Nilai kecepatan rotor generator ditentukan harus lebih besar dari kecepatan mula- mula motor yang digunakan sebagai generator, sehingga generator bekerja pada slip
negatif.
3.3.3 Slip Generator Induksi
Kecepatan putar rotor generator induksi yang diinginkan sebesar 4350 rpm yang berarti lebih cepat dari kecepatan mula-mula motor yang dimanfaatkan sebagai generator
induksi. Pada generator induksi
harus dibuat lebih besar dari , sehingga mesin bekerja
pada slip negatif s0. Sehingga generator induksi akan mengeluarkan tegangan pada kedua ujung lilitan kumparan stator. Berdasarkan persamaan 2.3, slip generator induksi
adalah:
S = 3000
− 4350 3000
x100 S =
−1350 3000
x100 S =
−45
3.4 Efisiensi Generator Induksi
Berdasarkan nameplate motor induksi yang digunakan sebagai generator, dapat dilihat besar daya keluaran motor adalah 125 watt, arus yang diserap sebear 1,5 A dan
tegangan pencatu 220 volt. Sehingga dapat dihitung besar daya masukan sistem generator induksi sebagai berikut:
�
�
= 220 1,5 = 330
�� Berdasarkan persamaan 2.12 dapat dihitung faktor daya motor induksi:
� � = 125
220 1,5 = 0,38
� = 67,67
Daya optimal yang dapat dicatu oleh generator induksi berdasarkan persamaan 2.13 adalah:
� = 0,38 125 = 47,5
� Dengan menggunakan besaran daya keluaran optimal generator, maka dapat dihitung
efisiensi generator induksi berdasarkan persamaan 2.10. � =
47,5 330
100 = 14,39
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Bentuk Fisik Alat
Hasil akhir dari sistem pemanfaatan motor induksi satu fasa sebagai generator ditunjukkan pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 a menunjukkan posisi alat terlihat dari depan,
Gambar 4.1 b menunjukkan posisi alat terlihat dari belakang, Gambar 4.1 c menunjukkan posisi alat terlihat dari atas, dan Gambar 4.1 d menunjukkan posisi alat
terlihat dari samping
a Tampak depan
c Tampak atas
b Tampak belakang
d Tampak samping
Gambar 4.1. Bentuk fisik alat
d e
a b
f g
c
Keterangan Gambar 4.1: a.
Puli penggerak utama b.
Puli generator induksi c.
Sabuk d.
Generator induksi e.
Penggerak utama f.
MCB 1 g.
MCB 2 Sistem keamanan pada generator induksi menggunakan 2 buah MCB seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.1 b. MCB 1 dihubungkan dengan instalasi beban yang bertujuan untuk mencegah kerusakan beban. Jika terjadi lonjakan arus pada beban
generator akibat adanya hubung singkat, maka MCB akan secara otomatis memutuskan aliran arus listrik yang dihasilkan generator. Sedangkan MCB ke 2 digunakan sebagai
sistem keamanan pada motor induksi atau penggerak utama. Pembebanan sistem pemanfaatan motor induksi satu fasa dibuat terpisah dari
generator induksi agar lampu pijar yang digunakan sebagai beban tidak rusak oleh getaran yang dihasilkan sistem generator induksi. Beban generator induksi ditunjukkan pada
Gambar 4.2.
Gambar 4.2. Beban generator induksi
Variasi beban yang digunakan untuk pembebanan generator induksi adalah lampu pijar 5 watt, 10 watt, 15 watt, 40, watt, 60 watt dan 100 watt. Bentuk fisik sistem generator
induksi secara keseluruhan ditunjukkan pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3. Sistem generator induksi dengan beban
4.2 Pengujian Generator Induksi