Tabel Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa frekuensi kesalahan penggunaan ejaan yakni tanda hubung dan penulisan
unsur serapan dalam bahasa asing pada berita utama Tabloid Gaul edisi 01tahun XIII berjumlah 25.
a. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor satu
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat ini terjadi pada kata
‗manajemen’. Kata ini merupakan unsur serapan dari bahasa Inggris, yaitu management dan kata ini sudah
disesuaikan ejaannya dalam bahasa Indonesia dengan berbentuk ‗manajemen’. Kata ini ternasuk ke dalam unsur
serapan yang mengalami proses adaptasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata
‗manajemen’ berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran; pimpinan
yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi.
1
Pada kalimat nomor satu ini, penulisan yang digunakan di berita utama tabloid Gaul
berbentuk ‗mana-jemen’. Tanda hubung yang digunakan pada kata tersebut, tidak seharusnya
dipakai. Hal ini disebabkan, karena tak ada alasan yang menjadikan tanda hubung harus muncul pada kata tersebut.
Oleh karena itu, penulisan yang tepat adalah ‗manajemen’. b.
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua
adalah pada kata hot news. Istilah ini merupakan gabungan kata yang berasal dari bahasa asing, yaitu Inggris.
Sesungguhnya kata tersebut sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia, yakni mengalami proses terjemahan langsung
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia offline 1.5.1.
aran.
Jumlah 9
16
dengan bentuk ‗berita panas’. Namun karena penulisan yang
dipakai di dalam berita utama tabloid Gaul memakai istilah hot news
bukan ‗berita panas’, maka istilah asing tersebut perlu dimiringkan dalam penulisannya. Sebagaimana yang telah
disebutkan pada bab sebelumnya bahwa jika ada unsur serapan asing baik kata maupun istilah yang tidak mengalami
penyesuaian dengan lafal dan ejaan bahasa Indonesia, maka penulisannya dimiringkan.
c. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tiga
Kata jealous merupakan kata serapan asing yang berarti cemburu. Kata ini tidak terdaftar dalam KBBI Kamus Besar
Bahasa Indonesia, hal ini menandakan bahwa kata ini tidak mengalampi penyesuaian, baik ejaan maupun lafalnya dengan
peraturan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, jika kata tersebut tertulis dalam sebuah karya tulis tidak dalam bahasa Indonesia,
maka penulisannya harus dimiringkan. Kesalahan penggunaan tanda hubung terjadi pada kalimat
ini yakni pada kata ‗mereka’ dengan penulisan mer-eka. Kata ini
termasuk ke
dalam kata
dasar. maka
dalam menganalisisnya harus sesuai denga pedoman EYD yang
menyatakan bahwa
tanda hubung
digunakan dalam
menyambung suku-suku kata dasar terpisah oleh pergantian baris.
Pada kata ‗mereka’, penyukuannya berbentuk me-re-ka, maka apabila penyukuannya berbentuk mer-eka adalah kurang
tepat. Oleh karena itu, penyukuan pada kata tersebut saat pergantian baris seharusnya adalah me-reka.
d. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat adalah pada kata topic. Kata ini sudah diserap ke dalam bahasa
Indonesia dengan proses adaptasi. Bentuk kata topic dalam bahasa Indonesia yang sudah disesuaikan penulisan ejaannya
adalah ‗topik’. Oleh karena penulis tetap menuliskan dengan
kata ‗topic’, maka kata tersebut termasuk dalam kesalahan dan penulisannya harus dimiringkan.
e. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima adalah kata the real couple yang berarti pasangan nyata. Kata
tersebut sudah dikenal sebagai istilah serapan bahasa asing, yakni bahasa Inggris. Oleh karena itu, penulisan kata tersebut
perlu dimiringkan, sebab istilah ini belum menyesuaikan diri dengan lafal maupun ejaan dalam bahasa Indonesia dan belum
terdaftar ke dalam daftar kosakata maupun istilah bahasa Indonesia.
f. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor enam
Kata face dan girlband sudah pasti termasuk ke dalam unsur serapan bahasa asing yang penulisannya perlu
dimiringkan. Kata face berarti “wajah”, kata tersebut
merupakan istilah bahasa asing yang bermakna bahwa seseorang yang dianggap paling cantik atau tampan dalam
sebuah kelompok, dengan kata lain makna istilah tersebut adalah
“maskot”. Lalu girlband sendiri adalah sebuah istilah untuk menyebut
kelompok grup musik wanita yang bisa menari dan menyanyi, seperti Cherrybelle dan Girls Generation. Istilah ini
bermunculan dan mulai berkembang saat budaya musik Korea merambah dan mempengaruhi permusikan di Indonesia. Meski
pada era sebelum musik Korea, istilah ini sudah ada, yang merujuk kepada kelompok musik perempuan yang bisa
menyanyi dari Eropa dan Amerika seperti Spice Girls. Selain itu, istilah ini juga tidak masuk ke dalam kosakata bahasa
Indonesia. Dengan alasan seperti inilah istilah ini dalam penulisannya harus dimiringkan.
g. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tujuh
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tujuh adalah pada kata actor. Kata ini sudah diserap ke dalam bahasa
Indonesia dengan proses adaptasi. Bentuk kata actor dalam bahasa Indonesia yang sudah disesuaikan penulisan ejaannya
adalah ‗aktor’. Oleh karena penulis tetap menuliskan kata actor yang masih dengan ejaan bahasa aslinya, maka kata
tersebut termasuk dalam kesalahan dan penulisannya harus dimiringkan.
h. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor delapan
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor delapan adalah pada kata idol. Kata ini sudah diserap ke dalam bahasa
Indonesia dengan proses adaptasi. Bentuk kata idol dalam bahasa Indonesia yang sudah disesuaikan penulisan ejaannya
adalah ‗idola’. Kata ‗idola’ berarti orang, gambar, patung, dan sebagainya yang menjadi pujaan.
