Sistem Client Server Perancangan Arsitektur Jaringan

2.6 Sistem Client Server

Sistem Client Server berjalan setidaknya pada dua sistem komputer yang berbeda, satu sebagai server dan satu sebagai client. Client umumnya berupa sebuah komputer desktop yang terhubung dalam satu jaringan dimana biasanya komputer client akan mengeluarkan suatu permintaan kepada komputer server dan server kemudian menjalankan permintaan tersebut dan mengirimkan kembali suatu informasi kepada client tersebut, maka dari komputer server setidaknya memiliki kemampuan tinggi untuk dapat melayani keinginan client dan biasanya pada suatu jaringan komputer client tidak hanya satu. Keunggulan Client Server : 1. Kecepatan akses lebih tinggi karena fasilitas jaringan dan pengolahannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer server yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation. 2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan. Kelemahan Client Server : 1. Diperlukannya adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server. 2. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server, bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

2.7 Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir 2003 : 346 jaringan komputer computer network atau sering juga disebut jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul umumnya berupa komputer atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.

2.7.1 Jenis – Jenis Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir 2003 : 418 jenis-jenis jaringan ada dua, yaitu: 1. Model Peer To Peer Model hubungan peer to peer memungkinkan user membagi sumberdaya yang ada dikomputernya baik berupa file, layanan printer dan lain-lain serta mengakses sumber daya yang terdapat pada komputer lain. 2. Model ClientServer Model hubungan clientServer memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan.

2.7.2 Topologi Jaringan Komputer

Menurut Abdul kadir 2003 : 352 yang dimaksud topologi jaringan adalah susunan komputer secara fisik dalam suatu jaringan. Secara garis besar topologi jaringan komputer ada tiga diantaranya yaitu : 1. Topologi Bus Pada Topologi ini Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial. Jika seorang pemakai mengirimkan pesan ke seorang pemakai lain maka pesan tersebut akan melalui bus. Setiap komputer perlu membaca alamat dalam pesan. Sekiranya alamat pesan cocok dengan alamat komputer pembaca, komputer tersebut segera mengambil pesan tersebut. Dibawah ini merupakan gambar dari Topologi Bus : Gambar 2.2 Topologi Bus Sumber: Abdul Kadir, 2003 : 353 2. Topologi Cincin Topologi cincin mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh sebuah komputer akan dilewatkan ke media transmisi, melewati satu komputer ke komputer berikutnya. Kelemahan topologi cincin terletak pada kegagalan salah satu simpul. Jika ada satu simpul yang mengalami kegagalan, maka semua hubungan terputus. Topologi ini biasa digunakan pada LAN. Dibawah ini merupakan gambar dari Topologi Cincin : Gambar 2.3 Topologi Cincin Sumber: Abdul Kadir, 2003 : 354 3. Topologi Star Pada topologi star terdapat komponen sebagai pusat pengontrol semua simpul yang hendak berkomunikasi selalu melalui pusat pengontrol tersebut. Dalam hal ini, pusat pengontrol berupa hub atau switch. Topologi ini biasa digunakan untuk LAN, MAN, ataupun WAN karakteristiknya sebagai berikut: a. Mudah dikelola, penyebab kegagalan mudah diketahui b. jika satu kabel terputus yang lainnya tidak terganggu. c. Dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP Berikut ini merupakan gambar dari topologi star : Gambar 2.4 Topologi Star Sumber: Abdul Kadir, 2003: 355

2.7.3 Manfaat Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir 2003 : 415 Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut : 1. Sharing Resources Sharing resources digunakan agar seluruh program, peralatanperiperal lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi. 2. Media komunikasi Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untuk catting maupun untuk mengirim pesaninformasi. 3. Integrasi Data Pembangunan jaringan komunikasi dapat mencegah ketergatungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan satu komputer saja,melainkan dapat didistribusikan ketempat lainnya, oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat. 3. Pengembangan dan Pemeliharan Menerapkan jaringan komunikasi ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan computer bisa memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya untuk memberikan perindungan serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada computer pusat. 5. Keamanan Data Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data jaminan keamanan, data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif. 6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini Menerapkan pemakaian sumberdaya secara bersama-sama, maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi.Selain itu data atau informasi yang di akses selalu terbaru. Karena ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung diketahui oleh setiap pemakai. 27 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk merancang sistem informasi akademik pada SMP Negeri 1 Pameungpeuk yang beralamat di Jln. Sindang Reret no.32 Kabupaten Bandung. 3.1.1 Visi dan Misi 3.1.1.1 Visi Sebagai imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa yang akan datang, SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung merumuskan visi yaitu “Terwujudnya sekolah berprestasi, sehat, nyaman dan kondusif yang benuansa religius” Adapun yang menjadi indikator visi adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar yang memuaskan 2. Penyerapan siswa lulusan di SMASMK Negeri cukup tinggi, dan setiap tahun ada peningkatan 3. Semua lulusan memiliki bekal keterampilan minimal untuk hidup di masyarakat 4. Terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan nyaman untuk mendukung kelancaran PBMKBM 5. Adanya peningkatan partisipasi warga sekolah dan masyarakat terhadap pelaksanaan manjemen sekolah yang demokratis 6. Adanya peningkatan budaya prilaku warga sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai religius

3.1.1.2 Misi

Untuk mewujudkan visi, SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung merumuskan beberapa misi adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan proses belajar mengajar dan profesionalisme guru. 2. Meningkatkan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. 3. Meningkatkan sarana dan prasarana standar minimal sekolah. 4. Menciptakan masyarakat sekolah yang aman, penuh tanggung jawab, sopan santun yang mencerminkan kekeluargaan. 5. Membudayakan masyarakat sekolah yang religious 6. Menciptakan iklim yang kondusif bagi tenaga edukatif, administratif serta peserta didik untuk meningkatkan mutu pendidikan 7. Menyediakan wahana untuk mencapai keunggulan dan prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik 8. Menumbuhkan keteladanan dan perilaku positif serta berjiwa inovatif dengan nuansa Islami 9. Menumbuhkan budaya tertib, aman, sejuk, rindang dan indah dalam lingkungan sekolah 10. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi diri sehingga mampu mengembangkannya lebih optimal

3.1.2 Struktur Organisasi SMPN 1 Pameungpeuk

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung Sumber :Data SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung

