perusahaan  tersebut  mungkin  mempunyai  sistem  informasi  yang  lebih  efisien untuk  memenuhi  kebutuhan  internal  dan  kebutuhan  perusahaan  induk.  Ketiga,
kemungkinan  permintaan  yang  lebih  besar  pada  perusahaan  berbasis  asing  dari pelanggan, pemasok dan masyarakat umum.
Penelitian  yang  dilakukan  Amran  dan  Devi  2008  menemukan  bahwa kepemilikan saham asing dan afiliasi dengan pihak asing tidak memiliki pengaruh
yang signifikan dengan pengungkapan CSR di Malaysia. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Cormier, Magnan dan Van Velthoven 2005 dalam Ghozali
dan  Chariri  2007  menemukan  bahwa  risiko  perusahaan,  volume  perdagangan, kepemilikian  terkonsentrasi  dan  kepemilikan  asing  berpengaruh  terhadap
pengungkapan lingkungan.
2.1.4.6 Kepemilikan Saham Publik Public Shareholding
Kepemilikan  saham  publik  public  shareholding  adalah  proporsi kepemilikan  saham  yang  dimiliki  oleh  publikmasyarakat  terhadap  saham
perusahaan di Indonesia. Publik sendiri adalah individu atau insitusi yang memiliki kepemilikan  saham  di  bawah  5  yang  berada  di  luar  manajemen  dan  tidak
memiliki  hubungan  istimewa dengan perusahaan Putri,  2008 dalam Puspitasari, 2009.  Sementara  perusahaan  perseroan  PT  yang  memiliki  saham  perusahaan
bersangkutan,  tidak  dimasukkan  dalam  kategori  publik.  Pertimbangan  ini dilakukan  karena  dapat  menjadikan  luas  pengungkapan  laporan  keuangan  tidak
banyak berpengaruh terhadap keputusan manajemen. Menurut Putri 2008 dalam Puspitasari  2009  berpendapat  bahwa,  dimungkinkan  perusahaan  perseroan
tersebut memiliki hubungan istimewa. Informasi  keuangan  yang  disampaikan  manajemen,  oleh  para  investor
digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen dan kondisi perusahaan di masa yang akan datang guna mengurangi risiko investasi. Agar publik mau melakukan
investasi pada perusahaan dan percaya terhadap rendahnya risiko investasi, maka perusahaan  harus  menampilkan  keunggulan  dan  eksistensi  perusahaan  terhadap
publik. Salah satu caranya adalah mengungkapkan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan  CSR.  Semakin  besar  komposisi  saham  perusahaan  yang  dimiliki
publik,  maka  dapat  memicu  melakukan  pengungkapan  secara  luas  termasuk pengungkapan CSR.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Sembiring  2005  bertujuan  untuk mengamati hubungan antara karakteristik perusahaan dan pengungkapan CSR di
Indonesia.  Sembiring  2005  mengadakan  penelitian  mengenai:  “Karakteristik Perusahaan  dan  Pengungkapan  Tanggung  jawab  Sosial:  Studi  Empiris  pada
Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta”. Karakteristik perusahaan yang diindikasikan  mempengaruhi  pengungkapan  CSR,  yaitu:  ukuran  perusahaan,
profitabilitas, tipe industry, ukuran dewan komisaris dan leverage. Penelitian ini