Variabel reformasi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.

1 PENGARUH REFORM ASI PAJAK DAN SISTEM ADM INISTRASI PERPAJAKAN M ODERN TERHADAP KEPATUHAN W AJIB PAJAK Survei pada KPP Pratama Kota Bandung di Kanw il DJP Jabar 1 Oleh : YULI FUJIHANA FAKULTAS EKONOM I UNIVERSITAS KOM PUTER INDONESIA ABSTRACT Demands for increased revenues, increased aw areness and t ax compliance as w ell as improvement s and fundament al change in all aspect s of t axat ion t o be t he reason for t ax reform . This st udy aimed t o det ermine t he effect of the t ax reform and modern t ax administ rat ion syst em on t ax compliance in Bandung Small Tax Office W est Java Area . Tax reform and administ rat ion syst em performed properly applied w ill necessarily result in changes t hat w ill affect t ax compliance. The met hod used is descript ive and verificat ion in t he form of primary data t hrough quest ionnaires dist ribut ed at 5 Bandung Small Tax Office W est Java Area 1. Dat a w ere analyzed using descript ive analysis and verificat ion of t he pat h analysis. Analysis of t he result s t hat t he t ax reform and modernize t ax administ rat ion syst em influence on t ax compliance, w it h the effect of 70,5 , t he remaining 29.5 explained by other factors not examined such as service t ax aut horit ies and t ax know ledge. Keyw ords: tax reform, modern tax administration system, tax compliance I. PENDAHULUAN Tunt ut an akan peningkat an penerimaan, peningkat an kesadaran dan kepat uhan w ajib pajak sert a perbaikan-perbaikan dan perubahan mendasar dalam segala aspek perpajakan menjadi alasan dilakukannya reformasi perpajakan. Reformasi perpajakan t ersebut dapat berupa penyempurnaan t erhadap kebijakan perpajakan dan sist em administ rasi perpajakan sehingga bisa meningkat kan kepat uhan w ajib pajak dalam memat uhi kew ajiban perpajakannya, meningkat kan t anggungjaw ab aparat ur 2 pemerint ah agar t idak melakukan kecurangan dan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya dan dapat meningkat kan pot ensi penerimaan pajak yang t ersedia dapat dipungut secara opt imal. Generalis, 2000. Pemerint ah sangat menyadari bahw a jumlah w ajib pajak orang pribadi yang saat ini baru berjumlah di baw ah 2 jut a masih sangat di baw ah pot ensi. Demikian juga t ingkat kepat uhan w ajib pajak dalam mengisi surat pemberit ahuan t ahunan SPT dengan benar juga masih sangat memprihat inkan. Unt uk it ulah reformasi di bidang administ rasi perpajakan akan menjangkau seluas-luasnya w arga negara mampu yang belum menjadi w ajib pajak dan menjadi w ajib pajak pat uh.Anggit o Abimanyu:2004. Reformasi perpajakan di Indonesia pert ama kali diluncurkan pada t ahun 1983, dengan perombakan sist em perpajakan paling mendasar, yait u digant ikannya sist em official assessment menjadi self assessment . Dalam sist em baru ini w ajib pajak diberikan kepercayaan unt uk melaksanakan sendiri pajak yang t erut ang, membayar sendiri pajak yang t erut ang, menghit ung sendiri pemenuhan kew ajiban pajaknya Harahap:2004. Selain reformasi dalam perat uran perundang-undangan pajak, reformasi pasca 1997 dalam bidang perpajakan meliput i pula reformasi birokrasi dan rem unerasinya, dan reorganisasi dalam lingkup Direkt orat Jenderal Pajak besert a informasi t eknologinya. Reformasi pelengkap ini diperkenalkan dengan label reformasi birokrasi dan modernisasi kant or dalam lingkungan Dit jen Pajak. M eskipun biaya reformasi int i perubahan perat uran perundang-undangan dalam bidang perpajakan dan reformasi suplemennya perubahan birokrasi dan fasilit asnya, reorganisasi dan informasi t eknologinya t erus melonjak, efekt ivit as reformasi-reformasi pasca 1997 just ru dirasakan at au sekurang-kurangnya mengindikasikan kegagalan at au t idak mencapai sasarannya. Baw azier:2011 Kesimpulan bahw a reformasi perpajakan sebenarnya t elah gagal adalah karena t erpam pang di beberapa media berkait an dengan penangkapan beberapa orang yang diduga melakukan penyalahgunaan w ew enang mereka sebagai pegaw ai Direkt orat Jenderal Pajak. Tudingan mengenai sist em perpajakan yang buruk, komit men dan int egrit as pegaw ai Dit jen Pajak yang dipert anyakan, remunerasi t ernyat a t idak mengubah ment al pegaw ai Dit jen Pajak.Andi Zulfikar, Pegaw ai DJP:2012 Reformasi pajak dalam hal remunerasi t erkait dengan kasus Gayus Tambunan adalah pencabut an remunerasi bagi pegaw ai Direkt orat Jenderal Pajak DJP. Dengan remunerasi ini memang pegaw ai DJP mendapat kan penghasilan lebih besar bila dibandingkan dengan PNS yang lain. Namun remunerasi di DJP ini t idak grat is diberikan dan bukannya t anpa sanksi 3 apapun. At uran yang sangat ket at dit erapkan sebagai kompensasi remunerasi ini. Selain menandat angani perjanjian kode et ik dan pakt a int egrit as, sanksi juga t elah menant i bagi mereka yang mencoba-coba unt uk berbuat nakal. Sanksi ini mulai dari surat t eguran, pemot ongan gaji, penurunan pangkat sampai dengan pemecat an t ergant ung pelanggarannya. Reformasi bidang SDM ini meliput i pembenahan mut u, int egrit as sert a milit ansi SDM perpajakan melalui peningkat an pelat ihan baik di dalam maupun di luar negeri. Reformasi bidang SDM sebenarnya juga sudah dimulai melalui Reformasi Et ika, M oral, Int egrit as. Harian Waspada:2010 Diluar kasus gayus t erdapat fenomen lain yang berhubungan dengan kepat uhan w ajib pajak mengenai penyampaian SPT. Persent ase t ingkat kepat uhan w ajib pajak pada t ahun 2012 masih t ergolong sangat rendah, t idak jauh berbeda dari t ahun-t ahun sebelumnya. M ent eri Keuangan Agus M art ow ardojo mengat akan bahw a Orang pribadi yang seharusnya membayar pajak at au yang mempunyai penghasilan diat as Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP sebanyak 60 jut a orang, t et api jumlah yang mendaft arkan dirinya sebagai w ajib pajak hanya 20 jut a orang dan yang membayar pajaknya melapor Surat Pemberit ahuan SPT Pajak Penghasilannya hanya 8,8 jut a orang dengan rasio SPT sekit ar 14,7 persen. Sement ara badan usaha yang t erdaft ar sebanyak 5 jut a, yang mau mendaft arkan dirinya sebagai w ajib pajak hanya 1,9 jut a dan yang membayar pajak melapor Surat Pemberit ahuan SPT Pajak Penghasilannya hanya 520 ribu badan usaha dengan rasio SPT sekit ar 10,4 persen.Surya M anurung, Pegaw ai Direkt orat Jenderal Pajak:2013 Dalam melaksanakan reformasi perpajakan, pemerint ah Indonesia menggunakan perubahan secara bert ahap sehingga bukan kejut an besar yang t erjadi, melainkan berbagai masalah yang t imbul dalam proses adapt asinya. Apabila masalah-masalah ini t idak dit indak lanjut i, maka akan berakibat pada ket idakpat uhan Wajib Pajak. M asalah yang t erjadi ant ara lain ket idakt ahuan maupun ket idakmampuan w ajib pajak dalam melakukan perubahan. M isalnya, banyak Wajib Pajak yang t idak paham t ent ang at uran- at uran baru dalam sebuah perubahan undang-undang pajak. Ket erbat asan penget ahuan dan informasi t ax know ledge dari w ajib pajak seringkali menjadi penyebab ut amanya. Verani et al : 2011 Kendala dalam administ rasi pajak adalah w ajib pajak merasa pelayanan yang diberikan sedikit menyulit kan dan membingungkan sepert i mereka harus mengant ri lama sehingga w ajib pajak membut uhkan w akt u lama dalam melakukan adm inist rasi Agus Kusum ah:2012. 4 Kelemahan adminsit rasi perpajakan modern disebabkan oleh belum opt imalnya upaya reformasi administ rasi yang dilakukan khususnya yang berkait an dengan reformasi st rukt ur, prosedur, st rat egi, dan budaya sehingga reformasi administ rasi yang dilakukan selama ini masih t erfokus pada reformasi administ rasi dari aspek reorganisasi dengan memperbesar st rukt ur organisasi, memperbanyak jumlah pegaw ai dan memperbanyak jalur prosedur Hendrohart o:2006. M asih banyaknya masyarakat yang belum menget ahui dan memahami benar e-syst em dan cara penggunaannya sert a sering t erjadinya kendala dari segi t eknis dalam sist em online masih sering t erjadi bert umpuknya dat a yang akhirnya sist em online t ersebut mengalami hambat an yang mengakibat kan proses dalam e-syst em menjadi t erham bat . Kepala Seksi Pelayanan KPP Bandung Karees, 2009 Sekarang langkah Reformasi t erhadap sist em administ rasi perpajakan layak disebut sebagai langkah st rat egis. Sebab disat u sisi,paling t idak langkah ini diharapkan mampu menjaw ab t unt ut an perkembangan di era t eknologi inform asi dalam jangka menengah. Sedangkan disisi lain yang jauh lebih pent ing, Langkah ini dinilai mampu menjembat ani kesenjangan ant ara pemenuhan kew ajiban perpajakan para Wajib Pajak dengan realisasi penerimaan pajak yang diharapkan. Terlebih pada era sekarang ini, dimana masyarakat sudah semakin krit is dan sadar akan hak-haknya,maka kebut uhan akan t ransparansi dan akunt abilit as layanan publik menjadi salah sat u fakt or pent ing yang t urut membent uk cit ra pemerint ahan, khususnya cit ra aparat ur perpajakan dimat a masyarakat . Dengan demikian langkah reformasi perpajakan yang sedang dan akan t erus berlangsung ini sudah seharusnya apabila senant iasa dikaw al oleh semua pihak agar berjalan sesuai dengan harapan kit a bersama Tedy Isw ahyudi:2004. Berdasarkan konsep pemikiran yang dit uangkan dalam lat ar belakang diat as, maka penulis t ert arik melakukan penelit ian dengan maksud dan t ujuan unt uk menget ahui seberapa besar pengaruh reformasi pajak t erhadap kepat uhan w ajib pajak, Seberapa besar pengaruh sist em administ rasi perpajakan modern t erhadap kepat uhan w ajib pajak, dan Seberapa besar pengaruh reformasi pajak dan sist em administ rasi perpajakan modern t erhadap kepat uhan w ajib pajak pada KPP Kot a Bandung Kanw il DJP Jabar 1. II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEM IKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

