Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Pertanggungjawaban Di Satker Universitas Negeri Medan

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KUALITAS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

DI SATKER UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TESIS

Oleh

RETNO WAHYUNI 077017082/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KUALITAS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

DI SATKER UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Oleh

RETNO WAHYUNI 077017082/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(3)

Judul Tesis : ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DI SATKER UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Nama Mahasiswa : Retno Wahyuni Nomor Pokok : 077017082 Program Studi : Akuntansi

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS,MBA.,Ak) (Drs.Zainul Bahri Torong,M.Si,Ak)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi Direktur

(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS,MBA,Ak) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc)


(4)

Tanggal lulus : 5 Januari 2010 Telah Diuji Pada

Tanggal : 5 Januari 2010

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,Ak Anggota : 1. Drs. Zainul Bahri Torong,M.Si,Ak


(5)

3. Dra. Tapi Anda Sari Lubis,M.Si,Ak 4. Drs. Fahmi Natigor,M.Ec,Ac

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesejahteraan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbit oleh orang lain.

Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas dalam daftar pustaka.

Medan, November 2009

Yang membuat pernyataan


(6)

ABSTRAK

Dalam pengambilan keputusan diperlukan informasi yang memadai. Laporan pertanggung jawaban merupakan salah satu sumber informasi yang sering digunakan untuk tujuan tersebut. Karena manfaat dari laporan pertanggungjawaban akan berkurang seiring berjalannya waktu maka ketepatan waktu menjadi faktor penting dalam proses penyusunan laporan pertanggungjawaban. Seiring dengan reformasi di bidang keuangan negara, maka perlu dilakukan perubahan-perubahan di berbagai bidang untuk mendukung agar reformasi di bidang keuangan negara dapat berjalan dengan baik. Kualitas laporan pertanggung jawaban dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu: gaya kepemimpinan, pelatihan bagi pegawai, dan komitmen organisasi. Penelitian ini akan menguji pengaruh ketiga faktor tersebut dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban di Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berdimensi hubungan kausal. Hubungan kausal dalam penelitian ini adalah hubungan kausal analisis faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu Gaya Manajemen, Pelatihan pegawai, dan komitmen Organisasi terhadap Kualitas Laporan Pertanggungjawaban. Alat analisis yang digunakan adalah anlisis regresi berganda dengan melakukan penarikan kesimpulan secara simultan dan parsial.

Berdasarkan analisis terhadap data yang diperoleh menghasilkan kesimpulan; gaya kepemimpinan, pelatihan pegawai, dan komitmen organisasi mempengaruhi laporan pertanggungjawaban di Universitas Negeri Medan. Hal ini terlihat dari nilai FHitung (4.10) > FTabel (3.20) dan nilai signifikansi model (0,012) < dari taraf

sinifikansi (0.05). Analisis secara parsial menunjukkan bahwa Gaya kepemimpinan, pelatihan pegawai, dan komitmen organisasi tidak mempengaruhi laporan pertanggungjawabaan secara signifikan.

Kata Kunci : Laporan Pertanggungjawaban, Gaya Kepemimpinan, Pelatihan Pegawai, Komitmen Organisasi


(7)

ABSTRACT

In making a decision sufficient information is needed. Responsibility report is such a source of information which is often used to the main aim. Because the advantages of responsibility report will decrease as the time goes by, that’s why the time punctuality becomes an important factor in forming responsibility report process. Along with reformation in state financial, so it’s needed to do some changes in many sector to support the state financial in order to make it walks fluently. The quality of responsibility report is influenced by several factor, such as; lead style, employee training, and organization commitment. This research will examine influence these three factors in forming the responsibility report in State University of Medan.

This research is qualitative research which ---- related causative. Causative relation in this research is effected analytic causative relation of factors they are Management Style, Employee Training, and Organization commitments to the quality of Responsibility report. Tool of this analytic is “Analisis regresi berganda” by taking a decision simultaneous and partially.

According to the analysis of received data produced: Lead style, employee training and organization commitment influenced responsibility report in State University of Medan. We can see this from FSums value (4.10) > FTable (3.20) and significant model (0.012) < significant degree (0.05). Partially analysis show that the lead style, employee training, and organization commitment didn’t influent responsibility report significantly.

Keywords : Responsibility Statement, Leadership Model, Staff Training, and Organization Commitment


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah dan rahmat Nya yang telah memberi karunia, rezeki dan pentunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Pertanggungjawaban Di Satker Universitas Negeri Medan”.

Penulisan tesis ini merupakan tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan Program Magister Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Tesis ini dapat selesai atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dan dalam kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc.(CTM) Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B,M.Sc., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Ade Fatma Lubis, MAFIS,MBA.,Ak, selaku Ketua Program Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana dan bertindak sebagai dosen pembimbing penulis yang telah banyak memberi arahan, koreksi, saran dan bimbingan kepada penulis sehingga selesainya tesis ini.

4. Bapak Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, saran, bimbingan serta koreksi sehingga selesainya tesis ini.

5. Ibu Dra. Hj.Tapi Anda Sari Lubis, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, dan bertindak sebagai dosen pembanding yang telah banyak memberikan masukan dan saran guna penyempurnaan tesis ini.


(9)

6. Bapak Drs. Rasdianto, MA, Ak., selaku dosen pembanding yang telah banyak memberikan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dalam penyelesaian tesis ini.

7. Bapak Drs. Fahmi Natigor, M.Ec,Ac., selaku dosen pembanding yang telah banyak memberikan kritik dan saran nya guna perbaikan penyelesaian tesis ini,

serta Bapak/Ibu para staff pengajar Program Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah mencurahkan pengetahuannya kepada penulis, serta seluruh staff akademik yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama mengikuti pendidikan.

8. Rekan-rekan dari Program Beasiswa Diknas terima kasih atas kekompakan dan dukungannya selama ini dan juga Bapak/Ibu Ka/Kasub.bag dan teman-teman sejawat di Keuangan BAUK UNIMED yang telah memberikan dukungan positif dalam penyelesaian tesis ini.

9. Suami dan anak-anakku tercinta Iskandar Dewantara,SE.Ak dan Ananda Shayna Tsabita D. dan M.Ariib D. dan kedua orang tuaku Prof.Drs.H.Darmono dan Hj.Rohani serta seluruh keluarga yang menjadi sumber kekuatan, dorongan, doa dan kasih sayang nya yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, namun besar sekali harapan penulis, bahwa tesis ini dapat bermanfaat bagi berbagai kalangan yang menggunakannya.

Medan, Januari 2010 Penulis,


(10)

RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Retno Wahyuni

2. Tempat/Tanggal Lahir : Medan/ 15 Juni 1977

3. Agama : Islam

4. Pekerjaan : Staff Pelaksana di bag. Keuangan BAUK Universitas Negeri Medan

5. Alamat Kantor : Jl. Willem Iskandar Psr. V. Medan Estate 6. Alamat Rumah : Jl. S.M. Raja Gg. Rukun No. 3 Medan 7. No. Telp/HP : 7861200/08126580064

8. Pendidikan :

a. SDN 9 Medan, Lulus Tahun 1989 b. SMPN 2 Medan, Lulus Tahun 1992 c. SMAN 1 Medan, Lulus Tahun 1996

d. Sarjana (S-1) Lulus Tahun 2001 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR... iii

RIWAYAT HIDUP ... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

1.5. Originalitas... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1. Tinjauan Teori... 7

2.1.1. Gaya Kepemimpinan... 7

2.1.2. Pelatihan Pegawai ... 8

2.1.3. Komitmen Organisasi... 8

2.1.4. Kualitas Laporan Pertanggungjawaban ... 9


(12)

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 13

3.1. Kerangka Konseptual ... 13

3.2. Hipotesis Penelitian... 4

BAB IV METODE PENELITIAN ... 15

4.1. Jenis Penelitian... 15

4.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 15

4.3. Populasi dan Sampel ... 15

4.4. Prosedur Pengumpulan Data ... 17

4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel... 19

4.6. Model dan Teknik Analisis Data ... 21

4.6.1. Model Analisa Data... 21

4.6.2. Teknik Analisis Data... 22

4.6.2.1. Uji Kualitas Data... 23

4.6.2.2. Uji Asumsi Klasik ... 24

4.6.2.3. Statistik Deskriptif ... 25

4.6.2.4. Uji Hipotesis ... 26

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

5.1. Hasil Penelitian ... 29

5.1.1. Gambaran Umum Responden Penelitian ... 29

5.1.2. Pengujian Alat Ukur... 30

5.1.2.1. Uji Reliabilitas ... 31

5.1.2.2. Uji Validitas ... 32

5.1.3. Uji Asumsi Klasik ... 33

5.1.3.1. Uji Multikolinearitas ... 33

5.1.3.2. Uji Heteroskedastisitas... 34


(13)

5.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 37

5.2.1. Deskripsi Statistik ... 38

5.2.2. Pengujian Hipotesa ... 40

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

6.1. Kesimpulan ... 45

6.2. Keterbatasan... 46

6.3. Saran... 46


(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1. Matriks Beberapa Penelitian Terdahulu... 11

4.1. Definisi Operasional ... 21

5.1. Distribusi Kuesioner ... 30

5.2. Keterangan Butir Pernyataan Kuesioner... 31

5.3. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpa ... 31

5.4. Hasil Pengujian Reliabilitas ... 32

5.5. Hasil Pengujian Reliabilitas ... 32

5.6. Hasil Pengujian Validitas... 33

5.7. Pengujian Multikolinearitas ... 34

5.8. Pengujian Normalitas ... 36

5.9. Rangkuman Statistik Deskriptif ... 38


(15)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian ... 13 5.1 Pengujian Heteroskedastisitas... 36 5.2. PP Plot... 37


