Sampel Pengaruh reformasi pajak dan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan wajib pajak

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menghitung frekuensi f setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pernyataan. 2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan penghitungan proporsi p setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi f dengan jumlah responden. 3. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan penghitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban 4. Menentukan nilai batas Z tabel normal untuk setiap pernyataan dan setiap pilihan jawaban 5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan. Menghitung nilai skala dengan rumus Method of Successive Interval sebagai berikut : Means of Inteval = Density at Lower limit – Density at Upper Limit Area Under Upper Limit – Area under Lower Limit Keterangan : Mean of Interval : Rata-rata interval Density at Lower limit : Kepadatan batas bawah Density at Upper Limit : Kepadatan batas atas Area Under Upper Limit : Daerah dibawah batas atas Area under Lower Limit : Daerah dibawah batas bawah Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut. nilai transformasi nilai untuk skala interval dengan menggunakan rumus : Nilai Transformasi = Nilai Skala + |Nilai Skala Minimum | + 1 3.8.2 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis 3.8.2.1 Rancangan Analisis Menurut Umi Narimawati 2010:41 mendefinisikan rancangan analisis adalah sebagai berikut: “Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”. Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan verifikatif kuantitatif. Selanjutnya analisis deskriptif dan kualititaf dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Analisis deskriptif Kualitatif

Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana pengaruh reformasi pajak dan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan wajib pajak. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian kualitatif Umi Narimawati, 2010:45 adalah sbb : a. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasika dalam lima alternatif jawaban yang menggambarkan peringkat jawaban. b. Dihitung total skor setiap variabel subvariabel = jumlah skor dari seluruh indikator variabel untuk senua jawaban responden c. Dihitung skor setiap variabel subvariabel = rata-rata dari total skor d. Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel ataupun grafik e. Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian ini, digunakan tentang kriteria penilaian sebagai berikut : Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuisioner yang telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi. Penjelasan bobot nilai skor aktual dapat dilihat pada tabel berikut : tabel 3.7 Kriteria Presentase Tanggapan Responden No Jumlah Skor Kriteria 1 20.00 - 36.00 Tidak Baik 2 36.01 - 52.00 Kurang Baik 3 52.01 - 58.00 Cukup 4 68.01 – 84.00 Baik 5 84.01 - 100 Sangat Baik Sumber : Umi Narimawati, 2007:85

2. Analisis Verifikatif Kuantitatif A. Analisis Jalur Path Analysis

Analisis jalur mengkaji hubungan sebab akibat yang bersifat struktural dari variabel independen terhadap variabel dependen dengan mempertimbangkan keterkaitan antar variabel independen. Malcolm Gillis 1989 Chaizi Nasucha 2004 Siti Kurnia Rahayu 2009 Anggito Abimanyu 2004 Rahayu dan Lingga 2009 Taufan Sofyan 2005 Wijayanti et al 2004 Surjoputro Widodo 2004 Gunadi 2005 Gambar 3.1 Model Analisis Jalur Keterangan : Y = Kepatuhan Wajib Pajak X1 = Reformasi Pajak X2 = Sistem Administrasi Perpajakan Modern Pxy1 = Koefisien jalur Reformasi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pxy2 = Koefisien jalur Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Px = Koefisien jalur hubungan Reformasi Pajak dan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Reform asi Pajak X1 Sum m er et al.,1991 William son 1994 Anggit o Abim anyu 2003 Chaizi Nasucha 2004 Tedy Isw ahyudi 2004 Sistem Administrasi Perpajakan Modern X2 Indra Ismawan 2001 Djazoeli Sadhani 2005 Sophar Lumbantoruan 2006 Pandiangan 2007 Kepatuhan Wajib Pajak Y Siti Resmi 2003 Chaizi Nasucha 2004 Moh zain 2004 Safri Nurmantu 2005 Mardiasmo 2006 Reformasi Pajak X1 Summer et al.,1991 Williamson 1994 Anggito Abimanyu 2003 Chaizi Nasucha 2004 Tedy Iswahyudi 2004

B. Analisis Korelasi

Menurut Sudjana dalam Umi narimawati 2010:49, pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X dan Y, dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi Pearson dengan rumus sebagai berikut : r = ∑xy−∑X∑Y N √[ ∑X 2 −∑X 2 ][ ∑Y 2 −∑Y 2 ] N N Ket : r = Koefisien korelasi pearson X = Skor item pertanyaan Variabel Reformasi Pajak, Sistem Administrasi Perpajakan Modern Y = Skor item total pertanyaan Variabel Kepatuhan Wajib Pajak N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba Uji keberartian koefisien r dilakukan dengan uji t taraf signifikasi 5. Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut: t = r √n−2 : db = n−2 √1−r 2 Ket : n = Ukuran sampel r = Koefisien Korelasi Pearson

Dokumen yang terkait

Pengaruh reformasi administrasi perpajakan, pengetahuan dasar wajib pajak tentang perpajakan, dan kesadran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak : studi empiris Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Jakarta Selatan

3 25 146

Pengaruh pengetahuan pajak dan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan wajib pajak

0 4 2

Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

2 19 86

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PRIBADI DI Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi di Kantor Pel

0 2 18

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PRIBADI DI Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi di Kan

0 3 15

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ( Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratam

0 2 14

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ( Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratam

0 3 16

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor

1 8 17

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor

0 3 16

PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

1 6 24