24
2.6.1. Anggaran Operasional Perpustakaan Keliling
Biaya perpustakaan keliling di bebankan kepada biaya pembangunan pada akhirnya akan dibebankan pada anggaran rutin. Biaya itu di susun per
tahun dan akhirnya di pecah menjadi per bulan, Dalam buku Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling, 1992: 47 meliputi sebagai berikut:
1. Biaya untuk perpustakaan keliling darat minimal dua orang petugas
2. Biaya honorarium petugas
3. Biaya administrasi
4. Biaya perawatan
5. Biaya BBM Pelumas
6. Biaya pengembangan koleksi
7. Suku Cadang Ban, aki, Alat-alat yang rusak dan lainnya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan keliling adalah bagian dari perpustakaan umum yang anggaran dananya di susun sesuai
dengan prinsip dan kebutuhan perpustakaan keliling. Meskipun dasarnya dana perpustakaan umumperpustakaan keliling dari masyarakat tetapi akhirnya tetap
menjadi milik masyarakat dalam bentuk layanan perpustakaan
2.7. Penentuan Pos Pelayanan
Dalam penentuan pos sebaiknya kita juga berpedoman kepada usul dan saran para pemuka masyarakat, kepala sekolah, pengawas jalan dan lain-lain,
begitu pula dengan jadwal pelayanan. Hal ini dikarenakan mereka telah mengenal persis keadaan tempat disekitarnya, sehingga mereka lebih mudah dalam
memberikan keterangan kepada petugas perpustakaan keliling. Dalam menetukan pos pelayanan mobil perpustakaan keliling, hendaknya perlu mempertimbangkan
beberapa kriteria dibawah ini, yaitu: 1. Lokasi pemberhentian strategis, yaitu tempat yang banyak dikunjungi
oleh masyarakat, misalnya komplek pendidikan, tempat peribadatan, tempat umum lainnya.
2. Seharusnya lokasi pemberhentian terletak di pinggir jalan yang memiliki halaman yang cukup luas, agar tidak menggangu kelancaran arus lalu
lintas. 3. Kondisi jalan sangat memungkinkan, sehingga mobil perpustakan dapat
menempuh jarak tersebut dengan aman dan tepat waktu. 4. Jarak antara pos pelayanan harus diperhitungkan, mengingat waktu
layanan yang diberikan terbatas. Selain itu keterlambatan pada satu pos akan mengganggu jadwal pos lainnya.
Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling, 1992: 11.
Universitas Sumatera Utara
25
Kriteria penentuan lokasi pelayanan perpustakaan diatas tidaklah mutlak, hanya saja diusahakan agar layanan perpustakaan keliling merata keseluruh
tempat yang belum sempat dilayani oleh perpustakaan umum atau perpustakaan desa.
2.8. Penentuan Jadwal Pelayanan
Berkaitan dengan waktu pelayanan maka seringkali waktu pelayanan perpustakaan sangat tergantung kepada jam buka perpustakaan yang sudah
terjadwal secara rutin setiap hari. Mengingat waktu pelayanan perpustakaan keliling bersifat demokratis, yang berarti melayani semua pihak yang
membutuhkan informasi jasa perpustakaan keliling, maka pihak perpustakaan sebaiknya mengupayakan waktu yang efektif dalam jangkauan keseharian antara
masyarakat dan waktu layanan perpustakaan keliling. Karena layanan perpustakaan keliling bersifat merata untuk semua
kalangan, tanpa memandang golongan, status, dan ekonomi. Maka petugas perpustakaan keliling perlu mengatur waktu sebaik-baiknya dalam melayani
semua pihak yang membutuhkan informasi dan jasa perpustakaan keliling agar tidak mengalami banyak kendala terutama sekali kendala dalam memanfaatkan
dan mengembangkan layanan. Dalam melakukan pelayanan petugas harus konsekuwen dengan jadwal pelayanan yang telah ditentukan, yaitu tidak dapat
menetapkan sendiri jadwal pindahan dari satu pos ke pos lainya. Karena dapat mengganggu proses pelayanan pada pos yang lainnya
.
Dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling, 1992: 21 menyatakan bahwa penentuan jadwal layanan perpustakaan keliling yang ideal
yaitu: Secara ideal waktu pelayanan perpustakaan keliling dilakukan dalam dua
shift, yaitu pagi antara pukul 08.30 sd 14.00 dan shift sore antara pukul 15.00 sd 20.00. Dengan perbandingan waktu shift ini anggota masyarakat
yang tidak mendapatkan mengunjungi perpustakaan keliling pada sore hari. Sebaliknya yang tidak dapat meminjam bahan pustaka pada pagi
hari”. Ada beberapa kriteria dalam menentukan jadwal pelayanan perpustakaan
keliling menurut buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling 1992: 21, yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
26
a. Petugas terlebih dahulu berkonsultasi dengan para kepala sekolah setempat tentang saat-saat jam istirahat.
b. Petugas harus mengetahui tempat dan waktu yang ramai dikunjungi oleh masyarakat.
c. Petugas harus terlebih dahulu mengetahui jenis mata pencaharian masyarakat setempat.
