10
mengerjakan etika-etika yang telah ditentukan tersebut, maka akan menjadi bermanfaat terhadap diri sendiri maupun orang lain yang melihatnya.
Jepang dalam banyak hal bersumber pada spirit Konfusianisme dan Shintoisme yang sangat mewarnai kehidupan sosial mereka. sehingga Jepang
memiliki budaya konteks tinggi yang sangat berbeda, khususnya dengan budaya barat, yang lebih logis akan nilai kegunaan daripada kedisiplinan. Hal ini terlihat
pada salah satu olahraga tradisional Jepang, yaitu Karate-Do.
Karate-Do berpengaruh kepada masyarakat Jepang untuk menghargai suatu nilai moril dan menjaga tata krama. Karate-Do banyak mempunyai nilai
positif yang dapat dipelajari untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih pada nilai etika yang selalu digunakan masyarakat Jepang untuk
menyempurnakan olahraga seni beladiri Karate-Do ini. Berdasarkan hal tersebut,
penulis merasa tertarik untuk membahas tentang “Unsur-Unsur Yang Diperlukan Dalam Karate-Do”
, dan ingin menuangkannya ke dalam kertas karya ini.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam kertas karya ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai Karate-Do.
2. Untuk mempelajari segala sesuatu tentang etika yang diterapkan
dalam Karate-Do. 3.
Untuk mengetahui unsur-unsur yang diperlukan dalam Karate-Do.
Universitas Sumatera Utara
11
4. Sebagai syarat untuk dapat lulus dari D3 Bahasa Jepang Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam kertas karya ini penulis membahas mengenai Karate-Do yang dilakukan untuk menyempurnakan dalam menjalankan bidang olahraga tersebut.
Di sini penulis hanya membatasi pada pengertian Karate-Do, sejarah Karate-Do, aliran-aliran Karate-Do, dan unsu-unsur yang diperlukan dalam Karate-Do.
1.4 Metode Penulisan
Dalam Kertas karya ini penulis menggunakan metode kepustakaan yaitu mengumpulkan data atau informasi dengan membaca buku atau mencari di
internet. Selanjutnya data dianalisa dan dirangkum untuk kemudian dediskripsikan ke dalam kertas karya ini.
Universitas Sumatera Utara
12
BAB II
GAMBARAN UMUM TENTANG KARATE-DO
2.1 Pengertian Karate-Do
Kata Karate-Do terdiri dari tiga kata, yaitu Kara = berarti kosonghampatidak berisi, Te = berarti tangan secara keseluruhan, Do = berarti
jalan menuju suatu tujuanpedoman. Sehingga Karate-Do berarti Jalan Tangan Kosong sebagai terjemahan harfiah. Chuck Norris dalam A Dictionary Of The
Martial Arts Ohara Publications Inc.,Burbank CA.-2003 terminologi Karate-Do dijabarkan sebagai : “A Kind Of Oriental Martial” yang berarti “sebuah jenis seni
beladiri dari timur”. Dalam Bahasa sehari-hari frasa Karate lebih sering digunakan ketimbang
Karate-Do, hal ini disebabkan oleh peran media massa yang mempopulerkannya, dan sekaligus melencengkannya dari makna awal. Di samping itu badan dunia
resmi World Karate Federation secara jelas tidak menambahkan kata do pada nama resminya. Dengan demikian, kita mengatakan bahwa istilah karate lebih
cocok dipakai untuk mengacu pada penegasan unsur olahraganya saja dan dalam Bahasa inggris dikatakan “Karate is a martial sport”. Istilah Karate-Do lebih
cocok dipakai sebagai sebuah penegasan terhadap keseluruhan ruang lingkup yang berkaitan dengan seni beladiri dan dalam Bahasa inggris dikatakan “Karate-Do is
not just a sport, it’s a martial art”.
Universitas Sumatera Utara
13
2.2 Sejarah Karate-Do