179
4.7 Analisis Penyebab Kurang Maksimalnya Pemanfaatan Fungsi Terminal
Berdasarkan hasil analisis di atas selanjutnya dilakukan analisis penyebab kurang maksimalnya pemanfaatan terminal, metode yang digunakan
dalam analisis ini dengan menggunakan metode kualitatif melalui parameter sistem aktivitas, sistem jaringan, sistem pergerakan, tingkat pelayanan terminal
serta kebijakan dan arah pengembangan kota. Sehingga didapat temuan studi berupa penyebab kurang maksimalnya pemanfaatan terminal. Dari hasil analisis
yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa temuan penyebab kurang maksimalnya pemanfaatan terminal angkutan umum regional di wilayah Kota
Pangkalpinang antara lain sebagai berikut:
Dilihat dari sistem aktivitas dan pola pergerakan yang ada di wilayah Kota Pangkalpinang, kecenderungan intensitas aktivitas dan pergerakan penduduk
kota adalah berada di pusat kota. Ini terjadi karena memang sarana penunjang aktivitas tersebut kebanyakkan berada di pusat kota. Hal ini bila dikaitkan
dengan lokasi ketiga terminal yang ada di pinggir kota, menyebabkan terminal ini kurang menarik bagi para pengguna angkutan umum, karena dianggap
kurang bisa memberikan pelayanan yang maksimal karena jarak yang jauh dari pusat kegiatan kota.
Berdasarkan hasil survai asal tujuan pergerakan, menunjukkan bahwa ketiga
terminal ini hanya menampung aktivitas pergerakan regional yaitu pergerakan masyarakat dari dan ke dalam Kota Pangkalpinang saja. Seharusnya
keberadaan terminal sebagai simpul transportasi dapat menampung semua pergerakan baik regional maupun lokal hal ini membuat aktivitas terminal
kurang maksimal karena hanya tergantung kepada pergerakan regional saja.
180
Dilihat dari aspek pemanfaatan fungsi terminal beberapa hal yang
menyebabkan kurang maksimalnya pemanfaatan fungsi ketiga terminal antara lain:
− Lokasi terminal yang terlalu jauh dari jalan utama kota, kurang lebih 600
meter seperti terminal Selindung membuat lokasi terminal sulit untuk dicapai oleh para pengguna angkutan secara langsung, hal ini membuat
para pengguna angkutan umum enggan untuk masuk ke terminal. −
Terbatasnya jumlah trayek antar kota atau rute angkutan umum yang masuk ke dalam terminal seperti yang terjadi pada terminal Selindung dan
terminal Girimaya membuat aktivitas terminal kurang optimal, karena aktivitas terminal juga sangat tergantung jumlah trayek atau rute angkutan,
semakin makin banyak jumlah trayek yang masuk ke dalam terminal semakin tinggi tingkat aktivitas terminal tersebut.
− Belum adanya interkoneksi rute angkutan umum secara langsung antara
ketiga terminal sehingga membuat pergerakan para pengguna angkutan kurang efektif dan efisien karena harus mengeluarkan biaya dan waktu
perjalan yang cukup besar −
Tingkat pelayanan terminal yang masih kurang memadai karena kondisi fasilitas utama dan penunjang yang kurang terawat serta ketidaknyamanan
penumpang dalam menunggu angkutan umum didalam terminal membuat para penumpang enggan untuk menunggu di dalam terminal.
− Kurang terpadunya terminal dengan sistem transportasi kota secara
keseluruhan seperti Pelabuhan Pangkalbalam dan Bandar Udara Depati Amir membuat fungsi terminal kurang maksimal.
181
− Penataan ruang dan penempatan fasilitas terminal yang kurang tepat
seperti yang terjadi pada terminal Selindung dan terminal Girimaya membuat fungsi fasilitas tersebut kurang optimal sehingga rusak dan tidak
terawat karena jarang dipergunakan. −
Lemahnya penegak hukum, karena kurang tegasnya tindakan petugas terminal memberikan sanksi bagi para pengemudi angkutan umum yang
tidak mau masuk terminal. −
Berdasarkan pendapat pengguna, kondisi fisik terminal yang kurang memadai, lokasi serta kedipsilinan para pengguna dan penegakan hukum
yang kurang tegas merupakan faktor-faktor penyebab kurang maksimalnya fungsi terminal angkutan umum regional di Kota Pangkalpinang.
Dilihat dari kebijakan pengembangan wilayah yang tercantum dalam Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Pangkalpinang 2002-2012, bahwa kebijakan pengembangan wilayah Kota Pangkalpinang diarahkan ke timur dan barat
Kota Pangkalpinang yaitu Kecamatan Bukit Intan dan Gerunggang dengan menjadikan kawasan kompleks perkantoran pemerintahan propinsi di Bukit
Intan menjadi pusat pertumbuhan baru. Hal ini bila dikaitkan dengan lokasi ketiga terminal kurang tepat karena lokasi terminal terletak di bagian utara
dan selatan wilayah kota yang lahannya masih cukup luas untuk dijadikan pusat pengembangan kawasan pemerintahan. Namun bila dilihat
kecenderungan arah pengembangan kota yang terjadi sejak tahun 1945 sampai dengan sekarang, keberadaan ketiga terminal ini sangat strategi dan
mempunyai prospek untuk berkembang dimasa yang akan datang, karena kalau melihat kecenderungan arah perkembangan kota ke arah utara, selatan
dan barat daya kota cukup tinggi dan merupakan arah ke lokasi ketiga terminal tersebut.
182
BAB V ARAHAN PEMANFAATAN TERMINAL
5.1 Analisis SWOT