Ruang Lingkup Penelitian Kerangka Pemikiran

1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut di atas, tujuan studi ini adalah untuk mengkaji penyebab kurang maksimalnya pemanfaatan terminal angkutan umum regional di Kota Pangkalpinang dan memberikan arahan pemanfaatan agar dapat berfungsi dengan maksimal terkait dengan kebijakan pengembangan wilayah Kota Pangkalpinang.

1.3.2 Sasaran Penelitian

Untuk mencapai tujuan seperti yang telah disebutkan maka sasaran-sasaran dalam penulisan penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi sistem aktivitas, sistem pergerakan dan sistem jaringan untuk mengetahui pola pergerakan orang. 2. Mengidentifikasi pemanfaatan terminal angkutan umum regional yang telah dibangun, untuk mengetahui tingkat pelayanan terminal tersebut. 3. Mengidentifikasi kebijakan dan arah pengembangan Kota Pangkalpinang. 4. Menganalisis penyebab kurang maksimalnya pemanfaatan terminal angkutan umum regional berdasarkan pola pergerakan, tingkat pelayanan, serta kebijakan dan arah pengembangan Kota Pangkalpinang. 5. Memberikan arahan pemanfaatan terminal agar dapat berfungsi secara maksimal sehingga dapat mendukung perkembangan wilayah Kota Pangkalpinang

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan pada tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka ruang lingkup yang akan dibahas dibatasi pada ruang lingkup substansi dan ruang lingkup wilayah.

1.4.1 Ruang Lingkup Subtansi

Ruang lingkup substansi yang digunakan pada penulisan penelitian ini mengenai penyebab kurang maksimalnya pemanfaatan terminal angkutan umum regional di Kota Pangkalpinang. Untuk membuktikan penyebab tersebut, pada penelitian ini dibatasi pada pembahasan sebagai berikut: 1. Kondisi sistem aktivitas yang dibahas dibatasi pada aktivitas perekonomian, aktivitas penggunaan lahan dan kependudukan. 2. Untuk pemanfaatan fungsi terminal dibahas untuk mengetahui tingkat pelayanan terminal, berdasar pada persepsi penumpang dan pengemudi angkutan umum. 3. Sedangkan untuk kebijakan pengembangan wilayah yang akan dibahas adalah strategi pengembangan wilayah Kota Pangkalpinang dan kecenderungan arah pengembangan kota dari tahun 1945 sampai dengan tahun 2005.

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah penelitan terdiri dari wilayah makro dan wilayah mikro yaitu: 1. Wilayah Makro Wilayah yang dijadikan objek studi adalah Kota Pangkalpinang yang merupakan tempat dibangun ketiga terminal angkutan umum regional. 2. Wilayah Mikro Sedangkan wilayah mikro adalah: 1. Terminal Selindung, terletak di Jalan Komala di Kelurahan Selindung Baru Kecamatan Pangkalbalam yang merupakan batas antara Kota Pangkalpinang dengan Kabupaten Bangka Induk. 2. Terminal Kampung Keramat, terletak di Jalan Mentok Kelurahan Kampung Keramat Kecamatan Rangkui yang merupakan perbatasan Kota Pangkalpinang dengan Kabupaten Bangka Tengah dan arah sebelah barat Kota Pangkalpinang. 3. Terminal Girimaya yang terletak di Jalan Girimaya Kelurahan Girimaya Kecamatan Bukit Intan atau arah sebelah selatan dari Kota Pangkalpinang. Ruang lingkup wilayah studi dapat dilihat pada gambar peta lingkup wilayah studi.

1.5 Kerangka Pemikiran

Kajian dan arahan pemanfaatan terminal terkait dengan kebijakan pengembangan wilayah Kota Pangkalpinang ini dilatar belakangi oleh perkembangan Kota Pangkalpinang setelah ditetapkan sebagai ibukota Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehingga membawa konsekuensi pada kebijakan pengembangan sistem kegiatan pembangunan terutama pada bidang transportasi. Pembangunan terminal angkutan umum regional dipergunakan untuk menampung angkutan pedesaan dan angkutan umum dari luar Kota Pangkalpinang akibat tidak tertampung lagi oleh terminal induk yang terletak di pusat kota yang sekarang diubah menjadi pusat perbelanjaan. Selain itu pembangunan ketiga terminal ini juga diharapkan dapat mendukung dan memacu pertumbuhan serta perkembangan wilayah Kota Pangkalpinang terutama wilayah sekitar terminal, akan tetapi pada perkembangannya terminal yang telah dibangun tidak berfungsi secara maksimal dikarenakan keengganan pengguna angkutan umum untuk menggunakan terminal, sehingga membuat aktivitas terminal yang tidak berjalan dengan maksimal. Dengan melakukan identifikasi terhadap sistem aktivitas, sistem pergerakan dan sistem jaringan diperoleh pola pergerakan orang maupun barang di wilayah Kota Pangkalpinang, selain itu dilakukan identifikasi pemanfaatan terminal serta kebijakan dan arah pengembangan kota sehingga diperoleh tingkat pelayanan dan arah pengembangan kota. Dari pola pergerakan, tingkat pelayanan dan arah pengembangan kota kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui penyebab kurang maksimalnya pemanfaatan fungsi dari ketiga terminal angkutan umum regional tersebut. Dari hasil ini kemudian direkomendasikan arahan pemanfaatan terminal sehingga keberadaan terminal tersebut dapat mendukung perkembangan wilayah Kota Pangkalpinang. Untuk lebih jelas kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 1.2. KERANGKA PEMIKIRAN Meningkatnya aktivitas transportasi di Kota Pangkalpinang seiring dengan perubahan status kota menjadi ibukota Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Terminal induk tidak bisa lagi menampung aktivitas dan volume angkutan umum GAMBAR 1.2 KERANGKA PEMIKIRAN

1.6 Metode Penelitian