Analisa Sistem Pemberian Serta Pengawasan Kredit Pada PT. Astra Internasional Tbk – Tso Cabang Amplas
Reni Oktaria : Analisa Sistem Pemberian Serta Pengawasan Kredit Pada PT. Astra Internasional Tbk – Tso Cabang Amplas, 2010.
ANALISA SISTEM PEMBERIAN SERTA PENGAWASAN KREDIT PADA PT. ASTRA INTERNASIONAL TBK – TSO
CABANG AMPLAS
TUGAS AKHIR
DIAJUKAN OLEH :
NAMA : RENI OKTARIA
NIM : 062101092
JURUSAN : KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
(2)
(3)
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirahim
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridhonyalah saya dapat menyelesaikan tugas akhir saya yang berjudul ANALISA SISTEM PEMBERIAN SERTA PENGAWASAN KREDIT PADA PT. ASTRA INTERNASIONAL TBK – TSO CABANG AMPLAS. Penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Ahli Madya Keuangan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Selama penyusunan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua Orang Tua yang sangat saya cintai Sukarman dan Lilia Maili.
2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. DR. Paham Ginting, MS selaku Kepala Departemen Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Syafrizal Helmi, SE, MSi selaku Sekretaris Pengelola Departemen Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Seluruh Dosen Pengajar dan seluruh Staf di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
6. Kakak-kakak dan Adik yang saya sayangi Ayu Mayasari, Wulan Sari Safitri dan Putri Fitria.
7. Sahabat-sahabat di Kampus Balkis Febri Fonda, Yuni Kristina dan yang lainnya yang sudah banyak membantu dan berbagi suka dan duka selama tiga tahun kita kuliah.
(4)
8. Sahabat-sahabat saya dirumah, Kiki Eka Sari.
Penulis menyadari meskipun penyusunan Tugas Akhir ini telah diusahakan semaksimal mungkin, namun masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi isi maupun penyajiannya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juni 2009
(5)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR… ... i
DAFTAR ISI ... iii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah……… ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II. PT. ASTRA INTERNASIONAL TBK-TSO ... 7
A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 7
B. Jenis Usaha ... 8
C. Struktur Organisasi ... 10
D. Job Description ... 12
E. Kinerja Usaha Terkini ... 14
F. Rencana Kegiatan Perusahaan... 17
BAB III. PEMBAHASAN ... 19
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ... 35
A. Kesimpulan ... 35
B. Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(6)
Reni Oktaria : Analisa Sistem Pemberian Serta Pengawasan Kredit Pada PT. Astra Internasional Tbk – Tso Cabang Amplas, 2010.
A. Latar Belakang
Perusahaan tumbuh dan berkembangnya seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas yang dijalankan perusahaan. Pertumbuhan perkembangan suatu perusahaan menuntut kemampuan dan kecakapan para pengelola dalam menjalankan perusahaannya,termasuk didalamnya kemampuan dalam mengambil keputusan terhadap masalah yang dihadapi oleh perusahaan.Keputusan-keputusan yang tepat oleh manajer berdasarkan hasil pengukuran dan pengevaluasian terhadap pelaksanaan aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan.
Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba atau keuntungan yang optimal sebagai sumber pembiayaan bagi kelangsungan hidup perusahaan.Kegiatan perusahaan yang menghasilkan barang,sesuai dengan bidang perusahaannya masing-masing.banyaknya kredit yang ditawarkan oleh perusahaan lebih memperhatikan kredit,sehingga dibutuhkan upaya inovatif yang berkesinambungan sehingga perusahaan mampu mencapai competitive advantage dan comperave advantage (berdaya saing tinggi) dalam jangka panjang.
Bentuk salah satu cara atau teknik pencapaian tujuan tersebut adalah memperbesar omset penjualan yaitu dengan melakukan penjualan secara kredit.Tujuan dari penjualan kredit tersebut adalah memberikan keringanan kepada calon pelanggan untuk mendapatkan barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan dengan melakukan penjualan secara kredit,berarti perusahaan tidak menerima uang tunai pada saat terjadinya transaksi penjualan,ini berarti
(7)
perusahaan menanamkan modal dalam bentuk piutang.
Pendapatan yang diperoleh dari penjualan kredit sangat besar artinya bagi perusahaan yang bersangkutan.Karena piutang memiliki likuiditas yang tinggi selain kas.Maka untuk untuk meningkatkan omset penjualan secara kredit tersebut diperlukan sistem-sistem pemberian kredit yang efektif dan efisien.Karena tanpa adanya sistem-sistem pemberian kredit yang efektif dan efisien,maka akan sulit untuk memperoleh laba secara maksimum.Mengingat semakin banyaknya persaingan dari perusahaan yang melakukan sistem penjualan secara kredit untuk meningkatkan laba perusahaannya,maka diperlukan suatu sistem pemberian kredit yang benar-benar mampu menarik minat debitur sehingga mau melakukan pembelian secara kredit pada perusahaan kredit.
Penjualan kredit selalu perhatian utama dari pimpinan,karena penjualan kredit akan memghasilkan piutang perusahaan yang memiliki resiko adanya piutang tidak tertagih.Sehingga keadaan ini akan mempengaruhi pendapatan perusahaan,pendapatan yang diterima perusahaan dari kegiatan penjualan akan menentukan besarnya laba perusahaan sehingga pendapatan perusahaan sehingga pendapatan perusahaan tersebut harus diamankan dengan baik.
Sistem penjualan mungkin tidak dapat dihindari,akan tetapi kemungkinan tersebut dapat ditekan seminimal mungkin dengan cara melakukan perencanaan dan pengawasan.melakukan pengawasan terhadap hasil-hasil pelaksanaaan tersebut diperlukan suatu ajat yaitu sistem informasi akutansi penjualan,dimana tujuan sistem informasi akutansi penjualan dengan baik agar tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
(8)
Kegagalan terjadi didalam melakukan aktivitas penjualan khususnya penjualan kredit baik menyangkut harga.ketepatan penjualan yaitu menjual kepada pembeli yang tepat baik tingkat bonafiditasnya maupun batas maksimum kredit yang diperkirakan akan mempengaruhi pendapatan.Kegagalan sering terjadi mengakibatkan jumlah pendapatan yang diperoleh lebih kecil bila dibandingkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan sehingga perusahaan mengalami kerugian.
Sistem informasi akutansi penjualan,risiko-risiko perusahaan dalam melakukan penjualan dapat diatasi,karena sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan didalam perusahaan dituntut untuk menciptakan sistem informasi yeng mutakhir mengenai pasar,harga,calon pembeli,calon distribusi,syarat penyerahan dan syarat pembayaran.
