Tabel Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa frekuensi kesalahan penggunaan ejaan yakni tanda hubung dan penulisan unsur serapan dalam bahasa asing pada berita utama Tabloid Gaul edisi 01tahun XIII berjumlah 25. a. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor satu Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat ini terjadi pada kata ‗manajemen’. Kata ini merupakan unsur serapan dari bahasa Inggris, yaitu management dan kata ini sudah disesuaikan ejaannya dalam bahasa Indonesia dengan berbentuk ‗manajemen’. Kata ini ternasuk ke dalam unsur serapan yang mengalami proses adaptasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ‗manajemen’ berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran; pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi. 1 Pada kalimat nomor satu ini, penulisan yang digunakan di berita utama tabloid Gaul berbentuk ‗mana-jemen’. Tanda hubung yang digunakan pada kata tersebut, tidak seharusnya dipakai. Hal ini disebabkan, karena tak ada alasan yang menjadikan tanda hubung harus muncul pada kata tersebut. Oleh karena itu, penulisan yang tepat adalah ‗manajemen’. b. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua adalah pada kata hot news. Istilah ini merupakan gabungan kata yang berasal dari bahasa asing, yaitu Inggris. Sesungguhnya kata tersebut sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia, yakni mengalami proses terjemahan langsung 1 Kamus Besar Bahasa Indonesia offline 1.5.1. aran. Jumlah 9 16 dengan bentuk ‗berita panas’. Namun karena penulisan yang dipakai di dalam berita utama tabloid Gaul memakai istilah hot news bukan ‗berita panas’, maka istilah asing tersebut perlu dimiringkan dalam penulisannya. Sebagaimana yang telah disebutkan pada bab sebelumnya bahwa jika ada unsur serapan asing baik kata maupun istilah yang tidak mengalami penyesuaian dengan lafal dan ejaan bahasa Indonesia, maka penulisannya dimiringkan. c. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tiga Kata jealous merupakan kata serapan asing yang berarti cemburu. Kata ini tidak terdaftar dalam KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, hal ini menandakan bahwa kata ini tidak mengalampi penyesuaian, baik ejaan maupun lafalnya dengan peraturan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, jika kata tersebut tertulis dalam sebuah karya tulis tidak dalam bahasa Indonesia, maka penulisannya harus dimiringkan. Kesalahan penggunaan tanda hubung terjadi pada kalimat ini yakni pada kata ‗mereka’ dengan penulisan mer-eka. Kata ini termasuk ke dalam kata dasar. maka dalam menganalisisnya harus sesuai denga pedoman EYD yang menyatakan bahwa tanda hubung digunakan dalam menyambung suku-suku kata dasar terpisah oleh pergantian baris. Pada kata ‗mereka’, penyukuannya berbentuk me-re-ka, maka apabila penyukuannya berbentuk mer-eka adalah kurang tepat. Oleh karena itu, penyukuan pada kata tersebut saat pergantian baris seharusnya adalah me-reka. d. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat adalah pada kata topic. Kata ini sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan proses adaptasi. Bentuk kata topic dalam bahasa Indonesia yang sudah disesuaikan penulisan ejaannya adalah ‗topik’. Oleh karena penulis tetap menuliskan dengan kata ‗topic’, maka kata tersebut termasuk dalam kesalahan dan penulisannya harus dimiringkan. e. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima adalah kata the real couple yang berarti pasangan nyata. Kata tersebut sudah dikenal sebagai istilah serapan bahasa asing, yakni bahasa Inggris. Oleh karena itu, penulisan kata tersebut perlu dimiringkan, sebab istilah ini belum menyesuaikan diri dengan lafal maupun ejaan dalam bahasa Indonesia dan belum terdaftar ke dalam daftar kosakata maupun istilah bahasa Indonesia. f. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor enam Kata face dan girlband sudah pasti termasuk ke dalam unsur serapan bahasa asing yang penulisannya perlu dimiringkan. Kata face berarti “wajah”, kata tersebut merupakan istilah bahasa asing yang bermakna bahwa seseorang yang dianggap paling cantik atau tampan dalam sebuah kelompok, dengan kata lain makna istilah tersebut adalah “maskot”. Lalu girlband sendiri adalah sebuah istilah untuk menyebut kelompok grup musik wanita yang bisa menari dan menyanyi, seperti Cherrybelle dan Girls Generation. Istilah ini bermunculan dan mulai berkembang saat budaya musik Korea merambah dan mempengaruhi permusikan di Indonesia. Meski pada era sebelum musik Korea, istilah ini sudah ada, yang merujuk kepada kelompok musik perempuan yang bisa menyanyi dari Eropa dan Amerika seperti Spice Girls. Selain itu, istilah ini juga tidak masuk ke dalam kosakata bahasa Indonesia. Dengan alasan seperti inilah istilah ini dalam penulisannya harus dimiringkan. g. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tujuh Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tujuh adalah pada kata actor. Kata ini sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan proses adaptasi. Bentuk kata actor dalam bahasa Indonesia yang sudah disesuaikan penulisan ejaannya adalah ‗aktor’. Oleh karena penulis tetap menuliskan kata actor yang masih dengan ejaan bahasa aslinya, maka kata tersebut termasuk dalam kesalahan dan penulisannya harus dimiringkan. h. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor delapan Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor delapan adalah pada kata idol. Kata ini sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan proses adaptasi. Bentuk kata idol dalam bahasa Indonesia yang sudah disesuaikan penulisan ejaannya adalah ‗idola’. Kata ‗idola’ berarti orang, gambar, patung, dan sebagainya yang menjadi pujaan. 