2.1.1.2. Tujuan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Sistem Akuntansi Pemerintahan Pusat SAPP bertujuan untuk :
1. Menjaga aset Pemerintah Pusat dan instansi – instansinya melalui pencatatan, pemprosesan, dan pelaporan transaksi keuangan yang
konsisten sesuai dengan standar dan praktek akuntansi yan diterima secara umum;
2. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan keuangan Pemerintah Pusat, baik secara nasional maupun
instansi yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan terhadap otorisasi anggaran dan tujuan akuntabilitas;
3. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu instansi dan Pemerintah Pusat secara keseluruhan;
4. Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara
efisien.
2.1.1.3. Ciri – Ciri Pokok Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Ciri – ciri pokok sistem akuntansi pemerintah pusat antara lain :
1. Basis Akuntansi
Cash toward accrual. Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan,
belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca. Basis
Kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi atau peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Universitas Sumatera Utara
2. Sistem Pembukuan Berpasangan
Sistem Pembukuan Berpasangan didasarkan atas persamaan dasar akuntasi yaitu : Aset = Kewajiban + Ekuitas Dana. Setiap transaksi
dibukukan dengan mendebet sebuah perkiraan dan mengkredit perkiraan yang terkait.
3. Dana Tunggal
Kegiatan akuntansi yang mengacu kepada UU-APBN sebagai landasan operasional. Dana tunggal ini merupakan tempat dimana Pendapatan dan
Belanja Pemerintah dipertanggungjawabkan sebagai kesatuan tunggal.
4. Desentralisasi Pelaksanaan Akuntansi
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan di instansi dilaksanakan secara berjenjang oleh unit-unit akuntansi baik di kantor pusat instansi
maupun di daerah.
5. Bagan Perkiraan Standar
SAPP menggunakan perkiraan standar yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan yang berlaku untuk tujuan penganggaran maupun akuntansi.
6. Sistem Akuntansi Pemerintah
SAPP mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintah SAP dalam melakukan pengakuan, penilaian, pencatatan, penyajian, dan
pengungkapan terhadap transaksi keuangan dalam rangka penyusunan laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.1.4. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Laporan Keuangan Pemerintah Pusat disampaikan kepada DPR
sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN. Sebelum disampaikan kepada DPR, laporan keuangan pemerintah pusat tersebut
diaudit terlebih dahulu oleh pihak BPK. Laporan keuangan pemerintah pusat terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasi Laporan Realisasi Anggaran dari seluruh Kementerian
NegaraLembaga yang telah direkonsiliasi. Laporan ini menyajikan informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplusdefisit dan
pembiayaan, sisa lebihkurang pembiayaan anggaran yang masing- masing diperbandingkan dengan anggaran dalam satu periode.
2. Neraca Pemerintah Neraca SAKUN Sistem Akuntansi Kas Umum Negara. Laporan ini
menyajikan informasi posisi keuangan pemerintah pusat berkaitan dengan aset, utang dan ekuitas dana pada tanggaltahun anggaran
tertentu.
3. Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat merupakan konsolidasi Laporan
Arus Kas dari seluruh Kanwil Ditjen PBN. Laporan ini menyajikan informasi arus masuk dan keluar kas selama periode tertentu yang
diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan dan non anggaran.
4. Catatan atas Laporan Arus Kas Merupakan penjelasan atau perincian atau analisis atas nilai suatu pos
yang tersaji di dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca Pemerintah dan Laporan Arus Kas dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Sistem Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
2.1.2. Sistem Akuntansi Instansi SAI Sistem Akuntansi Instansi SAI adalah serangkaian prosedur manual
terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengiktisaran, sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada
kementerian negaralembaga. SAI terdiri dari dua subsistem, yaitu : 1. Sistem Akuntansi Keuangan SAK yaitu subsistem dari SAI yang
menghasilkan informasi mengenai LRA, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan milik kementerian negaralembaga.
2. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara SIMAK BMN yaitu subsistem dari SAI yang merupakan serangkaian
prosedur yang saling berhubungan untuk mengolah dokumen sumber dalam rangka menghasilkan informasi untuk menyusun Neraca dan
Lapoaran Barang Milik Negara serta laporan manajerial lainnya menurut ketentuan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Alur SAI
2.1.2.1. Sistem Akuntansi Keuangan SAK Sistem Akuntansi Keuangan SAK seperti halnya SAU,
menghasilkan LRA, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan, namun laporan keuangan yang dihasilkan merupakan laporan keuangan pada
tingkat kementerian negaralembaga.dikarenakan dalam struktur organisasi kementerian negaralembaga sangat berjenjang dimulai dari kementerian
negaralembaga sampai dengan satuan kerja satker, maka dalam pelaksanaannya dibentuk Unit akuntansi keuangan pada jenjang – jenjang
tersebut. Proses akuntansi diawali dari penyusunan laporan keuangan pada Unit akuntansi terendah satker sampai pada Unit akuntansi di atasnya
untuk digabung. Demikian seterusnya, sehingga akan diperoleh laporan keuangan pada tingkat kementerian negaralembaga.
Unit akuntansi pada SAK terdiri atas : 1. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran UAPA;
2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon 1 UAPPA-E1; 3. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah UAPPA-W;
4. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran UAKPA.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2.2. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara SIMAK BMN
Secara umum, barang adalah bagian dari kekayaan yang merupakan satuan tertentu yang dapat dinilaidihitungdiukurditimbang, tidak ternasuk
surat dan surat berharga. Menurut UU Nomor 1 Tahun 2004, Barang Milik Negara BMN adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
APBN atau berasal dari perolehan yang sah. Contoh perolehan lainnya yang sah adalah hibah atau rampasansitaan. Tidak termasuk dalam pengertian
BMN adalah barang – barang yang dikuasai atau dimiliki oleh Pemda bersumber dari APBD, BUMNBUMD, serta Bank pemerintah dan
lembaga keuangan milik pemerintah. Unit akuntansi barang pada SIMAK BMN terdiri atas :
1. Unit Akuntansi Pengguna Barang UAPB. 2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon 1 UAPPB-E1.
3. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah UAPPB-W. 4. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang UAKPB.
2.1.2.3. Penanggung Jawab Unit Akuntansi KeuanganBarang 1. Unit Akuntansi Pengguna AnggaranBarang UAPAB
UAPAB merupakan Unit akuntansi pengguna anggaranbarang pada tingkat kementerin negaralembaga. Penanggungjawabnya adalah
MenteriPimpinan Lembaga. 2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna AnggaranBarang Eselon 1
UAPPAB-E1 UAPPAB-E1 merupakan Unit akuntansi pengguna anggaranbarang
pada tingkat eselon 1. Penanggungjawabnya adalah pejabat eselon 1. 3. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna AnggaranBarang Wilayah
UAPPAB-W
Universitas Sumatera Utara
a. UAPPAB-W merupakan Unit akuntansi pengguna anggaranbarang pada tingkat wilayah yang melakukan penggabungan laporan
keuangan seluruh UAKPAB, instansi vertikal kementerian negaralembaga di wilayahnya. UAPPAB-W dibentuk dengan
menunjuk dan menetapkan kantor wilayah atau satker sebagai UAPPAB-W. Penanggungjawabnya adalah Kepala Kantor Wilayah
atau Kepala Satker yang ditetapkan sebagai UAPPAB-W. b. Koordinator UAPPAB-W Dekonsentrasi merupakan Unit pengguna
anggaranbarang akuntansi pada tingkat wilayah yang melakukan penggabungan laporan keuangan seluruh UAPPAB-W
Dekonsentrasi di wilayahnya. Penanggungjawabnya adalah Gubernur.