5

2.1.1 Reformasi Pajak

M enurut Anggit o Abimanyu 2003 definisi Reformasi Perpajakan Adalah Reformasi perpajakan adalah perubahan mendasar di segala aspek perpajakan yang memiliki t iga t ujuan ut ama yait u: t ingkat kepat uhan sukarela yang t inggi, kepercayaan t erhadap administ rasi perpajakan yang t inggi, dan produkt ivit as aparat perpajakan yang t inggi. Reformasi Pajak M enurut Chaizi Nasucha 2004:86 dalam bukunya Reformasi Adm inist rasi Publik Teori dan Prakt ik manyet akan bahw a Reformasi perpajakan merupakan resep unt uk penyehat an ekonom i melalui pendekat an fiskal. M engut ip Williamson dalam M as’oed 1994, reformasi perpajakan meliput i perluasan basis perpajakan, perbaikan adm inist rasi perpajakan, mengurangi t erjadinya penghindaran dan manipulasi pajak, sert a mengat ur pengenaan aset yang berada di luar negeri Perubahan st rukt ur pajak t ax base dan t ax rat e t erkait dengan perubahan dalam administ rasi perpajakannya. Dari kedua pengert ian t ersebut diat as, maka dapat disimpulkan bahw a reformasi pajak adalah suat u bent uk perubahan mendasar di segala aspek perpajakan yang memiliki t iga t ujuan ut ama yait u: t ingkat kepat uhan sukarela yang t inggi, kepercayaan t erhadap administ rasi perpajakan yang t inggi, dan produkt ivit as aparat perpajakan yang t inggi meliput i perluasan basis perpajakan, perbaikan adm inist rasi perpajakan, mengurangi t erjadinya penghindaran dan manipulasi pajak, sert a mengat ur pengenaan aset yang berada di luar negeri Perubahan st rukt ur pajak. 2.1.2 Sistem Administrasi Perpajakan M odern M enurut Indra Ismaw an 2001:810 dalam buku “ Reformasi Perpajakan” , bahw a M odernisasi administ rasi perpajakan adalah suat u proses reformasi pembaharuan dalam bidang administ rasi perpajakan yang dilakukan w arga komprehensif, meliput i aspek t eknologi informasi yait u perangkat lunak, perangkat keras dan sumber daya manusia. 2.1.3 Kepatuhan W ajib Pajak M enurut M och. Zain 2007:13 dalam buku yang berjudul M anajemen Perpajakan, menyat akan bahw a kepat uhan Wajib Pajak adalah suat u iklim kepat uhan dan kesadaran pemenuhan kew ajiban perpajakan, t ercermin dalam sit uasi di mana w ajib pajak paham at au berusaha unt uk memahami semua ket ent uan perat uran perundang-undangan perpajakan, mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas, menghit ung jumlah pajak yang t erut ang dengan benar, membayar pajak yang t erut ang t epat pada w akt unya. M enurut Safri Nurmant u dalam Sit i Kurnia Rahayu 2006:10 6 dalam buku yang berjudul Perpajakan dan Konsep, Teori dan Isu, menyat akan bahw a Kepat uhan w ajib pajak yait u kepat uhan perpajakan yang didefinisikan sebagai suat u keadaan dimana w ajib pajak memenuhi semua kew ajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya. Dari kedua definisi t ersebut , maka dapat disimpulkan bahw a kepat uhan Wajib Pajak adalah suat u iklim kepat uhan dan kesadaran pemenuhan kew ajiban perpajakan, t ercermin dalam sit uasi di mana w ajib pajak paham at au berusaha unt uk memahami semua ket ent uan perat uran perundang-undangan perpajakan, mengisi form ulir pajak dengan lengkap dan jelas, menghit ung jum lah pajak yang t erut ang dengan benar, membayar pajak yang t erut ang t epat pada w akt unya unt uk memenuhi semua kew ajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya.

