Sistem Informasi Akademik di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung

(1)

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 ( Strata 1 )

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Danu Nurfajri 1.05.10.527

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014


(2)

vi LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan ... 4

1.3.1 Maksud ... 4

1.3.2 Tujuan ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 5

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 6


(3)

vii

1.7 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem ... 10

2.1.1 Pengertian Sistem... 10

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 11

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 12

2.2 Informasi ... 14

2.2.1 Pengertian Informasi ... 14

2.2.2 Karakteristik Informasi ... 15

2.2.3 Siklus Informasi ... 17

2.3 Sistem Informasi ... 17

2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 18

2.4 Pengertian Akademik ... 19

2.5 Pengertian Sistem Informasi Akademik ... 20

2.6 Sistem Client Server ... 21

2.7 Jaringan Komputer ... 22

2.7.1 Jenis – jenis Jaringan Komputer ... 22

2.7.2 Topologi Jaringan Komputer ... 22


(4)

viii

3.1.1.1 Visi ... 27

3.1.1.2 Misi ... 27

3.1.2 Struktur Organisasi SMP NEGERI 1 PAMEUNGPEUK ... 29

3.1.3 Uraian Tugas di SMP NEGERI 1 PAMEUNGPEUK ... 30

3.2 Metode Penelitan ... 37

3.2.1 Desain Penelitian ... 37

3.2.2 Metode Pengumpulan Data ... 38

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 38

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 40

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 41

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem... 41

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 42

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 45

3.2.4 Pengujian Software ... 52

3.3 Analisis Sistem yang Berjalan ... 53

3.3.1 Analisis Dokumen ... 54

3.3.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 56

3.3.2.1 Flow Map ... 59

3.3.2.2 Diagram Konteks ... 63

3.3.2.3 Data Flow Diagram ... 64


(5)

ix

3.3.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 67

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Sistem ... 69

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 69

4.1.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 69

4.1.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 70

4.1.3.1 Flow Map... 74

4.1.3.2 Diagram Konteks ... 78

4.1.3.3 Data Flow Diagram ... 78

4.1.3.4 Kamus Data ... 81

4.1.4 Perancangan Basis Data ... 85

4.1.4.1 Normalisasi... 85

4.1.4.2 Relasi Tabel ... 89

4.1.4.3 ERD ... 90

4.1.4.4 Struktur File ... 91

4.1.4.5 Kodifikasi ... 98

4.2 Perancangan Antar Muka ... 99

4.2.1 Struktur Menu ... 99

4.2.2 Perancangan Input ... 99

4.2.3 Perancangan Output ... 105


(6)

x

4.4.3 Implementasi Perangkat Keras ... 110

4.4.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)... 111

4.4.5 Implementasi Antar Muka ... 115

4.4.6 Implementasi Instalasi Program ... 120

4.4.7 Penggunaan Program ... 122

4.5 Pengujian ... 125

4.5.1 Rencana Pengujian ... 125

4.5.2 Kasus dan Hasil Pengujian... 126

4.5.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 130

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 131

5.2 Saran ... 132 DAFTAR PUSTAKA


(7)

Fatta Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta : Andi.

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain: Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset.

Latief Arda. 2010. Sistem Informasi Pengelolaan Pajak Hotel Dan Restoran Pada Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan Dan Anggaran Daerah Kabupaten Soppeng. Jurnal ILKOM. Desember. p.2.

Riivari, J. 2005. Mobile Banking: A Powerful New Marketing and CRM Tool for Financial Services Companies All Over Europe. Journal of Financial Service Marketing, vol. 10, no. 1, p 11-20.

Soesianto F. 2012. Komputasi Matematika dan Komputer. Prociding of Computer Science, Institute Technology Bandung, Chair for Computer Networks.

Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi, KonsepDasar, Analisa Desain dan Implementasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.


(8)

iii

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa pikiran, tenaga dan segala sesuatu yang dianugerahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI SMP NEGERI 1

PAMEUNGPEUK KABUPATEN BANDUNG”, yang disusun sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Strata I pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis menyadari betul bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan yang jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan penulis dalam hal ilmu pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang penulis miliki. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan.

Dalam mempersiapkan dan menyelesaikan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan baik berupa moril maupum materil dan bimbingan pengarahan serta dorongan dari berbagai pihak, yang sangat membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi ini sehingga pada akhirnya memberikan semangat pada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Atas itu semua pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :


(9)

iv

3. Ibu Citra Noviyasari, S.Si,MT selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi. 4. Ibu Sintya Sukarta, ST, MT, selaku Dosen Wali.

5. Dosen-dosen di Program Studi Sistem Informasi.

6. Ibu Dra.Dewi Rostika,M.M.Pd Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung.

7. Bpk Tatang Suryaman, S. Pd. selaku wakasek bagian kurikulum I SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung.

8. Bpk Sutikno, A.Md.Pd selaku wakasek bagian kurikulum II SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung.

9. Keluarga Tercinta, terutama Ayah, Ibu, Gita dan Aida yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril maupun materil, serta doa yang tak pernah henti-hentinya diberikan kepada Penulis.

10.Rekan – rekan Mahasiswa Sistem Informasi 2010, Terima kasih atas dukungan dan motivasinya kepada Penulis, terkhusus untuk teman-teman di kelas SI-12.

11.Para Sahabat dan Teman-teman Dekat yang selalu memberikan doa, semangat dan motivasi beserta hiburan kepada Penulis, terkhusus untuk Gendis Suci Bimantari, Dwi Astuti, Rainhard Habel, Padlan dan Fuad.


(10)

v

Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga seluruh amal baik yang telah diberikan kepada penulis, mendapat ridho dari Allah SWT, Amin.

Bandung, Juni 2014

DANU NURFAJRI


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan Teknologi Informasi (IT) yang semakin pesat, telah mendorong penggunaan Teknologi Informasi menjadi suatu kebutuhan pokok yang memicu semua orang, untuk memanfaatkan semua kemudahan yang diberikan. Penggunaan teknologi informasi dalam menunjang aktivitas maupun kinerja dalam bidang apapun dimana penggunaan komputer menjadi salah satu pilihan utama disetiap instansi, baik yang berskala besar maupun kecil. Pengolahan data secara manual, sudah tidak efektif dan tidak efisien dari segi biaya, waktu, dan tenaga. Termasuk dalam dunia pendidikan, teknologi informasi merupakan hal yang sangat membantu dalam proses maupun kinerja dunia pendidikan.

Pendidikan yang merupakan salah satu sektor pembangunan, kini sedang mendapat perhatian besar dari pemerintah. Dampak dari perkembangan teknologi informasi itulah yang menyebabkan dunia pendidikan harus menyelaraskan diri untuk peningkatan kualitas pelayan dan performa institusi pendidikan agar bisa bersaing ditengah-tengah arus globalisasi. Pendidikan merupakan salah satu sektor pembangunan yang sangat potensial untuk dapat diintegrasikan dengan kehadiran teknologi informasi. Sehingga peningkatan mutu dan mekanisme pelayanan di bidang pendidikan perlu dikembangkan agar lebih optimal.


(12)

SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung merupakan salah satu lembaga pendidikan negeri, dengan jenjang pendidikan menengah pertama, yang setiap tahunnya meluluskan ratusan siswa. Pada SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung, sistem akademik yang berjalan masih manual pada pengolahan registrasi siswa, pembagian kelas, pengaturan dan pembagian jadwal serta penilaian sehingga kurang efektif dan efisien. Pada proses pendaftaran siswa, masih dilakukan dengan pencatatan data yang bersifat manual dan disimpan dalam buku-buku arsip sekolah. Proses pengaturan dan pembagian jadwal pun masih dilakukan dengan menentukan dan mencocokan jadwal pelajaran dengan guru mata pelajaran tersebut secara langsung. Proses pembagian kelas dilakukan dengan memilah-milah siswa dari data-data pendaftaran siswa baru berupa arsip. Begitu pula dengan proses penilaiannya, dimana para guru masih mencatat nilai para siswa secara manual serta mengumpulkannya dalam suatu berkas nilai baik secara individu maupun kelompok kelas. Semua proses dan pengelolaan data yang dilakukan secara manual tersebut tentunya masih belum berjalan dengan baik dimana semua prosesnya masih terpisah dan tersimpan masing-masing.Hal inilah yang menjadi kelemahan dari SMP Negeri 1 Pameungpeuk dalam hal menyajikan sistem informasi akademik sekolah.