3.1.4 Uraian Tugas di SMP Negeri 1 Pameungpeuk

A. Kepala Sekolah Kepala sekolah mempunyai tugas menyusun perencanaan, mengorganisasikan kegiatan, mengarahkan kegiatan, melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap kegiatan, menentukan kebijaksanaan, memimpin rapat, mengambil keputusan, mengatur proses belajar. B. Kepala Tata Usaha Kepala Tata Usaha mempunuyai tugas melaksanakan ketatausahaan dan bertanggung jawab langsung kepada kepala sekolah meliputi : 1. Penyusunan program tata usaha 2. Penyusunan pola pengelolaan uang sekolah 3. Pengurusan kepegawaian 4. Pembina dan pengembangan karier 5. Penyusunan perlengkapan sekolah 6. Penyusunan dan Penyajian statistic 7. Penyusunan laporan kegiatan ketatausahaan C. Staff Tata Usaha Melaksanakan Tugas-tugas yang telah direncanakan dan disusun oleh Kepala Tata Usaha sesuai dengan tugas dan bidangnya. D. Wakasek Kurikulum 1. Menyusun Program Pengajaran 2. Menyusun Pembagian Tugas Guru 3. Menyusun Jadwal Pelajaran 4. Menyusun Jadwal Evaluasi Belajar 5. Menyusun Pelaksanaan UN. 6. Menyusun Kriteria dan Persyaratan Kenaikan Kelas atau Kelulusan 7. Menyusun Jadwal Penerimaan Buku Laporam Pendidikan 8. Mengkoordinasikan dan Mengarahkan Penyusunan Program satuan Pelajaran 9. Menyediakan Daftar Buku Acara Guru dan Siswa 10. Menyusun Laporan Pelaksanaan Pengajaran secara berkala E. Wakasek Kesiswaan Mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagi berikut : 1. Menyusun Program Pembinaan Kesiswaan OSIS 2. Membina dan melaksanakan koordinasi 6K 3. Memberikan Pengarahan dalam Pemilihan Pengurus OSIS 4. Melakukan Pembinaan Pengurus OSIS dalam berorganisasi 5. Menyusun Program Jadwal Pembinaan Siswa secara berkala dan insidentil 6. Melaksanakan Pemilihan Calon Siswa Teladan dan Calon Siswa Penerima BEA SISWA 7. Mengadakan Pemilihan Siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah 8. Menyusun laporan Pelaksanaan Kegiatan Kesiswaan secara berkala F. Wakasek Sarana dan Prasarana Wakasek sarana dan prasarana mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Inventaris barang 2. Pendayagunaan sarana dan prasarana termasuk kartu-kartu pelaksanaan pendidikan 3. Pemeliharaan, pengamanan, penghapusan, serta pengembangan sarana dan prasarana 4. Pengelolaan keuangan alat-alat pengajaran G. Wakasek Humas Wakasek humas mempunyai tugas mewakili kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tuawali siswa 2. Membina hubungan antara sekolah dengan pamongtokoh masyarakat 3. Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintah dalam usaha dan lembaga sosial lain 4. Memberikanberkonsultasi dengan dunia usaha 5. Menyusun laporan pelaksanaan tugas humas secara berkala H. Koordinator B.K Koordinator bimbingan konseling BK membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagi berikut : 1. Penyusunan program bimbingan 2. Membina kerjasama dengan wali kelas dalam menyelesaikan masalah siswa 3. Melaksanakan kegiatan bimbingan kepada siswa yang berprestasi 4. Melaksanakan administrasi bimbingan 5. Mengadakan evaluasi kegiatan 6. Menyusun statistic 7. Menyusun laporan berkala kepada kepala sekolah 8. Menyusun personalpetugas bimbingan 9. Pembagian tugas guru dalam bimbingan I. Pengelola Perpustakaan Seksi perpustakaan membantu kepala sekolah dalam kegiatan berikut : 1. PerencanaanPengadaan bukubahan perpustakaan. 2. Mengatur pelayanan perpustakaan 3. Perencanaan pengembangan perpustakaan 4. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku perpustakaan 5. Inventarisasi bukubahan perpustakaan 6. Penyimpanan buku-buku perpustakaan 7. Menyusun laporan pelaksanaan perpustakaan J. Pengelola Lab IPA 1. Menyusun jadwal penggunaan ruangan laboratorium 2. Membantu guru mempersiapkan ruang laboratorium yang akan digunakan 3. Pemeliharaan dan penyimpanan alatbahan praktek 4. Pengawasan pelaksanaan praktek laboratorium 5. Inventarisasi bahan, alat dan barang laboratorium 6. Mempersiapkan ruangan laboratorium 7. Mengetahui peralatan yang dimiliki atau terdapat di laboratorium 8. Penyusunan laporan alat-alat praktek 9. Penyusunan laporan kegiatan laboratorium K. Wali Kelas Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan- kegiatan berikut : 1. Pengelolaan kelas 2. Menyelenggarakan administrasi kelas, meliputi : - Denah tempat duduk siswa - Papan absen siswa - Daftar piket kelas - Buku Absensi siswa - Buku agenda kelas - Dartar pelajaran - Tata tertib siswa 3. Menyusun data statistik siswa - Absensi siswa - Prestasi siswa - Catatan khusus siswa - Mutasi siswa - Buku laporan pendidikan L. Guru Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi : 1. Membuat program pengajaran rencana kegiatan belajar mengajar Semestertahunan 2. Membuat satuan pengajaran persiapan pengajaran 3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar 4. Melaksanakan kegiatan Evaluasipenilaian belajar Semestertahunan 5. Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya. 6. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran 7. Membuat dan menyusun lembar kerja job sheet untuk mata pelajaran yang memerlukan lembar kerja 8. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa 9. Mengatur kebersihan ruang kerja praktek, mengembalikan alat-alat yang di pinjam. 10. Memeriksa apakah siswa menguasai cara menggunakan peralatan praktek M. Siswa-siswi Melaksanakan tugasnya sebagai pelajar yaitu memuntut ilmu dan melaksanakan tata tertib sekolah.

3.2 Metode Penelitian

Metode Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah yang terbagi dalam suatu mekanisme, teknik atau cara dalam mencari atau mengumpulkan data yang berhubungan dengan pemecahan suatu permasalahan. Fungsi penelitian itu sendiri adalah untuk mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi serta memberikan alternatif kemungkinan - kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif Menurut Whintney 1960:63 menyatakan bahwa : Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajarai masalah-masalah dalam masyarakat serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian, agar penelitian dapat berjalan secara sistematis maka diperlukanya metode penelitian yang tepat sesuai kondisi permasalahan yang akan teliti. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dan penelitan tindakan action search dalam melakukan penelitian. Termasuk pada penelitian yang dilakukan penulis di SMP Negeri 1 Pameungpeuk. Penelitian deskriptif ialah penelitian yang mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena, pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti menegmbangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis. Penelitian tindakan action research ialah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru, atau produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia aktuallapangan.

3.2.2 Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan proses penelitian ini sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh melalui proses pengamatan observasi disertai dengan wawancara tanya jawab, dan juga dengan menggunakan sumber data sekunder yaitu dokumentasi dari hasil pendataan yang ada pada sekolah SMP Negeri 1 Pameungpeuk.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

1. Pengamatan Langsung Observasi observation Merupakan teknik dalam pengumpulan data yang dilakukan melalui sebuah aktivitas dengan maksud untuk memahami secara langsung terhadap fenomena yang sedang terjadi pada sebuah instansi maupun perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengamatan langsung observasi di salah satu sekolah yaitu SMPN 1 Pameungpeuk yang beralamat di Jln. Sindang Reret no.32 Kabupaten Bandung. Dalam proses observasi, peneliti mengamati langsung alur kerja pendataan siswa yang dilakukan oleh staf tata usaha dimana mereka mengumpulkan data-data siswa berupa dokumen dan berkas siswa tersebut yang diambil dari formulir pendaftaran serta persyaratan yang dikumpulkan siswa. Peneliti juga mengamati proses pembagian kelas yang dilakukan secara manual, dimana pengklasifikasiannya masih berdasarkan data siswa yang berasal dari berkas-berkas siswa tersebut. Peneliti juga mengamati proses pembuatan jadwal pelajaran yang dilakukan secara manual dengan menentukan dan mencocokan data jadwal dengan guru yang bersangkutan. Selain itu peneliti juga mengamati proses penilaian, dimana para guru mengumpulkan dan menulis nilai para siswa kedalam berkas maupun buku penilaian guru secara manual. 2. Wawancara interview Dalam mendapatkan informasi mengenai kebutuhan- kebutuhan perancangan perangkat lunak, penulis melakukan wawancara secara langsung maupun tidak langsung kepada pihak- pihak sekolah SMPN 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung. 3. Studi kepustakaan Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan- karangan ilmiah, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain seperti mencari informasi tentang SMPN 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Suatu teknik pengumpulan data-data dan informasi yang diperlukan yang diperoleh dari sekolah bersangkutan yaitu SMPN 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung yang tentunya disertai izin dari pihak yang bersangkutan. Selain itu juga mengumpulkan data- data yang memiliki keterkaitan dengan pemecahan masalah dari sumber lainnya. Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam melakukan perancangan sistem, diperlukannya suatu metode yang dapat dijadikan rujukan dalam melakukan perancangan sistem sehingga tahapan demi tahapan proses dalam melakukan perancangan menjadi lebih teratur dan menghasilkan sistem dengan kemampuan melakukan proses yang akurat. Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis, yaitu :

