Alat dan Bahan METODOLOGI PENELITIAN

3. Meletakkan benda uji pada anvil dengan posisi takikan membelakangi arah 
 ayunan palu Charpy. 4. Menaikkan palu Charpy pada kedudukan 156ºsudut α dengan menggunakan handle pengatur kemudian dikunci. 5. Putar jarum penunjuk sampai berimpit pada kedudukan 156º. 6. Lepaskan kunci sehingga palu Charpy berayun membentur benda uji. 7. Memperhatikan dengan mencatat sudut β dan nilai tenaga patah. Hardness Test Adapun langkah-langkah dalam pengujian kekerasan antara lain : 1. Memasang indentor piramida intan. Penekanan piramida intan 136º dipasang pada tempat indentor mesin uji, kencangkan secukupnya agar penekan intan tidak jatuh. 2. Memberi garis warna pada daerah logam las, HAZ dan logam induk yang akan diuji. 3. Meletakkan benda uji di atas landasan. 4. Menentukan beban utama sebesar 1kgf. 5. Menentukan titik yang akan diuji. 6. Menekan tombol indentor.

3.2 Alat dan Bahan

1. Helm Helm ini digunakan ketika pengelasan agar menghindari kontak langsung sinar atau cahaya hasil las dan menghindari percikan api mengenai wajah. Gambar 3.1 Masker Las 38 Universitas Sumatera Utara 2. Masker Masker ini dipakai untuk menghindari gas yang menyengat dan mungkin be- racun dari hasil pengelasan, diwajibkan jika pengelasan dilakukan di ruangan dengan ventilasi yang kurang baik. Gambar 3.2 Masker Las 3. Sarung Tangan Sarung tangan las khusus dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang pemegang elektroda dan menghindari percikan api dari las. Gambar 3.3 Sarung Tangan 39 Universitas Sumatera Utara 4. Tang Penjepit Tang ini dipakai untuk menjepit dan memindahkan benda kerja yang telah di las yang masih panas. Gambar 3.4 Tang Penjepit 5. Baju atau Apron Las Apron las yang dipakai bisa terbuat dari kulit atau bahan tebal lain yang tidak mudah terbakar, apron dipakai untuk melindungi tubuh dari percikan api hasil pengelasan. Gambar 3.5 Apron Las 40 Universitas Sumatera Utara 6. Sepatu Las Sepatu las yang tebal digunakan untuk melindungi kaki dari percikan bunga api, dan juga bisa melindungi dari spesimen yang panas karena las yang mungkin ter- jatuh dan mengenai kaki. Gambar 3.6 Sepatu Las 7. Kabel Las Kabel las biasanya terbuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus dan- gan karet isolasi. Kabel las ada tiga macam yaitu : a. Kabel elektroda Kabel elektroda adalah kabel yang menghubungkan pesawat las dengan elektroda. b. Kabel massa Kabel massa menghubungkan pesawat las dengan benda kerja. c. Kabel tenaga
 Kabel tenaga adalah kabel yang menghubungkan sumber tenaga atau jaringan listrik dengan pesawat las. Kabel ini biasanya terdapat pada pesawat las AC atau AC - DC. Gambar 3.7 Kabel Las 41 Universitas Sumatera Utara 8. Penjepit atau Pemegang Elektroda Pemegang elektroda terdiri dari mulut penjepit dan pegangan yang di- bungkus oleh bahan penyekat. Pada waktu berhenti atau setelah selesai mengelas, bagian pegangan yang tidak berhubungan dengan kabel digantungkan pada gan- tungan dari bahan fiber atau kayu. Gambar 3.8 Penjepit Elektroda 9. Palu Las Palu Ias digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las pada jalur Ias dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las. Gambar 3.9 Palu Las 42 Universitas Sumatera Utara 10. Sikat Kawat Sikat kawat ini digunakan untuk membersihkan benda kerja yang akan dilas dan membersihkan terak las yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las. Gambar 3.10 Sikat Kawat 11. Klem Massa Klem massa adalah suatu alat untuk menghubungkan kabel massa ke ben- da kerja. Biasanya klem massa dibuat dari bahan dengan penghantar listrik yang baik seperti tembaga agar arus listrik dapat mengalir dengan baik, klem massa ini dilengkapi dengan pegas yang kuat. Yang dapat menjepit benda kerja dengan baik . Gambar 3.11 Klem Massa 43 Universitas Sumatera Utara 12. Mesin Uji Impact Charpy Mesin uji impak ini dipakai untuk menguji kekuatan dari suatu spesimen terhadap beban impak yang tiba-tiba. Gambar 3.12 Mesin Uji Impak Charpy Spesifikasi mesin : a. Merk : Torsee Charpy Impact b. Type : CI-30 c. CAP : 30kg-m d. MFG No : EK9246 e. Tanggal : Oktober 1992 f. Made in Japan 13. Mesin Uji Tensile Uji Tarik Mesin uji tarik tensile digunakan untuk mengukur seberapa kuat daya tahan suatu spesimen terhadap gaya tarik. 44 Scale Beban Pendulum Pengunci Beban Tuas pengangkat beban Dudukan spesimen Tuas pelepas beban Universitas Sumatera Utara Gambar 3.13 Mesin Uji Tarik Tensile TARNO GROCKI Spesifikasi Mesin : a. Nama Alat : Universal Testing Machine b. Merk : Tarno Grocki-Prufsysteme Hottinger Balwin Messtechink HBM Grossaneiger GA 03V483 c. UPH : 50 kN d. Kom. Nr : 280514-5-17314440 Emmmerich am hein Material prufmaschine N 14. Mesin Uji Hardness Mesin uji hardness ini digunakan untuk mengukur kekuatan tekan ter- hadap spesimen dengan beban yang besar. 45 Rahang Penjepit Spesimen Scale Layar Penunjuk Besar Daya Tarik Lampu Indikator Switcher Power Controller Universitas Sumatera Utara Gambar 3.14 Mesin Uji Kekerasan Brinell Spesifikasi mesin : a. Nama : Brinell Hardness Tester b. Type : BH-3CF c. CAP : 3000 kg d. MFG. No : 2169 e. Tanggal : Oktober 1992 f. Tokyo Testing Machine MFG.CO.LTD 15. Mikroskop Penguji Mikrostruktur Permukaan spesimen yang telah diberi uji etsa kimia memakai campuran zat kimia HCl, H 2 O dan juga FeCl 3 lalu dilihat permukaan spesimen memakai mikroskop ini. 46 Tempat spesimen Tuas penekan Scale Indentor Beban Load Pengatur ketinggian meja spesimen Universitas Sumatera Utara Gambar 3.15 Mikroskop untuk pengujian mikrostruktur 16. Mesin Las SMAW Gambar 3.16 Mesin Las SMAW
 47 Lensa Okuler Lensa Objektif Kabel USB Penghubung ke Komputer Skrup pengatur fokus Meja speimen Pengatur gerak meja spesimen Kabel Kutub Positif Switcher ONOFF Pengatur Besar Arus Las Kabel Kutub Negatif Universitas Sumatera Utara

3.3 Penentuan Variabel Bebas, Terikat dan Kendali