2
Oleh karena penulis tetap menuliskan dengan kata idol, maka kata tersebut termasuk
dalam kesalahan dan penulisannya harus dimiringkan. i.
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sembilan Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sembilan
terjadi dari segi penulisan unsur serapan dalam bahasa, asing yaitu kata Yup. Kata ini biasa dipakai dalam bahasa pergaulan
yang menggunakan bahasa Inggris. Kata ini belum terdaftar dalam KBBI. Kata yup sepadan dengan kata
benar’ jika di dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penulisan kata
tersebut harus dimiringkan. j.
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sepuluh Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sepuluh
belas ini terjadi dari segi tanda hubung, yaitu pada kata ‗kedua’
yang dipisahkan menjadi ‗ked-ua’. Kata ini merupakan kata
2
Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline 1.5.1.
jadian kompleks, maka dalam menganalisisnya menggunakan pedoman EYD bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa
tanda hubung digunakan untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Selain itu, digunakan
untuk menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian
baris. Pada kata ‗kedua’ jika dipenggal dalam pergantian baris
yang tepat adalah berbentuk ‗ke-dua’, karena suku kata di depan kata tersebut, yaitu ke- merupakan imbuhan awal dari
kata dasar ‗dua’. k.
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sebelas Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sebelas
adalah pada kata gossip. Kata ini sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan proses adaptasi. Bentuk kata gossip
dalam bahasa Indonesia yang sudah disesuaikan penulisan ejaannya adalah ‗gosip’. Kata gosip ini berarti obrolan tentang
orang-orang lain;
cerita negatif
tentang seseorang;
pergunjingan.
3
Oleh karena penulis tetap menuliskan dengan kata gossip, maka kata tersebut termasuk dalam kesalahan dan
penulisannya harus dimiringkan. Kesalahan selanjutnya terjadi pada kata moment. Kata ini
sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan proses adaptasi. Bentuk kata moment dalam bahasa Indonesia yang
sudah disesuaikan penulisan ejaannya adalah ‗momen’. Kata momen ini di dalam KBBI berarti waktu yang pendek; saat.
Oleh karena penulis tetap menyerap kata moment dengan ejaan bahasa aslinya yaitu bahasa Inggris, maka kata tersebut
termasuk dalam
kesalahan dan
penulisannya harus
dimiringkan.
3
Ibid.
l. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua belas
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua belas ini terjadi pada dispatch. Penulis menyerap kata ini dan
menuliskannya tanpa menyesuaikan ejaannya dengan bahasa Indonesia. Kata dispatch memiliki padanan di dalam bahasa
Indonesia yaitu kabar, berita tertulis.
4
Karena kata ini masih menggunakan ejaan bahasa aslinya, tidak menyesuaikan
dengan lafal maupun ejaan bahasa Indonesia, maka penulisannya harus dimiringkan.
m. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tiga belas
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tiga belas terjadi pada penulisan unsur serapan asing, yaitu kata casual.
Kata ini sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan proses adaptasi. Bentuk kata casual dalam bahasa Indonesia
yang sudah disesuaikan penulisan ejaannya adalah ‗kasual’. Kata kasual ini di dalam KBBI berarti sederhana. Oleh karena
penulis tetap menuliskan dengan kata casual, maka kata tersebut termasuk dalam kesalahan dan penulisannya harus
dimiringkan. n.
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat belas Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat
belas terjadi pada tanda hubung, yaitu kata ‗pac-arannya’. Kata
ini termasuk ke dalam kata jadian kompleks, maka dalam menganalisisnya menggunakan pedoman EYD yang
menjelaskan bahwa tanda hubung biasa digunakan untuk menyambung awalan dengan bagian kata yang megikutinya
atau akhiran dengan bagian kata yang mendahuluinya pada pergantian baris. Untuk bentuk kata dasar dari ‗pacarannya’
sendiri adalah kata ‗pacar’ dengan akhiran –an dan pronomina –nya. Penggunaan tanda hubung dalam hal ini berpegangan
4
John M Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1995, Cet XXI, h. 188.
pada prinsip gramatikal.
5
Oleh karena itu, pemenggalan untuk kata tersebut adalah pa.car-an-nya, dan mengenai penulisan
yang tepat dalam pergantian baris tersebut adalah dengan menulis ‗pa-carannya’ bukan ‗pac-arannya’.
o. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima belas
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima belas ini terjadi dari segi tanda hubung, yaitu pada kata
‗keduanya’ yang dipisahkan menjadi ‗ked-uanya’. Kata ini termasuk ke dalam kata jadian kompleks, maka dalam
menganalisisnya menggunakan
pedoman EYD
yang menjelaskan
bahwa tanda
hubung digunakan
untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh
pergantian baris. Selain itu, digunakan untuk menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran
dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris. Pada kata ‗keduanya’ jika dipenggal dalam pergantian baris yang
tepat adalah berbentuk ‗ke-duanya’, karena suku kata di depan
kata tersebut, yaitu ke- merupakan imbuhan awal dari kata dasar ‗dua’ dengan akhiran berpronomina -nya.
p. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor enam belas
Kesalahan penggunaan tanda hubung terjadi pada kalimat nomor ini, yaitu pada kata ‗banyak’ ban-yak. Kata ini
termasuk ke dalam kata dasar, maka dalam menganalisisnya menggunakan pedoman EYD yang menjelaskan bahwa
pemenggalan yang tepat pada bentuk kata dasar yang di tengahnya terdapat gabungan konsonan, seperti
–ny- pada kata ‗banyak’ dilakukan dengan tetap mempertahankan kesatuan
gabungan kosonan itu. Maka dari itu, pemenggalan yang tepat untuk bisa digunakan tanda hubung pada pergantian baris
adalah berbentuk ba-nyak.