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah pendekatan terstruktur. Dimana metode pendekatan ini berfungsi untuk mengetahui bagaimana menggunakan alat-alat dan peraturan-peraturan untuk melengkapi satu atau lebih tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi. Selain itu tujuan dari pendekatan terstruktur adalah diharapkan pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami serta mudah untuk dirawat. Adapun alat yang dipergunakan dalam metode terstruktur ini berupa Diagram Alir Flow Map, Diagram Konteks Context Diagram, DFD Data Flow Diagram, Kamus Data Data Dictionary, ERD Entity Relational Diagram, dan Normalisasi yang berorientasi pada proses dan data.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak untuk membangun sistem informasi ini yaitu metode prototype, yang mana prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap, metode prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi cepat dan lebih mudah, dimana tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut : Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype Sumber : Abdul kadir 2003 : 25 1. Identifikasi Kebutuhan Sistem Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem informasi, dimana antara pemakai sistem user dalam pengembangan sistem bertemu. User menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembangan sistem. 2. Membuat Prototype Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun, pengembangan sistem mulai membuat prototype. 3. Menguji Prototype Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan user melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan user memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program. 4. Memperbaiki Prototype Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai dengan masukan atau saran dari user. 5. Mengembangkan Prototype Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaikan sistem yang telah dibuatnya sesuai dengan masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem. Kelebihan dan kelemahan dari penggunaan metode prototype ini adalah sebagai berikut : Kelebihan dari prototype yaitu : 1. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih insentif. 2. Meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi resiko pemakai tidak menggunakan sistem mengingat keterlibatan mereka yang sangat tinggi sehingga sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik. 3. Mempersingkat waktu pengembangan. 4. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototype, kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai. 5. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahan-perubahan. 6. Menghemat biaya. Kelemahan - kelemahan dari prototype yaitu : 1. Prototype hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh-sungguh dalam menyediakan waktu dan pikiran untuk mngerjakan prototype. 2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan prototype. 3. Mengingat target waktu target yang pendek, ada kemungkinan sistem yang dibuat tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji. 4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat prototype, ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan rekaksi yang negatif. 5. Apabila tidak terkelola dengan baik, prototype menjadi tak pernah berakhir, hal ini disebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu mudah untuk dipenuhi.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

1. Flow Map Suatu flowmap digambarkan sebagai pemetaan hubungan antara bagian-bagian kerja melalui dokumen, baik berupa laporan maupun formulir. Flow Map digunakan untuk menganalisis bagaimana hubungan antara sub kerja yang akan menggerakkan sistem. Setelah diketahui bagian-bagian yang terlibat dalam sistem, maka akan diketahui berapa jumlah entitas yang terkait dengan sistem yang dianalisis dan dirancang. 2. Diagram Konteks Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin 2005:64 dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary dapat digambarkan dengan garis putus. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. Diagram konteks berisi gambaran umum secara garis besar sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data dan data apa saja ke sistem, serta kepada siapa saja informasi dan informasi apa saja yang harus dihasilkan sistem.” 3. Data Flow Diagram DFD Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin 2005:64 dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur yang dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Simbol-simbol yang digunakan pada DFD yaitu sebagai berikut: A. External entity kesatuan luar atau boundary batas sistem B. Data flow arus data C. Process proses D. Data storage simpanan data 4. Kamus Data Kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. 5. Perancangan Basis Data A. Entity Relationship Diagram ERD Entity Relationship Diagram ERD merupakan gram yang menggambarkan hubungan atau kerelasian antar obyek-obyek dasar dengan menggunakan simbol-simbol grafis tertentu. ERD berguna untuk memodelkan sistem yang akan dikembangkan basis datanya. Sebuah ERD tersusun atas tiga komponen, yaitu entitas, atribut dan kerelasian antar entitas. a. Entitas Entity Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang. b. Atribut Attribute Atribut sering pula disebut sebagai properti property, merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas. B. Normalisasi Menurut Fathansyah 2007:39-68 normalisasi merupakan proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi yang akan menguji data sampai tidak ada kesulitan dalam pengoperasian. Apabila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belumlah mendapat database yang optimal. Adapun bentuk-bentuk normalisasi adalah sebagai berikut : 1. Bentuk tidak normal Unnormalized Form Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa berupa data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. Tahap untuk memperoleh bentuk tidak normal dilakukan dengan menuliskan semua data yang akan direkam, bagian yang double tidak perlu dituliskan. 2. Bentuk normal pertama First Normal Form Kumpulan data dibentuk menjadi bentuk normal kesatu dengan memisah-misahkan data pada field-field yang tepat dan bernilai atomic tidak ada set atribut berulang-ulang atau atribut bernilai ganda, juga seluruh record harus lengkap adanya. 3. Bentuk normal kedua Second Normal Form Pembentukan normal kedua dengan mencari kunci field yang dapat dipakai sebagai patokan dalam pencarian data dan memiliki sifat yang unik. Bentuk normal kedua ini mengandaikan bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci haruslah bergantung fungsi pada kunci utama primary key. 4. Bentuk normal ketigaThird Normal Form Bentuk normal ketiga mempunyai syarat setiap tabel tidak mempunyai field yang bergantung transitif, namun harus bergantung penuh pada kunci utama. Dengan demikian, relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atibut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan primary key secara menyeluruh. C. Jenis Kerelasian Antar Entitas Relationship Kerelasian antar entitas dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu : 1. Relasi satu ke satu one to one Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi sebuah kejadian atau transaksi pada kedua entitas. Secara lebih teknis, jika nilai yang digunakan sebagai penghubung pada entitas pertama hanya dimungkinkan muncul satu kali saja pada entitas kedua yang saling berhubungan. Sebagai contoh, satu orang pegawai hanya dimungkinkan memiliki satu departemen. Gambar 3.3 Relasi One to One 2. Relasi satu ke banyak one to many Relasi banyak ke satu many to one atau satu ke banyak one to many Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan terjadi satu kali dalam entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali kejadian pada entitas kedua. Sebagai contoh, setiap pegawai hanya dimungkinkan memiliki sebuah departemen, sebaliknya sebuah departemen dapat dimiliki oleh lebih dari satu orang pegawai. Gambar 3.4 Relasi One to Many 3. Relasi banyak ke banyak many to many Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas pertama dan entitas kedua. Sebagai contoh, lebih dari satu mahasiswa dapat mengikuti lebih dari satu mata kuliah. Gambar 3.5 Relasi Many to Many

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian software menggunkan black box. Black-box sering disebut juga dengan pengujian tingkah laku behavioral testing, yang lebih terfokus kepada kebutuhan fungsional dari perangkat lunak. Pengujian Black-Box memungkinkan pembuat perangkat lunak untuk menentukan kondisi yang terjadi untuk suatu masukan yang akan menjalankan semua kebutuhan fungsional dari perangkat lunak yang di buat. Pengujian Black-Box dilakukan untuk menentukan beberapa macam kesalahan yaitu: 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface. 3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja. 5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi. Pengujian ini dilakukan pada tahap akhir dalam membuat perangkat lunak, tidak seperti pengujian White-Box yang dilakukan di awal pembuatan. Hal tersebut dikarenakan pengujia Black-Box dengan sengaja menghiraukan struktur kendali dimana perhatian lebih diutamakan pada domain informasi. Untuk itu dalam pengujian software di SMP Negeri 1 Pameungpeuk ini peneliti menggunakan pengujian Black-Box dimana suatu aplikasi akan teruji dengan baik untuk mendemonstrasikan bahwa fungsi software beroperasi, input dengan baik diterima, output dihasilkan dengan benar, dan integritas informasi eksternal terjaga.