Penulis mencoba mengetengahkan tentang sistem pemberian kredit yang diharapkan oleh Perseroan Terbatas Astra Internasional,karena itulah penulis merasa sangat tertarik untuk menyusun tugas akhir ini dengan memilih judul
“ANALISA SISTEM PEMBERIAN KREDIT SERTA PENGAWASAN
KREDIT PADA PT.ASTRA INTERNASIONAL Tbk.Tso Cabang Amplas.”
B. Perumusan Masalah
Penjualan dikatakan efektif jika penjualan tersebut dapat tercapai sesuai dengan anggaran yang ditetapkan sebelumnya.Perusahaan yang ingin maju adalah perusahaan yang selalu berusaha untuk tumbuh menjadi besar dan lebih besar lagi,sehingga perusahaan harus dapat mancari laba yang maksimal,pengawasan yang baik dan anggaran perencanaan yang telah ditetapkan.
(9)
Perusahaan yang bergerak didalam bidang penjualan kredit harus mampu mengorganisir perusahaannya agar dapat menarik perhatian konsumen akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga banyak konsumen yang membeli produk darri perusahaan tersebut,hal ini dapat mempengaruhi tingkat penjualan yang semakin tinggi.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan bahwa masalah yang akan dihadapi oleh perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara atau sistem pemberian dan pengawasan kredit seharusnya diterapkan oleh perusahaan di dalam menghadapi pangsa pasar sehingga para konsomen manjadi tertarik dengan produk yang ditawarkan lalu membelinya.
2. Bagaimana penjualan kredit yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan agar mencapai penjualan yang efektif.
3. Bagaimana peranan perusahaan untuk menunjang efektivitas penjualan kredit dan kendala-kendala yang akan dihadapi oleh perusahaan didalam pemberian kredit
C. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan harus mempunyai tujuannya agar memperoleh gambaran tentang aktivitas analisis kredit serta pengawasannya.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui sistem kredit yang diterapkan oleh PT.Astra Internasional didalam menjalankan usahanya.
(10)
2. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan promosi penjualan kredit di PT.Astra Internasional agar tercapai penjualan kredit yang baik.
3. Untuk mengetahui secara dekat jenis-jenis yang di salurkan dan yang diterima pada PT.Astra Internasional.
4. Untuk mengetahui kendala-kendala yang timbul didalam pemberian kredit pada PT.Astra Internasional.
5. Untuk mengetahui tingkat pengawasan yang dilakukan pada PT.Astra Internasional sehingga tercapai pengawasan yang benar-benar efektif.
Untuk mengetahui prosedur pemberian kredit pada PT.Astra Internasional.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana daya aplikasi penulis didalam
mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama ini terhadap masalah yang sebenarnya didalam praktek,sehingga dapat menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam praktik nyata kebijakan kredit di perusahaan.
2. Sebagai bahan masukan untuk kemudian melakukan perbandingan apa yang selama ini telah dilakukan sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan diharapkan dapat diberikan dan menentukan kebijakan perusahaan selanjutnya dalam penyusunan prosedur kegiatan penyaluran kredit.
(11)
3. Sebagai salah satu bahan referensi lain yang membahas permasalahan dalam kredit dan mungkin berguna bagi mereka yang berminat menelaah lebih lanjut tentang masalah kredit dan pengawasannya.
4. Untuk ilmu pengetahuan sebagai tolak ukur untuk mengembangkan kreativitas kita dan untuk membuat inovasi yang lebih baik agar kita dapat melihat kemajuan kinerja sebuah perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya.
(12)
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Astra International, Tbk Toyota Sales Operation adalah perusahaan swasta nasional yang berfungsi sebagai Dealer Kendaraan merk Toyota, yang bediri pada tanggal 20 Februari 1957 di Bandung dan dikelola serta dipimpin oleh William Soeryadjaja, Tjian Kian Tie dan Liem Peng Hong. Pada tahun 1965 PT. Astra Internasional, Tbk Toyota Sales Operation memusatkan kantor pusatnya di Jakarta, dan kantor Bandung dijadikan sebagai cabang pertama. Perusahaan ini awalnya bergerak di bidang usaha permobilan, yaitu Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Truck, dan pada bidang lainnya seperti :
1. PT. Federal bergerak dibidang pemasaran sepeda motor honda dan sepeda Federal.
2. United Traktor, bergerak di bidang usaha mesin berat pertanian, seperti: Traktor, Messey Ferguson, Sumitomo, Link Belt dan lain-lain.
3. Bidang usaha perkantoran dan perdagangan mesin Foto Copy Xerox, minyak pelumas dan specialis Caltex.
4. Astra Agro bergerak di bidang usaha pertanian, perkebunan dan perkayuan. Pada tanggal 1 Mei 1969, PT. Astra Internasional, Tbk Toyota Sales Operation mendapat pengakuan resmi dari pemerintah Indonesia sebagai agen tunggal kendaraan bermotor merek Toyota untuk seluruh Indonesia.
(13)
B. Jenis Usaha
Jenis usaha yang bekerja sama di PT. Astra Internasional Tbk.TSO antara lain leasing dan asuransi jiwa.
Leasing terbagi dua yaitu:
1. Astra Credit Company atau disingkat ACC
ACC terdiri dari 5 perusahaan multifinance yang paling besar adalah PT.General Astra Sedaya Finance.ACC menyediakan pembiayaan untuk pembelian kendaraan baru dan bekas.Dibentuk melalui hubungan dengan otomatis jaringan distribusi utama di seluruh Indonesia.
2. Federal International Finance atau disingkat FIF
FIF sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor terdepan,menanggapi kebutuhan tersebut dengan memperkenalkan skema pembiayaan dan mudah terjangkau tapi mampu memberikan keuntungan yang maksimal dan nyaman bagi jutaan pemilk sepeda motor di seluruh negeri.
Asuransi jiwa terbagi dua yaitu: 1. Garda oto
Garda oto menyediakan dua macam kondisi perlindungan atas kendaraan bermotor atau roda empat.
2. Commonwealth life
Dulunya adalah Astra CMG/Astra CMG life.Perusahaan asuransi jiwa dengan nama Astra Jardine.Astra CMG merupakan joint venture antara Astra internasional dan bank Commonwealth Australia.Astra CMG juga berkerjasama dengan Citibank,Permata bank,Bank NISP,Bank
(14)
Commonwealth,Bank Ekonomi dan Bank Danamon dalam program
Bancassurance Astra CMG Life.
Adapun jenis-jenis kredit yanng ditawarkan oleh PT Astra Internasional Tbk. TSO kepada nasabahnya berdasarkan uraian tentang jenis-jenis kredit diatas adalah sebagai berikut :
1. Dari segi penerima kredit : PT Astra Internasional Tbk. TSO termasuk dalam private kredit karena hanya memberikan kreditnya kepada swasta dan perorangan saja.