Untuk itu penulis mencoba mencari solusi dalam mengatasi kekurangan tersebut dengan membuat suatu Perancangan Sistem Informasi Akademik yang berbasis client server. Dalam mewujudkan aplikasi sistem informasi ini, tentunya penulis memerlukan bahan ataupun materi bahkan informasi yang harus diketahui. Untuk itu penulis melakukan praktik penelitian langsung berupa observasi dan


(13)

wawancara langsung di salah satu sekolah yang ada di Kabupaten Bandung yaitu di SMP Negeri 1 Pameungpeuk yang beralamat di Jln. Sindang Reret No.32 Kabupaten Bandung Dengan mengetahui keadaan langsung dilapangan, penulis tertarik untuk memilih penulisan skripsi yang berjudul “SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI SMP NEGERI 1 PAMEUNGPEUK KABUPATEN BANDUNG

.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Pada umumnya disetiap adanya sebuah perkembangan teknologi informasi tidak akan terlepas dari masalah dalam sebuah aktivitasnya dan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun masalah yang dapat diidentifikasi dan dirumuskan adalah:

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang dipaparkan, didapat identifikasi masalah yaitu :

1. Proses registrasi siswa, pembagian kelas, pengaturan dan pembagian jadwal serta penilaian masih dilakukan secara manual. 2. Belum adanya aplikasi sistem komputerisasi yang dapat membantu

mengolah data akademik di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung.

3. Data yang dihasilkan dari sistem registrasi siswa, pembagian kelas, pengaturan dan pembagian jadwal serta penilaian saling terpisah satu sama lain sehingga pembuatan laporan menjadi terlambat.


(14)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana proses registrasi siswa, pembagian kelas,

pengaturan dan pembagian jadwal serta penilaian yang sedang berjalan pada SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung.

2. Bagaimana merancang dan membuat suatu sistem informasi akademik yang terkomputerisasi yang dapat membantu mengolah data akademik di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung.

3. Bagaimana mengimplementasikan dan menguji rancangan sistem informasi akademik yang telah dibuat bagi pihak sekolah SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dalam penelitian ini yang berkaitan dengan uraian dari latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah tersebut.

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari perancangan sistem informasi akademik ini adalah memberikan kemudahan bagi pihak sekolah dalam mengelola pengolahan data registrasi siswa, pembagian kelas,


(15)

pengaturan dan pembagian jadwal serta penilaian di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Selain dari maksud penelitian tersebut, penelitian ini juga memiliki tujuan yakni :

1. Untuk mengetahui sistem akademik yang sedang berjalan pada SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung.

2. Untuk merancang sistem informasi akademik pada SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung.

3. Untuk mengimplementasikan sistem informasi akademik yang telah dirancang pada SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua kegunaan penelitian, yaitu kegunaan praktis dan kegunaan akademis.

1.4.1 Kegunaan Praktis 1. Bagi Pengola Akademik

Hasil penelitian dapat diharapkan memberikan contoh langsung salah satu penerapan dan manfaat Teknologi Informasi di kehidupan sehari-hari, serta menyederhanakan dan mempermudah pengelolaan akademik sekolah dan mempercepat pelayanan terhadap wali siswa maupun siswa itu.


(16)

2. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat membantu siswa terhadap pengenalan aplikasi sistem komputer lebih dini dan siswa mengerti manfaat dan pentingnya menguasai teknologi tinggi, sehingga membantu penalaran dan kreasi siswa khususnya dibidang ilmu Teknologi Informasi (IT).

3.Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan atau referensi bagi pihak lain yang memerlukan untuk penelitian lebih lanjut.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Kegunaan akademis bagi jurusan sistem informasi sebagai sumbangsih pemikiran ilmiah dari ilmu yang telah didapat di jurusan tersebut.

2. Bagi penulis, penelitian ini merupakan tambahan pengetahuan dan pengalaman agar dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki untuk menganalisis fakta, gejala, dan peristiwa yang terjadi secara ilmiah dan objektif sehingga dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.

3. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat, khususnya mengenai perancangan sistem informasi akademik di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung.

4. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk dijadikan bahan kajian lebih lanjut lagi di masa yang akan datang.


(17)

1.5 Batasan Masalah

Untuk menghindari penyimpangan dari maksud dan tujuan penulis tentang aplikasi sistem jaringan informasi bersama antar sekolah ini, maka penulis membuat batasan masalah yaitu :

1. Pembangunan sistem hanya menangani kegiatan akademik yaitu registrasi siswa, pembagian kelas, pengaturan dan pembagian jadwal serta penilaian untuk SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung.

2. Proses registrasi siswa baru hanya untuk siswa yang mendaftar sebagai siswa baru melalui proses pendaftaran,bukan sebagai siswa pindahan dari sekolah lain.

3. Pembuatan Raport sementara hanya untuk semester ganjil

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian

Dalam penelitian dan pengambilan data yang digunakan,penulis melakukan observasi dan wawancara langsung yang dilakukan di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung Jalan Sindang Reret No.32 Kabupaten Bandung


(18)

1.6.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai dari Maret 2014 sampai dengan Juni 2014 seperti terlihat pada tabel jadwal di bawah

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

Tahun 2013

No Aktivitas Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Identifikasi Kebutuhan Sitem

2 Membuat Prototype

3 Menguji Prototype

4 Memperbaiki Prototype

5 Mengembangkan Prototype

1.7 Sistematika Penulisan

Agar penulisan Laporan Skripsi ini lebih terarah maka penulis membagi menjadi beberapa bab yang sistematis dan urut antara lain :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian yang terdiri dari kegunaan praktis dan kegunaan akademi, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian dan sistematika penulisan penelitian.


(19)

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang konsep sistem informasi, analisa dan perancangan sistem berorientasi terstruktur, dan teori pendukung lainnya.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang objek penelitian, metode penelitian, dan analisis sistem yang berjalan, identifikasi kebutuhan sistem, membuat prototype.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem, perancangan antar muka, perancangan arsitektur jaringan, menguji prototype,memperbaiki prototype, mengembangkan prototype.

BAB V KESIMPULAN & SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan bab - bab sebelumnya dan juga saran - saran dari penulis.


(20)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem

Suatu organisasi atau lembaga dalam menjalankan kehidupannya akan mempunyai sistem. Penggunaan suatu sistem akan menjadi suatu penggerak organisasi atau lembaga untuk mencapai tujuannya. Secara sederhana sistem merupakan kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berkaitan dan saling tergantung satu sama lain.

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Mc. Leod dalam Yakub (2012:1) sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan.

Menurut M.J Alexander dalam Teguh Wahyono (2004:12) menyatakan : Sistem merupakan suatu group dari elemen-elemen baik yang berbentuk fisik maupun non fisik yang suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sebuah sistem.

Menurut Jogiyanto (2005:1) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.


(21)

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat diketahui bahwa sistem merupakan suatu kesatuan rangkaian kerja yang saling berketerkaitan untuk dapat menghasilkan sesuatu dari hasil rangkaian-rangkaian tersebut.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana. Selain itu sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem.

Berikut ini adalah karakteristik menurut Hanif Al Fatta (2007:5) yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya adalah batasan (boundary), lingkungan (environment), masukan (input), keluaran (output), komponen (component), penghubung (interface), dan penyimpanan (storage).

1. Batasan (boundary) : Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem. 2. Lingkungan (environment) : Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan

yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem. 3. Masukan (input) : Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi)


(22)

4. Keluaran (output) : Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer, barang jadi) yang disediakan oleh lingkungan dalam suatu sistem.

5. Komponen (component) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem. 6. Penghubung (interface) : Tempat dimana komponen atau sistem dan

lingkungannya bertemu dan berinteraksi.

