Gambar 1.Bola Karet Gambar2. Piring plastik dan bola plastik
N. Kerangka Berpikir
Materi Pendidikan Jasmani merupakan kajian terhadap gerak manusia yang dikemas dalam muatan yang esensial, faktual dan aktual. Materi ini disampaikan dalam rangka memberikan kesempatan
bagi siswa untuk tumbuh kembangkan secara proporsional, rasional, psikomotorik, kognitif, dan afektif. Agar pencapaian tujuan tersebut, proses pembelajaran yang dilaksanakan harus
menyenangkan, menggembirakan dan mencerdaskan siswa. Proses pembelajaran berlangsung secara efektif apabila ada persesuaian dengan proses pertumbuhan, perkembangan dan kematangan.
Dan sebaliknya, proses pertumbuhan dan perkembangan akan berlangsung dengan baik apabila disertai dengan pembelajaran.
Selain itu, berhasil dan tidaknya proses belajar mengajar Pendidikan Jasmani ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu guru dan sarana dan
prasarana Pendidikan Jasmani sebagai alat untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar Sekolah. Faktor eksternal yaitu meliputi faktor keluarga, faktor lingkungan dan faktor masyarakat. Jadi, jika
disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan pertumbuhan siswa SD, maka proses pembelajaran Pendidikan Jasmani yang dilakukan pun harus disajikan dengan bentuk dan pola pembelajaran yang
sederhana, karena salah satu tujuan dari proses pembelajaran Pendidikan Jasmani adalah untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan gerak berbagai macam permainan dan olahraga.
Agar tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani yang diharapkan dapat terwujud, maka seorang guru
harus mampu melakukan modifikasi alat pembelajaran ke dalam bentuk yang lebih sederhana, sehingga siswa tersebut dapat dengan mudah dalam hal memahami dan mempraktikkan materi
pembelajaran yang diberikan dengan baik dan benar.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis akan menggunakan modifikasi alat pembelajaran berupa bola plastik dan bola karet. Dari segi kegunaannya, kedua jenis bola tersebut memiliki
karakteristik ukuran yang lebih ringan dibandingkan dengan alat pembelajaran bola Rounders yang sebenarnya sehingga alat tersebut tergolong sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan
diri siswa sekolah dasar. Selain lebih ringan, jenis bola tersebut mudah didapatkan dan memiliki harga yang relatif murah sehingga guru dapat menyiapkan alat pembelajaran tersebut dengan jumlah
yang banyak. Dengan alat pembelajaran yang memiliki jumlah banyak, diharapkan siswa dapat berperan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Jika dilihat dari segi kegunaannya, bola
plastik yang lebih besar tersebut bertujuan untuk memperbaiki gerakan tangan siswa dalam melakukan gerak dasar menangkap bola melambung pada Rounders, sehingga siswa dapat
melakukan menangkap bola melambung dengan baik dan rileks. Sedangkan dengan alat bantu bola tenis bekas diharapkan siswa dapat melakukan gerak dasar menangkap bola melambungRounders
secara keseluruhan dengan rangkaian gerak dasar yang baik dan benar. Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka penulis meyakini bahwa dengan menggunakan alat
bantu dalam pembelajaran Rounders berupa penggunaan bola plastik yang dua lebih besar diisi busa dan bola tenis bekas dapat meningkatkan hasil pembelajaran gerak dasar menangkap bola
melambung dalam bermain Rounders.
O. Hipotesis