3.3 Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem merupakan suatu tahap pemahaman proses yang bertujuan untuk mengetahui proses apa saja yang terlibat di dalam sistem, bagaimana kerja dari setiap proses yang terlibat didalam sistem, dan hubungan suatu proses dengan proses yang lainnya. Dari pemahaman proses tersebut maka dapat dilakukan suatu evaluasi dan usulan terhadap sistem yang ada, untuk dikembangkan lebih lanjut. Dalam analisis sistem akan dibahas mengenai analisis dokumen, analisis prosedur, flowmap, diagram konteks, data flow diagram sistem informasi akademik yang sedang berjalan di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung.

3.3.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen yang menggambarkan bagaimana dan apa saja dokumen - dokumen itu digunakan dalam sistem. Analisis dokumen merupakan salah satu cara yang dapat membantu dalam proses perancangan sistem selanjutnya. Di bawah ini adalah dokumen - dokumen yang digunakan dalam sistem yang sedang berjalan: No Nama Dokumen Uraian 1. Data Siswa Deskripsi : berisi biodata siswa Rangkap : 1satu Sumber : siswa Tujuan : kesiswaan 2. Laporan data siswa Deskripsi : berisi laporan data siswa Rangkap : 1satu Sumber : kesiswaan Tujuan : kepala sekolah 3. Data guru Deskripsi : berisi biodata guru Rangkap : 1satu Sumber : guru Tujuan : kepala sekolah 4. Laporan data guru Deskripsi : berisi biodata guru Rangkap : 1satu Sumber : guru Tujuan : kurikulum 5. Data wali kelas Deskripsi : berisi wali kelas Rangkap : 1satu Sumber : kurikulum Tujuan : arsip 6. Data jadwal pelajaran Deskripsi : berisi jadwal pelajaran Rangkap : 3tiga Sumber : kurikulum Tujuan : guru, arsip, dan siswa 7. Raport Deskripsi : Raport yang telah di sahkan wali kelas Rangkap : 1satu Sumber : wali kelas Tujuan : kepala sekolah 8. Raport Deskripsi : Raport yang telah di sahkan wali kelas dan kepala sekolah Rangkap : 1satu Sumber : kepala sekolah Tujuan : siswa Tabel 3.1 analisis dokumen

3.3.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Prosedur yang berjalan ini merupakan kumpulan dari proses dalam suatu sistem yang sedang terkait antara satu dengan yang lainnya. Prosedur-prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Prosedur Registrasi Siswa yang sedang berjalan : A. Bagian kesiswaan memberikan formulir pendaftaran kepada siswa untuk diisi lengkap. B. Siswa mengisi formulir tersebut dan menyerahkannya ke bagian kesiswaan C. Bagian Kesiswaan melakukan pencatatan data kedalam buku induk siswa D. Bagian kesiswaan menyimpan formulir yang telah diisi kedalam arsip E. Kepala sekolah memberikan daftar guru kepada bagian kurikulum untuk dilakukan pencatatan data guru F. Bagian kurikulum mencatat data guru kedalam buku induk guru dan menyimpan daftar guru kedalam arsip. G. Bagian kurikulum membuat 2 rangkap laporan guru untuk di arsipkan dan di serahkan ke kepala sekolah. 2. Prosedur Pembagian Kelas dan Wali Kelas yang sedang berjalan : A. Pembagian kelas dan wali kelas, data guru yang dimiliki oleh masing-masing guru diberikan kepada pihak kurikulumn untuk dicatat dan divalidasi menjadi 2 dua rangkap untuk selanjutnya diarsipkan dan lalu dibuatkan laporan data guru yang kemudan diberikan kepada kepala sekolah untuk divalidasi. B. Setelah laporan data guru divalidasi, laporan tersebut diarsipkan dan dilakukan pembagian wali kelas yang di akumulasikan dengan data siswa yang dimiliki oleh pihak kesiswaan dari arsip data siswa yang telah dilakukan pembagian kelas oleh pihak kesiswaan. Dimana data siswa tersebut manghasilkan data kelas yang 1 satu diarsipkan dan 1 satu dimasukan kedalam proses pembagian wali kelas. C. Apabila pembagian wali kelas telah selesai, maka menghasilkan data kelas berserta wali kelasnya yang selanjutnya dibuatkan laporan kelas beserta wali kelasnya yang selanjutnya diberikan kepada kepala sekolah untuk divalidasi. D. Data kelas beserta wali kelas yang telah valid tersebut, kemudian pihak kesiswaan melakukan pencatatan laporan data kelas dan wali kelas yang diarsipkan terlebih dahulu yang selanjutnya diberikan kepada guru dan kepala sekolah. 3. Prosedur penjadwalan yang sedang berjalan : A. Dalam pembuatan proses penjadwalan di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung pihak kesiswaan terlebih dahulu mengambil data kelas dan data guru dari arsip data yang dimiliki nantinya dilakukan perancangan jadwal pelajaran. B. Setelah jadwal pelajaran selesai dirancang, maka dilakukan evaluasi jadwal pelajaran yang apabila data terjadi kesalahan maka dilakukan perancangan ulang untuk pembuatan jadwal pelajaran yang baru. C. Jadwal pelajaran yang telah valid lalu dibuatkan laporan jadwal pelajaran, yang nantinya mensosialisasikan jadwal pelajaran tersebut dengan memberikan data jadwal pelajaran kepada pihak guru dan siswa dengan tidak lupa mengarsipkannya terlebih dahulu. 4. Prosedur Penilaian yang sedang berjalan : A. Dalam proses pengolahan data nilai, pihak guru mengumpulkan data nilai siswa yang dimiliki yang dilanjutkan dengan validasi nilai tersebut yang diarsipkan terlebih dahulu dan selanjutnya diberikan kepada pihak kesiswaan untuk dilakukan pencatatan data nilai. B. Setelah dilakukan pencatatan dan validasi nilai guru tersebut maka dibuatkan data nilai masing-masing guru dan kembali data nilai perguru tersebut yang selanjutnya dibuatkan laporan nilai siswa. C. Laporan nilai siswa yang telah dibuat diarsipkan terlebih dahulu selanjutnya diberikan kepada pihak kepala sekolah dan wali kelas. Dimana oleh pihak wali kelas dibuatkan dilakuan pencatatan data nilai ke raport dari data-data nilai tersebut yang berikutnya raport tersebut diarsipkan terlebih dahulu lalu diberikan kepada siswa

3.3.2.1 Flow Map

Flowmap adalah paket perangkat lunak yang didedikasikan untuk menganalisis dan menampilkan interaksi atau aliran data. Jenis data dalam arti khusus ada dua lokasi geografis yang berbeda terhubung ke masing-masing item data, Sebuah lokasi tempat asal aliran dimulai dan lokasi tujuan di mana aliran berakhir. Flow Map dapat menunjukkan hal-hal seperti berikut: a. Apa itu yang mengalir, bergerak, berpindah, dll b. Apa arah alirannya c. Apa sumber dan tujuannya d. Berapa banyak mengalir, yang ditransfer, diangkut, dll e. Informasi umum tentang apa yang mengalir dan bagaimana ia mengalir. Berikut adalah flowmap sistem informasi akademik di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung yang sedang berjalan. A. Prosedur Registrasi Siswa yang sedang berjalan : Gambar 3.6 Flowmap Registrasi Siswa yang sedang berjalan di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung Keterangan A1 : Arsip Siswa Diterima A2 : Arsip Data Siswa B. Prosedur Pembagian Kelas dan Wali Kelas yang sedang berjalan : Gambar 3.7 Flowmap Pembagian Kelas dan Wali Kelas yang sedang berjalan di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung Keterangan: A2 : Arsip Data Siswa B1 : Arsip Data Guru B2 : Arsip Data Kelas B3 : Arsip Data Kelas dan Wali Kelas C. Prosedur Penjadwalan yang sedang berjalan : Gambar 3.8 Flowmap Penjadwalan yang sedang berjalan di SMP Negeri 1 Pameugpeuk Kabupaten Bandung Keterangan: B1 : Arsip Data Guru B2 : Arsip Data Kelas C1 : Arsip Jadwal Pelajaran A. Proses Penilaian yang sedang berjalan : Gambar 3.9 Flowmap Penilaian yang sedang berjalan di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung Keterangan: D1 : Arsip Data Nilai Valid D2 : Arsip Raport