c. UAPPAB-W Dekonsentrasi merupakan Unit akuntansi pengguna anggaranbarang pada tingkat wilayah yang melakukan
penggabungan laporan keuangan seluruh UAKPAB Dekonsentrasi yang berada di bawahnya. Setiap dinas pada pemerintah provinsi
yang menerima alokasi dana dekonsentrasi ditunjuk dan ditetapkan sebagai UAPPAB-W. Penanggungjawabnya adalah Kepala Dinas
Pemerintah Provinsi sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh pemerintah melalui kementerian negaralembaga.
d. Koordinator UAPPAB-W Tugas PembantuanUrusan Bersama merupakan Unit akuntansi pengguna anggaranbarang pada tingkat
wilayah yang melakukan penggabungan laporan keuangan seluruh UAPPAB-W Tugas PembantuanUrusan Bersama di wilayahnya.
Penanggungjawabnya adalah Kepala Daerah GubernurWalikotaBupati.
e. UAPPAB-W Tugas PembantuanUrusan Bersama merupakan Unit akuntansi pengguna anggaranbarang pada tingkat wilayah yang
melakukan penggabungan laporan keuangan seluruh UAKPAB Tugas PembantuanUrusan Bersama yang berada di bawahnya.
Universitas Sumatera Utara
Setiap dinas pada pemerintah daerah provinsikabupatenkota yang menerima alokasi dana Tugas PembantuanUusan Bersama ditunjuk
dan ditetapkan sebagai UAPPAB-W Tugas Pembantuan Urusan Bersama. Penanggungjawabnya adalah Kepala Dinas Pemerintah
Daerah provinsikabupatenkota sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh pemerintah melalui kementerian negaralembaga,
4. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna AnggaranBarang UAKPAB UAKPAB merupakan Unit akuntansi pada tingkat satker kuasa
pengguna anggaranbarang yang memiliki wewenang menguasai anggaranbarang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Penanggungjawabnya UAKPAB adalah Kepala Satker dan penanggungjawabnya UAKPAB DekonsentrasiTugas
PembantuanUrusan Bersama adalah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD.
2.1.3. Rekonsiliasi Data 2.1.3.1. Definisi Rekonsiliasi
Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan pengertian rekonsiliasi ialah perbuatan memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula;
perbuatan menyelesaikan perbedaan; kemudian pengertian lainnya adalah penetapan pos – pos yang diperlukan untuk mencocokkan saldo masing –
masing dari dua akun atau lebih yang mempunyai hubungan satu dengan yang lain; dan dalam pengertiannya yang lainnya diartikan sebagai ikhtisar
yang memuat rincian perbedaan antara dua akun atau lebih. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
233PMK.052007 tanggal 23 Desember 2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, rekonsiliasi adalah proses
pencocokan data transaksi keuangan yang diproses dengan beberapa sistemsubsistem yang berbeda berdasarkan dokumen sumber yang sama.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3.2. Dasar Hukum Rekonsiliasi Dasar hukum pelaksanaan rekonsiliasi antara satuan kerja satker
sebagai pelaksana Sistem Akuntansi Instansi dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN sebagai pelaksana Sistem Akuntansi
Umum SAU adalah : 1. Undang – Undang Republik Indonesian Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara; 2. Undang – Undang Republik Indonesian Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233PMK.052007 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat; 4. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-19PB2008
tentang Pengenaan Sanksi Atas Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
233PMK.052007 tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
5. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER-36PB2009 Tanggal 28 Juli 2009 tentang Pedoman Rekonsiliasi dan Penyusunan
Laporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum Negara.
2.1.3.3. Tahapan Rekonsiliasi Pelaksanaan rekonsiliasi data antara satker di lingkungan Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG dengan KPPN selaku Bendahara Umum Negara BUN dilalui melalui dua tahap, yaitu :
1. Rekonsiliasi internal Rekonsiliasi internal adalah rekonsiliasi data yang dilakukan dalam
lingkup internal kantor satker di lingkungan BMKG. Rekonsiliasi ini merupakan rekonsiliasi Barang Milik Negara BMN antara Sistem
Akuntansi Barang Milik Negara SIMAK BMN dengan Sistem Akuntansi Keuangan SAK. Tujuannya menyesuaikan dan memastikan
Universitas Sumatera Utara
data BMN yang telah diinput pada aplikasi Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara SIMAK BMN telah sesuai dengan
aplikasi Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran SAKPA. Pelaksanaan rekonsiliasi BMN dilaksanakan setiap bulan.
a. Dokumen Sumber Dokumen sumber data yang digunakan dalam pelaksanaan
rekonsiliasi internal, meliputi: 1 Dokumen transaksi BMN, terdiri atas :
a Surat Perintah Membayar SPM realisasi belanja pembentuk BMN;
b Surat Perintah Pencairan Dana SP2D realisasi belanja pembentuk BMN;
c Penetapanpersetujuan dari pengelola barang; d Keputusan pengguna barang;
e Berita Acara Serah Terima BAST; f Risalah lelang;
g Surat Setoran Bukan Pajak SSBP Pengelolaan BMN.
2 Laporan – laporan, terdiri atas : a Laporan Barang Kuasa Pengguna LBKP beserta Arsip Data
Komputer ADK; b Laporan Keuangan Kuasa Pengguna Anggaran LK-KPA
beserta Arsip Data Komputer ADK.
3 Dokumen lain yang dianggap perlu, terdiri atas : a Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA, khususnya yang
terkait BMN; b Rekapitulasi data mutasi BMN perjenis transaksi;
c Daftar SPMSP2D pembentuk BMN periode berjalan.
Universitas Sumatera Utara
b. Jenis Rekonsiliasi BMN 1 Rekonsiliasi Saldo Awal
Membandingkan nilai persediaan, BMN intrakomptabel per akun neraca dan akun pembalik jurnal korolari dari SPM belanja modal
yang diinput di SIMAK BMN dengan akun – akun neraca yang terkait dengan BMN dan jurnal korolari dari belanja modal yang
diinput di SAKPA. Nilai – nilai yang dibandingkan tersebut adalah nilai per tanggal akhir bulan sebelum isian parameter
bulan contoh rekonsiliasi saldo awal bulan April berarti yang di rekon adalah akumulasi nilai sampai dengan akhir bulan Maret.
2 Rekonsiliasi Periode Berjalan Membandingkan nilai persediaan, BMN intrakomptabel per akun
neraca per jenis transaksi dan akun pembalik jurnal korolari dari SPM belanja modal yang diinput di SIMAK BMN dengan akun –
akun neraca yang terkait dengan BMN dan jurnal korolari dari belanja modal yang diinput di SAKPA yang dibukukan pada
bulan sesuai dengan isian parameter bulan Contoh : rekonsiliasi bulan April berarti yang di rekon adalah nilai persediaan, BMN
intrakomtabel per akun dan jenis transaksi, akun korolari dari transaksi yang dibukukan dan diposting di bulan April.
