Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mitra Dalam Memilih Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah Di Bmt Berkah Madani Cimanggis Depok
i
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MITRA
DALAM MEMILIH MENGGUNAKAN PRODUK PEMBIAYAAN
MURABAHAH DI BMT BERKAH MADANI CIMANGGIS DEPOK
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Chitra Dwiratih Aviza
109046100265
KOSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
(2)
(3)
(4)
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama Mahasiswa : Chitra Dwiratih Aviza
NIM : 109046100265
Fakultas : Syariah dan Hukum
Konsentrasi : Perbankan Syariah
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, maka saya siap untuk dikenai sanksiberdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, Januari 2013
(5)
ABSTRAK
Chitra Dwiratih Aviza. 109046100265. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mitra Dalam Memilih Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah di BMT Berkah Madani Cimanggis Depok. Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1434 H/2013 M.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mitra dalam memilih menggunakan produk pembiayaan murabahah di BMT Berkah Madani Cimanggis Depok. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dengan memberikan kuesioner kepada mitra BMT Berkah Madani dengan total sampel sebanyak 45 responden yang terdiri dari 31 item/pertanyaan. Dalam menentukan sampel ini metode yang digunakan adalah accidental sampling. Uji statistik yang digunakan adalah analisis faktor dengan bantuan analisis program SPSS versi 16.
Hasil penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mitra dalam memilih menggunakan produk pembiayaan murabahah di BMT Berkah Madani menunjukkan adanya 5 faktor yang terbentuk yaitu: 1. Faktor referensi yaitu variabel variabel teman/kenalan (0,922), variabel dorongan dari pihak keluarga (0,802), variabel beban administrasi (0,881), variabel beban angsuran (0,782), variabel bebas riba (0,816), variabel transaksi di BMT secara halal dengan faktor loading (0,662), dan variabel tingkat bagi hasil tidak memberatkan (0,449). 2. Faktor produk. Terdiri dari variabel mendapatkan informasi dari keluarga (0,432), variabel mencari tahu semua hal yang berhubungan dengan produk (0,665), variabel produk bermanfaat (0,811), variabel produk bervariatif (0,819), variabel produk sesuai harapan (0,801), dan variabel tingkat margin tidak memberatkan (0,449). 3. Faktor pelayanan. Terdiri dari variabel dekorasi kantor (0,652), variabel penampilan karyawan (0,495), variabel tidak menunggu lama (0,813), variabel pelayanan yang cepat (0,866), dan variabel persyaratan yang mudah (0,646). 4. Faktor syariah. Terdiri dari variabel operasional sesuai syariah (0,872). 5. Faktor kebutuhan. Terdiri dari variabel sikap karyawan (0,600) dan memperoleh keuntungan (0,774).
Diantara 5 faktor yang terbentuk tersebut terdapat 1 faktor yang paling mempengaruhi keputusan mitra dalam memilih menggunakan produk pembiayaan
murabahah karena memiliki nilai korelasi yang cukup karena diatas angka 0,5. Kata kunci : Mitra, Pembiayaan Murabahah, Analisis faktor
Pembimbing : Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si
(6)
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuni-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
MITRA DALAM MEMILIH MENGGUNAKAN PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT BERKAH MADANI Cimanggis Depok”. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari jaman kebodohan (jahiliyah) menuju jaman yang penuh cahaya Islam.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus di selesaikan sebagai syarat guna meraih gelar S.E,Sy di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi. Oleh karena itu, syukur Alhamdulillah penulis hanturkan atas kelancaran dan kemudahan yang telah Allah SWT berikan. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag., selaku Ketua Program Studi Muamalat, dan Bapak Mu’min Rouf, MA., selaku Sekertaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang banyak berperan dalam memberikan bimbingan, arahan, koreksi dan saran hingga skripsi ini terselesaikan. Terimakasih atas ilmu yang Bapak berikan selama ini.
4. Segenap dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta terima kasih atas ilmu yang diberikan kepada penulis, semoga ilmu ini dapat bermanfaat dunia dan akhirat.
5. Bapak Ir. H. Zainal Zayadi dan Keluarga besar BMT Berkah Madani Cimanggis Depok yang telah memberikan kesempatan, waktu, dan bantuan guna melengkapi data penelitian yang dibutuhkan.
6. Dengan rasa cinta yang mendalam penulis sampaikan rasa terima kasih kepada kedua Orang Tua tercinta. Mama Hj. Nina Frida, papa M. Nuzly yang selalu memberikan doa dan kasih sayangnya dengan penuh kesabaran dan pengertian hingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini. Hanya mama dan papa dorongan terbesarku untuk dapat merampungkan perkuliahan ini.
(7)
7. Kakak penulis Chakra Juniz Nazharja, yang selalu memberikan motivasi dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat penulis tersayang Ibnatul Wadhiyyah, Karina Dwi Lestari, Darwati, Ayu Pripuspita, Novi Hafsika, dan Suci Mayangsari yang selalu membantu ku dan juga memberikan motivasi kepada penulis. Terima kasih atas dukungan, bantuan dan kebersamaannya selama ini dalam suka maupun duka.
9. Teman-teman terbaikku Lia, Ririz, Kiki, Shinta, Anggi, Hanna, Fadhilah, dan Fachrur terima kasih atas semangat kalian kepada penulis. Walaupun terkadang aku bosan mendengar pertanyaan “kapan lulus chit ?” tapi pertanyaan itu menjadi cambuk bagiku untuk dapat segera menyelesaikan skripsi ini.
10.Untuk semua teman-teman seperjuangan khususnya Perbankan Syariah kelas G angkatan 2009 penulis ucapkan terima kasih telah menjadi teman diskusi selama proses perkuliahan, semoga silahturahmi kita tetap terjalin.
11.Kepada seluruh responden/ mitra BMT Berkah Madani yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi lembar kuesioner penulis. Semoga bantuan dan doanya dibalas oleh Alaah SWT dan dijadikan catatan amal kebaikkan.
Jakarta, Januari 2013
(8)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ... iii
LEMBAR PERNYATAAN ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
E. Studi Review Terdahulu ... 6
F. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
A. Perilaku Konsumen ... 10
1. Definisi Perilaku Konsumen ... 10
2. Model Perilaku Konsumen ... 11
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 13 B. Pemasaran ... 17
1. Pengertian Strategi Pemasaran ... 18
2. Bauran Pemasaran ... 18
(9)
C. Pembiayaan ... 23
1. Pengertian Pembiayaan ... 23
2. Jenis-Jenis Pembiayaan ... 24
3. Pengertian Pembiayaan Murabahah ... 25
4. Jenis Pembiayaan Murabahah ... 27
5. Prinsip Penyaluran Pembiayaan ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 30
A. Metode Penelitian ... 30
B. Jenis dan Sumber Data ... 30
C. Populasi ... 31
D. Sampel ………. 31
E. Teknik Pengambilan Sampel ………... 31
F. Operasional Variabel dan Penelitian ... 32
G. Teknik Pengambilan Data ... 33
H. Teknik Analisis Data ... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42
A. Karakteristik Responden ... 42
B. Hasil Kuesioner ... 44
C. Analisis Faktor ... 60
BAB V PENUTUP ... 75
A. Kesimpulan ... 75
B. Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(10)
DAFTAR TABEL
No. Keterangan
1.1 Perbedaan Skripsi Penulis Dengan Skripsi yang Lain ... 6
3.1 Variabel Penelitian ... 32
3.2 Uji Validitas ... 35
3.3 Uji Reabilitas ... 36
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 42
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 43
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan ... 44
4.4 Biaya Administrasi ... 47
4.5 Operasional Sesuai Syariah ... 50
4.6 Pelayanan Tidak Menunggu Lama ... 53
4.7 Pencairan Lebih Cepat Dibanding Lembaga Lainnya ... 54
4.8 Tingkat Bagi Hasil yang Kompetitif ... 56
4.9 Tingkat Margin TidakMemberatkan ... 57
4.10 Pemenuhan Kebutuhan ... 58
4.11 KMO and Bartlett’s test ... 61
4.12 KMO and Bartlett’s test ... 62
4.13 Communalities ... 63
4.14 Total Variance Explained ... 66
4,15 Component Matrix ... 67
4.16 Rotated Component Matrix ... 68
(11)
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan
2.1 Model Prilaku Konsumen ... 12 2.2 Konsep Inti Pemasaran ... 18 2.3 Proses Keputusan Pembelian ... 22
(12)
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Negara Indonesia memiliki peluang sebagai Negara yang memiliki pangsa pasar syariah terbesar dengan populasi penduduk beragama Islam tersebar di dunia. Dalam perkembangannya, ekonomi syariah mendapat tanggapan yang cukup baik. Maka dari itu, saat ini banyak bermunculan lembaga berbasiskan nama syariah. Adapun lembaga keuangan yang ada saat ini di Indonesia yang berlebel syariah meliputi Bank Syariah, Koperasi Syariah, Baitul Maal Wa Tanwil, Asuransi syariah, Pegadaian syariah, dan lain sebagainya. Seiring dengan berkembangnya sistem syariah, pemerintah mengesahkan peraturan yang mengatur tentang syariah yaitu Undang- Undang no 21 Tahun 2008 mengenai Perbankan Syariah.1
Saat ini perkembangan di bidang jasa, khususnya perbankan sedang pesat. Jasa merupakan kegiatan yang dapat diidentifikasikan secara tersendiri, yang pada hakekatnya bersifat tak teraba, yang merupakan pemenuhan, kebutuhan dan tidak harus terikat pada penjualan produk atau jasa lain.2 Dahulu nasabah mencari bank, sekarang bank mencari nasabah, maka bank dituntut mampu menawarkan
1
Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah, “UU No 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah”, artikel diakses pada tanggal 21 Oktober 2013 dari http://ekonomisyariah.info/blog/2013/02/13/uu-ri-no-21-tahun-2008-tentang-perbankan-syariah/
2
William J stantom, Prinsip Manajemen Pemasaran, ( Jakarta: Penerbit Erlangga, 1996), h. 220
(13)
produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan nasabah. Dengan memanfaatkan produk yang ditawarkan, perbankan harus dapat merebut perhatian calon nasabah tidak hanya sekedar memperkenalkan, tetapi juga mengandung unsur persuasi.
