kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi sebagai lembaga pengelola resiko dan sekaligus sebagai pengelola dana masyarakat
yang memiliki kedudukan strategis dalam pembangunan dan kehidupan perekonomian. Adanya ketentuan yang berbeda dari ketentuan sebelumnya, menurut hemat
penulis tidak lepas dari kontroversi permasalahan kepailitan yang menimpa beberapa perusahaan asuransi di Indonesia. Putusan pailit yang dijatuhkan kepada PT. Asuransi
Jiwa Manulife Indonesia AJMI dan Perusahaan Asuransi Prudential life, telah menimbulkan banyak tanggapan berbagai pihak termasuk tanggapan dari pihak asing
sebagai pemilik modal yang merasa berkepentingan atas kepailitan tersebut.
D. Akibat Kepailitan
Kepailitan pada intinya berarti suatu sitaan secara memyeluruh algemeen beslag atas segala harta benda daripada si pailit. Dengan pernyataan pailit
menimbulkan akibat-akibat sebagai berikut : a. Akibat Kepailitan bagi Debitur.
Kepailitan mengakibatkan debitur pailit kehilangan hak untuk melakukan pengurusan harta kekayaannya yang termasuk harta pailit. Segala perikatan debitur yang
timbul sesudah putusan pailit diucapkan tidak dapat dibayar dari harta pailit kecuali menguntungkan harta pailit. Putusan pailit oleh pengadilan tidak mengakibatkan debitur
kehilangan kecakapannya untuk melakukan perbuatan hukum volkomen handelingebevoegd pada umumnya, tetapi hanya kehilangan kekuasaan atau
kewenangannya untuk mengurus dan mengalihkan harta kekayaannya saja. Debitur tidaklah berada dibawah pengampuan.
43
43
Remy Sjhadeini, Op.Cit., hal 256
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian debitur tetap dapat melakukan perbuatan hukum lainnya yang menyangkut dirinya seperti menikah, menerima hibah, atau bertindak sebagai kuasa.
Untuk kepentingan harta pailit, kepada Pengadilan dapat dimintakan pembatalan segala perbuatan hukum debitur yang telah dinyatakan pailit yang merugikan kepentingan
kreditur, yang dilakukan sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan. Ketentuan tersebut dikenal dengan istilah actio pauliana.
44
b. Akibat Kepailitan bagi Kreditur. Kepailitan mempunyai peranan untuk menyelesaikan bermacam-macam tagihan
yang diaujukan oleh kreditur-kreditur kepada debiturnya yang masing-masing mempunyai karakter, nilai dan kepentingan yang berbeda-beda. Proses dalam kepailitan
dapat mengatur perbedaan-perbedaan tersebut melalui mekanisme pengolektifan penagihan piutang sehingga masing-masing kreditur tidak secara sendiri-sendiri
menyelesaikan tagihannya. Dengan adanya putusan pernyataan pailit, maka semua harta pailit diurus dan dikuasai oleh kurator untuk kepentingan semua para kreditur dengan
diawasi pelaksanaannya oleh Hakim Pengawas. Semua tuntutan dan gugatan mengenai hak dan kewajiban harta pailit harus diajukan oleh atau terhadap kurator.
45
Semua tuntutan hukum di Pengadilan yang diajukan terhadap debitur sejauh bertujuan untuk mendapat pelunasan suatu perikatan dari harta pailit dan perkaranya
sedang berjalan, gugur demi hukum dengan diucapkannya putusan pernyataan pailit terhadap debitur.
46
Kondisi sebagaimana diatur dalam Undang-undang Kepailitan tersebut mempunyai segi positip bagi para kreditur sehingga masing-masing pihak akan
memperoleh haknya secara adil sesuai proporsinya.
44
Ibid, hal 298
45
Undang-undang No. 37 Tahun 2004, Op.Cit., Pasal 26
46
Ibid , Pasal 29.
Universitas Sumatera Utara
Adanya prosedur Kepailtan memberikan keuntungan bagi kreditur yang tidak sanggup atau tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan penagihan atas utang-
utang debitur. Namun demikian, bagi sementara pihak terutama kreditur konkuren kepailitan tersebut dapat memberikan dampak yang tidak menguntungkan. Kreditur
yang telah berupaya melakukan penagihan melalui proses gugatan di Pengadilan Negeri dan telah mengorbankan banyak waktu dan tenaga, dengan tiba-tiba harus dihentukan
dengan adanya kepailitan. Kreditur konkuren yang mempunyai tagihan besar, mempunyai kekhawatiran piutangnya tidak akan kembali karena asset debitur yang
kemungkinan saat itu lebih kecil dibandingkan hutangnya, sementara kreditur tersebut masih harus mengalah pada kreditur pemegang jaminan dan kreditur istimewa lainnya.
c. Akibat Kepailitan bagi Pemegang Hak Jaminan Kepailitan mempunyai akibat bagi seluruh kreditur, tidak terkecuali bagi
kreditur bagi pemegang hak jaminan berupa gadai, hipotik, hak tanggungan, dan fidusia. Sebagai kreditur yang dijamin dengan hak jaminan, kreditur pemegang hak jaminan
tersebut tentunya tetap berharap bahwa jaminan yang diterimanya dapat digunakan untuk melunasi kewajiban debitur. Kreditur Separatis tersebut sangat berkepentingan
agar hak-haknya yang timbul dari pengikatan jaminan yang diserahkan debitur kepadanya, tetap dapat dipergunakan meskipun debitur telah dinyatakan pailit.
Permasalahan bagi kreditur separatis akan timbul apabila nilai jaminan setelah dilaksanakan eksekusi atas jaminan tersebut tidak mencukupi untuk melunasi seluruh
kewajiban debitur pailit kepadanya. Dalam keadaan seperti itu, memang undang-undang telah mengatur bahwa kreditur separatis tersebut dapat mendaftarkan piutangnya kepada
kurator. Pendaftaran piutang ini tidak lagi memberikan kedudukan yang diutamakan
Universitas Sumatera Utara
bagi kreditur tersebut. Kedudukannya telah berubah menjadi kreditur konkuren dengan segala konsekuensinya.
47
Kreditur pemegang hak jaminan juga mempunyai kepentingan agar pelaksanaan hak jaminan dapat diperoleh secara cepat yaitu dalam waktu sesingkat mungkin.
Semakin cepat jaminan tersebut dicairkan atau dieksekusi, semakin baik atau semakin berpeluang bagi kreditur tersebut untuk memperoleh pengembalian piutangnya dari
debitur secara optimal. Berdasarkan Pasal 55 Undang-undang Kepailitan No. 37 No. 2004, setiap
kreditur pemegang gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotik, atau hak agunan atas kebendaan lainnya, dapat mengeksekusi haknya seolah-olah tidak terjadi kepailitan.
Namun demikian sebagaimana diatur dalam Pasal 56 Undang-undang Kepailitan No. 37 No. 2004, hak eksekusi kreditur sebagaimana dimaksud diatas, ditangguhkan untuk
jangka waktu paling lama 90, sembilan puluh hari sejak tanggal putusan pernyataan pailit diucapkan.
E. Berakhirnya Kepailitan