Hubungan Kebutuhan Modal Kerja Terhadap Volume Penjualan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 112 terendah PT. Prima Alloy Steel mencapai -Rp36.216 juta. Kerugian PT. Prima Alloy Steel ini diakibatkan oleh adanya pengeluaran dalam jumlah yang besar yang digunakan untuk biaya penjualan dan administrasi senilai Rp. 24. 809 juta. Peningkatan laba bersih pada tahun 2009 ini diakibatkan adanya penurunan kebutuhan modal kerja yang digunakan dalam kegiatan operasional.

5. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan laba bersih menjadi Rp 79.127 juta.

Laba bersih tertinggi mencapai Rp 176.082 juta dan terendah mencapai Rp306 juta. Penurunan laba bersih perusahaan masih diakibatkan oleh kurangnya daya beli ekspor dan akhirnya juga sangat mempengaruhi kinerja perusahaan secara menyeluruh karena pangsa pasar berorientasi ekspor.

4.2.2 Analisis Kuantitatif Hasil Uji Hipotesis

4.2.2.1 Hubungan Kebutuhan Modal Kerja Terhadap Volume Penjualan

Dalam struktur analisis jalur yang diteliti variabel kebutuhan modal kerja dan volume penjualan sebagai variabel sebab eksogus variabel dan variabel perolehan laba bersih sebagai variabel akibat endogus variabel. Untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel kebutuhan modal kerja dan volume penjualan terhadap perolehan laba bersih sebelumnya dihitung koefisien pengaruh dengan analisis jalur path analysis. Langkah awal dalam proses perhitungan koefisien jalur adalah menghitung korelasi antar variabel yang digunakan, baik antar eksogen maupun antar variabel Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 113 eksogen dan endogennya. Koefisien korelasi menunjukan kekuatan hubungan yang terjadi antar variabel yang diteliti. Dari data X 1 kebutuhan modal kerja, X 2 volume penjualan, Y laba bersih selanjutnya diperoleh nilai korelasi antar variabel dengan korelasi Pearson Product Momment. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 17, didapat koefisien korelasi variabel X 1 Kebutuhan modal kerja, X 2 Volume penjualan dan Y Laba Bersih sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Koefisien Korelasi Antar Variabel Correlations x1 x2 y x1 Pearson Correlation 1 .617 .246 Sig. 2-tailed .000 .126 N 40 40 40 x2 Pearson Correlation .617 1 .684 Sig. 2-tailed .000 .000 N 40 40 40 y Pearson Correlation .246 .684 1 Sig. 2-tailed .126 .000 N 40 40 40 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Dari hasil perhitungan korelasi tersebut, diketahui sebagai berikut:  Koefisien korelasi variabel X 1 kebutuhan modal kerja dengan variabel X 2 volume penjualan sebesar 0,617 atau sebesar 61,7 , Kekuatan hubungan antar 2 variabel termasuk kedalam kriteria positif dengan korelasi yang cukup kuat karena berada diantara 0,61-0,80. Dengan arah positif berarti bahwa hubungan antar kebutuhan modal kerja dan volume penjualan berbanding Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 114 lurus, jadi semakin besar kebutuhan modal kerja diprediksi akan semakin mempertinggi volume penjualan.  Koefisien variabel X 1 Kebutuhan Modal Kerja dengan variabel Y Laba Bersih sebesar 0,246. Kekuatan hubungan antar 2 variabel termasuk kedalam kriteria korelasi lemah. Berarti kebutuhan modal kerja memiliki hubungan yang tidak begitu kuat atau lebih dengan peruabahan laba bersih perusahaan indusrti otomotif dan komponennya yang terdaftar di BEI.  Koefisien variabel X 2 Volume Penjualan dengan variabel Y Laba Bersih sebesar 0,684. Jika diinterpretasikan nilai korelasi arahnya positif ini berarti apabila volume penjualan semakin tinggi maka laba bersih yang diperoleh juga akan semakin tinggi. Kekuatan hubungan antar 2 variabel termasuk kedalam kriteria korelasi cukup kuat.

4.2.2.2 Pengaruh Kebutuhan Modal Kerja dan Volume Penjualan Terhadap Laba Bersih

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

18 122 114

Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Aktiva Operasi terhadap Rentabilitas pada Industri Otomotif dan Komponennya yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

3 44 90

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI

10 166 80

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 3 24

Laba Bersih Sebagai Implikasi dari Perkembangan Biaya Operasional dan Volume Penjualan (Pada Perusahaan Semen Terdaftar di BEI 2006-2015)

0 14 31

Pengaruh Modal Kerja dan Volume Penjualan Terhadap Laba Bersih (Studi Kasus pada Perusahaan Industri Logam yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012)

1 5 1

Pengaruh Modal Kerja dan Volume Penjualan Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

1 3 1

PENGARUH MODAL KERJA DAN LEVERAGE TERHADAP RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI KONSUMSI DAN BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 1 19

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2012.

0 3 15

PENGARUH STRUKTUR MODAL, STABILITAS PENJUALAN DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI SEMEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2015

0 0 20