Indikator Kualitas Pelayanan E-filing .1 Pengertian E-filing

2. attitude sikap; 3. perceived ease of use kemudahan penggunaan persepsi; 4. perceived usefulness kegunaan persepsi; dan 5. compliance kepatuhan”. 2.1.3 Kualitas Pelayanan 2.1.3.1 Kualitas Pengertian kualitas menurut Lena Ellitan dan Lina Anatan 2007:44 menyatakan bahwa: “Kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi harapan pelanggan”.

2.1.3.2 Pelayanan

Ratminto dan Atik Winarsih 2005:2 menyatakan bahwa: ”Definisi pelayanan menurut Gronroos adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mat a yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediak an oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksud untuk memecahkan permasalahan konsumenpelanggan”. Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-45PJ2007 menyatakan bahwa: “Pelayanan adalah sentra dan indikator utama untuk membangun citra DJP, sehingga kualitas pelayanan harus terus menerus ditingkatkan dalam rangka mewujudk an harapan dan membangun kepercayaan Wajib Pajak terhadap DJP”.

2.1.3.3 Kualitas Pelayanan

Definisi Kualitas Pelayanan Y ang ditulis Lewis dan B aums yang dikutip oleh Lena Ellitan dan Lina Anatan 2007:47 menyatakan bahwa: “Kualitas pelayanan merupakan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat pelayanan yang diberikan mampu menyesuaikan dengan ekspektasi pelanggan, jadi kualitas pelayanan diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pel anggan serta ketetapan penyampaian pelayanan tersebut membagi harapan pelanggan”.