Perkembangan perbankan syariah yang pesat tersebut tentunya juga berdampak pada lembaga keuangan lainnya seperti Baitul Maal Wa Tamwil. Misi BMT adalah membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian dan struktur berlandaskan syariah dan di ridhoi Allah SWT, yang tidak ada unsur bunga atau ribawi, kegiatan yang banyak memfokuskan menarik dan menyalurkan uang dari dan kepada masyarakat.3
Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) lahir ditengah tengah masyarakat dengan tujuan memberikan solusi pendanaan yang mudah dan cepat, terhindar dari jerat rentenir dan berlandaskan pada prinsip syariah. Baitul Maal Wa Tamwil Berkah Madani adalah salah satu lembaga keuangan syariah yang harus mampu bersaing secara kompetitif. Hal ini tentunya akan memotivasi untuk BMT Berkah Madani untuk meningkatkan mutu pelayanannya dikarenakan ketatnya persaingan.
Konsumen adalah objek luar bagian terpenting bagi setiap perusahaan/ lembaga. Perilaku konsumen oleh karenanya menjadi perhatiaan bagi perumus strategi pemasaran dalam setiap perusahaan/ lembaga.4 Keberagaman produk dan jasa yang beragam oleh lembaga keuangan mikro tidak hanya memberikan
3
Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h.248
4
Hotniar Siringoringo, “Peran Bauran Pemasaran Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen”, Jurnal Ekonomii dan Bisnis, Jilid 9 (Tahun 2004): h.125
(14)
kesempatan yang lebih luas bagi konsumen untuk memilih lembaga keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, namun juga menimbulkan keraguan karena terlalu banyaknya pilihan yang ditawarkan. Motivasi anggota untuk memilih suatu produk adalah manfaat yang diperoleh dari produk tersebut. Produk yang digunakan nantinya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehingga tercipta kepuasan. Dari keinginan inilah memunculkkan keputusan seorang konsumen untuk menggunakan suatu produk. Oleh sebab itu lembaga keuangan perlu memantau perilaku konsumen dalam melakukan keputusan yang dipertimbangkan jika mereka ingin memilih suatu produk di lembaga keuangan. Pada saat memutuskan untuk memilih suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, konsumen akan mencari informasi tentang produk tersebut sehingga akan terbentuk keputusan pembelian suatu produk.5
Bagi mitra BMT Berkah Madani Cimanggis Depok, keputusan untuk memilih pembiayaan tentunya didasarkan pada berbagai pertimbangan. Umumnya mitra yang ada di BMT Berkah Madani dipengaruhi oleh kebutuhan modal, karena sebagian besar mitra di BMT Berkah Madani Cimanggis Depok merupakan mayoritas pedagang kecil yang selalu membutuhkan uang untuk menjalankan usahanya dan mencapai profitabilitas yang optimal.
5
Philip Kotler dan A.B Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat Pearson education Asia, 2000), h.251
(15)
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan mitra dalam memilih menggunakan produk pembiayaan di BMT Berkah Madani. Oleh karena itu penelti akan melakukan penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mitra Dalam Memilih Menggunakan Produk
Pembiayaan Murabahah Di BMT Berkah Madani Cimanggis Depok”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas identifikasi masalah yang akan penulis uraikan mencakup:
1. Siapa yang memutuskan pembelian produk yang dibutuhkan ?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi niat unuk membeli produk yang dibutuhkan ?
3. Bagaimana konsumen memutuskan apa yang akan dibeli ?
4. Bagaimana konsumen memutuskan dimana akan membeli produk kebutuhannya ?
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Batasan masalah yang dimaksudkan adalah agar penelitian ini terfokus pada masalah yang dirumuskan. Batasan masalah yang diteliti berkonsentrasi pada keputusan mitra dalam memilih menggunakan produk pembiayaan murabahah di
(16)
BMT Berkah Madani. Adapun secara spesifik perumusan masalah yang di kaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Faktor-faktor apa yang mempengaruhi mitra dalam proses keputusan dalam memilih menggunakan produk pembiayaan murabahah di BMT Berkah Madani ?
D. Tujuan dan Manfaat
Tujuan penelitian ini:
Untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan mitra dalam memilih menggunakan produk pembiayaan murabahah di BMT Berkah Madani. Manfaat penelitian ini:
1. Bagi penulis
a. Agar dapat menambah pengethuan penulis tentang faktor- faktor penentu keputusan mitra dalam memilih menggunakan produk pembiayaan murabahah di lembaga keuangan mikro syariah.
b. Agar dapat mengaitkan teori yang ada dengan fakta yang terjadi di lapangan.
2. Secara akademis, agar dapat menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap keputusan untuk memilih menggunakan produk pembiayaan murabahah. Sehingga diharapkan penelitian ini dapat dijadikan studi literatur untuk penelitian selanjutnya.
(17)
3. Bagi lembaga terkait, penelitian ini dapat memberikan masukan bagi BMT Berkah Madani terkait keputusan mitra dalam memilih menggunakan produk pembiayaan murabahah.
E. Studi Review Terdahulu
Tabel 1.1
Perbedaan Skripsi Penulis Dengan Skripsi yang Lain
No Nama Penulis/ Judul/ Tahun
Substansi Perbedaan Dengan
Penulis 1. Srifatini Meilesvina/
Tingkat Kepuasan
Nasabah Terhadap
Pembiayaan
Murabahah pada BMT
Khairu Ummah
Leuwiliang/ 2012
Skripsi ini meneliti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan
nasabah terhadap
pembiayaan murabahah di
BMT Khairu Ummah
Leuwiliang dan
bagaimana tingkat
kepuasan nasabah
terhadap pembiayaan murabahah .
Metode analisis yang digunakan adalah analisis
deskriptif dengan
menggunakan uji regresi linear sederhana.
Hasil penelitian
menunjukan faktor-faktor seperti kualitas produk, harga, pelayanan, sarana dan lokasi berpengaruh
terhadap kepuasan
nasabah.
Penulis meneliti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
keputusan nasabah
untuk memilih
menggunakan produk pembiayaan murabahah di BMT Berkah Madani. Metode analisis yang
digunakan adalah
analisis deskritif dengan menggunakan analisis faktor sebagai uji statistik.
2 Subchan Yahya/ Amir Faisal/ Analisis
faktor-faktor yang
mempengaruhi
keputusan nasabah
Skripsi ini meneliti
faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan
nasabah untuk
menggunakan jasa bank
Penulis ingin
mengangkat faktor- faktor yang menetukan
keputusan nasabah
(18)
dalam menggunakan jasa bank syariah dan konvensional (studi kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk
cabang pembantu
Lebak) / 2010.
syariah.
Dari hasil penelitian
dengan membagikan
kuisioner kepada nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Lebak diketahui faktor-faktor
yang mempengaruhi
keputusan nasabah antara lain faktor promosi yang terdiri dari promosi yang dilakukan BSM sudah baik, terdapatnya promosi melalui personal selling, dan sosialisasi dari pihak lain, serta faktor persepsi dari nasabah tentang bank yang sesuai prinsip syariah.
menggunakan produk pembiayaan murabahah di BMT Berkah Madani.
3 Antonius Heru
Kustianto/ Jurnal Penelitian Analisis
Pengaruh Bauran
Pemasaran Terhadap Keputusan Nasabah
Dalam Memilih
Produk Tabungan
Batara Pada Bank
BTN Cabang
Pontianak/ 2013
Penelitian ini
menganalisis variable produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion), orang (people), bukti fisik dan proses baik secara simultan maupun parsial
terhadap keputusan
nasabah dalam memilih produk tabungan batara pada Bank BTN Cabang Pontianak.
Penelitian ini
menggunakan explanatory research
(hubungan/pengaruh) melalui suatu survey atau tujuan mencari gambaran yang sistematis secara fakta dan akurat.
Hasil penelitian
Penulis meneliti
faktor-faktor yang
mempengaruhi
keputusan nasabah
untuk memilih
menggunakan produk pembiayaan murabahah di BMT Berkah Madani.
Penelitian ini
menggunakan metode analisis faktor.
(19)
menunjukkan bahwa Variabel produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik dan proses memiliki pengaruh yang positif dan signifikan baik secara parsial maupun
simultan terhadap
keputusan nasabah untuk memilih produk Tabungan Batara di Bank BTN Cabang Pontianak, Faktor
people (karyawan)
memiliki pengaruh yang
dominan terhadap
keputusan nasabah untuk memilih produk Tabungan Batara di Bank BTN Cabang Pontianak.
F. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang pokok- pokok pikiran yang tertuang dalam pembahasan skripsi ini yang terdiri atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, studi review terdahulu dan sistematika penyusunan.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan berbagai tinjauan literature dan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini yang berkaitan dengan perilaku konsumen dan pembiayaan murabahah.
(20)
Bab ini menguraikan tentang objek penelitian, metode penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sempel, variable penelitian, hipotesis,operasional variable penelitian dan teknik analisis data.
Bab IV : Analisis dan Hasil
Bab ini membahas inti persoalan yang diperbincangkan dalam skripsi ini, yaitu masalah pembahasan dan analisis hasil penelitian.
Bab V : Saran dan Kesimpulan
Bab ini merupakan bab penutup dari skripsi ini yang didalamnya memuat beberapa kesimpulan dan saran- saran, kemudian diakhiri daftar kepustakaan dan lampiran- lampiran.