3 Rekonsiliasi SPM BMN Membandingkan nilai dan akun SPMSP2D yang diinput di
SIMAK BMN dan SAKPA pada periodebulan sesuai dengan isian parameter bulan rekonsiliasi Contoh : rekonsiliasi bulan
April, berarti yang di rekon adalah SPMSP2D pendukung BMN yang dibukukan di bulan April dengan SPMSP2D belanja modal
yang diposting di SAKPA di bulan April .
Universitas Sumatera Utara
c. Prosedur Rekonsiliasi BMN 1 Pengiriman dari SIMAK BMN
a Login ke Aplikasi SIMAK BMN
Proses login ke aplikasi SIMAK BMN dilakukan dengan mengisi kolom “Username, Password, dan Thn Anggaran”, kemudian klik
“Masuk”.
b Proses Penginputan
Penginputanpengentryan data transaksi BMN berasal dari dokumen sumber seperti SPMSP2D, BAST baik transfer masuk maupun
hibah.
Universitas Sumatera Utara
c Pengiriman ke UAKPA
Pengiriman ke UAKPA terdiri atas pilihan menu kirim tahun berjalan dan kirim saldo awal. Menu kirim tahun berjalan digunakan untuk
pengiriman dalam bulan bersangkutan di tahun berjalan, sedangkan menu kirim saldo awal digunakan untuk pengiriman saldo tahun lalu,
sebelum tahun anggaran berjalan dilakukan dalam kondisi nilai BMN belum pernah tercatat di aplikasi SAKPA.
d Pengiriman data bulanan.
Pengiriman data bulanan dilakukan setelah proses penginputan data transaksi selesai dilaksanakan. Pengiriman ini dilakukan dengan
mengisi “Periode” bulan yang diinput dan “Lokasi Data” yang dipilih sebagai tempat penyimpan ADK yang akan dikirm.
Universitas Sumatera Utara
e Daftar SPMSP2D dan Jurnal
Tampilan jurnal transaksi mutasi BMN dan daftar transaksi SPM dan SP2D yang diinput dalam SIMAK BMN, bisa dilihat sebagai bahan
monitoring sebelum pengiriman ke UAKPA dilakukan, guna memastikan semua data SPMSP2D telah terekam dengan lengkap
dan benar.
Universitas Sumatera Utara
f Proses pengiriman
Pengiriman data BMN ke UAKPA dilakukan dengan mengklik “Proses” kemudian sistem akan memproses pengirimannya.
Universitas Sumatera Utara
g Register Pengiriman
Register pengiriman merupakan bukti bahwa pengiriman data rekonsiliasi bulanan telah selesai dilaksanakan.
2 Penerimaan pada UAKPA a
Login ke Aplikasi SAKPA Proses login ke aplikasi SIMAK BMN dilakukan dengan mengisi
kolom “Username, Password, dan Thn Anggaran”, kemudian klik “Masuk”.
Universitas Sumatera Utara
b Penerimaan Data BMN
Untuk penerimaan saldo awal aset BMN dapat melalui pilihan “Terima Saldo Awal Aset dari UAKPB”, sedangkan untuk
pelaksanaan rekon bulanan dapat melalui pilihan “Penerimaan Aset dari UAKPB”.
c Penerimaan ADK dari UAKPB
Untuk penerimaan data BMN, silakan diisi parameter “Bulan” dan “Lokasi”. Jika penerimaan data pertama kali dilakukan, silakan klik
“Terima”, namun jika penerimaan data dikarenakan koreksiperbaikan data maka silakan klik “Batal Terima” terlebih
dahulu agar tidak terdapat data yang ganda, kemudian klik “Terima”.
Universitas Sumatera Utara
d Tampilan Penerimaan ADK
Proses penerimaan ADK dari SIMAK BMN
Universitas Sumatera Utara
e Register Penerimaan
Register penerimaan data SIMAK BMN merupakan bukti bahwa penerimaan data BMN telah berhasil.
f Proses Posting
Proses posting dilakukan dari menu “Proses”. Posting dilakukan untuk setiap penginputan data dan penerimaan data ADK pada
aplikasi SAKPA guna memastikan bahwa data – data yang masuk telah berada pada pos yang seharusnya.
Universitas Sumatera Utara
Untuk proses posting, silakan klik pada “Periode” bulan terjadinya transaksi atau penerimaan data BMN.
Universitas Sumatera Utara
g Proses Rekonsiliasi BMN
Setelah proses posting selesai, berikutnya proses rekonsiliasi BMN dapat dilakukan dengan memilih menu “Rekonsiliasi BMN”.
Nantinya akan terdapat tiga pilihan proses rekonsiliasi, yaitu : rekonsiliasi saldo awal, rekonsiliasi periode berjalan, dan rekonsiliasi
SPM BMN.
h Rekonsiliasi Saldo Awal
Proses rekonsiliasi saldo awal dapat dimulai dengan mengisi parameter bulan, lalu klik “Proses”.
Universitas Sumatera Utara
Hasil rekonsiliasi saldo awal dapat dicetak untuk memudahkan melihat apakah terdapat selisih antara rupiah SIMAK dengan rupiah
SAK.
i Rekonsiliasi Periode Berjalan
Pada rekonsiliasi periode berjalan dapat memilih rekonsiliasi “Per Bulan” atau “Dari Bulan SD Bulan” jika ingin melihat untuk
beberapa periode bulan, lalu klik “Proses”.
Universitas Sumatera Utara
Untuk melihat lebih detil rincian ataupun selisih yang terjadi, dapat mengklik “Cetak.
j Rekonsiliasi SPM BMN
Pada rekonsiliasi SPM BMN dapat memilih rekonsiliasi “Per Bulan” atau “Dari Bulan SD Bulan” jika ingin melihat untuk beberapa
periode bulan, lalu klik “Proses”.
Universitas Sumatera Utara
Untuk melihat lebih detil rincian ataupun selisih yang terjadi, dapat mengklik “Cetak.
Universitas Sumatera Utara
d. Hasil Rekonsiliasi BMN Hasil rekonsiliasi berupa nilai BMN yang disepakati dituangkan
dalam Berita Acara Rekonsiliasi BAR, dengan dilampiri: 1. Register pengirimanpenerimaan data SIMAK BMN ke SAK,
yang telah ditandatangani oleh petugas SIMAK BMN dan petugas SAK.
