5. Masukan sistem input Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem
tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
6. Keluaran sistem output Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan unutk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolahan sistem process Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian atau sistem itu sendiri sebagai
pengolahnya. Pengolah yang akan merubah input dan output. 8. Sasaran objective
Suatu sistem pasti memiliki tujuan goal atau sasaran objective. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran atau tujuan, maka operasi sitem tidak akan
ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem
dikatakan berhasil apabila dapat mencapai sasaran ataupun tujuan dari sistem itu sendiri.
2.1.4 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Sistem abstrak abstract system adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik physical
system merupakan sistem yang ada secara fisik. b. Sistem alamiah natural system adalah sistem yang terjadi melalui proses
alam, tidak dibuat manusia. Sedangkan sistem buatan manusia human made system melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.
c. Sistem tertentu deterministic system beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu probabilistic
system adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalilitas.
d. Sistem tertutup closed system merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luar. Sedangkan sistem terbuka
open system adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar. Jogiyanto. HM . Analisis dan Desain , Andi Offset,
Yogyakarta, 2005. Kualitas sistem informasi sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh
beberapa hal sebagai berikut: a. Relevan relevancy
Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang.
Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai suatu
bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja.
b. Akurat accurancy Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi
tersebut telah tersampaikan completeness, seluruh pesan telah benarsesuai correctness, serta pesan yang disampaikan sudah lengkap
atau hanya sistem yang diinginkan oleh user security. c. Tepat waktu timelineness
Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.
d. Ekonomis economy Informasi yang dihasilkan mempunyai nilai jual yang tinggi serta biaya
operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mempu memberikan dampak yang luas terhadap laju
pertumbuhan ekonomi dan tehnologi informasi. e. Efisien efficiency
Informasi yang berkualitas memliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantis, namun
mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.
f. Dapat dipercaya reliability Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber
tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya. Misalkan output suatu
program komputer, bisa dikategorikan sebagai reliability, karen aprogram komputer akan memberikan output sesuai dengan input yang diberikan,
dan outputnya tidak pernanh dipengaruhi oleh iming-iming jabatan, ataupun setumpuk nilai rupiah. Al-Bahra bin Ladjamudin 2005:12.
2.1.5 Konsep Informasi