Visi dan Misi Pesantren

4. Masjid

Dalam sejarah Islam, keberadaan masjid selalu dijadikan sebagai pusat pendidikan. Pada zaman Nabi, masjid telah menjadi pusat pendidikan Islam. Di manapun kaum muslimin berada, mereka selalu menggunakan masjid sebagai tempat pertemuan, pusat pendidikan, aktivitas administrasi, dan kultural. Tidaklah heran jika masjid menjadi elemen sentral dalam sebuah pesantren. Ia merupakan manifestasi universalisme dari sistem pendidikan Islam tradisional.

Berdasarkan pengamatan peneliti, pondok pesantren Salafiyah Al- Hijratul Munawwaroh tidak memiliki fasilitas masjid, pesantren hanya memiliki musala dengan ukuran 12 m x 8 m. Musala yang dipergunakan sebagai tempat salat, mengaji atau kelas belajar, rapat santri, dan menyampaikan berbagai pengumuman dan kebijakan pondok. Pada saat observasi, hari Minggu tanggal 2 April 2017, pimpinan pondok, K.H. M. Suproni Al-Alawi mengumumkan bahwa “jadwal pengajian bakda Isya ditiadakan karena Abah akan menghadiri undangan Isra Mikraj”. Dari sini nampak bahwa jadwal ngaji menjadi sangat fleksibel. Kyai punya otoritas penuh menentukan kitab apa yang hendak ia ajarkan.

Di masjid inilah Kyai mengajar dengan menggunakan berbagai metode yang lazim dilakukan di pesantren-pesantren salafiyah lainnya: sorogan, hiwar, muharawah atau muhadatsah, bandongan atau wetonan, dan hafalan. Adapun untuk halaqah dan metode bahtsul masa’il masih belum dilakukan di pesantren ini.

5. Pengajaran Kitab Islam Klasik

Pesantren Salafiyah Al-Hijratul Munawwaroh sangat menjaga tradisi dan bahkan hanya mengajarkan kitab kuning saja. Sesuai penelusuran peneliti dari jadwal ngaji salah seorang santri bernama Aji atau Khairul Fajri dan penjelasan keduanya tentang nama-nama kitab yang biasa diajarkan Abah, berikut nama-nama kitab dimaksud:

Kitab-kitab alat atau tata bahasa: 1)

Jurûmiyyah 2)

Murâdu Jurûmiyyah 3)

Alfiyah 4)

Al-Amtsilah al-Tashrifiyyah

safina Volume 2/Nomor 2/ 2017

5) Murâdu al-`Awâmil 6)

Matan Bina 7)

Nazham Maqshud 8)

Al-Kailani Kitab-kitab Fikih:

1) Safinah al-Najah

2) Sullamu al-Taufiq

3) Fathu al-Qarîb (Taqrib)

4) Minhâj al-Thâlibîn

5) Nihâyat al-Zaîn 6)

Anwâr al-Masâlik 7)

Fathu al-Mu`în

8) Al-Iqna

9) Kifâyat al-Akhyâr

10) Tausyih

11) Praktik Ibadah Kitab-kitab Akhlak:

1) Al-Akhlaq li al-Banîn/al Banât.

2) Ta`lim al-Muta`allim

3) Tanbîhu al-Ghâfilîn

4) Syarah al-Hikam

5) Al-Adzkâr al-Nawâwi Kitab-Kitab Hadis:

1) Al-Arba`in al-Nawawi

2) Mukhtâr al-Ahâdîs

3) Riyâdu al-Shâlihîn

4) Bulûgh al-Murâm Kitab-Kitab Tafsir:

1) Tafsir al-Munîr

2) Tafsir al-Jalâlain Kitab Sejarah:

1) Mukhtashar al-Qurthubi

Manajemen Pondok Pesantren Tradisional di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Hijratul Munawwaroh 184 Bandar Lampung

Nama-nama kitab tersebut sekaligus menjadi mata ajar atau mata kuliah yang akan diikuti para santri. Secara alamiah dari nama-nama kitab tersebut terciptalah level atau kelas belajar. Level rendah diajarkan oleh sejumlah santri senior yang telah ditunjuk Abah (Kyai), sementara level sedang dan tinggi diajarkan oleh Abah sendiri. Jika melihat dari nama-nama kitab tersebut yang diajarkan, berdasarkan klasifikasi keilmuan dari tingkat dasar, menengah dan tinggi oleh Dhofier dan Latief (Dhofier 2015, 87; (Latief 2015, 59-61), pondok Salafiyah Al-Hijratul Munawwaroh terkategori pondok dengan standar pendidikan menengah. Demikian ini diperkuat oleh kebijakan pesantren yang meminta santri yang sudah mondok lebih dari 10 tahun untuk melanjutkan studi di pondok lain yang lebih tinggi secara jenjang akademiknya di pulau Jawa yang direkomendasikan Kyai.