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Kuesioner ... 51

2. Data Hasil kuesioner ... 54

3. Data Hasil Olahan untuk Regresi... 56

4. Statistik Deskriptif ... 58

5. Validitas dan Reliabilitas ... 59

6. Uji Normalitas... 61

7. Uji Multikolinearitas ... 62

8. Uji Heteroskedastisitas... 63

9. Pengujian Model ... 64

10. T- Statistics Reference – Upper Tailed Test – Alpha = Area Under the curve for upper tail ... 66

11. Tabel of F-Statistics P=0.05... 68


(17)

ABSTRAK

Dalam pengambilan keputusan diperlukan informasi yang memadai. Laporan pertanggung jawaban merupakan salah satu sumber informasi yang sering digunakan untuk tujuan tersebut. Karena manfaat dari laporan pertanggungjawaban akan berkurang seiring berjalannya waktu maka ketepatan waktu menjadi faktor penting dalam proses penyusunan laporan pertanggungjawaban. Seiring dengan reformasi di bidang keuangan negara, maka perlu dilakukan perubahan-perubahan di berbagai bidang untuk mendukung agar reformasi di bidang keuangan negara dapat berjalan dengan baik. Kualitas laporan pertanggung jawaban dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu: gaya kepemimpinan, pelatihan bagi pegawai, dan komitmen organisasi. Penelitian ini akan menguji pengaruh ketiga faktor tersebut dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban di Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berdimensi hubungan kausal. Hubungan kausal dalam penelitian ini adalah hubungan kausal analisis faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu Gaya Manajemen, Pelatihan pegawai, dan komitmen Organisasi terhadap Kualitas Laporan Pertanggungjawaban. Alat analisis yang digunakan adalah anlisis regresi berganda dengan melakukan penarikan kesimpulan secara simultan dan parsial.

Berdasarkan analisis terhadap data yang diperoleh menghasilkan kesimpulan; gaya kepemimpinan, pelatihan pegawai, dan komitmen organisasi mempengaruhi laporan pertanggungjawaban di Universitas Negeri Medan. Hal ini terlihat dari nilai FHitung (4.10) > FTabel (3.20) dan nilai signifikansi model (0,012) < dari taraf

sinifikansi (0.05). Analisis secara parsial menunjukkan bahwa Gaya kepemimpinan, pelatihan pegawai, dan komitmen organisasi tidak mempengaruhi laporan pertanggungjawabaan secara signifikan.

Kata Kunci : Laporan Pertanggungjawaban, Gaya Kepemimpinan, Pelatihan Pegawai, Komitmen Organisasi


(18)

ABSTRACT

In making a decision sufficient information is needed. Responsibility report is such a source of information which is often used to the main aim. Because the advantages of responsibility report will decrease as the time goes by, that’s why the time punctuality becomes an important factor in forming responsibility report process. Along with reformation in state financial, so it’s needed to do some changes in many sector to support the state financial in order to make it walks fluently. The quality of responsibility report is influenced by several factor, such as; lead style, employee training, and organization commitment. This research will examine influence these three factors in forming the responsibility report in State University of Medan.

This research is qualitative research which ---- related causative. Causative relation in this research is effected analytic causative relation of factors they are Management Style, Employee Training, and Organization commitments to the quality of Responsibility report. Tool of this analytic is “Analisis regresi berganda” by taking a decision simultaneous and partially.

According to the analysis of received data produced: Lead style, employee training and organization commitment influenced responsibility report in State University of Medan. We can see this from FSums value (4.10) > FTable (3.20) and significant model (0.012) < significant degree (0.05). Partially analysis show that the lead style, employee training, and organization commitment didn’t influent responsibility report significantly.

Keywords : Responsibility Statement, Leadership Model, Staff Training, and Organization Commitment


(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Laporan pertanggung jawaban merupakan salah satu sumber informasi yang sering digunakan oleh para pengguna laporan pertanggung jawaban. Didalamnya terkandung informasi yang dapat memberikan bahan pertimbangan bagi para pengguna laporan pertanggung jawaban dalam rangka pengambilan keputusan. Manfaat dari kandungan informasi yang ada dalam laporan pertanggung jawaban akan makin berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu ketepatan waktu penyampaian laporan pertanggung jawaban sangatlah penting. Apabila penyelesaian penyajian laporan pertanggung jawaban terlambat atau tidak diperoleh saat dibutuhkan, maka relevansi dan manfaat laporan pertanggung jawaban untuk pengambilan keputusan akan berkurang (Mamduh, 2003 :35).

Seiring dengan reformasi di bidang keuangan negara, maka perlu dilakukan perubahan-perubahan di berbagai bidang untuk mendukung agar reformasi di bidang keuangan negara dapat berjalan dengan baik. Salah satu perubahan yang signifikan adalah perubahan di bidang akuntansi pemerintahan karena melalui proses akuntansi dihasilkan informasi keuangan yang tersedia bagi berbagai pihak untuk digunakan sesuai dengan tujuan masing-masing. Dalam rangka peningkatan kualitas laporan pertanggung jawaban, sehingga laporan pertanggung jawaban yang dimaksud dapat


(20)

meningkatkan kredibilitasnya dan pada gilirannya akan dapat mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan instansi.

Menurut buku Laporan monitoring pelaksanaan anggaran UNIMED (2007), Tujuan laporan pertanggung jawaban :

a. Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan yang direncanakan, apa yang dikerjakan, apa yang belum dapat dikerjakan, hambatan apa yang terjadi, serta upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut.

b. Memeriksa dan memberi masukan dan arahan-arahan dalam pembuatan buku kas umum dan buku bantuan lainnya.

c. Memeriksa dokumen-dokumen pendukung. d. Melaksankan pengawasan intern.

e. Memberikan bahan masukan kepada pimpinan Universitas dan Unit-unit terkait dalam pengambilan keputusan.

Bagus tidaknya laporan pertanggung jawaban dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu: gaya kepimpinan, pelatihan bagi pegawai, dan komitmen organisasi. Keberhasilan ataupun kegagalan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya berhubungan dengan peranan seorang pemimpin. Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi mungkin menjadi tidak searah. Keadaan ini menimbulkan situasi dimana perseorangan bekerja untuk mencapai tujuan pribadinya,


(21)

sementara itu keseluruhan organisasi menjadi tidak efisien dalam pencapaian sasaran-sasarannya. Pendekatan untuk memahami kepemimpinan yang sukses memusatkan diri pada apa yang dilakukan seorang pemimpin (gayanya). Gaya kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap efektivitas seorang pemimpin. Dengan kemampuan yang dimilikinya seorang pemimpin dapat memberikan pengaruh bagi anggota atau stafnya untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang diarahkn dan dikehendakinya dalam upaya mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.

Komitmen seseorang terhadap organisasi (organizational commitment) seringkali menjadi isu yang sangat penting di dalam aktivitas organisasi. Komitmen terhadap organisasi menyiratkan hubungan pegawai dengan organisasi secara aktif. Komitmen organisasi secara umum dapat diartikan sebagai keterikatan karyawan pada organisasi dimana karyawan itu bekerja. Komitmen dibutuhkan oleh organisasi agar sumber daya manusia yang kompeten dalam organisasi dapat terjaga dan terpelihara dengan baik. Hal ini dapat diupayakan bila pegawai merasa adanya dukungan organisasi dan kepuasan kerja.

Pentingnya program pelatihan pegawai menjadi sebuah keharusan dan kebutuhan bagi organisasi yang ingin meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman karyawannya disemua level organisasi. Organisasi harus mampu mengidentifikasi kebutuhan organisasi, individu, model dan jenis pelatihan dan pengembangan serta departemen/level yang akan dilatih agar dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai sehingga membuka peluang terjadinya alih


(22)

keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman untuk pekerjaan yang lebih baik dimasa depan.

Sebagaimana uraian latar belakang masalah diatas mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laporan pertanggung jawaban di satuan kerja UNIMED.

1.2. Rumusan Masalah

Dengan melihat uraian dan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah:

Apakah faktor gaya kepemimpinan, komitmen organisasi, dan pelatihan pegawai berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kualitas laporan pertanggung jawaban di satuan kerja Universitas Negeri Medan?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

Mengetahui dan memberikan bukti empiris tentang pengaruh faktor gaya kepemimpinan, komitmen organisasi, dan pelatihan pegawai terhadap kualitas laporan pertanggung jawaban di satuan kerja Universitas Negeri Medan.


(23)

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi peneliti bermanfaat untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya tentang kualitas laporan pertanggungjawaban di Universitas Negeri Medan

2. Bagi manajemen/pimpinan institusi sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi Pembuat Kebijakan dalam optimalisasi penyajian Laporan pertanggung jawaban di Universitas Negeri Medan.

3. Bagi akademisi terutama calon peneliti sebagai bahan acuan dan referensi untuk penelitian selanjutnya terutama yang berminat untuk meneliti masalah penyusunan dan penyajian laporan pertanggung jawaban.

1.5. Originalitas

Peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laporan pertanggung jawaban, yang disebabkan masih adanya kendala yang masih dirasa sulit untuk memperoleh data-data yang akurat dan cara penataan buku yang belum sempurna di unit kerja di lingkungan Universitas Negeri Medan. Dimana faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laporan pertanggung jawaban, antara lain seperti gaya kepemimpinan, pelatihan pegawai, dan komitmen organisasi.


(24)

Sehubungan hal tersebut, peneliti merasa tertarik mengkaji kedalam penelitian dengan mengambil judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Pertanggung jawaban di Satker Universitas Negeri Medan, sehingga penelitian ini merupakan ide peneliti sendiri dan hasil karya peneliti sendiri, serta belum pernah dipublikasikan oleh siapapun.


