Proyeksi Produksi Metode Analisis Data

bebasnya adalah waktu T = 1, 2,...,14. Koefisien dari variabel bebas waktu adalah laju pertumbuhan populasi ayam ras petelur. Model estimasi untuk proyeksi populasi ayam ras petelur terdapat pada Persamaan 3.3. = + � + � 2 3.3 Keterangan : : intercept : penduga koefisien regresi x n : populasi ayam peterlur tahun n juta ekor T : waktu T = 1,2,...,14 u 2 : faktor kesalahan stokhastik Persamaan 3.3 digunakan untuk menentukan besarnya populasi ayam ras petelur periode 2014 hingga 2028. Nilai ini digunakan untuk menentukan nilai proyeksi produksi telur ayam ras. Selanjutnya, proyeksi produksi menggunakan model empiris yang dipilih. Proyeksi produksi telur ayam ras menggunakan data populasi ayam ras petelur periode 2014 hingga 2028 sebagai variabel bebas. Hasil proyeksi produksi yang didapat merupakan nilai rata-rata proyeksi produksi periode 2014 hingga 2028. Oleh sebab itu, ditentukan pula nilai batas bawah dan batas atas proyeksi produksi dengan menggunakan perhitungan pendugaan interval untuk rata-rata. Batas atas merupakan nilai maksimum dari proyeksi produksi. Sebaliknya, batas bawah menunjukkan nilai minimum dari proyeksi produksi. Perhitungan nilai batas atas dipengaruhi oleh nilai t-hitung dan standard error hasil. Kedua komponen ini merupakan hasil regesi pada model estimasi. Hasil perkalian antara keduanya disebut dengan margin error. Nilai batas atas merupakan hasil penjumlahan antara nilai rata-rata proyeksi produksi dengan margin error. Sebaliknya, nilai batas bawah merupakan hasil pengurangan antara nilai rata-rata proyeksi produksi dengan margin error. Rumus perhitungan pendugaan interval rata-rata adalah sebagai berikut Supranto, 2001. y i -t ∝2 s n y i +t ∝2 s n 3.4 Selanjutnya, Persamaan 3.4 yang digunakan untuk proyeksi produksi telur ayam ras terdapat pada persamaan 3.5. Batas atas dan batas bawah = y i ± t hitung × standard error 3.5 Keterangan : y i : proyeksi produksi tahun i

2. Proyeksi Konsumsi

Konsumsi telur ayam di Provinsi Lampung baik saat ini maupun di masa yang akan datang secara umum dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pendapatan, harga barang itu sendiri, harga barang pengganti substitusi, harga barang pelengkap komplementer, penduduk, selera dan distribusi pendapatan. Namun demikian, untuk memproyeksikan konsumsi telur ayam variabel bebas yang dibutuhkan hanya terdiri dari pendapatan per kapita dan jumlah penduduk. Hal ini karena data untuk harga barang itu sendiri, harga barang pengganti substitusi, harga barang pelengkap komplementer, dan selera tidak tersedia dalam skala provinsi dan untuk periode 2000-2013. Selain itu terdapat pula faktor yang tidak dapat diukur seperti faktor selera. Oleh sebab itu, variabel bebas yang dapat dimasukkan dalam model proyeksi konsumsi adalah variabel pendapatan per kapita dan jumlah penduduk. Selanjutnya, untuk memudahkan proyeksi konsumsi maka bentuk persamaan yang digunakan terdapat pada persamaan 3.6 dan 3.7. C=d+e 1 I+e 2 N+u 3 3.6 ln C =f+m 1 ln I +m 2 ln N+u 3 3.7 Keterangan : Ln : Logaritma natural , : intercept 1 , 2 , 1 , 2 : penduga koefisien regresi C : konsumsi telur ayam ribu ton I : pendapatan per kapita rupiahkapitatahun N : jumlah penduduk juta jiwatahun u 3 : faktor kesalahan stokhastik Namun demikian, sebelum melakukan regresi persamaan konsumsi, data yang diperlukan adalah data time-series pendapatan per kapita. Variabel pendapatan per kapita untuk proyeksi konsumsi dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut. I n = PDRB n N n 3.8 Keterangan : n : tahun n I n : pendapatan per kapita N n : jumlah penduduk Selanjutnya, untuk melakukan proyeksi pendapatan menggunakan analisis time-series. Model time-series yang digunakan adalah trend linear. Dalam hal ini, variabel terikatnya adalah pendapatan per kapita, sedangkan variabel bebasnya adalah waktu T = 1, 2,...,14. Pada model ini, koefisien dari variabel bebas waktu adalah laju pertumbuhan pendapatan. Persamaan matematis proyeksi pendapatan terdapat pada Persamaan 3.9. I n =j+kT+u 4 3.9 Keterangan : : intercept : penduga keofisien regresi I n : pendapatan per kapita tahun n juta rupiahkapitatahun T : waktu T = 1,2,...,14 u 4 : faktor kesalahan stokhastik Proyeksi konsumsi telur ayam ras menggunakan data pendapatan per kapita dan jumlah penduduk periode 2014 sampai 2028 sebagai variabel bebas. Selanjutnya, proyeksi konsumsi dilakukan dengan menggunakan model empiris yang dipilih. Hasil proyeksi konsumsi yang didapat merupakan nilai rata-rata proyeksi konsumsi periode 2014 hingga 2028. Oleh sebab itu, ditentukan pula nilai batas bawah dan batas atas proyeksi konsumsi dengan menggunakan rumus pendugaan interval rata-rata . Batas atas merupakan nilai maksimum dari proyeksi produksi. Sebaliknya, batas bawah menunjukkan nilai minimum dari proyeksi produksi. Perhitungan nilai batas atas dipengaruhi oleh nilai t-hitung dan standard error hasil. Kedua komponen ini merupakan hasil regesi pada model estimasi. Hasil perkalian antara keduanya disebut dengan margin error. Nilai batas atas merupakan hasil penjumlahan antara nilai rata-rata proyeksi produksi dengan margin error. Sebaliknya, nilai batas bawah