(21)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku Konsumen
1. Definisi Perilaku Konsumen
Konsep perilaku konsumen secara terus menerus dikembangkan dengan berbagai pendekatan. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1995) pemahaman terhadap perilaku konsumen mencakup pemahaman terhadap perilaku konsumen terhadap tindakan yang langsung dilakukan konsumen dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.6 Perilaku konsumen yang tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh perusahaan perlu dicari informasinya semaksimal mungkin.
Perilaku konsumen, seperti didefinisikan oleh Schiffman dan Kanuk adalah proses yang didahului oleh sesorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa, maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya.7
Dari berbagai definisi yang dikemukakan para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana
6
Tatik Suryani, Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2008), h.5-6
7
(22)
keputusan, baik individu, kelompok, organisasi, membuat keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.
Perilaku nasabah mengacu pada perilaku yang ditujukan oleh para individu dalam membeli dan menggunakan barang dan jasa. Secara garis besar, perilaku konsumen mencakup aktivitas mental dan fisik berkenaan dengan proses mendapatkan, mengonsumsi, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, ide, atau pengalaman tertentu.
Dalam hal pengembangan strategis pemasaran, sifat dinamis perilaku konsumen mensiratkan bahwa seorang tidak boleh berharap bahwa suatu strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama disepanjang waktu, pasar, dan industri.
2. Model Perilaku Konsumen
Pemasar dapat mencapai suatu pemahaman yang layak mengenai konsumen melalui pengalaman melakukan penjualan kepada konsumen. Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan pembelian konsumen secara sangat rinci untuk menjawab pertanyaan tentang apa saja yang dibeli konsumen, di mana mereka membeli, bagaimana, dan berapa banyak mereka membeli, kapan mereka membeli dan mengapa mereka membeli. Pemasar dapat mempelajari pembelian konsumen yang sebenarnya untuk menemukan apa yang mereka beli, di mana, dan berapa banyak.8
8
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia, (Jakarta:Intermedia, Edisi.6, 1995) h.221
(23)
Semua konsumen (mitra) tentunya akan membuat berbagai macam keputusan untuk menggunakan atau mengkonsumsikan suatu produk. Proses pengambilan keputusan oleh konsumen seringkali masih menjadi masalah yang kompleks karena menyangkut berbagai hal yang sangat kompleks yang mendasari pengambilan keputusan tersebut.
Pemahaman terhadap faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen (mitra) dapat dilihat gambar model perilaku konsumen (mitra) model perilaku pembelian berikut9:
Gambar 2.1
Model Perilaku Konsumen
Pemasaran dan Rangsang Lain
Kotak Hitam Pembeli / Konsumen Tanggapan
Pemasaran : Produk, Harga, Tempat, Promosi Lainnya : Ekonomi, Tekonologi, Politik, Budaya Karakteristik Pembeli / Konsumen Produk Pengambilan Keputusan Pembeli Pilihan Produk Pilihan Merek Pilihan Dealer Penetapan Waktu Jumlah Pembelian
Gambar diatas menunjukkan bahwa rangsangan pemasaran dan rangsangan lainnya akan masuk kedalam kotak hitam konsumen/ mitra yang berisi karakteristik konsumen kemudian disini terjadi proses keputusan konsumen yang menghasilkan keputusan untuk membeli atau tidaknya suatu
9
(24)
produk tertentu. Rangsangan-rangsangan terdiri dari 4P, Product (produk),
Price (harga), Place (tempat), dan Promotion (promosi). Rangsangan lain meliputi kekuatan dan faktor utama dalam lingkungan pembeli: ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Semua masukan ini memasuki kotak hitam pembeli, di mana masukan ini diubah menjadi sekumpulan respon pembeli yang dapat diubah menjadi observasi, pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, dan jumlah pembelian.10 Dari proses ini akhirnya menghasilkan sebuah keputusan pembelian.
3. Faktor- Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor- faktor yang tidak dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benar- benar diperhitungkan. Karenanya kita membahas pengaruh tiap faktor terhadap perilaku pembelian.11
a. Faktor Kebudayaan
Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh paling luas dan paling dalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh kultur, sub-kultur, dan kelas sosial pembeli.
Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan dan
10
Ibid, h. 222 11
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen (Konsep dan Implikasi untuk strategi dan Penelitian Pemasaran), (Bandung: Prenada Media, 2003), h.11
(25)
perilaku seseorang. Makhluk yang lebih rendah umumnya dituntun oleh naluri. Sedangkan manusia, perilakunya biasanya dipelajari dari lingkungan sekitarnya. Sehingga nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku antara seorang yang ditinggal pada daerah tertentu dapat berbeda dengan orang lain yang berada di lingkungan yang lain pula. Sehingga pemasar sangat berkepentingan untuk melihat pergeseran kultur tersebut agar dapat menyediakan produk-produk baru yang diinginkan konsumen.12
Subkultur, tiap kultur mempunyai subkultur yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik.13
Kelas sosial, kelas sosial adalah susunan yang relatif permanen dan teratur dalam suatu masyarakat yang anggotanya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang sama. Kelas social tidak ditentukan oleh faktor tunggal seperti pendapatan tetapi diukur sebagai kombinasi pekerja, pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan variabel lainnya. Kelas sosial memperlihatkan preferensi produk dan merek yang berbeda.14
b. Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.
12
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002), h.7
13
Philip Kotler dan A.B Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat Pearson Education Asia, 2000), h. 226
14
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008),h. 7
(26)
Kelompok Acuan, kelompok ini terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang.15
Keluarga, anggota keluarga pembeli dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli. Pemasar perlu menentukan bagaimana interaksi di antara para anggota keluarga dalam mengambil keputusan dan berapa besar pengaruh dari mereka masing-masing. Sehingga dengan memahami dinamika pengambilan keputusan dalam suatu keluarga, pemasar dapat dibantu dalam menetapkan strategi pemasaran yang terbaik bagi anggota keluarga yang tepat.16
Peran dan Status Sosial, tiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat.17
c. Faktor- faktor pribadi
Faktor ini terdiri dari umur dan tahap daur hidup, jabatan, ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep diri.
Umur dan tahap daur hidup, orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan usia. Pembelian dibentuk oleh
15
Philip Kotler dan A.B Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat Pearson education Asia, 2000), h.227
16
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008),h. 9
17
(27)
tahap daur hidup keluarga. Sehingga pemasar hendaknya memperhatikan perubahan minat pembelian yang terjadi yang berhubungan dengan daur hidup mannusia.18
Jabatan, jabatan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Dengan demikian pemasar dapat mengidentifikasi kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat di atas rata-rata terhadap produk mereka.
Keadaan ekonomi, keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar hendaknya peka memperhatikan kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat bunga.19
Gaya hidup, orang-orang yang berasal dari sub kultur kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda.20
Kepribadian dan konsep diri, kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis yang unik yang menimbulkan tanggapan relatif konstan terhadap lingkungannya sendiri. Kepribadian sangat bermanfaat untuk menganalisis perilaku konsumen bagi beberapa pilihan produk dan merek.21
18
Ibid, h.10 19
Ibid, h.10 20
Philip Kotler dan A.B Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat Pearson education Asia, 2000), h. 233
21
(28)
d. Faktor- Faktor Psikologis
Motivasi, kebanyakan dari kebutuhan-kebutuhan yang ada tidak cukup kuat untuk memotivasi seseorang untuk bertindak pada suatu saat tertentu. Suatu kebutuhan akan berubah menjadi motif apabila kebutuhan itu telah mencapai tingkat tertentu. Motif adalah suatu kebutuhan yang cukup menekan seseorang untuk mengejar kepuasan.22
Persepsi, seseorang yang termotivasi akan siap bereaksi. Bagaimana orang itu bertindak dipengaruhi oleh persepsi mengenai situasi. Dua orang dalam kondisi motivasi yang sama dan tujuan situasi yang sama mungkin bertindak secara berbeda karena perbedaan persepsi mereka terhadap situasi ini. Persepsi menurut Philip Kotler diartikan sebagai proses dimana individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia.23
B. Pemasaran
Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat.24 Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka
Utama, 2002), h.10-11 22
Ibid, h.11 23
Ibid, h.12 24
Philip Kotler dan Kevin Lane, Manajemen Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia, (Jakarta:PT. Indeks, 2006), h. 6
(29)
dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.25 Definisi ini digambarkan dalam konsep berikut:
Gambar 2.2 Konsep Inti Pemasaran
C. D.
1. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah suatu rencana yang didesain untuk memengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi. Strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau frekuensi perilaku konsumen. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan bauran pemasaran yang diarahkan pada pasar yang dipilih. Suatu bauran pemasaran terdiri dari elemen produk, promosi, tempat, dan harga.26
2. Bauran Pemasaran (Marketing mix)
Di dalam strategi pemasaran terdapat suatu konsep kunci dalam pemasaran modern yang dikenal dengan bauran pemasaran. Bauran
25
Philip Kotler dan A.B Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat Pearson education Asia, 2000), h.11
26
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 3 Kebutuhan,
keinginan, dan permintaan
Pemasaran dan Pemasar Produk
Nilai, biaya, dan kepuasan
Pasar Pertukaran
transaksi dan hubungan
(30)
pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat kelompok, yaitu:
a. Produk (product)
Produk menurut Philip Kotler adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.27
Pengembangan produk baru, apakah dari sisi manfaat maupun desain, sebaiknya memperhatikan aspek motivasi konsumen. Adanya sekelompok konsumen yang menginginkan kepraktisan, kemudahan, sementara ada kelompok konsumen yang menginginkan suatu produk yang mampu menunjukkan dirinya sebagai ungkapan kebutuhan aktualisasi diri perlu menjadi dasar pertimbangan dalam merancang produk.28
b. Harga (price)
Bagi kelompok konsumen yang daya belinya terbatas, harga menjadi pertimbangan utama dalam pembelian. Apakah konsumen membutuhkan barang yang murah, atau yang terjangkau tentunya perlu dipertimbangkan.29
27
M. Nurianto Al Arif, Dasar Dasar pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.139
28
Tatik Suryani, Perilaku Konsumen Implikasi Pada Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.48
29
(31)
Harga merupakan bauran pemasaran dengan kedudukan khusus. Saat produk dan promosi mengeluarkan uang (untuk pengembangan produk, branding, menambah fitur, biaya riset dan sebagainya) price justru merupakan bauran yang akan menghasilkan uang. Disamping untuk menyukseskan program pemasaran, unsur harga menentukan hidup matinya perusahaan.