5
Tim Penyusun, Pedoman Umum EYD dan Dasar Umum Pembentukan Istilah, Yogyakarta: Diva Press, 2011, h. 158.
q. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tujuh belas
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tujuh belas terjadi pada penulisan unsur serapan asing, yaitu variety
show. Istilah asing tersebut berasal dari bahasa asing, yang bermakna program televisi yang memiliki keberagaman unsur
di dalamnya, seperti permainan, komedi dan talk show. Kata ini sering digunakan dalam bahasa Indonesia, karena belum
ada kosakata bahasa Indonesia yang bisa digunakan untuk mengganti kata asing itu. Maka dari itu, masyarakat Indonesia
sampai saat ini masih menggunakan kata ini baik dari segi ejaannya maupun maknanya. Hanya saja kata ini belum
dimasukkan ke dalam KBBI, yang menandakan bahwa kata itu belum menjadi bagian bahasa Indonesiaa. Maka penulisan kata
ini seharusnya dimiringkan sesuai dengan pedoman EYD bahasa Indonesia.
r. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor delapan
belas Kesalahan penggunaan tanda hubung terjadi pada kalimat
nomor delapan belas ini , yaitu pada kata ‗baginya’ bag-inya.
Kata ini merupakan kata jadian kompleks. Bentuk dasar dari kata ‗baginya’ adalah ‗bagi’ dengan tambahan kata pronomina
–nya. Kata ‗bagi’ apabila dipenggal menjadi ‗ba.gi’,
dikarenakan dalam pedoman EYD dijelaskan bahwa pemenggalan kata yang mengandung sebuah huruf konsonan
dilakukan sebelum huruf konsonan, sedangkan pronomina kata –nya sudah pasti dipenggal dari kata dasar ‗bagi’. Maka,
bentuk pemenggalan yang tepat dengan menggunakan tanda hubung pada saat pergantian baris adalah ‗ba-ginya’ bukan
‗bag-inya’.
s. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sembilan
belas Kesalahan yang terjadi pada kalimat nomor sembilan belas
itu segi tanda hubung, yaitu kata ‗hubungan’ hubun-gan.
Kata ini merupakan kata jadian kompleks. Bentuk dasar dari kata ‗hubungan’ adalah ‗hubung’ dengan akhiran –an. Untuk
memenggal kata ‗hubungan’, dalam pedoman EYD dijelaskan
bahwa apabila kata yang ditengahnya terdapat diagraf atau gabungan huruf konsonan mewakili fonem tunggal, dilakukan
dengan tetap mempertahankan kesatuan diagraf itu. Oleh karena itu, bentuk pemenggalan yang tepat adalah ‗hu.bung-
an’, akhiran –an dipisah karena seperti yang diketahui bahwa
awalan maupun akhiran diperlakukan sebagai satuan terpisah dari kata dasarnya.
t. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua puuluh
Kata ‗berpacaran’ pun mengalami kesalahan dari segi penggunaan tanda hubung. Kata ini merupakan kata jadian
kompleks. Penulis berita tablid Gaul edisi Januari memenggal kata tersebut dalam pergantian baris dengan
bentuk ‗berpac-aran’. Pemenggalan kata tersebut kurang tepat, karena kata bentuk dasar dari kata tersebut, yaitu ‗pacar’
mengandung sebuah
konsonan fonem
p, maka
pemenggalannya dilakukan sebelum konsonan itu. Bentuk kata dasar itu bila dipenggal menjadi ‗pa.car’, sedangkan kata
‗berpacaran’ menjadi ‗ber-pa.car-an’. Awalan ber- dan akhiran –an memang harus dipisahkan dari kata dasarnya. Oleh karena
itu, pemenggalan kata ‗berpacaran’ pada hal ini yang tepat
dengan menggunakan tanda hubung dalam pergantian baris adalah ‗berpa-caran’ atau ‗berpacar-an.
2. Kesalahan penggunaan ejaan dalam berita utama headline edisi
02Tahun XIII
TABEL 2 EDISI 02
No Kalimat
Tanda Hubung
Unsur Serapan
Bahasa Asing
1. Kabar duka datang dari salah satu
leader Super Junior Leeteuk.
√
2. Ada yang bilang karena kecelakaan
dan adapula yang mengatakan, Park Yong In, ayah dari Leeteuk men-
inggal karena bunuh diri.
√
3. Berita mengejutkan tentang kematian
ayah, kakek, dan nenek Leeteuk memang mendapat banyak perhatian
masyarakat maupun fans.
√
4. Berita pal-
ing pertama yang beredar, mengatakan ayah Leeteuk, Park Yong In, beserta
sang kakek, Park Hyeon Seok, dan sang nenek, Cheon Kyeong Tae
meninggal dunia akibat kecelakaan mobil Senin, 6 Januari lalu.
√
5. Tapi sekarang, pihak kepolisian yang
mengurus kejadian
ini sudah
memberikan informasi yang benar men-
genai penyebab kematian orang-orang tercinta Leeteuk ini.
√
6. Aku sangat mem-
inta maaf kepada anak-anakku.
√
7. Departemen Kepolisian Dongjak juga
mengumumkan, pihaknya
nggak berencana melakukan otopsi terh-
adap ketiga jenazah.