7. Penyimpanan (storage) : Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.

Berdasarkan pengertian diatas mengenai karakteristik sistem, maka sebuah sistem itu harus memiliki ruang lingkup atau batasan sebagai satu kesatuan yang komplek dan tidak dapat dipisahkan

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012:4) menyatakan bahwa :

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut diantaranya adalah sistem tak tentu (probabilistic system), Sistem abstrak (abstract system), Sistem fisik (physical system), Sistem tertentu (deterministic system), Sistem tertutup (close system), dan Sistem terbuka (open system).


(23)

1. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat diprediksi dengan pasti.

2. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system.

3. Sistem fisik (physical system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical system.

4. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti.

5. Sistem tertutup (close system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, contoh reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.


(24)

6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Berdasarkan pengertian diatas mengenai klasifikasi sistem, maka dapat disimpulkan bahwa sebuah sistem memiliki klasifikasi yang berbeda-beda sesuai dengan kriteria sistem tersebut.

2.2 Informasi

Informasi sangat dibutuhkan agar dapat mengetahui keakuratan data yang dihasilkan. Informasi ibarat data yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, informasi sangat penting dalam pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.

2.2.1 Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:8) dalam Ramdan Sastra (2010:169) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Menurut Latief Arda (2010:205) informasi adalah hasil dari pengolahan data yang digunakan untuk memperbaharui pengetahuan yang telah ada sebelumnya.

Menurut Yakub (2012:8) informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakannya.


(25)

2.2.2 Karakteristik Informasi

Menurut Yakub (2012:13) menyatakan bahwa :

Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka manajemen membutuhkan informasi yang berguna. Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda-beda, dibutuhkan informasi yang berbeda-beda pula.

Karakteristik informasi ini antara lain :

1. Kepadatan informasi, untuk manajemen tingkat bawah karakteristik informasinya adalah terperinci (detail) dan kurang padat, karena digunakan untuk pengendalian operasi. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin tersaring, lebih ringkas dan padat.

2. Luas informasi, manajemen bawah karakteristik informasi adalah terfokus pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang khusus. Untuk manajer tingkat tinggi karakteristik informasi yang semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas. 3. Frekuensi informasi, manajemen tingkat bawah frekuensi

informasi yang diterimanya adalah rutin, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang terstruktur dengan pola yang berulang-ulang dari waktu ke waktu. Manajemen tingkat tinggi frekuensi informasinya adalah tidak rutin atau adhoc (mendadak), karena manajemen tingkat atas berhubungan dengan


(26)

pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas.

4. Akses informasi, level bawah membutuhkan informasi yang periodenya berulang-ulang sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan dalam bentuk laporan periodic. Dengan demikian akses informasi tidak dapat secara online tetapi dapat secara off line. Sebaliknya untuk level lebih tinggi, periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas sehingga manajer-manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk mengambil informasi kapan pun mereka membutuhkannya.

5. Waktu informasi, manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi historis, karena digunakan oleh manajer bawah didalam pengendalian operasi yang memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi waktu informasi lebih ke masa depan berupa informasi prediksi karena digunakan untuk pengambilan keputusan strategik yang menyangkut nilai masa depan.

6. Sumber informasi, karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian internal perusahaan, maka manajer-manajer tingkat bawah lebih membutuhkan informasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan sendiri. Manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategik yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan.


(27)

2.2.3 Siklus Informasi

Menurut Yakub (2012:11) siklus informasi (information cycle) atau siklus pengolahan data (data processing cycle) adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna.

Gambar 2.1 Siklus Informasi (Sumber : Yakub, 2012:11)

2.3 Sistem Informasi

Menurut O’Brian dalam Yakub (2012:17) menyatakan bahwa :

Sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Yakub (2012:17) menyatakan bahwa :

Sistem informasi merupakan sistem pembangkit informasi, kemudian dengan integrasi yang memiliki antarsubsistem, maka sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.


(28)

Menurut Latief Arda (2010:7) menyatakan bahwa :

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi yang penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

Berdasarkan uraian definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem informasi adalah sebuah sistem yang dibuat oleh manusia melalui kombinasi atau kumpulan komponen-komponen dalam sebuah organisasi untuk manghasilkan informasi yang berkualitas, tepat, cepat serta dapat membantu dalam pengambilan keputusan.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012:20) menyatakan bahwa :

Komponen sistem informasi disebut dengan istilah block bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan basis data (database block).

1. Blok masukan (input block), input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

2. Blok model (model block), block ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

3. Blok keluaran (output block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi berkualitas dan dokumentasi


(29)

yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Basis data (database block), basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

2.4 Pengertian Akademik

Kata akademik berasal dari bahasa Yunani yakni academos yang berarti sebuah taman umum (plasa) di sebelah barat laut kota Athena. Tempat ini menjadi tempat Plato melakukan dialog dan mengajarkan pikiran-pikiran filosofisnya kepada orang-orang yang datang. Sesudah itu, kata acadomos berubah menjadi akademik, yaitu semacam tempat perguruan. Para pengikut perguruan tersebut disebut academist, sedangkan perguruan semacam itu disebut academia.

Berdasarkan hal ini, inti dari pengertian akademik adalah keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa.


(30)

2.5 Pengertian Sistem Informasi Akademik

Dari pengertian akademik, pengertian sistem, dan pengertian informasi diatas maka penulis mengambil kesimpulan mengenai pengertian sistem informasi akademik. Sistem informasi akademik adalah sekumpulan elemen-elemen baik fisik maupun non fisik dan prosedur yang saling berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan dan bekerja sama untuk mengolah data akademik menjadi informasi yang berguna bagi pemakainya.

Sistem Informasi Akademik adalah suatu komponen yang memberikan layanan informasi berupa data yang berhubungan dengan proses akademik. Sistem Informasi Akademik adalah tiang utama dalam mengatur segala hal yang berkaiatan dengan penyelenggaraan pembelajaran maupun hal-hal yang mendukungnya. Akademik merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. Akademik merupakan bagian dari sistem pendidikan

Secara umum data-data yang diolah oleh sistem informasi akademik pada suatu sekolah meliputi data siswa, data guru, data jadwal mata pelajaran, data nilai, data registrasi siswa, dan data-data lain yang berhubungan dengan proses ke akademikan dari mulai proses pendaftaran sampai kelulusan. Dalam mengembangkan sistem akademiknya setiap lembaga pendidikan mempunyai kebijakan tersendiri dan dapat mendukung proses akademik di lembaga pendidikan tersebut. Sehingga proses pengolahan data akademik lembaga pendidikan yang satu dengan lembaga pendidikan yang lain akan berbeda.


(31)

2.6 Sistem Client Server

Sistem Client Server berjalan setidaknya pada dua sistem komputer yang berbeda, satu sebagai server dan satu sebagai client. Client umumnya berupa sebuah komputer desktop yang terhubung dalam satu jaringan dimana biasanya komputer client akan mengeluarkan suatu permintaan kepada komputer server dan server kemudian menjalankan permintaan tersebut dan mengirimkan kembali suatu informasi kepada client tersebut, maka dari komputer server setidaknya memiliki kemampuan tinggi untuk dapat melayani keinginan client dan biasanya pada suatu jaringan komputer client tidak hanya satu.

Keunggulan Client Server :

1. Kecepatan akses lebih tinggi karena fasilitas jaringan dan pengolahannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.

2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.

Kelemahan Client Server :

1. Diperlukannya adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.

2. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server, bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.


(32)

2.7 Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2003 : 346) jaringan komputer (computer network) atau sering juga disebut jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalahuntuk melakukan pertukaran data.

2.7.1 Jenis – Jenis Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2003 : 418) jenis-jenis jaringan ada dua, yaitu: 1. Model Peer To Peer

Model hubungan peer to peer memungkinkan user membagi sumberdaya yang ada dikomputernya baik berupa file, layanan printer dan lain-lain serta mengakses sumber daya yang terdapat pada komputer lain. 2. Model Client/Server

Model hubungan client/Server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan.