Menurut Kotler, harga adalah jumlah keseluruhan nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat yang didapatkan atau digunakannya atas produk dan jasa. Dalam perbankan price menjadikan suku bunga sebagai harga yang ditawarkannya.30
c. Tempat (place)
Penetuan lokasi dimana bank akan beroperasi merupakan salah satu faktor yang penting. Dalam persaingan yang ketat penentuan lokasi mempunyai pengaruh cukup signifikan dalam aktivitas menghimpun dana masyarakat serta menyalurkan pembiayaan kembali kepada masyarakat. Sebab dengan penentuan lokasi yang tepat maka target pencapaian bank akan dapat diraih.31
30
M. Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), h.163 31
M. Nurianto Al Arif, Dasar Dasar pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.131
(32)
d. Promosi (promotion)
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir setelah produk, harga dan tempat, serta inilah yang paling sering diidentikan sebagai aktivitas pemasaran dalam arti sempit.32 Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk memperomosikan seluruh produk dan jasa yang dimiliknya baik langsung maupun tidak langsung.
Promosi sebagai sarana untuk mengkomunikasikan produk kepada konsumen perlu dirancang dengan pesan yang mampu menstimulasi motif konsumen sehingga konsumen benar- benar menyadari bahwa dirinya membutuhkan dan perlu segera melakukan sesuatu (mencari informasi lebih lanjut atau membeli) setelah melihat iklan.33 Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah baru. Kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan nasabah akan produk, promosi juga ikut mempengaruhi nasabah untuk membeli dan akhirnya promosi juga akan meningkatkan citra bank di mata para nasabahnya.34
3. Model Proses Pengambilan Keputusan
Suatu proses keputusan membeli bukan sekedar mengetahui berbagai faktor yang akan mempengaruhi pembeli, tetapi berdasarkan peranan dalam
32
M. Nurianto Al Arif, Dasar Dasar pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.169
33
Tatik Suryani, Perilaku Konsumen Implikasi Pada Strategi Pemasaran, h.48 34
(33)
pembelian dan keputusan untuk membeli
Gambar 2.3
Proses Keputusan Pembelian
a. Pengenalan Kebutuhan
Proses dimulai saat pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan dia yang nyata dengan keadaan yang diinginkan yang dipicu oleh stimuli kebutuhan
intern atau ekstern.35
b. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya akan mencari informasi lebih lanjut.36 Jika dorongan dorongan konsumen kuat dan produk itu berada di dekatnya, mungkin konsumen akan langsung membelinya.37 c. Evaluasi Alternatif
Konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat
35
Philip Kotler dan A.B Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat Pearson education Asia, 2000), h.251
36
Ibid, h.252 37
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h.18
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku setelah pembelian
(34)
keputusan terakhir. Konsumen mempunyai kebutuhan dan akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat kepada atribut produk. Pada akhirnya konsumen akan tiba pada sikap ke arah alternatif merek melalui prosedur tertentu.38
d. Keputusan pembelian
Setelah tahap evaluasi dimana konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian, selanjutnya akan memilih merek yang disukai.39
e. Perilaku Purna (setelah) Pembelian
Sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.40
C. Pembiayaan (Bai’ Al Murabahah)
1. Pengertian Pembiayaan
Berdasarkan UU no 7 tahun 1992, yang dimaksud pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan atau yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu ditambah dengan sejumlah bunga, imbalan atau
38
Ibid, h.18 39
Ibid, h.19 40
(35)
pembagian hasil.41
2. Jenis- Jenis Pembiayaan
Pembiayaan syariah dapat di golongkan menjadi enam pembiayaan yaitu: a. Pembiayaan modal kerja syariah
Pembiayaan modal kerja syariah adalah pembiayaan jangka pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja usahanya berdasarkan prinsip syariah. Jangka waktu pembiayaan modal maksimum satu tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis pemberian pembiayaan antara lain adalah; jenis usaha, skala usaha, tingkat kesulitan usaha yang dijalankan dan karakter transaksi dalam sektor usaha yang akan dibiayai. Adapun akad-akad yang dapat digunakan dalam proyek ini antara lain : (1) PMK Mudharabah, (2) PMK istishna, (3) PMK salam, (4) PMK Murabahah, dan (5) PMK ijarah.42
b. Pembiayaan investasi syariah
Pembiayaan investasi syariah adalah penanaman dana dengan maksud memperoleh imbalan/ manfaat/ keuntungan dikemudian hari.43
41
Undang-Undang RI No 6 Tahun 2009 Tentang Bank Indonesia dan Undang-Undang RI No 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, (Bandung: Citra Umbara, 2011), h.210
42
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan Cetakan Ke Tujuh, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2010), h.234
43
(36)
c. Pembiayaan konsumtif syariah
Pembiayaan konsumtif syariah adalah jenis pembiayaan yang diberikan untuk tujuan diluar usaha umumnya bersifat perorangan.44
d. Pembiayaan sindikasi
Pembiayaan sindikasi adalah pembiayaan yang diberikan oleh lebih dari satu lembaga keuangan bank untuk obyek pembiayaan tertentu.45
e. Pembiayaan berdasarkan take over
Pembiayaan berdasarkan take over adalah membantu masyarakat untuk mengalihkan transaksi nonsyariah yang telah berjalan menjadi transaksi yang sesuai dengan syariah.46
f. Pembiayaan letter of credit
Pembiayaan letter of credit adalah pembiayaan yang diberikan dalam rangka memfasilitasi transaksi impor atau ekspor nasabah.47
3. Pengertian Pembiayaan Murabahah
Bai’ Al Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.48 Metode pelunasannya dapat dilakukan dengan tunai (naqdan) atau cicilan (muajjal).
44
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan Cetakan Ke Tujuh, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2010), h.244
45
Ibid, h.245 46
Ibid, h.248 47
Ibid, h.252 48
(37)
Landasan syariah Al Quran surat al-Baqarah 275.
….
…..
Artinya: “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”
Suatu jual beli dalam islam sedikitnya harus memenuhi syarat bahwa ada penjual ada pembeli, barang yang diperjual belikan, harga dan ijab qabul, atau biasa juga disebut akad jual beli.
Tujuan nasabah melakukan jual beli dengan BMT adalah karena suatu alasan bahwa nasabah tidak memiliki uang tunai atau modal untuk bertransaksi langsung dengan supplier. Dengan melakukan transaksi dengan bank atau BMT sebagai lembaga keuangan, maka nasabah dapat melakukan jual beli dengan pembayaran tangguh atau diangsur. Jika murabahah
dilakukan dengan cara pembayaran angsuran, maka timbul dari transaksi ini adalah piutang uang.artinya penjual akan memiliki piutang uang sebesar nilai transaksi kepada penjual.49
Syarat Bai’ Al Murabahah:
a. Penjual harus memberitahu biaya modal kepada nasabah
b. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang diteteapkan’ c. Kontrak harus bebas dari riba
d. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang
49
Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institute Bankir Indonesia, Bank Syariah: Konsep produk dan Implementasi operasional, (Jakarta: Djambatan, 2001), h.66
(38)
sesudah pembelian
e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian50
4. Jenis Murabahah
Murabahah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Murabahah tanpa pesanan, maksudnya ada yang pesan atau tidak, ada yang beli atau tidak , bank syariah menyediakan barang dagangannya. Penyediaan barang murabahah ini tidak terpengaruh atau terikat langsung dengan ada atau tidaknya pesanan atau pembeli.
b. Murabahah berdasarkan pesanan, maksudnya bank syariah baru akan melakukan transaksi murabahah atau jual beli apabila ada nasabah yang memesan barang sehingga penyediaan barang baru dilakukan jika ada pesanan pada murabahah ini. Pengadaan barang sangat tergantung atau terkait langsung dengan pesanan atau pembelian barang tersebut.51
5. Prinsip penyaluran pembiayaan
Bank harus memiliki keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi utangnya. Keyakinan tersebut harus berdasarkan hasil penilaian yaitu berdasarka prinsip 5-C character, capacity, capital, collateral dan condition.
a. Character
50
M. Nurianto Al Arif, Dasar Dasar pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.44-45
51
(39)
Character adalah data tentang kepribadian dari calon pelanggan seperti sifat-sifat pribadi, kebiasaan-kebiasaannya, cara hidup, keadaan dan latar belakang keluarga maupun hobinya. Character ini untuk mengetahui apakah nantinya calon nasabah ini jujur berusaha untuk memenuhi kewajibannya dengan kata lain ini merupakan willingness to pay atau kesedian untuk membayar.
b. Capacity
Capacity merupakan kemampuan calon nasabah dalam mengelola usahanya yang dapat dilihat dari pendidikannya, pengalaman mengelola usahanya, sejarah perusahaan yang pernah dikelola (pernah mengalami masa sulit apa tidak, bagaimana mengatasi kesulitan). Capacity ini merupakan ukuran dari ability to play atau kemampuan dalam membayar.
c. Capital
Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelolanya. Hal ini bisa dilihat dari neraca, laporan rugi-laba, struktur permodalan, ratio-ratio keuntungan yang diperoleh seperti return on equity, return on investment. Dari kondisi di atas bisa dinilai apakah layak calon pelanggan diberi pembiayaan, dan beberapa besar plafon pembiayaan yang layak diberikan.
d. Collateral
(40)
pelanggan benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya. Collateral ini diperhitungkan paling akhir, artinya bilamana masih ada suatu kesangsian dalam pertimbangan-pertimbangan yang lain, maka bisa menilai harta yang mungkin bisa dijadikan jaminan.
e. Condition
Condition, pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon nasabah. Ada suatu usaha yang sangat tergantung dari kondisi perekonomian, oleh karena itu perlu mengaitkan kondisi ekonomi dengan usaha calon pelanggan.52
Dalam pemberian pembiayaan, prinsip 5C tersebut di handle oleh bagian analisis pembiayaan. Di dalam lembaga keuangan syariah seperti BMT, nasabah mengajukan pembiayaan murabahah ke BMT. BMT lalu menanggapi permintaan nasabah untuk realisasi pembiayaan murabahah kemudian melalui analisis pembiayaan memeriksa persyaratan-persyaratan dalam pengajuan pembiayaan. Analisis pembiayaan dalam memeriksa pengajuan pembiayaan
murabahah menggunakan prinsip 5C, analis memeriksa satu persatu dari prinsip 5C secara akurat dan teliti apakah layak atau tidak untuk diberi pembiayaan.