√
8. Tapi belakangan ini ayah Leeteuk
terlibat banyak
hutang karena
usahanya sudah
bangkrut dan
rumahnya juga dis- ita.
√
9. Begitu juga dengan member Suju
yang langsung membatalkan berbagai kegiatannya saat itu.
√
10. Kangin yang sedang menjadi MC baru dalam program musik MBC Show
Champion, langsung membatalkan penampilan spesialnya begitu mend-
egar kabar duka dari keluarga sang leader Leeteuk.
√
11. Ryeowook yang gak bisa pergi di ten-
gah acara
pun menunjukkan
kesedihannya di sepanjang acara.
√
12. Minhyuk BTOB yang saat itu menjadi tamu dalam ac-
ara radio Sukira pun menyataka rasa belasungkawanya
terhadap berita
duka tersebut.
√
13. Aku tahu aku harusnya memberikan kekuatan untuk kalian namun maafkan
aku karena aku sangat down dan
√
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa frekuensi kesalahan penggunaan ejaan yakni tanda hubung dan penulisan
unsur serapan dalam bahasa asing pada berita utama Tabloid Gaul edisi 02tahun XIII berjumlah 18.
membuat kalian semua khawatir. 14.
“Hyung kakak
yang selalu
tersenyum dan menyapa kami dengan senyuman tanpa pernah gagal, bahkan
hari ini. itu membuatku semakin terluka. Dengan hormat, aku harap
mendiang beristirahat dalam damai,” tulis Doojoon lewat akun Twitternya.
√
15. Selain itu Changsun 2PM, juga memberikan dukun-
gan untuk Leeteuk agar ia tetap kuat mengahadapi cobaan ini dengan
mengatakan “Tetap kuat, Leeteuk
Hyung. ”
√
16. Zhoumi, salah satu member Suju M yang kaget mendengar berita itu juga
langsung menulis rasa duka citan- ya di twitter pribadinya
“Sangat khawatir. Aku harap semuanya baik-
baik saja bagi Leeteuk Hyung,” tulis Zhoumi.
√
17. Hal ini terlihat jelas dari raut wajah ked-
uanya yang tampil dengan mata yang sembab dan wajah yang penuh duka.
√
18. Be strong, Leeteuk.
√ Jumlah
12 6
a. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor satu
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor satu terjadi pada penulisan unsur serapan asing, yaitu pada kata
leader. Kata ini merupakan unsur serapan yang digunakan untuk menyebut pemimpin dalam sebuah kelompok. Jika di
dalam bahasa Indonesia terdapat kata yang sepadan, seperti ‗pemimpin’, seharusnya penulis menggunakan kata ini saja,
tetapi karena si penulis tetap menggunakan kosakata asing ini, maka sebagai penanda huruf asing, kata ini harus dimiringkan.
b. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua terjadi dari segi tanda hubung, yaitu pada kata ‗men-inggal’.
Kata ini termasuk ke dalam kata jadian kompleks, maka dalam menganalisisnya menggunakan pedoman EYD yang
menjelaskan bahwa imbuhan hendaknya dipisahkan dari kata dasar jika dipenggal.
Kata ‗meninggal’ memiliki bentuk dasar kata ‗tinggal’ dengan imbuhan awal atau prefiks me-. Maka,
pemenggalan yang tepat untuk bisa dipakai tanda hubung saat pergantian baris pada kata ini adalah ‗me-ninggal’ bukan
‗men-inggal’ seperti yang ditulis oleh penulis.
c. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tiga
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tiga, terjadi pada unsur serapan asing yaitu pada kata fans. Jika
seorang penulis menyerap kata ini tanpa menyesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia, meski kata ini sudah diketahui secara
universal, maka penulisannya harus dimiringkan, karena bagimana pun juga kata ini belum termasuk ke dalam kosakata
bahasa Indonesia. Kata fans sendiri sebenarnya memiliki kata yang sepadan dalam bahasa Indonesia, yaitu ‗penggemar’.
d. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat terjadi dari segi tanda hubung, yaitu pada kata ‗paling’ dengan
pemengg alan ‗pal-ing’. Kata ini sendiri termasuk ke dalam
kata dasar. Untuk memenggal kata yang terdapat satu huruf konsonan, maka pemenggalan dilakukan sebelum konsonan
tersebut. Begitupula dengan kata ‗paling’, apabila dipenggal
maka bentuknya menjadi ‗pa.ling’. Oleh karena itu, bentuk ‗pa-ling’ lah yang tepat digunakan jika memakai tanda hubung
dalam pada saat pergantian baris. e.
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima
terjadi dari segi tanda hubung, y aitu pada kata ‗mengenai’
dengan penggalan ‗men-genai’. Kata ini sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks.
Kata ‗mengenai’ memiliki prefiks meng-
dengan kata dasar ‗kena’ dan akhiran ‗-i’. Maka dari itu, seperti yang diketahui bahwa sebuah awalan atau
prefiks harus dipisahkan dari kata dasar jika dipenggal, namun Akhiran
–i, seperti yang telah disebutkan dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa yang Disempurnakan tidak dipenggal
supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.
6
Maka untuk memenggal kata yang tepat dalam keadaan seperti ini adalah dengan bentuk ‗me-ngenai’.
f. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor enam
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor enam terjadi dari segi tanda hubung, yaitu pada kata ‗meminta’
dengan penggalan ‗mem-inta’. Kata ini sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks. Kata ‗meminta’ memiliki
prefiks me- dengan kata dasar ‗pinta’ yang fonem p luluh
menjadi m. Maka, untuk menggunakan tanda hubung pada saat pergantian baris dari segi pemenggalan yang tepat adalah
‗me-minta’.
