
.
20 Gambar 2.3 Klasifikasi Protokol Routing MANET
Protokol  proaktif  berusaha  secara  berkelanjutan  mengevaluasi  rute didalam  jaringan,  jadi  ketika  paket  butuh  diteruskan,  rute  sudah  diketahui
dan  dapat  digunakan  dengan  segera.  Keluarga  protokol  distance-vector adalah contoh dari skema proaktif.
Protokol  reaktif,  dilain  pihak,  memanggil  penentuan  prosedur  rute hanya  sesuai  permintaan.  Jadi,  ketika  rute  dibutuhkan,  urutan  prosedur
pencarian global dipergunakan. Keluarga algoritma flooding klasik termasuk dalam kelompok reaktif. Skema proaktif mempunyai keuntungan ketika rute
dibutuhkan, jeda sebelum paket yang sebenarnya dapat dikirim sangat kecil. Selain  itu  skema  proaktif  membutuhkan  waktu  untuk  konvergen  menuju
status  tetap.  Hal  ini  dapat  menyebabkan  masalah  jika  topologi  berubah berkali-kali.
2.5. AODV Adhoc On-Demand Distance Vector
AODV  adalah  protokol  routing  ad-hoc  yang  sangat  sederhana, efisien,  efektif,  dan  tidak  memiliki  topologi  tetap.  Algoritma  ini  didukung
21 dengan bandwidth terbatas yang tersedia pada media yang digunakan untuk
komunikasi  nirkabel.  AODV  meminjam  sebagian  besar  konsep menguntungkan dari algoritma DSR dan DSDV. Pencarian rute on-demand
dan  pemeliharaan  rute  dari  DSR  dan  hop-by-hop  routing,  penggunaan angka sekuen  node dari  DSDV membuat algoritma ini mengatasi topologi
dan  informasi  routing.  Mendapatkan  rute  murni  on-demand  membuat algoritma AODV sangat berguna dan diinginkan untuk MANET.
a Cara Kerja AODV
Masing-masing  node  didalam  jaringan  memelihara  tabel  routing dengan  isi  informasi  routing  ke  node  tetangganya,  dan  dua  satuan
hitungan  terpisah;  nomor  sekuen  node  dan  broadcast-id.  Ketika  node sumber S harus berkomunikasi dengan node tujuan D, node tersebut
menambah  broadcast-id  miliknya  dan  inisiasi  pencarian  rute  dengan melakukan broadcast paket permintaan rute RREQ Route Request ke
tetangganya. Isi paket RREQ antara lain: 
source-addr 
source-sequence - untuk memelihara kesegaran informasi tentang rute sumber source.
 dest-addr
 dest-sequence - menetapkan seberapa segar sebuah rute ke tujuan
harus sebelum diterima sumber 
hop-cnt Pasangan  ini  source-addr,  broadcast-id  digunakan  untuk
mengidentifikasi  RREQ  secara  unik.  Kemudian  pembuatan  catatan
22 tabel  rute  dinamis  mulai  pada  semua  node  pada  jaringan  yang  berada
pada jalur dari S ke D. RREQ  berpindah  dari  node  ke  node,  secara  otomatis  membuat
jalur  balik  dari  semua  node  kembali  ke  sumbernya.  Masing-masing node
yang menerima paket ini merekam alamat node yang diterimanya. Ini  disebut  pengaturan  jalur  balik  Reverse  Path  Setup.  Node
memelihara informasi ini sampai cukup waktu untuk RREQ melewati jaringan dan menghasilkan balasan ke pengirim dan waktu tergantung
pada ukuran jaringan. Sekali  RREP  Route  Reply  dihasilkan,  RREP  berjalan  kembali
ke  sumber,  sesuai  dengan  jalur  balik  yang  sudah  diatur  sampai melewati  node  ini.  Saat  RREP  kembali  ke  sumber,  masing-masing
node sekitar  jalur  ini  mengatur  penunjuk  penerus  ke  node  dimana  itu
menerima  RREP  dan  rekaman  nomor  sekuen  tujuan  terbaru  ke  tujuan yang diminta. Ini disebut Forwad Path Setup.
Jika  sebuah  node  lanjutan  menerima  RREP  yang  lain  setelah propagasi,  RREP  pertama  terhadap  sumber  mengecek  nomor  sekuen
tujuan  dari  RREP  yang  baru.  Node  lanjutan  melakukan  update informasi routing dan propagasi RREP baru hanya.
  Jika nomor sekuen tujuan lebih besar, atau   Jika  nomor  sekuen  yang  baru  adalah  sama  dan  nilai  hop  count
kecil, atau Sebaliknya, itu hanya melewatkan RREP baru. Ini menjamin algoritma
loop-free dan hanya rute yang paling efektif yang digunakan.