2. LBKP periode berjalan, yang telah ditandatangani oleh pejabat penanggungjawab UAKPB atau dikuasakan sesuai ketentuan
yang berlaku. 3. Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran periode berjalan, yang
telah ditandatangani oleh pejabat penanggungjawab UAKPA atau yang dikuasakan sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Data dan dokumen lain yang dianggap penting. BAR ditandatangani oleh penanggungjawab UAKPB dan UAKPA,
atau pejabatstaf yang ditunjukdikuasakan. BAR merupakan lampiran dari LKKL KPA dan LBKP yang disampaikan oleh satuan
kerja kepada KPPN, KPKNL, dan unit akuntansi pada jenjang diatasnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Rekonsiliasi eksternal Rekonsiliasi eksternal adalah rekonsiliasi data antara satker di
lingkungan BMKG dengan KPPN selaku BUN. Rekonsiliasi ini dilaksanakan dengan tujuan pencocokan data transaksi keuangan yang
diproses oleh aplikasi SAI oleh satker di lingkungan BMKG dengan aplikasi SAU yang dikelola oleh KPPN. Pelaksanaan rekonsiliasi
dilaksanakan setiap bulan, dengan penyampaian BAR paling lama 7 hari kerja bulan berikutnya.
a. Dokumen Sumber Dokumen sumber yang digunakan untuk proses rekonsiliasi dengan
KPPN adalah : 1 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA;
2 Daftar Revisi DIPA; 3 Surat Perintah Membayar SPM dan Surat Perintah Pencairan
Dana SP2D; 4 Surat Setoran Bukan Pajak SSBP untuk setoran Pendapatan
Negara Bukan Pajak PNBP; 5 Surat Setoran Pengembalian Belanja SSPB;
6 Laporan Barang Kuasa Pengguna LBKP seperti Laporan BMN dan Neraca BMN.
b. Kelengkapan Rekonsiliasi Kelengkapan rekonsiliasi yang dipersiapkan oleh petugas SAK
dalam melaksanakan rekonsiliasi dengan KPPN adalah : 1 File ADK kiriman ke KPPN;
2 Register Kiriman; 3 Berita Acara Rekonsiliasi BAR;
4 Laporan Neraca: 5 Laporan Realisasi Anggaran Belanja LRA Belanja:
Universitas Sumatera Utara
6 Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Belanja LRA Pengembalian Belanja;
7 Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah LRA Pendapatan;
8 Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Pendapatan LRA Pengembalian Pendapatan;
9 Rekening Koran
c. Proses Pengiriman ADK ke KPPN Medan II 1 Proses Perekaman dan Rekonsiliasi BMN
Proses rekonsiliasi diawali dengan perekaman data transaksi keuangan pada menu “Transaksi”. Perekaman data meliputi
perekaman dokumen SPMSP2D pada “Daftar SPM”, Surat Setoran Bukan Pajak SSBP pada “Pendapatan”, Revisi DIPA
pada “Daftar Revisi DIPA”, dan dokumen sumber lainnya yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan pada kantor BBMKG
Wilayah I Medan. Kemudian, diakhiri dengan proses rekonsiliasi BMN dengan petugas SIMAK BMN.
Universitas Sumatera Utara
2 Proses Backup Sebelum pengiriman ADK ke KPPN, petugas SAK diharapkan
untuk dapat melakukan proses backup sebagai antisipasi bilamana terjadi kerusakan data atau aplikasi yang dimiliki.
Silakan pilih menu “Utility”, lalu plih “Back-up”.
Untuk proses backup pilih lokasi tujuan backup, lalu klik ”Proses”
Universitas Sumatera Utara
Register backup merupakan tampilan yang menunjukkan jumlah file yang berhasil dibackup.
3 Proses Kirim ADK Pengiriman ADK dapat dilakukan dengan memilih menu
“Utility” kemudian klik “Pengiriman ke KPPN”.
Universitas Sumatera Utara
Proses pengiriman data ke KPPN ADK dilakukan dengan mengisi parameter “Bulan, KPPN, dan Copy Ke”, lalu klik
proses.
Register pengiriman adalah bukti pengiriman ADK ke KPPN telah berhasil, yang nantinya akan dilampirkan sebagai
kelengkapan berkas rekonsiliasi.
Universitas Sumatera Utara
d. Prosedur Pelaksanaan Rekonsiliasi Rekonsiliasi data pada tingkatan yang paling rendah adalah
rekonsiliasi antara Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran UAKPA dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
KPPN selaku Kuasa BUN. Adapun prosedur rekonsiliasi adalah : 1 Subbagian Umum menerima Surat Pengantar, Register
Pengiriman, Daftar Buku Besar, dan Arsip Data Komputer ADK – General Ledger Unit Akuntansi Kuasa Pengguna
Anggaran ADK – GL UAKPA dari satuan kerja setiap bulan, kemudian dikirimkan kepada Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
2 Seksi Verifikasi dan Akuntansi melakukan upload Arsip Data Komputer – General Ledger Unit Akuntansi Kuasa Pengguna
Anggaran ADK – GL UAKPA dengan Menerima ADK – GL UAKPA dari Subbagian Umum, melakukan pengecekan
kelengkapan dan kebenaran ADK – GL UAKPA dengan register pengiriman. Apabila terdapat perbedaan antara ADK – GL
UAKPA dengan register pengiriman, maka ADK – GL UAKPA bersama register dikembalikan ke Subbagian Umum untuk
dikirimkan kembali ke satuan kerja serta memasukkan ADK – GL UAKPA ke data base KPPN.
3 Seksi Verifikasi dan Akuntansi melakukan rekonsiliasi data SAU dengan data SAI dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi
Akuntansi SIA KPPN. Adapun unsur – unsur yang direkonsiliasi adalah :
Universitas Sumatera Utara
a Rekonsiliasi Esetimasi Pendapatan Bandingkan Estimasi Pendapatan yang terdiri dari unsur BA, Es 1
dan kode satker, Akun, jumlah rupiah antara data BUN-P dan KPPN dengan data UAKPA.
b Rekonsiliasi Pagu Belanja Bandingkan Kode BA, Es 1, Kode Satker, Fungsi, Sub
Fungsi, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan, Akun, Jumlah Rupiah, Jenis Kewenangan, Sumber Dana dan Cara Penarikan
antara data KPPN dengan data UAKPA.
c Rekonsiliasi Realisasi Pendapatan Bandingkan data BA, Es1, Kode Satker, Mata Anggaran, Jumlah
Rupiah antara data KPPN dengan data UAKPA untuk pendapatan yang berasal dari potongan SPMSP2D.
• Pendapatan Pajak Rekonsiliasi terhadap Realisasi Penerimaan Pajak belum dapat
dilakukan, namun demikian untuk meyakini kebenaran Laporan Realisasi Penerimaan Pajak pada satker Kantor Pelayanan Pajak
KPP, pada saat rekonsiliasi diwajibkan untuk melampirkan Laporan Rekapitulasi Penerimaan Pajak yang dihasilkan dari bagian
Pengolahan Data dan Informasi PDI sebagai bahan pencocokan dengan Laporan Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah yang
dihasilkan oleh SAI. Hal ini dilakukan karena Satker merekam penerimaan pajak pada aplikasi SAI dengan menggunakan dokumen
sumber yang dihasilkan dari PDI.
Universitas Sumatera Utara
• Pendapatan Negara Bukan Pajak Rekonsiliasi terhadap Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : - Pada saat rekonsiliasi antara satker dan KPPN, maka satker wajib
melampirkan Bukti Penerimaan Negara SSBPSSPB yang disertai NTPNNTB sebagai
bahan untuk melakukan pencocokan;
- Apabila penyetor melakukan penyetoran pada bank yang bukan merupakan bank persepsi mitra kerja KPPN bersangkutan, satker
harus dapat membuktikannya dengan melampirkan Bukti Penerimaan Negara SSBPSSPB yang disertai NTPNNTB.