2.2 Kerangka Pemikiran

Unt uk meningkat kan kepat uhan Wajib Pajak DJP mengembangkan program dan kegiat an reformasi adm inist rasi perpajakan yang diw ujudkan dalam penerapan sist em administ rasi perpajakan modern yang memiliki ciri khusus ant ara lain st rukt ur organisasi berdasarkan fungsi, perbaikan pelayanan bagi set iap w ajib pajak melalui pembent ukan account represent at ive dan compliant cent er unt uk menampung keberat an Wajib Pajak. Selain it u sist em administ rasi perpajakan modern juga mengikut i kemajuan t eknologi dengan pelayanan yang berbasis e-syst em sepert i e- SPT , e-filling, e-Payment dan e-regist rat ion yang diaharapkan meningkat kan mekanisme kont rol yang lebih efekt if dit unjang dengan penerapan Kode Et ik Pegaw ai Direkt orat Jenderal Pajak yang mengat ur perilaku pegaw ai dalam melaksanakan t ugas dan pelaksanaan good governance. Langkah Reformasi t erhadap sist em administ rasi perpajakan layak disebut sebagai langkah st rat egis. Sebab disat u sisi,paling t idak langkah ini diharapkan mampu menjaw ab t unt ut an perkembangan di era t eknologi informasi dalam jangka menengah. Sedangkan disisi lain yang jauh lebih pent ing, Langkah ini dinilai mampu menjembat ani kesenjangan ant ara pemenuhan kew ajiban perpajakan para Wajib Pajak dengan realisasi penerimaan pajak yang diharapkan.

2.3 Hipotesis

Hipot esis adalah jaw aban sement ara t erhadap rumusan penelit ian Sugiono 2003 : 15. Berdasarkan kerangka pemikiran t ersebut diat as, maka 7 hipot esis yang diajukan dalam penelit ian ini adalah pengaruh reformasi pajak dan sist em administ rasi pajak modern t erhadap kepat uhan w ajib pajak. Hipot esis yang penulis rumuskan dalam penelit ian ini adalah sebagai berikut : a. Reformasi pajak dan sist em administ rasi perpajakan modern t idak berpengaruh t erhadap kepat uhan w ajib pajak. b. Reformasi pajak dan sist em administ rasi perpajakan modern berpengaruh secara t erhadap kepat uhan w ajib pajak.

III. OBJEK DAN M ETODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelit ian M enurut Sugiyono 2011:13 Objek penelit ian adalah sasaran ilmiah unt uk mendapat kan dat a dengan t ujuan dan kegunaan t ert ent u t ent ang sesuat u hal objekt if, valid, dan reliable t ent ang sesuat u hal variabel t ert ent u. Adapun Objek Penelit ian yang akan dit elit i dalam penelit ian ini adalah reformasi pajak, sist em administ rasi perpajakan modern dan kepat uhan w ajib pajak pada KPP Prat ama Kot a Bandung di Kanw il DJP Jabar 1. 3.2 M et ode Penelit ian M enurut Sugiyono 2011:2 met ode penelit ian diart ikan sebagai Cara ilm iah unt uk mendapat kan dat a dengan t ujuan dan kegunaan t ert ent u. Cara ilmiah berart i kegiat an penelit ian ini didasarkan pada ciri-ciri keilm uan, yait u rasional, empiris dan sist emat is. M et ode yang digunakan dalam penelit ian ini adalah met ode deskript if dan verifikat if, dengan pendekat an kuant it at if. Pengert ian met ode deskript if menurut Suryana 2010:20, Yait u met ode yang digunakan unt uk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat -sifat suat u fenomena. M et ode ini dim ulai dengan mengumpulkan dat a, menganalisis dat a dan mengint erprest asikannya. M et ode deskript if dalam pelaksanaannya dilakukan melalui: t eknik survey, st udi kasus bedakan dengan suat u kasus, st udi komparat if, st udi t ent ang w akt u dan gerak, analisis t ingkah laku, dan analisi dokument er . Pengert ian met ode verifikat if M enurut Suryana 2010:20 M et ode verifikat if yait u unt uk menguji seberapa jauh t ujuan yang sudah digariskan it u t ercapai at au sesuai at au cocok dengan harapan at au t eori yang sudah baku. Tujuan dari penelit ian verifikasi adalah unt uk menguji t eori-t eori yang sudah ada guna menyusun t eori baru dan m encipt akan penget ahuan- 8 penget ahuan baru. Lebih mut akhirnya, met ode yang menyajikan suat u pendekat an baru, dengan dat a sebagai sumber t eori t eori berdasarkan dat a. Dengan menggunakan met ode penelit ian akan diket ahui hubungan yang signifikan ant ara variabel yang dit elit i sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang dit elit i. 3.2.1 Operasionalisasi Variabel M enurut Nur Indriant oro dalam Umi Narimaw at i 2007 Operasionalisasi variabel adalah penent uan const ruct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara t ert ent u memungkinkan bagi penelit i lain unt uk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama at au mengembangkan cara pengukuran const ruct yang lebih baik. Berdasarkan judul penelit ian yang t elah dikemukakan diat as yait u “ Pengaruh Reformasi Pajak dan Sist em Administ rasi Perpajakan M odern t erhadap Kepat uhan Wajib Pajak” , maka variabel-variabel yang t erkait dalam penelit ian ini adalah: 1. Variabel Independen X. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi at au yang menjadi sebab perubahannya at au t imbulnya variabel dependen t erikat Sugiono, 2010:39. Variable bebas yang digunakan yait u X 1 Reformasi Pajak dan X 2 Sist em Administ rasi Perpajakan M odern. 2. Variabel Dependen Y. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi at au yang menjadi akibat , karena adanya variabel bebas. Sugiono, 2010:39.Dat a yang menjadi variabel t erikat adalah Kepat uhan Wajib Pajak. 3.2.2 M et ode Pengumpulan Dat a M enurut Umi Narimaw at i et al 2010:40, M et ode pengumpulan dat a adalah penelit ian lapangan Field Research, dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada inst ansi yang menjadi objek unt uk mendapat kan dat a primer dat a yang diperoleh langsung dari Inst ansi Perusahaan dan dat a sekunder Penelit ian Kepust akaan. Pengumpulan dat a primer dan sekunder yang dilakukan penelit i dilakukan dengan cara Penelit ian lapangan field research dan st udi kepust akaan library research. 1. Kuesioner 9 M enurut Umi Narimaw at i 2010:40, Kuisioner yait u Teknik pengumpulan dat a yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pert anyaan dan pernyat aan t ert ulis kepada responden unt uk kemudian dijaw abnya, Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner t ert ut up yang t elah diberi skor, dimana dat a t ersebut berisi daft ar pert anyaan yang dit unjukkan kepada responden yang berhubungan dalam penelit ian ini. 2. St udi Kepust akaan Pengumpulan dat a dimulai dengan t ahap penelit ian pendahulu yait u melakukan st udi kepust akaan dengan mempelajari buku-buku dan bacaan- bacaan lain yang berhubungan dengan pokok bahasan dalam penelit ian ini. Pada t ahap ini juga dilakukan pengkajian dat a yang dibut uhkan, ket ersediaan dat a, cara memperoleh dat a, dan gambaran cara memperoleh dat a. 3.2.3 M etode Penarikan Sampel M enurut Sugiyono 2011:80 menyat akan bahw a Populasi adalah w ilayah generalisasi yang t erdiri at as objek subyek yang mempunyai kualit as dan karakt erist ik t ert ent u yang dit et apkan oleh penelit i unt uk dipelajari kemudian dit arik kesimpulannya. populasi dalam penelit ian ini adalah Pegaw ai Kant or Pelayanan Pajak Kot a Bandung di Kanw il DJP Jaw a Barat 1 khususnya pada bagian PDI Pengolahan Dat a dan Informasi. M enurut Umi Narimaw at i 2008:161 Sampel adalah sebagian dari populasi t erpilih unt uk menjadi unit pengamat an dalam penelit ian. Responden dalam penelit ian ini adalah Pet ugas Pajak yang t ersebar di KPP Kot a Bandung Janw il DJP Jabar 1. Populasi dalam penelit ian ini sebanyak 25 at au kurang dari 100. M aka menurut Um i Narimaw at i 2008:173 bahw a dalam penelit ian yang populasinya kurang dari 100, maka sebaiknya diambil seluruhnya, sehingga diperoleh keakurat an dat a dan kesimpulan penelit ian. Dengan demikian sampel yang digunakan penulis dalam penelit ian ini adalah sebanyak 25 at au keseluruhan dari t ot al populasi. masing-masing KPP sebanyak 5 orang. M et ode yang digunakan adalah pendekat an koefisien korelasi pearson, rumusnya dinyat akan sebagai berikut : r = ∑ − ∑X ∑Y N √[ ∑X 2 − ∑X 2 ][ ∑Y 2 − ∑Y 2 ] N N 10 Ket erangan: r = Koefisien korelasi pearson X = Skor it em pert anyaan Variabel Reformasi Pajak, Sist em Administ rasi Perpajakan M odern Y = Skor it em t ot al pert anyaan Variabel Kepat uhan Wajib Pajak N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba Uji keberart ian koefisien r dilakukan dengan uji t t araf signifikasi 5. Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut : t = r √ n− : db = n − √ −r 2 Ket : n = Ukuran sampel r = Koefisien Korelasi Pearson