52
Hendi, “Prinsip Pemberian Kredit (5-C Principle)”, artikel ini diakses pada 21 Oktober 2013 dari http://ngenyiz.blogspot.com/2009/02/prinsip-pemberian-kredit-5c-principle.html
(41)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan analisis data kuantitatif. Data kuantitatif yaitu menggambarkan dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah untuk memilih menggunakan produk pembiayaan murabahah di BMT Berkah Madani Cimanggis Depok. Penelitian survei yang dimaksud merujuk pada pengertian sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto, informasi yang diperoleh dari penelitian survei dapat dikumpulkan dari seluruh populasi dan dapat pula dari hanya sebagaian saja dari populasi. Survei yang dilakukan kepada semua populasi dinamakan penelitian survei populasi atau penelitian sensus, sedangkan jika pengumpulan data hanya dilakukan pada sebagian dari populasi disebut sebagai survei sampel.53
B. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya.54 Adapun cara untuk mendapatkan data primer, yaitu dengan cara meninjau langsung yang menjadi objek penelitiannya dengan cara membuat angket (kuesioner). Data sekunder merupakan data yang berupa
53
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penilitian: Suatu Pendeketan Praktek, (Jakarta, Rineka Cipta, 1998) h. 245.
54
(42)
literatur-literatur kepustakaan seperti buku-buku, serta sumber lainnya yang relevan dengan skripsi ini. Pengumpulan data yang utama pada skripsi ini menggunakan kuesioner, namun selanjutnya untuk memperkuat dan mengecek validitas data hasil kuesioner tersebut, maka akan dilengkapi dengan observasi atau wawancara kepada responden yang telah memberikan angket tersebut, atau orang lain yang memahami terhadap masalah yang diteliti.55
C. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.56 Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh mitra di BMT Berkah Madani Cimanggis Depok.
D. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut.57 Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya.
E. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian menggunakan teknik Non Probability Sampling, yaitu mengambil sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih sebagai
55
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006), h.29.
56
Ibid, h. 89 57
(43)
sampel.58 Metode Non Probability Sampling yang digunakan adalah Accidental Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan memilih respon secara kebetulan dan cocok sebagai sumber data dengan berbagai pertimbangan, yaitu responden merupakan mitra yang bergabung di BMT Berkah Madani Cimanggis Depok.
F. Operasional Variabel Penelitian
Operasi variabel dapat di rumuskan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Variabel Penelitian
Variable Sub-Variabel Indikaor
Faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan mitra dalam menggunakan produk pembiayaan syariah
1. Referensi 1. Teman/ Kenalan
2. Dorongan dari pihak keluarga 3. Informasi dari pihak keluarga
2. Produk 1. Mencari tahu tentang produk. 2. Produk bermanfaat.
3. Produk bervariatif 4. Produk sesuai harapan
3. Biaya 1. Beban administrasi
2. Beban Angsuran 3. Bonus
4. Lokasi 1. Lokasi strategis
2. Lokasi dekat dengan rumah 3. Lokasi yang mudah dijangkau 4. Jam operasional
5. Syariah 1. Operasional sesuai dengan syariah
2. Bebas riba
3. Transaksi secara halal 4. Dekorasi Kantor 5. Penampilan karyawan
6. Pelayanan 1. Tidak menunggu lama
2. Pelayanan yang cepat 3. Sikap karyawan 4. Kecepatan pencairan
pembiayaan murabahah di
58
(44)
BMT dibandingkan di LKS lainnya
5. Persyaratan yang mudah 7. Tingkat
margin
1. Tingkat Bagi Hasil yang kompetitif
2. Tingkat margin tidak memberatkan
8. Kebutuhan 1. Pemenuhan kebutuhan 2. Memperoleh keuntungan 3. Menambah penghasilan 4. Simpanan jangka panjang 5. Membuka outlet/ cabang
G. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengadakan penelitian dengan dua metode, yaitu:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu penulis terjun langsung ke lokasi penelitian dengan melakukan penyebaran angket atau kuisioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.
Kuesioner yang digunakan penulis menggunakan skala Likert, yaitu suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya.59
59
Pengertian dan definisi skala likert menurut para ahli, http://tutorialterkini.blogspot.com/ 2013/04/skala-likert-menurut-para-ahli.html, diakses pada 27 Oktober 2013
(45)
Skala Likert menurut Sugiyono adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.60
2. Penelitian Kepustakaan
Yaitu sumber teknik pengumpulan data di mana penulis untuk melakukan penelitian terhadap beberapa literatur yang ada kaitannya dengan penulisan skripsi ini. Literatur ini berupa buku-buku, situs-situs internet, skripsi-skripsi terdahulu, dan lain sebagainya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan studi kepustakaan ini adalah dengan cara membaca, mengutip atau menganalisa dan merangkum hal-hal yang diperlukan.
H. Teknik Analisis Data
Data primer yang telah diperoleh melalui hasil kuisioner yang telah diisi oleh mitra BMT Berkah Madani akan ditabulasi dan diolah menggunakan rumus statistika menggunakan program Microsoft Excel 2010 dan SPSS for windows ver.16
1. Uji Validitas
Validitas berbicara mengenai bagaimana suatu alat ukur yang digunakan memang telah mengukur apa yang ingin diukur. Validitas penelitian berbicara mengenai sejauh mana kesesuaian hasil penelitian dengan keadaan yang sebenarnya atau sejauh mana hasil penelitian mencerminkan keadaan.61 Untuk menguji apakah butir-butir pertanyaan valid, maka dilakukan uji validitas
60
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2009) h. 86
61
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern, (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), h. 212.
(46)
terhadap 45 kuesioner yang telah diisi oleh responden. Suatu pertanyaan dapat dikatakan valid apabila nilai koefisien korelasi positif dan bernilai >0,20. Nilai validitas dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel 3.2 Uji Validitas
Pernyat aan
Correct ed It em - Tot al
Correlat ion Ket erangan
A1 0,623 Valid
A2 0,480 Valid
A3 0,313 Valid
B1 0,556 Valid
B2 0,632 Valid
B3 0,737 Valid
B4 0,661 Valid
C1 0,513 Valid
C2 0,365 Valid
C3 0,172 Tidak Valid
D1 0,279 Valid
D2 0,217 Valid
D3 0,368 Valid
D4 0,538 Valid
E1 0,446 Valid
E2 0,569 Valid
E3 0,796 Valid
E4 0,785 Valid
E5 0,479 Valid
F1 0,656 Valid
F2 0,644 Valid
F3 0,324 Valid
F4 0,465 Valid
F5 0,394 Valid
G1 0,448 Valid
G2 0,448 Valid
H1 0,256 Valid
H2 0,476 Valid
H3 0,467 Valid
H4 0,458 Valid
H5 0,304 Valid
(47)
Nilai validitas pada tabel di atas dapat dilihat dalam kolom Corrected Item Total Correlation. Nilai pada kolom di atas menunjukan bahwa terdapat satu butir pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan C3 dengan nilai 0,172<0,20. Karena ada pernyataan yang validitasnya kurang dari 0,20, maka pernyataan yang tidak valid itu dikeluarkan dan kemudian dilakukan lagi uji validitas yang hasilnya sebagai berikut:
Pernyataan
Corrected Item- Total
Correlation Keterangan
C1 0,646 Valid
C2 0,646 Valid
Sumber: Data primer yang di olah
2. Reabilitas
Realibilitas adalah untuk mengetauhi apakah instrument yang digunakan reliabel atau tetap konsisten bila dilakukan berkali-kali pada waktu yang beda. Suatu kuesioner dikatakan realibel jika nilai koefisien alpha > 0,60.62 Nilai reliabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.3 Uji Reabilitas No Variabel
Cronbach
Alpha Keterangan
1 Referensi 0,612 Reliabel
2 Produk 0,821 Reliabel
3 Biaya 0,777 Reliabel
4 Lokasi 0,544 Tidak Reliabel
5 Agama 0,792 Reliabel
6 Pelayanan 0,723 Reliabel
7 Tingkat Margin 0,619 Reliabel
8 Kebutuhan 0,603 Reliabel
62
(48)
3. Analisis Faktor
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis faktor dikarenakan peneliti ingin mengetauhi faktor-faktor dan faktor dominan yang mempengaruhi keputusan mitra dalam memilih menggunakan produk pembiayaan murabahah di BMT Berkah Madani. Metode analisis faktor memungkinkan peneliti untuk mencapai tujuan penelitian karena tujuan penggunaan analisis faktor adalah:
a. Mengidentifikasi dimensi pokok atau faktor yang menerangkan korelasi antara sekumpulan variabel.
b. Menentukan atau menyeleksi variabel-variabel mana yang dominan dan yang saling berhubungan dari sekumpulan variabel yang semula dianggap tidak saling berhubungan.
c. Mengidentifikasi beberapa variabel yang lebih menonjol dari yang lainnya.