Atas transaksi di atas harus dijelaskan di dalam Berita Acara Rekonsiliasi.
d Rekonsiliasi Realisasi Belanja Bandingkan Kode Bagian Anggaran, Es1, Kode Satker, Fungsi,
Sub Fungsi, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan, Akun, Jumlah Rupiah, Jenis Kewenangan, Sumber Dana dan Cara Penarikan
antara data KPPN dengan data UAKPA. Lalu bandingkan jumlah rupiah ringkasan belanja antara data KPPN dengan data UAKPA.
e Rekonsiliasi Realisasi Pengembalian Belanja Bandingkan Kode Bagian Anggaran, BA Es1, Kode Satker, Fungsi,
Sub Fungsi, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan, Akun, Jumlah Rupiah, Jenis Kewenangan, Sumber Dana dan Cara Penarikan
antara data KPPN dengan data UAKPA; dari potongan SPMSP2D. Lalu bandingkan jumlah rupiah ringkasan pengembalian antara
data KPPN dengan data UAKPA.
Universitas Sumatera Utara
f Rekonsiliasi Realisasi Pembiayaan Bandingkan Kode Bagian Anggaran, Es1, Kode Satker, Fungsi,
Sub Fungsi, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan, Akun, Jumlah Rupiah, Jenis Kewenangan, Sumber Dana dan Cara Penarikan
antara data KPPN dengan data UAKPA.
4 Apabila hasil rekonsiliasi antara data SAU dan SAI telah sama maka dibuatkan Berita Acara Rekonsiliasi BAR final yang
ditandatangani oleh Kepala KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara dan Kepala Satker selaku Kuasa Pengguna
Anggaran KPA dan apabila hasil rekonsiliasi antara data SAU dan SAI tidak sama, diterbitkan BAR sementara. Perbedaan
tersebut ditelusuri ke unsur elemen data transaksi untuk mengetahui penyebab terjadinya perbedaan. Untuk meyakinkan
penyebab perbedaan, telusuri ke dokumen sumber terkait sebagai dasar untuk melakukan perbaikan. Apabila Laporan Hasil
Rekonsiliasi LHR sudah sesuai antara SAI dengan SAU maka dibuatkan BAR yang ditandatangani pihak KPPN dan pihak
satuan kerja. BAR dan LHR dibuat 2 dua rangkap, 1 satu rangkap dikirimkan ke satuan kerja dan 1 satu rangkap
diarsipkan.
5 Selanjutnya setelah rekonsiliasi antara UAKPA dengan KPPN dilakukan, maka rekonsiliasi antara UAPPA-W dengan Kantor
Wilayah Ditjen Perbendaharaan dan dilanjutkan rekonsiliasi antara Kementerian NegaraLembaga dengan Departemen
Keuangan cq Ditjen Perbendaharaan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Bagan Alur Proses Rekonsiliasi
Universitas Sumatera Utara
2.1.3.4. Sanksi Keterlambatan Rekonsiliasi Pelaksanaan rekonsiliasi dengan KPPN dilakukan dengan jangka
waktu penyelesaian paling lambat 7 tujuh hari kerja setelah bulan bersangkutan berakhir. Sesuai dengan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor PER-19PB2008 tentang Pengenaan Sanksi Atas Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan, sanksi yang dapat dikenakan terhadap
satker atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan ke KPPN adalah : 1. Dalam hal Kuasa Pengguna Anggaran belum menyampaikan laporan
keuangan, KPPN menerbitkan Surat Peringatan Penyampaian Laporan Keuangan SP2LK.
2. Jika sampai dengan 5 lima hari kerja sejak diterbitkannya SP2LK Kuasa Pengguna Anggaran tidak menyampaikan laporan keuangan
bulanan, KPPN mengenakan sanksi berupa penundaan penerbitan SP2D atas SPM yang diajukan satker yang bersangkutan dengan disertai
penerbitan Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi SP2S. Penundaan SP2D dikenakan atas SPM UPTUPGUP maupun LS yang ditujukan
kepada Bendahara Pengeluaran. Penundaan SP2D dikecualikan terhadap SPM LS Belanja Pegawai, SPM LS kepada pihak ketiga, dan SPM
Pengembalian. 3. Pengenaan sanksi tidak membebaskan Kuasa Pengguna Anggaran dari
kewajiban menyampaikan laporan keuangan kepada KPPN. 4. Apabila satker telah menyampaikan laporan keuangan setelah batas
waktu lima hari kerja setelah menerima SP2S, KPPN menerbitkan Surat Pemberitahuan Pencabutan Pengenaan Sanksi SP3S.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Sanksi Bagi KPA
2.1.4. Kompetensi Sumber Daya Manusia SDM 2.1.4.1. Defenisi Kompetensi
Kompetensi didefenisikan Mitrani et.al, 1992; Spencer and Spencer, 1993 sebagai an underlying characteristic’s of an individual which is
causally related to criterion-referenced effective and or superior performance in a job or situation, atau karakteristik yang mendasari
seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya. Selanjutnya menurut Spencer and Spencer 1993,
kompetensi dapat dibagi atas dua kategori yaitu threshold competencies dan differentiating competencies. Threshold competencies adalah karakteristik
utama yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat melaksanakan pekerjaannya, tetapi tidak untuk membedakan seseorang yang berkinerja
tinggi dan rata – rata. Sedangkan differentiating competencies adalah faktor – faktor yang membedakan individu yang berkinerja tinggi dan rendah.
Misalnya seorang dosen harus mempunyai kemampuan utama mengajar, itu berarti masuk tataran threshold competencies. Selanjutnya apabila dosen
dapat mengajar dengan baik, cara mengajarnya mudah dipahami, dan
Universitas Sumatera Utara
analisisnya tajam sehingga dapat dibedakan tingkat kinerjanya, maka hal itu sudah masuk kategori differentiating competenciesI.
Catano 1998 menjelaskan pengertian kompetensi dari berbagai sumber. Beberapa diantaranya adalah:
1. Kompetensi adalah kombinasi dari motif, sifat, keterampilan, aspek citra diri seseorang atau peran sosial, atau suatu bagian dari pengetahuan yang
relevan. Dengan kata lain, kompetensi adalah setiap karakteristik individu yang mungkin terkait dengan kesuksesan kinerja Boyatzis,
1982, dalam Catano, 1998. 2. Pola karakteristik dan terukur pengetahuan, keterampilan, perilaku,
keyakinan, nilai – nilai, sifat dan motif yang mendasari, dan kemampuan kerja yang cepat dalam mengaplikasikan pekerjaan Linkage, Inc., 1996:
5, dalam Catano, 1998. 3. Keterampilan dan sifat – sifat yang dibutuhkan oleh karyawan untuk
menjadi efektif dalam pekerjaan Manisfield, 1996, dalam Catano, 1998.
4. Keterampilan, pengetahuan, kemampuan dan perilaku yang diperlukan untuk terlaksananya tugas pekerjaan Mirabile, 1995: 13, dalam Catano,
1998. 5. Perilaku yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dasar dan
untuk meningkatkan prestasi kerja lebih tinggi Miyawaki, 1996, dalam Catano, 1998.
