Klasifikasi Cara-cara Pengelasan dan Pemotongan

2.1.2 Definisi Pengelasan

Definisi welding atau pengelasan menurut Deutsche Industrie Norman DIN adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan cair. Dengan kata lain, las adalah sambungan setem- pat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Mengelas menurut Alip 1989 adalah suatu aktifitas menyambung dua bagian benda atau lebih dengan cara memanaskan atau menekan atau gabungan dari keduanya sedemikian rupa sehingga menyatu seperti benda utuh. Penyambungan bisa den- gan atau tanpa bahan tambah filler metal yang sama atau berbeda titik cair maupun strukturnya. Pengelasan juga dapat diartikan sebagai proses penyambungan dua buah logam sampai titik rekristalisasi logam, dengan atau tanpa menggunakan bahan tambah dan menggunakan energi panas sebagai pencair bahan yang dilas. Penge- lasan juga dapat diartikan sebagai ikatan tetap dari benda atau logam yang di- panaskan. Mengelas bukan hanya memanaskan dua bagian benda sampai mencair dan membiarkan membeku kembali, tetapi membuat lasan yang utuh dengan cara memberikan bahan tambah atau elektroda pada waktu dipanaskan sehingga mem- punyai kekuatan seperti yang dikehendaki. Kekuatan sambungan las dipengaruhi beberapa faktor antara lain: 1. Prosedur pengelasan, bahan 2. Elektroda 3. Jenis kampuh yang digunakan

2.2 Klasifikasi Cara-cara Pengelasan dan Pemotongan

Sampai pada waktu ini banyak sekali cara-cara pengklasifikasian yang di- gunakan dalam bidang las, ini disebabkan karena belum adanya kesepakatan dalam hal tersebut. Secara konvesional cara-cara pengklasifikasiaan tersebut pada waktu ini dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu klasifikasi berdasarkan cara ker- ja dan klasifikasi berdasarkan energi yang digunakan. Klasifikasi pertama mem- bagi las dalam kelompok las cair, las tekan, las patri dan lain-lainnya, sedangkan klasifikasi yang kedua membedakan adanya kelompok-kelompok seperti las listrik, las kimia, las mekanik dan seterusnya. Bila diadakan klasifikasi yang lebih 9 Universitas Sumatera Utara terperinci lagi, maka kedua klasifikasi tersebut di atas akan terbaur dan akan ter- bentuk kelompok-kelompok yang banyak sekali. Di antara kedua cara klasifikasi tersebut, kelihatannya klasifikasi berdasarkan cara kerja lebih banyak digunakan, berdasarkan klasifikasi ini penge- lasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : 1. Pengelasan cair adalah cara pengelasan di mana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau semburan api gas yang ter- bakar. Pengelasan cair dapat dibagi lagi menjadi: a. Las Busur Plasma b. Las Sinar Elektron c. Las Termit d. Las Busur elektroda terumpan dan elektroda tak terumpan e. Las Listrik Gas f. Las Listrik Terak g. Las Listrik Gas Gambar 2.2 Pengelasan cair sumber : www.google.com 2. Pengelasan tekan adalah cara pengelasan di mana sambungan dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu. Pengelasan tekan dapat dibagi lagi menja- di: a. Las Tekan Gas b. Las Tempa c. Las Resistansi Listrik 10 Universitas Sumatera Utara d. Las Ledakan e. Las Induksi f. Las Ultrasonik 3. Pematrian adalah cara pengelasan di mana sambungan diikat dan disatukan dengan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Pematrian dapat di bagi lagi menjadi: a. Pembrasingan b. Penyolderan Perincian lebih lanjut mengenai klasifikasi pengelasan ini dapat dilihat pada bagan di bawah: Gambar 2.3 Klasifikasi cara pengelasan Wiryosumarto, 2000 11 Universitas Sumatera Utara

2.3 Las SMAW Shielded Metal Arc Welding