6
Tim Penyusun, Pedoman Umum Ejaan Bahasa yang Disempurnakan, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, Cet XVIII, h. 62
g. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tujuh
Kesalahan penggunaan tanda hubung terjadi pada kalimat nomor tujuh yaitu pada
kata ‗terhadap’ dengan bentuk pemenggalannya, yaitu ‗terh-adap’. Kata ini sendiri termasuk
ke dalam kata jadian kompleks. Kata ‗terhadap’ memiliki
prefiks atau awalan ter- dengan kata dasar ‗hadap’. Seperti
yang diketahui bahwa dalam hal ini, sebuah awalan jika dipenggal itu harus dipisahkan tersendiri dari kata dasarnya.
Oleh karena itu, pemenggalan yang tepat dengan menggunakan tanda hubung pada saat pergantian baris adalah ‗ter-hadap’.
h. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor delapan
Kesalahan yang terjadi pada kalimat nomor ini adalah penggunaan tanda hubung pada kata ‗disita’ dengan bentuk
pemenggalan ‗dis-ita’. Kata ini sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks. Kata ‗disita’ memiliki prefiks di- dengan
kata dasar ‗sita’.Untuk pemenggalan pada kata ini yang tepat
pada saat pergantian baris dengan menggunakan tanda hubung adalah dengan memisahkan awalan dari kata dasarnya
tersendiri, yaitu berbentuk ‗di-sita’. i.
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sembilan Kesalahan penulisan unsur serapan asing terjadi pada
kalimat ini, yaitu kata member. Kata ini sudah pasti berasal dari baha
sa asing, yang berarti ‗anggota’ jika diindonesiakan. Meski kata ini sudah diketahui secara universal, namun
bagaimana pun juga kata ini belm terdaftar dalam kosakata bahasa Indonesia, padahal di Indonesia terdapat kata yang
seoadan dengan kata member tersebut. Oleh karena itu, penulisannya harus dimiringkan sebagai tanda bahwa kata ini
berasal dari bahasa asing, bukan bahasa Indonesia. j.
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sepuluh Kesalahan yang terjadi pada kalimat ini yaitu pada kata
‗mendengar’ dengan bentuk pemenggalan ‗mend-engar’. Kata
ini sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks. Kata ‗mendengar’ memiliki prefiks men- dengan kata dasar
‗dengar’. Awalan dengan kata dasar perlu dipisahakan tersendiri jika dipenggal dan bentuknya menjadi ‗men-dengar’.
k. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sebelas
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sebelas terjadi pada kata ‗ten-gah’. Kata ini sendiri termasuk ke dalam
kata dasar. Dijelaskan dalam pedoman EYD bahasa Indonesia, pemenggalan yang tepat pada bentuk kata dasar yang di
tengahnya terdapat gabungan konsonan, seperti –ng pada kata
‗tengah’ dilakukan dengan tetap mempertahankan kesatuan gabungan kosonan itu. Maka dari itu, pemenggalan yang tepat
untuk bisa digunakan tanda hubung pada pergantian baris adalah berbentuk te-ngah.
l. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua belas
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua belas terjadi pada kata ‗ac-ara’. Kata ini sendiri termasuk ke dalam
kata dasar. Secara penyukuan, kata ini berbentuk a-ca-ra. Namun suku kata yang berupa satu vokal tidak ditempatkan
pada ujung baris atau pangkal baris.
7
Maka dari itu, huruf vokal ‗a’ pada kata acara yang terletak di awal, tidak
ditempatkan sendirian di ujung baris. Untuk itu, pemenggalan yang digunakan penulis jika berbentuk ‗ac-ara’ kurang tepat
digunakan pada saat pergantian baris. Pemenggalan yang tepat adalah ‗aca-ra’.
m. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tiga belas
Kesalahan penulisan unsur serapan asing terjadi pada kalimat ini, yaitu kata down. Kata ini sudah pasti berasal dari
bahasa asing, yang berarti sengsara; muram.
8
Kata itu memiliki
7
Ibid.
8
John M. Echols dan Hassan Shadilly, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT Gramedia, 1995, Cet. XXI, h. 195.
makna demikian jika disesuaikan dengan kalimat nomor lima belas ini. Oleh karena itu, penulisannya harus dimiringkan
sebagai tanda bahwa kata ini berasal dari bahasa asing, bukan bahasa Indonesia.
n. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat belas
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat belas terjadi pada kata hyung. Kata ini diserapa dari bahasa
Korea, yang berarti kakak; abang.
9
Kata ini digunakan untuk memanggil seorang laki-laki yang lebih dewasa panggilan
seorang laki-laki ke laki-laki yang lebih dewasa. Penulis menggunakan kata serapan ini, kata yang belum menyesuaikan
diri dengan lafal maupun ejaan bahasa Indonesia. Selain itu, kata ini belum termasuk ke dalam kosakata bahasa Indonesia.
Oleh karena itu, penulisannya yang digunakan pada kata ini adalah dimiringkan.
o. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima belas
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima belas terjadi dari segi tanda hubung, yaitu pada kata ‗dukun-
gan’. Kata ini sendiri termasuk ke dalam kata jadian
kompleks. Untuk memenggal yang tepat pada kata ‗dukungan’ saat pergantian baris yaitu dengan bentuk ‗dukung-
an’. Hal ini disesuaikan dengan prinsip pemenggalan dalam
pedoman EYD yang memegang prinsip gramatikal, dikatakan bahwa sebuah akhiran hendaknya dipisahkan saat pergantian
baris dengan menggunakan tanda hubung. p.
