45
- Saldo minimal setiap penarikan minimal Rp. 10.000,- - Penarikan maksimal Rp. 500.000,- perhari
4. Simpanan Walimah - Merupakan simpanan persiapan untuk menuju ke pelaminan
- Pembukaan simpanan minimal 3 tiga bulan sebelum walimahnikah - Penarikan hanya dapat dilakukan satu bulan menjelang walimah
- Setoran awal minimal Rp. 25.000,- - Setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000,-
- Saldo minimal setiap penarikan minimal Rp. 10.000,-
5. Simpanan Idul Fitri - Pembukaan simpanan minimal 3 tiga bulan sebelum Hari Raya Idul Fitri
- Penarikan hanya dapat dilakukan 2 dua pekan sebelum Hari Raya Idul Fitri - Setoran awal minimal Rp. 10.000,
- Setoran selanjutnya minimal Rp. 2.500,- - Saldo minimal setiap penarikan Rp. 10.000,-
46
6. Simpanan Haji - Merupakan simpanan yang diperuntukkan untuk menunaikan Ibadah Haji
Umroh - Setoran dapat dijemput ke rumah kantor
- Setoran awal minimal Rp. 100.000,- - Setoran selanjutnya minimal Rp. 50.000,-
- Saldo minimal setiap penarikan minimal Rp. 10.000,-
B. Mekanisme Pembiayaan Murabahah di BMT Nurul Falah 1. Pengertian Pembiayaan Murabahah.
Pembiayaan murabahah adalah salah satu produk unggulan yang ada di BMT Nurul Falah dalam lending product. Prinsip dasar BMT adalah menghimpun
dana dari masyarakat dan menyalurkan dana dari dan untuk masyarakat. Untuk itu, BMT sebagai lembaga keuangan dalam bentuk koperasi simpan pinjam unit
syari’ah tidak lepas dari prinsip operasional tersebut, diantaranya melalui pembiayaan Murabahah, sebagai
langkah untuk menyalurkan dana yang dihimpun oleh BMT.
Pembiayaan Murabahah
merupakan interpretasi
dari pembiayaan
berdasarkan prinsip jual beli, hal ini dimungkinkan untuk menghindari praktek sistem bunga yang di praktekkan di bank konvensional. BMT Nurul Falah
mengartikan pembiayaan Murabahah sebagai bentuk jual beli dengan keuntungan
47 yang disepakati bersama antara pihak BMT dengan pihak nasabah,
44
dalam hal ini pihak BMT diartikan sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli, yang mana
dalam pengadaan barang yang akan dibeli oleh nasabah pihak BMT mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari suplaier yang dikehendaki dengan
penuh tanggung jawab. Dalam akad Murabahah tertuang berapa pembiayaan yang akan disetujui, besarnya angsuran dan mark up yang diambil oleh pihak BMT.
Syarat utama dalam pembiayaan Murabahah adalah mengetahui harga dasar dan keuntungan yang disepakati. Dalam mengartikan harga dasar BMT Nurul
Falah mengartikan sebagai harga yang sesungguhnya dari suplaier, hal ini tentunya dibuktikan dengan menunjukkan kwitansi dari pihak suplaier. Adapun mengenai
rincian biaya-biaya yang terkait dengan pengadaan barang tersebut seperti biaya tranportasi, akomodasi dan administrasi merupakan tanggungan dari pihak BMT
Nurul Falah yang mana biaya tersebut tidak ditambahkan menjadi harga dasar dari suatu barang.
Dalam pembebanan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh BMT terkait dengan pengadaan barang yang diinginkaan oleh nasabah tersebut tidak ditambahkan
dalam harga dasar suatu barang akan tetapi dimasukkan dalam biaya administrasi yang besarnya 2 dari total pembiayaan yang dikeluarkan oleh BMT Nurul Falah,
biaya administrasi tersebut dibayarkan ketika nasabah sudah disetujui permohonan pembiayaannya dan sudah dapat dicairkan oleh nasabah.
44
Wawancara dengan Ibu Ellawati. Staf Keuangan BMT Nurul Falah, tanggal 03 Agustus 2015.
48 Biaya administrasi tersebut diambil oleh manajemen BMT dengan
mengasumsikan biaya apa saja yang akan dikeluarkan oleh pihak BMT dalam setiap tahunnya untuk keperluan administrasi BMT dan biaya yang harus
ditanggung oleh BMT dalam menjalani bisnis ini, dengan asumsi tersebut maka tidak adanya standar yang menyatakan tentang biaya-biaya yang terkait dengan
pembiayaan suatu nasabah. Selain itu hal ini juga ditempuh untuk menutupi dari pengeluaran yang dikeluarkan oleh BMT kepada nasabah yang permohonan
pembiayaannya tidak disetujui oleh BMT. Keuntungan yang disepakati dalam pembiayaan Murabahah adalah hasil dari
pembicaraan dari pihak nasabah dengan pihak BMT Nurul Falah dimana dalam pembicaraan tersebut menentukan berapa besar keuntungan yang akan diambil
oleh pihak BMT, hal ini dikarenakan Murabahah merupakan pembiayaan dengan prinsip jual beli. Akan tetapi, setiap lembaga keuangan pastilah mempunyai batas
limit dari keuntungan yang harus mereka peroleh kerena lembaga keuangan tentunya membutuhkan dana yang cukup untuk menggaji karyawan dan
operasionaal kantor. Adapun batas limit yang diterapkan di BMT Nurul Falah yaitu sebanding dengan 2 perbulan dari harga dasar suatu barang tersebut.
Dalam pembiayaan Murabahah terutama yang bertujuan untuk pembelian kendaraan bermotor nasabah dapat memberikan uang muka kepada BMT dalam
pembelian kendaraan bermotor, dan besarnya uang muka yaitu 30 dari harga pembelian motor. Hal ini terkait dengan sifat dari pembiayaan ini yang