2. Dari segi jangka waktu : PT Astra Internasional Tbk. TSO termasuk dalam kredit jangka pendek dan jangka menengah karena PT Astra Internasional Tbk. TSO memberikan kreditnya untuk jangka waktu maksimum 1 tahun dan juga kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai 3 tahun.
3. Dari segi penggunaan : PT Astra Internasional Tbk. TSO termasuk dalam kredit konsumtif karena PT Astra Internasional Tbk. TSO adalah lembaga keuangan Astra yang membantu masyarakat dalam pembiayaan pembelian barang-barang otomotive (kredit mobil) saja.
4. Dari segi kriteria pemberi-penerima kredit:
5. Dari segi jaminan : PT. Astra Internasional Tbk. TSO termasuk dalam kredit dengan jaminan karena setiap customer menerima kredit dari PT. Astra Internasonal Tbk. TSO untuk pembelian otomotive (kredit Mobil) maka Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) yang sedang dikreditnya akan dijadikannya sebagai jaminan.
(15)
C. Struktur Organiasi
Struktur organisasi perusahaan, yang merupakan salah satu unsur yang menentukan sukses tidaknya perusahaan mencapi tujuan yang diharapkan. Struktur organisasi yang baik harus mampu berfungsi sebagai alat pengatur maupun pengawas usaha pelaksanaan pencapaian tujuan perusahaan, sehingga usaha-usaha yang dilakukan dapat berjalan secara efisien dan efektif. Struktur organisasi perusahaan yang disusun dengan baik dan jelas akan mencreminkan sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan digerakan untuk mencapai tujuan dari suatu perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari bagan organisasi juga dengan mudah dapat dilihat banyak organisasi, jenjang dari masing-masing bagian, garis komando dan informasi yang dihubungkan bagian organisasi tersebut.
Struktur organisasi penting mengingat pembentukan struktur organisasi yang akan membantu melaksanakan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan tegas antara suatu bagian dengan bagian lainnya, baik pada tingkat manajemen maupun tingkat bawah. Suatu perusahaan harus mempunyai struktur organisasi yang sesuai dengan jenis kegiatan usaha.
Struktur organisasi harus sederhana dari sudut pandang ekonomis dan harus fleksibel sehingga bila ada perluasan tidak menganggu secara serius susunan-susunan bagian yang telah ada. Struktur tersebut juga harus memungkinkan pekerjaan semua bagian terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik.
(16)
Reni Oktaria : Analisa Sistem Pemberian Serta Pengawasan Kredit Pada PT. Astra Internasional Tbk – Tso Cabang Amplas, 2010. Kepala Penjualan Kepala Administr asi Kepala Bengkel Relation
kasir General affair Penata Adm. Unit Penata Adm. Bengkel Penata Adm. Part Penata Adm. Gudang Penata Adm. Bahan Sales Supervisor Senior Sales Executive Sales Executive Customer Sales Customer Relation Sales Supervisor Senior Sales Executive Sales Executive Junior Sales Executive Ka. Security
Security Instruktur
Sevice Advisor Koor. Foreman Foreman THS Mekanik Mekanik
PDS-Man Material Partman
Counter Part
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Astra International Amplas-Medan Sumber:PT Astra International Amplas-Medan(2009)
Struktur Organisasi
PT. Astra Internasional AUTO 2000 Amplas Medan
(17)
D. Job Description
PT. Astra International Tbk Toyota Sales Operation Cabang Amplas Medan di pimpin oleh seorang kepala cabang (Branch Manager). Kepala cabang bertanggung jawab kepada pimpinan di kantor pusat Jakarta. Dalam melaksanakan tugasnya, kepala cabang dibantu oleh tiga, kepala departemen, yaitu Kepala Penjualan Kredit, Kepala Bengkel dan kepala Administrasi. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar berikut ini :
A. Departemen Penjualan Kredit
Departemen penjualan dipimpin oleh seorang kepala penjualan yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala cabang.
1. Tugas Kepala Penjualan Kredit
a. Meningkatkan jumlah unit kendaraan yang dijual baik cash maupun kredit
b. Menganalisa pasar
c. Membuat ramalan penjualan Kredit
Kepala Penjualan Kredit dibantu oleh Supervisor Penjualan dan para Wiraniaga.
2. Tugas dari Supervisor Penjualan Kredit
a. Meningkatkan jumlah unit kendaraan yang dijual baik cash maupun kredit
b. Menganalisa, pasar
(18)
3. Tugas dari Wiraniaga, ( Salesman) adalah : a. Membina, hubungan baik dengan pelanggan
b. Menjual kendaraan secara cash maupun kredit kepada, pelanggan diluar lingkungan kantor PT.AL.TSO Cabang Amplas Medan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Kepala Cabang.
B. Departemen Administrasi
Departemen administrasi dipimpin oleh seorang Kepala Administrasi, yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala cabang.
1. Tugas dari Kepala administrasi adalah:
a. Mengatur dan Mengawasi pelaksanaan kegiatan administrasi b. Mengatur administrasi stik barang dan gudang
c. Mengatur masalah keuangan dan pembayaran gaji para karyawan d. Merencanakan dana promosi
e. Mengadakan peralatan kantor dan mengadakakan pemeliharaan gedung dan
aktiva lainnya
f. Menilai prestasi kerja karyawan
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Admistrasi dibantu oleh Supervisor Administrasi, Administrasi Unit atau penjualan, ADM, STNK/BPKB, ADM. Gedung Unit, Adm. Indirect, Billing Service, Service, ADM. Part dan Kasir.
C. Departemen Bengkel
Bengkel PT. AI-TSO Cabang Amplas Medan didirikan untuk mendukung penjualan kendaraan merek Toyota perusahaan, dengan memberikan pelayanan
(19)
perbaikan kendaraan pelanggan dan juga menyediakan suku cadang yang diperlukan oleh pelanggan. Departemen bengkel dipimpin oleh seorang Kepala Bengkel, yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Cabang.
1. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Bengkel adalah a. Mengatur kebijakan perusahaan di bidang service b. Meningkatkan mutu service
c. Mengatur dan Mengawasi seluruh kegiatan servis secara umum d. Merencanakan pengadaan suku cadang
Dalam menjalankan tugasnya kepala bengkel dibantu oleh Supervisor Bengkel, Instruktur, Foreman, Mekanik, Service Advisor, Koordinator THS, Mekanik THS, PDC, Lubing, Washing, Valet Service, Service Plus, Partman dan
Part Counter.