2.7.2 Topologi Jaringan Komputer

Menurut Abdul kadir (2003 : 352) yang dimaksud topologi jaringan adalah susunan komputer secara fisik dalam suatu jaringan. Secara garis besar topologi jaringan komputer ada tiga diantaranya yaitu :


(33)

1. Topologi Bus

Pada Topologi ini Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial. Jika seorang pemakai mengirimkan pesan ke seorang pemakai lain maka pesan tersebut akan melalui bus. Setiap komputer perlu membaca alamat dalam pesan. Sekiranya alamat pesan cocok dengan alamat komputer pembaca, komputer tersebut segera mengambil pesan tersebut.

Dibawah ini merupakan gambar dari Topologi Bus :

Gambar 2.2 Topologi Bus (Sumber: Abdul Kadir, 2003 : 353) 2. Topologi Cincin

Topologi cincin mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh sebuah komputer akan dilewatkan ke media transmisi, melewati satu komputer ke komputer berikutnya. Kelemahan topologi cincin terletak pada kegagalan salah satu simpul. Jika ada satu simpul yang mengalami kegagalan, maka semua hubungan terputus. Topologi ini biasa digunakan pada LAN. Dibawah ini merupakan gambar dari Topologi Cincin :


(34)

Gambar 2.3 Topologi Cincin (Sumber: Abdul Kadir, 2003 : 354) 3. Topologi Star

Pada topologi star terdapat komponen sebagai pusat pengontrol semua simpul yang hendak berkomunikasi selalu melalui pusat pengontrol tersebut. Dalam hal ini, pusat pengontrol berupa hub atau switch. Topologi ini biasa digunakan untuk LAN, MAN, ataupun WAN karakteristiknya sebagai berikut:

a. Mudah dikelola, penyebab kegagalan mudah diketahui b. jika satu kabel terputus yang lainnya tidak terganggu.

c. Dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP


(35)

Gambar 2.4 Topologi Star (Sumber: Abdul Kadir, 2003: 355)

2.7.3 Manfaat Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2003 : 415) Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut :

1. Sharing Resources

Sharing resources digunakan agar seluruh program,

peralatan/periperal lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi.

2. Media komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untuk catting maupun untuk mengirim pesan/informasi. 3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komunikasi dapat mencegah ketergatungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan satu komputer saja,melainkan dapat didistribusikan ketempat lainnya, oleh


(36)

sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

3. Pengembangan dan Pemeliharan

Menerapkan jaringan komunikasi ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan computer bisa memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya untuk memberikan perindungan serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada computer pusat.

5. Keamanan Data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data jaminan keamanan, data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Menerapkan pemakaian sumberdaya secara bersama-sama, maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi.Selain itu data atau informasi yang di akses selalu terbaru. Karena ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung diketahui oleh setiap pemakai.


(37)

27

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk merancang sistem informasi akademik pada SMP Negeri 1 Pameungpeuk yang beralamat di Jln. Sindang Reret no.32 Kabupaten Bandung.

3.1.1 Visi dan Misi 3.1.1.1 Visi

Sebagai imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa yang akan datang, SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung merumuskan visi yaitu “Terwujudnya sekolah berprestasi, sehat, nyaman dan kondusif yang benuansa religius”

Adapun yang menjadi indikator visi adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar yang memuaskan 2. Penyerapan siswa lulusan di SMA/SMK Negeri cukup tinggi,

dan setiap tahun ada peningkatan

3. Semua lulusan memiliki bekal keterampilan minimal untuk hidup di masyarakat

4. Terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan nyaman untuk mendukung kelancaran PBM/KBM

5. Adanya peningkatan partisipasi warga sekolah dan masyarakat terhadap pelaksanaan manjemen sekolah yang demokratis


(38)

6. Adanya peningkatan budaya prilaku warga sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai religius

3.1.1.2 Misi

Untuk mewujudkan visi, SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung merumuskan beberapa misi adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan proses belajar mengajar dan profesionalisme guru.

2. Meningkatkan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. 3. Meningkatkan sarana dan prasarana standar minimal sekolah. 4. Menciptakan masyarakat sekolah yang aman, penuh tanggung

jawab, sopan santun yang mencerminkan kekeluargaan. 5. Membudayakan masyarakat sekolah yang religious

6. Menciptakan iklim yang kondusif bagi tenaga edukatif, administratif serta peserta didik untuk meningkatkan mutu pendidikan

7. Menyediakan wahana untuk mencapai keunggulan dan prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik

8. Menumbuhkan keteladanan dan perilaku positif serta berjiwa inovatif dengan nuansa Islami

9. Menumbuhkan budaya tertib, aman, sejuk, rindang dan indah dalam lingkungan sekolah

10.Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi diri sehingga mampu mengembangkannya lebih optimal


(39)

3.1.2 Struktur Organisasi SMPN 1 Pameungpeuk

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung


(40)

3.1.4 Uraian Tugas di SMP Negeri 1 Pameungpeuk A. Kepala Sekolah

Kepala sekolah mempunyai tugas menyusun perencanaan, mengorganisasikan kegiatan, mengarahkan kegiatan, melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap kegiatan, menentukan kebijaksanaan, memimpin rapat, mengambil keputusan, mengatur proses belajar.

B. Kepala Tata Usaha

Kepala Tata Usaha mempunuyai tugas melaksanakan ketatausahaan dan bertanggung jawab langsung kepada kepala sekolah meliputi :

1. Penyusunan program tata usaha

2. Penyusunan pola pengelolaan uang sekolah 3. Pengurusan kepegawaian

4. Pembina dan pengembangan karier 5. Penyusunan perlengkapan sekolah 6. Penyusunan dan Penyajian statistic

7. Penyusunan laporan kegiatan ketatausahaan C. Staff Tata Usaha

Melaksanakan Tugas-tugas yang telah direncanakan dan disusun oleh Kepala Tata Usaha sesuai dengan tugas dan bidangnya.


(41)

D. Wakasek Kurikulum

1. Menyusun Program Pengajaran 2. Menyusun Pembagian Tugas Guru 3. Menyusun Jadwal Pelajaran

4. Menyusun Jadwal Evaluasi Belajar 5. Menyusun Pelaksanaan UN.

6. Menyusun Kriteria dan Persyaratan Kenaikan Kelas atau Kelulusan

7. Menyusun Jadwal Penerimaan Buku Laporam Pendidikan 8. Mengkoordinasikan dan Mengarahkan Penyusunan

Program satuan Pelajaran

9. Menyediakan Daftar Buku Acara Guru dan Siswa

10.Menyusun Laporan Pelaksanaan Pengajaran secara berkala E. Wakasek Kesiswaan

Mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagi berikut :

1. Menyusun Program Pembinaan Kesiswaan (OSIS) 2. Membina dan melaksanakan koordinasi 6K

3. Memberikan Pengarahan dalam Pemilihan Pengurus OSIS 4. Melakukan Pembinaan Pengurus OSIS dalam berorganisasi 5. Menyusun Program Jadwal Pembinaan Siswa secara berkala


(42)

6. Melaksanakan Pemilihan Calon Siswa Teladan dan Calon Siswa Penerima BEA SISWA

7. Mengadakan Pemilihan Siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah

8. Menyusun laporan Pelaksanaan Kegiatan Kesiswaan secara berkala

F. Wakasek Sarana dan Prasarana

Wakasek sarana dan prasarana mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Inventaris barang

2. Pendayagunaan sarana dan prasarana termasuk kartu-kartu pelaksanaan pendidikan

3. Pemeliharaan, pengamanan, penghapusan, serta pengembangan sarana dan prasarana

4. Pengelolaan keuangan alat-alat pengajaran G. Wakasek Humas

Wakasek humas mempunyai tugas mewakili kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/wali siswa

2. Membina hubungan antara sekolah dengan pamong/tokoh masyarakat


(43)

3. Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintah dalam usaha dan lembaga sosial lain 4. Memberikan/berkonsultasi dengan dunia usaha

5. Menyusun laporan pelaksanaan tugas humas secara berkala H. Koordinator B.K

Koordinator bimbingan konseling (BK) membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagi berikut :