1.3.2.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan dibuat. secara uraian dapat dikatakan bahwa diagram konteks itu berisi siapa saja yang memberikan data inputan kesistem serta kepada siapa data informasi yang harus dihasilkan sistem. Berikut ini merupakan diagram konteks yang sedang berjalan pada SMP Negeri Pameungpeuk Gambar 3.10 Diagram Konteks Sistem yang sedang berjalan di SMP Negeri 1 Pameungpeuk

3.3.2.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram DFD merupakan suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika dengan tersruktur dan jelas. Berikut ini merupakan Data Flow Diagram DFD leve1 1 sistem akademik yang sedang berjalan di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung : Gambar 3.11 DFD Level 1 Sistem yang sedang berjalan

3.3.2.3.1 DFD Level 2 pada Proses 1

Gambar 3.12 DFD Level 2 Proses 1 Sistem yang sedang berjalan

3.3.2.3.2 DFD Level 2 pada Proses 2

Gambar 3.13 DFD Level 2 Proses 2 yang sedang berjalan

3.3.2.3.3 DFD Level 2 pada Proses 3

Gambar 3.14 DFD Level 2 Proses 3 yang sedang berjalan

3.3.2.3.4 DFD Level 2 pada Proses 4

Gambar 3.15 DFD Level 2 Proses 4 yang sedang

3.3.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Dari sistem yang sedang berjalan tersebut dapat ditemui beberapa kekurangan antara lain : 1. Proses pengolahan data akademik yang diantaranya registrasi siswa, pembagian kelas, pengaturan dan pembagian jadwal, serta penilaian masih belum terkomputerisasi. 2. Proses pembuatan laporan menjadi terlambat,karena pada saat pencarian data, semua data tersimpan terpisah dalam bentuk arsip dan sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam penyajian laporannya 3. Media penyimpanan dari semua proses akademik yang ada berupa arsip dan dokumen,sehingga membuat keamanan data kurang terjamin Dari evaluasi sistem didapat beberapa kesimpulan : 1. Diperlukan otomatisasi pengolahan data agar pelaksanaan sistem pengolahan registrasi siswa, data jadwal dan data pengolahan nilai dapat dilakukan secara lebih cepat. 2. Untuk menghindari kesalahan diperlukan pelatihan dan pengembangan terhadap sumber daya manusia dan juga maintenance terhadap sistem yang digunakan 3. Perlu adanya aplikasi yang dapat menyimpan data hasil dari proses akademik yang ada dalam sebuah database,sehingga dapat menjamin keaman data yang di hasilkan Dengan mengadakan analisis ini penulis menyarankan kepada pihak sekolah untuk menggunakan sistem informasi akademik guna mempermudah pengolahan data akademik, sehingga lebih baik dari pencatatan buku-buku yang sebelumnya digunakan oleh pihak sekolah. 69 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan bagian dari pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahapan analisis. Tahapan perancangan sistem digambarkan sebagai perancangan untuk membangun suatu sistem dan komponen perangkat lunak maupun perangkat keras sehingga menghasilkan sistem yang lebih baik

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem bertujuan untuk menghasilkan perancangan pengolahan data akademik yang berbasis komputer untuk kepuasan pengguna dengan memberikan gambaran secara umum kepada pengguna tentang system yang baru. Perancangan sistem dapat mengidentifikasikan komponen system informasi yang akan didesain secara terinci.

4.1.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Setelah mengadakan tahap analisis kemudian mengadakan sebuah perancangan sistem dimana tahap perancangan ini akan diuraikan sebuah gambaran umum sistem yang di usulkan agar dapat dimengerti oleh pihak terkait atau pihak sekolah sebelum pengembangan sistem informasi akademik ini dibentuk. Sistem informasi akademik ini merupakan sebuah sistem atau perangkat lunak yang diusulkan guna mempermudah pengolahan data akademik pada sekolah SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung. Adapun gambaran umum system yang diusulkan adalah sebagai berikut : 1. Perancangan prosedur yaitu Flow Map, Diagram Konteks, DFD, Kamus Data. 2. Perancangan Basis Data yaitu Normalisasi, Relasi Tabel, ERD, Kodifikasi . 3. Perancangan antar muka yaitu Struktur Menu, Perancangan Input dan Output.

4.1.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur yang Diusulkan merupakan hasil dari perubahan dan pengkoreksian dari sistem yang berjalan, dimana sistem yang diusulkan dapat menutupi kekurangannya, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi pemakai. 1. Prosedur Registrasi Siswa yang diusulkan : A. Bagian kesiswaan memberikan formulir pendaftaran kepada siswa B. Siswa mengisi formulir pendaftaran dan menyerahkan formulir yang telah diisi lengkap ke bagian kesiswaan C. Bagian kesiswaan menginputkan data siswa kedalam database. D. Kepala sekolah menentukan range batas minimum,untuk menyeleksi siswa berdasarkan nem. E. Siswa yang dinyatakan diterima melakukan pendaftaran ulang pada bagian kesiswaan dan menginputkan data siswa yang diterima kedalam database. 2. Perancangan Prosedur dan Proses Data Guru yang diusulkan : A. Guru memberikan data guru ke administrasi umum B. Bagian kurikulum menginputkan semua data guru kedalam database C. Bagian kurikulum mencetak laporan data guru yang kemudian diserahkan ke guru dan kepala sekolah. 3. Prosedur Pembagian Kelas dan Wali Kelas yang diusulkan : A. Dalam proses pembagian kelas dan wali kelas, kesiswaan mendapatkan data guru yang di dapat dari guru dan data siswa yang dimiliki untuk selanjutnya di inputkan dan dilakukan pembagian kelas yang menghasilkan data siswa beserta kelas. B. Setelah data guru dan data siswa beserta kelas diinputkan ke dalam database sistem informasi akademik, selanjutnya data guru dan data siswa beserta kelas tersebut dlakukan pembagian kelas secara terkomputerisasi. C. Setelah pembagian kelas dan pembagian wali kelas masing- masing tersebut telah di bagi, data kelas beserta wali kelas tersebut dimasukan kedalam database sistem informasi akademik dan dilakukan proses pencetakan data kelas beserta wali kelas yang nantinya diberikan kepada guru dan kepala sekolah sebagai laporan kelas dan wali kelasnya. 4. Prosedur Penjadwalan yang diusulkan : A. Dalam pembuatan proses penjadwalan di SMP Negeri 1 Pameungpeuk pihak kurikulum terlebih dahulu mengambil data kelas dan data guru yang terdapat dalam database sistem informasi akademik nantinya dilakukan perancangan jadwal pelajaran. B. Setelah jadwal pelajaran selesai dirancang, maka dilakukan evaluasi jadwal pelajaran, yang apabila rancangan tersebut tidak sesuai maka dilakukan perancangan ulang untuk pembuatan rancangan jadwal pelajaran yang baru, namun apabila jadwal pelajaran telah sesuai, maka jadwal pelajaran tersebut dicetak yang nantinya dokumen jadwal pelajaran tersebut diberikan kepada siswa, guru dan kepada kepala sekolah untuk dijadikan laporan jadwal pelajaran. 5. Prosedur Penilaian yang sedang diusulkan : A. Guru melakukan penilaian evaluasi siswa dan menginputkan nilai siswa kedalam database sistem informasi akademik dan dihitung sebagai nilai akhir siswa. B. Setelah menghasilkan nilai akhir siswa tersebut yang juga dimasukan kedalam database sistem informasi akademik. C. Data nilai akhir siswa yang tersimpan dalam database kemudian di cetak sebagai raport sementara oleh Wali kelas D. Dokumen nilai siswa tersebut diperiksa kembali oleh wali kelas, apabila nilai siswa terjadi kesalahan maka dokumen nilai siswa yang salah tersebut dikembalikan kembali kepada guru untuk di perbaiki dan diinputkan kembali, namun jika nilai siswa tersebut sudah valid maka wali kelas melakukan pencetakan raport siswa yang akhirnya diberikan kepada siswa dan kepala sekolah untuk dijadikan laporan nilai siswa.

