Analisis Regresi Logistik Metode Analisis Data .1 Analisis Statistik Deskritif

probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan alternative, L ditransformasikan menjadi -2 LogL. Output SPSS memberikan dua nilai -2 LogL yaitu satu untuk model yang hanya memasukkan konstanta saja dan satu model dengan konstanta serta tambahan bebas. Adanya pengurangan nilai antara -2LogL awal dengan nilai -2LogL pada langkah berikutnya menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data Ghozali 2006. Log Likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian “Sum of Square Error” pada model regresi, sehingga penurunan model Log Likelihood menunjukkan model regresi yang semakin baik.

3.5.5 Koefisien Determinasi Nagelkerke R Square

Nagelkerke R Square merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen mampu menjelaskan dan mempengaruhi variabel dependen. Nilai Nagelkerke R Square bervariasi antara 1satu dan 0 nol. Semakin mendekati nilai 1 maka model dianggap semakin goodness of fit semenatara semakin mendekati 0 maka model semakin tidak goodness of fit Ghozali 2006.

3.5.6 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas berfungsi untuk menguji adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Ada tidaknya multikolinearitas dapat diketahui dari matriks korelasi. Menurut Ghozali 2011 jika korelasi antar variabel independennya masih dibawah 95 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinearitas yang serius.

3.6 Pengujian Hipotesis

Pengujian dengan model regresi logistik digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian : a. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 atau taraf signifikasi 5 α = 0,05. b. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi p- value. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. H diterima dan Ha ditolak yaitu apabila ρ value 0.05 atau bila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini tidak layak fit untuk digunakan dalam penelitian. 2. H ditolak dan Ha diterima yaitu bapabila ρ value 0.05 atau bila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini layak fit untuk digunakan dalam penelitian.

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Debt default yang diproksikan dengan debt to equity ratio secara statistik tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Hal ini menunjukkan bahwa rasio hutang terhadap ekuitas tidak mempengaruhi auditor dalam memberikan opini audit going concern. Kualitas audit yang diproksikan dengan KAP big four secara statistik tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum setiap KAP memiliki kualitas, independensi dan objektifitas dalam memberikan opini berdasarkan bukti temuan audit untuk memberikan opini audit going concern. Financial distress yang diproksikan dengan Zscore Altman secara statistik berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan kondisi keuangan perusahaan akan mempengaruhi diberikannya opini audit going concern. Prior opinion sebagai variabel kontrol yang diproksikan dengan opini audit tahun sebelumnya secara statistik berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern. Hal ini menunjukkan bahwa opini audit tahun sebelumnya menjadi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 86 82

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 103 81

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Conern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 34 96

Pengaruh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 43 85

Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 74 78

Pengaruh Auditor Switching, Financial Distress, dan Debt Default Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 79 80

Pengaruh model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan dan debt default terhadap penerimaan opini audit going concern: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2008 - 2012

0 17 102

Pengaruh Auditor Switching, Financial Distress, dan Debt Default Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Auditor Switching, Financial Distress, dan Debt Default Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3