Penggerak Utama Transmisi Sabuk Dengan Puli

Proses pengubahan motor induksi menjadi generator induksi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya terdapat penggerak utama, transmisi sabuk, dan pengaruh kapasitor.

2.3.1 Penggerak Utama

Sebuah generator dapat bekerja apabila rotor yang terdapat pada generator diputar oleh penggerak utama atau prime mover. Prime mover harus dapat memutar rotor pada saat generator induksi belum dibebani maupun setelah dibebani, sehingga generator induksi dapat bekerja dengan baik. Prime mover dibagi dalam dua kelompok yaitu untuk high- speed generator dan low-speed generator. Turbin gas pada PLTG dan uap pada PLTU adalah penggerak utama berkecepatan tinggi sementara air pada pada sistem PLTH dan mesin-mesin disel dianggap sebagai penggerak utama berkecepatan rendah [19].

2.3.2 Transmisi Sabuk Dengan Puli

Sabuk adalah elemen mesin yang menghubungkan dua buah puli untuk mentransmisikan daya. Puli berfungsi sebagai alat bantu dari sabuk dalam memutar poros penggerak ke poros penggerak lain, dimana sabuk membelit pada puli. Sabuk digunakan dengan pertimbangan jarak antara poros yang jauh dan biasanya untuk daya yang tidak terlalu besar [20]. Sistem transmisi Sabuk dengan puli dapat dilihat pada Gambar 2.11. Gambar 2.11.Transmisi sabuk dengan puli [19] Kecepatan linier sabuk dinyatakan dengan persamaan: � = π .d .n 60 .1000 ………………………………………………………………....2.4 Dengan V adalah kecepatan linier sabuk ms, π adalah konstanta sebesar 3.14, d adalah diameter puli cm dan n adalah kecepatan putar puli rpm. Perbandingan antar puli pemutar dan puli yang diputar dinyatakan dengan persamaan: i = n r 2 n r 1 = d2 d1 ………………………..………………..……………..….2.5 Dengan i adalah perbandingan putaran rpm, n r1 adalah putaran puli pemutar rpm, n r2 adalah putaran puli yang diputar rpm, d1 adalah diameter puli pemutar inchi, dan d2 adalah diameter puli yang diputar inchi. Pada transmisi menggunakan sabuk, ada perbedaan gerakan ralatif pada sabuk yang menghubungkan puli pemutar dengan puli yang diputar dinamakan slip kemuluran. Besar slip kemuluran dinyatakan dengan persamaan: Ψ = n r 2 −n r 1 n r 2 x 100 …………...…………………………..………2.6 Dengan Ψ adalah slip kemuluran sabuk . Jika slip antara puli pemutar dan puli yang diputar diabaikan, maka kecepatan puli yang diputar sama dengan kecepatan puli pemutar. Sehingga kecepatan keliling sabuk dapat dinyatakan dalam persamaan: V = π.d. n r1 1000 ….…………………………...……………..……………......2.7

2.3.3 Pengaruh Kapasitor