4.1.3.1 Flow Map

Dibawah ini adalah flow map sistem informasi akademik di SMP Negeri 1 Pameungpeuk yang diusulkan : A. Proses registrasi siswa yang diusulkan Gambar 4.1 Flowmap Registrasi Siswa yang diusulkan Keterangan: A1 : Fotocopy akte A2 : Fotocopy ijazah B. Proses Pembagian kelas dan wali kelas yang diusulkan Gambar 4.2 Flowmap Pembagian Kelas dan Wali Kelas yang diusulkan Keterangan: B1 : kelas dan wali kelas C. Proses input data guru yang diusulkan Gambar 4.3 Flowmap data guru yang diusulkan D. Proses penilaian yang diusulkan Gambar 4.4 Flowmap Penilaian yang diusulkan E. Proses Penjadwalan yang diusulkan Gambar 4.5 Flowmap Penjadwalan yang diusulkan

4.1.3.2 Diagram Konteks

Diagram konteks yang dibuat pada tahap desain sistem ini merupakan hasil dari perubahan dan perbaikan dari sistem diagram konteks yang sedang berjalan dimana yang digunakan untuk menggambarkan sistem informasi akademik secara garis besar atau keseluruhan,dibawah ini merupakan diagram konteks yang diusulkan. Gambar 4.6 Diagram Konteks Sistem yang diusulkan

4.1.3.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram atau diagram alir data adalah sistem secara logical, gambar ini tidak bergantung kepada perangkat lunak, struktur data, atau organisasi file, diagram alir data dibuat bertujuan untuk membantu analisis sistem untuk meringkas informasi sistem. Berikut diagram alir data yang digunakan untuk sistem baru pengolahan data akademik. Gambar 4.7 DFD Level 1 yang diusulkan Gambar 4.8 DFD Level 2 Proses 1 Sistem yang diusulkan Gambar 4.9 DFD Level 2 Proses 2 Sistem yang diusulkan Gambar 4.10 DFD Level 2 Proses 3 Sistem yang diusulkan Gambar 4.11 DFD Level 2 Proses 4 Sistem yang diusulkan

4.1.3.4 Kamus Data

Kamus data data dictionary atau disebut juga dengan istilah sistem data dictionary adalah katalog fakta data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. 1. Nama arus data : Biodata Siswa Alias : - Bentuk : Form Isian Aliran data : Siswa-Proses 1.0, Siswa-Proses 1.1, Proses 1.1- Proses 1.2. Penjelasan : Berisi Biodata Siswa Volume : 1 rangkap Struktur data : No Pendaftaran, Nama Siswa, Tempat Lahir Siswa,Tanggal Lahir Siswa, Jenis Kelamin Siswa, Agama Siswa,Anak Ke, Saudara, Alamat Siswa,Sekolah Asal, Jumlah Nem, Nama Ayah, Pendidikan Ayah, Pekerjaan Ayah, Nama Ibu, Pendidikan Ibu, Pekerjaan Ibu, No. Telp. Ortu, Nama Wali, Pendidikan Wali, Pekerjaan Wali, Hubungan Wali, No. Telp. Wali. 2. Nama arus data : Data Siswa Alias : - Bentuk : Form Isian Aliran data : Proses 1.0- Siswa, Proses 1.0 - Kepala Sekolah, Proses 1.0-Proses 2.0,Proses 1.2-T.Data Siswa,T.Data Siswa- Proses 1.3, Proses 1.3-Siswa, T.Siswa- Proses 2.2 Penjelasan : Berisi Data Siswa yang telah diterima Volume : 2 rangkap Struktur data : NIS, Copy Ijazah, Copy Akte, Biodata,Nama Kelas. 3. Nama arus data : Data Kelas dan Wali Kelas Alias : - Bentuk : Form Isian Aliran data : Proses 2.0-Kepala Sekolah, Proses 2.4- T.Kelas, T.Kelas-Proses 2.5-Siswa,Proses 2.5-Kepala Sekolah Penjelasan : Berisi data kelas dan wali kelas Volume : 3 rangkap Struktur data : Nama Kelas, Tahun ajaran, Jumlah Siswa,Nip,Nama Guru 4. Nama arus data : Data Guru Alias : - Bentuk : Form Isian Aliran data : T.Data Guru- Proses2.0, T.Data Guru- Proses 2.1, T.Data Guru-Proses 2.3, T.Data Guru- Proses 3.1. Penjelasan : Berisi data guru Volume : 1 rangkap Struktur data : NIP, Nama Guru, Tempat Lahir Guru, Tanggal Lahir Guru, Jenis Kelamin Guru, Agama Guru, Pendidikan Guru, Status Guru, Golongan Guru, No. Telp. Guru, Alamat Guru. 5. Nama arus data : Mata Pelajaran Alias : - Bentuk : Form Isian Aliran data : T.Mata Pelajaran-Proses 3.0,T.Mata Pelajaran-Proses 3.1 Penjelasan : Berisi mata pelajaran Volume : 1 rangkap Struktur data : Kode Mata Pelajaran, Nama Mata Pelajaran, Jumlah Jam, Semester,Nip. 6. Nama arus data : Jadwal Pelajaran Alias : - Bentuk : Form Isian Aliran data : Proses 3.0-Siswa, Proses 3.0-Guru, Proses 3.3-Siswa, Proses3.3-Guru Penjelasan : Berisi jadwal mengajar Volume : 2 rangkap Struktur data : Kode Mata Pelajaran, Nip, Nama Kelas, Hari, Jam Masuk, Jam Tengah, Jam Keluar, Semester 7. Nama arus data : Data Nilai Alias : - Bentuk : Form Isian Aliran data : T.Nilai- Proses 4.0, T.Data Nilai- Proses 4.1. Penjelasan : Berisi data nilai siswa Volume : 1 rangkap Struktur data : Kode Mata Pelajaran, NIS,Nip, Nilai Harian 1, Nilai Harian 2, Niai Harian 3, UTS, Nilai UAS, Nilai Akhir, Tahun Ajaran.

4.1.4 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan salah satu komponen penting dalam suatu sistem informasi. Penggunaan basis data ditunjukan agar dalam pengoperasian dan pengimplementasiannya dapat diperoleh informasi lebih lengkap serta membantu mempermudah proses manipulasi data.