6. Kompetensi adalah karakteristik yang mendasari individu yang kausal berkaitan dengan kinerja yang efektif danatau superior kriteria
direferensikan dalam pekerjaan atau situasi Spencer Spencer, 1993. Definisi lain menyatakan kompetensi sebagai pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku yang menjadi karakteristik dari performance yang berhasil dalam konteks yang spesifik Cracklin Carroll,
1998. Kompetensi merupakan aspek – aspek pribadi dari seorang pekerja yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja yang superior LOMA.s
Dictionary, 1998.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4.2. Sumber Daya Manusia SDM\ Telah lama diakui bahwa manusia merupakan komponen penting dari
kekayaan suatu bangsa. Schultz 1961 dan Lewis 1955 dalam Teori Human Capital HCT, menekankan peranan penting dari “Human Capital”
seperti pendidikan, kesehatan, dan kesuburan dalam pertumbuhan dan perkembangan baik individu maupun masyarakat. Teori ini menyatakan
bahwa pendidikan, kesehatan dan kesuburan adalah pra-syarat untuk pertumbuhan.
Pada dasarnya, Teori Human Capital merupakan teori ekonomi yang menekankan bahwa pendidikan, pengetahuan, kesehatan, dan keterampilan
adalah bentuk-bentuk modal, yaitu “modal manusia”. Investasi dalam modal manusia menghasilkan return di masa depan. Perkembangan Teori Human
Capital diperluas dari individu yaitu, investasi pribadi dalam human capital, seperti, pendidikan dan pelatihan kepada organisasi dan bangsa. Shultz,
1961 berpendapat bahwa modal manusia mungkin merupakan salah satu alasan penting yang menjelaskan perbedaan dalam pertumbuhan misalnya,
pendapatan dan produktivitas manusia. HCT mencoba menjelaskan bahwa bukan hanya individu ‘tetapi juga’ perilaku bangsa yang dipengaruhi oleh
modal manusia, misalnya, perbedaan tingkat pertumbuhan di negara-negara berkembang dapat dilihat dari perbedaan dalam investasi modal manusianya
Flamholtz dan Lacey, 1981. Teori pertumbuhan menyatakan bahwa modal manusia merupakan
salah satu elemen penting untuk pertumbuhan. Oleh karena itu, berdasarkan dua teori tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa modal manusia termasuk
pendidikan, kesehatan, dan pendapatan merupakan salah satu faktor penting penentu pengembangan akuntansi pemerintah. Beberapa peneliti
juga melihat aspek sosial dari pengembangan e-government. Misalnya, Burn dan Robins 2003 berpendapat bahwa faktor-faktor manusia seperti
kemampuan belajar dan pengetahuan merupakan faktor penting yang mempengaruhi pengembangan system akuntansi pemerintah. Robinson dan
Harun 2004 melibatkan sumber daya manusia, teknologi informasi ,dan
Universitas Sumatera Utara
sistem informasi akuntansi. Sumber daya manusia merupakan pelaksana dari sistem yang digunakan, sementara teknologi informasi merupakan alat
yang berfungsi untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan sistem pelaporan keuangan dengan mempermudah dan mempercepat serta menciptakan
keakuratan hasil yang berupa laporan keuangan.
2.1.4.3. Kompetensi yang Dibutuhkan Menilik dalam organisasi ada tingkatan manajemen dimana poada
posisi yang paling atas biasa disebut eksekutif, kemudian manjer, selanjutnya adalah karyawan. Tentunya kompetensi yang dibutuhkan
berbeda satu dengan yang lainnya, palin tidak dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Tingkat Eksekutif Pada tingkatan eksekutif diperlukan kompetensi yang berkaitan dengan
strategic thingking dan charge leadership management. Strategic thingking adalah kompetensi untuk memahami kecenderungan
perubahan lingkungan yang begitu cepat, melihat peluang pasar, ancaman, kekuatan, dan kelemahan organisasi agar dapat
mengidentifikasikan strategic response secara optimum. Sedangkan, change leadership adalah kompetensi untuk mengkomunikasikan visi
dan strategi perusahaan dan dapat mentransformasikan kepada pegawai.
2. Tingkat Manajer Pada tingkat manajer kompetensi yang diperlukan meliputi aspek –
aspek felksibilitas, change implementation, interpersonal understanding, and empowering. Aspek fleksibilitas adalah kemampuan mengubah
struktur dan proses manajerial apabila strategi perubahan organisasi diperlukan untuk efektivitas pelaksanaan tugas organisasi. Dimensi
interpersonal understanding adalah kemampuan untuk memahami nilai dari berbagai tipe manusia. Aspek pemberdayaan adalah kemampuan
mengembangkan karyaan, mendelegasikan tanggung jawab,
Universitas Sumatera Utara
memberikan saran umpan balik, menyatakan harapan –harapan yang positif untuk bawahan dan memberikan reward bagi peningkatan kinerja.
3. Tingkat Karyawan Pada tingkat karyawan diperlukan kualitas kompetensi seperti
fleksibilitas, menggunakan dan mencari berita, motivasi, dan kemampuan untuk belajar, motivasi berprestasi, motivasi kerja di bawah
tekanan waktu, kolaborasi, dan orientasi pelayanan kepada pelanggan. Dimensi fleksibilitas adalah kemampuan untuk melihat perubahan
sebagai suatau kesempatan yang menggembirakan daripada sebagai ancaman. Aspek mencari informasi, motivasi, dan kemampuan belajar
adalah kompetensi tentang antusiasme untuk mencari kesempatan belajar tentang keahliaan teknis dan interpersonal. Dimensi motivasi
berprestasi adalah kemampuan untuk mendorong inovasi, perbaikan berkelanjutan dalam kualitas dan produktivitas yang dibutuhkan untuk
memenuhi tantangan kompetensi. Aspek motivasi kerja dalam tekanan waktu merupakan kombinasi felsibiltas, motivasi berprestasi, menahan
stres, dan komitmen organisasi yang membuat individu bekerja dengan baik di bawah permintaan produk – produk baru, walaupun dalam waktu
yang terbatas. Dimensi kolaborasi adalah kemampuan bekerja secara kooperatif di dalam kelompok yang multi disiplin, menaruh harapan
positif kepada yang lain, pemahaman interpersonal, dan komitmen organisasi. Sedangkan, dimensi yang terakhir untuk karyawan adalah
keinginan yang besar untuk melayani pelanggan dengan baik dan inisiatif untuk mengatasi masalah –masalah yang dihadapi pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4.4. Manfaat Kompetensi Mengacu pada pendapat Ryllat,et.al;1993 kompetensi memberikan
beberapa manfaat kepada karyawan, organisasi, industri, ekonomi daerah, dan nasional.
1. Karyawan • Kejelasan relevansi pembelajaran sebelumnya, kemampuan untuk
mentransfer keterampilan, nilai dari kualifikasi yang diakui, dan potensi pengembangan karier;
• Adanya kesempatan bagi karyawan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan melalui akses sertifikasi nasional berbasis standar yang
ada; • Penempatan sasaran sebagai sarana pengembangan karier;
• Kompetensi yang ada sekarang dan manfaatnya akan dapat
memberikan nilai tambah pada pembelajaran dan pertumbuhan; • Pilihan perubahan karier yang lebih jelas untuk perubahan pada
jabatan baru, sehingga seseorang dapat membandingkan kompetensi mereka sekarang dengan kompetensi yang diperlukan untuk jabatan
baru. Kompetensi baru yang dibutuhkan mungkin hanya berbeda 10 dari yang telah dimiliki;
• Penilaian kinerja yang lebih obyektif dan umpan balik berbasis standar kompetensi yang ditentukan dengan jelas;
• Meningkatnya keterampilan dan marketability sebagai karyawan.