1. Penyusunan program bimbingan

2. Membina kerjasama dengan wali kelas dalam

menyelesaikan masalah siswa

3. Melaksanakan kegiatan bimbingan kepada siswa yang berprestasi

4. Melaksanakan administrasi bimbingan 5. Mengadakan evaluasi kegiatan

6. Menyusun statistic

7. Menyusun laporan berkala kepada kepala sekolah 8. Menyusun personal/petugas bimbingan

9. Pembagian tugas guru dalam bimbingan I. Pengelola Perpustakaan

Seksi perpustakaan membantu kepala sekolah dalam kegiatan berikut :

1. Perencanaan/Pengadaan buku/bahan perpustakaan. 2. Mengatur pelayanan perpustakaan


(44)

3. Perencanaan pengembangan perpustakaan

4. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku perpustakaan 5. Inventarisasi buku/bahan perpustakaan

6. Penyimpanan buku-buku perpustakaan 7. Menyusun laporan pelaksanaan perpustakaan J. Pengelola Lab IPA

1. Menyusun jadwal penggunaan ruangan laboratorium

2. Membantu guru mempersiapkan ruang laboratorium yang akan digunakan

3. Pemeliharaan dan penyimpanan alat/bahan praktek 4. Pengawasan pelaksanaan praktek laboratorium 5. Inventarisasi bahan, alat dan barang laboratorium 6. Mempersiapkan ruangan laboratorium

7. Mengetahui peralatan yang dimiliki atau terdapat di laboratorium

8. Penyusunan laporan alat-alat praktek 9. Penyusunan laporan kegiatan laboratorium


(45)

K. Wali Kelas

Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan berikut :

1. Pengelolaan kelas

2. Menyelenggarakan administrasi kelas, meliputi : - Denah tempat duduk siswa

- Papan absen siswa - Daftar piket kelas - Buku Absensi siswa - Buku agenda kelas - Dartar pelajaran - Tata tertib siswa 3. Menyusun data statistik siswa

- Absensi siswa - Prestasi siswa

- Catatan khusus siswa - Mutasi siswa


(46)

L. Guru

Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi :

1. Membuat program pengajaran (rencana kegiatan belajar mengajar Semester/tahunan)

2. Membuat satuan pengajaran (persiapan pengajaran) 3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar

4. Melaksanakan kegiatan Evaluasi/penilaian belajar (Semester/tahunan)

5. Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya.

6. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran 7. Membuat dan menyusun lembar kerja (job sheet) untuk

mata pelajaran yang memerlukan lembar kerja

8. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa

9. Mengatur kebersihan ruang kerja praktek,

mengembalikan alat-alat yang di pinjam.

10.Memeriksa apakah siswa menguasai cara menggunakan peralatan praktek

M. Siswa-siswi

Melaksanakan tugasnya sebagai pelajar yaitu memuntut ilmu dan melaksanakan tata tertib sekolah.


(47)

3.2 Metode Penelitian

Metode Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah yang terbagi dalam suatu mekanisme, teknik atau cara dalam mencari atau mengumpulkan data yang berhubungan dengan pemecahan suatu permasalahan. Fungsi penelitian itu sendiri adalah untuk mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi serta memberikan alternatif kemungkinan - kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif Menurut Whintney (1960:63) menyatakan bahwa :

Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajarai masalah-masalah dalam masyarakat serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian, agar penelitian dapat berjalan secara sistematis maka diperlukanya metode penelitian yang tepat sesuai kondisi permasalahan yang akan teliti. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dan penelitan tindakan (action search) dalam melakukan penelitian. Termasuk pada penelitian yang dilakukan penulis di SMP Negeri 1 Pameungpeuk.

Penelitian deskriptif ialah penelitian yang mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena, pengukuran


(48)

yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti menegmbangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis.

Penelitian tindakan (action research) ialah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru, atau produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia aktual/lapangan.

3.2.2 Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan proses penelitian ini sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh melalui proses pengamatan (observasi) disertai dengan wawancara tanya jawab, dan juga dengan menggunakan sumber data sekunder yaitu dokumentasi dari hasil pendataan yang ada pada sekolah SMP Negeri 1 Pameungpeuk.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

1. Pengamatan Langsung / Observasi (observation)

Merupakan teknik dalam pengumpulan data yang dilakukan melalui sebuah aktivitas dengan maksud untuk memahami secara langsung terhadap fenomena yang sedang terjadi pada sebuah instansi maupun perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengamatan langsung (observasi) di salah satu sekolah yaitu SMPN 1 Pameungpeuk yang beralamat di Jln. Sindang Reret


(49)

no.32 Kabupaten Bandung. Dalam proses observasi, peneliti mengamati langsung alur kerja pendataan siswa yang dilakukan oleh staf tata usaha dimana mereka mengumpulkan data-data siswa berupa dokumen dan berkas siswa tersebut yang diambil dari formulir pendaftaran serta persyaratan yang dikumpulkan siswa. Peneliti juga mengamati proses pembagian kelas yang dilakukan secara manual, dimana pengklasifikasiannya masih berdasarkan data siswa yang berasal dari berkas-berkas siswa tersebut. Peneliti juga mengamati proses pembuatan jadwal pelajaran yang dilakukan secara manual dengan menentukan dan mencocokan data jadwal dengan guru yang bersangkutan. Selain itu peneliti juga mengamati proses penilaian, dimana para guru mengumpulkan dan menulis nilai para siswa kedalam berkas maupun buku penilaian guru secara manual.

2. Wawancara (interview)

Dalam mendapatkan informasi mengenai kebutuhan-kebutuhan perancangan perangkat lunak, penulis melakukan wawancara secara langsung maupun tidak langsung kepada pihak-pihak sekolah SMPN 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung.

3. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat


(50)

diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain seperti mencari informasi tentang SMPN 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Suatu teknik pengumpulan data-data dan informasi yang diperlukan yang diperoleh dari sekolah bersangkutan yaitu SMPN 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung yang tentunya disertai izin dari pihak yang bersangkutan. Selain itu juga mengumpulkan data-data yang memiliki keterkaitan dengan pemecahan masalah dari sumber lainnya.

Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian.


(51)

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam melakukan perancangan sistem, diperlukannya suatu metode yang dapat dijadikan rujukan dalam melakukan perancangan sistem sehingga tahapan demi tahapan proses dalam melakukan perancangan menjadi lebih teratur dan menghasilkan sistem dengan kemampuan melakukan proses yang akurat.

Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis, yaitu :

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah pendekatan terstruktur. Dimana metode pendekatan ini berfungsi untuk mengetahui bagaimana menggunakan alat-alat dan peraturan-peraturan untuk melengkapi satu atau lebih tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi. Selain itu tujuan dari pendekatan terstruktur adalah diharapkan pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami serta mudah untuk dirawat. Adapun alat yang dipergunakan dalam metode terstruktur ini berupa Diagram Alir (Flow Map), Diagram Konteks (Context Diagram), DFD (Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary), ERD (Entity Relational Diagram), dan Normalisasi yang berorientasi pada proses dan data.


(52)

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak untuk membangun sistem informasi ini yaitu metode prototype, yang mana prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap, metode prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi cepat dan lebih mudah, dimana tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype (Sumber :Abdul kadir (2003 : 25))


(53)

1. Identifikasi Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem informasi, dimana antara pemakai sistem (user) dalam pengembangan sistem bertemu. User menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembangan sistem. 2. Membuat Prototype

Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun, pengembangan sistem mulai membuat prototype.

3. Menguji Prototype

Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan user melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan user memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program.

4. Memperbaiki Prototype

Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai dengan masukan atau saran dari user.

5. Mengembangkan Prototype

Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaikan sistem yang telah dibuatnya sesuai dengan masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem.


(54)

Kelebihan dan kelemahan dari penggunaan metode prototype ini adalah sebagai berikut :

Kelebihan dari prototype yaitu :

1. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih insentif.

2. Meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi resiko pemakai tidak menggunakan sistem mengingat keterlibatan mereka yang sangat tinggi sehingga sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik.