3.2.4 M etode Analisis

Penulis melakukan langkah-langkah dalam menganalisis penelit ian ini dengan menggunakan: 1. Uji M SI M et hode of Successive Int erval semua dat a ordinal yang t erkumpul t erlebih dahulu akan dit ransformasi menjadi skala int erval dengan menggunakan M et hod of Successive Int erval Harun Al Rasyid, 1994:131. 2. Analisis deskript if Penelit ian deskript if digunakan unt uk m enggambarkan bagaimana pengaruh reformasi pajak dan sist em administ rasi perpajakan modern t erhadap kepat uhan w ajib pajak. 3. Analisis Verifikat if Kuant it at if Analisis yang digunakan unt uk membukt ikan hipot esis pada penelit ian ini adalah dengan menggunakan pat h analysis at au analisis jalur. Analisis jalur mengkaji hubungan sebab akibat yang bersifat st rukt ural dari variabel independen t erhadap variabel dependen dengan mempert imbangkan ket erkait an ant ar variabel independen. 11 IV HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN

4.1 Hasil Pembahasan

4.1.1 Pengujian Alat Analisis

1. Hasil Uji Validit as M enurut Cooper dalam Umi Narimaw at i 2010:42, Validit y is a characterist ic of m easuraenment concerned w it h t he ext ent that a t est measures w hat t he researcher act ually w ishes t o measure. Berdasarkan definisi diat as, maka validit as dapat diart ikan sebagai suat u karakt erist ik dari ukuran t erkait dengan t ingkat pengukuran sebuah alat t est kuesioner dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan penelit i unt uk diukur. Uji validit as dilakukan unt uk menget ahui apakah alat ukur yang t elah dirancang dalam bent uk kuesioner it u benar-benar dapat menjalankan fungsinya. Sepert i t elah dijelaskan pada met odologi penelit ian bahw a unt uk melihat valid t idaknya suat u alat ukur digunakan pendekat an secara st at ist ika, yait u melalui korelasi skor but ir pernyat aan dengan skor t ot alnya dan apabila koefisien korelasinya t idak kurang dari 0.30 maka pernyat aan t ersebut dinyat akan valid. 2. Hasil Uji Reliabilit as M enurut Sugiyono 2011:3 reliabilt as adalah Derajat konsist ensi at au keajegan dat a dalam int erval w akt u t ert ent u. Selain memiliki t ingkat kesahihan validit as alat ukur juga harus memiliki kekonsist enan. Uji reliabilit as dimaksudkan unt uk menget ahui apakah alat pengumpul dat a pada dasarnya menunjukkan t ingkat ket epat an, keakurat an, kest abilan, at au konsist ensi alat t ersebut dalam mengungkapkan gejala t ert ent u dari sekelompok individu, w alaupun dilakukan pada w akt u yang berbeda. Uji reliabilit as dilakukan t erhadap it em pernyat aan yang sudah valid, unt uk menget ahui sejauh mana hasil pengukuran t et ap konsist en bila dilakukan pengukuran kembali t erhadap gejala yang sama.