Pada awalnya teknik analisis faktor dikembangkan pada awal abad ke-20. Teknik analisis ini dikembangkan dalam bidang psikometrik atas usaha ahli statistik Karl Pearson, Charles Spearman, dan lainnya untuk mendefinisikan dan mengukur intelegensia seseorang. Pada analisis faktor dapat dibagi dua macam yaitu analisis komponen utama (principal component analiysis = PCA) dan analisis faktor (factor analisis = FA). Kedua analisis itu bertujuan menerangkan struktur ragam-peragam melalui kombinasi linear dari variabel-variabel pembentuknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa faktor atau
(49)
komponen adalah variabel bentukan bukan variabel asli. Secara umum analisis faktor atau analisis komponen utama bertujuan untuk mereduksi data dan menginterpretasikan sebagai suatu variabel baru yang berupa variabel bentukan.63
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah analisis faktor. Analisis faktor merupakan analisis yang bertujuan mencari faktor-faktor utama yang paling mempengaruhi variabel dependen dari serangkaian uji yang dilakukan atas serangkaian variabel independen sebagai faktornya.
Sebelum melakukan analisis faktor, sejumlah asumsi yang harus dipenuhi adalah:
a. Korelasi antar variabel Independen. Besar korelasi atau korelasi antar independen variabel harus cukup kuat, misalnya di atas 0,5.
b. Korelasi Parsial. Besar korelasi parsial, korelasi antar dua variabel dengan menganggap tetap variabel yang lain, justru harus kecil. Pada SPSS deteksi terhadap korelasi parsial diberikan lewat pilihan Anti-Image Correlation.
c. Pengujian seluruh matriks korelasi (korelasi antar variabel), yang diukurr dengan besaran Bartlett test of Sphericity atau Measure Sampling
63
Analisis Faktor, h.168, artikel diambil dari http://www.fp.unud.ac.id/ind/wp-content/uploads/mk_ps_agribisnis/ekonomitrika/8_.%20Analisis%20Faktor.pdf diakses pada tanggal 28 Oktober 2013
(50)
Adequacy (MSA). Pengujian ini mengharuskan adanya korelasi yang signifikan di antara paling sedikit beberapa variabel.64
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses analisis faktor adalah sebagai berikut:
a. Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis
b. Menguji variabel agar menjadi variabel yang layak dimasukkan dalam analisis faktor dengan melihat angka pada KMO dan Bartlett’s Test
c. Setelah sejumlah variabel terpilih, maka dilakukan proses factoring, atau ekstraksi variabel hingga menjadi satu atau beberapa faktor
d. Lalu dilakukan proses factor rotation untuk memperjelas apakah faktor yang terbentuk sudah secara signifikan berbeda dengan faktor lain. Beberapa metode rotasi yang dapat dilakukan adalah:
1) Orthogonal Rotation, yaitu memutar sumbu 90o. Perotasian ini dilakukan dengan tetap mempertahankan keortogonalan faktor-faktor yang berimplikasi pada ada atau tidaknya perbedaan antara pola dengan bobot terstruktur. Beberapa rotasi yang termasuk rotasi orthogonal adalah rotasi Varimax, Quartimax, Equamax, dan Parsimax.
2) Oblique Rotation, yaitu memutar sumbu ke kanan namun tidak harus 90o. Pada rotasi ini diasumsikan bahwa faktor-faktor yang dihasilkan
64
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2006), h.13
(51)
saling berkorelasi. Beberapa rotasi yang termasuk rotasi oblique adalah rotasi Promax, Procustes, dan Harris-Kaiser.
e. Interpretasi faktor yang telah terbentuk. Yaitu dengan memberi nama atas faktor yang terbentuk, yang dianggap dapat mewakili variabel-variabel anggota faktor tersebut.65
Proses seleksi variabel pada analisis faktor dalam penelitian ini didasarkan pada:
a. Kaiser Meyer Olkin (KMO) dan Bartlett’s Test
KMO dan Bartlett’s Test menunjukkan uji kelayakan dari analisis faktor. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah faktor-faktor tersebut valid atau tidak. KMO merupakan indeks pembanding besarnya koefisien korelasi observasi dengan besarnya koefisien korelasi parsial. Secara umum, analisi faktor dapat dilakukan bila indeks KMO lebih besar dari 0,5. Klarifikasi nilai KMO adalah sebagai berikut:
>0,9 : sangat memuaskan 0,8-0,9 : memuaskaan 0,7-0,8 : nilai menengah 0,6-0,7 : cukup
0,5-0,6 : kurang memuaskan <0,5 : tidak dapat diterima
65
Statistics of Your Life, artikel diambil dari http://exponensial.wordpress.com/2010/11/30
(52)
b. Measure of Sampling Adequacy (MSA)
Dilakukan pemeriksaan terhadap nilai anti-image correlation pada tabel anti-image matrices yang ditunjukkan oleh nilai diagonal dari kiri atas ke kanan bawah yang bertanda huruf a pada setiap nilainya yang merupakan nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA). Bila nilai MSA <0,05 maka variabel tersebut sebaliknya di drop dari system analisis dan dilakukan analisis ulang hingga mencapai semua nilai
MSA>0,5 c. Eigenvalues
Total varians explained menerangkan nilai persen dari varians yang mampu diterangkan oleh banyak faktor yang terbentuk. Nilai
eigenvalues menggambarkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung varians dari variabel-variabel yang di analisis. Banyaknya faktor yang harus diambil didasarkan pada initial eigenvalues total >1 atau lebih besar dari satu.
d. Loading Factor
Rotated Component Matrix adalah nilai loading faktor dari setiap variabel. Loading factor merupakan besarnya korelasi antara faktor skor dan variabel tersebut. Penempatan variabel ke dalam faktor ditentukan berdasarkan loading factor tersebut.
(53)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Bagian ini menyajikan informasi mengenai karakteristik responden berdasarkan data yang telah berhasil dikumpulkan melalui kuesioner. Kuesioner yang dibagikan berjumlah 45 responden yaitu mitra di BMT Berkah Madani Cimanggis Depok.
Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Sumber: Data primer yang di olah
Pada gambar 4.1 responden yang merupakan mitra di BMT Berkah Madani Cimanggis Depok berdasarkan tingkat pendidikan di dominasi pada tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 26 mitra atau sebesar 58%. Disusul kemudian pada tingkat pendidikan Sarjana sebesar 18% atau 8 mitra, tingkat pendidikan diploma sebanyak 6 mitra atau 13%, dan sisanya sebanyak 5 mitra atau sebesar 11% berada di tingkat pendidikan SMP. Hal ini menunjukkan bahwa mitra
(54)
mempunyai tingkat pendidikan yang cukup tinggi karena lebih dari 50% memiliki pendidikan terakhir SMA.
Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Sumber: Data primer yang di olah
Dapat dilihat sebaran usia responden pada gambar 4.2. Responden didominasi oleh mitra yang berusia 46-50 tahun yaitu sebanyak 15 responden atau sebesar 33%. Kemudian disusul oleh mitra yang berusia >50 tahun yaitu sebanyak 9 responden atau sebesar 20%, usia 30-35 tahun sebanyak 7 orang atau sebesar 16%, usia 36-40 tahun sebanyak 6 orang atau sebesar 13.3%, usia 41-45 tahun sebanyak 4 orang atau sebesar 9%, dan usia 46-50 tahun sebanyak 4 orang atau sebesar 9%. Karena itu, dapat dikatakan usia responden yang merupakan mitra BMT Berkah Madani berada di kisaran usia produktif.
(55)
Gambar 4.3 Pendapatan Per Bulan Responden
53% 31%
16%
Pendapatan
Rp 1.000.001 - Rp 2.500.000 Rp 2.500.001 - Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000
Sumber: Data primer yang di olah
Kemudian, setelah mengetauhi karakteristik responden berdasarkan usia dan tingkat pendidikan, dilihat juga bagaimana karakteristik responden berdasarkan pendapatan per bulan responden. Dapat dilihat pada gambar 4.3 di atas terlihat bahwa 24 responden atau sebesar 53% berpendapatan perbulan rata-rata adalah Rp 1.000.001-Rp 2.500.000, pedagang yang berpendapatan Rp 2.500.000- Rp 5.000.000 sebanyak 14 orang atau sebesar 31%, dan pedagang yang berpenfapatan > Rp 5.000.000 sebesar 16%.
