Pengujian Aktivitas Antimikroba TINJAUAN PUSTAKA

c. Anaerob fakultatif, mampu tumbuh baik dalam suasana dengan atau tanpa oksigen. d. Aerob obligat, tumbuh subur bila ada oksigen dalam jumlah besar. e. Mikroaerofilik, hanya tumbuh baik dalam tekanan oksigen yang rendah. 5. Nutrisi Nutrisi merupakan substansi yang diperlukan untuk biosintesis dan pembentukan energi. Berdasarkan kebutuhannya, nutrisi dibedakan menjadi dua yaitu makroelemen elemen yang diperlukan dalam jumlah banyak dan mikroelemen trace element yaitu elemen nutrisi yang diperlukan dalam jumlah sedikit. Sumber zat makanan nutrisi bagi bakteri diperoleh dari senyawa karbon, nitrogen, sulfur, fosfor, unsur logam natrium, kalsium, magnesium, mangan, besi, tembaga dan kobalt, vitamin dan air untuk fungsi-fungsi metabolik dan pertumbuhannya Dwijoseputro, 1994.

2.5 Pengujian Aktivitas Antimikroba

Pengukuran aktivitas antimikroba secara in vitro dapat dikelompokkan dalam dua metode yaitu: a. Cara difusi Metode yang paling sering digunakan adalah metode cakram kertas, silinder gelaslogam tahan karat dan pencetak lubang punch hole kemudian diletakkan pada media agar padat yang telah dicampurkan dengan mikroba uji dan larutan obat diteteskan ke dalam cakram kertas kemudian diinkubasi pada suhu 37 o C selama 18-24 jam. Selanjutnya diamati adanya area zona jernih di sekitar Universitas Sumatera Utara cakram kertas yang menunjukkan tidak adanya pertumbuhan mikroba Dzen, dkk., 2003. b. Cara dilusi Metode ini digunakan untuk menentukan Kadar Hambat Minimum KHM dan Kadar Bunuh Minimum KBM dari zat antimikroba. Metode dilusi ini menggunakan satu seri tabung reaksi yang diisi dengan media cair dan sejumlah tertentu mikroba yang diuji. Kemudian masing-masing tabung diuji dengan zat antimikroba yang telah diencerkan secara serial. Seri tabung diinkubasi pada suhu ± 36 o C selama 18-24 jam dan diamati terjadinya kekeruhan pada tabung. Selanjutnya biakan dari semua tabung yang jernih diinokulasikan pada media agar padat, diinkubasikan pada suhu ± 36 o C selama 18-24 jam. Lalu diamati ada tidaknya koloni bakteri yang tumbuh Dzen, dkk., 2003. c. Cara turbidimetri Metode turbidimetri dilakukan berdasarkan hambatan pertumbuhan mikroba dalam media cair yang mengandung zat antimikroba. Hambatan pertumbuhan mikroba ditentukan dengan mengukur serapannya dengan menggunakan Spektrofotometer pada panjang gelombang 580 nm Ditjen POM, 1995. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan adalah secara eksperimental. Penelitian meliputi pengumpulan bahan tumbuhan, identifikasi tumbuhan, pembuatan simplisia, karakterisasi simplisia, skrining fitokimia, pembuatan ekstrak etanol, ekstrak n-heksana, fraksi kloroform, fraksi etilasetat, dan fraksi metanol. Selanjutnya pengujian aktivitas antimikroba dengan metode difusi agar menggunakan punch hole dan diukur dengan Kirby Bauer. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Mikrobiologi Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara.

3.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas, autoklaf Fisons, blender Miyako, bola karet, desikator, freeze dryer Modulio, inkubator Memmert, jangka sorong, jarum ose, kamera digital Olympus, krus porselin, Laminar Air Flow Cabinet Astec HLF 1200L, lemari pendingin Glacio, lumpang dan alu, mikroskop Olympus, neraca kasar Sun, neraca listrik Mettler Toledo, oven Memmert, penangas air Yenaco, pinset, pipet mikro Eppendorf, rotary evaporator Haake D, seperangkat alat penetapan kadar air, silinder logam, spektrofotometer visibel Dynamica dan tanur. Universitas Sumatera Utara