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1. Tinjauan Teori

2.1.1. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan (Leadership Style) seorang pemimpin akan sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan pencapaian tujuan instansi. Pemilihan gaya kepemimpinan yang benar dan tepat dapat mengarahkan pencapaian tujuan perorangan maupun tujuan organisasi atau instansi. Dengan gaya kepemimpinan yang tidak sesuai dapat mengakibatkan pencapaian tujuan instansi akan terabaikan dan pengarahan terhadap pegawai akan menjadi tidak jelas, dimana hal ini dapat mengakibat kan ketidakpuasan pada pegawai.

Setiap pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya mempunyai cara dan gaya. Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang khas, sehingga tingkah laku dan gaya nya membedakan dirinya dari orang lain. Kegagalan atau keberhasilan yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaannya menunjukkan kegagalan atau keberhasilan pemimpin itu sendiri.

Gaya Kepemimpinan menurut Arif dan Tanjung (2003) adalah dalam usaha untuk dapat menguasai dan mempengaruhi serta memotivasi orang lain, maka diperlukan suatu keputusan untuk mengambil gaya kepemimpinan yang paling sesuai bagi kebutuhan karyawan dan perusahaan.


(26)

Winardi (2000), menyatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu gaya yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahan.

Menurut White dan Lippit dalam Reksohadiprodjo dan Handoko (2001) terdapat perbedaan gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin pada organisasi dan perusahaan akan memberikan pengaruh yang berbeda pada bentuk partisipasi dari individu maupun kelompok.

2.1.2. Pelatihan Pegawai

Penyelenggaraan pelatihan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

Flipo (1989) dalam Situmorang (2003) menyatakan “pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan tertentu dan pengembangan untuk meningkatkan pengetahuan umum dan pemahaman atas keseluruhan lingkungan”.

Handoko (1996) dalam Situmorang (2003) menyatakan “ pelatihan merupakan suatu usaha untuk menghilangkan kesenjangan (gap) antara kemampuan yang dimiliki oleh karyawan dengan unsur-unsur yang dikehendaki oleh perusahaan”.

Simamora (1997) mengatakan “tujuan utama pelatihan adalah untuk memperbaiki kinerja,meningkatkan keahlian, mengurangi waktu belajar, membantu memecahkan permasalahan operasional dan melaksanakan pekerjaan secara efektif, promosi, orientasi, serta memenuhi kebutuhan-kebutuhan pekembangan pribadi”. 2.1.3. Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi didefinisikan oleh Robin (1996) dalam Yunita (2000: 44) yaitu sebagai derajat sejauhmana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuannya, dan berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. Konsep komitmen organisasi yang dikemukakan diatas memiliki tiga aspek seseorang dikatakan mempunyai komitmen terhadap organisasi apabila:


(27)

a. Percaya dan menerima tujuan-tujuan dan nilai-nilai organisasi b. Rela berusaha mencapai tujuan organisasi

c. Memiliki kemauan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi

Wiener (1982) dalam Rahman (2002) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai dorongan dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi. Dalam pandangan ini, individu memiliki komitmen tinggi akan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dari pada kepentingan pribadinya. Bagi individu yang komitmennya lebih tingi,pencapaian tujuan organisasi merupakan hal penting, dengan demikian membuat organisasi lebih produktif dan kemungkinan terjadinya senjangan dapat dihindari. Sebaliknya bagi individu yang komitmennya rendah, akan mempunyai perhatian yang rendah pada pencapaian tujuan organisasi, dan cenderung berusaha memenuhi kepentingan pribadi.

2.1.4. Kualitas Laporan Pertanggungjawaban

Laporan pertanggungjawaban berguna sebagai bahan evaluasi terhadap keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil yang dapat dicapai dari suatu kegiatan, yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan-perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan pada masa yang akan datang.


(28)

Kualitas laporan pertanggung jawaban menurut http://www.uin-suka.info/joomlakusuka/kemahasiswaan/proposal/lpj.htm adalah suatu dokumen tertulis yang disusun dengan tujuan memberikan laporan tentang pelakssanaan kegiatan dari suatu satuan kerja kepada unit organisasi yang lebih tinggi.

Laporan pertanggung jawaban haruslah tersusun secara sistematis yaitu mengikuti susunan/urutan tertentu yang bersifat logis, komprehensif yaitu mencakup keseluruhan informasi yang perlu diketahui, terpadu, saling terkait antara satu bagian dengan bagian lain.

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengambil inspirasi pemikiran dari penelitian yang dilakukan oleh Ritchi (2008) melakukan penelitian tentang tinjauan deskriptif atas pelaporan akuntabilitas instansi pendidikan tinggi pemerintah : studi lapangan dalam penentuan dan pengukuran indikator kinerja. Variabel penelitian nya adalah review kesesuaian LAKIP fakultas terhadap pedoman pelaporan akuntabilitas versi keputusan kepala lembaga administrasi negara no. 239 dan relevansi LAKIP fakultas dari perspektif value for money. Dan hasil yang diperoleh adalah penyusunan LAKIP fakultas secara umum dapat dikatakan telah cukup mewakili proses penilaian kinerja yang berlaku di perguruan tinggi pemerintah. Sementara dari perspektif penyajian indikator kinerja, masih diperlukan upaya perbaikan dalam penyajian indikator, termasuk upaya agar lebih akurat menentukan indikator kinerja yang sesuai dengan sasaran yang hendak dicapai.


(29)

Putra (2007) melakukan penelitian tentang Penelitian Faktor-faktor penghambat Implementasi sistem Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur, dengan hasil penelitian menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara faktor penghambat implementasi akuntabilitas dengan penerapan implementasi SAKIP.

Solikin (2006) melakukan penelitian tentang penggabungan laporan keuangan dan laporan kinerja instansi pemerintah : perkembangan dan permasalahan, dengan hasil penelitian adalah berdasarkan keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang diterbitkan tahun 2003, belum tergambarkan adanya penggabungan laporan keuangan dan laporan kinerja.

Tabel 2.1. Matriks Beberapa Penelitian Terdahulu Nama

Peneliti/Tahun

Judul Penelitian Variabel yang digunakan

Hasil yang diperoleh Rithci (2008) Tinjauan

Deskriptif atas Pelaporan Akuntabilitas Instansi

Pendidikan tinggi Pemerintah : studi lapangan dalam penentuan dan pengukuran indikator kinerja Variabel Independen: a.Indikator Kinerja Kunci b.Value For Money c.Lakip Variabel Dependen: Akuntabilitas

Dan hasil yang diperoleh adalah penyusunan LAKIP fakultas secara umum dapat dikatakan telah cukup mewakili proses penilaian kinerja yang berlaku di perguruan tinggi pemerintah.

Sementara dari perspektif penyajian indikator kinerja, masih diperlukan upaya perbaikan dalam penyajian indikator, termasuk upaya agar lebih akurat menentukan

indikator kinerja yang sesuai dengan sasaran yang hendak dicapai.


(30)

Riandi Putra (2007) Penelitian Faktor-Faktor Penghambat Implementasi system Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur Variable Independen: Rendahnya kesadaran tentang akuntabililtas Kebijakan ”biarlah berlangsung” Kurangnya kemauan untuk menerapkan akuntabilitas Kualitas pejabat/petug as Kerahasiaan birokrasi Kelemahan hukum tentang akuntabilitas Ketidak-mampuan belajar Organisasi Variabel Dependen: Implementasi SAKIP

Terdapat hubungan antara factor penghambat

implementasi

akuntabilitas dengan penerapan implementasi SAKIP

Solikin (2006) Penggabungan Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah: Perkembangandan permasalahan. Variabel Independen: Laporan Keuangan Laporan akuntabilitas Kinerja Variabel Dependen: Keputusan Kepala LAN Tahun 2003 Berdasarkan keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang diterbitkan tahun 2003, belum tergambarkan adanya penggabungan laporan keuangan dan laporan kinerja.


(31)

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konseptual

Berdasarkan analogi teoritis dan tinjauan terhadap beberapa hasil penelitian terkait dengan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laporan pertanggungjawaban di satuan kerja Universitas Negeri Medan, maka hubungan variabel penelitian ini digambarkan melalui diagram kerangka konseptual berikut:

Gaya kepemimpinan

(X1)

Pelatihan pegawai

(X2)

Kualitas laporan Pertanggung- jawaban (Y)

Komitmen organisasi

(X3)

Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian

Dalam kerangka konsep perlu dijelaskan secara teoritis antara variabel independen dan variabel dependen. Dengan demikian maka kerangka konsep peneliti dalam penelitian ini adalah Kualitas Laporan Pertanggungjawaban (sebagai variabel dependen) dipengaruhi oleh Gaya kepemimpinan, Pelatihan pegawai, dan Komitmen Organisasi (sebagai Variabel Independen). Dimana gaya kepemimpinan (leadership


(32)

mempengaruhi kualitas dari laporan pertanggungjawaban itu sendiri. Begitu juga dengan pelatihan pegawai yang dimaksud untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan tentang bagaimana penyusunan laporan pertanggung jawaban maka kualitas laporan pertanggungjawaban yang dibuatnya akan semakin baik. Dan tentang komitmen organisasi yang dimaksud sebagai dorongan dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan suatu organisasi, maka jika komitmen organisasi pegawai yang tinggi terhadap instansinya, maka akan mempengaruhi kualitas laporan pertanggungjawaban.

Sehubungan dengan hal tersebut Peneliti akan melakukan penelitian tentang Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan pertanggungjawaban (study empiris pada Universitas Negeri Medan). Dimana yang akan diteliti adalah pengaruh dari gaya kepemimpinan, pelatihan pegawai, dan komitmen organisasi terhadap kualitas laporan pertanggungjawaban di satuan kerja Universitas Negeri Medan.