4.1.2 Analisis Deskriptif

1. Reformasi Pajak Pengaruh variable Reformasi Pajak akan t erungkap melalui jaw aban responden t erhadap pernyat aan-pernyat aan yang diajukan pada kuesioner. Variabel Reformasi Pajak diukur menggunakan 3 t iga indikat or Administ rasi, Perat uran dan Pengaw asan dioperasionalisasikan menjadi 6 but ir pernyat aan. 12 Unt uk menget ahui gambaran empirik secara menyeluruh t ent ang Reformasi Pajak pada Kant or Pelayanan Pajak Bandung di Kanw il Jabar 1 maka dihit ung persent ase skor jaw aban responden unt uk set iap but ir pernyat aan. Unt uk menget ahui gambaran empirik secara keseluruhan t ent ang Variabel Reformasi Pajak X1 maka dilakukan perhit ungan persent ase skor jaw aban responden pada set iap indikat or. Berdasarkan perhit ungan diperoleh hasil sepert i t ampak dalam t abel berikut ini: Tabel 4.1 Persentase Skor Jaw aban Responden M engenai Variabel Reformasi Pajak X1 Indikator Skor Aktual Skor Ideal Skor Aktual Kriteria K ategori Adm inist rasi 151 250 60.400 Cukup Baik Perat uran 137 250 54.800 Cukup Baik Pengaw asan 142 250 56.800 Cukup Baik Total 430 750 57.333 3 Cukup Baik Sum ber : Hasil Pengolahan Dat a, 2013 Hasil perhit ungan persent ase t ot al skor dari Variabel Reformasi Pajak X1 sebesar 430 kearah posit if berada di ant ara int erval 390–510. Dengan dem ikian dapat disimpulkan bahw a indikat or Administ rasi, perat uran, dan pengaw asan dalam variabel reformasi pajak dikat akan cukup baik. 2. Sist em Administ rasi Perpajakan M odern Pengaruh Variabel Sist em Administ rasi Perpajakan M odern X 2 t erungkap melalui jaw aban responden t erhadap pernyat aan- pernyat aan yang diajukan pada kuesioner. Variabel Sist em Administ rasi Perpajakan M odern X 2 diukur menggunakan 3 t iga indikat or yait u Aspek Teknologi Informasi, Aspek Sumber Daya M anusia dan Aspek Perangkat Keras dan Lunak. Sist em Administ rasi Perpajakan M odern dioperasionalisasikan menjadi 8 but ir pernyat aan. Unt uk menget ahui gambaran empirik secara 13 menyeluruh t ent ang Sist em Administ rasi Perpajakan M odern pada Kant or Pelayanan Pajak Bandung di Kanw il Jabar 1 maka dihit ung persent ase skor jaw aban responden unt uk set iap but ir pernyat aan.Berikut hasil t anggapan responden mengenai Sist em Administ rasi Perpajakan M odern. Tabel 4.2 Persentase Skor Jaw aban Responden M engenai Variabel Sistem Administrasi Perpajakan M odern Indikator Skor Aktu al Skor Idea l Skor Aktual Kritria Aspek Teknologi Informasi 233 375 62.133 3 Cukup Baik Aspek Sumber Daya M anusia 252 375 67.200 Cukup Baik Aspek Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 138 250 55.200 Cukup Baik Total 623 100 62.300 Cukup Baik Sum ber : Hasil Pengolahan Dat a, 2013 Hasil perhit ungan persent ase t ot al skor dari variabel Sist em Administ rasi Perpajakan M odern sebesar 623 ke arah posit if berada di ant ara int erval 520–680. Dengan demikian dapat disimpulkan bahw a indikat or Aspek Teknologi Informasi ,Aspek Sumber Daya M anusia, Aspek Perangkat Keras dan Perangkat Lunak dalam variabel Sist em Administ rasi Perpajakan M odern pada KPP Kot a Bandung di Kanw il Jabar 1 berada dalam kat egori cukup baik. 3. Kepat uhan Wajib Pajak Pengaruh Kepat uhan Wajib Pajak Y akan t erungkap melalui jaw aban responden t erhadap pernyat aan-pernyat aan yang diajukan pada kuesioner. Kepat uhan Wajib Pajak diukur menggunakan 4 empat indikat or yait u Kepat uhan w ajib pajak dalam mendaft arkan diri, kepat uhan unt uk menyet orkan kembali SPT, Kepat uhan dalam perhit ungan dan pembayaran pajak, dan kepat uhan dalam membayar t unggakan yang 14 dioperasionalisasikan menjadi 6 but ir pernyat aan. Unt uk menget ahui gambaran empirik secara menyeluruh t ent ang Kepat uhan Wajib Pajak pada Kant or Pelayanan Pajak Bandung di Kanw il Jabar 1 maka dihit ung persent ase skor jawaban responden unt uk set iap but ir pernyat aan. Tabel 4.18 Persentase Skor Jaw aban Responden M engenai Variabel Kepatuhan w ajib pajak Indikator Skor Aktu al Skor Ideal Skor Aktual Kriteria Kepat uhan Wajib Pajak dalam m endaft arkan diri 178 250 71.20 Baik Kepat uhan unt uk m enyet orkan kem bali SPT 78 125 62.40 Cukup Baik Kepat uhan dalam perhit ungan dan pem bayaran pajak t erhut ang 167 250 66.80 Cukup Baik Kepat uhan dalam m em bayar t unggakan 84 125 67.20 Cukup Baik Total 507 750 67.60 Cukup Baik Sum ber : Hasil Pengolahan Dat a, 2013 Hasil perhit ungan persent ase t ot al skor dari variabel Kepat uhan w ajib pajak sebesar 507 ke arah posit if berada di ant ara int erval 510-390 Dengan demikian dapat disimpulkan bahw a indikat or Kepat uhan unt uk menyet orkan kembali SPT dalam variabel Kepat uhan w ajib pajak berada dalam kat egori sedang cukup baik.

