Sejarah Politik Luar Negeri Indonesia

5 8 P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 6

c. UUD 1945 Pasal 11 Ayat 1, 2, dan 3

Pasal 11 ayat 1, 2, dan 3 berbunyi sebagai berikut. 1 Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain. 2 Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara, danatau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. 3 Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dengan undang-undang.

d. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang

Hubungan Luar Negeri

e. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang

Perjanjian Internasional Kedua undang-undang ini d dan e merupakan ketentuan pelaksanaan dari pasal 11 UUD 1945. Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar 6 Gambar 4.2 Antarnegara harus saling kerja sama

2. Sejarah Politik Luar Negeri Indonesia

Pada saat Indonesia merdeka, dunia saat itu sedang dikuasai oleh dua blok kekuataan yaitu Amerika Serikat dengan kelompok atau disebut Blok Barat dan Uni Sovyet Rusia beserta kelompoknya yang disebut Blok Timur. Kedua blok tersebut merupakan dua kekuatan yang saling berseteru dan memperebutkan pengaruh pada negara-negara lain. P o l i t i k L u a r N e g e r i I n d o n e s i a 59 Negara Indonesia saat itu tidak lepas dari pengaruh kedua blok kekuataan tersebut. Untuk itu bangsa Indonesia perlu mengambil sikap mengenai politik luar negerinya. Pada tanggal 2 September 1948, Wakil Presiden Mohammad Hatta memberikan keterangan mengenai politik luar negeri Indone- sia di hadapan anggota Badan Pekerja KNIP yang diketuai oleh Kasman Singodimejo. Mohammad Hatta waktu itu mengajukan pertanyaan pada anggota komite, sebagai berikut. “Mestikah bangsa Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara harus memilih antara pro Amerika dan pro Rusia? Apakah tidak ada pendirian lain yang harus kita ambil dalam mengejar tujuan dan cita-cita kita?” Dari pertanyaan tersebut Mohammad Hatta menjawab sendiri dengan keterangan sebagai berikut. “Pemerintah berpendapat bahwa pendirian yang harus kita ambil ialah supaya jangan menjadi objek dalam pertarungan politik internasional, melainkan kita harus tetap menjadi subjek yang berhak menentukan sikap kita sendiri yaitu Indonesia merdeka seluruhnya”. Sejak kapan politik Indonesia yang bebas dan aktif itu dinyatakan? U ji D iri Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar 5 Gambar 4.3 Kasman Singodimejo, Ketua KNIP yang pertama Pidato Mohammad Hatta tanggal 2 Sep- tember 1948 tersebut diberi judul “Mendayung di antara Dua Karang”. Dari judul tersebut dikandung maksud bahwa bangsa Indonesia dalam hal hubungan internasionalnya tetap mendayung aktif serta berada di antara dua karang, tidak memasuki salah satunya bebas. Dua karang yang dimaksud adalah Amerika Serikat dan Rusia Uni Sovyet. Berdasar pidato Mohammad Hatta tersebut politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Sampai saat ini politik luar negeri Indonesia tetap menganut prinsip bebas dan aktif.

3. Politik Luar Negeri Indonesia Dewasa Ini