3.2. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan kerangka konsep yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh gaya kepemimpinan, pelatihan pegawai, dan komitmen organisasi berpengaruh secara simultan dan persial terhadap kualitas laporan pertanggungjawaban satuan kerja di Universitas Negeri Medan.


(33)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berdimensi hubungan kausal (causal effect), yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta dari fenomena yang ada dan mencari keterangan secara factual tentang hubungan dan pengaruh suatu variable terhadap variable lainnya. Hubungan kausal (causal effect) dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan kausal (causal effect) analisis faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu Gaya Manajemen, Pelatihan pegawai, dan komitmen Organisasi terhadap Kualitas Laporan Pertanggungjawaban baik secara simultan maupun secara parsial.

4.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Satuan Kerja Universitas Negeri Medan yang beralamat di Jalan Willem Iskandar Psr V. Medan Estate. Jadwal penelitian dilaksanakan terhitung dari bulan Juni 2009 s/d Agustus 2009.

4.3. Populasi dan sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk


(34)

Populasi dalam penelitian ini adalah terdiri dari seluruh staff keuangan dan seluruh unit kerja yang ada di Satuan Kerja dengan rincian sebagai berikut :

1. FIP 3 Orang

2. FBS 3 Orang

3. FMIPA 3 Orang

4. FIS 3 Orang

5. FT 3 Orang

6. FIK 3 Orang

7. FE 3 Orang

8. Pasca Sarjana 3 Orang

9. PR I 2 Orang

10. BAAK 2 Orang

11. PR II 2 Orang

12. BAUK 2 Orang

13. PR III 2 Orang

14. PR IV 2 Orang

15. PSGPA 2 Orang

16. Pusdibang-KS 2 Orang

17. LPM 2 Orang

18. Lemlit 2 Orang

19. Puskom 2 Orang

20. Perpustakaan 2 Orang

21. Pusat Bahasa 2 Orang

22. UPPL 2 Orang

23. PSBTK-SK 2 Orang

24. PJK 2 Orang

25. BAPSI 2 Orang

26. UPBK 2 Orang

27. LP2AI 2 Orang

28. Humas 2 Orang

29. UPT-MKU 2 Orang

30. Pusdip-KLH 1 Orang

31. Puskema 2 Orang

Total 69 Orang

Jenis penelitian ini adalah sensus, menurut Erlina dan Mulyani (2007) jika Peneliti menggunakan seluruh elemen populasi menjadi data penelitian maka disebut sensus. Sensus yang digunakan jika elemen populasi relatif sedikit dan bersifat


(35)

heterogen. Sehingga seluruh populasi, yaitu staf keuangan UNIMED yang berjumlah 69 (enam puluh sembilan) orang, dijadikan sampel. Metode yang digunakan adalah metode survey, menurut Ikhsan dan Ghozali (2006) merupakan pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.

4.4. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (1999), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Dalam penelitian ini sumber data diperoleh langsung dari tiap-tiap satker yang berjumlah 69 orang di Universitas Negeri Medan. Tahapan dalam penyebaran dan pengumpulan kuesioner dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap pertama adalah melakukan penyebaran kuesioner kapada seluruh satker di Universitas Negeri Medan, kemudian menunggu pengisian kuesioner tersebut. Tahap kedua adalah pengambilan kuesioner yang telah diisi oleh satker di Universitas Negeri Medan untuk dilakukan pengolahan data.

Jenis data dalam penelitian ini adalah data subyek, menurut Indriantono dan Supomo (1999) data subyek adalah jenis data yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian (responden). Dengan demikian data subyek yang merupakan data yang


(36)

Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Indriantoro dan Supomo (1999) menyebutkan data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Sumber data dalam penelitian ini berasal dari responden yaitu satker UNIMED.

Sebagian Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang gaya kepemimpinan diadopsi dari Tesis peneliti Fadli (2004), pelatihan pegawai diadopsi dari tesis peneliti Situmorang (2003), dan komitmen organisasi di adopsi dari tesis peneliti Kersna (2005). Dan kuesioner tentang kualitas laporan pertanggungjawaban akan dirancang sediri oleh peneliti. Sedangkan bahan untuk pembuat kuesioner dalam penelitian kualitas laporan pertanggungjawaban di ambil dari SAP tahun 2007. Kepada responden diberi kuesioner untuk dijawab dengan kemungkinan jawaban : 1: sangat setuju; 2: setuju; 3: ragu-ragu; 4: tidak setuju; 5: sangat tidak setuju. Menurut Sugiyono (1999) bahwa peneliti-peneliti dalam bidang sosial instrumen penelitian yang digunakan sering disusun sendiri termasuk menguji validitas dan reliabilitasnya.

Sebelum kuesioner disebar ke responden terlebih dahulu dilakukan pratest (uji coba sebelum penelitian yang sebenarnya dilakukan) untuk variabel kualitas laporan pertanggungjawaban (Y) dengan uji respon bias. Menurut kuncoro (2003) setelah instrumen disusun dalam bentuk draft maka pratest sebaiknya dilakukan pada sejumlah responden yang sama dengan responden penelitian yang sebenarnya.


(37)

4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungan antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya. Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel yang sedang diteliti menjadi bersifat operasional dalam kaitannya dengan proses pengukuran variabel-variabel tersebut (Sarwono : 2006). Definisi operasional memungkinkan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan suatu yang operasional sehingga memudahkan penelitian dalam melakukan pengukuran.

Untuk pengukuran variabel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala pengukuran Interval. (Erlina : 2008 ) menyebutkan bahwa skala pengukuran Interval memberikan informasi tentang , Yaitu Skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak konstruk yang diukur tetapi tidak menggunakan angka nol sebagi titik awal perhitungan dan bukan angka absolut. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala rasio ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteritik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya.

Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yaitu gaya kepemimpinan (X1), pelatihan pegawai (X2), dan komitmen organisasi (X3) dan satu variabel dependen yaitu kualitas laporan pertanggungjawaban (Y).


(38)

Gaya kepemimpinan (X1) dalam penelitian ini adalah prilaku dan strategi sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi bawahannya (Rivai, 2003) diukur dengan skala Interval.

Pelatihan Pegawai (X2) dalam penelitian ini adalah Untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan tertentu dan pengembangan untuk meningkatkan pengetahuan umum dan pemahaman atas keseluruhan lingkungan (Flipo, 1989) dalam (Syafrizal, 2003 : 8) diukur dengan skala Interval.

Komitmen organisasi (X3) dalam penelitian ini adalah sebagai dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi (Wiener, 1982) dalam (Rahman 2002) diukur dengan skala Interval.

Sedangkan kualitas laporan pertanggung jawaban (Y) dalam penelitian ini adalah suatu dokumen tertulis yang disusun dengan tujuan memberikan laporan tentang pelaksanaan kegiatan dari suatu satuan kerja kepada unit organisasi yang lebih tinggi (Rektor) yang memenuhi syarat relevan, andal, dapat diperbandingkan, dapat dipahami dan tepat waktu (http://www.uin-suka.info/joomlakusuka/kemahasiswaan/proposal/lpj.hum) diukur dengan skala Interval.


(39)

4.6. Model dan Teknik Analisis Data 4.6.1. Model Analisa Data

Model analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda (Multiple Linear Regression Analysis). Menurut Sugiyanto (2004) analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.1. Definisi Operasional

Nama Variabel Definisi Parameter Skala

Independen Gaya

Kepemimpinan

Prilaku dan strategi sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi bawahannya

a. Otoriter b. Ambisius

Interval

Pelatihan pegawai Untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan tertentu dan pengembangan untuk meningkatkan pengetahuan umum dan pemahaman atas keseluruhan lingkungan. a. Peningkatan karir b. Peningkatan pengetahuan c. Instruktur Waktu d. Implementasi Interval Komitmen organisasi

Sebagai dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi a. Peduli b. Sukses c. Bangga Interval Dependen Kualitas Laporan Pertanggung jawaban

suatu dokumen tertulis yang disusun dengan tujuan memberikan laporan tentang pelaksanaan kegiatan dari suatu satuan kerja kepada unit organisasi yang lebih tinggi (Rektor).

a. Relevan b. Andal c. Dapat di- bandingkan d. Dapat dipahami e. Tepat waktu


(40)

Persamaan linier berganda adalah sebagai berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Dimana:

Y = kualitas laporan pertanggungjawaban X1 = Gaya kepemimpinan

X2 = pelatihan pegawai

X3 = komitmen organisasi

α = konstanta

β = koefisien regresi e = error

4.6.2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan model regresi. Dalam suatu penelitian, kemungkinan munculnya masalah dalam analisis regresi cukup sering dalam mencocokkan model prediksi kedalam sebuah model yang dimasukkan kedalam serangkaian data. Penelitian diuji dengan beberapa uji statistik yang terdiri dari uji kualitas data, uji asumsi klasik, statistik deskriptif, dan uji statistik untuk pengujian hipotesis.

Sebelum dilakukan uji kualitas data, akan dilakukan uji pratest untuk variabel kualitas laporan pertanggung jawaban (Y) dengan uji respon bias.


(41)

4.6.2.1. Uji Kualitas Data

Menurut Indriantoro dan Supomo (1999) ada dua konsep mengukur kualitas data yaitu reliabilitas dan validitas. Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengujian tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen.

Dalam penelitian ini untuk mengukur kualitas data digunakan antara lain : 1. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban responden atas seluruh butir pertanyaan atau pertanyaan yang digunakan, untuk keperluan pengujian tersebut. Pengujian reliabilitas berguna untuk mengetahui apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak responden yang sama (Umar, 2008).