3. Mempersingkat waktu pengembangan.

4. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototype, kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.

5. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahan-perubahan.

6. Menghemat biaya.

Kelemahan - kelemahan dari prototype yaitu :

1. Prototype hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh-sungguh dalam menyediakan waktu dan pikiran untuk mngerjakan prototype.

2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan prototype.


(55)

3. Mengingat target waktu target yang pendek, ada kemungkinan sistem yang dibuat tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji.

4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat prototype, ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan rekaksi yang negatif.

5. Apabila tidak terkelola dengan baik, prototype menjadi tak pernah berakhir, hal ini disebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu mudah untuk dipenuhi.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

1. Flow Map

Suatu flowmap digambarkan sebagai pemetaan hubungan antara bagian-bagian kerja melalui dokumen, baik berupa laporan maupun formulir. Flow Map digunakan untuk menganalisis bagaimana hubungan antara sub kerja yang akan menggerakkan sistem. Setelah diketahui bagian-bagian yang terlibat dalam sistem, maka akan diketahui berapa jumlah entitas yang terkait dengan sistem yang dianalisis dan dirancang.

2. Diagram Konteks

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:64) dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan


(56)

ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus

dihasilkan sistem.”

3. Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:64) dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur yang dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur dan jelas.

Simbol-simbol yang digunakan pada DFD yaitu sebagai berikut: A.External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem) B.Data flow (arus data)

C.Process (proses)


(57)

4. Kamus Data

Kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.

5. Perancangan Basis Data

A. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan gram yang menggambarkan hubungan atau kerelasian antar obyek-obyek dasar dengan menggunakan simbol-simbol grafis tertentu. ERD berguna untuk memodelkan sistem yang akan dikembangkan basis datanya. Sebuah ERD tersusun atas tiga komponen, yaitu entitas, atribut dan kerelasian antar entitas.

a. Entitas (Entity)

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.


(58)

b. Atribut (Attribute)

Atribut sering pula disebut sebagai properti (property), merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas.

B. Normalisasi

Menurut Fathansyah (2007:39-68) normalisasi merupakan proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi yang akan menguji data sampai tidak ada kesulitan dalam pengoperasian. Apabila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belumlah mendapat database yang optimal.

Adapun bentuk-bentuk normalisasi adalah sebagai berikut : 1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa berupa data tidak lengkap atau terduplikasi.

Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan


(59)

normal dilakukan dengan menuliskan semua data yang akan direkam, bagian yang double tidak perlu dituliskan. 2. Bentuk normal pertama (First Normal Form)

Kumpulan data dibentuk menjadi bentuk normal kesatu dengan memisah-misahkan data pada field-field yang tepat dan bernilai atomic (tidak ada set atribut berulang-ulang atau atribut bernilai ganda), juga seluruh record harus lengkap adanya.

3. Bentuk normal kedua (Second Normal Form)

Pembentukan normal kedua dengan mencari kunci field yang dapat dipakai sebagai patokan dalam pencarian data dan memiliki sifat yang unik. Bentuk normal kedua ini mengandaikan bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci haruslah bergantung fungsi pada kunci utama (primary key).

4. Bentuk normal ketiga(Third Normal Form)

Bentuk normal ketiga mempunyai syarat setiap tabel tidak mempunyai field yang bergantung transitif, namun harus bergantung penuh pada kunci utama. Dengan demikian, relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atibut bukan kunci


(60)

haruslah bergantung hanya pada primary key dan primary key secara menyeluruh.

C. Jenis Kerelasian Antar Entitas (Relationship)

Kerelasian antar entitas dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu :

1. Relasi satu ke satu (one to one)

Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi sebuah kejadian atau transaksi pada kedua entitas. Secara lebih teknis, jika nilai yang digunakan sebagai penghubung pada entitas pertama hanya dimungkinkan muncul satu kali saja pada entitas kedua yang saling berhubungan. Sebagai contoh, satu orang pegawai hanya dimungkinkan memiliki satu departemen.


(61)

2. Relasi satu ke banyak (one to many)

Relasi banyak ke satu (many to one) atau satu ke banyak (one to many) Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan terjadi satu kali dalam entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali kejadian pada entitas kedua. Sebagai contoh, setiap pegawai hanya dimungkinkan memiliki sebuah departemen, sebaliknya sebuah departemen dapat dimiliki oleh lebih dari satu orang pegawai.

Gambar 3.4 Relasi One to Many 3. Relasi banyak ke banyak (many to many)

Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas pertama dan entitas kedua. Sebagai contoh, lebih dari satu mahasiswa dapat mengikuti lebih dari satu mata kuliah.


(62)

Gambar 3.5 Relasi Many to Many

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian software menggunkan black box. Black-box sering disebut juga dengan pengujian tingkah laku (behavioral testing), yang lebih terfokus kepada kebutuhan fungsional dari perangkat lunak. Pengujian Black-Box memungkinkan pembuat perangkat lunak untuk menentukan kondisi yang terjadi untuk suatu masukan yang akan menjalankan semua kebutuhan fungsional dari perangkat lunak yang di buat.

Pengujian Black-Box dilakukan untuk menentukan beberapa macam kesalahan yaitu:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja.


(63)

Pengujian ini dilakukan pada tahap akhir dalam membuat perangkat lunak, tidak seperti pengujian White-Box yang dilakukan di awal pembuatan. Hal tersebut dikarenakan pengujia Black-Box dengan sengaja menghiraukan struktur kendali dimana perhatian lebih diutamakan pada domain informasi.

Untuk itu dalam pengujian software di SMP Negeri 1 Pameungpeuk ini peneliti menggunakan pengujian Black-Box dimana suatu aplikasi akan teruji dengan baik untuk mendemonstrasikan bahwa fungsi software beroperasi, input dengan baik diterima, output dihasilkan dengan benar, dan integritas informasi eksternal terjaga.

3.3 Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem merupakan suatu tahap pemahaman proses yang bertujuan untuk mengetahui proses apa saja yang terlibat di dalam sistem, bagaimana kerja dari setiap proses yang terlibat didalam sistem, dan hubungan suatu proses dengan proses yang lainnya. Dari pemahaman proses tersebut maka dapat dilakukan suatu evaluasi dan usulan terhadap sistem yang ada, untuk dikembangkan lebih lanjut. Dalam analisis sistem akan dibahas mengenai analisis dokumen, analisis prosedur, flowmap, diagram konteks, data flow diagram sistem informasi akademik yang sedang berjalan di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung.


(64)

3.3.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen yang menggambarkan bagaimana dan apa saja dokumen - dokumen itu digunakan dalam sistem. Analisis dokumen merupakan salah satu cara yang dapat membantu dalam proses perancangan sistem selanjutnya. Di bawah ini adalah dokumen - dokumen yang digunakan dalam sistem yang sedang berjalan:

No Nama Dokumen Uraian

1. Data Siswa Deskripsi : berisi biodata siswa

Rangkap : 1(satu) Sumber : siswa Tujuan : kesiswaan

2. Laporan data siswa Deskripsi : berisi laporan data siswa Rangkap : 1(satu)

Sumber : kesiswaan Tujuan : kepala sekolah

3. Data guru Deskripsi : berisi biodata guru

Rangkap : 1(satu) Sumber : guru

Tujuan : kepala sekolah 4. Laporan data guru Deskripsi : berisi biodata guru

Rangkap : 1(satu) Sumber : guru


(65)

Tujuan : kurikulum

5. Data wali kelas Deskripsi : berisi wali kelas Rangkap : 1(satu)

Sumber : kurikulum Tujuan : arsip

6. Data jadwal pelajaran Deskripsi : berisi jadwal pelajaran Rangkap : 3(tiga)

Sumber : kurikulum

Tujuan : guru, arsip, dan siswa

7. Raport Deskripsi : Raport yang telah di sahkan wali kelas

Rangkap : 1(satu) Sumber : wali kelas Tujuan : kepala sekolah

8. Raport Deskripsi : Raport yang telah di sahkan wali kelas dan kepala sekolah

Rangkap : 1(satu) Sumber : kepala sekolah Tujuan : siswa


(66)

3.3.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Prosedur yang berjalan ini merupakan kumpulan dari proses dalam suatu sistem yang sedang terkait antara satu dengan yang lainnya. Prosedur-prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Prosedur Registrasi Siswa yang sedang berjalan :

A.Bagian kesiswaan memberikan formulir pendaftaran kepada siswa untuk diisi lengkap.

