BAB II Pengemasan Informasi Pada Pengguna Perpustakaan
2.1 Pengertian Pengemasan Informasi
Berikut ini ada beberapa pengertian pengemasan informasi menurut pendapat sebagai berikut :
a. Menurut Alan Bunch, 1984 dalam Stilwell, 2004 menggambarkan pengemasan informasi sebagai sebuah pendekatan untuk membantu
diri sendiri, menekankan pada permasalahan bahwa layanan informasi adalah memilih informasi yang sesuai, dan memproses
ulang informasi tersebut dalam sebuah bentuk yang benar-benar dapat dipahami, mengemas informasi, dan merancang semua bahan
ini dalam sebuah media yang tepat bagi pengguna, sehingga mengkombinasikan dua konsep yang melekat dalam istilah
pengemasan yakni memproses ulang dan mengemas. b. Menurut Webster’s New World College Dictionary, 1995
menyatakan bahwa “ repackaging is to package again in or as in a
better or more attractive package.” Jadi dapat dikatakan bahwa pengemasan merupakan sebuah usaha mengemas kembali ke dalam
bentuk yang lebih baik dan menarik.
Universitas Sumatera Utara
c. Menurut Djatin, Jusni 2008 : 2 adalah Pengemasan informasi
adalah kegiatan yang dimulai dari menyeleksi berbagai informasi dari sumber yang berbeda, mendata informasi yang relevan,
menganalisis, mensintesa, dan menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemakai. Informasi yang dikemas kembali
memberi kemudahan dalam penyebaran informasi dan temu Kembali informasi.
Menurut ketiga pendapat diatas pengertian pengemasan informasi adalah sangatlah penting untuk kebutuhan pengguna karena adanya
pengemasan informasi tersebut pengguna bisa tahu informasi apa- apa saja yang paling berguna dan bermanfaat untuk sipengguna.
2.2 Jenis-jenis Kemasan Informasi
Menurut Djatin, Jusni 2008 : 2 dalam tulisan yang berjudul pengemasan dan pemasaran: pengalamam PDII-LIPI bahwa jenis-jenis
kemasan informasi dibedakan menjadi : Pangkalan data, Berbagai pulikasi, seperti: Brosur, Newsletter, Majalah Kesiagaan Informasi,
Majalah Abstrak dan Indeks, Bibliografi, Karangan Baru, Presentasi Lisan, disajikan dalam web, Tinjauan Perkembangan Baru, Tinjauan
Literatur, Monografi, Prosiding Konferensi, Laporan Teknis, Laporan
Universitas Sumatera Utara
Bisnis atau Laporan Manajemen, Buku Panduan, Direktori, Katalog, Majalah Primer Media dengar pandang.
Sedangkan menurut Bambang, 2008 : 2-3 Berdasarkan jenisnya, kemasan informasi dapat berupa:
-
Media tercetak, seperti brosur, folder, petunjuk teknis, poster, buku saku, warta
newsletters, serta buku panduanpedoman.
-
Media elektronis, seperti CD, VCD, DVD, dan internet.
-
Pangkalan data. Setiap bentuk kemasan tersebut memiliki karakteristik yang
berbeda, termasuk kelebihan dan kekurangannya sebagai media komunikasi. Begitu pula, rambu-rambu atau aturan mengemas informasi
dalam setiap jenisbentuk kemasan tersebut juga berbeda. Oleh karena itu, para pengemas informasi perlu memperhatikan
karakteristik masing-masing media serta pengguna sasaran agar tujuan pengemasan informasi tercapai.
2.3 Bentuk Pengemasan Informasi