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor enam belas Kesalahan penggunaan tanda hubung terjadi di kalimat ini,
yakni pada kata ‗citanya’ dengan bentuk pemenggalan ‗citan- ya’. Kata ‗citanya’ sendiri termasuk ke dalam kata jadian
kompleks. Hal yang perlu diketahui bahwa sebuah akhiran
9
Kamus Korea-Indonesia, h.154.
perlu dipisahkan dari kata dasar secara tersendiri jika dipenggal, karena kata ini memiliki akhiran berupa pronomina
‗-nya’ dengan kata dasar ‗cita’. Oleh karena itu, penggalan yang tepat pada saat pergantian baris p
ada kata ini adalah ‗cita- nya’.
q. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tujuh belas
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tujuh belas terjadi dari segi tanda hubung, yaitu kata ‗keduanya’
dengan bentuk pemenggalan ‗ked-uanya’. Kata ini sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks. Kata ‗keduanya’
memiliki kata das ar ‗dua’, awalan ke- dan akhiran berupa
pronomina -nya. Sebuah awalan maupun akhiran harus dipisahkan dari kata dasarnya jika dipenggal, maka bentuknya
adalah ke-dua-nya. Oleh karena itu, penggunaan tanda hubung pada hal ini yang tepat pada kata ‗keduanya’ adalah ‗ke-
duanya’.
r. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor delapan
belas Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor delapan
belas terjadi dari segi penulisan unsur serapan asingnya, yaitu be strong. Istilah ini merupakan bagian dari bahasa asing, yaitu
bahasa Inggris, yang berarti ‗kuatlah’. Karena kata ini merupakan
bahasa asing,
maka penulisannya
harus dimiringkan.
3. Kesalahan penggunaan ejaan dalam berita utama headline edisi
03Tahun XIII
TABEL 3 EDISI 03
No Kalimat
Tanda Hubung
Unsur Serapan
Bahasa Asing
1. Salah satu member 2PM yang
sekarang sedang menjalani pernikahan virtual di ‗We Got Married’,
Wooyoung kabarnya
juga menyumbangkan satu lagu buatannya
berjudul Merry Go Round di album ini.
√
2. Album tersebut bakal dibuat dalam 3
versi yaitu, versi regular, limited edition versi A dan limited edition
versi B.
√
3. Kabarnya buat kalian yang membeli
edisi terbatas album Genesis of 2PM ini, bakal dapet bonus plus-plus
berupa sebuah DVD dan juga special box dari 2PM.
√
4. Di album ini 2PM memang terlihat
gak mengubah konsep mer- eka.
√
5. Imej 2PM tetap seperti di awal
debutnya yaitu boyband badboy
walaupun Nickhun Cs terlihat lebih trendy dan lebih cool di foto teaser
yang beredar.
√ √
√ √
√
6. Hal itu emang terlihat di beberapa MV
yang sudah dirilis sep- erti sep-eti Give Me Love dan juga
Winter Games.
√
7. Semua
member 2PM
terlihat menggunakan trench coat ala mafia di
Italia.
√
8. 2PM sudah merilis MV short version
dari ketiga lagu tersebut.
√
9. Keenam personil 2PM menampakkan
wajah cerian- ya saat berhadapan dengan mod-
el cewek di MV itu.
√ √
√
10. Walaupun tetap menggunakan coat yang berwarna gelap, 2PM tetap
terlihat segar dan cerah di MV tersebut.
√
11. Selain itu lagu ini juga sempat dinyanyikan oleh 2PM saat acara
jumpa fans di Jepang beberapa waktu yang lalu dan mendapat sambutan
hangat dari para penggemar.
√
12. Konser 2PM ini bakal dilangsungkan bersamaan dengan per-
ilisan albumnya, mulai 27 Januari sampai 3 Maret mendatang di
beberapa wilayah di Jepang.
√
13. Yup, syuting MV emang dilakukan di Jerman.
√
14. Step by Step merupakan salah satu lagu single yang akan masuk ke daftar
√
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa frekuensi kesalahan penggunaan ejaan yakni tanda hubung dan penulisan
unsur serapan dalam bahasa asing pada berita utama Tabloid Gaul edisi 03tahun XIII berjumlah 21.
a. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor satu
Kesalahan penulisan unsur serapan asing terjadi pada kalimat ini, yaitu kata member. Kata ini sebenarnya memiliki
kata yang sepadan di dalam bahasa Indonesia yaitu ‗anggota’. Meski kata member sudah diketahui secara universal, namun
kata ini belum disesuaikan ejannya ke dalam bahasa Indonesia. Selain itu, kata ini belum terdaftar ke dalam kosakata bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, penulisannya harus dimiringkan sebagai tanda bahwa kata serapan masih menggunakan ejaan
asing bahasa asing, bukan bahasa Indonesia. b.
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat ini terjadi pada
istilah limited edition. Istilah ini diserap dari bahasa asing, yakni Inggris. Istilah ini sebenarnya sudah mengalami proses
terjemahan ke dalam bahasa Indonesia, yaitu ‗edisi terbatas’. Namun apabila seorang penulis tetap menggunakan kata
limited edition pada penulisannya, maka penulisannya harus dimiringkan, karena kata ini merupakan istilah asing.
album Jepang terbaru mereka Genesis of 2PM.
15. Seperti yang dilansir allkpop, 2PM pergi ke Jerman untuk mengambil
bagian dalam
konser peringatan
sebagai perwakilan idol grup Korea.