B. Hasil Kuesioner 1. Faktor Referensi
Terdapat pengaruh teman/kenalan (lihat lampiran gambar 1) yang dapat mempengaruhi keputusan mitra dalam memilih menggunakan produk pembiayaan murabahah di BMT Berkah Madani, sebanyak 2 responden berpendapat bahwa variabel dipengaruhi teman/kenalan ragu-ragu, 39 reponden berpendapat setuju, sebanyak 4 responden berpendapat sangat
(1)
Lampiran 25
Tabel anti-image matrice sebelum pengujian ulang
Anti-image Matrices
A1 A2 A3 B1 B2 B3 B4 C1 C2 E1 E2 E3 E4 E5 F1 F2 F3 F4 F5 G1 G2 H1 H2 H3 H4 H5
Anti-image Covariance
A1
.017
-.014 .031 -.001
-.019 .006 .015 -.019 -.008 -.026 -.006 -.019 .020 -.015 -.009 -.004 .021 -.030 -.026 .000 .005 .006 -.003 .005 .020 .003 A2 -.014 .299
-.003
-.056 .026 .016 -.029 .008 -.073 -.008 .008 .005 -.003 .021 .030 -.024 .038 .001 .048 -.050 -.002 -.050 -.015 .000 .008 .025 A3
.031
-.003 .264 -.086
-.008 .035 -.013 -.043 .048 -.128 -.032 -.038 .036 .019 -.048 .014 .072 -.078 -.045 .047 -.045 .002 -.004 .034 .089 -.023 B1
-.001 .056 - .086 - .254 .051 - -.115 .080 .001 .019 .081 .007 -.005 -.011 .049 -.015 .037 -.020 .026 -.020 -.014 -.033 -.012 -.032 .031 -.029 -.014 B2
-.019 .026 -.008
-.051 .233 .016 -.145 .020 .023 -.033 .028 -.009 .000 .041 .025 -.013 .010 -.006 .062 -.003 -.048 -.009 -.018 .026 -.058 -.010 B3
.006 .016 .035 .115 - .016 .227 -.098 -.001 -.029 -.036 -.004 -.017 .005 -.025 .012 .016 -.074 -.021 -.021 .045 .000 .060 -.006 .020 -.034 .001 B4
.015
-.029 -.013 .080
-.145 -.098 .209 -.019 .004 .051 .008 -.010 .006 -.006 -.035 .029 .026 -.016 -.033 -.028 -.008 -.042 .011 -.019 .037 .023 C1
-.019 .008 .043 - .001 .020 -.001 -.019 .024 .002 .040 .003 .023 -.024 .011 .009 .002 -.035 .042 .027 .001 -.001 .001 .006 -.010 -.019 -.010 C2
-.008
-.073 .048 .019 .023 -.029 .004 .002 .182 .005 -.033 -.012 .001 .068 -.068 .004 -.004 .055 .058 .075 -.116 -.022 .030 -.017 .040 -.079 E1
-.026
-.008 -.128 .081
-.033 -.036 .051 .040 .005 .258 -.003 .026 -.048 .006 -.025 .007 -.084 .118 .053 -.020 -.021 .048 .015 -.052 .017 -.052 E2
-.006 .008
(2)
E3
-.019 .005 -.038
-.005
-.009 -.017 -.010 .023 -.012 .026 -.003 .049 -.039 .000 .016 .002 -.036 .046 .013 -.009 .028 .006 .024 -.022 .009 -.017
E4 .020
-.003 .036
-.011 .000 .005 .006 -.024 .001 -.048 -.012 -.039 .050 -.024 -.016 -.034 .046 -.040 -.011 .003 -.006 -.022 -.015 .010 .005 .016 E5
-.015 .021 .019 .049 .041 -.025 -.006 .011 .068 .006 -.025 .000 -.024 .314 -.054 .023 3.250
E-6 .042 .078 .014 -.079 -.175 -.012 .048 -.058 .008 F1 -.009 .030
-.048
-.015 .025 .012 -.035 .009 -.068 -.025 .067 .016 -.016 -.054 .170 -.037 -.027 -.050 -.066 -.040 .022 .053 -.017 .022 -.058 .074 F2
-.004
-.024 .014 .037
-.013 .016 .029 .002 .004 .007 .038 .002 -.034 .023 -.037 .175 -.004 -.048 -.048 -.013 .004 .014 -.044 .052 -.040 .012 F3 .021 .038 .072
-.020 .010 -.074 .026 -.035 -.004 -.084 .015 -.036 .046 3.250
E-6 -.027 -.004 .263 -.111 .014 -.092 .013 -.059 -.052 .034 .004 .097 F4
-.030 .001 -.078 .026
-.006 -.021 -.016 .042 .055 .118 -.060 .046 -.040 .042 -.050 -.048 -.111 .221 .078 .064 -.043 .000 .053 -.071 .054 -.113 F5
-.026 .048 .045 - .020 - .062 -.021 -.033 .027 .058 .053 -.041 .013 -.011 .078 -.066 -.048 .014 .078 .199 .004 -.037 -.097 .031 -.038 -.014 -.042 G
1 .000 -.050 .047
-.014
-.003 .045 -.028 .001 .075 -.020 -.054 -.009 .003 .014 -.040 -.013 -.092 .064 .004 .167 -.063 .025 .038 -.024 .039 -.108 G
2 .005 -.002 -.045 -.033
-.048 .000 -.008 -.001 -.116 -.021 -.005 .028 -.006 -.079 .022 .004 .013 -.043 -.037 -.063 .247 .025 -.043 .021 -.039 .060 H1
.006
-.050 .002 -.012
-.009 .060 -.042 .001 -.022 .048 .033 .006 -.022 -.175 .053 .014 -.059 .000 -.097 .025 .025 .383 .005 -.040 .075 -.061 H2
-.003 .015 - .004 - .032 - .018 - -.006 .011 .006 .030 .015 -.016 .024 -.015 -.012 -.017 -.044 -.052 .053 .031 .038 -.043 .005 .144 -.111 .054 -.059 H3 .005 .000 .034 .031 .026 .020 -.019 -.010 -.017 -.052 .017 -.022 .010 .048 .022 .052 .034 -.071 -.038 -.024 .021 -.040 -.111 .128 -.074 .060 H4
.020 .008 .089 -.029
-.058 -.034 .037 -.019 .040 .017 -.057 .009 .005 -.058 -.058 -.040 .004 .054 -.014 .039 -.039 .075 .054 -.074 .281 -.142 H5
.003 .025 -.023
-.014
-.010 .001 .023 -.010 -.079 -.052 .069 -.017 .016 .008 .074 .012 .097 -.113 -.042 -.108 .060 -.061 -.059 .060 -.142 .225 Anti-image
Correlation
A1
.606a
-.188 .463 -.017
(3)
A2
-.188 .892a
-.009
-.202 .099 .061 -.117 .090 -.314 -.027 .051 .044 -.022 .070 .134 -.106 .137 .005 .196 -.224 -.007 -.146 -.074 .000 .027 .095 A3
.463
-.009 .555
a .332 - .031 - .143 -.057 -.535 .219 -.491 -.222 -.331 .314 .066 -.225 .067 .272 -.323 -.196 .222 -.174 .005 -.018 .186 .328 -.095
B1 -.017 -.202
-.332
.773
a .209 - -.480 .347 .014 .089 .315 .048 -.041 -.095 .174 -.073 .176 -.076 .112 -.091 -.069 -.132 -.039 -.167 .171 -.109 -.060
B2
-.298 .099 .031 - .209 - .610a .070 -.659 .265 .112 -.136 .203 -.083 .002 .150 .125 -.063 .041 -.027 .288 -.016 -.201 -.030 -.099 .150 -.225 -.045
B3
.089 .061 .143 .480 - .070 .770a -.451 -.018 -.143 -.151 -.033 -.163 .045 -.092 .062 .082 -.301 -.095 -.098 .231 -.003 .205 -.033 .116 -.136 .006
B4 .241
-.117 -.057 .347
-.659 -.451 .622
a -.273 .020 .220 .062 -.094 .059 -.025 -.186 .151 .110 -.074 -.159 -.151 -.037 -.148 .062 -.115 .152 .108
C1 -.935 .090
-.535 .014 .265 -.018 -.273 .566
a .032 .504 .058 .652 -.705 .127 .137 .028 -.442 .571 .392 .021 -.015 .008 .099 -.182 -.229 -.132
C2 -.139
-.314 .219 .089 .112 -.143 .020 .032 .698
a .025 -.269 -.125 .013 .286 -.388 .023 -.016 .274 .302 .427 -.547 -.085 .187 -.112 .178 -.388
E1
-.387 .027 - .491 - .315 .136 - -.151 .220 .504 .025 .506a -.019 .232 -.425 .019 -.120 .031 -.323 .494 .234 -.095 -.082 .152 .076 -.286 .062 -.218 E2
-.171 .051
-.222 .048 .203 -.033 .062 .058 -.269 -.019 .701
a
-.048 -.190 -.160 .573 .322 .106 -.448 -.326 -.465 -.039 .187 -.145 .170 -.384 .513 -.644 .044
-.331 -.041
-.083 -.163 -.094 .652 -.125 .232 -.048 .686
a
-.783 -.006 .178 .022 -.313 .444 .130 -.094 .253 .047 .286 -.279 .073 -.165 E4
.697 .022 - .314 .095 - .002 .045 .059 -.705 .013 -.425 -.190 -.783 .647a -.191 -.170 -.366 .403 -.379 -.110 .030 -.058 -.158 -.172 .123 .043 .155 E5
-.208 .070 .066 .174 .150 -.092 -.025 .127 .286 .019 -.160 -.006 -.191 .688a -.233 .096 1.132E-5 .158 .313 .062 -.284 -.506 -.058 .241 -.196 .031 F1
-.164 .134 -.225
-.073 .125 .062 -.186 .137 -.388 -.120 .573 .178 -.170 -.233 .581
a -.213 -.126 -.257 -.360 -.235 .110 .208 -.107 .149 -.267 .377
F2
-.072
-.106 .067 .176
-.063 .082 .151 .028 .023 .031 .322 .022 -.366 .096 -.213 .744
a -.021 -.247 -.256 -.077 .017 .054 -.277 .348 -.183 .062
F3
.312 .137 .272
-.076 .041 -.301 .110 -.442 -.016 -.323 .106 -.313 .403 1.132
E-5 -.126 -.021 .527
(4)
F4
-.481 .005 -.323 .112
