Desain Penelitian Metode Penelitian

33

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono,2011:2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono 2005:21 dalam Umi Narimawati 2010:29 mendefinisikan metode deskriptif adalah sebagai berikut: “Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”. Menurut Masyhuri 2008:45 dalam Umi Narimawati 2010:29 mendefinisikan metode verifikatif adalah sebagai berikut: “Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”. Menurut Sugiyono 2011:8 mendefinisikan metode penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut: “Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi 34 semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat. Menurut Sugiyono 2009:13 menjelaskan proses penelitian dapat disimpulkan seperti teori sebagai berikut: 1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah 3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis 5. Metode penelitian 6. Menyusun instrumen penelitian 7. Kesimpulan. Berdasarkan proses penelitian yang telah dijelaskan diatas, maka desain pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Sumber masalah Membuat identifikasi masalah berdasarkan latar belakang penelitian sehingga mendapatkan judul sesuai dengan masalah yang ditemukan. Identifikasi masalah diperoleh dari adanya fenomena yang terjadi di KPP Pratama Bandung Karees, yaitu adanya penurunan penerimaan pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama Bandung Karees. 2. Identifikasi masalah Identifikasi masalah merupakan pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: a. Apakah terdapat pengaruh tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap peningkatan penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees? 35 b. Apakah terdapat pengaruh perubahan Penghasilan Kena Pajak terhadap peningkatan penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees? 3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara berhipotesis, maka peneliti mengkaji teori-teori yang relevan dengan masalah dan berfikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian hipotesis. Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional. 4. Pengajuan hipotesis Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris faktual. Hipotesis yang dibuat dalam penelitian ini adalah: a. Kepatuhan wajib pajak, dan perubahan penghasilan kena pajak berpengaruh terhadap penerimaan pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama Bandung Karees b. Kepatuhan wajib pajak berpengaruh terhadap penerimaan pajak penghasilan pada KPP Pratama Bandung Karees c. Perubahan penghasilan kena pajak berpengaruh terhadap penerimaan pajak penghasilan pada KPP Pratama Bandung Karees 36 5. Metode penelitian Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. 6. Menyusun instrumen penelitian Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen pada penelitian ini berbentuk kuesioner, untuk pedoman wawancara atau observasi. Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen penelitian harus terlebih dulu diuji validitas dan reabilitasnya. Dimana validitas digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah alat ukur dan reabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana pengukuran tersebut dapat dipercaya. Setalah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Selanjutnya penulis mulai menggunakan perhitungan dengan menggunakan MSI Method Succesive Interval untuk menaikan skala ordinal menjadi interval, analisis jalur untuk membuktikan sejauh mana pengaruh yang diperlihatkan antara kepatuhan wajib pajak, pemeriksaan pajak, dan perubahan penghasilan kena pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi. Analisis korelasi untuk meneliti erat tidaknya pengaruh kepatuhan wajib pajak, pemeriksaan pajak, dan perubahan penghasilan kena pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi. Koefisien determinasi untuk menilai besarnya pengaruh 37 kepatuhan wajib pajak, pemeriksaan pajak, dan perubahan penghasilan kena pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi, dan pengujian hipotesis menggunakan uji F dan uji t. 7. Kesimpulan Kesimpulan adalah langkah terakhir berupa jawaban atas rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

8. Tabel 3.1

Dokumen yang terkait

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Menghitung Dan Melunasi Pajak Penghasilan Pasal 25 / 29 Sesuai Sistem Self Assessment Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

1 107 57

Prosedur Pendaftaran dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan

1 65 62

Analisis Pengaruh Perusahaan Penghasilan Tidak Kena Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Di Kota Medan

3 113 105

Evaluasi Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak Sebelum dan Sesudah Uji Coba Penataan Tugas dan Fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

2 35 88

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 36 55

Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan dengan Penagihan Pajak sebagai Variabel Moderating (Studi kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong)

25 156 113

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN, PEMERIKSAAN PAJAK SERTA PERUBAHAN PENGHASILAN KENA PAJAK TERHADAP PENINGKATAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA SURAKARTA

0 4 80

PENGARUH PENINGKATAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK STUDI PADA KPP YOGYAKARTA SATU.

0 4 18

Pengaruh Tingkat Penghasilan dan Pengetahuan Wajib Pajak terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees).

0 1 23

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 25 (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees).

6 21 23