Hambatan Paralel

2. Hambatan Paralel

Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berdampingan disebut hambatan paralel. Hambatan yang disusun paralel akan membentuk rangkaian listrik bercabang dan memiliki lebih dari satu jalur arus listrik. Susunan hambatan paralel dapat diganti dengan sebuah hambatan yang disebut hambatan pengganti paralel (R P ). Rangkaian hambatan paralel berfungsi untuk membagi arus listrik.

Tiga buah lampu masing masing hambatannya R 1 ,R 2 , dan R 3

disusun paralel dihubungkan dengan baterai yang tegangannya V menyebabkan arus listrik yang mengalir I.

Besar kuat arus I 1 , I 2 , dan I 3 yang mengalir pada masing- masing lampu yang hambatannya masing-masing R 1 , R 2 , dan R 3

sesuai Hukum Ohm dirumuskan: I 3 R 3

atau I 1 =

V V PQ

I 2 = atau I R

V V PQ

S Gambar 8.7 Tiga buah lampu

masing-masing hambatannya 2 2 R 1 , R 2 , dan R 3 disusun paralel

atau I 3 =

V V PQ

Ujung-ujung hambatan R 1 ,R 2 ,R 3 dan baterai masing masing Hambatan yang disusun bertemu pada satu titik percabangan. Besar beda potensial (te- paralel memiliki ciri-ciri gangan) seluruhnya sama, sehingga berlaku:

sebagai berikut. 1. Hambatan disusun

V =V 1 =V 2 =V 3 berdampingan Besar kuat arus I dihitung dengan rumus:

(sebelah menyebelah).

V 2. Terdapat lebih dari

I = satu lintasan arus R p

listrik.

Kuat arus sebesar I dibagikan ke tiga hambatan masing- 3. Beda potensial di

setiap ujung hambatan masing I 1 ,I 2 , dan I 3 . Sesuai Hukum I Kirchoff pada rangkaian paralel

sama besar. berlaku:

4. Hambatan pengganti

I =++ I 1 I 2 I 3 paralel R P selalu lebih

V kecil daripada V V V =

+ + hambatan terkecil R P R 1 R 2 R 3 yang disusun paralel.

5. Rangkaian hambatan paralel berfungsi sebagai pembagi kuat arus.

Listrik Dinamis

Jika kedua ruas dibagi dengan V, diperoleh rumus hambatan pengganti paralel:

Jika ada n buah hambatan masing-masing R 1 ,R 2 ,R 3 , ... R n , hambatan pengganti paralel dari n buah hambatan secara umum dirumuskan:

1. Berdasarkan gambar berikut,

Penyelesaian:

tentukan:

Diketahui: R 1 = 60 Ω

a. hambatan pengganti paralel,

b. arus listrik yang mengalir

2 + 1 + 3 6 dalam rangkaian,

c . arus listrik yang mengalir pada

setiap hambatan R 1 ,R 2 , dan

Mari BIAS 3

2. Perhatikan gambar berikut.

Penyelesaian:

I R 1 = 45 1 Ω Diketahui: I 1 = 0,4 A

I V Jawab:

a. V 1 =V 2 =V 3 =I × R 1

Jika kuat arus pada

45 = 18 V

2 V 3 0,4 A, tentukan:

hambatan R 1 sebesar V

b. I 2 = R

a. beda potensial pada

ujung-ujung hambatan,

b. kuat arus pada = 9 = 15

hambatan R 2 dan R 3 .

c . tegangan yang

= 1,2 A dihasilkan oleh baterai,

=2A

c.V=V 1 =V 2 =V 3 = 18 V

dan

d. I = I 1 +I 2 +I 3

d. kuat arus yang

= 0,4 + 2 + 1,2 = 3,6 A

dihasilkan baterai.

1. Arus listrik terjadi karena adanya perpindahan elektron dari dua tempat yang

potensialnya berbeda.

2. Arah arus listrik dari tempat berpotensial tinggi ke tempat berpotensial lebih

rendah. Arah arus listrik berkebalikan dengan arah aliran elekron.

3. Besar arus listrik yang timbul karena perpindahan elektron dapat ditulis

Q dalam rumus I = .

4. Beda potensial listrik adalah banyaknya energi listrik yang diperlukan untuk

mengalirkan setiap muatan listrik. Beda potensial listrik dirumuskan V = W . Q

5. Menurut Hukum Ohm, kuat arus yang melalui penghantar sebanding

dengan beda potensial pada kedua ujung penghantar itu.

6. Perbandingan antara beda potensial dan kuat arusnya merupakan nilai yang

tetap dan disebut resistansi (hambatan). Hukum Ohm dirumuskan R = .

Listrik Dinamis

7. Besar kecilnya hambatan listrik kawat penghantar dipengaruhi oleh panjang kawat penghantar ( l ), luas penampang ( A ), dan hambatan jenis

kawat ( ρ

l ). Besar hambatan listrik dirumuskan R = ρ

8. Konduktor adalah bahan yang mudah menghantarkan arus listrik. Con- tohnya tembaga dan aluminium.

9. Isolator adalah bahan yang sangat sulit menghantarkan arus listrik. Contohnya karet, plastik, dan busa.

10. Menurut hukum I Kirchoff, “jumlah arus yang masuk titik percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari percabangan itu”. Hukum I Kirchoff dirumuskan:

I masuk = I keluar

11. Rangkaian hambatan seri adalah hambatan-hambatan yang disusun secara berurutan sehingga membentuk satu jalur arus listrik.

12. Pada rangkaian hambatan seri berlaku rumus:

•R s =R 1 +R 2 +R 3 + ….+ R n •V s =V 1 +V 2 +V 3 + ….+ V n

Fungsi rangkaian hambatan seri adalah sebagai pembagi tegangan.

13. Rangkaian hambatan paralel adalah hambatan-hambatan yang disusun se- cara berdampingan satu sama lainnya, sehingga membentuk lebih dari satu jalur arus listrik.

14. Pada rangkaian hambatan paralel berlaku rumus:

V p =V 1 =V 2 =V 3 = …. = V n

Fungsi rangkaian hambatan paralel adalah sebagai pembagi arus listrik.

listrik dinamis : muatan listrik yang bergerak. kuat arus listrik : kecepatan aliran muatan listrik. ohm

: satuan hambatan listrik. ohmmeter

: alat untuk mengukur hambatan. konduktor

: bahan yang mudah menghantarkan arus listrik. isolator

: bahan yang sulit menghantarkan arus listrik. semikonduktor : bahan yang daya hantar listriknya di antara konduktor

dan isolator.

Mari BIAS 3

Apabila kamu sudah membaca isi bab ini dengan baik, seha- rusnya kamu sudah dapat mengerti tentang hal-hal berikut.

1. Terjadinya arus listrik.

2. Penerapan Hukum Ohm dan Hukum I Kirchoff dalam rangkaian tertutup.

3. Rangkaian seri.

4. Rangkaian paralel. Apabila masih ada materi yang belum kamu pahami, tanyakan

pada gurumu. Setelah paham, maka pelajarilah bab selanjutnya.

Kerjakan soal-soal berikut di buku kerjamu