23 b
Manajemen Tabel Rute Masing-masing  node  bergerak  didalam  jaringan  memelihara
catatan tabel rute untuk masing-masing tujuan demi kepentingan tabel rutenya. Masing-masing catatan berisi informasi berikut;
- Tujuan
- Next hop
- Nomor sekuen tujuan
- Tetangga yang aktif pada rute ini
- Waktu kadaluarsa untuk catatan tabel rute
Informasi  penting  yang  lain  terdapat  didalam  catatan  sepanjang nomor  sekuen  sumber  dan  tujuan  disebut  informasi  soft-state  yang
berasosiasi  dengan  catatan  rute.  Informasi  tetangga  yang  aktif  untuk rute ini dipelihara sehingga semua node sumber yang aktif dapat diberi
tahu  ketika  link  sepanjang  jalur  ke  tujuan  putus.  Dan  tujuan  dari permintaan  waktu  kadaluarsa  adalah  untuk  membersihkan  catatan
routing jalur  balik  dari  seluruh  node  yang  tidak  terbentang  pada  rute
aktif.
c Konsep Menarik AODV
Konsep AODV  yang membuatnya dibutuhkan untuk MANET dengan bandwidth
terbatas antara lain;   Kompleksitas ruang minimal; algoritma memastikan bahwa  node
yang tidak berada pada jalur aktif informasinya tidak dipelihara.
24   Pemanfaatan bandwidth maksimal; hal ini dapat dipertimbangkan
sebagai pencapaian utama dari algoritma.   Sederhana;  hal  ini  sederhana  dengan  masing-masing  node
bertindak  sebagai  sebuah  router,  memelihara  tabel  routing sederhana,  dan  node  sumber  menginisiasi  permintaan  pencarian
jalur, membuat jaringan memulai sendiri.   Informasi  routing  paling  efektif;  setelah  propagasi  RREP,  jika
node menemukan RREP dengan hop-count lebih kecil, melakukan
update  routing informasinya  dengan  jalur  yang  lebih  baik  dan
mempropagasikannya.   Informasi routing paling baru;  informasi routing diperoleh sesuai
permintaan.   Rute  loop-free;  algoritma  memelihara  rute  loop-free  dengan
menggunakan logika node sederhana membuang paket yang tidak lebih baik untuk broadcast-id yang sama.
  Sangat  bisa  diperluas;  algoritma  ini  sangat  bisa  diperluas  karena ruang  kompleksitas  yang  minimum  dan  broadcast  terelakkan
ketika dibandingkan dengan DSDV.   Coping  up  dengan  topologi  dinamis  dan  link  rusak;  ketika  node
didalam  jaringan  bergerak  dari  tempatnya  dan  topologi  berubah atau  link  didalam  jalur  aktif  rusak,  node  lanjutan  yang  mencari
kerusakan  link  ini  melakukan  propagasi  paket  RERR  Route Error
.
25 d
Keterbatasankeuntungan AODV -
Kebutuhan  akan  media  broadcast:  Algoritma  mengharapkan bahwa  node  pada  media  broadcast  dapat  mendeteksi  masing-
masing broadcast yang lain. -
Overhead pada bandwidth: Overhead pada bandwidth akan terjadi dibanding DSR, ketika RREQ berjalan dari node ke node didalam
proses penemuan informasi rute sesuai permintaan, lalu membuat rute  kembali  dengan  alamat  semua  node  yang  dilalui  dan
membawa semua informasi tersebut. -
Tidak  ada  penggunaan  kembali  informasi  routing:  AODV kekurangan  teknik  pemeliharaan  rute  yang  efisien.  Informasi
routing selalu  didapat  sesuai  permintaan,  termasuk  untuk  kasus
trafik biasa. -
Rentan  penyalahgunaan:  Pesan  dapat  disalahgunaan  untuk serangan  dari  dalam  termasuk  gangguan  rute,  serangan  rute,
isolasi node, dan konsumsi sumber daya. -
AODV  kekurangan  dukungan  untuk  metrik  routing  throughput yang tinggi: AODV didesain untuk mendukung  metrik  hop count
paling  pendek.  Metrik  ini  menyukai  panjang,  link  bandwidth rendah lebih pendek, bandwidth link tinggi.
- Penemuan  rute  latency  tinggi:  AODV  adalah  protokol  routing
reaktif.  Ini  berarti  bahwa  AODV  tidak  menemukan  rute  sampai alur  diinisiasi.  Latency  rute  penemuan  ini  tinggi  pada  jaringan
mesh skala besar.
26
2.6. DSDV Destination Sequenced Distance Vector