√
Jumlah 5
16
c. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tiga
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tiga terjadi pada kata special box. Istilah ini diserap dari bahasa
asing, yaitu bahasa Inggris. Kedua kata yang membentuk istilah ini
berarti ‗boks special’ atau ‗kotak khusus’. Baik kata special maupun box sebenarnya sudah mengalami proses
adaptasi, yaitu dengan struktur ‗spesial’ dan ‗boks’. Jika penulis sebuah berita tetap menggunakan kedua kata yang
membentuk istilah ini dengan bentuk special box, maka seharusnya penulisannya dimiringkan. Istilah ini mengalami
kesalahan dalam penggunaan unsur serapan bahasa asing. d.
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat Kesalahan penggunaan tanda hubung terjadi pada kalimat
ini yakni pada kata ‗mereka’ dengan penulisan mer-eka. Kata ini sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks. Dalam
menganalisisnya menggunakan
pedoman EYD
yang menyatakan
bahwa tanda
hubung digunakan
dalam menyambung suku-suku kata dasar terpisah oleh pergantian
baris. Pada kata ‗mereka’, penyukuannya berbentuk me-re-ka, maka apabila penyukuannya berbentuk mer-eka adalah kurang
tepat. Oleh karena itu, penyukuan pada kata tersebut seharusnya adalah me-reka.
e. Kesalaha penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima
Kesalahan penggunaan ejaan yang pertama pada kalimat ini adalah
pada kata “boyband’. Di Indonesia selalu menggunakan istilah ini, karena di dalam bahasa Indonesia belum
menemukan istilah yang tepat untuk mengganti kata tersebut. Kata boyband sendiri adalah sebuah istilah untuk menyebut
kelompok grup musik pria yang bisa menari dan menyanyi, seperti SMASH dan Super Junior. Sampai saat ini, kata
boyband belum diputuskan menjadi bagian dari koskata bahasa Indonesia. Meski istilah ini sudah diketahui oleh khalayak,
apalagi setelah industri musik Korea mulai mempengaruhi permusikan Indonesia dengan konsep boyband-nya, namun
istilah ini masih menjadi bagian bahasa asing, belum disesuaikan pula ejaannya. Untuk itu penulisann yang
seharusnya dipakai pada istilah ini adalah dengan dimiringkan. Kesalahan kedua terjadi pada istilah badboy. Istilah ini
biasa digunakan dalam bahasa asing, yang bermakna laki-laki yang bersikap nakal atau berandal. Sesungguhnya kata laki-
laki nakal ini bisa digunakan untuk menggantikan istilah badboy. Walaupun istilah yang berasal dari bahasa Inggris ini
sudah diketahui secara umum, namun istilah ini belum termasuk ke dalam kosakata bahasa Indonesia. Untuk itu,
karena penulis tabloid tetap menggunakan kata badboy, maka penulisannya pun harus dimiringkan.
Kesalahan ketiga adalah pada kata trendy. Kata ini sebenarnya sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan
proses adopsi , dengan bentuk ‗trendi’. Kata trendi sudah
disesuaikan lafal dan ejaanya, begitupula dengan maknanya. Bahasa Indonesia menyerap makna kata itu secara bersamaan
dengan struktur katanya. Biasanya proses adopsi terjadi di saat bahasa Indonesia tidak memiliki kata yang sepadan dengan
kata asing tersebut. Walaupun ada, maknanya terlalu panjang, sehingga kata ‗trendi’ dirasa lebih tepat dipakai. Kata trendi
sendiri di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bergaya mutakhir; memiliki tren; bergaya modern; mengetren.
Jika penulis sebuah berita tetap menulis dengan kata trendy, maka seharusnya kata ini dimiringkan dalam penulisannya,
karena kata ini merupakan kata asing, yaitu bahasa Inggris. Kesalahan keempat terjadi pada kata cool. Kata ini diserap
dari bahasa asing, yang berari ‗keren’ gagah. Karena penulis tetap menggunakan kata cool dalam penulisannya, meski di
dalam bahasa Indonesia terdapat kata yang sepadan, maka penulisan kata cool seharusnya dimiringkan.
Kesalahan terakhir adalah pada kata teaser. Kata ini memang dipakai secara universal, termasuk di Indonesia. Kata
ini biasa digunakan pada album lagu, sebuah foto-foto maupun video yang bertujuan untuk mempromosikan ke khalayak
sebelum album itu dirilis sepenuhnya. Karena di dalam bahasa Indonesia, belum ditemukan kata yang sepadan dengan kata itu
dan belum dimasukkan ke dalam kosakata bahasa Indonesia, maka penulisan kata ini seharusnya dimiringkan.
f. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor enam
Kesalahan penggunaan ejaan yang terjadi pada kalimat nomor enam
ini adalah kata ‗sep-erti’. Kata ‗seperti’ ini sendiri merupakan kata dasar. Pemenggalan
kata ‗sep-erti’ kurang tepat digunakan, khususnya pada saat pergantian baris. Untuk
itu, pemenggalan yang tepat adalah ‗se-perti’. g.
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tujuh Kesalahan yang terjadi pada kalimat ini adalah pada kata
trenchy coat. Kata ini diserap dari bahasa asing, yang memiliki makna ‗jas hujan’. Jika penulis suatu berita tetap menulis
dengan menggunakan kata trenchy coa ’ meski di dalam bahasa
Indonesia memiliki kata yang sepadan, maka penulisan kata tersebut harus dimiringkan, karena bagaiman pun juga kata
trenchy coat merupakan kata yang berasal dari bahasa asing. h.