B.Siswa mengisi formulir tersebut dan menyerahkannya ke bagian kesiswaan

C.Bagian Kesiswaan melakukan pencatatan data kedalam buku induk siswa

D. Bagian kesiswaan menyimpan formulir yang telah diisi kedalam arsip

E. Kepala sekolah memberikan daftar guru kepada bagian kurikulum untuk dilakukan pencatatan data guru

F. Bagian kurikulum mencatat data guru kedalam buku induk guru dan menyimpan daftar guru kedalam arsip.

G.Bagian kurikulum membuat 2 rangkap laporan guru untuk di arsipkan dan di serahkan ke kepala sekolah.


(67)

2. Prosedur Pembagian Kelas dan Wali Kelas yang sedang berjalan :

A. Pembagian kelas dan wali kelas, data guru yang dimiliki oleh masing-masing guru diberikan kepada pihak kurikulumn untuk dicatat dan divalidasi menjadi 2 (dua) rangkap untuk selanjutnya diarsipkan dan lalu dibuatkan laporan data guru yang kemudan diberikan kepada kepala sekolah untuk divalidasi.

B. Setelah laporan data guru divalidasi, laporan tersebut diarsipkan dan dilakukan pembagian wali kelas yang di akumulasikan dengan data siswa yang dimiliki oleh pihak kesiswaan dari arsip data siswa yang telah dilakukan pembagian kelas oleh pihak kesiswaan. Dimana data siswa tersebut manghasilkan data kelas yang 1 (satu) diarsipkan dan 1 (satu) dimasukan kedalam proses pembagian wali kelas. C. Apabila pembagian wali kelas telah selesai, maka

menghasilkan data kelas berserta wali kelasnya yang selanjutnya dibuatkan laporan kelas beserta wali kelasnya yang selanjutnya diberikan kepada kepala sekolah untuk divalidasi. D. Data kelas beserta wali kelas yang telah valid tersebut,

kemudian pihak kesiswaan melakukan pencatatan laporan data kelas dan wali kelas yang diarsipkan terlebih dahulu yang selanjutnya diberikan kepada guru dan kepala sekolah.


(68)

3. Prosedur penjadwalan yang sedang berjalan :

A. Dalam pembuatan proses penjadwalan di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung pihak kesiswaan terlebih dahulu mengambil data kelas dan data guru dari arsip data yang dimiliki nantinya dilakukan perancangan jadwal pelajaran.

B. Setelah jadwal pelajaran selesai dirancang, maka dilakukan evaluasi jadwal pelajaran yang apabila data terjadi kesalahan maka dilakukan perancangan ulang untuk pembuatan jadwal pelajaran yang baru.

C. Jadwal pelajaran yang telah valid lalu dibuatkan laporan jadwal pelajaran, yang nantinya mensosialisasikan jadwal pelajaran tersebut dengan memberikan data jadwal pelajaran kepada pihak guru dan siswa dengan tidak lupa mengarsipkannya terlebih dahulu.

4. Prosedur Penilaian yang sedang berjalan :

A. Dalam proses pengolahan data nilai, pihak guru mengumpulkan data nilai siswa yang dimiliki yang dilanjutkan dengan validasi nilai tersebut yang diarsipkan terlebih dahulu dan selanjutnya diberikan kepada pihak kesiswaan untuk dilakukan pencatatan data nilai.

B. Setelah dilakukan pencatatan dan validasi nilai guru tersebut maka dibuatkan data nilai masing-masing guru dan kembali


(69)

data nilai perguru tersebut yang selanjutnya dibuatkan laporan nilai siswa.

C. Laporan nilai siswa yang telah dibuat diarsipkan terlebih dahulu selanjutnya diberikan kepada pihak kepala sekolah dan wali kelas. Dimana oleh pihak wali kelas dibuatkan dilakuan pencatatan data nilai ke raport dari data-data nilai tersebut yang berikutnya raport tersebut diarsipkan terlebih dahulu lalu diberikan kepada siswa

3.3.2.1 Flow Map

Flowmap adalah paket perangkat lunak yang didedikasikan untuk menganalisis dan menampilkan interaksi atau aliran data. Jenis data dalam arti khusus ada dua lokasi geografis yang berbeda terhubung ke masing-masing item data, Sebuah lokasi tempat asal aliran dimulai dan lokasi tujuan di mana aliran berakhir.

Flow Map dapat menunjukkan hal-hal seperti berikut: a. Apa itu yang mengalir, bergerak, berpindah, dll b. Apa arah alirannya

c. Apa sumber dan tujuannya

d. Berapa banyak mengalir, yang ditransfer, diangkut, dll

e. Informasi umum tentang apa yang mengalir dan bagaimana ia mengalir.


(70)

Berikut adalah flowmap sistem informasi akademik di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung yang sedang berjalan. A. Prosedur Registrasi Siswa yang sedang berjalan :

Gambar 3.6 Flowmap Registrasi Siswa yang sedang berjalan di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung

Keterangan

A1 : Arsip Siswa Diterima A2 : Arsip Data Siswa


(71)

B. Prosedur Pembagian Kelas dan Wali Kelas yang sedang berjalan :

Gambar 3.7 Flowmap Pembagian Kelas dan Wali Kelas yang sedang berjalan di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung Keterangan:

A2 : Arsip Data Siswa B1 : Arsip Data Guru B2 : Arsip Data Kelas


(72)

C. Prosedur Penjadwalan yang sedang berjalan :

Gambar 3.8 Flowmap Penjadwalan yang sedang berjalan di SMP Negeri 1 Pameugpeuk Kabupaten Bandung Keterangan:

B1 : Arsip Data Guru B2 : Arsip Data Kelas C1 : Arsip Jadwal Pelajaran


(73)

A.Proses Penilaian yang sedang berjalan :

Gambar 3.9 Flowmap Penilaian yang sedang berjalan di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung Keterangan:

D1 : Arsip Data Nilai Valid D2 : Arsip Raport

1.3.2.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan dibuat. secara uraian dapat dikatakan bahwa diagram konteks itu berisi siapa saja yang memberikan data (inputan) kesistem serta kepada siapa data informasi yang harus dihasilkan sistem.


(74)

Berikut ini merupakan diagram konteks yang sedang berjalan pada SMP Negeri Pameungpeuk

Gambar 3.10 Diagram Konteks Sistem yang sedang berjalan di SMP Negeri 1 Pameungpeuk

3.3.2.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika dengan tersruktur dan jelas.

Berikut ini merupakan Data Flow Diagram (DFD) leve1 1 sistem akademik yang sedang berjalan di SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung :


(75)

Gambar 3.11 DFD Level 1 Sistem yang sedang berjalan

3.3.2.3.1 DFD Level 2 pada Proses 1


(76)

3.3.2.3.2 DFD Level 2 pada Proses 2

Gambar 3.13 DFD Level 2 Proses 2 yang sedang berjalan

3.3.2.3.3 DFD Level 2 pada Proses 3


(77)

3.3.2.3.4 DFD Level 2 pada Proses 4

Gambar 3.15 DFD Level 2 Proses 4 yang sedang

3.3.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Dari sistem yang sedang berjalan tersebut dapat ditemui beberapa kekurangan antara lain :

1. Proses pengolahan data akademik yang diantaranya registrasi siswa, pembagian kelas, pengaturan dan pembagian jadwal, serta penilaian masih belum terkomputerisasi.