2. Organisasi • Pemetaan yang akurat mengenai kompetensi angkatan kerja yang ada
dan dibutuhkan; • Meningkatnya efektivitas recruitment dengan cara menyesuaikan
kompetensi yang diperlukan dalam pekerjaan dengan yang dimiliki pelamar;
• Pendidikan dan pelatihan difokuskan pada kesenjangan keterampilan dan persyaratan keterampilan perusahaan yang lebih khusus;
Universitas Sumatera Utara
• Akses pada pendidikan dan pelatihan yang lebih efektif dari segi biaya berbasis kebutuhan industry dan identifikasi penyedia
pendidikan dan pelatihan internal dan eksternal berbasis kompetensi yang diketahui;
• Pengambil keputusan dalam organisasi akan lebih percaya diri karena karyawan telah memiliki keterampilan yang akan diperoleh
dalam pendidikan dan pelatihan; • Penilaian pada pembelajaran sebelumnya dan penilaian hasil
pendidikan dan pelatihan akan leboih reliable dan konsisten; • Mempermudah terjadinya perubahan melalui identifikasi kompetensi
yang diperlukan untuk mengelola perubahan.
3. Industri • Identifikasi dan penyesuaian yang lebih baik atas keterampilan yang
dibutuhkan untuk industri; • Akses yang lebih besar terhadap pendidikan dan pelatihan sektor
publik yang relevan terhadap industri; • Ditetapkannya dasar pemahaman yang umu dan jelas atas hasil
pendidikan dan pelatihan industri melalui sertifikasi pencapaian kompetensi individu;
• Percaya diri yang lebih besar karena kebutuhan industri telah terpenuhi sebagai hasil penilaian berbasis standar;
• Ditetapkannya dasar sistem kualifikasi nasional yang relevan untuk industri;
• Efesiensi penyampaian yang lebih besar dan berkurangnya usaha pendidikan dan pelatihan ganda;
• Meningkatnya tanggung jawab dunia pendidikan dan penyedia pendidikan dan pelatihan atas hasil pendidikan dan pelatihan;
• Mendorong pengembangan keterampilan yang luas dan relevan di masa depan.
Universitas Sumatera Utara
4. Ekonomi Daerah dan Nasional • Meningkatnya format keterampilan untuk bersaing di pasar domestic
dan internasional; • Mendorong investasi internasional baru pada industri dimana
angkatan kerja terampil sangat diperlukan; • Lebih efesien dari segi biaya, pendidikan kejuruan, dan standar
pendidikan dan pelatihan yang relevan dan bertanggung jawab; • Akses individu pada industri yang diakui dan kompetensi yang
relevan serta sesuai dengan keinginan industri; • Penilaian yang konsisten secara nasional mengenai standar industri
yang relevan menjadi mungkin; • Meningkatnya modal dan akses individu melalui diketahuinya
kebutuhan industri yang jelas dan melalui pengakuan pembelajaran sebelumnya terhadap standar yang ada.
2.1.5. Sarana dan Prasarana Pendukung 2.1.5.1. Pengertian Sarana dan Prasarana
Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena
apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sarana adalah segala sesuatu bisa berupa syarat atau upaya yang dapat dipakai sebagai alat atau media dalam
mencapai maksud atau tujuan Kamus Besar BI, 2002:999 dan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses usaha, pembangunan, proyek,dsb, Kamus Besar BI, 2002:893. Sedangkan, menurut Moenir 1992 : 119 mengemukakan bahwa
sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utamapembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan
juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja. Pengertian yang dikemukakan oleh Moenir, jelas memberi arah
Universitas Sumatera Utara
bahwa sarana dan prasarana adalah merupakan seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut adalah merupakan
peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.
Berdasarkan pengertian di atas, maka sarana dan prasarana pada dasarnya memiliki fungsi utama sebagai berikut :
1. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat menghemat waktu;
2. Meningkatkan produktivitas, baik barang dan jasa; 3. Hasil kerja lebih berkualitas dan terjamin;
4. Lebih memudahkansederhana dalam gerak para penggunapelaku; 5. Ketepatan susunan stabilitas pekerja lebih terjamin;
6. Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan; 7. Menimbulkan rasa puas pada orang-orang yang berkepentingan yang
mempergunakannya. Untuk lebih jelasnya mengenai sarana dan prasarana yang dimaksud
di atas berikut ini akan diuraikan istilah sarana kerjafasilitas kerja yang ditinjau dari segi kegunaan menurut Moenir 2000 : 120 membagi sarana
dan prasarana sebagai berikut : 1. Peralatan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi langsung
sebagai alat produksi untuk menghasilkan barang atau berfungsi memproses suatu barang yang berlainan fungsi dan gunanya;
2. Perlengkapan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi sebagai alat pembantu tidak langsung dalam produksi, mempercepat proses,
membangkit dan menambah kenyamanan dalam pekerjaan; 3. Perlengkapan bantu atau fasilitas, yaitu semua jenis benda yang
berfungsi membantu kelancaran gerak dalam pekerjaan, misalnya mesin ketik, mesin pendingin ruangan, mesin absensi, dan mesin pembangkit
tenaga.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5.2. Teknologi Informasi Teori Pertumbuhan adalah teori ekonomi yang menyelidiki alasan
untuk pertumbuhan dan pembangunan. Menurut Adam Smith, teori tersebut telah dikembangkan selama lebih dari dua ratus tahun. Teori pertumbuhan
dapat dibedakan menjadi Teori Pertumbuhan Klasik, Teori Pertumbuhan Neoklasik, dan Teori Pertumbuhan Baru. Teori Pertumbuhan Klasik
menganggap peningkatan produktivitas tenaga kerja sebagai alasan utama untuk pertumbuhan, sedangkan Teori Pertumbuhan Baru memperluas alasan
pada kemajuan teknologi dan kreativitas Lucas, 1988. Teori Pertumbuhan Baru mempercayai bahwa teknologi merupakan variabel endogen dan bukan
eksogen seperti yang diyakini pada Teori Pertumbuhan Neoklasik. Ada tiga unsur kunci yang diperlukan untuk pertumbuhan: peningkatan modal
manusia, peningkatan penelitian, dan perumusan kebijakan pertumbuhan pro-perdagangan. Teori Pertumbuhan Baru mendukung ekonomi berbasis
pengetahuan, dan mengakui pentingnya informasi dan teknologi komputer. Berdasarkan Teori Pertumbuhan Baru, maka dapat dinyatakan bahwa
informasi dan teknologi komputer ICT memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan pengembangan akuntansi pemerintah. Sistem akuntansi
pemerintah perlu untuk memanfaatkan semua jenis informasi dan teknologi komputer untuk memberikan informasi dan layanan pemerintah kepada
masyarakat. Bellamy dan Tylor 1998, dan Heeks 1999 menyoroti bahwa informasi dan teknologi komputer telah memainkan peran yang semakin
penting dalam administrasi publik. Istianingsih dan Wijanto 2009 memperoleh bukti bahwa penggunaan teknologi informasi dalam akuntansi
dapat mempengaruhi kepuasaan pengguna laporan keuangan karena kualitas, kecepatan dan keakuratan data yang terdapat dalam laporan
keuangan bersangkutan. Teknologi informasi meliputi komputer mainframe, mini, micro,
perangkat lunak software, database, jaringan internet, intranet, electronic commerce, dan jenis lainnya yang berhubungan dengan teknologi
Wilkinson et al., 2000. Pemanfaatan teknologi informasi mencakup
Universitas Sumatera Utara
adanya a pengolahan data, pengolahan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik dan b pemanfaatan kemajuan teknologi
informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masysrakat Hamzah, 2009 dalam Winidyaningrum, 2010.