Untuk menunjukkan sejauhmana suatu hasil pengukuran relatif konsisten jika diulang beberapa kali (supramono dan Utami, 2004:72). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach Alpha> 0.60 (Ghozali,2002:133).

2. Uji Validitas.

Dilakukan untuk menjawab pertanyaan apakah instrumen penelitian yang telah disusun benar-benar akurat sehingga mampu mengukur apa yang seharusnya


(42)

untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Uji tersebut dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana instrumen yang digunakan sudah memadai untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dengan cara meminta pendapat atau penelitian para ahli yang berkompeten dengan masalah yang sedang diteliti (Supramono dan Utami, 2004:72). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jika r hitung (untuk r tiap butir dapat dilihat pada kolom Corrected item-total correlation) lebih besar dari r tabel dan nilai positif, maka butir atau pernyataan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2002:135).

4.6.2.2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis yang menggunakan analisis regresi, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi:

a. Uji multikolinieritas, diperlukan untuk mengetahui apakah ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model (Nugroho, 2005:58). Selain itu deteksi terhadap multikolinearitas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Deteksi multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat jika nilai Variance inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0.1, maka model tersebut dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas.


(43)

b. Uji Heteroskesdastisitas, bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi perbedaan residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan periode pengamatan yang lain, atau homokesdastisitas. Cara memprediksi ada atau tidaknya heteroskesdastisitas pada suatu model dapat dilihat pada pola gambar scatterplot model tersebut (Nugroho,2005:62).

c. Uji Normalitas, yaitu bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal (Nugroho, 2005:18). Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dapat dilihat melalui normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2002:74).

4.6.2.3. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses tranformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan,pengaturan atau penyusunan data dalam bentuk tabel numerik. Statistik deskriptif umumnya digunakan peneliti untuk


(44)

memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang paling utama dan data demografi responden. (Ikhsan dan Ghazali, 2006).

Dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari rata-rata, deviasi standar, jawaban minimum, dan jawaban maksimum dari jawaban yang telah didapat melalui kuesioner.

4.6.2.4. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang diajukan dilakukan dengan melihat rata-rata nilai variabel yang dipakai.

Pengujian hipotesis diuraikan sebagai berikut: 1. Uji t.

Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan ujian t, yaitu menguji pengaruh parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen, dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji t adalah sebagai berikut:

Ho : β1 ,β2, β3 = 0

Gaya kepemimpinan, pelatihan, dan komitmen organisasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan pertanggungjawaban.

Ha : β1 ,β2, β3 ≠ 0

Gaya kepemimpinan, pelatihan, dan komitmen organisasi berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan pertanggungjawaban.


(45)

Untuk mencari t tabel dengan df = N-K, taraf nyata 5 % dapat dengan menggunakan tabel statistik. Nilai t tabel dapat dilihat dengan menggunakan tabel t. Dasar pengambilan keputusan adalah :

a. Jika t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak b. Jika t hitung < t tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima. 2. Uji F

Uji F menguji pengaruh simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji F adalah sebagai berikut :

Ho : β1 ,β2, β3 = 0

Gaya kepemimpinan, pelatihan pegawai, dan komitmen organisasi tidak berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laporan pertanggungjawaban. Ha : β1 ,β2, β3 ≠ 0

Gaya kepemimpinan, pelatihan, dan komitmen organisasi berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laporan pertanggungjawaban.

Pada tabel ANOVA didapat uji F yang menguji semua sub variabel bebas yang akan mempengaruhi persamaan regresi. Dengan menggunakan derajat keyakinan 95 % atau taraf nyata 5 % serta derajat kebebasan df1 dan df2 untuk mencari nilai F tabel. Nilai F tabel dapat dilihat dengan menggunakan F tabel. Dasar pengambilan keputusan adalah :


(46)

b. Jika F hitung < F tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.

Keputusan statistik hitung dan statistik tabel dapat juga diambil berdasarkan probabilitas, dengan dasar pengambilan keputusan :

a. Jika probabilitas > tingkat signifikan, maka Ha ditolak dan Ho diterima.

b. Jika probabilitas < tingkat signifikan, maka Ha diterima dan Ho ditolak.


(47)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Penelitian ini dimulai sejak bulan Juli tahun 2008 dengan tahapan penyusunan proposal. Tahapan berikutnya adalah tahapan pengumpulan dan pengolahan data di Universitas Negeri Medan. Tahapan ini terjadi selama 3 (tiga bulan). Terdapat beberapa kendala dalam tahapan tersebut sehingga waktu yang diperlukan relative panjang namun hampir semua kendala tersebut dapat diatasi. Pada tahapan selanjutnya pengolahan data yang relatif berlangsung dalam waktu yang singkat. Tahapan ini dilanjutkan dengan penyusunan laporan hasil penelitian, Tahapan ini dapat diselesaikan dengan berbagai tambahan pembahasan.

Dalam bab ini akan dilakukan pembahasan hasil-hasil pengujian yang dilakukan baik pengujian syarat yang harus dilakukan maupun pengujian model yang diajukan. Pengujian ini dilakukan dalam proses penerimaan ataupun penolakan terhadap hipotesis yang diajukan. Berbagai hasil pengujian akan dirangkumkan sementara detail output pengujian terdapat di dalam lampiran.

5.1.1. Gambaran Umum Responden Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Medan (Unimed). Penelitian ini dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada 69 orang staf Unimed. Setelah diberikan waktu sekitar 1 minggu maka terdapat kuesioner yang kembali sebanyak 47


(48)

sampel penelitian (Hadi, 2004), pernyataan yang lebih jelas menyatakan jumlah sampel minimal sebanyak 20 orang namun dianjurkan sebanyak 30 sampel (Agung, 2003)

Tabel 5.1. Distribusi Kuesioner

Keterangan Jumlah (Responden) Persentase

Total Populasi 69 100.00%

Kuesioner yang disebarkan 69 100.00%

Kuesioner yang kembali 55 79.71 %

Kuesioner yang gugur 8 11.59%

Kuesioner yang diterima 47 68.12 %

Table 5.1 menunjukkan distribusi frekuensi responden penelitian. Sejumlah 8 (11.59%) kuesioner tidak dapat digunakan dalam penelitian karena berbagai alasan teknis seperti ketidaklengkapan pengisian data, kesalahan pengisian dan beberapa penyebab lain sehingga kuesioner yang digunakan sebanyak 47 buah kuesioner (68.12%). Berdasarkan hall tersebut dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang diperoleh dalam penelitian ini secara kuantitas sudah dapat memenuhi persyaratan penelitian.

5.1.2. Pengujian Alat Ukur

Sebelum melakukan pengujian data dan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian atas kualitas data untuk menjamin bahwa data yang diperoleh sudah dapat digunakan dalam penarikan kesimpulan. Pengujian ini secara umum diarahkan untuk menguji alat ukur yang digunakan (kuesioner) serta data yang diperoleh dari responden. Kuesioner yang diajukan kepada responden berisikan 19


(49)

butir pernyataan yang digunakan untuk mengukur 4 buah variabel penelitian. Tabel 5.2 menunjukkan butir pernyataan untuk setiap variabel penelitian.

Tabel 5.2. Keterangan Butir Pernyataan Kuesioner

Variabel Butir Pernyataan

Gaya Kepemimpinan (X1) Butir 1 s/d 4

Pelatihan pegawai (X2) Butir 5 s/d 9

Komitmen Organisasi (X3) Butir 10 s/d 14

Laporan Pertanggungjawaban (Y) Butir 15 s/d 19 5.1.2.1. Uji Reliabilitas

Pengujian lanjutan yang harus dilakukan terhadap data setelah pengujian validitas adalah pengujian reliabilitas yang bertujuan untuk mengukur konsistensi alat ukur yang digunakan untuk suatu objek yang diteliti. Hasil uji reliabilitas dapat dipercaya atau tidaknya suatu instrument penelitian berdasarkan tingkat kemantapan dan ketepatan suatu alat ukur dalam pengertian bahwa hasil pengukuran yang didapatkan merupakan ukuran yang benar dari sesuatu yang diukur. Metode yang sering digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah Cronbach’s Alpha. Menurut Santoso (2005), jika alpha hitung lebih besar dari alpha tabel dengan nilai positif maka instrument penelitian dapat disebut reliabel dengan penggolongan yang ditunjukkan oleh tabel 5.3.

Tabel 5.3. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

Alpha Tingkat Realibilitas

0.0 s/d 0.20 0.20 s/d 0.40 0.40 s/d 0.60 0.60 s/d 0.80

Kurang Reliabel Agak Reliabel Cukup Reliabel


(50)

Tabel 5.4. Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Nilai Croncbach

Alpha

Keterangan

Gaya Kepemimpinan 0.665 Reliabel

Pelatihan Pegawai 0.874 Reliabel

Komitmen Organisasi 0.812 Reliabel

Laporan pertanggungjawaban 0.721 Reliabel

Tabel 5.5. Hasil Pengujian Reliabilitas Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based

On Standardized Items

N of Items

,867 ,884 19 Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diuji tingkat reliabilitasnya

dengan output dalam lampiran 5 yang ditunjukkan di dalam tabel 5.5. Pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan Cronbach’s Alpha menunjukkan kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai alat ukur yang konstan. Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.867 menyatakan bahwa kuesioner sangat reliabel untuk digunakan sebagai alat ukur penelitian.

