50
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Implementasi Simulasi
Berdasarkan skenario simulasi pada bab sebelumnya, implementasi skenario disusun mulai dari barisan kode program pada NS-3 menggunakan
program penyunting teks, seperti program Text Editor atau Gedit pada Ubuntu dan disimpan dengan ekstensi .cc. File tersebut disimpan ke dalam
direktori scratch yang berada di dalam direktori ns-3.20. Untuk memastikan bahwa program dapat berjalan bisa dengan mengetik perintah .waf. Apabila
tidak terjadi kesalahanerror bisa dilanjutkan dengan menjalankan program tersebut dengan perintah;
.waf --run nama-file tanpa ekstensi .cc Setelah proses pengujian selesai, muncul keluaran berupa dua buah file
teks dan satu file berekstensi .tr. Satu file teks berisi nilai throughput dan delay
serta file teks yang lain berisi kejadian selama simulasi berjalan. File keluaran yang berekstensi .tr diproses dengan bantuan file AWK script.
awk –f nama-file.awk nama-file.tr
4.2. Throughput
Pengertian throughput adalah rata-rata keberhasilan pesan yang terkirim melalui kanal komunikasi. Throughput merupakan faktor penting
yang memengaruhi unjuk kerja komunikasi dan jaringan. Semakin tinggi nilai throughput, maka semakin baik jaringan tersebut. Throughput dihitung
51 dengan cara ukuran paket yang diterima tujuan dalam kilo bit dibagi waktu
simulasi, sehingga satuan throughput adalah Kilo bit per detik Kbps. Semakin banyak jumlah node seharusnya nilai throughput yang dihasilkan
akan semakin meningkat pula. Pada skenario percobaan throughput muncul pada file output .txt. Hasil
throughput dari semua skenario akan ditampilkan pada grafik di bawah ini.
Gambar 4.1 Grafik throughput AODV dan DSDV.
Protokol AODV cukup stabil nilai throughput-nya yaitu di antara 200- 350 Kbps, walaupun dengan tingkat kepadatan node yang sama. Titik paling
tinggi berada pada jumlah node 300 yaitu 352.266 Kbps dan titik terendah pada jumlah node 350 yaitu 208 Kbps.
Kbps
52 Hasil dari grafik throughput di atas menunjukkan bahwa throughput
protokol DSDV sangat fluktuatif. Throughput DSDV mengalami titik optimal pada jumlah node 150 yaitu 985.328 Kbps. Jumlah node lebih dari
150, maka throughput akan mengalami penurunan karena kesesakan node congestion
, banyak paket yang gagal diterima node tujuan. Titik terendahnya berada di nilai 28 Kbps pada jumlah node terpadat yaitu 450.
Apabila hasil
throughput dipisahkan
berdasarkan acuan
pengelompokan tingkat kepadatan node, maka pada kepadatan node tingkat tidak padat kurang dari 50, protokol DSDV memberikan hasil lebih tinggi.
Demikian juga pada kepadatan node tingkat kurang padat 51-250, DSDV masih lebih baik. Hasil berbeda mulai tampak pada kepadatan node tingkat
cukup padat 251-400. Hasilnya berimbang antara AODV dan DSDV. Pada kepadatan node tingkat sangat padat lebih dari 401, AODV menghasilkan
nilai throughput yang lebih baik. Hal ini terjadi disebabkan kesesakan jaringan congestion network karena tingkat lalu lintas paket yang sangat
padat.
4.3. Delay