4.1.4.1 Normalisasi

Normalisasi merupakan proses konversi dokumen adalah laporan manual kedalam struktur tabel dengan menghilangkan elemen yang sama, dan data yang berulang-ulang. Perancangan normalisasi bertujuan agar tidak terjadi redudansi data. Jika kondisi tabel tidak terdapat redudansi maka kondisi tabel normal. 1. Bentuk Tidak Normal Unnormal Form Menunjukan bentuk tabel dimana data belum mengalami normalisasi. Berikut adalah bentuk tidak normal: { No Pendaftaran, Tanggal Daftar,Tahun Ajaran, Nama Siswa, Tempat Lahir Siswa, Tanggal Lahir Siswa, Jenis Kelamin Siswa, Agama Siswa, Anak Ke, Saudara, Alamat Siswa, Sekolah Asal, Jumlah Nem, Nama Ayah, Pendidikan Ayah, Pekerjaan Ayah, Nama Ibu, Pendidikan Ibu, Pekerjaan Ibu, No. Telp. Ortu, Nama Wali, Pendidikan Wali, Pekerjaan Wali, Hubungan Wali, No. Telp. Wali, No Pendaftaran,Tahun Ajar, No Pendaftaran, Tahun Ajaran NIS, Nama Siswa, Agama Siswa, Jenis Kelamin Siswa, Copy Ijazah,Copy Akte, Biodata, Nama Kelas, NIP, Nama Guru, Tempat Lahir Guru, Tanggal Lahir Guru, Jenis Kelamin Guru, Agama Guru, Pendidikan Guru, Status Guru, Golongan Guru, No. Telp. Guru, Alamat Guru, Kode Mata Pelajaran, Nama Mata Pelajaran, Jam Mapel, Semester, Nip, Kode Mata Pelajaran, Nip, Nama Kelas, Hari, Jam Masuk, Jam Tengah, Jam Keluar, Semester, Kode Mata Pelajaran, NIS, Nip, Nilai Harian 1, Nilai Harian 2, Niai Harian 3, UTS, Nilai UAS, Nilai Akhir,Tahun Ajar } 2. Bentuk Normal Pertama 1NF Bentuk normal kesatu adalah bentuk table yang tidak mengandung atribut yang sama dengan menuliskan atribut yang sama hanya satu kali. Berikut ini adalah bentuk normal kesatu dari basis data sistem informasi akademik : { NIS, Nama Siswa, Tempat Lahir Siswa, Tanggal Lahir Siswa, Jenis Kelamin Siswa, Agama Siswa, Anak Ke, Saudara, Alamat Siswa, Sekolah Asal, Jumlah Nem, Copy Ijazah, Copy Akte, Biodata, Nama Ayah, Pendidikan Ayah, Pekerjaan Ayah, Nama Ibu, Pendidikan Ibu, Pekerjaan Ibu, No. Telp. Ortu, Nama Wali, Pendidikan Wali, Pekerjaan Wali, Hubungan Wali, No. Telp. Wali, Kelas, Wali Kelas, Jumlah Siswa, Tahun Ajar, NIP, Nama Guru, Tempat Lahir Guru, Tanggal Lahir Guru, Jenis Kelamin Guru, No. Telp. Guru, Pendidikan Guru, Agama Guru, Status Guru, Alamat Guru, Golongan Guru, Kode Mata Pelajaran, Nama Mata Pelajaran, Jam Mapel, Tahun Ajar, Semester, Kode Kelas, Hari, Jam Masuk, Jam Tengah, Jam Keluar, Nilai Harian 1, Nilai Harian 2, Niai Harian 3, UTS, Nilai UAS, Nilai Akhir, Tahun Ajar } 3. Bentuk Normal kedua 2NF Bentuk normal kedua yaitu bila relasi tersebut memenuhi kriteria bentuk normal kesatu dan semua atribut bukan kunci harus bergantung sepenuhnya ke atribut kunci. Berikut ini adalah bentuk normal kedua dari basis data sistem informasi akademik : 1. T.Pendaftar = {No Pendaftaran, Nama Siswa, Tempat Lahir Siswa, Tanggal Lahir Siswa, Jenis Kelamin Siswa, Agama Siswa, Alamat Siswa, Sekolah Asal, Jumlah Nem, Anak Ke, Saudara, Nama Ayah, Pendidikan Ayah, Pekerjaan Ayah, Nama Ibu, Pendidikan Ibu, Pekerjaan Ibu, No. Telp. Ortu, Nama Wali, Pendidikan Wali, Pekerjaan Wali, Hubungan Wali, No. Telp. Wali } 2. T. Siswa = { NIS, Tahun Ajar, Kelas, Copy Ijazah, Copy Akte, Biodata,Nama Kelas, No Pendaftaran } 3. T.Guru = { NIP, Nama Guru, Tempat Lahir Guru, Tanggal Lahir Guru, Jenis Kelamin Guru, No. Telp. Guru, Pendidikan Guru, Agama Guru, Status Guru, Alamat Guru,Golongan Guru, Kode Mata Pelajaran } 4. T.Matapelajaran = { Kode Mata Pelajaran, Nama Mata Pelajaran, Jam Mapel ,Semester, Nip } 5. T.Jadwal = { Kode Mata Pelajaran, Nip,Nama Kelas,Hari, Jam Masuk, Jam Tengah, Jam Keluar, Semester } 6. T.Nilai = { Kode Mata Pelajaran, NIS, Nip, Nilai Harian 1, Nilai Harian 2, Niai Harian 3, UTS, Nilai UAS, Nilai Akhir, Tahun Ajaran } 7. T.Kelas = { Nama Kelas, Jumlah Siswa, Tahun Ajar } 8. T.Wali Kelas = { Nama Kelas, Nip, Nama Guru } Keterangan : : Primary Key : Foreign Key

4.1.4.2 Tabel Relasi

Relasi tabel adalah hubungan suatu entitas dengan dirinya sendiri atau hubungan dengan entitas lainnya. Tabel relasi dari sistem ini adalah seperti dibawah ini : Gambar 4.12 Tabel Relasi

4.1.4.3 Entity Relationship Diagram

Komponen utama pembentukan ERD atau biasa disebut diagram E-R yaitu entity entitas dan Relation relasi sehingga dalam hal ini Diagran E-R merupakan komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang dideskripsikan lebih jauh melalui sejumlah atribut-atribut yang menggambarkan seluruh fakta dari sistem yang ditinjau. Berikut diagram E-R sistem informasi pengolahan data akademik yang dibangun : Gambar 4.13 Gambar ERD