2 Oleh karena penulis tetap menuliskan dengan kata idol, maka kata tersebut termasuk dalam kesalahan dan penulisannya harus dimiringkan. i. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sembilan Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sembilan terjadi dari segi penulisan unsur serapan dalam bahasa, asing yaitu kata Yup. Kata ini biasa dipakai dalam bahasa pergaulan yang menggunakan bahasa Inggris. Kata ini belum terdaftar dalam KBBI. Kata yup sepadan dengan kata benar’ jika di dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penulisan kata tersebut harus dimiringkan. j. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sepuluh Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sepuluh belas ini terjadi dari segi tanda hubung, yaitu pada kata ‗kedua’ yang dipisahkan menjadi ‗ked-ua’. Kata ini merupakan kata 2 Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline 1.5.1. jadian kompleks, maka dalam menganalisisnya menggunakan pedoman EYD bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa tanda hubung digunakan untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Selain itu, digunakan untuk menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris. Pada kata ‗kedua’ jika dipenggal dalam pergantian baris yang tepat adalah berbentuk ‗ke-dua’, karena suku kata di depan kata tersebut, yaitu ke- merupakan imbuhan awal dari kata dasar ‗dua’. k. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sebelas Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sebelas adalah pada kata gossip. Kata ini sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan proses adaptasi. Bentuk kata gossip dalam bahasa Indonesia yang sudah disesuaikan penulisan ejaannya adalah ‗gosip’. Kata gosip ini berarti obrolan tentang orang-orang lain; cerita negatif tentang seseorang; pergunjingan. 3 Oleh karena penulis tetap menuliskan dengan kata gossip, maka kata tersebut termasuk dalam kesalahan dan penulisannya harus dimiringkan. Kesalahan selanjutnya terjadi pada kata moment. Kata ini sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan proses adaptasi. Bentuk kata moment dalam bahasa Indonesia yang sudah disesuaikan penulisan ejaannya adalah ‗momen’. Kata momen ini di dalam KBBI berarti waktu yang pendek; saat. Oleh karena penulis tetap menyerap kata moment dengan ejaan bahasa aslinya yaitu bahasa Inggris, maka kata tersebut termasuk dalam kesalahan dan penulisannya harus dimiringkan. 3 Ibid. l. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua belas Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua belas ini terjadi pada dispatch. Penulis menyerap kata ini dan menuliskannya tanpa menyesuaikan ejaannya dengan bahasa Indonesia. Kata dispatch memiliki padanan di dalam bahasa Indonesia yaitu kabar, berita tertulis. 4 Karena kata ini masih menggunakan ejaan bahasa aslinya, tidak menyesuaikan dengan lafal maupun ejaan bahasa Indonesia, maka penulisannya harus dimiringkan. m. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tiga belas Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tiga belas terjadi pada penulisan unsur serapan asing, yaitu kata casual. Kata ini sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan proses adaptasi. Bentuk kata casual dalam bahasa Indonesia yang sudah disesuaikan penulisan ejaannya adalah ‗kasual’. Kata kasual ini di dalam KBBI berarti sederhana. Oleh karena penulis tetap menuliskan dengan kata casual, maka kata tersebut termasuk dalam kesalahan dan penulisannya harus dimiringkan. n. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat belas Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat belas terjadi pada tanda hubung, yaitu kata ‗pac-arannya’. Kata ini termasuk ke dalam kata jadian kompleks, maka dalam menganalisisnya menggunakan pedoman EYD yang menjelaskan bahwa tanda hubung biasa digunakan untuk menyambung awalan dengan bagian kata yang megikutinya atau akhiran dengan bagian kata yang mendahuluinya pada pergantian baris. Untuk bentuk kata dasar dari ‗pacarannya’ sendiri adalah kata ‗pacar’ dengan akhiran –an dan pronomina –nya. Penggunaan tanda hubung dalam hal ini berpegangan 4 John M Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1995, Cet XXI, h. 188. pada prinsip gramatikal. 5 Oleh karena itu, pemenggalan untuk kata tersebut adalah pa.car-an-nya, dan mengenai penulisan yang tepat dalam pergantian baris tersebut adalah dengan menulis ‗pa-carannya’ bukan ‗pac-arannya’. o. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima belas Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima belas ini terjadi dari segi tanda hubung, yaitu pada kata ‗keduanya’ yang dipisahkan menjadi ‗ked-uanya’. Kata ini termasuk ke dalam kata jadian kompleks, maka dalam menganalisisnya menggunakan pedoman EYD yang menjelaskan bahwa tanda hubung digunakan untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Selain itu, digunakan untuk menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris. Pada kata ‗keduanya’ jika dipenggal dalam pergantian baris yang tepat adalah berbentuk ‗ke-duanya’, karena suku kata di depan kata tersebut, yaitu ke- merupakan imbuhan awal dari kata dasar ‗dua’ dengan akhiran berpronomina -nya. p. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor enam belas Kesalahan penggunaan tanda hubung terjadi pada kalimat nomor ini, yaitu pada kata ‗banyak’ ban-yak. Kata ini termasuk ke dalam kata dasar, maka dalam menganalisisnya menggunakan pedoman EYD yang menjelaskan bahwa pemenggalan yang tepat pada bentuk kata dasar yang di tengahnya terdapat gabungan konsonan, seperti –ny- pada kata ‗banyak’ dilakukan dengan tetap mempertahankan kesatuan gabungan kosonan itu. Maka dari itu, pemenggalan yang tepat untuk bisa digunakan tanda hubung pada pergantian baris adalah berbentuk ba-nyak. 5 Tim Penyusun, Pedoman Umum EYD dan Dasar Umum Pembentukan Istilah, Yogyakarta: Diva Press, 2011, h. 158. q. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tujuh belas Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tujuh belas terjadi pada penulisan unsur serapan asing, yaitu variety show. Istilah asing tersebut berasal dari bahasa asing, yang bermakna program televisi yang memiliki keberagaman unsur di dalamnya, seperti permainan, komedi dan talk show. Kata ini sering digunakan dalam bahasa Indonesia, karena belum ada kosakata bahasa Indonesia yang bisa digunakan untuk mengganti kata asing itu. Maka dari itu, masyarakat Indonesia sampai saat ini masih menggunakan kata ini baik dari segi ejaannya maupun maknanya. Hanya saja kata ini belum dimasukkan ke dalam KBBI, yang menandakan bahwa kata itu belum menjadi bagian bahasa Indonesiaa. Maka penulisan kata ini seharusnya dimiringkan sesuai dengan pedoman EYD bahasa Indonesia. r. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor delapan belas Kesalahan penggunaan tanda hubung terjadi pada kalimat nomor delapan belas ini , yaitu pada kata ‗baginya’ bag-inya. Kata ini merupakan kata jadian kompleks. Bentuk dasar dari kata ‗baginya’ adalah ‗bagi’ dengan tambahan kata pronomina –nya. Kata ‗bagi’ apabila dipenggal menjadi ‗ba.gi’, dikarenakan dalam pedoman EYD dijelaskan bahwa pemenggalan kata yang mengandung sebuah huruf konsonan dilakukan sebelum huruf konsonan, sedangkan pronomina kata –nya sudah pasti dipenggal dari kata dasar ‗bagi’. Maka, bentuk pemenggalan yang tepat dengan menggunakan tanda hubung pada saat pergantian baris adalah ‗ba-ginya’ bukan ‗bag-inya’. s. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sembilan belas Kesalahan yang terjadi pada kalimat nomor sembilan belas itu segi tanda hubung, yaitu kata ‗hubungan’ hubun-gan. Kata ini merupakan kata jadian kompleks. Bentuk dasar dari kata ‗hubungan’ adalah ‗hubung’ dengan akhiran –an. Untuk memenggal kata ‗hubungan’, dalam pedoman EYD dijelaskan bahwa apabila kata yang ditengahnya terdapat diagraf atau gabungan huruf konsonan mewakili fonem tunggal, dilakukan dengan tetap mempertahankan kesatuan diagraf itu. Oleh karena itu, bentuk pemenggalan yang tepat adalah ‗hu.bung- an’, akhiran –an dipisah karena seperti yang diketahui bahwa awalan maupun akhiran diperlakukan sebagai satuan terpisah dari kata dasarnya. t. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua puuluh Kata ‗berpacaran’ pun mengalami kesalahan dari segi penggunaan tanda hubung. Kata ini merupakan kata jadian kompleks. Penulis berita tablid Gaul edisi Januari memenggal kata tersebut dalam pergantian baris dengan bentuk ‗berpac-aran’. Pemenggalan kata tersebut kurang tepat, karena kata bentuk dasar dari kata tersebut, yaitu ‗pacar’ mengandung sebuah konsonan fonem p, maka pemenggalannya dilakukan sebelum konsonan itu. Bentuk kata dasar itu bila dipenggal menjadi ‗pa.car’, sedangkan kata ‗berpacaran’ menjadi ‗ber-pa.car-an’. Awalan ber- dan akhiran –an memang harus dipisahkan dari kata dasarnya. Oleh karena itu, pemenggalan kata ‗berpacaran’ pada hal ini yang tepat dengan menggunakan tanda hubung dalam pergantian baris adalah ‗berpa-caran’ atau ‗berpacar-an. 2. Kesalahan penggunaan ejaan dalam berita utama headline edisi 02Tahun XIII TABEL 2 EDISI 02 No Kalimat Tanda Hubung Unsur Serapan Bahasa Asing 1. Kabar duka datang dari salah satu leader Super Junior Leeteuk. √ 2. Ada yang bilang karena kecelakaan dan adapula yang mengatakan, Park Yong In, ayah dari Leeteuk men- inggal karena bunuh diri. √ 3. Berita mengejutkan tentang kematian ayah, kakek, dan nenek Leeteuk memang mendapat banyak perhatian masyarakat maupun fans. √ 4. Berita pal- ing pertama yang beredar, mengatakan ayah Leeteuk, Park Yong In, beserta sang kakek, Park Hyeon Seok, dan sang nenek, Cheon Kyeong Tae meninggal dunia akibat kecelakaan mobil Senin, 6 Januari lalu. √ 5. Tapi sekarang, pihak kepolisian yang mengurus kejadian ini sudah memberikan informasi yang benar men- genai penyebab kematian orang-orang tercinta Leeteuk ini. √ 6. Aku sangat mem- inta maaf kepada anak-anakku. √ 7. Departemen Kepolisian Dongjak juga mengumumkan, pihaknya nggak berencana melakukan otopsi terh- adap ketiga jenazah. √ 8. Tapi belakangan ini ayah Leeteuk terlibat banyak hutang karena usahanya sudah bangkrut dan rumahnya juga dis- ita. √ 9. Begitu juga dengan member Suju yang langsung membatalkan berbagai kegiatannya saat itu. √ 10. Kangin yang sedang menjadi MC baru dalam program musik MBC Show Champion, langsung membatalkan penampilan spesialnya begitu mend- egar kabar duka dari keluarga sang leader Leeteuk. √ 11. Ryeowook yang gak bisa pergi di ten- gah acara pun menunjukkan kesedihannya di sepanjang acara. √ 12. Minhyuk BTOB yang saat itu menjadi tamu dalam ac- ara radio Sukira pun menyataka rasa belasungkawanya terhadap berita duka tersebut. √ 13. Aku tahu aku harusnya memberikan kekuatan untuk kalian namun maafkan aku karena aku sangat down dan √ Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa frekuensi kesalahan penggunaan ejaan yakni tanda hubung dan penulisan unsur serapan dalam bahasa asing pada berita utama Tabloid Gaul edisi 02tahun XIII berjumlah 18. membuat kalian semua khawatir. 14. “Hyung kakak yang selalu tersenyum dan menyapa kami dengan senyuman tanpa pernah gagal, bahkan hari ini. itu membuatku semakin terluka. Dengan hormat, aku harap mendiang beristirahat dalam damai,” tulis Doojoon lewat akun Twitternya. √ 15. Selain itu Changsun 2PM, juga memberikan dukun- gan untuk Leeteuk agar ia tetap kuat mengahadapi cobaan ini dengan mengatakan “Tetap kuat, Leeteuk Hyung. ” √ 16. Zhoumi, salah satu member Suju M yang kaget mendengar berita itu juga langsung menulis rasa duka citan- ya di twitter pribadinya “Sangat khawatir. Aku harap semuanya baik- baik saja bagi Leeteuk Hyung,” tulis Zhoumi. √ 17. Hal ini terlihat jelas dari raut wajah ked- uanya yang tampil dengan mata yang sembab dan wajah yang penuh duka. √ 18. Be strong, Leeteuk. √ Jumlah 12 6 a. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor satu Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor satu terjadi pada penulisan unsur serapan asing, yaitu pada kata leader. Kata ini merupakan unsur serapan yang digunakan untuk menyebut pemimpin dalam sebuah kelompok. Jika di dalam bahasa Indonesia terdapat kata yang sepadan, seperti ‗pemimpin’, seharusnya penulis menggunakan kata ini saja, tetapi karena si penulis tetap menggunakan kosakata asing ini, maka sebagai penanda huruf asing, kata ini harus dimiringkan. b. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua terjadi dari segi tanda hubung, yaitu pada kata ‗men-inggal’. Kata ini termasuk ke dalam kata jadian kompleks, maka dalam menganalisisnya menggunakan pedoman EYD yang menjelaskan bahwa imbuhan hendaknya dipisahkan dari kata dasar jika dipenggal. Kata ‗meninggal’ memiliki bentuk dasar kata ‗tinggal’ dengan imbuhan awal atau prefiks me-. Maka, pemenggalan yang tepat untuk bisa dipakai tanda hubung saat pergantian baris pada kata ini adalah ‗me-ninggal’ bukan ‗men-inggal’ seperti yang ditulis oleh penulis. c. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tiga Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tiga, terjadi pada unsur serapan asing yaitu pada kata fans. Jika seorang penulis menyerap kata ini tanpa menyesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia, meski kata ini sudah diketahui secara universal, maka penulisannya harus dimiringkan, karena bagimana pun juga kata ini belum termasuk ke dalam kosakata bahasa Indonesia. Kata fans sendiri sebenarnya memiliki kata yang sepadan dalam bahasa Indonesia, yaitu ‗penggemar’. d. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat terjadi dari segi tanda hubung, yaitu pada kata ‗paling’ dengan pemengg alan ‗pal-ing’. Kata ini sendiri termasuk ke dalam kata dasar. Untuk memenggal kata yang terdapat satu huruf konsonan, maka pemenggalan dilakukan sebelum konsonan tersebut. Begitupula dengan kata ‗paling’, apabila dipenggal maka bentuknya menjadi ‗pa.ling’. Oleh karena itu, bentuk ‗pa-ling’ lah yang tepat digunakan jika memakai tanda hubung dalam pada saat pergantian baris. e. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima terjadi dari segi tanda hubung, y aitu pada kata ‗mengenai’ dengan penggalan ‗men-genai’. Kata ini sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks. Kata ‗mengenai’ memiliki prefiks meng- dengan kata dasar ‗kena’ dan akhiran ‗-i’. Maka dari itu, seperti yang diketahui bahwa sebuah awalan atau prefiks harus dipisahkan dari kata dasar jika dipenggal, namun Akhiran –i, seperti yang telah disebutkan dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa yang Disempurnakan tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris. 6 Maka untuk memenggal kata yang tepat dalam keadaan seperti ini adalah dengan bentuk ‗me-ngenai’. f. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor enam Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor enam terjadi dari segi tanda hubung, yaitu pada kata ‗meminta’ dengan penggalan ‗mem-inta’. Kata ini sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks. Kata ‗meminta’ memiliki prefiks me- dengan kata dasar ‗pinta’ yang fonem p luluh menjadi m. Maka, untuk menggunakan tanda hubung pada saat pergantian baris dari segi pemenggalan yang tepat adalah ‗me-minta’. 6 Tim Penyusun, Pedoman Umum Ejaan Bahasa yang Disempurnakan, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, Cet XVIII, h. 62 g. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tujuh Kesalahan penggunaan tanda hubung terjadi pada kalimat nomor tujuh yaitu pada kata ‗terhadap’ dengan bentuk pemenggalannya, yaitu ‗terh-adap’. Kata ini sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks. Kata ‗terhadap’ memiliki prefiks atau awalan ter- dengan kata dasar ‗hadap’. Seperti yang diketahui bahwa dalam hal ini, sebuah awalan jika dipenggal itu harus dipisahkan tersendiri dari kata dasarnya. Oleh karena itu, pemenggalan yang tepat dengan menggunakan tanda hubung pada saat pergantian baris adalah ‗ter-hadap’. h. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor delapan Kesalahan yang terjadi pada kalimat nomor ini adalah penggunaan tanda hubung pada kata ‗disita’ dengan bentuk pemenggalan ‗dis-ita’. Kata ini sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks. Kata ‗disita’ memiliki prefiks di- dengan kata dasar ‗sita’.Untuk pemenggalan pada kata ini yang tepat pada saat pergantian baris dengan menggunakan tanda hubung adalah dengan memisahkan awalan dari kata dasarnya tersendiri, yaitu berbentuk ‗di-sita’. i. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sembilan Kesalahan penulisan unsur serapan asing terjadi pada kalimat ini, yaitu kata member. Kata ini sudah pasti berasal dari baha sa asing, yang berarti ‗anggota’ jika diindonesiakan. Meski kata ini sudah diketahui secara universal, namun bagaimana pun juga kata ini belm terdaftar dalam kosakata bahasa Indonesia, padahal di Indonesia terdapat kata yang seoadan dengan kata member tersebut. Oleh karena itu, penulisannya harus dimiringkan sebagai tanda bahwa kata ini berasal dari bahasa asing, bukan bahasa Indonesia. j. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sepuluh Kesalahan yang terjadi pada kalimat ini yaitu pada kata ‗mendengar’ dengan bentuk pemenggalan ‗mend-engar’. Kata ini sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks. Kata ‗mendengar’ memiliki prefiks men- dengan kata dasar ‗dengar’. Awalan dengan kata dasar perlu dipisahakan tersendiri jika dipenggal dan bentuknya menjadi ‗men-dengar’. k. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sebelas Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sebelas terjadi pada kata ‗ten-gah’. Kata ini sendiri termasuk ke dalam kata dasar. Dijelaskan dalam pedoman EYD bahasa Indonesia, pemenggalan yang tepat pada bentuk kata dasar yang di tengahnya terdapat gabungan konsonan, seperti –ng pada kata ‗tengah’ dilakukan dengan tetap mempertahankan kesatuan gabungan kosonan itu. Maka dari itu, pemenggalan yang tepat untuk bisa digunakan tanda hubung pada pergantian baris adalah berbentuk te-ngah. l. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua belas Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua belas terjadi pada kata ‗ac-ara’. Kata ini sendiri termasuk ke dalam kata dasar. Secara penyukuan, kata ini berbentuk a-ca-ra. Namun suku kata yang berupa satu vokal tidak ditempatkan pada ujung baris atau pangkal baris. 7 Maka dari itu, huruf vokal ‗a’ pada kata acara yang terletak di awal, tidak ditempatkan sendirian di ujung baris. Untuk itu, pemenggalan yang digunakan penulis jika berbentuk ‗ac-ara’ kurang tepat digunakan pada saat pergantian baris. Pemenggalan yang tepat adalah ‗aca-ra’. m. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tiga belas Kesalahan penulisan unsur serapan asing terjadi pada kalimat ini, yaitu kata down. Kata ini sudah pasti berasal dari bahasa asing, yang berarti sengsara; muram. 8 Kata itu memiliki 7 Ibid. 8 John M. Echols dan Hassan Shadilly, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT Gramedia, 1995, Cet. XXI, h. 195. makna demikian jika disesuaikan dengan kalimat nomor lima belas ini. Oleh karena itu, penulisannya harus dimiringkan sebagai tanda bahwa kata ini berasal dari bahasa asing, bukan bahasa Indonesia. n. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat belas Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat belas terjadi pada kata hyung. Kata ini diserapa dari bahasa Korea, yang berarti kakak; abang. 9 Kata ini digunakan untuk memanggil seorang laki-laki yang lebih dewasa panggilan seorang laki-laki ke laki-laki yang lebih dewasa. Penulis menggunakan kata serapan ini, kata yang belum menyesuaikan diri dengan lafal maupun ejaan bahasa Indonesia. Selain itu, kata ini belum termasuk ke dalam kosakata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penulisannya yang digunakan pada kata ini adalah dimiringkan. o. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima belas Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima belas terjadi dari segi tanda hubung, yaitu pada kata ‗dukun- gan’. Kata ini sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks. Untuk memenggal yang tepat pada kata ‗dukungan’ saat pergantian baris yaitu dengan bentuk ‗dukung- an’. Hal ini disesuaikan dengan prinsip pemenggalan dalam pedoman EYD yang memegang prinsip gramatikal, dikatakan bahwa sebuah akhiran hendaknya dipisahkan saat pergantian baris dengan menggunakan tanda hubung. p. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor enam belas Kesalahan penggunaan tanda hubung terjadi di kalimat ini, yakni pada kata ‗citanya’ dengan bentuk pemenggalan ‗citan- ya’. Kata ‗citanya’ sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks. Hal yang perlu diketahui bahwa sebuah akhiran 9 Kamus Korea-Indonesia, h.154. perlu dipisahkan dari kata dasar secara tersendiri jika dipenggal, karena kata ini memiliki akhiran berupa pronomina ‗-nya’ dengan kata dasar ‗cita’. Oleh karena itu, penggalan yang tepat pada saat pergantian baris p ada kata ini adalah ‗cita- nya’. q. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tujuh belas Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tujuh belas terjadi dari segi tanda hubung, yaitu kata ‗keduanya’ dengan bentuk pemenggalan ‗ked-uanya’. Kata ini sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks. Kata ‗keduanya’ memiliki kata das ar ‗dua’, awalan ke- dan akhiran berupa pronomina -nya. Sebuah awalan maupun akhiran harus dipisahkan dari kata dasarnya jika dipenggal, maka bentuknya adalah ke-dua-nya. Oleh karena itu, penggunaan tanda hubung pada hal ini yang tepat pada kata ‗keduanya’ adalah ‗ke- duanya’. r. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor delapan belas Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor delapan belas terjadi dari segi penulisan unsur serapan asingnya, yaitu be strong. Istilah ini merupakan bagian dari bahasa asing, yaitu bahasa Inggris, yang berarti ‗kuatlah’. Karena kata ini merupakan bahasa asing, maka penulisannya harus dimiringkan. 