OPERASIONAL Cadangan Pengembangan Analisis Pemanfaatan Terminal

148 TABEL IV.11 FASILITAS UTAMA DAN PENDUKUNG TERMINAL ANGKUTAN UMUM REGIONAL DI KOTA PANGKALPINANG NO JENIS FASILITAS STANDART MINIMAL SELINDUNG KM. KERAMAT GIRIMAYA 1 2 3 4 5 6 1. KENDARAAN a Parkir AKDP 27 m2kend 7620 M2 7315 M2 10507 M2 b Parkir angkota 20 m2kend c Parkir pribadi 20 m2kend - - - e Jumlah kend. Pribadi 30 unit - - - f Sirkulasi kendaraan 100 parkir 7620 M2 7315 M2 10507 M2 g Ruang servise 150 m2 - - - h Pompa bensin 1 unit - - - i Ruang istirahat OP 50 m2 - - - j Gudang 25 m2 - - - k Parkir cadangan 50 Ruang pakir - - - 2. PENUMPANG a Ruang tunggu 1,25 m2org 50 M2 50 M2 50 M2 b Ruang sirkulasi 40 R. Tunggu m2 50 M2 50 M2 50 M2 c Kios 60 R. Tunggu m2 - - - d Kamar mandi 72 m2 18 M2 18 M2 18 M2 e Musholla 72 m2 24 M2 24 M2 24 M2

3. OPERASIONAL

a Ruang administrasi 20 m2 36 M2 36 M2 36 M2 b Ruang pengawas 6 m2 c Loket 3 m2 4 M2 4 M2 4 M2 d Peron 4 m2 4 M2 4 M2 4 M2 e Restribusi 6 m2 - - - f Ruang informasi 12 m2 - - - g Ruang P3K 45 m2 - - - h Ruang perkantoran 150 m2 - - - i Ruang cadangan 40 Luas total - - - luar tidak efektif

