Prinsip Dasar Pembelajaran Berbasis Portofolio

6. Pengalaman belajar yang sudah tersimpan dalam memorinya akan lebih tahan lama karena sudah melakukan serangkaian proses mengajar dari mengetahui, memahami diri sendiri, melakukan aktivitas dan belajar bekerjasama dengan rekan rekan dalam kebersamaan. Adapun kelemahan pembelajaran berbasis portofolio yaitu: 1. Diperlukan waktu yang cukup banyak 2. Kurangnya pengetahuan atau daya nalar guru yang bersangkutan 3. Belum diberikannya hak otonomi mengajar sebagai pengembang kurikulum. 4. Diperlukan tenaga dan biaya yang cukup banyak. 5. Kurangnya jalinan informasi antara pihak sekolah, keluarga dan masyarakat. 6. Belum terbiasanya pembiasaan jalinan kerja sama kelompok tim para siswa sehingga masalah akan sulit dipecahkan Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui keuntungan pembelajaran berbasis portofolio adalah mengajak siswa untuk aktif dalam pembelajaran, membangun kerja sama antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru sehingga terjalin hubungan yang harmonis, dan pengalaman belajar yang tersimpan dalam memorinya akan bertahan lama karena telah melakukan serangkaian belajar. Adapun kelemahannya adalah menggunakan waktu yang cukup lama dan membutuhkan biaya.

7. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL

a. Pengertian Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

CTL Center on Education and Work at the University of Wisconsin Madison Kunandar, 2007 : 295 mengartikan pengajaran dan pembelajaran kontekstual merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan komen mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga Negara, dan tenaga kerja Sedangkan pembelajaran contextual teaching and learning CTL menurut Depdiknas 2007 : 3 dan Nurhadi dalam Muslich, 2009 : 41, adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketempilan baru ketika ia belajar. Sejalan dengan itu, pembelajaran kontekstual Contextual Teaching Learning atau biasa disingkat CTL menurut Brata 2009 merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Secara alamiah proses berpikir dalam menemukan makna sesuatu itu bersifat kontekstual dalam arti ada kaitannya dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka miliki siswa memiliki ingatan, pengalaman respon , oleh karenanya berpikir merupakan proses mencari hubungan untuk menemukan makna dan manfaat pengetahuan tersebut Gafur dalam Suherli, 2009. Hal ini diperkuat oleh teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku. Menurut teori ini, yang terpenting adalah masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respon. Sedang apa yang terjadi diantara stimulus dan respon dianggap tak penting diperhatikan sebab tidak bisa diamati, yang bisa diamati hanyalah stimulus dan respon. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behavioristik adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan.Hal ini diperkuat oleh Skinner, menurutnya belajar adalah hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya, yang kemudian akan menimbulkan perubahan tingkah laku Budiningsih, 2005:23. Melalui pembelajaran kontekstual diharapkan konsep-konsep materi pelajaran dapat diintegrasikan dalam konteks kehidupan nyata dengan harapan siswa dapat memahami apa yang dipelajarinya dengan lebih baik

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

PERBEDAAN MORALITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DAN PROBLEM SOLVING DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN KECERDASAN INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BANDAR

1 9 108

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE DALAM MATA PELAJARAN IPS TERPADU GUNA MENINGKATKAN KECERDASAN MORAL DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN SPIRITUAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 NATAR LAMPUNG

1 17 105

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA YANG MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA SMP.

1 3 29

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 3 25

PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG.

0 1 43

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL ) Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas

0 3 11

PENGEMBANGAN PEMIKIRAN KRITIS DAN KREATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL).

0 1 12

Model Pembelajaran Kooperatif B. docx

0 0 24

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SEWA ALAT B

0 1 11