5.1.2.2. Uji Validitas

Validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat ketepatan suatu alat ukur mampu melakukan fungsinya (Hadi, 2004). Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian validitas suatu kuesioner adalah angka hasil korelasi antara skor pernyataan dan skor keseluruhan pernyataan responden terhadap informasi dalam kuesioner melalu metode pearson correlation. Asumsi yang digunakan dalam uji validitas adalah jika rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung > r tabel), maka item pernyataan tersebut


(51)

Nilai rtabel pada penelitian ini untuk N sebanyak 49 (df = 47) dan p = 0.05 adalah

sebesar 0.288 (Santoso, 2005), sehingga nilai ini akan digunakan sebagai pembanding dengan nilai rhitung yang diperoleh dari pengolahan dengan menggunakan SPSS. Tabel

5.5 merangkumkan output pengujian validitas yang terdapat di dalam lampiran 6. Tabel 5.6. Hasil Pengujian Validitas

Variabel Butir Pernyataan rhitung Rtabel Keterangan

Gaya Kepemimpinan 1

2 3 4 0.390 0.432 0.387 0.430 0.288 0.288 0.288 0.288 Valid Valid Valid Valid Pelatihan Pegawai 5

6 7 8 9 0.501 0.618 0.679 0.713 0.632 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 Valid Valid Valid Valid Valid Komitmen Organisasi 10

11 12 13 14 0.665 0.623 0.515 0.458 0.572 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 Valid Valid Valid Valid Valid Laporan Pertanggungjawaban 15 16 17 18 19 0.447 0.332 0.562 0.356 0.352 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 Valid Valid Valid Valid Valid 5.1.3. Uji Asumsi Klasik

5.1.3.1. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas dapat timbul jika variabel bebas saling berkorelasi satu sama lain, sehingga multikolinearitas hanya dapat terjadi pada regresi berganda. Hal ini mengakibatkan perubahan tanda koefisien regresi serta mengakibatkan fluktuasi yang


(52)

kesalahan menafsirkan hubungan antara variabel sehingga keberadaan multikolinearitas ini harus diuji supaya dapat dijamin bahwa variabel independen di dalam penelitian tidak saling berkorelasi. Pengujian dapat dilakukan dengan Colinearity Diagnostic serta partial correlation.

Tabel 5.7. Pengujian Multikolinearitas

Variabel Tolerance Variance Inflaction Factor

Gaya Kepemimpinan (X1) 0.760 1.317

Pelatihan pegawai (X2) 0.581 1.721

Komitmen Organisasi (X3) 0.625 1.600

Berdasarkan output yang terdapat pada lampiran 7 yang ditunjukkan di dalam tabel 5.7 terlihat bahwa nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas. Nilai tolerance berkisar 0.581 sampai 0.760 Nilai Variance Inflaction Factor (VIF) juga tidak lebih dari 10 yaitu sekitar 1.317 sampai 1.721. Hasil ini menunjukkan walau kedua nilai tersebut tidak mutlak tetapi hasil ini masih dapat dinyatakan tidak mengandung multikonearitas (Triton, 2006).

Regresi berganda yang baik tidak boleh mengandung dua buah variabel bebas yang saling berkorelasi. Hasil yang ditunjukkan oleh output pada tabel 5.6 memberikan kesimpulan bahwa model yang diajukan tidak mengandung multikolinearitas sehingga model dapat digunakan dalam pengujian hipotesa.

5.1.3.2. Uji Heteroskedastisitas

Gejala heteroskedastisitas timbul karena adanya ketidak-konstanan variansi error sehingga hasil regresi menjadi diragukan karena estimator yang digunakan menjadi tidak efisien. Pengujian ini dilakukan terhadap hasil regresi untuk


(53)

mengetahui pola persebaran error. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan membentuk diagram plot untuk melihat pola persebaran data. Apabila pola persebaran data tidak membentuk pola tertentu maka data dapat dikatakan terbebas dari heteroskedastisitas.

Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan oleh gambar 5.1 yang diadaptasi dari output lampiran 8, dapat disimpulkan bahwa data di dalam penelitian ini terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena diagram plot yang terlihat pada pengujian tersebut tidak menunjukkan suatu pola tertentu namun bersifat sangat acak. Kelompok data yang terindikasi memiliki sifat heteroskedastisitas akan membentuk pola tertentu seperti berpusat di titik tertentu atau membentuk suatu pola yang memiliki cirri khas tertentu, dimana dalam pengujian model penelitian ini tidak ditemukan hal tersebut. Kesimpulan pengujian model menujukkan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas, artinya variasi error tidak terlampau besar sehingga hasil regresi cukup dapat diandalkan (Triton, 2006).


(54)

Dependent Variable: Laporan_Pertanggungjawaban Scatterplot

4

2

0

-2

-4

Reg

ressi

on S

tude

nti

zed R

esid

ual

2 1

0 -1

-2 -3

Regression Standardized Predicted Value

Gambar 5.1. Pengujian Heteroskedastisitas 5.1.3.3. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov. Pengujian dengan metode ini menyatakan jika nilai Kolmogorov-Smirnov memiliki probabilitas lebih besar dari 0.05 (Santoso, 2005), maka variable penelitian tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal. Tabel 5.7 disusun berdasarkan lampiran 6.

Tabel 5.8. Pengujian Normalitas

Variabel Nilai p

Gaya Kepemimpinan (X1) 0.161

Pelatihan pegawai (X2) 0.150

Komitmen Organisasi (X3) 0.059


(55)

Gambar 5.2. PP Plot

Berdasarkan hasil pengujian yang terdapat di dalam lampiran, semua variabel yang digunakan telah berdistribusi normal. Hasil yang diperoleh diatas menunjukkan masing-masing variabel penelitian memiliki nilai yang membentuk asumsi distribusi normal. Data yang berdistribusi normal dapat digunakan untuk penarikan kesimpulan dengan menggunakan metode regresi.

5.2. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah dilakukan pengujian terhadap alat ukur dan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa alat ukur (kuesioner) dan data dapat digunakan dalam menguji model yang diajukan.


(56)

5.2.1. Deskripsi Statistik

Ukuran-ukuran statistik deskriptif dapat memberikan gambaran yang cukup bermanfaat dalam melakukan analisa permasalahan. Tabel 5.8 merangkumkan statistik deskriptif variabel dalam penelitian ini. Hasil lengkap statistik deskriptif terdapat di dalam lampiran 4.

Tabel 5.9. Rangkuman Statistik Deskriptif Variabel Gaya

Kepemimpinan

Pelatihan Pegawai

Komitmen Organisasi

Laporan Pertanggungjawaban

Mean 7.78 21.19 21.10 20.60

Nilai Max 16,00 25.00 25.00 25.00

Nilai Min 4.00 11.00 17.00 17.00

Standard deviasi

2.33 2.68 2.23 2.122

Interval Kemungkinan

4 – 20 5 – 25 5 – 25 5 - 25

Kuesioner yang diberikan dalam penelitian ini berbentuk pernyataan positif. Semakin tinggi tingkat persetujuan responden terhadap pernyataan tersebut maka responden tersebut akan memberikan nilai yang kecil dalam interval 1 sampai dengan 5. Apabila responden memberikan pernyataan sangat baik atau sangat setuju maka nilai yang diberikan adalah satu, sedangkan jika memberikan pernyataan sangat tidak baik atau sangat tidak setuju maka nilai yang diberikan adalah 5. Interval kemungkinan merupakan nilai minimum yang diperoleh jika responden memberi angka 1 untuk semua butir pernyataan dalam variabel tersebut sampai pada nilai jika responden memberi angka 5 untuk semua butir dalam variabel tersebut, sebagai contoh Variabel Kualitas Laporan Pertanggungjawaban diukur dengan menggunakan


(57)

5 (lima) buah pernyataan, jika responden memberi nilai minimal yaitu 1 makan nilai variabel tersebiut menjadi lima sebaliknya jika memberikan nilai maksimal maka jumlah total menjadi 25. Namun yang perlu diperhatikan nilai yang semakin kecil menujukkan suatu tingkatan yang lebih baik.

Gaya kepemimpinan memiliki rata-rata sebesar 7.78 dengan deviasi sebesar 2.33. Hasil ini menunjukkan bahwa responden pada dasarnya tidak terlalu sesuai dengan gaya kepemimpinan yang ada. Hal ini terlihat bahwa nilai rata-rata berada dibawah nilai tengah kemungkinan hasil.

Variabel pelatihan pegawai memiliki nilai rata-rata 21.19 dengan deviasi sebesar 2.68. Nilai ini jauh diatas nilai tengah kemungkinan hasil. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyetujui pelaksanaan pelatihan pegawai akan meningkatkan kemampuan mereka. Hal ini mengindikasikan bahwa pengambil keputusan memang sebaiknya memanfaatkan berbagai kesempatan untuk melaksanakan pelatihan yang dibutuhkan oleh pegawai.

Hasil yang sama juga diperoleh untuk variabel komitmen organisasi. Responden pada umumnya memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi Unimed. Nilai rata-rata untuk variabel ini sebesar 21.10 dengan deviasi sebesar 2.23. Nilai ini juga berada jauh diatas nilai tengah kemungkinan hasil.

Variabel laporan pertanggungjawaban juga memiliki nilai rata-rata yang relative tinggi yaitu sebesar 20.60 dengan deviasi sebesar 2.12. Hal ini mengindikasi kan bahwa responden cenderung berpandangan positif terhadap kualitas laporan


(58)

5.2.2. Pengujian Hipotesa

Penelitian ini mengajukan sebuah model persamaan regresi berganda yang menguji pengaruh variable independen terhadap variable dependen.

H0 akan ditolak jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 sehingga hipotesa yang

diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05 karena dinilai cukup ketat untuk mewakili ukuran pengaruh antara variabel-variabel yang diuji atau menunjukkan pengaruh kedua variabel cukup nyata. Disamping itu tingkat signifikansi 0,05 sering digunakan dalam penelitian-penelitian ilmu sosial (Levin, 1998). Tabel 5.9 merangkum hasil pengujian model yang terdapat di dalam lampiran 8.