2. Proses pembuatan laporan menjadi terlambat,karena pada saat pencarian data, semua data tersimpan terpisah dalam bentuk arsip dan sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam penyajian laporannya


(78)

3. Media penyimpanan dari semua proses akademik yang ada berupa arsip dan dokumen,sehingga membuat keamanan data kurang terjamin

Dari evaluasi sistem didapat beberapa kesimpulan :

1. Diperlukan otomatisasi pengolahan data agar pelaksanaan sistem pengolahan registrasi siswa, data jadwal dan data pengolahan nilai dapat dilakukan secara lebih cepat.

2. Untuk menghindari kesalahan diperlukan pelatihan dan pengembangan terhadap sumber daya manusia dan juga maintenance terhadap sistem yang digunakan

3. Perlu adanya aplikasi yang dapat menyimpan data hasil dari proses akademik yang ada dalam sebuah database,sehingga dapat menjamin keaman data yang di hasilkan

Dengan mengadakan analisis ini penulis menyarankan kepada pihak sekolah untuk menggunakan sistem informasi akademik guna mempermudah pengolahan data akademik, sehingga lebih baik dari pencatatan buku-buku yang sebelumnya digunakan oleh pihak sekolah.


(79)

69

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan bagian dari pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahapan analisis. Tahapan perancangan sistem digambarkan sebagai perancangan untuk membangun suatu sistem dan komponen perangkat lunak maupun perangkat keras sehingga menghasilkan sistem yang lebih baik

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem bertujuan untuk menghasilkan perancangan pengolahan data akademik yang berbasis komputer untuk kepuasan pengguna dengan memberikan gambaran secara umum kepada pengguna tentang system yang baru. Perancangan sistem dapat mengidentifikasikan komponen system informasi yang akan didesain secara terinci.

4.1.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Setelah mengadakan tahap analisis kemudian mengadakan sebuah perancangan sistem dimana tahap perancangan ini akan diuraikan sebuah gambaran umum sistem yang di usulkan agar dapat dimengerti oleh pihak terkait atau pihak sekolah sebelum pengembangan sistem informasi akademik ini dibentuk. Sistem informasi akademik ini merupakan sebuah sistem atau perangkat


(80)

lunak yang diusulkan guna mempermudah pengolahan data akademik pada sekolah SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kabupaten Bandung.

Adapun gambaran umum system yang diusulkan adalah sebagai berikut :

1. Perancangan prosedur yaitu Flow Map, Diagram Konteks, DFD, Kamus Data.

2. Perancangan Basis Data yaitu Normalisasi, Relasi Tabel, ERD, Kodifikasi .

3. Perancangan antar muka yaitu Struktur Menu, Perancangan Input dan Output.

4.1.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur yang Diusulkan merupakan hasil dari perubahan dan pengkoreksian dari sistem yang berjalan, dimana sistem yang diusulkan dapat menutupi kekurangannya, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi pemakai.

1. Prosedur Registrasi Siswa yang diusulkan :

A. Bagian kesiswaan memberikan formulir pendaftaran kepada siswa

B. Siswa mengisi formulir pendaftaran dan menyerahkan formulir yang telah diisi lengkap ke bagian kesiswaan


(1)

128

Kasus dan Hasil Pengujian ( Data Salah )

Data yang

dimasukan tidak

lengkap

kemudian

menekan tombol

simpan

Data tidak

dapat disimpan

kedalam

database

pendaftaran

Data tidak

tersimpan,

muncul pesan

peringatan

“Data isian tidak Lengkap”

[X]

Diterima [ ]

Ditolak

B. Input data guru

Tabel 4.12 Hasil Pengujian input data guru Kasus dan Hasil Pengujian ( Data Normal )

Data masukan Hasil diharapkan pengamatan Kesimpulan

Data yang

dimasukan terisi

lengkap serta

tidak ada data

yang kosong dan

menekan tombol

simpan

Data isian

tersimpan ke

dalam database

guru Data tersimpan dengan benar [X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Pengujian ( Data Salah )

Data yang

dimasukan tidak

Data tidak dapat

disimpan

Data tidak

tersimpan dan [X]

Diterima [ ]


(2)

lengkap

kemudian

menekan tombol

simpan

kedalam

database guru

muncul pesan

peringatan

“Data isian

tidak

Lengkap”

3. Output Data

A. Output Data Pendaftaran

Tabel 4.13 Hasil Pengujian output data pendaftaran Kasus dan Hasil Pengujian ( Data Normal )

Data masukan Hasil diharapkan pengamatan Kesimpulan

Klik tombol

laporan

Tampil laporan

data pendaftaran

Data tampil

bisa di cetak [X]

Diterima [ ]

Ditolak

B. Output Data Guru

Tabel 4.14 Hasil Pengujian output data guru Kasus dan Hasil Pengujian ( Data Normal )

Data masukan Hasil diharapkan pengamatan Kesimpulan

Klik tombol

laporan

Tampil laporan

data guru

Data tampil

bisa di cetak [X]

Diterima [ ]


(3)

130

4.5.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sample diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak bebas dari kesalahan

sintaks dan secara fungsional mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.


(4)

131

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan analisis terhadap sistem akademik pada SMP Negeri 1

Pameungpeuk yang sedang berjalan serta mencoba memberikan solusi dengan

mengembangkan sistem akademik yang telah ada, maka penulis dapat menarik kesimpulan

dan memberikan saran dalam peningkatan kinerja sistem yang telah ada.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian dan analisis yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

1. Dengan adanya aplikasi yang penulis rancang ini dapat mempercepat proses

pengolahan data seperti proses penerimaan siswa baru, pencatatan data siswa, data

guru, data kelas, pembagian kelas, pengaturan dan pembagian jadwal serta

pengolahan nilai karena sudah terkomputerisasi

2. Dengan dibangunnya sistem informasi ini, semua data siswa, data guru, penilaian

bisa di simpan dalam suatu media yang sama. Sehingga pengolahan data-data yang

dikerjakan menjadi lebih cepat dalam proses pembuatan laporan.

3. Sistem informasi akademik yang dibuat mempunyai media penyimpanan data

berupa database sehingga keamanan data lebih terjamin dan meminimalisir hilang


(5)

132

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Pada proses pendaftaran perlu ditambahkan proses yang dapat menangani siswa

pindahan.

2. Sistem perlu dilengkapi prosesnya sampai siswa lulus dari sekolah dan menjadi

alumni.

3. Diharapkan dalam pembuatan Sistem Informasi Akademik yang selanjutnya dapat

dikembangkan menjadi sistem informasi yang dapat mengolah sistem pembayaran

pendaftaran siswa baru dan pembayaran SPP siswa.

4. Selain itu, diharapkan pihak sekolah dapat mengembangkan sistem informasi

akademik yang berbasis web sehingga semua aktifitas akademik dapat di akses secara online dan bisa digunakan oleh semua pihak termasuk siswa, orangtua


(6)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KAMPUS I : JL. DIPATI UKUR 112 TELP. (022) 2504119, 2533603 BANDUNG 40132

KAMPUS II : JL. DIPATI UKUR 116 TELP. (022) 2533676, 2506634 BANDUNG 40132 KAMPUS III : JL. DIPATI UKUR 102 TELP. (022) 2503624, FAX. 2533754 BANDUNG 40132 KAMPUS IV : JL. DIPATI UKUR 114 TELP. (022) 2506553, 2508412 BANDUNG 40132

BIODATA MAHASISWA

DATA PRIBADI:

Nim : 10510527

Nama : Danu Nurfajri

Tempat/Tgl. Lahir : Bogor, 1992-06-12

Jenis Kelamin : Pria

Semester : 8

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)

Alamat Rumah : Kp.Pengkolan Rt/Rw 001/001 Desa Cibeuteung udik Kecamatan Ciseeng Kab.Bogor

Alamat Bandung : Jl.Tubagus ismail dalam no 17

E-Mail : dans4danu@gmail.com

No. Telepon : 089656618714

DATA KELUARGA:

Nama Ayah : Deden Rukmana

Nama Ibu : Sri Sulastri

Alamat Orang Tua : Kp.Pengkolan Rt/Rw 001/001 Desa Cibeuteung udik Kecamatan Ciseeng Kab.Bogor

No. Telpon Orang Tua : 087870831627

Pekerjaan Orang Tua : PNS/Kepala Sekolah

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,