Analisis Data PT BANK SINAR MAS, Tbk sebelum akuisisi

80 Untuk aspek Liquidity dalam penilaian kesehatan Bank dilihat dengan dua hal yang digunakannya untuk melihat kemampuannya dalam menjaga likuiditasnya. PT BANK SINARMAS, Tbk dalam menjaga likuiditasnya pada tahun 2003, 2004, 2006 perusahaan mencapai LDR sebesar 23,31, 31,36, 20,33, sedangkan dalam NCM to CA yang menggambarkan kondisi Net Call Money nilai tersebut tidak dapat digambarkan dan dinilai karena perusahaan ini berlatar belakang bukan bank namun bergerak dalam bidang keuangan. Gambar V. 26 : Grafik LDR PT SINARMAS, Tbk sebelum akuisisi 81

b. PT BANK SINARMAS, Tbk setelah akuisisi

Pada tahun 2005 PT BANK SINARMAS, Tbk karena berawal dari perusahaan yang bergerak dibidang keuangan bukan dari perbankan dengan nama PT. Sinar Mas Multiartha, Tbk kemudian dengan melakukan akuisisi terhadap Bank Shinta demi meningkatkan perusahaan dengan mengambil alih perusahaan tersebut dalam segala kinerja serta operasional dari Bank Shinta, Dan untuk mengetahui bagaimana hasil dari proses akuisisi tersebut maka perlu kita lihat perkembangan kesehatan dari PT BANK SINARMAS, Tbk dengan melihat kesehatan bank yang menjadikan acuan untuk menentukan adanya perubahan dalam kesehatannya setelah melakukan akuisisi. Adapun hasil yang menunjukan dari hasil perhitungan dari metode CAMEL didapat hasil CAR yang menunjukan pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 hasil kecukupan modal yang didapat adalah 15,42, 12,94, 11,47, 10,01, 14,10, dan 13,98 dalam kondisi sehat dengan pergerakannya nilai perolehan CAR pada CAMEL yang dapat kita lihat melalui Gambar V.27. Gambar V. 27 : Grafik CAR PT SINARMAS, Tbk setelah akuisisi 82 Untuk nilai perolehan aspek Asset dalam perhitungan rasio yang diperoleh adalah BDR dan CAD. Pada tahun 2006 sampai tahun 2011 didapatkan hasil 1,45, 1,60, 1,15, 2,94, 1,53 dan 1,53. Sedangkan untuk nilai CAD didapatkan nilai 0,89 , 1,11, 1,23, 1,70, 1,10, 1,02. Gambar V. 28 : Grafik BDR dan CAD PT SINARMAS, Tbk setelah akuisisi Dalam aspek manajemen untuk kesehatan Bank dilihat dari NPM yang didapat oleh perusahaan dengan nilai perolehan pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 setelah melakukan akuisisi adalah 0,87, 0,19, 0,27, 0,72, 0,20, 0,18. Gambar V. 29 : Grafik NPM PT SINARMAS, Tbk setelah akuisisi 83 Untuk aspek Earnings dua hal yang digunakan sebagai perhitungan rasio dalam menentukan kondisi rentabilitas yaitu ROA dan BOPO, hal ini ditunjukan dalam perolehan Bank dalam laporan keuangan tahunan. Sedangkan untuk kemampuan bank dalam menghasilkan laba perolehan nilai yang didapat oleh PT BANK SINARMAS, Tbk pada tahun 2006 hingga tahun 2011untuk ROA dengan hasil 0,0050, 0,0020, 0,0030, 0,0080 dan 0,0090 serta dari hasil perolehan BOPO dengan hasil perolehan mencapai nilai 91,13, 97,03, 97,11, 91,18, 60,48, 65,17. Untuk melihat pergerakan nilai ROA dan BOPO dari grafik maka dapat diketahui bagaimana kondisi pergerakan dari tahun pertahun setelah perusahaan melakukan akuisisi pada Gambar V.30 yang menunjukan kondisi rentabilitas perusahaan setelah akuisisi. Gambar V. 30 : Grafik ROA dan BOPO PT SINARMAS, Tbk setelah akuisisi 84 Dalam aspek Likuiditas dalam metode CAMEL dua hal yang di dapat dalam perolehan laporan keuangan adalah LDR dan NCM to CA pada tahun 2006 sampai tahun 2011 untuk aspek LDR diperoleh hasil 48,25, 58,36, 74,31, 72,04 70,61 dan 62,79 untuk perolehan nilai NCM to CA dengan perolehan nilai 0,18, 1,52, 1,31, 1,36, 6,28 , dan 3,37. Gambar V. 31 : Grafik LDR dan NCM to CA PT SINARMAS, Tbk setelah akuisisi