E. Kinerja Usaha Terkini
Berdasarkan riset yang penulis lakukan, melalui data-data yang diperoleh dari bagian pemasaran PT. Astra Internasional Tbk, -Toyota Auto 2000 Medan diperoleh keterangan bahwa Volume Penjualan Kredit mobil Toyola Kijang Innova yang dicapai oleh PT. Astra Internasional Tbk, -Toyota Auto 2000 Medan sejak tahun 2006 sampai tahun 2008 adalah sebagai berikut :
(20)
Tabel 2.1
Volume Penjualan Kredit Mobil Kijang Innova
PT. Astra Internasional Tbk, Toyota Auto 2000 Medan Tahun 2006-2008
(dalam unit)
Jenis Tahun Total
2006 2007 2008
Diesel Bensin 163 112 363 259 368 311 894 682
Total 275 622 679 1576
Sumber: PT. Astra International Tbk, -Toyota Auto 2000 Medan, 2008
Berdasarkan tabel Volume Penjualan Kredit mobil di PT. Astra International Tbk, Toyota Auto 2000 Medan diatas diperoleh keterangan bahwa Volume Penjualan Kredit dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Peningkatan mayoritas terdapat pada tahun 2008 yaitu sebanyak 679 unit.
Tabel 2.2
Volume Penjualan Kredit Mobil Kijang Innova
PT. Astra Internasional Tbk, Toyota Auto 2000 Medan Tahun 2006 (dalam unit)
JENIS BULAN Total
Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Diesel 10 12 18 10 12 14 25 30 32 163
Bensin 4 6 18 8 4 14 23 20 15 112
Total 14 18 36 18 16 28 48 50 47 275
Sumber : PT. Astra International Tbk, -Toyota Auto 2000 Medan. 2008
(21)
-Toyota Auto 2000 Medan diatas diperoleh keterangan bahwa Volume Penjualan Kredit pada tahun 2006 mengalami peningkatan pada jenis Diesel sebanyak 163 unit. Penjualan mobil Kijang Innova yang paling banyak mengalami peningkatan Volume Penjualan Kredit terdapat pada bulan November sebanyak 50 unit.
Tabel 2.3
Volume Penjualan Kredit Mobil Kijang Innova
PT. Astra Internasional Tbk, Toyota Auto 2000 Medan Tahun 2007 (dalam unit)
JENIS BULAN Total
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Diesel 35 27 29 30 31 29 25 35 38 32 27 25 363
Bensin 13 7 25 23 24 18 20 42 28 23 18 18 259
Total 48 34 54 53 55 47 45 77 66 55 45 43 622
Sumber: PT. Astra International Tbk, -Toyota Auto 2000 Medan, 2008
Berdasarkan table Volume Penjualan Kredit PT. Astra International Tbk, Toyota Auto 2000 Medan diatas diperoleh keterangan bahvva volume penjuaian pada tahun 2007 mengalami peningkatan padajenis Diesel sebanyak 363 unit..
Penjualan mobil Kijang Innova yang paling banyak mengalami peningkatan Volume Penjualan Kredit terdapat pada bulan Agustus sebanyak 77 unit.
(22)
Tabel 2.4
Volume Penjualan Kredit Mobil Kijang Innova
PT. Astra Internasional Tbk, Toyota Auto 2000 Medan Tahun 2008 (dalam unit)
JENIS BULAN Total
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Diesel 35 34 25 28 30 27 32 32 31 30 32 32 368
Bensin 15 19 27 21 23 26 30 35 25 27 31 32 311
Total 50 53 52 49 53 53 62 67 56 57 63 64 679
Sumber: PT. Astra International Tbk -Toyota Auto 2000 Medan, 2008
Berdasarkan table Volume Penjualan Kredit PT. Astra International Tbk, Toyota Auto 2000 Medan diatas diperoleh keterangan bahwa Volume Penjualan Kredit pada tahun 2008 mengalami peningkatan pada jenis Diesel sebanyak 368 unit.
Penjualan mobil Kijang Innova yang paling banyak mengalami peningkatan volume penjualan terdapat pada bulan Agustus sebanyak 67 unit.
F. Rencana Kegiatan Perusahaan
Berdasarkan data yang ada bahwa rencana kegiatan perusahaan PT. Astra Internasional di tahun ini adalah :
a. Pelaksanaan event-event ntuk peningkatan marketing dalam penjualan cash maupun kredit.
Dengan dibuatnya event-event ini agar konsumen lebih banyak tau tentang produk-produk PT Astra Internasional Tbk TSO sehingga mereka berminat untuk membeli secara kredit. Pelaksanaan event-event ini telah dimulai pada awal bulan April.
(23)
b. Pemberian discount harga product
Ini dilakukan bagi konsumen yang berminat membeli product-product PT. Astra Internasional Tbk TSO secara cash. Apabila ingin membeli secara kredit akan berlaku potongan atau discount bunga kredit.
c. Program undian (reword) untuk pemblian mobil baru
Program undian ini berlaku ntuk setiap pembelian mobil baru secara cash maupun credit tetapi cara pengundian ini dibedakan apabila konsumen yang membeli secara krdit yaitu dapat dilihat dari konsumen yang membaar dengan tepat waktu. Program undian ini dimulai awal tahun 2009.
d. Konfersi discount dengan fasilitas lain seperti
Ini adalah bentuk discount dengan fasilitas lain seperti free ansurance discount ini berlaku untuk pembelian mobil secara cash dan credit.
(24)
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan atas penelitian terhadap PT. Astra Internasional Tbk – TSO cabang Amplas yang telah diuraikan pada bab – bab sebelumnya, maka selanjutnya akan dicoba untuk mengurai suatu pembahasan.Dimana dalam hal ini pembahasan tersebut di fokuskan pada pokok bahasan mengenai:
1. Jenis – jenis kredit yang ditawarkan PT. Astra Internasional Tbk – TSO. 2. Syarat – syarat pemberian kredit.
3. Masalah – masalah yang sering dihadapi dalam pemberian kredit 4. Bentuk – bentuk pengawasan kredit
5. Kegiatan – kegiatan promosi penjualan kredit. 6. Prosedur pemberian kredit.
1. Jenis-jenis Kredit yang Ditawarkan PT. Astra Internasional Tbk - TSO
Jenis-jenis kredit yang ditawarkan oleh pihak PT. Astra Internasional Tbk - TSO mungkin tidak sebanyak jenis kredit yang ditawarkan oleh pihak perbankan. Adapun jenis-jenis kredit yang ditawarkan oleh PT. Astra Internasional Tbk - TSO
1. Dari segi penerimaan kredit yaitu prive kredit
2. Dari segi jangka waktu yaitu kredit jangka pendek dan menengah 3. Dari segi penggunaan yaitu kredit konsumtif
4. Dari segi kriteria lembaga pemberi penerima kredit 5. Dari segi jaminan kredit yaitu kredit dengan jaminan
(25)
2. Syarat-syarat Pemberian Kredit
Dalam setiap pemberian kredit tentu ada syarat-syarat tertentu yang diterapkan oleh kreditur kepada debitur. Syarat ini tentu berbeda-beda, karena tidak semua kreditur mengajukan syarat yang sama kepada debiturnya. Demikian pula halnya dengan PT. Astra Internasional Tbk – TSO.