4.1.2 Analisis Verifikatif

1. Pengaruh Reformasi Pajak t erhadap Sist em Administ rasi Perpajakan M odern Koefisien jalur ant ar reformasi pajak dan sist em Administ rasi Perpajakan M odern sebesar 0, Art inya apabila reformasi pajak yang dit erapkan mengalami perubahan, maka sistem administ rasi perpajakan akan m eningkat . Jadi dari hasil penelit ian ini diket ahui bahw a Reformasi pajak memberikan pengaruh sebesar 31,3 15 t erhadap Sist em administ rasi perpajakan m odern, Art inya t erdapat signifikansi ant ara variabel reformasi pajak t erhadap sist em administ rasi perpajakan modern. Jika t erdapat reformasi pajak pada KPP Kot a Bandung di Kanw il DJP Jabar 1 baik, maka sist em administ rasi perpajakan modern juga akan berjalan dengan baik. Unt uk uji hipot esis pengaruh ant ara reformasi pajak t erhadap sist em administ rasi perpajakan modern diperoleh nilai signifikansi 5 0,0040,05 at au t hit ung t t abel 3,2381,98 maka H o dit olak, art inya t erdapat pengaruh yang signifikan ant ara reformasi pajak dan sist em administ rasi perpajakan modern. t hit ung sebesar 3,238 berada pada daerah penolakan Ho, yang menunjukkan bahw a Reformasi Pajak secara parsial berpengaruh t erhadap Sist em Administ rasi Perpajakan M odern di KPP Kot a Bandung Kanw il DJP Jabar 1. 2. Pengaruh Reformasi Pajak t erhadap Kepat uhan Wajib Pajak Koefisien jalur ant ara reformasi pajak dan Kepat uhan Wajib Pajak sebesar 0,5603 art inya apabila reformasi pajak yang dit erapkan mengalami perubahan, maka sist em administ rasi perpajakan akan meningkat . pajak memberikan pengaruh secara langsung sebesar 35,8 t erhadap kepat uhan w ajib pajak di KPP Kot a Bandung Kanw il DJP Jabar 1. Unt uk uji hipot esis pengaruh ant ara reformasi pajak t erhadap kepat uhan w ajib pajak diperoleh nilai signifikansi 5 0,0000,05, at au t hit ung t t abel 3,2352,07, maka H o dit olak, art inya t erdapat pengaruh yang signifikan ant ara reformasi pajak t erhadap kepat uhan w ajib pajak. bahw a t hit ung sebesar 3,235 berada pada daerah penolakan Ho, yang menunjukkan Reformasi Pajak secara parsial berpengaruh t erhadap Kepat uhan Wajib Pajak di KPP Kot a Bandung Kanw il DJP Jabar 1. 3. Pengaruh Sist em Administ rasi Perpajakan M odern t erhadap Kepat uhan Wajib Pajak. Koefisien jalur ant ara Sist em Administ rasi Perpajakan M odern t erhadap Kepat uhan Wajib Pajak sebesar 0,599. Art inya apabila sist em admiinist rasi perpajakan yang dit erapkan mengalami perubahan, maka kepat uhan w ajib pajak akan meningkat . sist em administ rasi perpajakan modern memberikan pengaruh secara langsung sebesar 11,6 t erhadap kepat uhan w ajib pajak di KPP Kot a Bandung Kanw il DJP Jabar . Unt uk uji hipot esis pengaruh 16 ant ara sist em administ rasi perpajakan modern t erhadap kepat uhan w ajib pajak diperoleh nilai signifikansi 5 0,0230,05, at au t hit ung t t abel 2,2202,07, maka H o dit olak, art inya t erdapat pengaruh yang signifikan ant ara sist em administ rasi perpajakan modern t erhadap kepat uhan w ajib pajak. bahw a t hit ung sebesar 2,220 berada pada daerah penolakan Ho, yang menunjukkan bahw a Sist em Administ rasi Perpajakan M odern secara parsial berpengaruh t erhadap Kepat uhan Wajib Pajak di KPP Kot a Bandung Kanw il DJP Jabar 1. 4. Pengaruh Reformasi Pajak dan Sist em Administ rasi Perpajakan M odern t erhadap Kepat uhan Wajib Pajak. Analisis ini menelit i t ent ang pengaruh variabel reformasi pajak X 1 dan sist em adm inist rasi perpajakan modern X 2 t erhadap kepat uhan w ajib pajak Y. Tahap pert ama adalah mencari koefisien jalur unt uk mencari pengaruh dari variabel bebas X t erhadap variabel t erikat Y. Dari hasil analisis jalur diat as diperoleh nilai const an sebesar 3.883. Nilai koefisien arah garis b 1 unt uk X 1 sebesar 0,73 dan nilai arah garis b 2 unt uk X 2 sebesar 0,283, maka persamaan analisis jalurnya adalah sebagai berikut : Kepatuhan w ajib pajak Y = 0,599 reformasi pajak + 0,342 Sistem administrasi perpajakan modern X2 + 0,543 Unt uk it u, dari hasil perhit ungan t ersebut maka dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 4.1 Diagram jalur X 1, X 2 dengan Y X 1  =0,543 0.599 0,560 Y X 2 0.342 Dari hasil perhit ungan t ersebut maka dapat diint erpret asikan, sebagai berikut : Refor masi pajak Kepatuhan w ajib pajak Sistem administrasi perpajakan modern 17 a. Koefisien jalur reformasi pajak X 1 sebesar = 0.599 menyat akan bahw a set iap penambahan reformasi pajak akan menaikkan kepat uhan w ajib pajak sebesar 0,599. Art inya semakin baik reformasi pajak dilakukan, maka akan meningkat kan kepat uhan w ajib pajak. b. Koefisien jalur sist em administ rasi perpajakan modern X 2 sebesar = 0.342 menyat akan bahw a set iap penambahan sist em adm perpajakan modern akan menaikkan kepat uhan w ajib pajak sebesar 0.342. Art inya semakin baik penerapan sist em administ rasi perpajakan yang dilakukan, maka akan meningkat kan kepat uhan w ajib pajak. Set elah koefisien jalur diperoleh, maka besar pengaruh variabel reformasi pajak X 1 dan sist em adm perpajakan modern X 2 t erhadap Kepat uhan w ajib pajak Y, dapat dit ent ukan dari hasil perkalian koefisien jalur t erhadap mat riks korelasi ant ara variabel sebab X dengan variabel akibat Y. dalam persent ase besarnya pengaruh dari variabel lain yang t idak diamat i adalah sebesar adalah sebesar 54,3. Berdasarkan perhit ungan koefisien det erminansi dari analisis jalur, pengaruh variabel reformasi pajak dan sist em administ rasi perpajakan modern t erhadap Kepat uhan w ajib pajak sebesar 70,5. Art inya ada hubungan yang signifikan ant ara variabel reformasi pajak t erhadap sistem administ rasi perpajakan modern.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan uji hipot esis yang t elah dibahas sebelumnya maka uraian dari hasil uji hipot esis unt uk penelit ian ini adalah:

4.2.1 Pengaruh Reformasi Pajak X

1 terhadap Sistem Administrasi Perpajakan M odern X 2 Koefisien korelasi ant ara reformasi pajak dengan sist em administ rasi perpajakan modern adalah 0,560, ini berart i t erdapat hubungan yang cukup signifikan ant ara reformasi pajak dengan sist em administ rasi pajak modern. Selain it u koefisien det erm inasi Reformasi pajak memberikan pengaruh sebesar 31,3 t erhadap Sist em administ rasi perpajakan modern, sement ara sisanya dipengaruhi oleh fakt or -fakt or lain diluar variabel Reformasi pajak sepert i pelayanan fiskus dan penget ahuan perpajakan Yuli Yunit a Siregar, et al :2012 sebesar 68,7. 18 Unt uk uji hipot esis pengaruh ant ara reformasi pajak t erhadap sist em administ rasi perpajakan m odern diperoleh nilai signifikansi 5 0,0040,05 at au t hit ung t t abel 3,2381,98 maka H o dit olak, art inya t erdapat pengaruh yang signifikan ant ara reform asi pajak t erhadap sist em administ rasi perpajakan m odern. Dengan reformasi pajak maka sist em administ rasi perpajakan m odern sangat memudahkan administ rasi w ajib pajak. Haris dan Ahri 2011 menyat akan, Perw ujudan dari program dan kegiat an yang menjadi priorit as reform asi perpajakan adalah dikembangkannya konsep sist em administ rasi perpajakan modern dimulai sejak t ahun 2001 yang digulirkan oleh Direkt orat Jenderal Pajak DJP yait u penerapan sist em administ rasi perpajakan yang mengalami penyempurnaan at au perbaikan kinerjanya, baik secara individu, kelom pok, maupun kelembagaan agar lebih efisien, ekonomis, dan cepat . Yust ika 2010 menyat akan Reformasi pajak juga sudah masuk operasionalisasi sist em dan administ rasi yang sudah modern dengan berbasis t eknologi informasi TI. Peleburan KPP, kant or pemeriksaan dan penyidikan pajak karipka, dan kant or pelayanan pajak bumi dan bangunan KPPBB juga sangat m emudahkan administ rasi WP. Sert a menurut Rahayu dan Lingga 2009 menyebut kan Reformasi perpajakan dalam bidang administ rasi yang diw ujudkan dalam penerapan sist em administ rasi perpajakan m odern yang memiliki ciri khusus ant ara lain st rukt ur organisasi berdasarkan fungsi, perbaikan pelayanan bagi set iap w ajib pajak melalui pembent ukan account represent at ive dan compliant cent er unt uk menampung keberat an Wajib Pajak. Selain it u sist em administ rasi perpajakan modern juga mengikut i kemajuan t eknologi dengan pelayanan yang berbasis e-syst em sepert i e- SPT , e-filling, e-Payment dan e-regist rat ion yang diharapkan meningkat kan mekanisme kont rol yang lebih efekt if dit unjang dengan penerapan Kode Et ik Pegaw ai Direkt orat Jenderal Pajak yang mengat ur perilaku pegaw ai dalam melaksanakan t ugas dan pelaksanaan good governance.