2.1.3.4 Indikator Kualitas Pelayanan

Menurut Doll and Torkzadeh 1988 dalam Noershidah Mohamed et al., 2009 ada 5 dimensi di dalam pengukuran tingkat kualitas pelayanan, yaitu: “1. Content isi dimensi ini mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi suatu sistem. Isi sistem biasanya berupa fungsi dan model yang dapat digunakan oleh pengguna sistem dan juga informasi yang dihasilkan oleh system. 2. Accuracy ketepatan menguk ur kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data ketika sistem menerima input juga mengolahnya menjadi informasi. Keakuratan sistem diukur dengan melihat seberapa sering sistem menghasilkan output yang salah ketika mengolah input dari pengguna, selain itu dapat dilihat pula seberapa sering terjadi error atau kesalahan dalam proses pengolahan data. 3. Format dimensi ini mengukur kepuasan pengguna dari sisi tampilan dan estetika antarmuka sistem, format laporan atau informasi yang dihasilkan oleh sistem apakah antar muka sistem itu menarik dan apakah tampilan sistem memudahk an pengguna ketika menggunakan sistem sehingga secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap tingkat efektifitas dari pengguna. 4. Ease of use kemudahan pengguna, mengukur kepuasan pegguna dari sisi kemudahan pengguna atau user friendly dalam menggunakan sistem, seperti pros es memasukan data, mengolah data, dan mencari informasi yang dibutuhkan. 5. Timeliness ket epatan waktu, mengukur kepuasan pengguna dari sisi ketepatan waktu sistem dalam menyajikan atau menyediakan dat a dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Sistem yang tepat waktu dapat dikategorikan real -time, berarti setiap permintaan atau input yang dilak ukan oleh pengguna akan langsung di proses dan output akan ditampilkan secara cepat tanpa harus menunggu lama”. 2.2 Kerangka Pemikiran Perkembangan era globalisasi sekarang ini ditandai oleh berbagai macam perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, sebagai contoh yang sangat terlihat dan kontras yaitu perkembangan di bidang teknologi yang dari tahun ke tahun juga mengalami perkembangan pesat Risal C.Y. Laihad, 2013: 45. Lebih lanjut menurut Risal C.Y. Laihad 2013:45 mengantisipasi perkembangan informasi dan teknologi tersebut, DJP berusaha untuk memenuhi aspirasi Wajib Paj ak WP dengan mempermudah tata cara pelaporan Surat Pemberitahuan SPT baik itu SP T Masa maupun SP T Tahunan. Menurut Dewi 2009, pembaharuan dalam sistem perpajakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perpajakan tersebut tidak lain adalah sebagai bagian dari reformasi perpajakan tax reform, khusus nya administrasi perpajakan. Berbagai terobosan yang terkait dengan aplikasi Teknologi Informatika dalam kegiatan perpajakan pun terus dilakukan guna memudahkan, meningkatkan sert a mengoptimalisasikan pelayanan kepada Wajib Pajak Novarina, 2005. Menurut Nurul Citra N 2012:16 mengatakan bahwa pembaharuan dalam sistem perpajakan ini ditandai dengan penerapan teknologi informasi terkini dalam pelayanan perpajakan, peningkatan pelayanan perpajakan ini terlihat dengan dikembangkannya administrasi perpajakan modern dan teknologi informasi di berbagai aspek kegiatan, perubahan mendasar yang berkaitan dengan modernisasi pajak terjadi di awal tahun 2005 yaitu dilaksanakannya jenis pelayanan kepada Wajib Pajak yang baru dalam rangka peny ampaian surat pemberitahuan dan penyampaian perpanjangan surat pemberitahuan tahunan menggunakan elektronik e-filing. Penggunaan e-filling ini dilakukan bertujuan agar Wajib P ajak memperoleh kemudahan dalam memenuhi kewajibannya, sehinggga pemenuhan kewajiban perpajakan dapat lebih mudah dilaksanakan dan tujuan untuk menciptakan administrasi perpajakan yang lebih tertib dan transparan dapat dicapai Gowinda, 2010. Hal ini akan dapat membant u memangkas biaya dan waktu yang dibutuhkan oleh Wajib P ajak untuk mempersiapkan, memproses dan melaporkan SPT ke Kantor Pajak secara benar dan tepat waktu Dewi, 2009. Pelaku pelayanan umum di Indonesia adalah aparatur negara sebagai abdi negara dan abdi masyarakat yang didalamny a terdapat kelompok yang dominan baik dalam hal peran layanannya maupun dalam hal jumlah layanan yang diberikan oleh pemerintah untuk memenuhi kepentingan umum Has Moenir, 2006. Pelayanan publik yang berkualitas adalah salah satu pilar untuk mewujudkan berubahnya penyelenggaraan Pemerintah yang berpijak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, pemerintah sebenarnya menyadari bahwa masyarak at sudah menyerahkan mandat dan wewenang kepada Pemerintah untuk memberikan ketentuan pelayanan publik Monang Sitorus, 2007. Masih menurut Monang Sitorus 2007 bahwa para pejabat publik mempunyai tanggungjawab moral dalam mengat ur dan memimpin kehidupan berbangsa dan bernegara terhadap publik yang telah memberikan kepercayaan terhadap mereka. 2.2.1 Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Pelayanan Menurut Iim Ibrahim Nur 2010:23 menyatakan bahwa: “Berbagai terobosan terkait dengan aplikasi teknologi informasi dalam sistem perpajakan terus dilakuk an dalam rangka int ensifikasi perpajak an. Tujuannya adalah guna kemudahan, peningkatan dan optimalisasi pelayanan kepada Wajib Pajak, sehingga akan diperoleh peningkatan pendapatan negara dari sektor perpajakan”.

2.2.2 Pengaruh Penerapan E-filing Terhadap Kualitas Pelayanan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Kereta Api ( Studi pada PT.Kereta Api Kota Medan )

1 41 77

Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Kereta Api Pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

0 24 94

Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak dan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi (Survei pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Bandung Cibeunying)

2 14 30

Pengaruh Teknologi Infromasi dan Kepuasan Wajib Pajak Oramg Pribadi Terhadap Penggunaan E filing Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Majalaya)

7 63 38

Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Pengguna E filing (Survei pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Universitas Komputer Indonesia)

4 86 47

Pengaruh Pengetahuan Perpajakan Dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei Pada Wajib Pajak Orang pribadi Di KPP Pratama Majalaya)

0 4 1

Pengaruh Kualitas Sistem Terhadap Kualitas Informasi dan Implikasinya Pada Kepuasan Wajib Pajak Pengguna E Filing (Survei pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Universitas Komputer Indonesia)

0 4 1

Pengaruh Perilaku Wajib pajak dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E Filing (Survei pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Soreang)

0 5 1

Pengaruh Penerapan Sistem E-Filing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

2 3 22

Pengaruh Perilaku Wajib Pajak terhadap Penggunaan E-Filing (Survei terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bojonagara Bandung).

0 0 16