Adapun syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh debitur untuk memperoleh bantuan kredit dari PT. Astra Internasional Tbk – TSO ialah :
1. Character
Yaitu keadaan watak / sifat baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha, supaya untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari si pemohon kredit.
2. Capacity
Yaitu kemampuan untuk mengetahui atau mengukur sejauh mana si pemohon kredit mampu melunasi hutangnya secara tepat waktu.
Si pemohon kredit mampu mengembalikan kredit yang dipinjamnya sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
Penulis merasakan bahwa PT. Astra Internasional belum begitu memperhatikan kedua syarat ini.
3. Capital
Yaitu dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh si pemohon kredit, menyangkut jumlah kekayaan yang tersedia sebagai jaminan terhadap kredit yang dipinjam. Syarat ini merupakan salah satu syarat yang terpenting yang ditetapkan oleh PT. Astra Internasional Tbk – TSO karena menyangkut
(26)
tentang jaminan kredit dan masa depan dari PT. Astra Internasional Tbk – TSO.
4. Collateral
Yaitu barang-barang yang diserahkan si pemohon kredit sebagai jaminan terhadap kredit yang diterimanya : barang sebagai tanggungan bahwa kredit yang diberikan PT. Astra Internasional Tbk – TSO akan dikembalikan oleh nasabah, apabila kredit tidak bisa dikembalikan maka barang tersebut dapat diambil PT. Astra Internasional Tbk – TSO sebagai jaminan dan dapat diuangkan oleh pihak PT. Astra Internasional Tbk – TSO.
5. Condition of Economic
Yaitu menyangkut tentang kondisi ekonomi secara umum untuk dapat mencairkan kredit. Hal ini dihubungkan lagi dengan keadaan yang tidak pasti, yang dapat dilihat dari beberapa faktor, antara lain :
a. Konjungtur ekonomi secara umum b. Keadaan perusahaan
c. Ketentuan-ketentuan pemerintah
Selain dari faktor ekonomis ada lagi faktor non ekonomis yang bisa mempengaruhi syarat-syarat tersebut misalnya gejolak sosial.
3. Masalah-masalah yang sering dihadapi
Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Astra Internasional Tbk – TSO dalam memberikan kredit antara lain :
1. Nasabah awam tentang kredit
(27)
permohonan kredit, syarat yang diperlukan, bagaimana jaminanya, sehingga pihak PT. Astra Internasional Tbk – TSO haus menerangkan secara mendetail kepada calon debitur, dimana banyak pemohon yang sulit menerima penjelasan dari pihak PT. Astra Internasional Tbk – TSO.
2. Manajemen perusahaan yang tertutup
Nasabah sukar memberikan data / keterangan yang jelas mengenai keberadaan perusahaannya, baik dalam kegiatan sehari-hari maupun data keuangannya, sehingga sulit bagi pihak PT. Astra Internasional Tbk – TSO mengadakan penilaian dan analisa terhadap permohonan kreditnya.
3. Penunggakan pembayaran atau kredit macet
Yang mempengaruhi terjadinya kredit macet antara lain : a. Perusahaan bangkrut
Terjadi karena kesulitan keuangan yang dialami debitur b. Nasabah beritikad tidak baik
Ada sebagian nasabah yang mungkin jumlahnya tidak banyak yang sengaja dengan segala daya upaya mendapatkan kredit, tetapi setelah kredit diterima digunakan untuk kepentingan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Nasabah sejak awal tidak berminat untuk mengembalikan kredit walau dengan resiko apapun. Biasanya sebelum jatuh tempo, nasabah sudah melarikan diri untuk menghindari tanggung jawab.
Adapun cara-cara yang diterapkan oleh PT. Astra Internasional Tbk – TSO dalam menaggulangi masalah-masalah yang tirnbul dalam pemberian kredit adalah sebagai berikut :
(28)
1. Pihak PT. Astra Internasional Tbk – TSO meneliti dan mengevaluasi apakah nasabah berhak mendapatkan kredit sesuai dengan ketentuan 5C, yaitu : character, capacity, capital, collaterai, condition of economy.
2. Pihak PT. Astra Internasional Tbk – TSO mengadakan negoisasi dengan pihak nasabah yang menerima kredit.
a. negosiasi I diadakan untuk jangka waktu 1 bulan pertama. b. negosiasi II diadakan untuk jangka waktu 1 bulan kedua.
3. Bila negosiasi sudah dilakukan, akan tetapi pihak nasabah penerima kredit belum juga dapat melunasi kreditnya, maka pihak PT. Astra Internasional Tbk – TSO dapat segera mengadakan evaluasi melalui pengadilan.
Demikian juga dengan penanggulangan masalah-masalah lainnya, pihak manajemen PT. Astra Internasional Tbk – TSO menetapkan suatu kebijaksanaan yang harus dipenuhi oleh setiap nasabah yang hendak memperoleh kredit.
4. Bentuk – bentuk pengawasan kredit
Pegawasan Kredit dibagi dalam dua kelompok yaitu : 1) Pengawasan Akuntansi
Pengawasan akuntansi meliputi rencana organisasi, semua cara dan prosedur yang terutama menyangkut serta berhubungan langsung dengan pengamanan harta milik dan dapat dipercayainya catatan keuangan perusahaan. Pada umumnya pengawasan akuntansi meliputi sistem pemberian wewenang dan sistem persetujuan, pemisahan tugas penyimpanan dan tugas pencatatan kekayaan. pengawasan fisik atas kekayaan dan pengawasan intern.
(29)
2) Pengawasan Administrasi
Pengawasan administrasi meiiputi rencana organisasi catatan, semua cara dan prosedur yang terutama menyangkut efisiensi usaha serta ketaatan terhadap kebijaksanaan pimpinan perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang berhubungan terhadap otorisasi transaksi dan pada umumnya tidak langsung berhubungan dengan catatan keuangan. Yang termasuk kedalam pengawasan ini antara lain analisa statistik, time and motion study, laporan-laporan kegiatan, program latihan kepegawaian dan pengawasan mutu.