Kesimpulan

Pola umum pendidikan tradisional di pesantren Salafiyah Al- Hijratul Munawwaroh meliputi dua aspek utama. Pertama, pendidikan dan pengajaran berlangsung dalam sebuah struktur, metode dan bahkan literatur yang bersifat tradisional. Kedua, pola umum pendidikannya masih memelihara subkultur pesantren yang terdiri di atas landasan ukhrawi yang terimplementasikan dalam bentuk ketundukan mutlak kepada Kyai, mengutamakan ibadah, memuliakan kyai demi memperoleh pengetahuan agama yang hakiki.

Elemen-elemen pesantren yang ada di pesantren Salafiyah Al- Hijratul Munawwaroh meliputi lima elemen dasar yaitu; kyai, santri, podok, masjid dan pengajaran kitab-kitab Islam klasik atau yang sering disebut dengan kitab kuning.

Dalam struktur organisasi di pesantren tradisional Salafiyah Al- Hijratul Munawwaroh, peran kyai sangat menonjol, kyai sering kali menempati atau bahkan ditempatkan sebagai pemimpin tunggal yang mempunyai kelebihan ( maziyah) yang tidak dimiliki oleh masyarakat pada umumnya.

Berdasarkan teori manajemen Deming (William Edward Demming) dengan siklus manajemen Plan-Do-Check-Act. (www.kaizenconsulting. co.id/tokoh-manajemen-edward-deming.html t.t.), dapat disimpulkan bahwa, Pondok Pesantren Al-Hijratul Munawwaroh telah menerapkan Manajemen pendidikan standar: ada Plan, ada Do, ada Check, dan ada Act, meskipun tidak tercatat.

safina Volume 2/Nomor 2/ 2017

Atas dasar itu, dapat disimbulkan bahwa opini tentang pesantren sebagai lembaga yang eksklusif dan kurang mengakomodasi perkem- bangan zaman tidaklah benar sepenuhnya.

Daftar Pustaka Buku

Ali, Atabik. Kamus Kontemporer Arab Indonesia. Yogyakarta: Multi Karya Grafika Pondok Krapyak, 1999.

Azra, Azyumardi. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII-XVIII. Cet-4. Bandung: Mizan, 1998.

-------, Pendidikan Islam: Tradisi Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium III. Cet.-2. Jakarta: Kencana, 2014

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta: LP3ES, 2015.

Haedari, Amin dkk. Masa Depan Pesantren dalam Tantangan Modernitas dan Kompleksitas Global. I. Jakarta: IRD Press, 2004.

Latief, H. Abdul Majid. Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta: HAJA Mandiri, 2015.

Mastuhu. Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren: Suatu Kajian tentang Unsur dan Nilai Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS, 1994.

Noor, H. Ahmad Syafi’i. Orientasi Pengembangan Pendidikan Pesantren Tradsional. Jakarta: Prenada, 2009.

Yusuf, Burhanuddin. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rajawali Press, 2015.

Jurnal

Mastuhu. “Gaya dan Suksesi Kepemimpinan Pesantren.” Ulumul Qur’an

II (1990): 88.

Website

artikata.com.

Manajemen Pondok Pesantren Tradisional di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Hijratul Munawwaroh 186 Bandar Lampung

Budiman, Alipir. www.kompasiana.com. eprints.walisongo.ac.id. id.wikipedia.org/wiki/Manajemen. kbbi.web.id/tradisi. www.bimbingan.org. www.kaizenconsulting.co.id/tokoh-manajemen-edward-deming.html.

safina Volume 2/Nomor 2/ 2017

Manajemen Pondok Pesantren Tradisional di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Hijratul Munawwaroh 188 Bandar Lampung