4.1.4.4 Struktur File

Tujuan dari perancangan struktur file ini yaitu untuk menentukan nama filed dan tipe filed Nama Tabel : Tabel Pendaftar Primary Key : No Pendaftaran Atribut : Tabel 4.1 Tabel Pendaftaran NO Nama Field Type Panjang Keterangan 1 No Pendaftaran Varchar 25 Nomor Pendaftaran Siswa 2 Tanggal daftar Varchar 30 Tanggal siswa daftar 3 Tahun ajaran Varchar 10 Tahun ajaran daftar 4 Nama siswa Varchar 30 Nama lengkap siswa 5 Tempat lahir siswa Varchar 30 Tempat lahir siswa 6 Tanggal lahir siswa Date Tanggal lahir siswa 7 Jk_siswa Varchar 5 Jenis kelamin siswa 8 Agama_siswa Varchar 10 Agama siswa 9 Anak ke Varchar 2 Anak ke berapa 10 Saudara Varchar 2 Dari berapa bersaudara 11 Alamat siswa Varchar 150 Alamat lengkap siswa 12 Asal sekolah Varchar 30 Sekolah asal siswa 13 Jumlah nem Varchar 2 Jumlah nem siswa 14 Nama ayah Varchar 30 Nama ayah siswa 15 Pendidikan ayah Varchar 5 Penddikan ayah siswa 16 Pekerjaan ayah Varchar 30 Pekerjaan ayah siswa 17 Nama ibu Varchar 30 Nama ibu siswa 18 Pendidikan ibu Varchar 5 Pendidikan ibu siswa 19 Pekerjaan ibu Varchar 30 Pekerjaan ibu siswa 20 No telp orang tua Varchar 13 No telp orang tua 21 Nama wali Varchar 30 Nama wali siswa 22 Pendidikan wali Varchar 5 Pendidikan wali siswa 23 Pekerjaan wali Varchar 30 Pekerjaan wali siswa 24 Hubungan wali Varchar 30 Hubungan wali dan siswa 25 No telp wali Varchar 13 No telp wali 26 status Varchar 15 Status pendaftar Nama Tabel : Kelas Primary Key : Nama Kelas Atribut : Tabel 4.2 Tabel Kelas NO Nama Field Type Panjang Keterangan 1 Nama Kelas Varchar 5 Nama Kelas 2 Jumlah Siswa int 25 Jumlah Siswa 3 Tahun Ajar Varchar 10 Tahun Ajar Nama Tabel : Tabel Siswa Primary Key : NIS Atribut : Tabel 4.3 Tabel Siswa NO Nama Field Type Panjang Keterangan 1 NIS Varchar 25 Nomor Induk Siswa 2 Copy Ijazah Varchar 10 Kelengkapan Fotocopy Ijazah 3 Copy Akte Varchar 10 Kelengkapan Fotocopy Akte 4 Biodata Varchar 10 Kelengkapan Biodata 5 Tahun Ajaran Varchar 10 Tahun Ajaran 6 Nama Kelas Varchar 5 Kelas siswa 7 No Pendaftaran Varchar 10 Nomor Pendaftaran Nama Tabel : Wali Kelas Primary Key : Atribut : Tabel 4.4 Tabel Wali Kelas NO Nama Field Type Panjang Keterangan 1 Nama Kelas Varchar 5 Nama kelas 2 NIP Varchar 30 Nip wali kelas 3 Nama Guru Varchar 15 Nama wali kelas Nama Tabel : Tabel Guru Primary Key : NIP Atribut : Tabel 4.5 Tabel Guru NO Nama Field Type Panjang Keterangan 1 NIP Varchar 30 Nomor Induk Guru 2 Nama Guru Varchar 40 Nama Guru 3 Tempat Lahir Guru Varchar 25 Tempat Lahir Guru 4 Tanggal Lahir Guru Date Tanggal Lahir Guru 5 Jenis Kelamin Guru Varchar 10 Jenis Kelamin Guru 6 Agama Guru Varchar 20 Agama Guru 7 No Telp Guru Varchar 13 No Telp Guru 8 Pendidikan Guru Varchar 5 Pendidikan Guru 9 Status Guru Varchar 10 Status Guru 10 Golongan Varchar 10 Golongan 11 Pendidikan guru Varchar 5 Pendidikan guru 12 Jurusan Varchar 40 Jurusan pendidikan guru Nama Tabel : Jadwal Primary Key : Atribut : Tabel 4.6 Tabel Jadwal NO Nama Field Type Panjang Keterangan 1 Kode Mata Pelajaran Varchar 10 Kode Mata Pelajaran 2 Hari Varchar 10 Hari jadwal 3 Jam Masuk Varchar 5 Jam Masuk 4 Jam Tengah Varchar 5 Jam Tengah 5 Jam Keluar Varchar 5 Jam Keluar 6 Semester Varchar 10 Semester 7 Nama Kelas Varchar 5 Kode Kelas 8 NIP Varchar 30 Nomor induk guru Nama Tabel : Nilai Primary Key : Atribut : Tabel 4.7 Tabel Nilai NO Nama Field Type Panjang Keterangan 1 NIS Varchar 25 Nomor Induk Siswa 2 NH1 Varchar 5 Nilai Harian ke-1 3 NH2 Varchar 5 Nilai Harian ke-2 4 NH3 Varchar 5 Nilai Harian ke-3 5 UTS Varchar 5 Nilai UTS 6 UAS Varchar 5 Nilai UAS 7 NA Varchar 5 Nilai Akhir siswa 8 NIP Varchar 30 Nomor Induk Guru 9 Kode Mata Pelajaran Varchar 10 Kode Mata Pelajaran 10 Tahun ajar Varchar 10 Tahun ajaran 11 Standar kompetensi Varchar 15 Standar kompetensi 12 Kelakuan Varchar 20 Kelakuan 13 Kerajinan Varchar 20 Kerajinan 14 Kerapihan Varchar 20 Kerapihan 15 Sakit Varchar 5 Sakit 16 Izin Varchar 5 Izin 17 Tanpa keterangan Varchar 5 Tanpa keterangan 18 Ekskul Varchar 35 Ekskul 19 Nilai ekskul Varchar 20 Nilai ekskul 20 Organisasi Varchar 35 Organisasi 21 Nilai organisasi Varchar 20 Nilai organisasi 22 catatan Varchar 100 catatan Nama Tabel : Mata Pelajaran Primary Key : Kode Mata Pelajaran Atribut : Tabel 4.8 Tabel Mata Pelajaran NO Nama Field Type Panjang Keterangan 1 Kode Mata Pelajaran Varchar 5 Kode Mata Pelajaran 2 Nama Mata Pelajaran Varchar 30 Nama Mata Pelajaran 3 Jumlah Jam Varchar 2 Jumlah Jam 4 Semester Varchar 10 Semester 5 NIP Varchar 30 Nomor Induk guru 6 kkm Varchar 3 Kriteria ketuntasan minimum

4.1.4.5 Kodifikasi

1. Nomor Pendaftaran: XXX XX XXXX Urutan daftar Tahun Daftar Kode Penerimaan Siswa Baru Contoh : PSB 14 0001 PSB : Kode Penerimanaan Siswa Baru 14 : Tahun daftar 2014 0001 : Urutan 0001 2. Kode Mata Pelajaran : XXX X X Menunjukan Semester Menunjukan Kelas Menunjukan Singkatan Mata Pelajaran Contoh : IND 7 1 IND : Nama Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 7 : Untuk Kelas 7 1 : Semester 1ganjil 3. NIS : XXXX XX XXXX Menunjukan Urutan Siswa Menunjukan Masuk di kelas 07 Menunjukan Tahun Ajaran Contoh : 1415 07 0001 1415 : Tahun Ajaran 20142015 07 : Masuk di kelas 07 0001 : Urutan 0001

4.2 Perancangan Antar Muka

Program dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari intruksi-intruksi atau perintah-perintah terperinci yang sudah disiapkan oleh komputer sehingga dapat melakukan fungsi sesuai dengan yang telah ditentukan. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk mempermudah dan mempercepat aktivitas yang berhubungan dengan pengolahan data dan untuk membentuk suatu sistem yang lebih baik.

4.2.1 Struktur Menu

Pada program yang di rancang ini di gunakan struktur menu, hal ini bertujuan untuk memudahkan pemakai dalam berhubungan dengan sistem komputer. Struktur menu ini terdiri dari menu utama yang terbagi dalam beberapa sub bagian. Gambar 4.14 Struktur Menu Menu Utama File Data Input Akademik Laporan Logout Keluar Data Guru Mata Pelajaran User Registrasi Siswa Pembagian Kelas Pendaftaran Ulang Penjadwalan Penilaian Seleksi Guru Mata Pelajaran Kelas Jadwal Nilai Absensi

4.2.2 Perancangan Input 1.Perancangan Login

Gambar 4.15 Form Login 2.Perancangan Pendaftaran Gambar 4.16 Form Registrasi Siswa 3.Perancangan Pendaftaran Ulang Gambar 4.17 Form Registrasi Ulang Siswa 4.Perancangan Input Data Guru Gambar 4.18 Form Input Data Guru 5.Perancangan Input Data Mata Pelajaran Gambar 4.19 Form Input Data Mata Pelajaran 6.Perancangan Form Seleksi Gambar 4.20 Form Seleksi Siswa 7.Perancangan Penjadwalan Gambar 4.21 Form Penjadwalan 8.Perancangan Pembagian Kelas Gambar 4.22 Form Pembagian Kelas 9.Perancangan Penilaian Gambar 4.23 Form Penilaian

4.2.3 Perancangan Output 1.Laporan Guru

Gambar 4.24 Laporan Guru 2.Laporan Mata Pelajaran Gambar 4.25 Laporan Mata Pelajaran 3.Laporan Absensi Siswa Gambar 4.26 Laporan Absensi 4.Laporan Seleksi diterima Gambar 4.27 Laporan pendaftar diterima 5.Laporan Seleksi gagal Gambar 4.28 Laporan Pendaftar Gagal 6.Laporan Jadwal Gambar 4.29 Laporan Jadwal

4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan

Adapun kebutuhan jaringan untuk mendukung program ini adalah sebagai berikut : 1. Tipe jaringan yang digunakan adalah LAN Local Area Network karena area yang relative kecil, dengan model konfigurasi dimana satu komputer bertindak sebagai server, dan yang lainya sebagai client yang mengakses file dalam server. 2. Media transmisi menggunakan kabel twisted pair, yang tipe Unshielded twisted pair UTP, dan dengan konektor RJ 45. 3. Topologi yang digunakan adalah topologi star karena jika terjadi kerusakan pada salah satu client tidak akan mempengaruhi client yang lain. Gambar 4.30 Topologi Jaringan STAR

4.4 Implementasi