Berkaitan dengan defenisi atau rumusan yang telah diuraikan di atas maka untuk mendapat pengertian lebih lanjut mengenai suatu sistem pengawasan kredit yang baik dalam suatu perusahaan/organisasi harus meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Rencana organisasi
Dalam suatu rencana organisasi harus diadakan pemisahan tugas dan wewenang antara tugas pelaksana (execution), penyimpanan (custodian), dan pencatatan (recording). Seorang tidak dibenarkan merangkap dua atau tiga tugas dari ketiga tugas tersebut, karena apabila ada perangkapan tugas maka orang yang merangkap tugas tersebut akan mempunyai kesempatan mengadakan manipulasi. Pemisahan tugas tidak hanya menghindarkan manipulasi, akan tetapi sekaligus merupakan alat saling mencek pekerjaan para petugas.
2. Metode-metode dan prosedur-prosedur pengamanan harta kekayaan perusahaan.
(30)
Salah satu alat internal control adalah adanya suatu sistem otorisasi, dalam sistem ini tiap pengeluaran harus didasari oleh pengesahan (otorisasi) pengeluaran tersebut oleh seseorang yang berwewenang . Maksud dari sistem otorisasi ini agar setiap pengeluaran benar-benar berdasarkan pengeluaran yang bersangkut paut dengan aktivitas perusahaan.
3. Personalia
Organisasi yang memenuhi syarat ditambah dengan metode-metode maupun prosedur yang baik dalam memperkuat internal control belumlah menjamin tercapainya tujuan tersebut. Hal ini mungkin terjadi apabila pelaksanaan dari tugas yang ditetapkan dengan cara memenuhi syarat tidak ahli dalam tugasnya dan tidak jujur.
4. Praktek-praktek yang sehat
Praktek atau kebiasaan yang sehat dalam suatu perusahaan misalnya berupa kebijaksanaan mengeluarkan Buku Pedoman Kerja atau Buku Pedoman Akuntan yang memberikan petunjuk bagi para pegawai bagaimana mereka seharusnya melaksanakan tugas masing-masing. Selain itu dapat pula dilakukan dengan cara melarang seorang petugas melaksanakan suatu transaksi kredit dari awal sampai akhir.
Suatu sistem pengawasan kredit yang baik diharapkan dapat memperkecil permasalahan yang ada dalam perusahaan. Pengawasan ini dapat bersifat preventif Yaitu dengan berusaha untuk mencegah terjadinya hal yang merugikan perusahaan. Pengawasan dapat pula bersifat represif yaitu memiliki tindakan koreksi apabila terjadi hal-hal yang tidak menguntungkan. Hal ini tergantung pada
(31)
oknum yang menjalankan operasi perusahaan tersebut, yang dimaksud disini ialah kejujuran atau loyalitas karyawan dalam mengadakan pengawasan kredit pada perusahaan dan juga harus mempunyai rasa memiliki seperti perusahaan sendiri, sehingga karyawan dapat bekerjasama didalam meningkatkan kemajuan perusahaan.
5. Kegiatan – kegiatan Promosi penjualan kredit
Kegiatan - kegiatan promosi penjualan kredit yang dilakukan perusahaan agar mencapai penjualan efektif.
1. Promosi Penjualan Kredit (Sales Promotion )
Promosi Penjualan Kredit terdiri dari kumpulan kiat insentif yang berbeda-beda, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian yang lebih cepat atau lebih dari suatu produk atau jasa tertentu kepada konsumen atau perdagangan. Melalui kegiatan Promosi Penjualan Kredit perusahaan berusaha menarik dan membujuk serta dapat juga mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan produk tersebut. Dengan kata lain, berhasil atau tidaknya perusahaan memasarkan produknya secara tidak langsung tergantung dari Promosi Penjualan Kredit yang digunakan.
Promosi Penjualan Kredit ditujukan kepada pembeli meliputi pemberian kupon, harga khusus. Masing - masing insentif ini dirancang untuk menghasilkan tindakan tertentu dari pembeli seperti pembelian, kunjungan ke toko atau pertanyaan mengenai produk atau jasa. Jadi, dapat dikatakan bahwa Promosi Penjualan Kredit mempunyai tujuan inti yaitu konsumen yang tidak mengerti menjadi mengerti, yang sudah mengerti menjadi pemakai dan yang sudah
(32)
memakai menjadi kosumen potensial.
PT. Astra International melakukan kegaiatan Promosi Penjualan Kreditnya dengan melakukan pameran- pameran produknya dengan memakai sistem direct
sales (penjualan langsung) seperti melakukan kegiatatan pameran (exhibition)
produk di tempat - tempat umum seperti Mall atau Plaza, melakukan showroom even yaitu Promosi Penjualan Kredit yang dilakukan di perusahaanya sendiri, sehingga konsumen dapat langsung melihat promosi yang ada di showroom tersebut. Kegiatan ini dilakukan secara rutin sekali dalam setahun. Anggaran dengan rincian dipergunakan untuk penyewaan tempat promosi, upah SPG, pembuatan brosur yang akan disebar sebagai bentuk pengenalan produk kepada konsumen yang berada pada lokasi promosi dan biaya lainnya. Pameran - pameran produk (mobil Toyota) ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan kepada konsumen produk baru dari Toyota yang mengandalkan kenyamanan, keindahan desain dan kualitas dalam mengemudi.
2. Iklan (Advertising)
Periklanan menurut Sigit Santosa adalah suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan, barang atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat non personal. Istilah periklanan berbeda dengan iklan. Iklan menurut Sigit Santosa adalah berita yang disampaikan, sedangkan periklanan adalah suatu program kegiatan untuk mempersiapkan berita tersebut dan menyebarluaskannya kepada pasar. Periklanan dilakukan lewat media bayaran dengan sponsor yang jelas.
(33)
beberapa faktor, antara lain adalah, jenis produk, sifat pasarnya, keadaan atau situasi persaingan dan lain - lain. Dengan adanya berbagai faktor tersebut, dan setiap perusahaan mempunyai perbedaan, maka kegiatan periklanan yang dilakukan juga berbeda untuk setiap perusahaan. Kegiatan periklanan yang dilakukan yang dilakukan PT Astra International sebagai bentuk mempromosikan produknya yaitu melalui media cetak, seperti majalah - majalah otomotif, tabloid olahraga dan pemasangan iklan pada papan Billboard yang menggambarkan produk mobil Toyota . Selain itu, PT Astra International Auto 2000 Amplas Medan juga memasang iklan produknya melalui media elektronik, seperti iklan - iklan komersial pada televisi, contohnya TV Swasta seperti RCTI, SCTV, GLOBAL TV dan stasiun - stasiun TV lainnya, dan juga Radio serta Internet. Kemudian percetakan brosur atau selebaran yang didalamnya menerangkan mengenai suatu produk mobil Toyota, percetakan kalender dengan membuat logo PT Astra International Auto 2000 Amplas Medan dan gambar tampilan mobil - mobil Toyota. Dan juga tidak ketinggalan papan nama perusahaan dengan cara membuat papan reklame dengan mencantumkan nama perusahaan dan merk mobil Toyota yang secara tidak langsung akan mempromosikannya kepada konsumen.
Untuk mencapai sasaran pemasaran pada tingkat yang diinginkan tentu diperlukan berbagai usaha yang terarah. Perusahaan harus mempersiapkan strategi dan kebijakan khusus untuk mengatasi berbagai kesulitan dan persoalan yang mungkin dihadapi baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun yang bersumber dari luar perusahaan.
(34)
Amplas Medan menggunakan tahap dalam memilih strategi yang tepat untuk menghadapi saingan- saingannya demi untuk kelangsungan hidup perusahaan tersebut di masa yang akan datang, yaitu :
1) Mengidentifikasikan keinginan konsumen yang dituju
Dalam hal ini perusahaan melakukan riset atau mensurvei keinginan akan kebutuhan konsumen terhadap nilai dari produk mobil Toyota tertentu.
2) Memasarkan produk yang sesuai dengan keinginan pasar
Perusahaan dapat menentukan keinginan pasar apakah sesuai atau tidak produk mobil Toyota yang akan dijual, dan akan memasarkanya jika sesuai dengan kondisi pasar. Jika suatu daerah lebih dominan akan produk truk Dyna maka perusahaan Toyota akan menyediakan lebih banyak produk mobil tersebut di daerah itu dan menyediakan produk mobil lainnya secara terbatas.
Beberapa strategi harga yang ditetapkan oleh PT. Astra International terhadap produk yang dipasarkannya yaitu:
a. Strategi harga yang berbeda untuk beberapa daerah atau segmen pasar, dikarenakan beberapa faktor seperti dalam pendistribusiannya, daya beli di daerah pemasaran tertentu.
b. Strategi syarat pembayaran, ini merupakan salah satu strategi harga, sebab pembayaran termasuk dalam pertimbangan tingkat pengorbanan yang harus diperhitungkan para konsumen atau pembeli. Konsumen atau pembeli akan mempertimbangkan salah satu faktor yang dianggap penting yaitu penjual mana yang dapat memberikan syarat pembayaran yang lebih mudah dan lunak. c. Strategi potongan harga atau discount, maksudnya potongan harga sering
(35)
dilakukan oleh perusahaan guna meningkatkan penjualan dan hasil penerimaan penjualan serta share pasar perusahaan.
Dalam melakukan penjualan produk-produk mobil Toyota, PT. Astra International Medan dapat dilakukan secara tunai atau secara kredit. Dalam hal penjualan secara kredit dapat dilakukan pihak yang berhutang melalui leasing ataupun melalui pembayaran kredit bank. Jangka waktu kredit maksimal 4 tahun. Berikut ini harga dari produk PT. Astra International Tbk-TSO.
Tabel
Daftar Harga Mobil Toyota
TYPE HARGA OTR
All New Corolla Altis 1.8 G M/T Rp. 321.550.000
New Avanza E M/T 1300 cc WT-i Rp. 139.250.000
New Avanza G M/T 1300 cc VVT-i Rp. 153.250,000
New Avanza S M/T 1500 cc WT-i Rp. 165.600.000
New Avanza S A/T 1500 cc VVT-i Rp. 175.600.000
All New Camry G A/T 2400 cc VVT-i Rp. 422.800.000
All New Camry V A/T 2400 cc WT-i Rp. 446.500.000
Dyna 110 ST Rp. 146.100.000
Dyna 110 ET Rp. 154.800.000
Dyna 130 LT Rp. 172.600.000
Fortuner G Diesel 2,5 M/T Rp. 370.600.000
Fortuner G Deluxe Bensin 2,7 A/T Rp. 398.000.000
Fortuner G Luxury Bensin 2,7 A/T Rp. 427.000.000
(36)
Kijang Innova E 2.0 Std M/T Rp. 217.200.000
Kijang Innova E 2.5 Std M/T Rp. 220.000.000
Kijang Innova G 2.0 M/T Rp. 235.450.000
Kijang Innova G 2.0 Cruiser M/T Rp. 240.000.000
Kijang Innova G 2.5 A/T Rp. 248.950.000
Kijang Innova G 2.0 A/T Rp. 245.450.000
Kijang Innova G Cruiser 2.0 A/T Rp. 250.000.000
Kijang Innova G 2.5 A/T Rp. 258.500.000
Kijang Innova V 2.0 M/T Rp. 266.250.000
Kijang Innova V Extra 2.5 M/T Rp. 270.000.000
Kijang Innova V 2.5 M/T Rp. 275.450.000
Kijang Innova V 2.0 A/T Rp. 279.750.000
Rush G M/T 1 500 cc VVT-i Rp. 191.050.000
Rush S M/T 1500 cc VVT-i Rp 200.350.000
Rush SA/T1 500 cc WT-i Rp. 210.450.000
Yaris J M/T 1500 cc WT-i Rp. 182.250.000
Yaris J A/T 1 500 cc WT-i Rp. 192.450.000
Yaris E M/T 1500 cc VVT-i Rp. 188.850.000
Yaris E A/T 1500 cc WT-i Rp. 199.050.000
Yaris S A/T 1 500 cc VVT-i Rp. 199.050.000
All New Vios EM/T Rp. 214.570.000
Sumber : Daftar Harga Mobil Toyota PT. Astra International Amplas Medan (2008)
(37)
6. Prosedur Pemberian Kredit
Prosedur atau tahapan kredit adalah langkah yang harus dilalui oleh suatu permohonan kredit mulai dari permohonan yang diajukan sampai kredit itu
direalisasikan hingga kredit lunas. Secara umum ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam prosedur pemberian kredit.
Tahapan – tahapan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tahapan permohonan
Yaitu tahapan dimana pemberi kredit menerima permohonan kredit yang diajukan oleh calon nasabah beserta dengan projeck proposalnya (bila ada) 2. Tahapan penilaian analisis
Yaitu tahapan dimana pihak pemberi kredit melakukan analisa terhadap permohonan kredit yang diajukan oleh calon nasabah
3. Tahapan pemutusan
Yaitu tahapan dimana pihak pemberi kredit memberikan keputusan terhadap hasil analisa permohonan kredit, apakah disetujui atau ditolak. 4. Tahapan pengikatan jaminan
Yaitu tahap dimana dilakukan pengikatan jaminan yang serahkan oleh calon nasabah kepada pihak pemberi kredit.
5. Tahap realisasi
Yaitu tahap dimana pemberi kredit memberikan prestasi kepada debitur berupa pinjaman.
(38)
6. Tahap pengawasan dan pembinaan nasabah
Yaitu tahap dimana pihak pemberi kredit harus secara lebih aktif melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap nasabah,agar kredit yang diberikan itu tidak salah gunakan .
7. Tahap penyelamatan atau penyelesaian kredit
Yaitu tahap dimana pemberi kredit melakukan penyelematan penyelesaian atas kredit yang diterima nasabahnya.
(39)
Skema Prosedur Pemberian Kredit
Permohonan Kredit
t
Account Officer
t
Call Memo
t
Document Review
t
Document dan Informasi
「
・
t
Proses
t
Proposal Kredit
t
Proses Persetujuan Kredit Oleh Komite Kredit
t
Memo Persetujuan Kredit
t
Surat Penawaran
t
Credit Agreement
t
Pencairan Kredit
(40)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan pembahasan bab demi bab dalam tugas akhir ini baik yang dilakukan secara teoritis maupun secara praktek. Maka berdasarkan data yang penulis peroleh baik melalui membaca buku maupun penelitian langsung yang penulis lakukan pada PT. Astra Internasional Cabang Amplas, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yang perlu dikemukakan agar dapat lebih dimengerti akan maksud dan tujuan dari penulisan tugas akhir yang berjudul "Analisa Sistem Pemberian Kredit Serta Pengawasan Kredit Pada PT Astra Internasional Tbk. TSO" ini sehingga dapat kita lihat bersama bagaimana hubungan antara teori dan praktek yang dilakukan pada perusahaan. Pada kesempatan ini penulis akan sampaikan beberapa kesimpulan yang merupakan intisari dari penulisan tugas akhir ini, yaitu :
1. PT.Astra internasional Tbk-TSO adalah perusahaan yang bergerak dengan sistem pemberian dan pengawasan kredit.
2. PT.Astra internasional Tbk-TSO memberikan penjualan kredit secara efektif kepada konsumen.
3. PT.Astra internasional Tbk-TSO merupakan peranan perusahaan untuk menunjang efektivitas penjualan kredit.
(41)
B. Saran
1. PT.Astra Internasional Tbk-TSO semestinya lebih memperhatikan ekonomi konsumen terlebih dahulu sebelum melakukan pemberian dan pengawasan kredit.
2. Pemberian secara kredit yang dilakukan oleh PT.Astra Internasional Tbk-TSO seharusnya menawarkan kredit dengan kualitas harga yang lebih terjangkau agar tidak terjadi kredit macet.
3. PT.Astra Internasional Tbk-TSO sebaiknya menjelaskan secara langsung kepada konsumen tentang kendala-kendala dan risiko sebelum melakukan pembelian secara kredit.
(42)
DAFTAR PUSTAKA
Astra, 2009. Kinerja Terkini Astra 2009. Diakses tanggal 23 April 2009. ( http : // www.blogspot.com / Profil. Sekilas Astra. php )
Astra, 2009. Sistem Pemberian Kredit. Diakses tanggal 26 April 2009 ( http : // www. Astra. co.id / Profil. Sekilas Astra php )
Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi ke enam, Penerbit PT. Praja Grafindo Persada, Jakarta 2007
Kasmir, Manajemen Perbankan, Edisi Pertama, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
(43)
(1)
6. Tahap pengawasan dan pembinaan nasabah
Yaitu tahap dimana pihak pemberi kredit harus secara lebih aktif melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap nasabah,agar kredit yang diberikan itu tidak salah gunakan .
7. Tahap penyelamatan atau penyelesaian kredit
Yaitu tahap dimana pemberi kredit melakukan penyelematan penyelesaian atas kredit yang diterima nasabahnya.
(2)
Skema Prosedur Pemberian Kredit
Permohonan Kredit
t
Account Officer
t
Call Memo
t
Document Review
t
Document dan Informasi
「
・
t
Proses
t
Proposal Kredit
t
Proses Persetujuan Kredit Oleh Komite Kredit
t
Memo Persetujuan Kredit
t
Surat Penawaran
t
Credit Agreement
t
Pencairan Kredit
(3)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KesimpulanSetelah penulis melakukan pembahasan bab demi bab dalam tugas akhir ini baik yang dilakukan secara teoritis maupun secara praktek. Maka berdasarkan data yang penulis peroleh baik melalui membaca buku maupun penelitian langsung yang penulis lakukan pada PT. Astra Internasional Cabang Amplas, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yang perlu dikemukakan agar dapat lebih dimengerti akan maksud dan tujuan dari penulisan tugas akhir yang berjudul "Analisa Sistem Pemberian Kredit Serta Pengawasan Kredit Pada PT Astra Internasional Tbk. TSO" ini sehingga dapat kita lihat bersama bagaimana hubungan antara teori dan praktek yang dilakukan pada perusahaan. Pada kesempatan ini penulis akan sampaikan beberapa kesimpulan yang merupakan intisari dari penulisan tugas akhir ini, yaitu :
1. PT.Astra internasional Tbk-TSO adalah perusahaan yang bergerak dengan sistem pemberian dan pengawasan kredit.
2. PT.Astra internasional Tbk-TSO memberikan penjualan kredit secara efektif kepada konsumen.
3. PT.Astra internasional Tbk-TSO merupakan peranan perusahaan untuk menunjang efektivitas penjualan kredit.
(4)
B. Saran
1. PT.Astra Internasional Tbk-TSO semestinya lebih memperhatikan ekonomi konsumen terlebih dahulu sebelum melakukan pemberian dan pengawasan kredit.
2. Pemberian secara kredit yang dilakukan oleh PT.Astra Internasional Tbk-TSO seharusnya menawarkan kredit dengan kualitas harga yang lebih terjangkau agar tidak terjadi kredit macet.
3. PT.Astra Internasional Tbk-TSO sebaiknya menjelaskan secara langsung kepada konsumen tentang kendala-kendala dan risiko sebelum melakukan pembelian secara kredit.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Astra, 2009. Kinerja Terkini Astra 2009. Diakses tanggal 23 April 2009. ( http : // www.blogspot.com / Profil. Sekilas Astra. php )
Astra, 2009. Sistem Pemberian Kredit. Diakses tanggal 26 April 2009 ( http : // www. Astra. co.id / Profil. Sekilas Astra php )
Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi ke enam, Penerbit PT. Praja Grafindo Persada, Jakarta 2007
Kasmir, Manajemen Perbankan, Edisi Pertama, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
(6)