Berdasarkan lampiran 8 yang dirangkumkan di dalam tabel 5.9, dapat disampaikan beberapa kesimpulan umum sebagai berikut :

1. Hipotesa penelitian yang menyatakan secara simultan Gaya Kepemimpinan, pelatihan pegawai, dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan pertanggungjawaban dapat diterima. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas model sebesar 0.012 (lampiran 8) jauh lebih kecil dari batas signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 0.05.


(59)

Tabel 5.10. Pengujian Model

Keterangan B Standard Error T Signifikansi

Konstan 10.806 2.625 3.787 0.000

Gaya Kepemimpinan 0.019 0.275 0.136 0.892

Pelatihan Pegawai 0.137 0.166 0.981 0.332

Komitmen Organisasi 0.319 0.139 1.979 0.054

R2 Model 0.222

Signifikansi model 0.012

Jika dinyatakan di dalam bentuk persamaan regresi maka dapat dituliskan sebagai berikut :

Y = 10.806 + 0.019X1 + 0.137X2 + 0.319X3

2. Hipotesa penelitian yang menyatakan bahwa gaya kepimpinan mempengaruhi kualitas laporan pertanggungjawaban tidak dapat diterima karena berdasarkan pengujian yang dilakukan variabel gaya kepemimpinan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan pertanggungjawaban karena berdasarkan output yang terdapat di lampiran 8 yang diringkaskan di dalam tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar 0.892, dimana nilai ini lebih besar dari batas signifikansi model yaitu 0.05.

3. Hipotesa yang kedua yang menyatakan bahwa pelatihan pegawai mempengaruhi kualitas laporan pertanggungjawaban tidak dapat diterima karena pengujian statistik yang dilakukan menghasilkan variabel pelatihan pegawai secara parsial terbukti tidak signifikan mempengaruhi kualitas laporan pertanggungjawaban. Hasil uji variabel ini menunjukkan probabilitas 0.332 jauh lebih besar dari batas signifikansi yang digunakan (0.05).


(60)

4. Hipotesa yang menyatakan bahwa komitmen organisasi mempengaruhi kualitas laporan pertanggungjawaban secara parsial tidak dapat diterima karena pengujian statistik yang dilakukan membuktikan bahwa varibel komitmen organisasi secara parsial memiliki probabilitas 0.054 yang lebih besar dari batas signifikansi penelitian (0.05) sehingga variabel ini dinyatakan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan pertanggungjawaban.

Berbagai hal yang terdapat di dalam hasil pengujian model akan lebih diperjelas pada bagian berikutnya.

Berdasarkan pengujian hipotesa dinyatakan bahwa model yang diajukan dapat diterima. Hal ini berarti bahwa secara simultan variabel independen dalam penelitian ini mempengaruhi variabel dependen. Artinya latarbelakang gaya kepemimpinan, pelatihan pegawai dan komitmen organisasi mempengaruhi kualitas laporan pertanggungjawaban. Hal ini sesuai dengan berbagai teori dengan tujuan yang ingin dicapai oleh kegiatan pada masing-masing kegiatan yang digambarkan oleh variabel tersebut.

Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 22% menyatakan bahwa variable dependen secara bersama-sama mempengaruhi laporan pertanggungjawaban sebesar 22 %. Nilai koefisien determinasi tersebut relatif kecil. Variabel independen hanya dapat menerangkan kualitas laporan pertanggungjawaban sebesar 22% sehingga model ini dapat dikatakan kurang memadai untuk menerangkan permasalahan yang sedang diteliti. Hal ini didukung oleh pengujian parsial yang menghasilkan tidak


(61)

terdapat satupun variabel yang secara parsial mempengaruhi kualitas laporan pertanggungjawaban secara signifikan.

Komitmen organisasi sebagai salah satu variabel independen, pada pengujian secara pasial menunjukkan hasil yang hampir signifikan. Dalam beberapa penelitian social lain terkadang digunkaan tingkat signifikansi sebesar 10%. Apabila tingkat signifikansi sebesar 10% tersebut diterapkan di dalam penelitian ini maka komitmen organisasi dapat dikatakan secara signifikan mempengaruhi kualitas laporan pertanggungjawaban. Hal ini berarti walaupun tidak berpengaruh signifikan.

Pada dasarnya bukti bahwa masing-masing variabel secara parsial tidak berpengaruh signifikan memberikan indikasi rendahnya signifikansi model yang diajukan. Penelusuran ulang yang dilakukan terhadap kuesioner terutama untuk variabel gaya kepemimpinan mengindikasikan adanya kemungkinan kesalahan persepsi dalam menangkap arti pernyataan yang terkandung dalam kuesioner. Hal lain yang juga dapat mengakibatkan model yang diajukan tidak memiliki pengaruh yang kuat karena terdapat kemungkinan variabel lain yang sebenarnya sangat signifikan mempengaruhi kualitas laporan pertanggungjawaban.

Dalam analisis yang dilakukan oleh penulis, menemukan bahwa terdapat indikasi bahwa kualitas laporan pertanggungjawaban lebih ditentukan oleh aturan yang secara nyata mengikat setiap individu yang bertanggung jawab dalam menyusun laporan pertanggungjawaban tersebut. Penulis menemukan bahwa terdapat aturan-aturan baik aturan-aturan internal UNIMED maupun aturan-aturan yang dikeluarkan oleh institusi


(62)

dengan baik. Dalam pemahaman penulis hal ini yang lebih berpengaruh terhadap laporan pertanggungjawaban.

Penarikan kesimpulan yang kuat atas permasalahan yang diajukan menjadi sulit. Namun apabila didasarkan hanya kepada aturan statistik maka seperti hasil yang diperoleh dalam pengujian statistik dapat mengarahkan pada kesimpulan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laporan pertanggungjawaban, namun hal tersebut sangat membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memberikan kesimpulan yang lebih kuat terhadap permasalahan yang sedang diteliti. Penelitian tersebut dapat dilakukan dengan memperluas variabel yang sedang diteliti. Pemilihan variabel dapat lebih baik jika sebelum penelitian dilakukan penelitian interview terbatas untuk menduga variabel yang dapat berpengaruh signifikan.


(63)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan yang dilakukan pada bagian sebelumnya, maka penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa hipotesa penelitian diterima bahwa gaya

kepemimpinan, pelatihan pegawai, dan komitmen organisasi mempengaruhi laporan pertanggungjawaban. Hasil ini sejalan dengan teori bahwa kondisi ketiga variabel tersebut akan mempengaruhi kulitas laporan pertanggungjawaban suatu satuan kerja. Berdasarkan hasil tersebut, maka keberadaan ketiga variabel tersebut perlu diperhatikan dalam staf Universitas Negeri Medan.

2. Gaya kepemimpinan, pelatihan pegawai, dan komitmen organisasi secara parsial tidak mempengaruhi laporan pertanggungjawabaan secara signifikan, namun variabel komitmen organisasi relatif lebih berpengaruh dibandingkan kedua variabel independen lainnya. Hasil penelitian ini berdasarkan data yang diperoleh tidak sejalan dengan teori yang ada. Seharusnya variabel tersebut secara parsial mempengaruhi laporan pertanggungjawaban.


(64)

6.2. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan, antara lain :

1. Persamaan regresi yang dihasilkan dalam penelitian ini relatif lemah sehingga penarikan kesimpulan yang kuat tidak dapat dilakukan. Hal ini disebabkan kuesioner yang disebar tidak di ikuti dengan wawancara.

2. Kuesioner yang digunakan tidak dapat menangkap keseluruhan gambaran permasalahan yang dibutuhkan dalam mengukur setiap variabel penelitian disebabkan kuesioner yang kurang sempurna dan tidak adanya data sekunder. 3. Keterbatasan tempat penelitian yaitu hanya di SATKER UNIMED saja, sehingga

data yang diperoleh kurang sempurna.

6.3. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran berikut :

1. Pengisian kuesioner sebaiknya diikuti wawancara mendalam untuk memberikan gambaran yang lebih baik kepada setiap responden dalam memahami setiap butir pernyataan.

2. Diperlukan penyempurnaan kuesioner penelitian agar diperoleh gambaran persepsi responden yang lebih baik.

3. Peneliti selanjutnya sebaiknya menambah variabel penelitian sebagai berikut: a. Variabel yang mengukur peranan aturan dan peraturan yang menyangkut


(65)

b. Memperbanyak item untuk menilai variabel agar diperoleh gambaran yang lebih optimal.

c. Melengkapi data dengan data sekunder yaitu catatan terhadap laporan pertanggungjawaban yang dimiliki.

d. Memperluas sampel, misalnya dengan mengambil sampel dari beberapa universitas atau satuan tugas yang lain.


(66)

DAFTAR PUSTAKA

Arep,Ishak dan Tanjung,Henri, 2003, Manajemen Motivasi, Grasindo, Jakarta.

Erlina dan Mulyani, Sri, 2007, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, USU Press, Medan.

Erlina, 2008,Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, USU Press,Medan.

Fadli, Ahmad, 2004, Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan,Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.

Ghozali, Imam, 2002, Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hutasuhut,Syawal,2006, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Semangat Kerja Karyawan PDAM Tirtanadi di Kota Medan, Tesis S2, Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Ikhsan,Arfan dan Ghozali,Imam,2006, Metodologi Penelitian untuk Akuntansi dan Manajemen, PT. Madju Medan Cipta, Medan.

Indriantoro dan Supomo,1999, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntasi dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 330/M/V/9/1968, Tentang Penata Usahaan Kas milik Negara.