3. Kesalahan penggunaan ejaan dalam berita utama headline edisi 03Tahun XIII TABEL 3 EDISI 03 No Kalimat Tanda Hubung Unsur Serapan Bahasa Asing 1. Salah satu member 2PM yang sekarang sedang menjalani pernikahan virtual di ‗We Got Married’, Wooyoung kabarnya juga menyumbangkan satu lagu buatannya berjudul Merry Go Round di album ini. √ 2. Album tersebut bakal dibuat dalam 3 versi yaitu, versi regular, limited edition versi A dan limited edition versi B. √ 3. Kabarnya buat kalian yang membeli edisi terbatas album Genesis of 2PM ini, bakal dapet bonus plus-plus berupa sebuah DVD dan juga special box dari 2PM. √ 4. Di album ini 2PM memang terlihat gak mengubah konsep mer- eka. √ 5. Imej 2PM tetap seperti di awal debutnya yaitu boyband badboy walaupun Nickhun Cs terlihat lebih trendy dan lebih cool di foto teaser yang beredar. √ √ √ √ √ 6. Hal itu emang terlihat di beberapa MV yang sudah dirilis sep- erti sep-eti Give Me Love dan juga Winter Games. √ 7. Semua member 2PM terlihat menggunakan trench coat ala mafia di Italia. √ 8. 2PM sudah merilis MV short version dari ketiga lagu tersebut. √ 9. Keenam personil 2PM menampakkan wajah cerian- ya saat berhadapan dengan mod- el cewek di MV itu. √ √ √ 10. Walaupun tetap menggunakan coat yang berwarna gelap, 2PM tetap terlihat segar dan cerah di MV tersebut. √ 11. Selain itu lagu ini juga sempat dinyanyikan oleh 2PM saat acara jumpa fans di Jepang beberapa waktu yang lalu dan mendapat sambutan hangat dari para penggemar. √ 12. Konser 2PM ini bakal dilangsungkan bersamaan dengan per- ilisan albumnya, mulai 27 Januari sampai 3 Maret mendatang di beberapa wilayah di Jepang. √ 13. Yup, syuting MV emang dilakukan di Jerman. √ 14. Step by Step merupakan salah satu lagu single yang akan masuk ke daftar √ Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa frekuensi kesalahan penggunaan ejaan yakni tanda hubung dan penulisan unsur serapan dalam bahasa asing pada berita utama Tabloid Gaul edisi 03tahun XIII berjumlah 21. a. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor satu Kesalahan penulisan unsur serapan asing terjadi pada kalimat ini, yaitu kata member. Kata ini sebenarnya memiliki kata yang sepadan di dalam bahasa Indonesia yaitu ‗anggota’. Meski kata member sudah diketahui secara universal, namun kata ini belum disesuaikan ejannya ke dalam bahasa Indonesia. Selain itu, kata ini belum terdaftar ke dalam kosakata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penulisannya harus dimiringkan sebagai tanda bahwa kata serapan masih menggunakan ejaan asing bahasa asing, bukan bahasa Indonesia. b. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat ini terjadi pada istilah limited edition. Istilah ini diserap dari bahasa asing, yakni Inggris. Istilah ini sebenarnya sudah mengalami proses terjemahan ke dalam bahasa Indonesia, yaitu ‗edisi terbatas’. Namun apabila seorang penulis tetap menggunakan kata limited edition pada penulisannya, maka penulisannya harus dimiringkan, karena kata ini merupakan istilah asing. album Jepang terbaru mereka Genesis of 2PM. 15. Seperti yang dilansir allkpop, 2PM pergi ke Jerman untuk mengambil bagian dalam konser peringatan sebagai perwakilan idol grup Korea. √ Jumlah 5 16 c. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tiga Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tiga terjadi pada kata special box. Istilah ini diserap dari bahasa asing, yaitu bahasa Inggris. Kedua kata yang membentuk istilah ini berarti ‗boks special’ atau ‗kotak khusus’. Baik kata special maupun box sebenarnya sudah mengalami proses adaptasi, yaitu dengan struktur ‗spesial’ dan ‗boks’. Jika penulis sebuah berita tetap menggunakan kedua kata yang membentuk istilah ini dengan bentuk special box, maka seharusnya penulisannya dimiringkan. Istilah ini mengalami kesalahan dalam penggunaan unsur serapan bahasa asing. d. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat Kesalahan penggunaan tanda hubung terjadi pada kalimat ini yakni pada kata ‗mereka’ dengan penulisan mer-eka. Kata ini sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks. Dalam menganalisisnya menggunakan pedoman EYD yang menyatakan bahwa tanda hubung digunakan dalam menyambung suku-suku kata dasar terpisah oleh pergantian baris. Pada kata ‗mereka’, penyukuannya berbentuk me-re-ka, maka apabila penyukuannya berbentuk mer-eka adalah kurang tepat. Oleh karena itu, penyukuan pada kata tersebut seharusnya adalah me-reka. e. Kesalaha penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima Kesalahan penggunaan ejaan yang pertama pada kalimat ini adalah pada kata “boyband’. Di Indonesia selalu menggunakan istilah ini, karena di dalam bahasa Indonesia belum menemukan istilah yang tepat untuk mengganti kata tersebut. Kata boyband sendiri adalah sebuah istilah untuk menyebut kelompok grup musik pria yang bisa menari dan menyanyi, seperti SMASH dan Super Junior. Sampai saat ini, kata boyband belum diputuskan menjadi bagian dari koskata bahasa Indonesia. Meski istilah ini sudah diketahui oleh khalayak, apalagi setelah industri musik Korea mulai mempengaruhi permusikan Indonesia dengan konsep boyband-nya, namun istilah ini masih menjadi bagian bahasa asing, belum disesuaikan pula ejaannya. Untuk itu penulisann yang seharusnya dipakai pada istilah ini adalah dengan dimiringkan. Kesalahan kedua terjadi pada istilah badboy. Istilah ini biasa digunakan dalam bahasa asing, yang bermakna laki-laki yang bersikap nakal atau berandal. Sesungguhnya kata laki- laki nakal ini bisa digunakan untuk menggantikan istilah badboy. Walaupun istilah yang berasal dari bahasa Inggris ini sudah diketahui secara umum, namun istilah ini belum termasuk ke dalam kosakata bahasa