Kerangka Pemikiran Komisi Pembimbing

4 meningkatkan populasi dan aktivitas mikroorganisme, makin banyak bahan organik semakin banyak populasi jasad mikro termasuk bakteri Lubis, 2008. Bahan organik mentah misalnya: kotoran sapi segar dapat didekomposisi oleh mikroba perombak menghasilkan senyawa-senyawa organik, kompos, dan melepaskan N-organik menjadi NH 4 + -N. Perombakan bahan organik akan memacu perkembangan dan pertumbuhan mikroba perombak dan mikroba lain seperti mikroba penambat nitrogen dan mikroba pelarut fosfat Nugroho, dkk 2011. Inokulasi bakteri penambat N dalam bahan organik mentah, selain diharapkan meningkatkan total populasi bakteri, juga diharapkan meningkatkan fiksasi N. Demikian halnya inokulasi bakteri pelarut fosfat dalam bahan organik mentah juga akan semakin meningkatkan populasi total bakteri dan mempercepat proses dekomposisi bahan organik, sehingga akan dapat membantu mempercepat pelarutan P-organik dan P dari batuan fosfat. Menurut Hsieh dan Haieh 1990 dalam Harisson 1992, P yang berasal dari penambahan bahan organik dapat mencapai 15-18 dari P-total. Penelitian Noor 2008 menunjukkan bahwa pemberian fosfat alam yang dicampurkan dengan pupuk kandang yang diinokulasi dengan bakteri pelarut P dapat meningkatkan P tersedia sampai 48 dibandingkan dengan kontrol.

E. Hipotesis

1. Total populasi bakteri pada perlakuan yang diberi inokulasi mikroba penambat N lebih tinggi dibandingkan tanpa yang diberi inokulasi. 5 2. Total populasi bakteri pada perlakuan yang diberi inokulasi mikroba pelarut P lebih tinggi dibandingkan tanpa yang diberi inokulasi. 3. Total populasi bakteri pada perlakuan yang diberi kombinasi inokulasi mikroba penambat N dan pelarut P lebih tinggi dibandingkan tanpa yang diberi inokulasi. 4. Total populasi bakteri pada perlakuan yang diberi kombinasi inokulasi mikroba penambat N dan pelarut P lebih tinggi dibandingkan yang diberi inokulasi mikroba penambat N saja. 5. Total populasi bakteri pada perlakuan yang diberi kombinasi inokulasi mikroba penambat N dan pelarut P lebih tinggi dibandingkan yang diberi inokulasi mikroba pelarut P saja. 6. Total populasi bakteri pada perlakuan yang diberi inokulasi mikroba penambat N lebih tinggi dibandingkan yang diberi inokulasi mikroba pelarut P.

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian fosfat alam dan bahan organik terhadap sifat kimia tanah,pertumbuhan dan produksi padi(Oryza sativa L.) pada tanah sulfat masam potensial.

1 48 75

Pemberian Beberapa Jenis Rock Phosphate, Mikroorganisme Pelarut Fosfat dan Bahan Organik Terhadap P-Tersedia dan Pertumbuhan Tanaman Kedelai ( Glycine max L. Merr ) Pada Ultisol Gebang

1 26 54

Efisiensi dan Perubahan P Total Pemupukan Batuan Fosfat Alam pada tanah Masam yang Diperlakukan Dengan Kombinasi Asam Humik, Zeolit dan Mikroba Pelarut Fosfat.

0 2 3

PENGARUH ASIDULASI BATUAN FOSFAT DENGAN LIMBAH CAIR INDUSTRI NANAS DAN PELARUT ASAM TERHADAP FOSFAT-LARUT

1 13 2

PENGARUH PEMBERIAN INOKULAN MIKROBA PENAMBAT NITROGEN (N -F IX E R ) DAN PELARUT FOSFAT (P-S OLUB ILIZE R ) PADA CAMPURAN KOTORAN SAPI SEGAR DAN BATUAN 2 FOSFAT ALAM TERHADAP TOTAL POPULASI DAN KEANEKARAGAMAN FUNGI

0 9 38

PENGARUH LAMA PENGOMPOSAN CAMPURAN KOTORAN SAPI SEGAR DAN BATUAN FOSFAT TERHADAP N-ANORGANIK DAN P-LARUT DALAM KOMPOS

3 27 39

Pengaruh Fosfat Alam dan Kombinasi Bakteri Pelarut Fosfat dengan Pupuk Kandang terhadap P Tersedia dan Pertumbuhan Kedelai pada Ultisol

0 20 8

Tanggap morfofisiologi bibit kakao yang diberi fosfat alam Ayamaru Papua, asam humat, inokulasi FMA, bakteri pelarut fosfat

1 20 208

EFEKTIVITAS KULTUR CAMPURAN BAKTERI PENAMBAT N- BEBAS DAN PELARUT FOSFAT PADA TOMAT

0 0 8

Uji Multilokasi Pengaruh Bakteri Penambat Nitrogen, Bakteri Pelarut Fosfat, dan Mikoriza Asal Desa Condro, Kecamatan Pasirian, Lumajang terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

0 0 44