MUKA AIR BANJIR Q20 EL. +30.20 1V : 2H
POTONGAN MEMANJANG TUBUH BENDUNG
POTONGAN MELINTANG TUBUH BENDUNG
1 V: 5 H
BENDUNGAN UTAMA PUNCAK BENDUNGAN EL. 49,30
1 V: 3,5 H
45.00 60.00
DATUM ELEV. : 15.00 MAN EL. +45,80
EL. +36,00 EL. +36,00
EL. +28,00 1 V:
5 H
8,00
2 :1
2 :1
10,00 5,0 0
5,0 0 1,50
1,50
1 V: 3 H
EL.+48,00 EL.+45,80
EL.+44,00 1 V
: 1.7 5 H
Grouting Konsol idasi
Daerah patahan zone hancur
3. Bendungan Utama
Tipe Bendungan : Zonal
Kemiringan Lereng Hulu : 1 V : 5 H
Kemiringan Lereng Hilir : 1 V : 3,5 H
Elevasi Puncak Bendungan : EL. + 49.00 m
Lebar Puncak Bendungan : 8.00 m
Panjang Puncak Bendungan : 689,50 m
Tinggi Bendungan dari dasar sungai : 25,00 m
Elevasi Berm Hulu dan Hilir : EL. + 36.00 m
Tipe Pelimpah : Pelimpah samping ganda
Konstruksi Pelimpah : Beton bertulang
Gambar 3.4. Potongan Memanjang dan Melintang Tubuh Bendung
a. Mercu
Debit Rencana : Qpmf in
: 725,00 m
3
detik
Universitas Sumatera Utara
Qpmf out : 535,08 m
3
detik Elevasi Puncak
:45,80 m Panjang Puncak
: 60 m
b. Saluran Utama dan Peluncur
Debit Rencana : Q
1000
out : 186,35 m³detik
Panjang Saluran Utama :131,00 m
Kemiringan Saluran Utama :1 V : 19,15 H
Lebar Saluran Utama : 20,00 m
Panjang Saluran Peluncur : 60,88 m
Kemiringan Saluran Peluncur :1 V : 3,12 H
Lebar Saluran Peluncur : 20,00 m
c. Kolam Pengolak
Debit Rencana : Q100 out
:116,03 m³detik Panjang Saluran
: 27 m Lebar Saluran
: 20 m
4. Bangunan Sadap Irigasi
Konstruksi : Beton Bertulang
Bentuk Tampang Inlet : Persegi
Bentuk Tampang Terowongan : Tapal Kuda
Elevasi Ambang : 37,30 m
Diameter Terowongan : 2,20 m
Dimensi Inlet : 2,20 x 2,80 m x m
Universitas Sumatera Utara
Dimensi Pintu pintu darurat pintu utama : 2,40 x 2,20 m x m Dimensi Saringan
: 2,60 x 3,20 mx m Debit Pengambilan
: 3,91 m³detik Lebar Berm Hulu dan Hilir
: 5,00 m Elevasi Dasar Sungai
: EL. + 25.00 m
3.3 Metodologi Penelitian 3.3.1 Uraian Tahapan Penelitian
Studi pendahuluan dilakukan dengan mengumpulkan referensi-referensi yang akan digunakan sebagai dasar dalam penelitian. Setiap pekerjaan yang berhubungan
dengan sumber daya air, analisis hidrologi mutlak diperlukan untuk memperoleh gambaran kondisi hidrologi suatu daerah serta mendukung pembuatan keputusan.
Metode yang dipakai dalam studi kali ini ialah dengan mengacu pada beberapa pokok pikiran, teori dan rumusan-rumusan empiris yang ada pada beberapa literatur,
yang diharapkan dapat memperoleh cara untuk mengoptimalkan penggunaan air irigasi dari waduk Keuliling Kabupaten Aceh Besar Nanggroe Aceh Darussalam.
Langkah – langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Survey Pendahuluan Dilakukan untuk mengenal dan mengidentifikasi dari seluruh permasalahan
yang ada di lapangan sehingga dapat mengambil langkah-langkah selanjutnya.
2. Studi Pustaka Melakukan studi pustaka yang berasal dari textbook, jurnal dan catatan kuliah
sebagai bahan acuan agar dapat melaksanakan tugas akhir dengan baik sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
tahapannya. Studi Pustaka ini dilakukan sebagai bahan acuan untuk mengetahui langkah- langkah yang pernah dilakukan baik oleh intansi terkait maupun konsultan.
3. Pengumpulan Data Setelah mengidentifikasi dari permasalahan yang ada di lapangan maka
langkah selanjutnya adalah mencari data pendukung untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Data yang digunakan dalam penulisan ialah data sekunder.