Indonesia. Untuk itu, karena penulis tabloid tetap menggunakan kata badboy, maka penulisannya pun harus dimiringkan. Kesalahan ketiga adalah pada kata trendy. Kata ini sebenarnya sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan proses adopsi , dengan bentuk ‗trendi’. Kata trendi sudah disesuaikan lafal dan ejaanya, begitupula dengan maknanya. Bahasa Indonesia menyerap makna kata itu secara bersamaan dengan struktur katanya. Biasanya proses adopsi terjadi di saat bahasa Indonesia tidak memiliki kata yang sepadan dengan kata asing tersebut. Walaupun ada, maknanya terlalu panjang, sehingga kata ‗trendi’ dirasa lebih tepat dipakai. Kata trendi sendiri di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bergaya mutakhir; memiliki tren; bergaya modern; mengetren. Jika penulis sebuah berita tetap menulis dengan kata trendy, maka seharusnya kata ini dimiringkan dalam penulisannya, karena kata ini merupakan kata asing, yaitu bahasa Inggris. Kesalahan keempat terjadi pada kata cool. Kata ini diserap dari bahasa asing, yang berari ‗keren’ gagah. Karena penulis tetap menggunakan kata cool dalam penulisannya, meski di dalam bahasa Indonesia terdapat kata yang sepadan, maka penulisan kata cool seharusnya dimiringkan. Kesalahan terakhir adalah pada kata teaser. Kata ini memang dipakai secara universal, termasuk di Indonesia. Kata ini biasa digunakan pada album lagu, sebuah foto-foto maupun video yang bertujuan untuk mempromosikan ke khalayak sebelum album itu dirilis sepenuhnya. Karena di dalam bahasa Indonesia, belum ditemukan kata yang sepadan dengan kata itu dan belum dimasukkan ke dalam kosakata bahasa Indonesia, maka penulisan kata ini seharusnya dimiringkan. f. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor enam Kesalahan penggunaan ejaan yang terjadi pada kalimat nomor enam ini adalah kata ‗sep-erti’. Kata ‗seperti’ ini sendiri merupakan kata dasar. Pemenggalan kata ‗sep-erti’ kurang tepat digunakan, khususnya pada saat pergantian baris. Untuk itu, pemenggalan yang tepat adalah ‗se-perti’. g. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor tujuh Kesalahan yang terjadi pada kalimat ini adalah pada kata trenchy coat. Kata ini diserap dari bahasa asing, yang memiliki makna ‗jas hujan’. Jika penulis suatu berita tetap menulis dengan menggunakan kata trenchy coa ’ meski di dalam bahasa Indonesia memiliki kata yang sepadan, maka penulisan kata tersebut harus dimiringkan, karena bagaiman pun juga kata trenchy coat merupakan kata yang berasal dari bahasa asing. h. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor delapan Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor delapan terjadi dari segi penulisan istilah asing, yaitu short version. Istilah ini sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan proses terjemahan langsung, yaitu versi pendek. Oleh karena itu, penulisan short version ini harus dimiringkan sebagai tanda bahwa istilah ini bukan termasuk ke dalam kosakata bahasa Indonesia, meski sesungguhnya istilah tersebut sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia. i. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sembilan Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sembilan yang pertama adalah pada kata personil. Kata ini sudah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dengan berbentuk kata ‗personel’. Kata ini di dalam KBBI berarti pegawai; anak buah; awak. Jika seorang penulis tetap menggunakan kata ‗personil’ dalam penulisannya, maka seharusnya dimiringkan, karena kata ini belum menjadi bagian kosakata bahasa Indonesia. Kesalahan selanjutnya terjadi dari segi tanda hubungnya, yaitu pada kata ‗cerianya’ dengan bentuk pemenggalan ‗cerian-ya’ dan ’model’ mod-el. Dalam pemenggalan kata- kata ini dengan menggunakan tanda hubung pada saat pergantian baris yang tepat adalah ‗ceria-nya’ dan mo-del’. Kata ‗cerianya’ memiliki kata dasar ‗ceria’ dan pronominal –nya di akhir kata tersebut, seperti yang diketahui bahwa dalam pemenggalan, sebuah akhiran hendaknya dipisahkan tersendiri dari kata dasarnya. Kata ‗cerianya’ sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks sedangkan kata ‗model’ termasuk kata dasar. La lu mengenai kata ‗model’, kata ini dipenggal demikian karena kata ini mengandung satu huruf konsonan, maka pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu, yaitu pada fonem d. j. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sepuluh Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sepuluh terjadi pada kata coat. Kata ini diserap dari bahasa asing, yang memiliki makna ‗jas’. Karena kata ini belum terdaftar ke dalam kosakata bahasa Indonesia dan ejaan maupun lafalnya belum disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia, maka penulisannya harus dimiringkan. k. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor sebelas Kesalahan yang terjadi pada kalimat ini adalah penulisan unsur serapan asing, seperti kata fans. Kata ini merupakan kosakata bahasa Inggris, yang berarti ‗penggemar’. Meski kata ini dikenal secara umum, namun kata fans belum menjadi bagian bahasa Indonesia. Karena kata ini merupakan kosakata asing, maka penulisannya harus dimiringkan. l. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua belas Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor dua belas terjadi pada kata ‗per-ilisan’. Kata ‗perilisan’ sendiri termasuk ke dalam kata jadian kompleks. Kesalahan yang terjadi pada kata ini merupakan kesalahan penggunaan tanda hubung. Untuk memenggal kata yang memiliki awalan dan akhiran, hal yang perlu dilakukan adalah dengan memisahkan awalan dari kata yang mengikutinya maupun akhiran dengan kata yang mendahuluinya. Dalama kasus kata ‗perilisan’, kata ini memiliki awalan pe- dengan akhiran –an dan kata dasarnya ‗rilis’ pe-ri.lis-an. Maka pemenggalan yang tepat pada saat pergantian baris pada kalimat nomor ini, yaitu ‗pe-rilisan’. m. Kesalahan penggunaan ejaan pada kaliamt nomor tiga belas Kesalahan penulisan unsur serapan terjadi di kalimat nomor dua belas ini, yaitu pada kata ‗yup’. Kata ‗yup’ diserap dari bahasa asing pegaulan. Jika dipadankan, kata ‗yup’ sama dengan ’ya’ atau ‗benar’ di dalam kosakata bahasa Indonesia yang tepat. Karena kata-kata ini merupakan unsur serapan asing dalam bahasa gaul, yaitu kata ‗yup’, maka penulisannya harus dimiringkan. n. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor empat belas Kesalahan dalam penulisan unsur serapan asing terjadi di kalimat nomor empat belas ini. Kata yang mengalami kekurangtepatan tersebut adalah single. Kata ini di dalam kalimat nomor ini berarti bahwa lagu yang diproduksi sebuah kelompok boyband tersebut berjumlah satu. Kata ‗satu’ inilah yang menjadi arti dari kata single. Kata ini sering digunakan di dalam bahasa Indonesia, hal ini dikarenakan belum ada kata yang pas untuk digunakan dalam situasi yang terdapat di kalimat ini. Namun, pada kenyataannya bahwa kata itu tetap bukan anggota kosakata bahasa Indonesia, maka penulisannya harus dimiringkan. o. Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima belas Kesalahan penggunaan ejaan pada kalimat nomor lima belas adalah pada kata idol. Kata ini sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan proses adaptasi. Bentuk kata idol dalam bahasa Indonesia yang sudah disesuaikan penulisan ejaannya adalah ‗idola’. Di dalam KBBI kata ‗idola’ berarti orang, gambar, patung, dan sebagainya yang menjadi pujaan. Oleh karena penulis tetap menuliskan dengan kata idol, maka kata tersebut termasuk dalam kesalahan dan penulisannya harus dimiringkan. Berdasarkan tabel-tabel tersebut dianalisis pada bagian berita utama headline di ketiga edisi tabloid Gaul ini, terdapat dua tabel dengan menganalisis dari tanda hubung, dan penulisan unsur serapan dalam daerahasing. Berikut ini rincian frekuensi kesalahan ejaan dari kedua bagian tersebut. Tabel Rekapitulasi Data No Edisi Tabloid Tanda Hubung Unsur Serapan Bahasa Asing 1. 6 — 12 Januari 2014 9 16 2. 13 — 19 Januari 2014 12 6 3 20 — 26 Januari 2014 5 16 Jumlah 26 38

D. Interpretasi Data

Berdasarkan analisis tersebut, hasil analisis dapat diketahui bahwa ada 2 jenis kesalahan ejaan yang terdapat dalam berita utama headline di tabloid Gaul edisi Januari 2014. Kedua kesalahan tersebut adalah penggunaan tanda hubung dan penulisan unsur serapan dalam bahasa asing. Kesalahan penulisan unsur serapan bahasa asing memiliki frekuensi terbanyak, yaitu berjumlah 38, sedangkan tanda hubung sendiri berjumlah 26. 68 BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian bahwa bentuk kesalahan ejaan yang tampak di tabloid Gaul edisi Januari 2014 adalah sebagai berikut: 1. Kesalahan ejaan bagian penulisan unsur serapan dalam bahasa asing menduduki frekuensi kesalahan terbanyak, yaitu sebanyak 38 kesalahan. 2. Kesalahan penggunaan tanda hubung sebanyak 26 kesalahan. Lalu mengenai implikasi terhadap pembelajaran bahasa Indonesia dalam bentuk kesalahan penggunaan tanda hubung dan penulisan unsur serapan dalam bahasa asing adalah: 1. Penggunaan ejaan, yakni tanda hubung dan cara menulis unsur serapan dalam bahasa asing dapat dijadikan sumber belajar bahasa Indonesia. 2. Tabloid remaja dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam hal mempelajari penggunaan ejaan, yakni tanda hubung dan penulisan unsur serapan dalam bahasa asing, karena sesuai dengan usia para siswa yang masih tingkat SMP.

B. Saran

Berdasarkan implikasi tersebut, maka dapat disimpulkan beberapa saran adalah sebagai berikut: 1. Guru dapat menjadikan tabloid remaja sebagai media pembelajaran. 2. Guru mengemukakan alasan yang tepat kepada siswa dalam menjelaskan penggunaan ejaan saat proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. 3. Siswa diminta untuk memperhatikan dan mempelajari bentuk-bentuk penulisan di media massa, khususnya tabloid. 4. Sekolah menyediakan tabloid atau media massa lainnya di perpustakaan sebagai bahan pembelajaran. 5. Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Anneahira. “Sejarah Tabloid”. http: www.anneahira.comtabloid.htm. 22 April 2014. Anwar, Rosihan. Bahasa Jurnalistik Indonesia dan Komposisi. Yogyakarta: Media Abadi. Cet V. 2004. Ardianto. “Definisi Media Massa Menurut Para Ahli.” http:definisiahli.blogspot.com201305definisi-media-masa-menurut- ahli-ardianto.html . 19 Agustus 2014. Asih Anggarani dkk. Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2006. Atikah Anindyarini dkk. Bahasa Indonesia untuk SMPMTS Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan. 2008. Azenismail. “Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia”. http:azenismail.wordpress.com20110929fungsi- dan-kedudukan-bahasa-indonesia . 24 September 2013. Badudu, JS. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar II. Jakarta: Gramedia. Cet. V. 1994. Doug Newsom dan James A Wallert. News For The Mass Media Media Writing. California: Wadsworth Publishing Company. 1985. E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo. Cet XI. 2009. Hasan Alwi, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Cet. VIII. 2010. Hidayat, A Aziz Alimul. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Cet. III. 2008.