4.2.2 Pengaruh Reformasi Pajak X

1 terhadap Kepatuhan W ajib Pajak Y Koefisien jalur ant ara reformasi pajak X 1 t erhadap kepat uhan w ajib pajak sebesar 0.599, ini berart i t erdapat hubungan yang cukup signifikan ant ara reformasi pajak dengan kepat uhan w ajib pajak . Selain it u koefisien Reformasi pajak X 1 berpengaruh signifikan t erhadap kepat uhan w ajib pajak Y, sebagaimana t elah di sajikan pada uji-t dengan t ot al pengaruh sebesar 47,34, t erdiri at as pengaruh langsung sebesar 35,88 dan pengaruh t idak langsung sebesar 11,46. 19 Unt uk Uji Hipot esis Reformasi pajak X 1 berpengaruh signifikan t erhadap kepat uhan w ajib pajak Y t hit ung 3,235 t t abel 2,07. Chaizi Nasucha dalam buku Reformasi Administ rasi Publik 2004:273 menjelaskan bahw a t olak ukur keberhasilan reformasi perpajakan adalah t ercapainya peningkat an pelayanan pajak dan penerimaan sert a kesejaht raan langsung at au t idak langsung berdampak pada kepat uhan masyarakat w ajib pajak. Sert a menurut M alcolm Gillis 1989:7 menyat akan reformasi perpajakan di negara berkembang dapat berhasil apabila program reformasi menghasilkan perubahan yang mendasar ke dalam sist em perpajakan yang memiliki dua elemen dasar yait u mekanisme dan inst it usi yang mengat ur administ rasi perpajakan dan kepat uhan perpajakan. 4.2.3 Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan M odern X 2 terhadap Kepatuhan W ajib Pajak Y. Koefisien jalur sist em administ rasi perpajakan modern X 2 sebesar 0.342 menyat akan bahw a set iap penambahan sist em adm perpajakan modern akan menaikkan kepat uhan w ajib pajak sebesar 0.342. Sist em adm perpajakan modern X 2 berpengaruh signifikan t erhadap kepat uhan w ajib pajak Y, sebagaimana t elah di sajikan pada uji-t dengan t ot al pengaruh sebesar 23,16, t erdiri at as pengaruh langsung sebesar 11,70 dan pengaruh t idak langsung sebesar 11,46. Unt uk uji hipot esis Sist em adm perpajakan modern X 2 berpengaruh signifikan t erhadap kepat uhan w ajib pajak Y t hit ung 2,220 t t abel 2,07. Wijayant i et al., 2004 mengemukakan bahw a modernisasi yang diharapkan meningkat kan akunt abilit as aparat ur pajak berpengaruh t erhadap kepat uhan w ajib pajak. Dan menurut Gunadi 2005:5, dalam menilai seberapa baik kemampuan adminsit rasi perpajakan dalam mengumpulkan penerimaan, perlu diingat sasaran administ rasi pajak yakni meningkat kan kepat uhan pembayar pajak dan melaksanakan ket ent uan perpajakan secara seragam unt uk mendapat kan penerimaan maksimal dengan biaya opt imal. Sert a penelit ian Taufan Sofyan 2005 menyat akan sist em administ rasi perpajakan modern merupakan salah sat u langkah reformasi Direkt orat Jenderal Pajak unt uk memberikan pelayanan t erbaik bagi Wajib Pajak dalam melaksanakan kew ajiban perpajakan. Sist em pelaporan pajak secara elekt ronik ini akan memudahkan administ rasi di kant or Pelayanan Pajak maupun dipihak Wajib Pajak. Perubahan dan perbaikan sist em administ rasi ini diharapkan akan memberikan pelayanan, pembinaan at au penyuluhan. Adanya pemberian pelayanan yang baik oleh fiskus kepada Wajib Pajak 20 dalam melaksanakan kew ajiban perpajakannya, dengan cara memberikan kemudahan kepada w ajib pajak dalam memenuhi ket ent uan Undang- undang perpajakan dan m odernisasi sist em administ rasi perpajakan dapat memudahkan Wajib Pajak unt uk memenuhi kew ajiban perpajakannya.

4.2.4 Pengaruh Reformasi Pajak dan Sistem Administrasi Perpajakan

M odern terhadap Kepatuhan W ajib Pajak Dalam persent ase besarnya pengaruh dari variabel lain yang t idak diamat i sepert i adalah sebesar 54,3. Berdasarkan perhit ungan koefisien det erminansi dari analisis jalur, pengaruh variabel reformasi pajak dan sist em adm perpajakan modern secara langsung dan t idak langsung t erhadap Kepat uhan w ajib pajak sebesar 70,5, sedangkan pengaruh fakt or lain sepert i kualit as informasi dan efekt ivit as sist em self assessment sebesar 54,3. Reformasi pajak yang dilakukan dan sist em administ rasi yang dit erapkan dengan baik t ent u akan menghasilkan perubahan yang akan mempengaruhi kepat uhan w ajib pajak. Aviliani 2003:27 berpendapat bahw a Dengan reformasi perpajakan secara menyeluruh, diharapkan jumlah w ajib pajak akan semakin luas sert a beban pajak akan semakin adil dan w ajar, sehingga mendorong w ajib pajak unt uk membayar kew ajibannya dan menghindarkan diri dari aparat pajak yang mengambil keunt ungan unt uk kepent ingan pribadi. V SIM PULAN DAN SARAN 5.1 SIM PULAN Bert it ik t olak dari permasalahan, hipot esis, pembahasan dan analisis dalam penelit ian ini, maka simpulan yang dapat dikemukakan adalah :

1. Berdasarkan hasil perhit ungan persent ase t ot al skor diket ahui

bahw a Reformasi Pajak X 1 memberikan pengaruh t erhadap kepat uhan w ajib pajak Y, Dengan demikian dapat disimpulkan bahw a t erdapat signifikansi ant ara variabel reformasi pajak t erhadap kepat uhan w aji pajak. Art inya semakin reformasi pajak pada KPP Kot a Bandung di Kanw il DJP Jabar 1 dilakukan dengan baik, maka kepat uhan w ajib pajak akan semakin meningkat .

2. Berdasarkan hasil perhit ungan persent ase t ot al skor diket ahui

bahw a sist em administ rasi perpajakan modern X 1 memberikan pengaruh t erhadap kepat uhan w ajib pajak Y, Dengan demikian dapat disimpulkan bahw a t erdapat signifikansi ant ara variabel administ rasi perpajakan modern t erhadap sist em kepat uhan w ajib pajak. Art inya semakin sistem administ rasi perpajakan 21 modern pada KPP Kot a Bandung di Kanw il DJP Jabar 1 dilakukan dengan baik, maka kepat uhan w ajib pajak akan semakin meningkat .