Data-data yang dperlukan antara lain diperoleh dari Direktorat Jendral Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Sumatera-1 Departemen Pekerjaan Umum serta dari Badan
Meteorologi dan Geofisika Banda Aceh dan Indrapuri. Pada tahap ini, gambar-gambar dan data-data yang harus didapat dari instansi-
instansi terkait antara lain: • Peta lokasi waduk dan daerah irigasi untuk mengetahui gambaran lokasi
penelitian. • Data curah hujan dari tiga stasiun pengamatan untuk mengetahui besarnya
curah hujan efektif pada daerah penelitian. • Data Klimatologi, untuk mengetahui besarnya intensitas lamanya
penyinaran matahari, suhu, kelembaban relatif, serta kecepatan angin yang diperlukan untuk menghitung besarnya evapotranspirasi yang terjadi.
sehingga dapat ditentukan nilai consumtive use-nya. • Data teknis waduk Keuliling, untuk mengetahui gambaran kondisi waduk
secara umum serta areal layanan waduk. • Data lengkung elevasi muka air dan volume air waduk Keuliling
4. Proses perhitungan dan analisa
Universitas Sumatera Utara
Langkah berikutnya setelah data sudah terkumpul adalah tahap analisa dan perhitungan antara lain :
a Analisa Hidrologi Dalam analisa hidrologi akan dibahas mengenai perhitungan volume andalan
waduk, curah hujan efektif hingga perhitungan evapotranspirasi yang terjadi berdasarkan keadaan klimatologi di lokasi studi. Faktor-faktornya meliputi
Data Klimatologi Data yang dipakai untuk daerah irigasi Waduk Keuliling adalah dari
pencatatan stasiun BMKG Blang Bintang, Banda Aceh NAD. Data klimatologi yamh dipakai meliputi data kelembaban relatif, kecepatan angin, sushu udara dan
penyinaran matahari. Data Hujan
Data hujan yang diperoleh adalah curah hujan harian mulai tahun 2001 sampai tahun 2011. Data tersebut berasal dari pencatatan tiap stasiun hujan yang
letaknya berdekatan dengan daerah studi. Data diperoleh dari stasiun Meteorologi Blang Bintang Banda Aceh, stasiun pengamatan Indrapuri dan Penakar curah
hujan di Jantho. Ketiga stasiun tersebut dipilih karena jaraknya paling dekat dari lokasi penelitian yaitu di kabupaten Aceh Besar.
b Analisa kebutuhan air irigasi Dalam analisa kebutuhan air irigasi, dibahas mengenai tinjauan umum tentang
kebutuhan air irigasi. Faktor-faktornya meliputi : Jenis tanaman, kondisi terakhir di Perkolasi, besarnya perkolasi yang terjadi di
lapangan.
Universitas Sumatera Utara
Koefisien tanaman, mengacu pada koefisien tanaman berdasarkan petunjuk kriteria standar perencanaan irigasi di Indonesia.
Efisiensi irigasi, dipengaruhi oleh besarnya jumlah air yang hilang di perjalanannya dari saluran primer, sekunder hingga tersier.
Kebutuhan air, dipengaruhi dari jenis tanaman, perkolasi, evapotranspirasi serta efisiensi yang terjadi.
c Analisa debit inflow waduk dan debit andalan Menghitung besarnya debit yang masuk ke waduk setiap bulannya
berdasarkan data curah hujan, base flow dan direct runoff, yang merupakan sumber air utama waduk.
Menghitung besarnya volume andalan serta debit andalan, debit yang tersedia sepanjang tahun untuk selanjutnya dibandingkan dengan kebutuhan air irigasi.
d Analisa keseimbangan air waduk Melakukan analisis tampungan waduk beserta ketersediaan dan kebutuhan air
pada waduk Keuliling sehingga didapatkan gambaran neraca air pada waduk.. Menghitung neraca air waduk dengan membandigkan besarnya kebutuhan air
irigasi dengan debit andalan pada daerah studi, untuk mengetahui bagaimana keseimbangan air yang terjadi berdasarkan kebutuhan air irigasi dari hasil
optimasi. Melakukan simulasi tampungan waduk berdasarkan data debit inflow dan
outflow yang ada untuk melihat bagaimana kapasitas tampungan terhadap hasil optimasi irigasi.
Secara umum langkah-langkah dan metodologi pengerjaan tugas akhir ini disajikan pada bagan alir berikut Gambar 3.4 dan Gambar 3.5:
Universitas Sumatera Utara
Analisis Tampungan Waduk
Analisis Ketersediaan Air
Studi Literatur
Pengumpulan Data Lokasi Penelitian
Data Hirologi
Analisis Kebutuhan Air
Analisis
Analisis Neraca Ketersediaan dan Kebutuhan Air Keseimbangan Air
Waduk
Kesimpulan dan Saran
Data Klimatologi Data Tampungan
Waduk Data Irigasi
Perhitungan Evapotranspirasi
Perhitungan Curah Hujan
Efektif
Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi
MULAI
SELESA
I
Gambar 3.4. Bagan Alir Tahap Pengerjaan Tugas Akhir
Universitas Sumatera Utara
FEB JAN
MAR APR
MEI JUN
DES NOV
OKT SEP
AGU JUL
Alt 1
Alt 2
Alt 3
Alt 4
Alt 5
Alt 6
Alt 7
Alt 8
Alt 9
Alt 10
Alt 11
Alt 12
Alt 13
Alt 14
Alt 15
Alt 16
Alt 17
Alt 18
Alt 23
Alt 19
Alt 21
Alt 22
Alt 24
Alt 20
Penentuan Awal Masa Tanam Terbaik Pilih Nilai NFR terkecil dari 24 alternatif
Kebutuhan Air Irigasi Rencana
Analisa Kebutuhan Air Irigasi
Perencanaan Awal Masa Tanam dengan pergeseran periode setengah
bulanan
Pehitungan Evapotranspirasi
Pemilihan Pola Tanam
Perhitungan Land
Preparation Perhitungan Curah
Hujan Efektif
Gambar 3.5. Bagan Alir Tahapan Penentuan Awal Masa Tanam
Universitas Sumatera Utara
50
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Curah Hujan