-.027 -.095 -.074 .571 .274 .494 -.448 .444 -.379 .158 -.257 -.247 -.463 .276
a .373 .333 -.184 .000 .295 -.425 .218 -.509
F5
-.438 .196 -.196
-.091 .288 -.098 -.159 .392 .302 .234 -.326 .130 -.110 .313 -.360 -.256 .060 .373 .658
a .024 -.168 -.352 .185 -.240 -.059 -.198
G 1 .006
-.224 .222
-.069
-.016 .231 -.151 .021 .427 -.095 -.465 -.094 .030 .062 -.235 -.077 -.439 .333 .024 .730
a -.312 .099 .242 -.161 .182 -.557
G 2 .083
-.007
-.174
-.132
-.201 -.003 -.037 -.015 -.547 -.082 -.039 .253 -.058 -.284 .110 .017 .052 -.184 -.168 -.312 .787
a
.081 -.229 .116 -.148 .254 H1
.075 .146 - .005 .039 - .030 - .205 -.148 .008 -.085 .152 .187 .047 -.158 -.506 .208 .054 -.187 .000 -.352 .099 .081 .495a .020 -.181 .227 -.208 H2 -.067
-.074 -.018
-.167
-.099 -.033 .062 .099 .187 .076 -.145 .286 -.172 -.058 -.107 -.277 -.269 .295 .185 .242 -.229 .020 .501
a -.820 .268 -.329
H3 .111 .000 .186 .171 .150 .116 -.115 -.182 -.112 -.286 .170 -.279 .123 .241 .149 .348 .185 -.425 -.240 -.161 .116 -.181 -.820 .417a -.392 .352 H4
.289 .027 .328 -.109
-.225 -.136 .152 -.229 .178 .062 -.384 .073 .043 -.196 -.267 -.183 .016 .218 -.059 .182 -.148 .227 .268 -.392 .402
a -.565
H5 .042 .095 -.095
-.060
-.045 .006 .108 -.132 -.388 -.218 .513 -.165 .155 .031 .377 .062 .399 -.509 -.198 -.557 .254 -.208 -.329 .352 -.565 .349
a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
(5)
Lampiran 26
Tabel anti-image matrices sesudah pengujian ulang
Anti-image Matrices
A1 A2 A3 B1 B2 B3 B4 C1 C2 E1 E2 E3 E4 E5 F1 F2 F3 F5 G1 G2 H2
Anti-image Covariance A1 .029 -.024 .022 .010 -.027 .010 .016 -.033 -.008 -.019 -.027 -.026 .028 -.010 -.022 -.016 .008 -.030 .015 .005 .003 A2 -.024 .313 -.008 -.059 .043 .035 -.053 .019 -.090 -.003 .020 .007 -.009 .006 .047 -.019 .030 .063 -.056 -.002 -.057 A3 .022 -.008 .392 -.122 .006 .063 -.049 -.041 .084 -.150 -.067 -.031 .027 .080 -.071 -.006 .050 -.014 .112 -.068 .122 B1 .010 -.059 -.122 .276 -.081 -.147 .121 -.014 .012 .107 .027 -.010 -.005 .033 -.015 .033 .006 -.047 -.046 -.034 -.020 B2 -.027 .043 .006 -.081 .261 .002 -.160 .032 .024 -.047 .048 -.008 .004 .037 .034 -.043 .052 .092 -.029 -.058 -.007 B3 .010 .035 .063 -.147 .002 .251 -.100 -.004 -.029 -.052 -.036 -.018 .011 -.008 -.008 -.004 -.105 .000 .068 -.013 .050 B4 .016 -.053 -.049 .121 -.160 -.100 .239 -.024 .014 .103 .019 -.011 -.005 -.010 -.045 .062 -.015 -.059 -.015 -.011 -.025 C1 -.033 .019 -.041 -.014 .032 -.004 -.024 .046 -.010 .038 .026 .032 -.035 .001 .029 .018 -.026 .029 -.024 .007 -.010 C2 -.008 -.090 .084 .012 .024 -.029 .014 -.010 .223 -.027 -.002 -.032 .012 .087 -.055 .017 .061 .049 .065 -.121 .044 E1 -.019 -.003 -.150 .107 -.047 -.052 .103 .038 -.027 .360 .044 -.002 -.040 .017 -.022 .057 -.035 .041 -.108 -.007 -.107 E2 -.027 .020 -.067 .027 .048 -.036 .019 .026 -.002 .044 .139 .014 -.037 .000 .071 .052 -.029 -.031 -.058 -.059 .012 E3 -.026 .007 -.031 -.010 -.008 -.018 -.011 .032 -.032 -.002 .014 .063 -.048 -.007 .039 .023 -.025 -.006 -.036 .049 .034 E4 .028 -.009 .027 -.005 .004 .011 -.005 -.035 .012 -.040 -.037 -.048 .062 -.044 -.028 -.059 .037 -.003 .027 -.014 -.041 E5 -.010 .006 .080 .033 .037 -.008 -.010 .001 .087 .017 .000 -.007 -.044 .479 -.050 .035 .010 .058 .020 -.105 .099 F1 -.022 .047 -.071 -.015 .034 -.008 -.045 .029 -.055 -.022 .071 .039 -.028 -.050 .224 -.080 -.097 -.061 -.012 -.009 .043 F2 -.016 -.019 -.006 .033 -.043 -.004 .062 .018 .017 .057 .052 .023 -.059 .035 -.080 .211 -.023 -.044 -.020 -.009 -.004 F3 .008 .030 .050 .006 .052 -.105 -.015 -.026 .061 -.035 -.029 -.025 .037 .010 -.097 -.023 .406 .117 -.077 -.018 -.133 F5 -.030 .063 -.014 -.047 .092 .000 -.059 .029 .049 .041 -.031 -.006 -.003 .058 -.061 -.044 .117 .297 -.052 -.018 -.063 G1 .015 -.056 .112 -.046 -.029 .068 -.015 -.024 .065 -.108 -.058 -.036 .027 .020 -.012 -.020 -.077 -.052 .253 -.057 .066 G2 .005 -.002 -.068 -.034 -.058 -.013 -.011 .007 -.121 -.007 -.059 .049 -.014 -.105 -.009 -.009 -.018 -.018 -.057 .271 -.080
(6)
H2 .003 -.057 .122 -.020 -.007 .050 -.025 -.010 .044 -.107 .012 .034 -.041 .099 .043 -.004 -.133 -.063 .066 -.080 .507 Anti-image Correlation A1 .660a -.258 .208 .112 -.310 .123 .193 -.903 -.094 -.188 -.431 -.603 .661 -.086 -.280 -.208 .070 -.320 .175 .060 .028 A2 -.258 .867a -.022 -.199 .149 .125 -.192 .156 -.339 -.010 .094 .047 -.062 .016 .178 -.073 .083 .207 -.198 -.008 -.144 A3 .208 -.022 .648a -.369 .018 .202 -.161 -.310 .285 -.398 -.288 -.198 .172 .184 -.240 -.022 .124 -.040 .355 -.210 .273 B1 .112 -.199 -.369 .719a -.303 -.559 .470 -.128 .049 .340 .139 -.076 -.036 .091 -.062 .138 .019 -.164 -.175 -.125 -.054 B2 -.310 .149 .018 -.303 .572a .007 -.640 .290 .098 -.152 .252 -.063 .033 .106 .141 -.183 .160 .329 -.114 -.220 -.020 B3 .123 .125 .202 -.559 .007 .750a -.408 -.037 -.123 -.173 -.195 -.143 .085 -.023 -.034 -.016 -.328 -.003 .272 -.050 .141 B4 .193 -.192 -.161 .470 -.640 -.408 .592a -.229 .061 .351 .104 -.090 -.039 -.030 -.194 .276 -.048 -.221 -.061 -.042 -.072 C1 -.903 .156 -.310 -.128 .290 -.037 -.229 .644a -.104 .299 .323 .589 -.651 .010 .284 .187 -.192 .249 -.228 .059 -.068 C2 -.094 -.339 .285 .049 .098 -.123 .061 -.104 .783a -.094 -.013 -.267 .099 .265 -.244 .078 .204 .191 .274 -.491 .131 E1 -.188 -.010 -.398 .340 -.152 -.173 .351 .299 -.094 .627a .198 -.012 -.266 .042 -.077 .207 -.092 .127 -.358 -.024 -.251 E2 -.431 .094 -.288 .139 .252 -.195 .104 .323 -.013 .198 .764a .151 -.403 -.003 .404 .306 -.123 -.154 -.308 -.305 .045 E3 -.603 .047 -.198 -.076 -.063 -.143 -.090 .589 -.267 -.012 .151 .719a -.762 -.040 .331 .202 -.159 -.043 -.287 .373 .191 E4 .661 -.062 .172 -.036 .033 .085 -.039 -.651 .099 -.266 -.403 -.762 .653a -.256 -.242 -.515 .234 -.024 .217 -.108 -.232 E5 -.086 .016 .184 .091 .106 -.023 -.030 .010 .265 .042 -.003 -.040 -.256 .819a -.152 .110 .023 .152 .059 -.290 .200 F1 -.280 .178 -.240 -.062 .141 -.034 -.194 .284 -.244 -.077 .404 .331 -.242 -.152 .623a -.368 -.323 -.237 -.050 -.038 .127 F2 -.208 -.073 -.022 .138 -.183 -.016 .276 .187 .078 .207 .306 .202 -.515 .110 -.368 .681a -.079 -.174 -.087 -.036 -.014 F3 .070 .083 .124 .019 .160 -.328 -.048 -.192 .204 -.092 -.123 -.159 .234 .023 -.323 -.079 .695a .336 -.239 -.054 -.292 F5 -.320 .207 -.040 -.164 .329 -.003 -.221 .249 .191 .127 -.154 -.043 -.024 .152 -.237 -.174 .336 .779a -.190 -.063 -.163 G1 .175 -.198 .355 -.175 -.114 .272 -.061 -.228 .274 -.358 -.308 -.287 .217 .059 -.050 -.087 -.239 -.190 .795a -.219 .184 G2 .060 -.008 -.210 -.125 -.220 -.050 -.042 .059 -.491 -.024 -.305 .373 -.108 -.290 -.038 -.036 -.054 -.063 -.219 .793a -.217 H2 .028 -.144 .273 -.054 -.020 .141 -.072 -.068 .131 -.251 .045 .191 -.232 .200 .127 -.014 -.292 -.163 .184 -.217 .506a a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)