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 332/M/V/9/1986, Tentang Buku Kas Umum dan Cara Pengerjaannya.

Kuncoro,Mudrajad,2003,Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi,Erlangga,Jakarta. Laporan Monitoring Pelaksanaan Anggaran 2007 Universitas Negeri Medan.

Levin, Richard L., Rubin, David S., 1998, Statistic For Management, 7th Edition. Prentice-Hall International, Inc.


(67)

Mamduh,M,Hanafi dan Halim,Abdul,2003,Analisis Laporan Keuangan,Yogyakarta, Minan,Kersna,2005, Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Hubungan Antara

Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran pada Perguruan Tinggi Swasta di Kota Medan, Tesis S2, Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Nugroho,A.B,2005,Strategi Jitu Memilih Metode Statistika Dengan SPSS,Andi Offset,Yogyakarta.

Pengertian Kualitas Laporan Keuangan, di Download dari http://www.uin-suka.info/joomlakusuka/kemahasiswaan/proposal/lpj.hum.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006, Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

Putra,Riandi,2007,Penelitian Faktor-Faktor Penghambat Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Di Lingkungan Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur.

Rahman,Firdaus Abdul,2002, Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Keterlibatan Kerja Terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating, Simposium Nasional Akuntansi 5, Semarang. Reksohadiprodjo,Sukarto dan Handoko,T.Hani, 2001, Organisasi Perusahaan,

Penerbit BPFF, Yogyakarta.

Rithci,Hamzah,2008, Tinjauan Deskriptif atas Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pendidikan Tinggi Pemerintah : Studi Lapangan dalam Penentuan dan Pengukuran Indikator Kinerja, Jurnal Akuntansi Pemerintah.

Rivai,Verthazal, 2003, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Santoso, Singgih, 2002, SPSS Statistik Parametrik, PT Elek Media Komputindo, Jakarta.

Santoso, Singgih., 2005, Menguasai SPSS di Era Reformasi, PT Elek Media Komputindo, Jakarta.

Sarwono,Jonathan,2006, Metode Penelitian Kuntitatif dan Kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta.


(68)

Simamora,H, 1997, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua,STIE YKPN, Yogyakarta.

Situmorang,Syafrizal Helmi,2003, Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Serta Prestasi kerja Terhadap Pengembangan Karir Karyawan pada PTPN III Medan, Tesis,Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan. Solikin,Akhmad,2006, Penggabungan Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah, Jurnal Akuntansi Pemerintah. Sugiyono,1999, Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.

Supramono dan Utami,Intyas,2004, Desain Proposal Penelitian Akuntansi dan Keuangan, Yogyakarta.

Triton P.B. 2006, SPSS 13.0 Terapan, Riset Statistik Parametrik, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Umar,Husein,2008,Desain Penelitian Akuntansi Keprilakuan,PT.Raja Grafindo Persada,Jakarta.

Undang-Undang No. 15 Tahun 2004, Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

Undang-undang No. 17 Tahun 2003, Tentang Keuangan Negara. UPP AMP YKPN.

Winardi,2000,Kepemimpinan Dalam Manajemen,Penerbit Rineka Cipta,Jakarta.

Yunita,Audia,2002, Analisis Kausal Keadilan Prosedural,Keadilan Distributive,Kepuasan Kerja dan Komitemen Organisasi Terhadap Kuntitas dan Kualitas Kerja Tenaga Penjual,Tesis S2, Universitas Brawijaya, Malang.


(69)

Lampiran 1 Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN Responden Yth.

Kuesioner ini ditujukan untuk kegiatan ilmiah semata-mata. Hasil penelitian ini akan sangat bergantung pada kualitas jawaban yang diberikan. Untuk itu diharapkan kesediaan responden dapat memberikan jawaban yang jujur dan obyektif. Segala informasi dan data yang diperoleh akan dijamin kerahasiaannya.

Peneliti,

Retno Wahyuni

INFORMASI RESPONDEN

1. Nama Unit :

2. Jabatan :

3. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita 4. Pendidikan Terakhir :

5. Kelompok Usia : a. 20-30 thn b. 30-40 thn c. diatas 40 thn 6. Masa kerja : a. 1-5 thn b. 6-10 thn c. 11-15 thn

d. 16-20 thn e. 21-25 f. 26-30 thn KUESIONER

Isilah lembar pertanyaan dibawah ini tanpa kecuali sesuai dengan pendapat

Bapak/Ibu dan kondisi di lingkungan kerja Bapak/Ibu. Berikan tanda √ pada kolom sebelah kanan sesuai dengan jawaban Bapak/Ibu. Terima Kasih.

Keterangan pengisian lembar pertanyaan. SS - Sangat Setuju

S - Setuju

RR - Ragu-ragu

TS - Tidak setuju STS - Sangat Tidak Setuju


(70)

KUESIONER GAYA KEPEMIMPINAN

NO Pertanyaan SS S R TS STS

1 Pimpinan dalam memerintah dengan paksaan dan harus dipatuhi

2 Pimpinan dalam berbagai kesempatan berambisi sekali untuk menguasai situasi 3 Pimpinan tanpa berkonsultasi dengan

bawahan dalam mengambil suatu keputusan 4 Pimpinan tidak pernah memberikan

informasi yang terperinci mengenai rencana kerja yang harus dilakukan bawahannya

KUESIONER PELATIHAN PEGAWAI

No Pertanyaan SS S R TS STS

1 Program pelatihan yang diselenggarakan sesuai dengan peningkatan karir.

2 Pelatihan yang telah dilaksanakan telah membantu untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan dan keterampilan.

3 Pengalaman yang di dapat dari pelatihan dapat membantu untuk meningkatkan karir. 4 Waktu pelaksanaan program pelatihan perlu

disesuaikan dengan kebutuhan .

5 Setelah pelatihan diikuti, pekerjaan lebih mudah dilaksanakan dan hasil yang dicapai jadi lebih baik


(1)

Lampiran 5 Uji Validitas dan Realibilitas

Reliability

Warnings

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics based on its inverse matrix cannot be computed and they are displayed as system missing values.

Case Processing Summary

47 100.0

0 .0

47 100.0 Valid

Excludeda

Total Cases

N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.867 .884 19

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized


(2)

Item-Total Statistics

69.0213 46.195 .390 . .864

68.5319 43.385 .432 . .866

68.5319 47.341 .187 . .875

68.8511 44.477 .430 . .864

66.3404 46.882 .501 . .861

66.5106 43.603 .618 . .855

66.4681 43.428 .679 . .852

66.4894 44.212 .713 . .853

66.4043 44.203 .632 . .855

66.3404 45.056 .665 . .855

66.4255 45.293 .623 . .856

66.2553 46.629 .515 . .860

66.6596 45.099 .458 . .862

66.6170 46.024 .572 . .859

66.5532 46.296 .447 . .862

66.9787 45.804 .332 . .868

66.4681 47.037 .562 . .860

66.5532 47.035 .356 . .865

Item Gaya

Kepemimpinan ke 1 Item Gaya

Kepemimpinan ke 2 Item Gaya

Kepemimpinan ke 3 Item Gaya

Kepemimpinan ke 4 Item Pelatihan Pegawai ke 1 Item Pelatihan Pegawai ke 2 Item Pelatihan Pegawai ke 3 Item Pelatihan Pegawai ke 4 Item Pelatihan Pegawai ke 5 Item Komitmen Organisasi ke 1 Item Komitmen Organisasi ke 2 Item Komitmen Organisasi ke 3 Item Komitmen Organisasi ke 4 Item Komitmen Organisasi ke 5 Item Laporan Pertanggungjawaban ke 1 Item Laporan Pertanggungjawaban ke 2 Item Laporan Pertanggungjawaban ke 3 Item Laporan Pertanggungjawaban ke 4

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted


(3)

Lampiran 6 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

47 47 47 47

20.5957 7.7872 21.1915 21.1064 2.12296 2.33998 2.68359 2.23834

.164 .166 .222 .243

.164 .166 .167 .243

-.113 -.113 -.222 -.162

1.122 1.137 1.523 1.663

.161 .150 .059 .058

N

Mean

Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Laporan_ Pertanggun

gjawaban

Gaya_ Kepemim

pinan

Pelatihan_ Pegawai

Komitmen_ Organisasi

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.


(4)

Lampiran 7 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

.760 1.317 .581 1.721 .625 1.600 Gaya_Kepemimpinan

Pelatihan_Pegawai Komitmen_Organisasi Model

1

Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: Laporan_Pertanggungjawaban a.


(5)

2 1

0 -1

-2 -3

Regression Standardized Predicted Value

4

2

0

-2

-4

Re

gres

sion

Stu

d

e

n

tiz

ed

R

esid

u

a

l

Dependent Variable: Laporan_Pertanggungjawaban

Scatterplot


(6)

Lampiran 9 Pengujian Model

Pengujian Regresi

Variables Entered/Removedb

Komitmen _Organisa si, Gaya_ Kepemimp inan, Pelatihan_ Pegawaia

. Enter Model

1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: Laporan_Pertanggungjawaban b.

Model Summaryb

.472a .222 .168 1.93625 1.798

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson Predictors: (Constant), Komitmen_Organisasi, Gaya_Kepemimpinan, Pelatihan_Pegawai

a.

Dependent Variable: Laporan_Pertanggungjawaban b.

ANOVAb

46.109 3 15.370 4.100 .012a

161.210 43 3.749

207.319 46

Regression Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Komitmen_Organisasi, Gaya_Kepemimpinan, Pelatihan_ Pegawai

a.

Dependent Variable: Laporan_Pertanggungjawaban b.

Coefficientsa

10.806 2.853 3.787 .000

(Constant) Mode

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Zero-orde Partial Part Correlations

Tolerance VIF ollinearity Statistic