2.2. Kerangka Konseptual Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti yaitu variabel
dependen dan variabel independen. Variabel dependen yang menjadi variabel utama dalam penelitian ini adalah Kualitas Laporan Keuangan. Dua variabel
independen yang mempengaruhi variabel dependen adalah Rekonsiliasi Data, Kompetensi SDM, serta Sarana dan Prasarana Pendukung. Ketiga variabel
independen tersebut dianggap memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan Kualitas Laporan Keuangan pada satker di lingkungan BMKG.
Sesuai Undang – Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara pasal 9 menyatakan bahwa MenteriPimpinan Lembaga sebagai pengguna
anggaranpengguna barang Kementerian NegaraLemaga yang dipimpinnya mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan
Kementerian NegaraLembaga yang dipimpinnya. Laporan keuangan yang dihasilkan diharapkan dapat memiliki karakteristik kualitatif yang bersifat
relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Sehingga guna menghasilkan laporan keuangan yang memiliki kualitas nilai informasi, maka
diperlukan data akuntansi yang akurat dan terpercaya. Untuk memperoleh data akuntansi yang akurat dan terpercaya maka perlu
dilaksanakan rekonsiliasi data. Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang diproses dengan beberapa sistemsubsistem yang berbeda
berdasarkan dokumen sumber yang sama. Perdirjen Perbendaharaan No. 36PB2009 tentang Pedoman Rekonsiliasi dan Penyusunan Laporan Keuangan
Kuasa Bendahara Umum Negara merupakan sumber hukum yang menjadi dasar pelaksanaan rekonsiliasi pada satker di Kementerian NegaraLembaga.
Pelaksanaan rekonsiliasi data dilakukan melalui dua tahapan, yang terdiri atas rekonsiliasi internal dan rekonsiliasi eksternal. Pelaksanaan rekonsiliasi internal
Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan pada tingkat internal dari masing – masing satker. Pelaksanaan rekonsiliasi dilakukan antara SIMAK BMN dengan SAK untuk mencocokkan
data akuntansi berupa Barang Milik Negara BMN. Rekonsiliasi dilakukan untuk mendapatkan kesamaan data BMN yang terdapat pada laporan Neraca BMN
dengan Neraca SAKPA. Sehingga laporan keuangan Neraca menampilkan kondisi BMN yang sebenarnya yang dimiliki oleh satker yang bersangkutan. Sedangkan,
rekonsiliasi eksternal merupakan rekonsiliasi yang dilakukan oleh satker dengan KPPN selaku BUN. Rekonsiliasi data dengan KPPN dilakukan untuk
menyamakan data akuntansi sehubungan pengeluaran anggaran yang telah dilakukan. Kesamaan data akuntansi antara satker dengan KPPN akan mendorong
terciptanya laporan keuangan yang akurat dan terpercaya. Burn dan Robins 2003 berpendapat bahwa faktor – faktor manusia seperti
kemampuan belajar dan pengetahuan merupakan faktor penting yang mempengaruhi pengembangan Sistem Akuntansi Pemerintah. Robinson dan
Harun 2004 melibatkan Sumber Daya Manusia SDM, teknologi informasi, dan Sistem Informasi Akuntansi SIA. Sumber daya manusia merupakan pelaksana
dari sistem yang digunakan, sementara teknologi informasi merupakan alat yang berfungsi untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan sistem pelaporan keuangan
dengan mempermudah dan mempercepat serta menciptakan keakuratan hasil yang berupa laporan keuangan. Sehubungan dengan audit yang telah dilakukan oleh
BPK terhadap laporan keuangan Kementerian NegaraLembaga mulai Tahun 2006 s.d. 2010, menunjukkan peningkatan opini terhadap laporan keuangan
BMKG. Dimana sejak Tahun 2008 s.d. 2010, BMKG telah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian WTP dengan perolehan WTP murni pada Tahun
2010 Tahun 2008 s.d. 2009 memperoleh WTP – Dengan Paragaraf Penjelasan. Peningkatan diperoleh dimana sebelumnya di Tahun 2006 memperoleh opini
Tidak Memberi Pendapat TMP dan di Tahun 2007 memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian WDP. Hal ini mengindikasikan kompetensi SDM
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan kualitas laporan keuangan BMKG.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Adam Smith, Teori Pertumbuhan Baru mempercayai bahwa teknologi merupakan variabel endogen dan bukan eksogen seperti yang diyakini
pada Teori Pertumbuhan Neoklasik. Berdasarkan Teori Pertumbuhan Baru, maka dapat dinyatakan bahwa informasi dan teknologi komputer ICT memainkan
peran penting dalam pertumbuhan dan pengembangan akuntansi pemerintah. Sistem akuntansi pemerintah perlu untuk memanfaatkan semua jenis informasi
dan teknologi komputer untuk memberikan informasi dan layanan pemerintah kepada masyarakat. Bellamy dan Tylor 1998, dan Heeks 1999 menyoroti
bahwa informasi dan teknologi komputer telah memainkan peran yang semakin penting dalam administrasi publik. Istianingsih dan Wijanto 2009 memperoleh
bukti bahwa penggunaan teknologi informasi dalam akuntansi dapat mempengaruhi kepuasaan pengguna laporan keuangan karena kualitas, kecepatan
dan keakuratan data yang terdapat dalam laporan keuangan bersangkutan. Dukungan teknologi informasi akan memberi kemudahan bagi satker untuk dapat
melakukan koordinasi terhadap KPPN terkait pelaksanaan rekonsiliasi melalui layanan electronik mail email dan proses updating data keuangan seperti update
aplikasi, peraturan keuangan, dan informasi keuangan lainnya. Namun, di samping dukungan teknologi informasi sebagai sarana pendukung, maka kondisi
prasarana pendukung seperti kondisi ruangan yang nyaman dan tertata rapi juga dianggap perlu guna meningkatkan motivasi kerja para petugas SAI. Ketersediaan
sarana dan prasarana pendukung juga dianggap sebagai salah satu faktor pendukung kualitas laporan keuangan satker di lingkungan BMKG.
Universitas Sumatera Utara
Hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, tampak pada diagram sebagai berikut :
Gambar 2.5 KerangkaKonseptual
2.3. Perumusan Hipotesis Berdasarkan kerangka kerangka konseptual yang telah dijelaskan dan
digambarkan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
H
1
: Pelaksanaan rekonsiliasi data berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan;
H
2
: Kompetensi SDM berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan;
H
3
: Ketersediaan Sarana dan prasarana pendukung berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan.
Rekonsiliasi Data Kompetensi SDM
Sarana dan Prasarana Pendukung
Kualitas Laporan Keuangan
Variabel Independen Variabel Dependen
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN