Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Indonesia sebagai negara berkembang terus menggalakkan pembangunan di segala bidang kehidupan dengan tujuan mengejar ketertinggalan dari negara lain dan untuk mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang adil dan sejahtera bagi masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Untuk menyukseskan pelaksanaan pembangunan tersebut diperlukan dana yang cukup besar. Sumber dana yang digunakan untuk melaksanakan pembangunan tersebut berasal dari berbagai sumber, salah satunya berasal dari partisipasi masyarakat dalam bentuk pembayaran pajak. Dengan berlakunya undang-undang nomor 6 tahun 1983, UU nomor 9 tahun 1994 dan UU nomor 16 tahun 2000 sebagaimana telah diubah terakhir dengan undang-undang nomor 28 tahun 2007 selanjutnya disebut dengan undang-undang KUP dan undang-undang nomor 7 tahun 1983, undang-undang nomor 7 tahun 1991, undang-undang nomor 10 tahun 1994, undang-undang nomor 36 tahun 2008 selanjutnya disebut undang-undang PPh. Bahwa sistem pemungutan pajak di Indonesia, khususnya pajak penghasilan PPh adalah berdasarkan sistem self assessment dimana dalam sistem ini masyarakat Wajib Pajak diberi kepercayaan dan tanggung jawab untuk menghitung, memperhitungkan,membayar, dan melapor Universitas Sumatera Utara sendiri besarnya pajak yang harus dibayar sehingga mempermudah wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Angsuran tahunan pajak berjalan dihitung dengan cara membagi jumlah pajak terutang tahun sebelumnya dan dibagi menjadi 12 bulan. Pajak yang terutang ditahun sebelumnya menjadi gambaran besarnya pajak terutang pada tahun berjalan. Namun jumlah pendapatan setiap tahunnya juga dapat berbeda dan menyebabkan perbedaan besarnya pajak terutang. Oleh karena itu pajak yang dibayar berdasarkan pajak tahun sebelumnya dapat menjadi lebih bayar atau kurang bayar. Pengembalian kelebihan pembayaran pajak restitusi terjadi apabila jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajak yang terutang atau telah dilakukan pembayaran pajak yang tidak seharusnya terutang, dengan catatan Wajib Pajak tidak punya hutang pajak lain. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 10PMK.032013 pasal 2, Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang seharusnya tidak terutang,dapat diajukan dalam hal: 1. Terdapat pembayaran pajak oleh Wajib Pajak yang bukan merukan obyek pajak yang terutang atau yang seharusnya tidak terutang. 2. Terdapat kesalahan pemotongan atau pemungutan yang mengakibatkan pajak yang dipotong atau dipungut lebih besar dari pada pajak yang seharusnya dipotong atau dipungut. 3. Terdapat kesalahan pemotongan atau pemungutan yang bukan merupakan obyek pajak; atau. Universitas Sumatera Utara 4. Terdapat kelebihan pembayaran pajak oleh Wajib Pajak yang terkait dengan pajak-pajak dalam rangka impor. Dengan melihat banyaknya Wajib Pajak yang masih belum mengetahui mengenai Prosedur Pengemblian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan atas Orang Pribadi maka penulis ingin menyajikan bagaimana pelaksanaan restitusi dikantor pelayanan pajak Medan Timur dalam bentuk laporan akhir yang penulis beri judul: “Prosedur Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan Atas Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Timur”.

B. Tujuan Dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM