Analisa Sistem Pemberian Kredit Dan Pengawasan Kredit Pada Pt.Astra Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

ANALISA SISTEM PEMBERIAN KREDIT DAN PENGAWASAN KREDIT PADA PT.ASTRA INTERNASIONAL, TBK

AUTO 2000 CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

ABDUL ARIS 102101053

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan PendidikanPada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : ABDUL ARIS

NIM : 102101053

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : ANALISA SISTEM PEMBERIAN KREDIT

DAN PENGAWASAN KREDIT PADA PT.ASTRA INTERNASIONAL, TBK AUTO 2000 CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN

Tanggal, 2013 Dosen Pembimbing

Frida Ramadini, SE, MM NIP. 19741012 200501 3 003

Tanggal, 2013 KetuaProgram Studi

Diploma III Keuangan

Dr. YeniAbsah, SE, M.Si NIP. 19741123 200012 2 001

Tanggal, 2013 Dekan Fakultas Eknomi

Prof. Dr. AzharMaksum, M.Ec.Ac, Ak, CA NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, puji dan syukur yang tak terhinggah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karuniaNya serta teriring salam dan shalawat kapada junjungan kita Nabi Muhammad SAW berkat limpahan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaika tugas akhir ini.

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan meraih gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Adapun tugas akhir ini yang berjudul tentang “Analisa Sistem Pemberian Kredit Dan Pengawasan Kredit Pada PT.Astra Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja Medan”.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan-kekurangan akibat keterbatasan yang penulis miliki. Dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran bagi pengembangan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang.

Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa memberikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kepada Orang Tua Penulis, Ayahanda Masrizal dan Ibunda Delmawizar yang telah memberikan semangat dan doa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan program pendidikan ini.


(4)

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Frida Ramadini, SE, MM selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan Penulis Ilmu pengetahuan selama proses perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Kepada Pimpinan, Staff dan Pegawai PT.Astra Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja Medan, yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan Magang serta memberikan informasi kepada penulis dalam mengumpulkan dan megolah data yang dibutuhkan dalam penulisan Tugas Akhir ini.

8. Bapak Djanalis dan Ibu Nisdarmawati selaku orang tua wali dari penulis dan untuk abang serta kakak adik penulis Wahyu Azhari, Dessy Arisanty, dan Putri Mardani yang telah memberikan dukungan dan semangat demi menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Dan tidak lupa juga buat sahabat-sahabat tim Futsal penulis, teman-teman HMK FE USU, HMI PAAP USU, Alpha.Org serta seluruh teman-teman DIII Keuangan FE USU terutama stambuk 2010 yang telah memberikan dukungannya kepada penulis.


(5)

Akhirnya penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi saya sendiri selaku penulis. Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal atas jasa-jasa baik yang telah mereka berikan kepada penulis.

Aamiin Ya Robbal Alamiin.

Medan, Oktober 2013


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan ... 8

B. Jenis Usaha ... 11

C. Struktur Organisasi ... 13

D. Uraian Pekerjaan ... 16

E. Kinerja Terkini ... 20

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Kredit... 25

B. Syarat – Syarat Pemberian Kredit ... 27

C. Masalah – Masalah Yang Sering Dihadapi ... 29

D. Bentuk – Bentuk Pengawasan Kredit ... 33

E. Kegiatan – Kegiatan Promosi Penjualan Kredit... 33

F. Prosedur Pemberian Kredit ... 37


(7)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 41 B. Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir ... 7 Tabel 1.2 Produk – Produk Toyota ... 21 Tabel 1.3 Daftar Harga Kendaraan Mobil Toyota Wilayah


(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi PT.Astra Internasional,

Tbk Auto 2000 Cabang SisingamangarajaMedan ... 16 Gambar 2.1 Skema Prosedur Penyaluran Kredit Pada PT.Astra

Inte rnasional, Tbk Auto 2000 Cabang


(10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Secara umum perusahaan mempunyai tujuan untuk memperoleh laba yang optimal demi tercapainya kelangsungan hidup suatu perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut diperlukan kebijakan manajemen dalam menetapkan sistem administratif yang efisien dan efektif. Dalam melaksanakan kegiatan transaksi penjualan, suatu sistem administrasi sangatlah penting untuk melancarkan kegiatan transaksi tersebut. Pada masa kini administrasi dalam suatu perusahaan berperan dalam mendukung tujuan usaha.

Umumnya banyak masalah yang terjadi karena tidak tertib administrasi di dalam suatu perusahaan. Untuk itu masalah administrasi tidak dapat diabaikan begitu saja dalam rangka pengembangan perusahaan karena dapat menggangu kelancaran kegiatan di dalam perusahaan. Administrasi akan berhasil jika semua orang yang melakukan kerjasama di dalamnya dan masing-masing mempunyai tugas, wewenang, tanggung jawab, dan cara-cara kerja yang sesuai dengan tugasnya masing-masing, oleh karena itu sistem administrasi perusahaan menjadi sangat penting dalam membantu pengembangan perusahaan, memberikan kepuasan kepada para pembeli atau konsumen dan meberikan pelayanan yang baik.

Administrasi perusahaan terbagi atas dua macam, yaitu pengertian secara sempit dan luas, arti secara sempit yaitu kegiatan yang dilakukan berupa mencatat, mendukung dan menyimpan data mengenai kegiatan perusahaan, sedangkan arti secara luas adalah kegiatan merencanakan, menyediakan, mengatur, menerapkan


(11)

dan mengawasi kegiatan perusahaan oleh manajemen sebagai pelaku kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.

Pada umumnya banyak masalah di dalam dunia usaha karena tidak beresnya administrasi usaha, yang mana dapat menggangu kelancaran kegiatan didalam perusahaan, maka dari itu masalah masalah administrasi usaha tidak dapat diabaikan begitu saja dalam rangka pengembangan perusahaan. Masalah administrasi itu, pelaksanaannya tergantung pada keadaan perusahaan yang bersangkutan. Pada prinsipnya semua hal kegiatan dan kejadian yang penting dalam pengelolaan usaha harus ada administrasinya. Di dalam praktiknya, banyak perusahaan tidak membiasakan diri membuat catatan-catatan yang rapi tentang kegiatan yang terjadi didalam perusahaannya. Misalnya: data transaksi dagang, keuangan, harta, persediaan barang dan lainnya. Seperti kita kita ketahui didalam prinsip pengelolaan usaha secara modern, masalah administrasi itu sangat diperlukan.

Penjualan dikatakan efektif jika penjualan tersebut dapat tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan sebelumnya. Perusahaan yang ingin maju adalah perusahaan yang selalu berusaha untuk tumbuh menjadi besar dan lebih besar lagi, sehingga perusahaan harus dapat mencari laba yang optimal dan pengawasan yang baik. Penjualan barang dan jasa merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam melakukan penjualan kepada konsumen perusahaan dapat melakukannya secara tunai dan kredit. Tentunya perusahaan akan lebih menyukai jika transaksi penjualan dapat dilakukan secara tunai, karena perusahaan akan segera menerima kas dan dapat segera digunakan kembali untuk mendatangkan pendapatan selanjutnya. Dengan adanya sistem pembayaran dengan dua cara tersebut maka diharapkan


(12)

dapat meningkatkan volume penjualan. Penjualan yang meningkat dapat dilihat dari cara kerja atau prosedur yang cepat dalam melaksanakan transaksi penjualan.

Salah satu cara atau teknik pencapaian tujuan tersebut adalah memperbesar omset penjualan yaitu dengan melakukan penjualan secara tunai dan kredit. Tujuan dari penjualan untuk mendapatkan barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan dengan melakukan penjualan secara kredit, berarti perusahaan tidak menerima uang tunai pada saat terjadinya transaksi penjualan, ini berarti perusahaan menanamkan modal dalam bentuk piutang.

Perusahaan yang bergerak didalam bidang penjualan kredit harus mampu mengorganisir perusahaannya baik dari segi administrasi agar dapat menarik perhatian konsumen akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga banyak konsumen yang membeli produk dari perusahaan tersebut, hal ini dapat mempengaruhi tingkat penjualan yang semakin tinggi.

Pendapatan yang diperoleh dari penjualan kredit sangat besar artinya bagi perusahaan yang bersangkutan. Karena piutang memiliki likuiditas yang tinggi selain kas. Maka untuk meningkatkan omset penjualan secara kredit tersebut diperlukan sistem-sistem pemberian kredit yang efisien dan efektif. Karena tanpa adanya sistem-sistem pemberian kredit yang efisien dan efektif, maka akan sulit untuk memperoleh laba secara optimal, mengingat semakin banyaknya persaingan dari perusahaan yang melakukan sistem penjualan secara kredit untuk meningkatkan laba perusahaanya. Untuk itu diperlukan suatu sistem pemberian kredit yang benar-benar mampu menarik minat calon debitur sehingga mau melakukan pembelian secara kredit pada perusahaan kredit.


(13)

Dalam melaksanakan transaksi penjualan secara baik secara tunai atau kredit tentunya akan ada resiko-resiko yang akan terjadi. Resiko penjualan mungkin tidak dapat dihindari sepenuhnya, akan tetapi kemungkinan tersebut dapat ditekan seminimal mungkin dengan cara melakukan perencanaan dan pengawasan. Untuk melaksanaan pengawasan terhadap hal tersebut diperlukan suatu sistem informasi akuntansi penjualan yang baik agar tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Resiko-resiko perusahaan dalam melakukan penjualan dapat diatasi dengan sistem informasi yang mutakhir mengenai pasar, harga, calon pembeli, calon distribusi, syarat penyerahan dan syarat pembayaran.

Pengawasan kredit merupakan proses penilaian dan pemantauan kredit sejak analisis kredit dan merupakan suatu upaya untuk menjaga agar apa yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana kredit. Tjoekam (1999:220)

menyatakan bahwa ”pengawasan kredit adalah usaha untuk mengetahui dan menyusun strategi perbaikan secara dini indikasi-indikasi penyimpangan (deviation) dari kesepakatan bank dan debitur dalam proses kegiatan perkreditan, yang kemudian menjadi penyebab kredit bermasalah dan mendatangkan kerugian

bagi bank dan debitur”.

Pengawasan kredit ini lebih merupakan upaya untuk menjaga dan mengamankan kredit yang bersifat preventif. Pengawasan kredit ini juga merupakan suatu sistem dalam pengelolaan kredit yang berfungsi sebagai penutup kelemahan dalam proses perkreditan. Oleh karena itu, pengawasan kredit harus mampu memberikan feedback agar tindak lanjut perbaikan segera dapat dilaksanakan.


(14)

Dalam hal ini PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja sebagai objek penelitian penulis merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa kendaraan mobil merk TOYOTA yang melakukan dua jenis pembayaran dalam transaksi penjualan nya yakni secara tunai dan kredit. Berbagai jasa pelayanan telah dilaksanakan oleh Auto 2000 dalam upaya peningkatan kualitas, termasuk di dalamnya penjualan secara kredit. Dalam melaksanakan transanksi penjualan kredit PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 menerapkan beberapa sistem yakni tahap permohonan, penilaian analisis terhadap pemohon, pemutusan, pengikatan jaminan, realisasi, pengawasan dan pembinaan nasabah, dan tahap penyelamatan atau penyelesaiaan kredit.

Pengawasan yang telah dilakukan oleh PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 merupakan hak yang penting dalam usaha penjualan dari pengawasan pemberian kredit ini menjaga, mengamankan dan mengantisipasi terjadinya penyimpangan yang dapat menjadikan kredit bermasalah dan jika tidak di tindak lanjuti akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan.

Oleh karena itu, penulis merasa sangat tertarik untuk menyusun tugas akhir ini dengan memilih judul “Analisa Sistem Pemberian Kredit dan Pengawasan Kredit Pada PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja Medan”.


(15)

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat

dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut, “Bagaimanakah sistem pemberian kredit dan pengawasan Kredit pada PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja medan”.

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui sistem pemberian kredit dan pengawasan kredit pada PT. Astra Internsional, Tbk Auto 2000 Cabang sisingamangaraja Medan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penulisan Tugas Akhir dari penelitian yang penulis lakukan adalah :

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan mengenai sistem pemberian kredit dan pengawasan kredit agar lebih efektif dan efiesien pada masa yang akan datang, serta sebagai pertimbangan untuk memaksimalkan penjualan.

2. Bagi Penulis

Untuk mengetahui bagaimana aplikasi sistem pemberian kredit dan pengawasan kredit di perusahaan yang dapat menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam praktik nyata kebijakan kredit di perusahaan. 3. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan referensi untuk penelitian di masa yang akan datang.


(16)

Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini meliputi sejarah singkat Perusahaan, jenis usaha, struktur organisasi, job description, kinerja usaha terkini, rencana kegiatan PT. Astra Internasional, Tbk Atuo 2000 cabang sisingamangaraja medan.

BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai pengertian kredit, jenis-jenis kredit, fungsi kredit, syarat-syarat pemberian kredit, masalah-masalah yang sering dihadapi, bentuk-bentuk pengawasan kredit,Kegiatan-kegiatan promosi penjualan kredit, dan prosedur pemberian kredit.

BAB IV : PENUTUP

Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi PT. Astra Internasional Tbk. Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja Medan di masa mendatang.


(17)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Ringkas Perusahaan

PT. Astra International Toyota Sales Operation merupakan salah satu divisi dari PT. Astra International, Inc., yang berkedudukan di Jakarta. Perusahaan didirikan oleh William Soerjawidjaya. AUTO 2000 merupakan penyalur tunggal dari kendaraan bermotor merek Toyota di Indonesia yang bekerja sama dengan Toyota Motor Sales, Co.Ltd. Jepang sebagai produsen produk Toyota.

Pada tanggal 1 Juli 1969 Pemerintah Negara Republik Indonesia memberikan izin kepada perusahaan PT. Astra International, Inc. yang merupakan induk dari perusahan Astra Group untuk menjadi agen tunggal kendaraan bermotor merk Toyota di wilayah Indonesia.

Pada pertengahan tahun 1970, perusahaan PT. Astra International, Inc membentuk divisi baru dalam perusahaan yang khusus menangani distribusi dan pemasaran kendaraan bermotor merk Toyota, dengan nama Toyota Division. Latar belakang pembentukan divisi ini adalah karena melihat perkembangan pemasaran dari kendaraan merk Toyota yang sangat pesat pada saat itu serta untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan jangkauan pemasaran kepada para peminat kendaraan merk Toyota.

Pada pertengahan tahun 1971, tepatnya pada tanggal 12 April 1971, didirikan sebuah perusahaan baru dengan nama PT. Toyota Astra Motor (TAM) yang merupakan perusahaan patungan antara Toyota Motor Sales, Co.Ltd. Jepang


(18)

dengan perusahaan PT. Astra International, Inc. dan PT. Gaya Motor dari Indonesia. Pada saat itu PT. Gaya Motor merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perakitan (assembling) kendaraan bermotor dari berbagai merk dan jenis.

Sesudah perusahaan PT. Toyota Astra Motor berdiri, maka sistem agen tunggal kendaraan bermotor merk Toyota di wilayah Indonesia mengalami perubahan yang sebelumnya ditangani oleh PT. Astra International, Inc., kemudian dialihkan kepada perusahan PT. Toyota Astra Motora tersebut pada tanggal 1 Januari 1976 dan berkedudukan di Jakarta.

Pada tahun 1989, tepatnya tanggal 1 September 1989, perusahaan PT. Astra Motor Sales bergabung dengan PT. Astra International, Inc., dan menjadi divisi Toyota dengan nama PT. Astra International Toyota Sales Operation atau yang disebut dengan AUTO 2000.

AUTO 2000 bergerak dalam bidang pedagangan dan jasa kendaraan merk Toyota. Penjualan kendaraan merk Toyota tersebut ditangani oleh Vehicle Division yang berkedudukan di kantor pusat Jakarta dan untuk seluruh cabang-cabang ditangani oleh Sales Departemen masing-masing. Untuk mendukung penjualannya, perusahaan ini juga menjual kenderaan merek Toyota (Indirect) dan ditangani langsung oleh Parts Divison kantor pusat Jakarta. Untuk seluruh cabangnya, penjualan ini ditangani oleh Parts Departemen masing-masing cabang, tetapi mulai tanggal 1 Oktober 1985 telah ditangani oleh PT. Sinar Inti Tenaga, yang berkantor pusat di Jakarta.

AUTO 2000 adalah jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang manajemennya ditangani penuh oleh PT.


(19)

Astra International Tbk. Saat ini AUTO 2000 adalah main dealer Toyota terbesar di Indonesia, yang menguasai antara 70-80 % dari total penjualan Toyota. Dalam aktivitas bisnisnya, AUTO 2000 berhubungan dengan PT. Toyota Astra Motor yang menjadi agen tunggal pemegang merek (ATPM) Toyota.

AUTO 2000 berdiri pada tahun 1975 dengan nama Astra Motor Sales, dan baru pada tahun 1989 berubah nama menjadi AUTO 2000. AUTO 2000

berkembang pesat karena memberikan berbagai pelayanan yang memudahkan bagi

calon pembeli maupun pengguna kenderaan Toyota. Dengan slogan “Urusan Toyota jadi mudah!” AUTO 2000 selalu mencoba menjadi yang terdepan dalam

pelayanan. Produk-produk AUTO 2000 yang inovatif seperti THS (Toyota Home Service), Express Maintenance (servis berkala hanya satu jam) dan Express Body Paint (perbaikan body 3 panel dalam 8 jam saja) Booking Service mencerminkan perhatian AUTO 2000 yang tinggi kepada pelanggannya.

AUTO 2000 memiliki cabang yang tersebar di seluruh Indonesia (kecuali Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, Jambi, Riau, Bengkulu, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta). Selain cabang-cabang AUTO 2000 yang berjumlah 68 outlet, AUTO 2000 juga memiliki dealer yang tersebar di seluruh Indonesia (disebut indirect), yang totalnya berjumlah 68 outlet. Dengan demikian, terdapat 136 cabang yang mewakili penjualan AUTO 2000 di seluruh Indonesia. 48 Bengkel milik AUTO 2000 merupakan yang terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara. Disamping itu AUTO 2000 juga memiliki 407 Partshop yang menjamin keaslian suku cadang produk Toyota.

PT. ASTRA AUTO 2000 CABANG MEDAN mulai beroperasi pada tanggal 1 Pebruari 1976 (sebelumnya bernama PT. ASTRA MOTOR SALES)


(20)

beralamat di Jalan Sisingamangaraja No. 8 Medan. dan pada tanggal 1 Agustus 1996 beroperasi satu cabang lagi yang beralamat di Jalan Gatot Subroto km. 5,5 No. 220 Medan, dimana Cabang Gatot Subroto merupakan penyalur tunggal suku cadang toyota untuk Sumatera Utara, Aceh dan Sumatera Barat.

B. Jenis Usaha

Jenis usaha yang bekerja sama di PT. Astra Internasional. Tbk Auto 2000 antara lain leasing dan asuransi.

Leasing terbagi dua yaitu:

1. Astra Credit Company atau disingkat ACC

ACC terdiri dari 5 perusahaan multifinance yang paling besar adalah PT. General Astra Sedaya Finance. ACC menyediakan pembiayaan untuk pembelian kendaraan baru dan bekas. Dibentuk melalui hubungan dengan otomatis jaringan distribusi utama di seluruh Indonesia.

2. Federal International Finance atau disingkat FIF

FIF sebagai perusahaan pembiayaan Kendaraan sepeda motor terdepan, menanggapi kebutuhan tersebut dengan memperkenalkan skema pembiayaan dan mudah terjangkau tapi mampu memberikan keuntungan yang maksimal dan nyaman bagi jutaan pemilik kendaraan sepeda motorr di seluruh negeri.

Asuransi terbagi dua yaitu:

1. Garda Oto

Garda Oto menydiakan dua macam kondisi perlindungan atas kendaraan bermotor atau roda empat.


(21)

2. Commonwealth Life

Dulunya adalah Astra CMG/Astra CMG Life. Perusahaan asuransi jiwa dengan nama Astra Jardine. Astra CMG merupakan joint venture antara Astra Internasional dan bank Commonwealth Australia. Astra CMG juga bekerjasama dengan Citibank, Permata Bank, Bank NISP, Bank Commonwealth, Bank Ekonomi dan Bank Danamon dalam programBancassurance Astra CMG Life.

Adapun jenis-jenis kredit yang ditawarkan oleh PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 kepada Konsumennya berdasarkan uraian tentang jenis-jenis kredit diatas adalah sebagai berikut :

1. Dari segi penerima kredit : PT Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 termasuk dalam private kredit karena hanya memberikan kreditnya kepada swasta dan perorangan saja.

2. Dari segi jangka waktu : PT Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 termasuk dalam kredit jangka pendek dan jangka menengah karena PT Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 memberikan kreditnya untuk jangka waktu maksimum 1 tahun dan juga kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai 3 tahun.

3. Dari segi penggunaan : PT Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 termasuk dalam kredit konsumtif karena PT Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 adalah lembaga keuangan Astra yang membantu masyarakat dalam pembiayaan pembelian barang-barang otomotive (kredit mobil) saja.

4. Dari segi kriteria pemberi-penerima kredit:


(22)

kredit dengan jaminan karena setiap customer menerima kredit dari PT. Astra Internasonal Tbk. AUTO 2000 untuk pembelian otomotive (kredit Mobil) maka Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) yang sedang dikreditnya akan dijadikannya sebagai jaminan.

C. Struktur Organisasi

Organisasi merupakan wadah (wahana) bagi sumber daya manusia dan sumber daya alam dalam upaya mencapai suatu tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Dengan adanya perkembangan dan pertumbuhan menyebabkan tugas dan pekerjaan yang harus diselesaikan oleh atasan yang semakin banyak, sebab masalah yang terjadi dan akan muncul kompleks. Oleh sebab itu, harus dilakukan pembagian tugas dan pekerjaan untuk meringankan beban kerja seorang atasan oleh beberapa orang yang mempunyai kemampuan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan tersebut.

Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda-beda sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilakukan. Bentuk struktur organisasi suatu perusahaan hendaknya dibuat dengan terperinci dan memperhatikan hal-hal yang bersifat penting. Di mana struktur organisasi hendaknya dibuat dengan memberikan gambaran yang jelas dan tepat mengenai pembagian tugas dan tanggung jawab antara atasan dan bawahan yang terdapat dalam bidang-bidang yang berkaitan dengan perusahaan. Semakin banyak jenis kegiatan suatu.

Organisasi yang baik menghendaki adanya batasan-batasan, wewenang dan tanggung jawab agar kegiatan dapat berjalan dengan baik. Dengan melihat struktur organisasi perusahaan kita dapat melihat garis tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya.


(23)

Pada umumnya struktur organisasi dari suatu perusahaan terdiri dari unit-unit kerja yang dilaksanakan secara berkelompok atau secara individual. Dalam menjalankan roda organisasi perusahaan, PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja Medan menjalankan struktur organisasi dan staf.

Di bawah ini struktur organisasi PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja Medan yang diambil langsung dari kantor direksi di Medan. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi yang ada pada PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja Medan adalah sebagai berikut :


(24)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Astra International Tbk Auto 2000 Sisingamangaraja Medan Kepala Cabang Customer Relation Kepala Penjualan Kepala Bengkel Kepala Administrasi Sales Supervisor Instruktur Adm. Bengkel Adm. Part Adm. Gudang Adm. Bahan Adm. Indirect Adm. Unit General affair Kasir Service Advisor Senior Sales Executive Junior Sales Executive Sales Executive Sales

Supervisor Koor.

Forman PDS-M an

Ka. Security

Senior Sales Executive

Foreman THS M ateral

Security

M ekanik M ekanik

Partman

Costomer Sales Sales

Executive Counter

Part

Sales Executive


(25)

D. Uraian Kerja

Organisasi yang baik adalah organisasi yang jelas dan teratur sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya setiap pemangku jabatan memiliki gambaran serta batasan tugas dan tanggung jawab. Pada PT. Astra International Tbk Toyota Sales Operation Cabang Sisingamangaraja Medan di pimpin oleh seorang kepala cabang (Branch Manager). Kepala cabang bertanggung jawab kepada pimpinan di kantor pusat Jakarta. Adapun Uraian pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam struktur organisasi pada PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja Medan adalah sebagai berikut:

1. Kepala Cabang

a. Bertanggung jawab penuh terhadap jalannya operasi perusahaan yang dipimpinnya ke pusat.

b. Melaksanakan rencana kerja perusahaan yang telah ditetapkan.

c. Mengelola, mengatur, dan mengawasi seluruh sumber daya yang ada di perusahaan untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

d. Dalam hal khusus mengepalai Departemen Penjualan dalam perusahaan sesuai dengan struktur organisasi perusahaan.

2. Administration Departemen Head (ADH)

a. Bertindak sebagai ibu rumah tangga perusahaan.

b. Merancang, mengatur, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan administrasi dan keuangan cabang termasuk penjualan tunai dan kredit, penagihan, pembayaran gaji dan pergudangan.


(26)

c. Bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan administrasi perusahaan. d. Melakukan koordinasi dengan Departemen Sales, Suku Cadang dan Servis. e. Memberi/membuat laporan anggaran pengeluaran cabang.

3. Sales Supervisor

a. Bertanggung jawab atas pekerjaan Sales dan Counter Sales. b. Mengkoordinir pekerjaan Sales dan Counter Sales.

c. Menangani masalah-masalah Salesman dalam penjualan produk perusahaan, misal: Trade-In AUTO 2000.

d. Membuat market share per bulan.

4. Credit Coordinator

a. Menangani anggaran-anggaran penerimaan dan pengeluaran perusahaan. b. Menangani sisa hutang customer dari kredit mobil.

c. Mempersiapkan kontrak perjanjian kredit mobil.

d. Membantu ADH dalam hal otorisasi Surat Pemesanan Kendaraan dari pelanggan.

5. Salesman

a. Mencari pelanggan dan menjual produk sesuai dengan target perusahaan. b. Menjual ide dari perusahaan.

c. Memberi informasi spesifikasi pesanan sesuai dengan Surat Pesanan Kredit (SPK) ke PDI.

d. Mengantar mobil pesanan pada customer (untuk customer dalam kota yang tidak dapat datang ke perusahaan).


(27)

6. Counter Sales

Fungsinya sama dengan Salesman hanya posisinya berada di kantor perusahaan yang pelayanannya baik secara langsung kepada customer maupun melalui telepon.

7. Penata Administrasi

a. Menangani seluruh administrasi perusahaan baik dari penjualan maupun bengkel serta parts.

b. Sebagai pusat informasi dalam perusahaan.

c. Memberikan laporan ke pusat menyangkut penjualan, delivery order, laporan stock, pembatalan-pembatalan stock dari customer, dan lain-lain.

8. Pre Delivery Inspection (PDI)

a. Membantu Salesman, Counter Sales menyangkut informasi persediaan mobil.

b. Mengecek pesanan mobil, misalnya type, nomor rangka, nomor mesin, warna, dan lain-lain.

c. Menghantar mobil yang telah siap delivery ke ruangan delivery.

d. Memeriksa kelengkapan mobil menyangkut sarung jok AC, tape recorder, oli, mesin, dan lain-lain.

e. Bertanggung jawab atas penyimpanan dan pengamanan stock mobil.

9. Billing Unit

a. Menangani data stock kendaraan yang masuk (dari pusat dan cabang lain) dan yang keluar (dijual dan ke cabang lain).


(28)

b. Menangani Surat Pesanan Kendaraan (SPK) apakah tersedia stock sesuai SPK.

10. Sales Administration

a. Menangani seluruh administrasi untuk sales dan counter sales, misal: urusan insentif salesman, mengurus kelanjutan STNK, BPKB, dan plat mobil customer dari masing-masing salesman, surat perjalanan dinas Salesman, dan lain-lain.

b. Mengurus permohonan mutasi karyawan. c. Sebagai file data untuk seluruh salesman.

11. PO/GA (Personal Only/General Affair)

Berfungsi membantu pekerjaan-pekerjaan umum dalam perusahaan, seperti menangani klaim lembur dan tunjangan pengobatan karyawan, insentif sales serta MTO, menangani surat keluar dan surat masuk, mengurus mutasi karyawan (PMK) dan lain-lain.

12. Tugas dari Instruktur

Mengembangkan technical skill dari mekanik, foreman, dan service advisor

melalui pelaksanaan training di bengkel sesuai dengan perencanaan dan kebutuhan yang ada untuk meningkatkan mutu pelayanan bengkel.

13. Tugas dari Foreman

Mengkoordinir dan mengoptimalkan jalannya kerja mekanik dalam menangani Perintah Kerja Bengkel (PKB)/ Work Order (WO) dan sesuai dengan standar yang berlaku.


(29)

Melakukan service kendaraan meliputi perawatan dan perbaikan sesuai Perintah Kerja Bengkel (PKB)/ Work Order (WO).

15. Tugas dari Service advisor

Bertanggung jawab melayani kebutuhan pelanggan yang datang dan keluar bengkel dengan mendengarkan, menganalisa, dan menjelaskan tentang kerusakan kendaraan,membuat PKB dan estimasi waktu serta biaya untuk mencapai kepuasan

pelanggan, serta menjaga kerapian data kendaraan pelanggan. 16. Tugas dari valet

meliputi bagian penerimaan dan persiapan penyerahan kendaraan, mulai dari memindahkan kendaraan di stall, menulis lokasi parkir pada gantungan kunci, dan meletakkan kunci di box kunci.

17. Tugas dari Service plus

Memastikan semua kendaraan dibersihkan ekteriornya, memeriksa ruang mesin, membersihkan bagian interior, bagasi, dan membersihkan kendaraan dengan seksama dan komplit.

E. Kinerja Terkini

Berdasarkan data yang ada bahwa rencana kegiatan perusahaan PT. Astra Internasional di tahun ini adalah :

a. Pelaksanaan event-event untuk peningkatan marketing dalam penjualan cash maupun kredit.

Dengan dibuatnya event-event ini agar konsumen lebih banyak mengeetahui tentang produk-produk PT Astra Internasional Tbk AUTO 2000 sehingga mereka berminat untuk membeli secara kredit.


(30)

Ini dilakukan bagi konsumen yang berminat membeli product-product PT. Astra Internasional Tbk AUTO 2000 secara cash. Apabila ingin membeli secara kredit akan berlaku potongan atau discount bunga kredit.

c. Program undian (reword) untuk pemblian mobil baru

Program undian ini berlaku ntuk setiap pembelian mobil baru secara cash maupun credit tetapi cara pengundian ini dibedakan apabila konsumen yang membeli secara krdit yaitu dapat dilihat dari konsumen yang membaar dengan tepat waktu.

d. Konfersi discount dengan fasilitas lain seperti

Ini adalah bentuk discount dengan fasilitas lain seperti free ansurance discount ini berlaku untuk pembelian mobil secara cash dan credit.

Tabel 1.2

Produk – Produk Toyota Produk-Produk Toyota


(31)

Vios Corolla Altis

Camry Etios Yaris Avanza

Rush Kijang Innova

NAV1 Fortuner

Hilux Alphard MARK X Land Cruiser

Dyna

Sumber : PT. Astra International Tbk Auto 2000 Sisingamangaraja Medan (2013)

Tabel 1.3

Daftar Harga Kendaraan Mobil Toyota

Wilayah Medan Per 1 Juni 2013


(32)

TYPE ON THE ROAD NEW VIOS 1500 E MANUAL

NEW VIOS 1500 E AUTOMATIC NEW VIOS 1500 G MANUAL NEW VIOS 1500 G AUTOMATIC

263.550.000 273.050.000 281.950.000 295.750.000 COROLLA ALTIS 1800 E MANUAL

COROLLA ALTIS 1800 G AUTOMATIC COROLLA ALTIS 2000 V AUTOMATIC

393.450.000 416.900.000 448.850.000 ALL NEW CAMRY 2.5 G A/T

ALL NEW CAMRY 2.5 V A/T ALL NEW CAMRY 2.5 L A/T HYBRID

541.600.000 566.950.000 702.150.000 ETIOS 1.2 J M/T

ETIOS 1.2 E M/T ETIOS 1.2 G M/T

145.100.000 160.000.000 172.000.000 YARIS 1500 J MANUAL

YARIS 1500 J AUTOMATIC YARIS 1500 E MANUAL YARIS 1500 E AUTOMATIC YARIS 1500 S AUTOMATIC TRD YARIS 1500 S LIMITED AUTOMATIC YARIS 1500 S LIMITED AUTOMATIC TRD

214.600.000 225.950.000 222.950.000 233.550.000 236.300.000 248.000.000 252.750.000 AVANZA 1.3 E M/T

AVANZA 1.3 E A/T AVANZA 1.3 G M/T AVANZA 1.3 G A/T AVANZA VELOZ 1.5 M/T AVANZA VELOZ 1.5 A/T

166.500.000 177.100.000 183.200.000 194.200.000 190.900.000 205.800.000 NEW AVANZA 1.3 E M/T

NEW AVANZA 1.3 E A/T NEW AVANZA 1.3 G M/T NEW AVANZA 1.3 G A/T NEW AVANZA 1.5 G M/T NEW AVANZA VELOZ 1.5 M/T NEW AVANZA VELOZ 1.5 A/T

169.500.000 180.100.000 186.200.000 197.200.000 193.100.000 198.900.000 208.800.000 RUSH 1500 G VVTI MANUAL

RUSH 1500 G VVTI AUTOMATIC RUSH 1500 S VVTI MANUAL RUSH 1500 S VVTI AUTOMATIC

219.250.000 229.700.000 229.050.000 243.700.000 RUSH 1500 G VVTI MANUAL LTD

RUSH 1500 G VVTI AUTOMATIC LTD RUSH 1500 S VVTI MANUAL LTD RUSH 1500 S VVTI AUTOMATIC LTD RUSH 1500 S VVTI MANUAL DRESS UP RUSH 1500 S VVTI AUTOMATIC DRESS UP

220.750.000 231.200.000 230.550.000 245.200.000 231.800.000 246.450.000 KIJANG INNOVA BISNIS M/T BENSIN

KIJANG INNOVA J M/T BENSIN

KIJANG INNOVA J M/T DRESS UP BENSIN KIJANG INNOVA E M/T BENSIN

KIJANG INNOVA E A/T BENSIN KIJANG INNOVA G M/T BENSIN KIJANG INNOVA G A/T BENSIN KIJANG INNOVA G M/T LUX BENSIN KIJANG INNOVA G A/T LUX BENSIN KIJANG INNOVA V M/T BENSIN KIJANG INNOVA V A/T BENSIN KIJANG INNOVA V M/T LUX BENSIN KIJANG INNOVA V A/T LUX BENSIN KIJANG INNOVA E M/T DIESEL

210.500.000 221.650.000 226.550.000 247.900.000 261.450.000 268.900.000 283.000.000 279.200.000 293.300.000 307.100.000 321.100.000 316.650.000 330.650.000 264.900.000


(33)

KIJANG INNOVA G M/T DIESEL KIJANG INNOVA G A/T DIESEL KIJANG INNOVA V M/T DIESEL KIJANG INNOVA V A/T DIESEL

284.550.000 299.100.000 322.950.000 337.100.000 NAV1 G A/T

NAV1 V A/T NAV1 G A/T LUX NAV1 V A/T LUX

404.400.000 425.100.000 410.900.000 431.600.000 FORTUNER 2.7 G A/T LUX BENSIN

FORTUNER 2.7 G A/T LUX TRD BENSIN FORTUNER 2.7 V A/T BENSIN

FORTUNER 2.5 G M/T DIESEL FORTUNER 2.5 G M/T TRD DIESEL FORTUNER 2.5 G A/T DIESEL FORTUNER 2.5 G A/T TRD DIESEL

480.150.000 505.750.000 533.750.000 424.950.000 449.900.000 437.750.000 462.700.000 HILUX PICK UP CHASIS M/T BENSIN

HILUX PICK UP STD M/T BENSIN HILUX PICK UP STD M/T DIESEL HILUX DOUBLE CABIN E M/T DIESEL HILUX DOUBLE CABIN G M/T DIESEL

162.100.000 169.600.000 178.600.000 344.100.000 364.450.000

HILUX DOUBLE CABIN V A/T DIESEL 383.550.000

HILUX DC G M/T DSL DU AEROKLAS LCP

HILUX DC G M/T DSL DU AEROKLAS ABS DECK COVER ’’

HILUX DC G M/T DSL DU AEROKLAS SPORTY CANOPY

HILUX DC G M/T DSL DU AEROKLAS ABS CANOPY, ABS DOUBLE SHELL

381.550.000 374.850.000 382.150.000 382.150.000 ALPHARD 2400 X AUTOMATIC

ALPHARD 2400 G AUTOMATIC ALPHARD 3500 V AUTOMATIC

745.250.000 896.000.000 1.123.650.000 FT 86 MANUAL INTERIOR COLOR

FT 86 AUTOMATIC INTERIOR COLOR

FT 86 AUTOMATIC AEROPACKAGE INTERIOR COLOR FT 86 AUTOMATIC TRD AEROPACKAGE INTERIOR COLOR

657.600.000 667.600.000 680.600.000 693.600.000

TOYOTA MARK X 2.5 AUTOMATIC 619.500.000

LAND CRUISER C&C WORKMATE M/T DIESEL LAND CRUISER TROOP CARRIER M/T DIESEL LAND CRUISER WAGON M/T DIESEL

LAND CRUISER 200 STANDARD SPEC A/T DIESEL LAND CRUISER 200 FULL SPEC A/T DIESEL

714.550.000 777.850.000 1.045.050.000 1.283.600.000 1.588.600.000 HI ACE STD MANUAL

HI ACE COMMUTER MANUAL

388.900.000 431.900.000 DYNA 4 R CHASIS 110 PS ST POWER STEERING

DYNA 4 R CHASIS 110 PS ST

DYNA 4 R TRUCK CHASIS 110 PS ST LONG WHEEL BASE POWER STEERING DYNA 4 R BUS CHASIS 110 PS ST POWER STEERING

DYNA 4 R BUS CHASIS 110 PS ST LONG WHEEL BASE POWER STEERING DYNA 6 R BUS CHASIS 110 PS FT POWER STEERING

DYNA 6 R CHASIS 110 PS FT POWER STEERING DYNA 6 R CHASIS 110 PS FT

DYNA 6 R CHASIS 110 PS ET POWER STEERING DYNA 6 R CHASIS 110 PS ET

DYNA 6 R CHASIS 110 PS FT POWER STEERING WITH HEAVY DUTY PACKAGE DYNA 6 R CHASIS 110 PS FT POWER STEERING WITH OFF ROAD PACKAGE DYNA 6 R CHASIS 130 PS XT POWER STEERING

DYNA 6 R CHASIS 130 PS XT

DYNA 6 R CHASIS 130 PS XT LONG WHEEL BASE POWER STEERING DYNA 6 R CHASIS 130 PS HT STD GEAR POWER STEERING DYNA 6 R CHASIS 130 PS HT STD GEAR

DYNA 6 R CHASIS 130 PS HT STD GEAR POWER STEERING WITH HEAVY DUTY PACKAGE 245.400.000 239.400.000 253.500.000 245.500.000 253.600.000 259.200.000 271.100.000 264.100.000 278.100.000 272.100.000 280.200.000 286.500.000 291.900.000 285.900.000 301.000.000 296.450.000 290.450.000 298.550.000


(34)

DYNA 6 R CHASIS 130 PS HT STD GEAR POWER STEERING WITH OFF ROAD PACKAGE

DYNA 6 R CHASIS 130 PS HT HIGH GEAR POWER STEERING DYNA 6 R CHASIS 130 PS HT HIGH GEAR

DYNA 6 R CHASIS 130 PS HT HIGH GEAR POWER STEERING WITH HEAVY DUTY PACKAGE

DYNA 6 R CHASIS 130 PS HT HIGH GEAR POWER STEERING WITH OFF ROAD PACKAGE

304.850.000 296.950.000 290.950.000

299.050.000

305.350.000

DYNA 4 R BUS CHASIS 110 PS ST POWER STEERING WITH CONVERSION RNK DYNA 4 R BUS CHASIS 110 PS ST LONG WHEEL BASE POWER STEERING WITH CONVERSION ADIPUTRO

356.350.000

381.050.000

Sumber : Daftar Harga Mobil Toyota PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 Sisingamangaraja (juni tahun 2013)


(35)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Kredit

Kata kredit berasal dari bahasa latin yaitu “credere”, yang berarti percaya

atau to believe atau to trust. Oleh karena itu, dasar pemikiran persetjuan pemberian kredit pada seseorang atau badan usaha adalah kepercayaan. Bila dikaitkan dengan kegiatan usaha, kredit berarti suatu kegiatan memberikan nilai ekonomi (economic value) kepada seseorang atau badan usaha yang berlandaskan kepercayaan saat itu, bahwa nilai ekonomi yang sama akan dikembalikan pada kreditur setelah jangka waktu sesuai dengan kesepakatan yang sudah disetujui antara kreditur dan debitur.

Menurut (Hasibuan, 2001: 87), “Kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian

yang telah disepakati”. Menurut (Rivai dan Veithzal, 2006: 4), “ kredit adalah

penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu pihak (kreditur/atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain(nasabah atau pengutang/borrower) dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak“. Berdasarkan pengertian-pengertian kredit diatas, dapat diketahui bahwa kredit mempunyai beberapa unsur, yaitu:

a. Adanya dua pihak, yaitu pemberi kredit (kreditur) dan penerima kredit (debitur). Hubungan pemberi kredit dan penerima kredit merupakan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan.

b. Adanya kerjasama pemberi kredit kepada penerima kredit, yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar


(36)

diterima kembali di masa tertentu pada masa yang akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh kreditur, dimana sebelumnya sudah melakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun dari ekstern. Penelitian dan penyelidikan ini meliputi kondisi masa lalu dan sekarang nasabah.

c. Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak kreditur dengan pihak lainnya yang berjanji akan membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing- masing.

d. Adanya penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi kredit kepada penerima kredit.

e. Adanya unsur waktu. Setiap kredit yang diberikan memilki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

f. Adanya unsur resiko (degree of risk), baik di pihak pemberi kredit maupun di pihak penerima kredit. Suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit, semakin besar resiko gagal bayar atau ketidakmampuan membayar. Resiko di pihak nasabah adalah kecurangan pihak kreditor, antara lain keinginan dari pihak pemberi kredit untuk mencaplok perusahaan yang diberi kredit atau tanah yang dijaminkan.

g. Adanya unsur bunga sebagai kompensasi kepada pemberi kredit. B. Syarat – syarat pemberian Kredit


(37)

Dalam setiap pemberian kredit tentu ada syarat –syarat tertentu yang di terapkan oleh kreditur kepada debitur. Syarat ini tentu berbeda – beda, karena tidak semua keditur mengajukan syarat yang sama kepada debiturnya. Demikian pula halnya dengan PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 Medan.

Adapun syarat –syarat yang harus diperhatikan oleh debitur unutk memperoleh bantuan kredit dari PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 ialah :

1. Character

Yaitu keadaan watak / sifat baik dalam pribadi maupun dalam lingkungan usaha, supaya untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari si pemohon kredit.

2. Capacity

Yaitu kemampuan untuk mengetahui atau mengukur sejauh mana si pemohon kredit mampu melunasi hutangnya secara tepat waktu.Si pemohon kredit mampu mengembalikan kredit yang dipinjamnya sesuai dengan syarat – syarat, yang telah ditentukan.

Penulis merasakan bahwa PT. Astra Internasional belum begitu memperhatikan kedua syarat ini.

3. Capital

Yaitu dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh sipemohon kredit, menyangkut jumlah kekayaan yang tersedia sebagai jaminan terhadap kredit yang dipinjam. Syarat ini merupakan salah satu syarat yang terpenting yang ditetapkan


(38)

oleh PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 karena menyangkut tentang jaminan kredit dan masa depan dari PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000.

4. Colleteral

Yaitu barang-barang yang diserahkan si pemohon kredit sebagai jaminan terhadap kredit yang diterima nya: barang sebagai tanggungan bahwa kredit yang diberikan PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 akan dikembalikan oleh nasabah, apabila kredit tidak bisa di kembalikan maka barang tersebut dapat diambil PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 sebagai jaminan dan dapat diuangkan oleh pihak PT. Astra Internasional Auto 2000.

5. Condition of Economic

Yaitu menyangkut tentang kondisi ekonomi seccara umum utnuk dapat mencairkan kredit. Hal ini dihubungkan lagi dengan keadaan yang tidak pasti, yang dapat dilihat dari beberapa faktor, antar lain :

a. Konjungtur ekonomi secara umum b. Keadaan perusahaan

c. Ketentuan-ketentuan pemerintah

Selain dari faktor ekonomis ada lagi faktor non ekonomis yang bisa mempengaruhi syarat – syarat tersebut misalnya gejolak sosial.


(39)

Maasalah – masalah yang sering dihadapi oleh PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 dalam memberikan kredit antara lain :

1. Nasabah awam tentang kredit

Nasabah tidak mengetahui mengenai perkreditan, bagaimana prosedur permohonan kredit, syarat ytang diperlukan, bagaimana jaminiann nya, sehingga pihak PT. Astra internasional Tbk Auto 2000 harus menerangkan secara mendetail kepada calon debitur, dimana banyak pemohon yang sulit menerima penjelasan dari pihak PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000.

2. Manajemen perusahaan yang tertutup

Nasabah sukar memberikan data / keterangan yang jelas mengenai keberadaan perusahaannya, baik dalam kegiatan sehari – hari maupun data keuangannya, sehingga sulit bagi pihak PT. Atra Internasional Tbk Auto 2000 mengadakan penilaian dan analisa terhadap permohonan kreditnya.

3. Penunggakan pembayaran atau kredit macet

Yang mempengaruhi terjadinya kredit macet antara lain :

a. Perusahaan bangkrut, Terjadi karena kesulitan keuangan yang dialami debitur b. Nasabah beritikad tidak baik

Ada sebagian nasabah yang mungkin jumlah tidak banyak yang sengaja dengan segala daya upaya mendapatkan kredit, tetapi setelahkredit diterima diguanakan untuk kepentingan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Nasabah sejak awal tidak berminat untuk megembalikan kredit walau dengan


(40)

resiko apapun. Biasanya sebelum jatuh tempo, nasabah sudah melarikan diri untuk menghindari tanggung jawab.

Adapun cara – cara yang diterapkan oleh pihak PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 dalam menanggulangi masalah – masalah yang timbul dalam pemberian kredit adalah sebagi berikut :

1. Pihak PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 meneliti dan mengevaluasi apakah nasabah berhak mendapatkan kredit sesuai dengan ketentuan 5C, yaitu: Character, Capacity, Capital, Colleteral, Condition of Economy.

2. Pihak PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 mengadakan negosiasi dengan pihak nasabah yang meneriam kredit.

a. Negosiasi I diadakan untuk jangka waktu 1 bulan pertama. b. Negosiasi II diadakan untuk jangka waktu 1 bulan kedua.

3. Bila negosiasi sudah dilakukan, akan tetapi pihak nasabah penerima kredit belum juga dapat melunasi kreditnya, maka pihak PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 dapat segera mengadakan evaluasi melalui pengadilan.

Demikian juga dengan penanggulangan masalah – masalah lainnya, pihak manajemen PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 menetapkan suatu kebijaksanaan yang harus dipenuhi oleh setiap nasabah yang hendak memperoleh kredit.

D. Bentuk – bentuk pengawasan kredit

Pengawasan Kredit dibagi dalam dua kelompok yaitu :


(41)

Pengawasan Akuntansi meliputi organisasi, semua cara dan prosedur yang terutama menyangkut serta berhubungan langsung dengan pengamanan harta milik dan dapat dipercayainya catatan keuagan perusahaan. Pada umumnya pengawasan akuntansi meliputi sistem pemberian wewenang dan sistem persetujuan, pemisahan tugas penyimpangan dan tugas pencatatan kekayaan pengawasan fisik atas kekayaan dan pengawasan intern.

2. Pengawasan Administrasi

Pengawasan administrasi meliputi rencana organisasi catatan, semua cara dan prosedur yang terutama menyangkut efisiensi usaha serta ketaatan terhadap kebijaksanaan pimpinan perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang berhubungan terhadap otoritas transaksi dan pada umumnya tidak langsung berhubungan dengan catatan keuangan. Yang termasuk kedalam pengawasan ini antara lain analisa statistik, time and motion study, laporan – laporan kegiatan, program latihan kepegawaian dan pengawasan mutu.

Berkaitan dengan definisi atau rumusan yang telah diuraikan diatas maka untuk mendapat pengertian lebih lanjut mengenai suatu sistem pengawasan kredit yang baik dalam suatu perusahaan/organisasi harus meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Rencana Organisasi

Dalam suatu rencana organisasi harus daiadakan pemisahan tugas dan wewenang antara tugas pelaksana (execution), penyimpanan (custodian), dan pencatatan (recording). Seorang tidak dibenarkan merangkap dua atau tiga tugas dari ketiga tugas tersebut, karena apabila ada perangkapan tuagas maka orang yang


(42)

merangkap tugas tersebut akan mempunyai kesempatan mengadakan manipulasi. Pemisahan tugas tidak hanya menghindarkan manipulasi. Akan tetapi sekaligus merupakan alat saling mencek pekerjaan para petugas.

2. Metode – metode dan prosedur – prosedur pengamanan harta kekayaan perusahaan.

Salah satu alat internal control adalah adanya suatu sistem otoritas, dalam sistem ini tiap pengeluaran harus didasari oleh pengesahan (otoritas) pengeluaran tersebut oleh seseorang yang berwenang. Maksud dari sistem otoritas ini agar setiap pengeluaran benar – benar berdasarkan pengeluaran yang bersangkut paut dengan aktivitas perusahaan.

3. Personalia

Organisasi yang memenuhi syarat ditambah dengan metode – metode maupun prosedur yang baik dalam memperkuat innternal control belumlah menjamin tercapainya tujuan tersebut. Hal ini mungkin terjadi apabila pelaksanaan dari tugas yang ditetapkan dengan cara memenuhi syarat tidak ahli dalam tugasnya dan tidak jujur

4. Praktek-praktek yang sehat

Praktek atau kebiasaan yang sehat dalam suatu perusahaan misalnya berupa kebijaksanaan mengeluarkan Buku Pedoman Kerja atau Buku Pedoman Akuntan yang memberikan petunjuk bagi para pegawai bagaimana mereka seharusnya melaksanakan tugas masing-masing. Selain itu dapat puladilakukan dengan cara melarang seorang petugas melaksanakan suatu transaksi kredit dari awal sampai


(43)

akhir.

Suatu sistem pengawasan kredit yang baik diharapkan dapat memperkecil permasalahan yang ada dalam perusahaan. Pengawasan ini dapat bersifat preventif Yaitu dengan berusaha untuk mencegah terjadinya hal yang merugikan perusahaan. Pengawasan dapat pula bersifat represif yaitu memiliki tindakan koreksi apabila terjadi hal-hal yang tidak menguntungkan. Hal ini tergantung pada oknum yang menjalankan operasi perusahaan tersebut, yang dimaksud disini ialah kejujuran atau loyalitas karyawan dalam mengadakan pengawasan kredit pada perusahaan dan juga harus mempunyai rasa memiliki seperti perusahaan sendiri, sehingga karyawan dapat bekerjasama didalam meningkatkan kemajuan perusahaan.

E. Kegiatan – kegiatan Promosi penjualan kredit

Kegiatan - kegiatan promosi penjualan kredit yang dilakukan perusahaan agar mencapai penjualan efektif.

1. Promosi Penjualan Kredit (Sales Promotion)

Promosi Penjualan Kredit terdiri dari kumpulan kiat insentif yang berbeda- beda, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian yang lebih cepat atau lebih dari suatu produk atau jasa tertentu kepada konsumen atau perdagangan. Melalui kegiatan Promosi Penjualan Kredit perusahaan berusaha menarik dan membujuk serta dapat juga mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan produk tersebut. Dengan kata lain, berhasil atau tidaknya perusahaan memasarkan produknya secara tidak langsung tergantung dari Promosi Penjualan Kredit yang digunakan.

Promosi Penjualan Kredit ditujukan kepada pembeli meliputi pemberian kupon, harga khusus. Masing - masing insentif ini dirancang untuk menghasilkan


(44)

tindakan tertentu dari pembeli seperti pembelian, kunjungan ke toko atau pertanyaan mengenai produk atau jasa. Jadi, dapat dikatakan bahwa Promosi Penjualan Kredit mempunyai tujuan inti yaitu konsumen yang tidak mengerti menjadi mengerti, yang sudah mengerti menjadi pemakai dan yang sudah memakai menjadi kosumen potensial.

PT. Astra International melakukan kegaiatan Promosi Penjualan Kreditnya dengan melakukan pameran – pameran produknya dengan memakai sistem direct sales (penjualan langsung) seperti melakukan kegiatatan pameran (exhibition) produk di tempat - tempat umum seperti Mall atau Plaza, melakukan showroom even yaitu Promosi Penjualan Kredit yang dilakukan di perusahaanya sendiri, sehingga konsumen dapat langsung melihat promosi yang ada di showroom tersebut. Kegiatan ini dilakukan secara rutin sekali dalam setahun. Anggaran dengan rincian dipergunakan untuk penyewaan tempat promosi, upah SPG, pembuatan brosur yang akan disebar sebagai bentuk pengenalan produk kepada konsumen yang berada pada lokasi promosi dan biaya lainnya. Pameran – pameran produk (mobil Toyota) ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan kepada konsumen produk baru dari Toyota yang mengandalkan kenyamanan, keindahan desain dan kualitas dalam mengemudi.

2. Iklan (Advertising)

Periklanan menurut Sigit Santosa adalah suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan, barang atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat non personal. Istilah periklanan berbeda dengan iklan. Iklan menurut program kegiatan untuk mempersiapkan berita tersebut dan menyebarluaskannya kepada pasar. Periklanan dilakukan lewat media bayaran dengan sponsor yang


(45)

jelas.

Kegiatan periklanan yang dilakukan suatu perusahaan tergantung pada beberapa faktor, antara lain adalah, jenis produk, sifat pasarnya, keadaan atau situasi persaingan dan lain - lain. Dengan adanya berbagai faktor tersebut, dan setiap perusahaan mempunyai perbedaan, maka kegiatan periklanan yang dilakukan juga berbeda untuk setiap perusahaan. Kegiatan periklanan yang dilakukan yang dilakukan PT Astra International sebagai bentuk mempromosikan produknya yaitu melalui media cetak, seperti majalah - majalah otomotif, tabloid olahraga dan pemasangan iklan pada papan Billboard yang menggambarkan produk mobil Toyota . Selain itu, PT Astra International Auto 2000 Sisingamangaraja Medan juga memasang iklan produknya melalui media elektronik, seperti iklan - iklan komersial pada televisi, contohnya TV Swasta seperti RCTI, SCTV, GLOBAL TV dan stasiun - stasiun TV lainnya, dan juga Radio serta Internet. Kemudian percetakan brosur atau selebaran yang didalamnya menerangkan mengenai suatu produk mobil Toyota, percetakan kalender dengan membuat logo PT Astra International Auto 2000 Sisingamangaraja Medan dan gambar tampilan mobil - mobil Toyota. Dan juga tidak ketinggalan papan nama perusahaan dengan cara membuat papan reklame dengan mencantumkan nama perusahaan dan merk mobil Toyota yang secara tidak langsung akan mempromosikannya kepada konsumen.

Untuk mencapai sasaran pemasaran pada tingkat yang diinginkan tentu diperlukan berbagai usaha yang terarah. Perusahaan harus mempersiapkan strategi dan kebijakan khusus untuk mengatasi berbagai kesulitan dan persoalan yang mungkin dihadapi baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun yang bersumber dari luar perusahaan.


(46)

Sehubungan dengan strategi pemasaran, PT. Astra International Auto 2000 Sisingamangaraja Medan menggunakan tahap dalam memilih strategi yang tepat untuk menghadapi saingan- saingannya demi untuk kelangsungan hidup perusahaan tersebut di masa yang akan datang, yaitu :

1) Mengidentifikasikan keinginan konsumen yang dituju

Dalam hal ini perusahaan melakukan riset atau mensurvei keinginan akan kebutuhan konsumen terhadap nilai dari produk mobil Toyota tertentu.

2) Memasarkan produk yang sesuai dengan keinginan pasar

Perusahaan dapat menentukan keinginan pasar apakah sesuai atau tidak produk mobil Toyota yang akan dijual, dan akan memasarkanya jika sesuai dengan kondisi pasar. Jika suatu daerah lebih dominan akan produk truk Dyna maka perusahaan Toyota akan menyediakan lebih banyak produk mobil tersebut di daerah itu dan menyediakan produk mobil lainnya secara terbatas.

Beberapa strategi harga yang ditetapkan oleh PT. Astra International terhadap produk yang dipasarkannya yaitu:

a. Strategi harga yang berbeda untuk beberapa daerah atau segmen pasar, dikarenakan beberapa faktor seperti dalam pendistribusiannya, daya beli di daerah pemasaran tertentu.

b. Strategi syarat pembayaran, ini merupakan salah satu strategi harga, sebab pembayaran termasuk dalam pertimbangan tingkat pengorbanan yang harus diperhitungkan para konsumen atau pembeli. Konsumen atau pembeli akan mempertimbangkan salah satu faktor yang dianggap penting yaitu penjual mana yang dapat memberikan syarat pembayaran yang lebih mudah dan lunak.


(47)

dilakukan oleh perusahaan guna meningkatkan penjualan dan hasil penerimaan penjualan serta share pasar perusahaan.

Dalam melakukan penjualan produk-produk mobil Toyota, PT. Astra International Medan dapat dilakukan secara tunai atau secara kredit. Dalam hal penjualan secara kredit dapat dilakukan pihak yang berhutang melalui leasing ataupun melalui pembayaran kredit bank. Jangka waktu kredit maksimal 4 tahun. Berikut ini harga dari produk PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000

F. Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur atau tahapan kredit adalah langkah yang harus dilalui oleh suatu permohonan kredit mulai dari permohonan yang diajukan sampai kredit itu direalisasikan hingga kredit lunas. Secara umum ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam prosedur pemberian kredit.

Tahapan – tahapan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tahapan permohonan

Yaitu tahapan dimana pemberi kredit menerima permohonan kredit yang diajukan oleh calon nasabah beserta dengan projeck proposalnya (bila ada) 2. Tahapan penilaian analisis

Yaitu tahapan dimana pihak pemberi kredit melakukan analisa terhadap permohonan kredit yang diajukan oleh calon nasabah

3. Tahapan pemutusan

Yaitu tahapan dimana pihak pemberi kredit memberikan keputusan terhadap hasil analisa permohonan kredit, apakah disetujui atau ditolak.


(48)

4. Tahapan pengikatan jaminan

Yaitu tahap dimana dilakukan pengikatan jaminan yang serahkan oleh calon nasabah kepada pihak pemberi kredit.

5. Tahap realisasi

Yaitu tahap dimana pemberi kredit memberikan prestasi kepada debitur berupa pinjaman.

6. Tahap pengawasan dan pembinaan nasabah

Yaitu tahap dimana pihak pemberi kredit harus secara lebih aktif melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap nasabah,agar kredit yang diberikan itu tidak salah gunakan .

7. Tahap penyelamatan atau penyelesaian kredit

Yaitu tahap dimana pemberi kredit melakukan penyelematan penyelesaian atas kredit yang diterima nasabahnya.

Dalam proses prosedur pemberian kredit PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 telah melakasanakan tahapan tahapan tersebut guna untuk meminimalisir tingkat resiko kredit macet atau ketidak mampuan debitur membayar tagihan kredit nya.

Prinsip pemberian kredit pada PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja Medan adalah dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, dimana melalui beberapa tahapan sebelum memperoleh kredit. Pihak Auto 2000 juga memperhatikan prinip 5C yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition.


(49)

Gambar 1.2 : Skema Prosedur Penyaluran Kredit Pada PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja Medan

Penerapan prosedur Pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 sudah Efektif karena telah memperhatikan prinip 5C

Permohonan Kredit

Account Officer

Call Memo

Document Review

Document dan Informasi

Proses

Proposal Kredit

Proses Persetujuan Kredit Oleh Komite Kredit

Memo Persetujuan Kredit

Surat Penawaran

Credit Agreement


(50)

yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition dalam proses pemberian kredit nya.

G. Prosedur Pengawasan Kredit

Pengawasan adalah fungsi manajemen yang ditujukan supaya keputusan yang telah dibuat dalam bentuk neraca benar-benar dijalankan sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditentukan. Menurut sofyan safri (2000:10) menyatakan

“Pengawasan adalah segala usaha dan kegiatan, dan menilai kenyataan yang

sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan apakah sesuai dengan

semestinya”.

Pengawasan dapat dilakukan sebelum atau sesudah suatu kegiatan yang dilaksanakan, atau sedang dilaksanakan. Pengawasan mengisyaratkan umpan maju

(feed forward) yaitu bahwa tujuan, rencana, kebijakan dan standar yang telah ditetapkan dan dikomunikasikan kepada para pimpinan yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan.

Menurut (Tjoekam, 1999: 220) mengatakan bahwa, ”pengawasan kredit

adalah usaha untuk mengetahi dan menyusun strategi perbaikan secara dini indiksi-indikasi penyimpangan (deviation) dari kesepakatan Perusahaan dan debitur dalam proses kegiatan perkreditan, yang kemudian mungkin menjadi penyebab kredit bermasalah dan mendatangkan kerugian bagi perusahaan dan debitur”. Pengawasan kredit merupakan upaya untuk menjaga dan mengamankan kredit dan merupakan suatu sistem dalam pengelolaan kredit yang dapat berfungsi sebagai penutup kelemahan dalam proses perkreditan.


(51)

dan pengamanan harta perusahaan dalam bentuk kredit. Upaya penjagaan dan pengamanan bersifat prefentif, sedangkan upaya pengamanan bersifat represif untuk mencegah kemungkinan kerugian yang lebih besar. Bentuk pengawasan kredit pada PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja juga mencakup kedua pengawasan tersebut.

Dalam hal ini Pengawasan yang dilakukan oleh PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 Medan salah satunya adalah dengan memisahkan tugas antara bagian yang menerima permohonan kredit dengan bagian yang melakukan administrasi terhadap kredit dan bagian yang membukukan kredit. Setelah dilakukannya penilaian kolektibilitas kredit, maka pihak Perusahaan akan menentukan tindakan untuk menyelesaikan kredit bermasalah. Tindakan penyelesaian yang dilakukan oleh PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 Medan dimulai dengan cara damai, yaitu dengan melakukan reschedulling, dan restrukturisasi.

Adapun pengawasan kredit pada PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 Cabang Sisingamangraja Medan secara garis besar ada didalam kegiatan pemberian kredit itu sendiri yaitu :

a. Pengawasan yang dilakukan pada saat permohonan mulai diajukan oleh calon pembeli sampai kredit tersebut direalisasikan.

b. Pengawasan terhadap kelengkapan dan pengarsipan berkas – berkas administrasi sehubungan dengan perjanjian kredit.

c. Pengawasan terhadap pencatatan dan pembukuan kredit. Pengawasan terhadap pelaksanaan pembukuan ini dikoordinir oleh kepala Administrasi untuk menjamin bahwa semua kegiatan pencatatan transaksi kredit dilaksanakan dengan benar.


(52)

Di PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 cabang Sisingamangaraja pengawasan kredit sudah dilaksanakan dengan baik. Pengawasan yang dilakukan meliputi pengawasan secara administratif dan pengawasan akuntansi. Hal ini dapat kita lihat dengan adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab fungsional yang jelas dan tegas antar bagian yang terlibat dalam prosedur pemberian kredit.

Internal kontrol / Internal auditor sebagai petugas yang melakukan kegiatan pengawasan terhadap kegiatan pemberian dan pelunasan kredit dan aktivitas lainnya yang ada dalam perusahaan sehingga hal ini semua akan menciptakan suatu pengawasan intern yang bersifat melekat dan akan terjadi saling koreksi antara bagian yang terlibat dalam kegiatan perkreditan yang mencerminkan pengawasan intern yang baik.

Proses pengawasan kredit pada PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 cabang Sisingamangaraja juga tetap dilaksanakan baik terhadap pegawai perusahaan yang terlibat dari kegiatan perkreditan sejak permohonan diajukan sampai dengan direalisasi dan dilunasinya hutang oleh pembeli. Dari penjelasan tersebut diketahui bahwa pengawasan kredit atau piutang sudah cukup baik dan dijalankan secara ketat.


(53)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan pembahasan bab demi bab dalam tugas akhir ini baik yang dilakukan secara teoritis maupun secara praktek. Maka berdasarkan data yang penulis peroleh baik melalui membaca buku maupun penelitian langsung yang penulis lakukan pada PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yang perlu dikemukakan agar dapat lebih dimengerti akan maksud dan tujuan dari penulisan tugas akhir yang berjudul "Analisa Sistem Pemberian Kredit dan Pengawasan Kredit Pada PT. Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 cabang Sisingamangaraja" ini sehingga dapat kita lihat bersama bagaimana hubungan antara teori dan praktek yang dilakukan pada perusahaan. Pada kesempatan ini penulis akan sampaikan beberapa kesimpulan yang merupakan intisari dari penulisan tugas akhir ini, yaitu :

1. PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 adalah perusahaan yang bergerak dengan sistem pemberian dan pengawasan kredit.

2. PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 memberikan penjualan kredit secara efektif kepada konsumen.

3. PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 merupakan peranan perusahaan untuk menunjang efektivitas penjualan kredit.

4. Prosedur pemberian dan pengawasan kredit serta pedoman operasi yang telah ditetapkan dan dilaksanakan dengan baik serta didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan sarana dan prasarana yang cukup memadai.


(54)

5. Struktur organisasi sudah menggambarkan adanya pemisahan tugas atau fungsi dan tanggung jawab yang jelas dan tegas anatr bagian – bagian yang terlibat dalam prosedur pemberian dan pengawasan dan ditunjang oleh sistem pengendalian intern yang baik. Setiap bagian telah mempunyai fungsi atau tugas yang dinyatakan atau telah disekripsikan dalam uraian tugas.