Jika hal-hal tersebut diatas telah diperhatikan dan dilakukan dengan baik, maka dalam pengaturan jadwal, petugas tidak banyak mengalami masalah yang
dapat mengganggu kelancaran pelayanan perpustakaan keliling. Sedangkan M.Ali 2006: 126-127 Menyatakan bahwa penentuan jadwal
pelayanan perpustakaan keliling yang baik, yaitu: a. Waktu Layanan
Mengingat layanan perpustakaan keliling bersifat demokratis yang berarti melayani semua lapisan masyarakat, maka waktu layanan perlu diatur
sebaik-baiknya sehingga dapat melayani semua pihak yang membutuhkan informasi dan jasa perpustakaan keliling. Secara ideal waktu layanan
perpustakaan keliling perlu dilakukan di dalam dua shift perhari, yaitu shift pagi antara pukul 9.00 – 11.30 dan shift siang antara pukul
11.30 -14. 30, dengan demikian shift pagi dapat melayani satu pos layanan Service Point dan shift siang dapat melayani satu pos layanan Service
Point, sehingga setiap hari per satu unit mobil perpustakaan keliling dapat melayani dua pos layanan membaca.
b. Tempat Layanan Tempat layanan perpustakaan keliling pada dasarnya tidak hanya di unit
keliling saja. Tempat layanan perpustakaan keliling sangat bergantung pada jenis layanan yang diberikan oleh masing-masing perpustakaan
keliling yang bersangkutan, tempat layanan dapat saja dilakukan diruangan khusus yang disediakan oleh masyarakat setempat, seperti balai desa,
sekolah atau pos RTRW atau lapangan terbuka dengan menyediakan tenda dan kursi-kursi baca yang penting layanan tersebut diatur dan ditata
rapi dan menarik supaya pengunjung suka berkunjung ke unit mobil perpustakaan keliling, serta sebaliknya pada tempat layanan membaca di
beri papan nama yang bertuliskan: hari dan waktu kunjungan perpustakaan.
TEMPAT LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING
Hari : Pukul :
Universitas Sumatera Utara
27
BAB III PELAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING PADA
PERPUSTAKAAN UMUM KOTA BINJAI
3.1. Sejarah Perpustakaan Keliling Kota Binjai
Landasan pembentukan perpustakaan keliling di Indonesia adalah Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0103 0 1981 tanggal
11 Maret 1981 tentang pokok-pokok kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan di Indonesia. Dalam surat keputusan tersebut diuraikan juga
bahwa perpustakaan keliling merupakan usaha peningkatan dan perluasan Perpustakaan Daerah atau Daerah Tingkat II.
Atas dasar keputusan diatas maka Perpustakaan Keliling Kota Binjai diadakan oleh Walikota Binjai, mengingat kebutuhan informasi pengguna yang
kurang merata serta dalam upaya peningkatan minat baca bagi masyarakatnya. Perpustakaan Keliling Kota Binjai diadakan dan dioperasikan pada tahun 2010,
dengan 1 unit mobil daihatsu dengan bahan bakar berjenis premium. Mobil ini berbentuk mini bis yang direkonstruksikan oleh PT.Karoseri Jakarta. Mobil
perpustakaan keliling ini dilengkapi dengan koleksi pertama berjumlah sekitar 1.000 judul buku, koleksi perpustakaan keliling ini berasal dari anggaran
pembelian dan hadiah dari Walikota Binjai. Pada dasarnya visi dan misi Perpustakaan Keliling Kota Binjai ini tidak
berbeda dengan visi misi Perpustakaan umum, mengingat perpustakaan keliling merupakan bagian dari perpustakaan umum. Perpustakaan Keliling Kota Binjai
disediakan untuk memberikan layanan ekstensi bagi masyarakat yang lokasinya jauh dari perpustakaan umum. Dalam menjalankan tugasnya perpustakaan keliling
ini mendatangi tempat pemukiman padat penduduk dimana tempat-tempat pemberhentian yang telah ditentukan, seperti sekolah-sekolah ataupun kampus di
sekitar Kota Binjai. Layanan Perpustakaan Keliling Kota Binjai dilakukan 3 sd 5 kali satu minggu.. Hingga saat ini Perpustakaan Keliling Kota Binjai masih aktif
dan sangat diminati pengguna, baik pengguna dari dalam maupun luar lingkungan sekolah.
Universitas Sumatera Utara