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor delapan Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor delapan
terjadi dari segi penulisan istilah asing, yaitu short version. Istilah ini sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan
proses terjemahan langsung, yaitu versi pendek. Oleh karena itu, penulisan short version ini harus dimiringkan sebagai
tanda bahwa istilah ini bukan termasuk ke dalam kosakata
bahasa Indonesia, meski sesungguhnya istilah tersebut sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia.
i. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sembilan
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sembilan yang pertama adalah pada kata personil. Kata ini sudah
diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dengan berbentuk kata ‗personel’. Kata ini di dalam KBBI berarti pegawai; anak
buah; awak. Jika seorang penulis tetap menggunakan kata ‗personil’ dalam penulisannya, maka seharusnya dimiringkan,
karena kata ini belum menjadi bagian kosakata bahasa Indonesia.
Kesalahan selanjutnya terjadi dari segi tanda hubungnya, yaitu pada kata ‗cerianya’ dengan bentuk pemenggalan
‗cerian-ya’ dan ’model’ mod-el. Dalam pemenggalan kata-
kata ini dengan menggunakan tanda hubung pada saat pergantian
baris yang tepat adalah ‗ceria-nya’ dan mo-del’. Kata ‗cerianya’ memiliki kata dasar ‗ceria’ dan pronominal
–nya di akhir kata tersebut, seperti yang diketahui bahwa
dalam pemenggalan, sebuah akhiran hendaknya dipisahkan tersendiri dari kata dasarnya.
Kata ‗cerianya’ sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks sedangkan kata ‗model’
termasuk kata dasar. La lu mengenai kata ‗model’, kata ini
dipenggal demikian karena kata ini mengandung satu huruf konsonan, maka pemenggalannya dilakukan sebelum huruf
konsonan itu, yaitu pada fonem d. j.
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sepuluh Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sepuluh
terjadi pada kata coat. Kata ini diserap dari bahasa asing, yang memiliki makna ‗jas’. Karena kata ini belum terdaftar ke
dalam kosakata bahasa Indonesia dan ejaan maupun lafalnya belum disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia, maka
penulisannya harus dimiringkan.
k. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sebelas
Kesalahan yang terjadi pada kalimat ini adalah penulisan unsur serapan asing, seperti kata fans. Kata ini merupakan
kosakata bahasa Inggris, yang berarti ‗penggemar’. Meski kata
ini dikenal secara umum, namun kata fans belum menjadi bagian bahasa Indonesia. Karena kata ini merupakan kosakata
asing, maka penulisannya harus dimiringkan. l.
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua belas Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua belas
terjadi pada kata ‗per-ilisan’. Kata ‗perilisan’ sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks. Kesalahan yang terjadi pada
kata ini merupakan kesalahan penggunaan tanda hubung. Untuk memenggal kata yang memiliki awalan dan akhiran, hal
yang perlu dilakukan adalah dengan memisahkan awalan dari kata yang mengikutinya maupun akhiran dengan kata yang
mendahuluinya. Dalama kasus kata ‗perilisan’, kata ini memiliki awalan pe- dengan akhiran
–an dan kata dasarnya ‗rilis’ pe-ri.lis-an. Maka pemenggalan yang tepat pada saat
pergantian baris pada kalimat nomor ini, yaitu ‗pe-rilisan’.
m. Kesalahan penggunaan ejaan pada kaliamt nomor tiga belas
Kesalahan penulisan unsur serapan terjadi di kalimat nomor dua belas ini, yaitu pada
kata ‗yup’. Kata ‗yup’ diserap dari bahasa asing pegaulan. Jika dipadankan, kata ‗yup’ sama
dengan ’ya’ atau ‗benar’ di dalam kosakata bahasa Indonesia
yang tepat. Karena kata-kata ini merupakan unsur serapan asing dalam bahasa gaul, yaitu kata ‗yup’, maka penulisannya
harus dimiringkan. n.
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat belas Kesalahan dalam penulisan unsur serapan asing terjadi di
kalimat nomor empat belas ini. Kata yang mengalami kekurangtepatan tersebut adalah single. Kata ini di dalam
kalimat nomor ini berarti bahwa lagu yang diproduksi sebuah
kelompok boyband tersebut berjumlah satu. Kata ‗satu’ inilah
yang menjadi arti dari kata single. Kata ini sering digunakan di dalam bahasa Indonesia, hal ini dikarenakan belum ada kata
yang pas untuk digunakan dalam situasi yang terdapat di kalimat ini. Namun, pada kenyataannya bahwa kata itu tetap
bukan anggota kosakata bahasa Indonesia, maka penulisannya harus dimiringkan.
o. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima belas
Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima belas adalah pada kata idol. Kata ini sudah diserap ke dalam
bahasa Indonesia dengan proses adaptasi. Bentuk kata idol dalam bahasa Indonesia yang sudah disesuaikan penulisan
ejaannya adalah ‗idola’. Di dalam KBBI kata ‗idola’ berarti orang, gambar, patung, dan sebagainya yang menjadi pujaan.
Oleh karena penulis tetap menuliskan dengan kata idol, maka kata tersebut termasuk dalam kesalahan dan penulisannya
harus dimiringkan. Berdasarkan tabel-tabel tersebut dianalisis pada bagian
berita utama headline di ketiga edisi tabloid Gaul ini, terdapat dua tabel dengan menganalisis dari tanda hubung, dan
penulisan unsur serapan dalam daerahasing. Berikut ini rincian frekuensi kesalahan ejaan dari kedua bagian tersebut.
Tabel Rekapitulasi Data
No Edisi Tabloid
Tanda Hubung
Unsur Serapan Bahasa Asing
1. 6
— 12 Januari 2014
9 16
2. 13
— 19 Januari 2014
12 6
3 20
— 26 Januari 2014
5 16
Jumlah 26
38