4. Cadangan Pengembangan

a Parkir 50 Luas parkir - - - b Terminal 100 Luas terminal - - - KONDISI EKSISTING TERMINAL Sumber : Hasil Observasi 2005 Berdasarkan data diatas, dapat diketahui perbandingan fasilitas terminal secara riil dilapangan dengan standart minimal yang ditetapkan Departemen Perhubungan. Fasilitas yang sesuai dengan standar dari Departemen Perhubungan merupakan aset yang sangat berharga sebagai upaya meningkat kinerja dari aspek fisik. Dari tabel diatas menunjukkan bahwa ketiga terminal angkutan umum 149 regional di Kota Pangkalpinang belum memiliki fasilitas yang memadai sesuai dengan standar minimal yang ada. Dari aspek fasilitas utama sebenarnya ketiga angkutan umum regional yang ada di Kota Pangkalpinang sudah memiliki sudah cukup memadai, bangunan seperti kantor terminal, loket penjualan karcis dan tempat tunggu kendaraan sudah ada di terminal tersebut, namun kondisi bangunan yang sudah rusak karena tak pernah digunakan membuat fasilitas-fasilitas kurang berfungsi secara maksimal. Untuk fasilitas penunjang terminal seperti yang tertera pada tabel diatas terlihat masing banyak kekurangannya seperti musholla, toilet kondisinya sudah rusak dan sangat kotor. Disamping itu juga penataan ruang dan penempatan fasilitas terminal yang kurang tepat membuat fasilitas tersebut kurang berfungsi secara optimal. Selain berdasarkan pengamatan dilapangan diatas, berdasarkan wawancara yang telah dilakukan kepada beberapa pengguna jasa terminal, secara umum mereka berpendapat bahwa kondisi fisik terminal yang kurang memadai sehingga mengurangi keoptimalan fungsi terminal dalam melayani pengguna sebagai salah satu fasilitas publik. Mereka rata-rata berpendapat bahwa fasilitas terminal perlu ditambah lagi terutama ruang tunggu yang terlalu kecil serta penataan letaknya yang kurang tepat membuat para penumpang jarang menunggu angkutan di ruang tunggu. Selain itu fasilitas lain seperti kantin. Musholla dan kamar mandi yang kotor karena kurang terawat sangat mempengaruhi kenyaman para pengguna jasa terminal dalam menunggu angkutan. Dari hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa fasiltas utama dan penunjang yang diketiga terminal masih kurang memadai, untuk itu fasilitas-fasilitas yang belum ada sesuai dengan ketentuan Departemen Perhubungan, perlu adanya penambahan, peningkatan atau perbaikan untuk fasilitas yang telah rusak agar lebih meningkat kinerja terminal. 150 GAMBAR IV.22 FASILITAS-FASILITAS YANG ADA DI KETIGA TERMINAL Kondisi musholla terminal Girimaya yang atapnya hampir roboh karena tidak terawat dan jarang dipergunakan Ruang Tunggu yang sepi dari penunpang karena penataan letak fasilitas terminal yang kurang tepat karena jauh dari parkir kendaraan yang akan berangkat atau datang Pos TPR di terminal Kampung Keramat terbengkalai dan pintu selalu tertutup karena jarang dipergunakan Kondisi kantin yang ada di terminal Kampung Keramat 151 Kondisi musholla di terminal Selindung yang terbelengkalai tidak pernah digunakan Kondisi ruang tunggu di terminal Selindung yang sepi penumpang karena letaknya yang jauh dari parkir kendaraan Kondisi kantin terminal yang kurang memadai di terminal Kampung Keramat 152 TABEL I.V.12 RANGKUMAN HASIL ANALISIS PEMANFAATAN TERMINAL ANGKUTAN UMUM REGIONAL DIKOTA PANGKALPINANG ANALISIS PEMANFAATAN TERMINAL SELINDUNG TERMINAL KAMP. KERAMAT TERMINAL GIRIMAYA 1 2 3 4 5 1. Aspek Lokasi ƒ Letak terminal ƒ Jarak dari jalan utama kota ƒ Penggunaan lahan sekitar lokasi terminal ƒ Terletak di pinggir kota perbatasan antara Kota Pangkalpinang dengan Kabupaten Bangka Induk ƒ Jarak dari jalan utama ± 600 m ƒ Perumahan kepadatan rendah, pertanian dan perkebunan ƒ Terletak di pinggir kota perbatasan antara Kota Pangkalpinang dengan Kabupaten Bangka Tengah ƒ Jarak dari jalan utama ± 300 m ƒ Perumahan kepadatan tinggi, pertokoan, perkantoran swasta ƒ Terletak di pinggir kota perbatasan antara Kota Pangkalpinang dengan Kabupaten Bangka Tengah ƒ Jarak dari jalan utama ± 450 m ƒ Perumahan kepadatan rendah, perkantoran pemerintah. 2. Aspek aksesibilitas ƒ Keterkaitan dengan sistem jaringan ƒ Keterkaitan dengan sistem Transit Lokal − Bandara Udara Depati Amir − Pelabuhan Pangkalbalam − Terminal induk ƒ Keterkaitan dengan rute angkutan − Angkutan luar kota − Angkutan dalam kota − Angkutan pedesaan ƒ Keterkaitan dengan sistem fungsi primer − Pasar Pembangunan − Kantor Kantor Pemerintah Kota − Kantor Kantor Pemerintah Propinsi ƒ Dihubungkan dengan jalan Kolektor Primer yaitu Jalan Jendral Sudirman yang menghubungkan Kota Pangkalpinang dengan Kabupaten Bangka Induk ƒ Jarak ke Bandar Udara ± 7,7 KM ƒ Jarak ke Pelabuhan Pangkalbalam ± 1,6 KM ƒ Jarak ke Terminal Induk ± 3,6 KM. ƒ Trayek Luar Kota 2 trayek ƒ Trayek Dalam kota 1 trayek ƒ Trayek Pedesaan 1 trayek ƒ Jarak ke pasar ± 3,7 KM ƒ Jarak ke Kantor Pemritah Kota ± 5,6 KM ƒ Jarak ke Kantor pemritah Propinsi ± 7,8 KM ƒ Dihubungkan dengan jalan Kolektor Primer yaitu Jalan Mentok yang menghubungkan Kota Pangkalpinang dengan Kabupaten Bangka Tengah ƒ Jarak ke Bandar Udara ± 5,5 KM ƒ Jarak ke Pelabuhan Pk Balam ± 6,08 KM ƒ Jarak ke Terminal Induk ± 2,9 KM. ƒ Trayek Luar Kota 25 trayek ƒ Trayek Dalam kota 2 trayek ƒ Trayek Pedesaan 1 trayek ƒ Jarak ke pasar ± 2,7 KM ƒ Jarak ke Kantor Pemritah Kota ± 2,3 KM ƒ Jarak ke Kantor Pemritah Propinsi ± 7,3 KM ƒ Dihubungkan dengan jalan Kolektor Primer yaitu Jalan Mayor Syafri Rahman yang menghubungkan Kota Pangkalpinang dengan Kabupaten Bangka Tengah ƒ Jarak ke Bandar Udara ± 2,4 KM ƒ Jarak ke Pelabuhan Pangkalbalam ± 5,9 KM ƒ Jarak ke Terminal Induk ± 2,7 KM. ƒ Trayek Luar Kota 5 trayek ƒ Trayek Dalam kota 1 trayek ƒ Trayek Pedesaan tidak ada ƒ Jarak ke pasar ± 2,7 KM ƒ Jarak ke kantor Pemritah Kota ± 1 KM ƒ Jarak ke kantor Pemritah Propinsi ± 4,4 KM 153 3 Aspek sistem sirkulasi terminal ƒ Sirkulasi kendaraan ƒ Sirkulasi penumpang ƒ Tidak ada pemisahan antara jalur pemberangkatan dan jalur kedatangan . ƒ Jalan pintu masuk kendaraan ke terminal hanya melalui satu jalan. ƒ Sirkulasi penumpang sudah memadai ƒ Tidak ada pemisahan antara jalur pemberangkatan dan jalur kedatangan. ƒ Kapasitas terminal yang terbatas untuk menampung kendaraan angkutan umum luar kota ƒ Sirkulasi penumpang umumnya sudah memadai ƒ Tidak ada pemisahan antara jalur pemberangkatan dan jalur kedatangan. ƒ Sirkulasi penumpang umumnya sudah memadai 4 Aspek Fasilitas Terminal ƒ Fasilitas Utama ƒ Fasilitas Penunjang ƒ Fasilitas Utama dan Penunjang umumnya sudah ada diterminal ini namum kondisi yang kurang terawat karena jarang digunakan membuat fungnya kurang maksimal. ƒ Penataan dan penempatan fasilitas yang kurang tepat membuat fasilitas tersebut kurang optimalnya. ƒ Fasilitas Utama dan Penunjang umumnya sudah ada diterminal ini namum kondisi yang kurang terawat karena jarang digunakan membuat fungnya kurang maksimal ƒ Fasilitas Utama dan Penunjang umumnya sudah ada diterminal ini namum kondisi yang kurang terawat karena jarang digunakan membuat fungnya kurang maksimal 153

4.5 Analisis Persepsi Pengguna