3. Variabel reformasi pajak berpengaruh t erhadap kepat uhan w ajib

pajak. Besarnya pengaruh reformasi pajak t erhadap kepat uhan w ajib pajak sebesar 45,6. Variabel sist em administ rasi perpajakan berpengaruh t erhadap kepat uhan w ajib pajak. Besarnya pengaruh sist em adminisrt asi perpajakan t erhadap kepat uhan w ajib pajak sebesar 21,32. Variabel reformasi pajak dan sist em administ rasi perpajakan berpengaruh signifikan secara bersama-sama t erhadap kepat uhan w ajib pajak. Besarnya pengaruh Kepat uhan w ajib pajak dapat dijelaskan oleh variabel Reformasi Pajak X 1 dan Sist em adm inist rasi Perpajakan modern X 2 sebesar 70,5. Dengan demikian dapat disimpulkan jika reformasi pajak dan sistem administ rasi perpajakan modern pada KPP Kot a Bandung Kanw il DJP Jabar 1 dilakukan dengan baik, maka kepat uhan w ajib pajak akan meningkat . Berdasarkan hasil perhit ungan besar pengaruh at au kont ribusi masing-masing variabel bebas t erhadap kepat uhan w ajib pajak dapat diket ahui bahw a diant ara kedua variabel bebas, reformasi pajak memiliki pengaruh yang lebih besar t erhadap kepat uhan w ajib pajak dibanding sist em administ rasi perpajakan modern. Hal ini dikarenakan reformasi pajak mencakup lebih luas segala aspek perpajakan yang akan meningkat kan kepat uhan w ajib pajak dibandingkan sist em administ rasi perpajakan it u sendiri. 5.2 SARAN Set elah penulis memberikan simpulan dari hasil penelit ian t ent ang pengaruh reformasi pajak dan sist em administ rasi perpajakan modern t erhadap kepat uhan w ajib pajak, maka penulis akan memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1 KPP Kot a Bandung Kanw il DJP Jabar 1 t et ap berpegang t eguh pada prinsip-prinsip perpajakan agar set iap reformasi pajak yang diubah t idak mengganggu dan menghambat st rukt ur dan fungsi sist em administ rasi perpajakan it u sendiri. 2 Unt uk masyarakat yang belum memahami dan mengert i benar akan penerapan sist em administ rasi perpajakan modern sepert i e- syst em, hendaknya diberikan sosialisasi didukung dengan Sumber Daya M anusia SDM yang profesional dan berkualit as dengan cara penyuluhan sert a pembinaan, sert a memberikan edukasi yang 22 t erarah dan t erukur bahw a dengan perkembangan dan kemajuan Teknologi Informasi berbagai fasilit as yang masyarakat w ajib pajak but uhkan akan t erasa mudah dan nyaman sehingga t arget penerimaan pajak akan t ercapai dan kepat uhan w aji pajak akan meningkat . 3 M emberikan pelayanan prima kepada w ajib pajak dilengkapi sarana dan prasarana yang menunjang sehingga masyarakat w ajib pajak merasa percaya bahw a dengan adanya reformasi pajak dan sist em administ rasi perpajakan modern yang t ransaparan, responsif dan adil akan mengopt imalkan w ajib pajak t erhadap pemenuhan kew ajian perpajakannya, Dengan begit u kepat uhan w ajib pajak secara langsung maupun t idak langsung akan meningkat . VI DAFTAR PUSTAKA Abdul Asri Harahap. 2004. Paradigma Baru Perpajakan Indonesia : Perspektif Ekonomi Politik Integritas Dinamika Press Anggito Abimanyu. Reformasi Perpajakan Perlu Dukungan Masyarakat. Badan Analisa Fiskal Departemen Keuangan URL : http:www.fiskal.depkeu.go.id Selasa, 15 Mei 2012 9:53:30 PM Antara News. Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Pada Kanwil DJP Bali. URL : http:www.antaranews.comview?i=1147854156c=PRWs = Rabu, 17 Mei 2006 15:22 WIB Artikel Pajak. Penerimaan Pajak di Bawah Target. Koran Jakarta. URL : http:www.pajakonline.comengineartikelart.php?artid=6714 Senin, 16 November 2009 Aziz Kusuma Aji. Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan sebagai Strategi Peningkatan Kepatuhan dan Kesadaran Wajib Pajak. URL : http:azizkusumaaji.blogspot.com201301modernisasi-sistem- administrasi.html Selasa, 8 Januari 2013 20:16 Chaizi Nasucha . 2004. Reformasi Administrasi Publik: Teori dan Praktik. PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Direktorat Jenderal Pajak. Reformasi Perpajakan dan Strategi Pencitraan. URL : http:www.pajak.go.idcontentarticlereformasi-perpajakan- dan-strategi-pencitraan . Jum’at, 7 September 2012 14:26 23 Fuad Bawazier. 2011. Reformasi Pajak di Indonesia. Jurnal Legalisasi Indonesia Volume 8 No.1, ISSN:0216-1338 Gunadi.2004. Reformasi adminsitrasi perpajakan dalam rangka kontribusi Menuju good governance, Pidato pengukuhan Guru besar perpajakan, FISIP, Universitas Indonesia, Jakarta. Gunawan Setiyaji, Hidayat Amir . Evaluasi Kinerja Sistem Perpajakan Indonesia, Jurnal ekonomi, Univ Indonusa Esa Unggul – Jakarta, edisi November 2005. Generalis, Georgios B. 2000. A Methodology for Measuring Productivity and Improving Service Responsiveness in a Tax Collection Agency. Dissertation, University of Miami. Hadi Purnomo, “Reformasi Administrasi Perpajakan.” Dalam Heru Subyantoro dan Singgih Riphat, peny., Kebijakan Fiskal: Pemikiran, Konsep, dan Implementasi Jakarta, Penerbit Buku Kompas, Februari 2004, hal. 218-233. Ismawan Indra. 2001. Memahami Reformasi Perpajakan 2000. PT Elex Media Komputindo Kelompok gramedia. Jakarta Latifah Amir. 2008. Reformasi Perpajakan di Indonesia, Majalah Hukum Forum Akademika. Volume 17 No. 1, ISSN: 0854-789 Lawrence H. Summer, Johanes F. Linn, Shankar N. Acharya, Lesson of Tax Reform Washington, D.C., U.S.A., World Bank Publication. 1991, hal.2 Liberty Pandiangan. 2007. Modernisasi dan Reformasi Pelayanan Perpajakan. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Mardiasmo. 2006. Perpajakan, Edisi Revisi, Andi, Yogyakarta. Malcolm Gilis,”Toward a Taxonomy for tax Reform,” dalam malcolm gilis, peny.,Tax Reform Developing Countries London, Duke University Press, 1989,hal 7-26 Pemerintah RI. 2007. Undang-Undang No.28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang No.8 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Jakarta

Dokumen yang terkait

Pengaruh reformasi administrasi perpajakan, pengetahuan dasar wajib pajak tentang perpajakan, dan kesadran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak : studi empiris Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Jakarta Selatan

3 25 146

Pengaruh pengetahuan pajak dan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan wajib pajak

0 4 2

Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

2 19 86

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PRIBADI DI Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi di Kantor Pel

0 2 18

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PRIBADI DI Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi di Kan

0 3 15

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ( Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratam

0 2 14

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ( Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratam

0 3 16

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor

1 8 17

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor

0 3 16

PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

1 6 24