Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB ASEAN Gerakan Non Blok GNB

P o l i t i k L u a r N e g e r i I n d o n e s i a 65 PBB sekarang ini merupakan organisasi internasional terbesar karena hampir semua negara di dunia menjadi anggota PBB. Kerja sama regional maupun internasional berbentuk multilateral artinya kerja sama yang dilakukan oleh banyak pihak. Baik kerja sama bilateral, multilateral, dan internasional semuanya merupakan kerja sama yang bersifat internasional oleh karena kerja sama itu dilakukan oleh satu negara dengan negara lain.

2. Kerja Sama Internasional yang Dilakukan Indonesia

Bangsa Indonesia menyadari pentingnya melakukan kerja sama internasional. Telah banyak bentuk kerja sama atau organisasi kerja sama internasional yang diikuti oleh negara Indonesia. Adapun organisasi internasional yang diikuti Indonesia sebagai berikut.

a. Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB

Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar 7 Gambar 4.8 Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat PBB merupakan singkatan Perserikatan Bangsa-Bangsa bahasa Inggris: United Na- tions atau disingkat UN adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh bangsa di dunia. PBB didirikan di San Francisco, Amerika Serikat pada tanggal 24 Oktober 1945. Tujuan utama PBB adalah perdamaian dunia. Indonesia masuk menjadi anggota pada tanggal 24 September 1950. Indonesia diterima sebagai anggota PBB yang ke-60. Namun, pada masa Orde Lama Indonesia pernah ke luar dari keanggotaan PBB. Pada tanggal 28 Septem- ber 1966 negara Indonesia masuk kembali sebagai anggota PBB dan tetap diakui sebagai anggota yang ke-60.

b. ASEAN

ASEAN singkatan dari Association of South East Asian Nations. ASEAN dapat disebut pula Perhimpunan Bangsa- bangsa Asia Tenggara disingkat Perbara. Tujuan utama ASEAN 6 6 P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 6 adalah menciptakan kestabilan, keamanan, dan kemakmuran bersama bangsa-bangsa di wilayah Asia Tenggara. Bangsa Indonesia merupakan salah satu perintis berdirinya ASEAN. ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada tanggal 8 Agustus 1957. Lima negara tersebut adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Thai- land, dan Filipina. Para pendiri ASEAN adalah para menteri luar negeri kelima negara yaitu sebagai berikut. 1. Menteri Luar Negeri Adam Malik dari Indonesia. 2. Menteri Luar Negeri Narsisco R. Ramos dari Filipina. 3. Menteri Luar Negeri S. Rajaratnam dari Singapura. 4. Menteri Luar Negeri Thanat Khoman dari Thailand. 5. Menteri Pembangunan Nasional Tun Abdul Razak dari Malaysia. Sekarang ini ASEAN beranggotakan 10 negara. Negara baru anggota ASEAN tersebut adalah Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Burma Myanmar.

c. Gerakan Non Blok GNB

Gerakan Non Blok GNB adalah suatu organisasi internasional yang terdiri lebih dari 100 negara-negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan di dunia. Gerakan Non Blok diawali dengan adanya Konferensi Asia Afrika KAA pada tahun 1955 oleh negara-negara Asia Afrika. Sebelumnya diadakan pertemuan atau Konferensi Colombo pada tanggal 28 April 1954 oleh 5 negara yaitu Pakistan, India, Burma, Srilanka, dan Indonesia yang dilanjutkan dengan pertemuan Bogor. Hasil pertemuan Bogor oleh kelima negara adalah penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 1955 tersebut. GNB dibentuk pada tahun 1961 oleh para pemimpin negara yaitu: 1 Joseph Broz Tito, Presiden Yugoslavia. 2 Soekarno, Presiden Indonesia. 3 Gamal Abdul Nasser, Presiden Mesir. 4 Pandit Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri India. Sampai sekarang negara-negara yang tergabung dalam Gerakan Non Blok masih tetap saling bertemu. Mereka mengadakan pertemuan dalam forum KTT Konferensi Tingkat Gambar 4.9 Adam Malik Sumber: www.foto-foto.com Di manakah pelaksanaan Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955? U ji D iri P o l i t i k L u a r N e g e r i I n d o n e s i a 67 Tinggi yang dihadiri para kepala negara atau pemerintahan dari negara-negara anggota. Indonesia merupakan negara yang memprakarsai berdirinya Gerakan Non Blok. Indonesia pernah menjadi ketua Gerakan Non Blok tahun 1992-1995.

d. OPEC