Prinsip Pengemasan Informasi Tahapan Pengemasan Informasi

2.4 Prinsip Pengemasan Informasi

Agar kemasan informasi menarik, benar, dan tepat sasaran, pengemas informasi perlu memahami beberapa prinsip sebagai berikut: - Benar dan logis, artinya dapat dipercaya dan dapat diterima akal sehat. - Sistematis. Informasi disajikan secara runut, bertahap, dan berkesinambungan sesuai dengan alur pikir. - Aplikatif atau dapat diterapkan pengguna. - Tuntas dan menyeluruh. Informasi berasal dari berbagai sumber yang kompeten dan telah melalui proses penelaahan, sehingga dapat menjamin kebaruan dan kelengkapan informasi yang disajikan. - Jelas, yaitu mudah dipahami pengguna serta tidak menimbulkan salah tafsir. Oleh karena itu, pengemasan perlu memperhatikan tingkat kecerdasan pengguna, menggunakan istilah atau kata- kata yang sederhana yang dapat dipahami oleh penggunanya, dengan gaya bahasa yang tidak formal. Universitas Sumatera Utara - Ringkas, yaitu langsung ke permasalahan yang dibahas, tidak panjang-lebar agar ide pokok tidak kabur. - Terbuka, yaitu informasi yang disajikan memungkinkan untuk diperbarui bila ada perkembangan baru. - Bermanfaat bagi sasaran yang dituju. Sankarto, Bambang S, 2008: 3

2.5 Tahapan Pengemasan Informasi

Keputusan sebuah perpustakaan untuk melakukan dan menggunakan kemasan informasi harus diikuti dengan mempersiapkan langkah-langkah yang tepat agar tidak terjadi kesia-siaan. Beberapa langkah yang secara umum dilakukan oleh perpustakaan dalam rangka pengemasan informasi adalah: 1. Orientasi kebutuhan dan tuntutan pemakaipengguna informasi di perpustakaan 2. Seleksi dan Penetapan Topik informasi yang akan dikemas. Penetapan dan seleksi ini biasanya akan melibatkan ide-ide dan masukan dari staf ahli, produsen produk kemasan informasi, Universitas Sumatera Utara konsumen produk jasa informasi, karyawan, dan manajemen puncak. 3. Menentukan bentuk kemasan informasi 4. Penetapan strategi pencarian informasi yang akan dikemas 5. Penetapan lokasi informasi dan cara mengaksesnya 6. Pengolahan informasi, mengevaluasi, dan mensitir informasi 7. Mengemas informasi dalam bentuk yang telah ditetapkan 8. Mengevaluasi produk yang dikeluarkan dan proses pembuatannya Pada kasus penentuan kemasan informasi dalam bentuk non cetak terutama pangkalan data sering kali tidak semua langkah di atas dilakukan. Hal ini dikarenakan produk dalam bentuk pangkalan data sering kali merupakan produk kemasan informasi yang siap pakai, karena prosedur seleksi informasi dan proses pengolahan hingga menjadi produk sudah dilakukan oleh produsen. Pada kasus ini posisi perpustakaan adalah sebagai user selector dan user evaluator saja. Universitas Sumatera Utara

2.6 Dampak Ekonomis Pengemasan Infromasi