6. Peranan uang muka atau jaminan kredit sangat diperhatikan sebagai suatu syarat dalam pemberian kredit. Jaminan harus mempunyai nilai yang cukup untuk menutupi resiko, sehingga piutang atau kredit tetap aman.

7. Pengawasan akuntansi dan administrasi dalam kaitannya dengan prosedur pemberian kredit cukup baik. Hal ini bisa dilihat dari struktur organisasi, prosedur, pencatatan dan penagihan serta penyimpanan dokumen pendukung dilakukan dengan baik.

B. Saran

1. PT.Astra Internasional Tbk Auto 2000 semestinya lebih memperhatikan ekonomi konsumen terlebih dahulu sebelum melakukan pemberian dan pengawasan kredit.

2. Pemberian secara kredit yang dilakukan oleh PT.Astra Internasional Tbk Auto 2000 seharusnya menawarkan kredit dengan kualitas harga yang lebih terjangkau agar tidak terjadi kredit macet.

3. PT.Astra Internasional Tbk Auto 2000 sebaiknya menjelaskan secara langsung kepada konsumen tentang kendala-kendala dan risiko sebelum melakukan pembelian secara kredit.


(55)

DAFTAR PUSTAKA

Astra, 2013. Kinerja Terkini Astra 2013.Diakses tanggal 23 Juli 2013. ( http: // www.blogspot.com/Profil.Sekilas Astra.Php )

Kasmir, 2007. BankDan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi ke enam, PT. Praja Grafindo Persada, Jakarta

Veithzal Rivai. 2006. Credit Manajemen Handbook, PT.PrajaGrafindoPersada, Jakarta

Hasibuan, Melayu SP, 2001. Dasar dasar Perbankan, Bumi Aksara, Jakarta Harahap, Sofyan Safri. 2000. Sistem Pengawasan Manajemen,Cetakan Pertama,

PT. Pustaka Quantum, Jakarta.


(1)

yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition dalam proses pemberian kredit nya.

G. Prosedur Pengawasan Kredit

Pengawasan adalah fungsi manajemen yang ditujukan supaya keputusan yang telah dibuat dalam bentuk neraca benar-benar dijalankan sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditentukan. Menurut sofyan safri (2000:10) menyatakan “Pengawasan adalah segala usaha dan kegiatan, dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan apakah sesuai dengan semestinya”.

Pengawasan dapat dilakukan sebelum atau sesudah suatu kegiatan yang dilaksanakan, atau sedang dilaksanakan. Pengawasan mengisyaratkan umpan maju (feed forward) yaitu bahwa tujuan, rencana, kebijakan dan standar yang telah ditetapkan dan dikomunikasikan kepada para pimpinan yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan.

Menurut (Tjoekam, 1999: 220) mengatakan bahwa, ”pengawasan kredit adalah usaha untuk mengetahi dan menyusun strategi perbaikan secara dini indiksi-indikasi penyimpangan (deviation) dari kesepakatan Perusahaan dan debitur dalam proses kegiatan perkreditan, yang kemudian mungkin menjadi penyebab kredit bermasalah dan mendatangkan kerugian bagi perusahaan dan debitur”. Pengawasan kredit merupakan upaya untuk menjaga dan mengamankan kredit dan merupakan suatu sistem dalam pengelolaan kredit yang dapat berfungsi sebagai penutup kelemahan dalam proses perkreditan.


(2)

dan pengamanan harta perusahaan dalam bentuk kredit. Upaya penjagaan dan pengamanan bersifat prefentif, sedangkan upaya pengamanan bersifat represif untuk mencegah kemungkinan kerugian yang lebih besar. Bentuk pengawasan kredit pada PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja juga mencakup kedua pengawasan tersebut.

Dalam hal ini Pengawasan yang dilakukan oleh PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 Medan salah satunya adalah dengan memisahkan tugas antara bagian yang menerima permohonan kredit dengan bagian yang melakukan administrasi terhadap kredit dan bagian yang membukukan kredit. Setelah dilakukannya penilaian kolektibilitas kredit, maka pihak Perusahaan akan menentukan tindakan untuk menyelesaikan kredit bermasalah. Tindakan penyelesaian yang dilakukan oleh PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 Medan dimulai dengan cara damai, yaitu dengan melakukan reschedulling, dan restrukturisasi.

Adapun pengawasan kredit pada PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 Cabang Sisingamangraja Medan secara garis besar ada didalam kegiatan pemberian kredit itu sendiri yaitu :

a. Pengawasan yang dilakukan pada saat permohonan mulai diajukan oleh calon pembeli sampai kredit tersebut direalisasikan.

b. Pengawasan terhadap kelengkapan dan pengarsipan berkas – berkas administrasi sehubungan dengan perjanjian kredit.

c. Pengawasan terhadap pencatatan dan pembukuan kredit. Pengawasan terhadap pelaksanaan pembukuan ini dikoordinir oleh kepala Administrasi untuk menjamin bahwa semua kegiatan pencatatan transaksi kredit dilaksanakan dengan benar.


(3)

Di PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 cabang Sisingamangaraja pengawasan kredit sudah dilaksanakan dengan baik. Pengawasan yang dilakukan meliputi pengawasan secara administratif dan pengawasan akuntansi. Hal ini dapat kita lihat dengan adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab fungsional yang jelas dan tegas antar bagian yang terlibat dalam prosedur pemberian kredit.

Internal kontrol / Internal auditor sebagai petugas yang melakukan kegiatan pengawasan terhadap kegiatan pemberian dan pelunasan kredit dan aktivitas lainnya yang ada dalam perusahaan sehingga hal ini semua akan menciptakan suatu pengawasan intern yang bersifat melekat dan akan terjadi saling koreksi antara bagian yang terlibat dalam kegiatan perkreditan yang mencerminkan pengawasan intern yang baik.

Proses pengawasan kredit pada PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 cabang Sisingamangaraja juga tetap dilaksanakan baik terhadap pegawai perusahaan yang terlibat dari kegiatan perkreditan sejak permohonan diajukan sampai dengan direalisasi dan dilunasinya hutang oleh pembeli. Dari penjelasan tersebut diketahui bahwa pengawasan kredit atau piutang sudah cukup baik dan dijalankan secara ketat.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan pembahasan bab demi bab dalam tugas akhir ini baik yang dilakukan secara teoritis maupun secara praktek. Maka berdasarkan data yang penulis peroleh baik melalui membaca buku maupun penelitian langsung yang penulis lakukan pada PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yang perlu dikemukakan agar dapat lebih dimengerti akan maksud dan tujuan dari penulisan tugas akhir yang berjudul "Analisa Sistem Pemberian Kredit dan Pengawasan Kredit Pada PT. Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 cabang Sisingamangaraja" ini sehingga dapat kita lihat bersama bagaimana hubungan antara teori dan praktek yang dilakukan pada perusahaan. Pada kesempatan ini penulis akan sampaikan beberapa kesimpulan yang merupakan intisari dari penulisan tugas akhir ini, yaitu :

1. PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 adalah perusahaan yang bergerak dengan sistem pemberian dan pengawasan kredit.

2. PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 memberikan penjualan kredit secara efektif kepada konsumen.

3. PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 merupakan peranan perusahaan untuk menunjang efektivitas penjualan kredit.

4. Prosedur pemberian dan pengawasan kredit serta pedoman operasi yang telah ditetapkan dan dilaksanakan dengan baik serta didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan sarana dan prasarana yang cukup memadai.


(5)

5. Struktur organisasi sudah menggambarkan adanya pemisahan tugas atau fungsi dan tanggung jawab yang jelas dan tegas anatr bagian – bagian yang terlibat dalam prosedur pemberian dan pengawasan dan ditunjang oleh sistem pengendalian intern yang baik. Setiap bagian telah mempunyai fungsi atau tugas yang dinyatakan atau telah disekripsikan dalam uraian tugas.

6. Peranan uang muka atau jaminan kredit sangat diperhatikan sebagai suatu syarat dalam pemberian kredit. Jaminan harus mempunyai nilai yang cukup untuk menutupi resiko, sehingga piutang atau kredit tetap aman.

7. Pengawasan akuntansi dan administrasi dalam kaitannya dengan prosedur pemberian kredit cukup baik. Hal ini bisa dilihat dari struktur organisasi, prosedur, pencatatan dan penagihan serta penyimpanan dokumen pendukung dilakukan dengan baik.

B. Saran

1. PT.Astra Internasional Tbk Auto 2000 semestinya lebih memperhatikan ekonomi konsumen terlebih dahulu sebelum melakukan pemberian dan pengawasan kredit.

2. Pemberian secara kredit yang dilakukan oleh PT.Astra Internasional Tbk Auto 2000 seharusnya menawarkan kredit dengan kualitas harga yang lebih terjangkau agar tidak terjadi kredit macet.

3. PT.Astra Internasional Tbk Auto 2000 sebaiknya menjelaskan secara langsung kepada konsumen tentang kendala-kendala dan risiko sebelum melakukan pembelian secara kredit.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Astra, 2013. Kinerja Terkini Astra 2013.Diakses tanggal 23 Juli 2013. ( http: // www.blogspot.com/Profil.Sekilas Astra.Php )

Kasmir, 2007. BankDan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi ke enam, PT. Praja Grafindo Persada, Jakarta

Veithzal Rivai. 2006. Credit Manajemen Handbook, PT.PrajaGrafindoPersada, Jakarta

Hasibuan, Melayu SP, 2001. Dasar dasar Perbankan, Bumi Aksara, Jakarta Harahap, Sofyan Safri. 2000. Sistem Pengawasan Manajemen,Cetakan Pertama,

PT. Pustaka Quantum, Jakarta.